Saturday

Cerita Seks: Fana Memuaskan Nafsu penggemarnya



Fana sudah cukup lama dirumah barunya, ia sudah dikenal banyak orang, ia terkenal baik hati dan suka berbagi. "mbak Fana...", "eh Irul... ayo main kesungai", "ayo mbak... tapi aku naruh barang belanjaan ini dulu dirumah", "hmm iya udah aku ikut kerumahmu ya" Fana ikut kerumahnya Irul. "buk... ini yang tadi udah aku beli", "iya... wah mbak Fana", "tadi mbak Fana ikut, bantu aku bawa barang barang", "wah makasih ya mbak Fana", "iya bu, kan Irul sering bantu saya, saya juga harus bantu irul", "pinternya anakku ini haha...", "apa sih buk... aku keluar dulu ya sama mbak Fana", "ooh iya iya", "mari bu..." Irul mengajak Fana pergi. mereka pergi jalan jalan disekitar sungai. "mbak Fana...", "iya dek...", "mbak Fana kedesa ini sebenernya mau ngapain?", "hmm? ya main main aja dek... sambil nunggu", "nunggu apa mbak?", "nunggu disuruh balik lagi... eh itu ada temen temen kamu" Fana menyapa bocah bocah teman Irul yang asyik mandi disungai. "wah ada mbak Fana...", "wah asyik... ayo mbak mandi...", "hehe iya iya... bentar ya...", "asyik... aduh udah berdiri punyaku haha..." Irul geleng geleng, ia lihat Fana sudah mulai mencopot bajunya, setelah itu nimbrung mandi dengan bocah bocah disungai itu. Irul masih penasaran tujuan Fana tinggal didesa ini untuk apa, setau Irul Fana hanya bersantai dan menikmati hari. "Irul... ayo ikut mandi...aah...", "udah mandi aja mbak... irul disini aja" Irul melihat Fana sudah mulai dikerubungi, toket besarnya sudah dipegangi bocah bocah mesum disekitar Fana, kemaluan bocah bocah itu tegang dan sibuk digesekan ketubuh Fana. Irul heran saja, Melihat Fana begitu senangnya mandi meski digrayangi bocah bocah mesum.
Irul duduk saja didekat sungai yang teduh, sambil ia lihat Fana yang mulai menyuguhkan puting susunya. "Rul ayo... gak ikut nyusu? mbak Fana lagi baik hati nih", "iya bro lanjut aja... aku nonton aja...", "oke oke...hehe..." Irul mungkin bakal lama menunggu Fana yang kini mulai sibuk mengelus penis penis tegak disekelilingnya. Irul tidur saja didekat sungai itu, yang ia dengar kini suara sungai, desahan Fana, dan tawa canda teman temