Saturday

Cerita Seks: Kostan Seks Bebas Part 1

"Muna... masih lama enggak?", "masih... bentar lagi... siapa sih...Arvi ya...", "iya ayo cepetan iih..." Pagi pagi itu sudah ramai berebut kamar mandi. "Arvi... nungguin siapa?", "hmm itu pak Santo... si Muna lama mandinya..." Santo adalah pemilik kostan itu, ia memang sering datang kekostan itu, untuk menengok cewek cewek dikost itu. "keburu mandi mau kuliah?", "enggak pak... kebelet..." Arvi yang hanya berpakaian minim itu memang tampak sudah kebelet buang air kecil. "udah situ aja...", "beneran pak... nanti bau...", "udah kan itu langsung kesaluran air...", "ooh iya udah hmmh..." Arvi setuju saja lalu lari menuju keselokan dihalaman tengah kostan itu. tanpa malu malu Arvi sudah melepas celana pendeknya, ia segera saja kencing diselokan itu. Santo dengan senyum mesumnya nonton saja didekat cewek itu. "nah... udah kan... gitu aja kok repot...", "hehe iya udah pak... biar aku siram dulu..." Arvi mengambil air dari keran diluar kamar mandi, ia siram saja sisa sisa kencingnya tadi, cewek itu bahkan belum pakai celana, selangkangannya bisa dilihat seksama oleh Santo. "hehe... Arvi sekarang mau kemana?", "mau tidur lagi pak...hehe...", "ooh iya udah..." Arvi tampak pergi kekamar kostnya sendiri. Tak lama kemudian tampak Muna keluar dari kamar mandi. "loh... mana tadi si Arvi...", "wah... Muna...hehe..." Santo tampak makin senang, ia kini sibuk melihat Muna. Muna habis mandi itu handuknya malah hanya dipakai untuk menutupi rambut panjangnya, tubuh mulusnya dibiarkan terkena udara bebas,
Santo juga bisa melihat toket montok cewek kost itu, juga selangkangan yang menggoda. "pak Santo... tadi Arvi teriak teriak pengen kekamar mandi...", "udah kok tadi...", "ooh iya udah...", "Muna mau kemana habis ini?", "ooh mau kekampus pak habis ini...", "ooh gitu...hehe..." Muna tampak berjalan pergi kekamarnya. Santo geleng geleng keheranan, karena memang cewek cewek yang kost ditempatnya itu rata rata cantik dan menggoda, juga tak jaim alias tidak malu malu. Santo pergi kesudut lain kostan untuk melihat kamar lain. Ia tengok dari jendela, dikamar itu ada Gebi yang masih tidur, bersama seorang cowok. Santo ingat kalau malam sebelumnya Gebi minta ijin agar temannya boleh tidur dikamar bersama cewek itu. Santo sih tidak mempersalahkan dan memperbolehkan. Santo bisa tau kalau Gebi pasti habis bercinta dengan sosok cowok yang bersama cewek itu. Santo geleng geleng keheranan lagi lalu lanjut melangkah kekamar lain. "eh... pak Santo...pagii...", "pagi Anya... kamu mau kemana?" baru mau menengok eh Anya sudah muncul keluar dari kamarnya itu. "mau beli sarapan pak...", "ooh iya iya...hehe..." Anya tampak pergi untuk sarapan. Santo heran, Anya bahkan tak menutup kamarnya itu, tentu Santo pergi saja masuk kekamar cewek itu. kamar Anya tampak cukup berantakan, pakaian berserakan dimana mana. Santo melihat ada laptop yang masih hidup diatas meja dikamar itu. Santo pun sibuk melihat apa saja file yang disimpan Anya. Santo fokus mencari file video saja, sampai ia menemukan beberapa video porno. Santo bahkan juga menemukan video remakan Anya sendiri, yang tampak sibuk masturbasi saat video call. Santo geleng geleng keheranan lagi, segera ia tutup semua video tadi, lalu ia tinggalkan kamar Anya itu. Santo mau menengok kekamar lain dilantai dua, tapi ia berhenti, ia malah memutuskan menengok Arvi lagi.
"Arvi... wah udah tidur ya..." Santo nyelonong saja masuk kekamar Arvi yang tak dikunci itu. Santo melihat Arvi sudah tidur dikasurnya, Santo malah mendekati cewek itu. Santo lihat saja tubuh indah Arvi begitu menggoda saat cewek itu sedang tidur. tanpa ragu Santo mendekat, ia elus kening Arvi itu, wajah cantik Arvi memang sangat menggoda. Santo kini tanganya mulai bergerak, ia elus paha mulus Arvi itu, tak lupa ia elus juga tangan cewek itu. "mmh...hmm..." Arvi hanya menggumam saja, cewek itu malah rebahan sambil sedikit membuka selangkangannya. Santo tampak jadi senang, ia tanpa ragu kemudian pelan pelan melepas celana pendek yang dipakai Arvi itu. Santo pun bisa melihat selangkangan Arvi lagi dengan lebih dekat. Wangi tubuh Arvi begitu menggoda, Santo jadi makin bernafsu saja kali itu. Santo tak lupa mengangkat kaos yang dipakai Arvi, ia ingin melihat toket montok cewek itu juga. baru sebenta dilihat, langsung dipegang dan diremas remas saja oleh tangan nakal Santo itu. "makin gede aja nih toket...hehe..." Santo memang beberapa kali sudah asyik menjamah tubuh Arvi itu. Santo tangannya masih diatas untuk mengelus toket montok arvi, tapi pria itu kepalanya ada diselangkangan Arvi, Santo sudah tak tahan ia dekatkan mulutnya dibibir vagina Arvi, lidahnya mulai bergerilya untuk menjilati bagian intim Arvi itu. "nngh...mmh..." Arvi menggumam lagi meski tidak bangun saat memeknya sibuk dijilati. Santo tak mau hanya sibuk begitu saja, ia berhenti sebentar, untuk membuka celananya itu. ia siapkan penis tegaknya itu, ia kemudian siap beraksi. tanpa basa basi langsung Santo menaruh penisnya itu diselangkangan Arvi, ditempel dibibir vagina cewek itu, digesek gesek sebentar, agar gairah seksnya makin naik. Lalu baru kemudian mulai ia masukan kepala penisnya itu, ia dorong dorong dengan asyik dipintu kenikmatan selangkangan Arvi. "mmh..uh..." Santo pun merasakan kenikmatan berlebih saat ia masukan penisnya itu lebih dalam. "ngh...mmh..ahh..." masih belum bangun juga si Arvi itu, meski memeknya sudah mulai disodok penis tegak milik Santo. Santo memang tak menusuk sampai dalam, ia tak mau Arvi terbangun oleh ulahnya, dengan hanya masuk setengah saja, tentu Santo tau pasti Arvi ikut menikmati adegan diranjang itu. ia nikmati sebentar hangat memek Arvi itu, Santo menahan batang tegaknya agar tak masuk lebih dalam, meski sebenarnya seperti terus disedot oleh memek hangat Arvi itu. Tak lama kemudian, Santo memutuskan menarik keluar batang tegaknya dari memek Arvi, ia berpindah, ia masukan saja penisnya itu kemulut Arvi yang masih tidur itu. "hehe...ngh..." Santo tak lupa meremas toket montok Arvi juga, sembari ia gerakan penisnya keluar masuk mulut Arvi itu. "mmh..mmgh...mmm..." Arvi menggumam lagi, tapi seperti menikmati saja mulutnya disuguhi penis. Arvi memang baru setengah tahun ada dikostan itu, tapi sudah sering kamarnya dimasuki Santo, santo tak segan juga menggagahi cewek itu. Santo baru berhenti berulah ketika ia merasa akan klimaks, ia cabut penisnya dari mulut Arvi, Santo bergegas pergi keluar kamar, ia berlari kekamar mandi, lalu Croot croot, ia buang spermanya dikamar mandi itu. "Pak Santo...", "eeh... iya Gebi...", "aku mau kekamar mandi... udah belum pak...", "eh udah ini..hehe..." Gebi tampak baru bangun dan ingin kekamar mandi. Santo berpakaian dengan benar lagi, ia kemudian pergi kekamar Arvi lagi, ia benarkan pakaian yang dipakai cewek itu. Ditutupnya kamar Arvi itu, lalu Santo sudah ditemui seseorang, "Pagi pak...", "ooh iya mas...", "ehm... anu pak... ini ada sesuatu..." ,"hmm? ooh iya iya makasih ya...", "iya sama sama pak..." Santo diberi uang oleh cowok yang tadi ada dikamar Gebi itu. Cowok itu tampak sudah berpakaian dengan benar, "sudah mau balik kamu?", "iya pak, tapi nunggu Gebi sebentar", "ooh iya udah, hehe..." Santo kemudian pergi saja keluar dari kostannya itu. Benar benar untung banyak ia punya kost seperti itu.

Siang harinya, Santo kembali kekostannya itu. Ia hendak naik kelantai dua kostnya itu, namun lagi lagi langkahnya terhenti. "Pak Santo...", "ooh iya Muna... itu...", " ini temenku pak...", "ooh iya iya...", "permisi pak...", "bentar ya Muna... aku ajak ngobrol dulu temen kamu..." Santo mendapati Muna membawa teman laki laki, tentu ia ajak cowok itu pergi keluar sebentar. "ehm... kenapa pak?" cowok itu tampak takut dimarahi oleh Santo. "mau ngapain kamu kesini?", "eh...itu pak...mau.. kerjain tugas..." cowok itu tampak membuat alasan, "ckck... ya rugi kamu kalau cuma kerjain tugas aja...", "eh...maksudnya pak...", "ckck udah... aku tau kamu mau ngapain... asal ada... fulusnya... bebas deh kamu mau ngapain..." cowok itu seketika tersenyum senang dengan ucapan Santo itu. "wah... beneran ini pak...", "iya... udah ayo mana mana..." Santo sudah mengulurkan tangannya seraya meminta uang. "sebentar pak...ehm... ini pak...", "naah... ini baru bener... udah sana temenin muna...", "iya pak makasih...heheyy..." tampak cowok itu benar benar senang bukan main. "habis ditanya apa sama pak Santo?" ,"ooh enggak itu tadi, kenalan aja... udah yuk masuk...", "hmm iya udah..." Muna pun mengajak teman kuliahnya itu masuk kekamar. Tentu memang disana bukan hanya mengurus tugas, cowok itu pasti ingin menjamah tubuh mulus Muna. Santo masuk lagi kekostannya itu, ia hendak naik kelantai dua, lagi lagi langkahnya terhenti. "eh pak Santo...", "Anya... mau kemana?", "mau beli makan siang pak...", "makan terus kamu ini... tapi masih... kurus aja..." heran memang Santo, Anya hobinya makan, tapi tetap saja badannya seksi dan menggoda. "hehe gak tau nih pak...", "udah sini biar aku yang beliin ya... kamu tunggu aja dikamar...", "beneran ini pak...", "iya.. mau beli apa?", "beli nasi uduk pak...", iya udah sini... tunggu ya", "ooh iya pak makasih..." Santo rela pergi kewarung terdekat untuk membeli nasi uduk untuk Anya. Setelah itu ia segera saja kembali kekostan, lalu menuju kekamar Anya. Saat Santo datang Anya sempat tampak sibuk menggunakan laptop, "nih Anya...", "iya pak...wah..." Anya menerima nasi uduk dari Santo, langsung saja ia santap dengan segera. Santo geleng geleng lagi, cewek didepannya itu makan seperti cowok saja, enggak ada sopan sopannya. "ckck... Anya gak kuliah apa?", "libur pak hari ini... jadi aku dikost aja...", "ooh...hmm..." Santo melihat laptop Anya masih hidup, ia utak atik lagi, tak perduli yang punya masih makan siang. "pak Santo udah makan siang?", "udah kok tadi... banyak juga ya video kamu..." Santo sudah sibuk melihat video porno lagi. "ooh... iya pak... dikasih temen temen juga... jadi makin banyak..." Santo asyik saja nonton bokep, Anya sibuk menyelesaikan makan siangnya itu. Setelah selesai makan, Anya malah duduk santai disebelah Santo, dan ikut nonton bokep. "ckck... hebat bener..." Santo selalu kagum dengan kualitas seks yang disajikan difilm porno. "Pak Santo kenapa?", "enggak... itu hebat ya... lawan dua orang aja bisa...", "emang bisa pak... aku juga pernah..." Santo tak begitu kaget, namun ia kembali geleng geleng keheranan karena Anya menjawab dengan santai. "Anya Anya... kamu pasti juga niruin gerakan gerakan divideo video ini kan...", "maunya gitu pak... tapi kadang gak sampe begitu... kan tergantung yang nemenin Anya...", "iya juga ya...hmm...sini Anya kamu didepan aja..." Santo duduk dibelakang Anya, tak ragu juga ia peluk cewek itu. Santo menggunakan tangannya itu untuk meraba dan menggrayangi toket montok Anya. "mmh...ah... pak Santo...", "kenapa Anya...", "bisa ambilin...ah... chargernya laptop itu..", "ooh iya...ini...", "ngh... makasih pak..." Anya memasang charger laptopnya itu, agar tetap bisa memutar video porno. Anya tidak bergeming, ia lihat saja video porno dilaptopnya, tampaknya Anya seperti sibuk menyimak video porno terbaru yang ia dapat. "baru  ya Videonya Anya...", "mmh...iya pak... kemarin habis download..ngh..", "ooh...dari pada nonton aja ayo dipraktekin...", "nngh...ah..mh... cup..mgh..." Anya tiba tiba sudah diajak berciuman saja oleh Santo. Anya juga membalas cumbuan Santo itu dengan baik, Santo tak ragu kalau Anya sudah ahli dalam urusan persetubuhan.
tak hanya berciuman dan bersentuhan saja, Santo mengajak Anya melepas pakaian juga. Setelah telanjang Santo tinggal tiduran, ia hadirkan saja penis tegaknya didepan Anya itu. "udah nih Anya aku siapin...", "iya pak... boleh enggak sambil aku rekam?", "ooh ya gak papa...hehe..wah...", "ummh...mm..mmgh..." Anya kepalanya diturunkan, cewek itu sudah mulai saja mengulum penis tegak milik Santo itu. Anya juga sudah menghidupkan perekam video dilaptopnya, dengan kamera webcam itu sudah cukup untuk merekam aksi Anya mengulum penis tegak. Santo geleng geleng lagi keheranan, ada saja cewek yang hobi bikin video mesum. "Anya..uh...", "mmh..sluurp...ah... iya pak?", "direkam buat disimpen sendiri?", "mm..mmh...ah... iya, buat temen temen juga kalau ada yang mau...", "ooh gitu ya..uh..." Santo tak faham apa yang dilakukan Anya pada penis tegaknya itu, Santo jelas merasakan kenikmatan berlebih, lidah liar Anya begitu hebat menjilati kepala penis Santo, Anya juga sesekali menyedot nyedot batang tegak itu seperti sedotan saja. santo jelas tak bisa bertahan dengan kenikmatan yang diberikan Anya itu, tak lama kemudian ia sudah klimaks, Croot croot, Anya tiba tiba merasakan sperma mengalir dalam mulutnya, langsung ia teguk saja seperti minuman segar. "mmgh...gleg...mmh..sluurp..mmgh.." Anya bahkan menghisap batang penis Santo untuk bisa menyedot sperma yang tak sampai keluar. "uuh...luar biasa...", "Pak Santo udah mau pergi?", "enggak kok... kamu masih mau ngerekam video ya..", "iya pak... bentar ya pak...", "ooh iya iya...uh..." Santo tidak diperbolehkan istirahat, batang penisnya yang sempat lemas sebentar itu kini malah dihimpit dua gunung kembar milik Anya. Anya menahan toket montoknya dengan dua tangannya, lalu sambil ia gerakan tubuhnya naik turun juga, penis Santo jadi tegak lagi karena dielus toket montok nan kenyal milik Anya itu. "ummh...mmgh..mm..." Sonya juga menunduk, ia simpan kepala penis Santo dalam mulutnya. "wauh...ngh..." Santo geleng geleng lagi, karena keenakan. Kepala penis pria itu kembali dijilat jilat, memang Anya benar benar ahli mengurus penis tegak. "...gak papa kan pak kalau aku belakangin gini?", "gak papa kok Anya..." memang dengan posisi sekarang itu bokong Anya ada didepan wajah Santo, posisi 69 itu cukup mampu mengalirkan nafsu dengan cepat, Santo tak mau diam saja menikmati, ia obok obok juga memek Anya itu dengan jarinya. "mm...mmgh...aahn..mmh..." Anya jelas bisa merasakan memeknya yang bereaksi dengan segala macam kenikmatan yang terjadi. "eh, Anya..." Anya tiba tiba bangkit, ia kini berbalik untuk menghadap Santo. "pak, aku lanjutin ya... ", "ooh iya iya... mau dimasukin ya..", "iya...mmh...aah..." Dari layar laptop itu yang tampak adalah penis tegak Santo yang diatasnya ada bokong montok Anya, sambil memek yang sedikit terbuka itu mulai turun dengan segera, untuk menelan penis tegak milik Santo itu. "mmh...uuh...ngh..." Sleeb, Anya menurunkan bokongnya seketika memeknya itu jadi sesak diisi penis tegak milik Santo. "ahn..mh..uh.." didepan wajah Santo kini ada buah dada montok milik Anya, tentu segera ditangkapnya, dan ia remas remas juga. "Anya... emang belum...uuh... ngerekam yang gaya begini...", "belum pak... biasanya aku dibawah...uh..", "ooh...hehe...uuh..." Santo senang senang saja diajak ngeseks, Anya juga tampak begitu semangat, habis makan memang tenaganya bertambah, cewek itu bahkan sibuk menggoyangkan bokongnya itu, membuat Santo merasakan batang penisnya itu ikut bergerak kekiri atau kekanan, lalu memutar, sembari masih diselimuti dinding vagina Anya yang hangat itu. Anya kemudian melanjutkan aksinya dengan menggerakan bokongnya naik turun dengan cepat, sleeb sleeb sleeb, dari layar laptop terlihat jelas bagaimana hebatnya penis tegak milik Santo menusuk memek Anya yang basah itu. "aahn..ah...aah...aauh..." Setelah beberapa saat, Anya pun klimaks, Penis Santo bergerak keluar, karena Cairan kewanitaan Anya menyembur hebat mendorong keluar penis Santo. Laptop sampai terkena percikan cairan kewanitaan Anya yang muncrat itu. "Anya...udah belum...hehe..", "aah...ah...udah pak..aah..." Anya roboh lemas disamping Santo. Santo menyempatkan menghentikan rekaman laptop, juga meminggirkan laptop itu dari kasur Anya. "Anya...kamu gak papa..." ,"gak papa pak...ahmm..mh..mmh..." tiba tiba Anya bangkit dan melahap penis Santo yang masih tegak itu. "uuh...wah...Anya..." memang Santo belum klimaks lagi, Anya tampak ingin meminum sperma lagi. memang tinggal menunggu sebentar, Santo pun membiarkan muatannya keluar, Croot croot, cairan putih menyembur hebat dalam mulut Anya, dan semuanya ditelan cewek itu. "mmgh...gleeg...aah...mh..", "wah luar biasa Anya..." Santo tampak berpakaian lagi. "pak Santo... mau pulang?", "iya... kamu mending mandi aja dulu.. baru istirahat...", "mmh iya pak... makasih..", "hehe.... iya iya..." Santo pun pergi keluar. Santo memutuskan pulang saja, sudah capek juga ia ngentot dua kali hari itu. "Pak... mau kemana?", "mau pulang Arvi...", "ooh iya pak..." sempat Santo bertemu Arvi. Arvi tadi saat bangun tidur memang kaget tau tau tubuhnya berkeringat dan pakaiannya amburadul. Santo lupa lagi untuk pergi kelantai dua kostannya itu, namun esok hari pasti ia akan kesana.

1 comment: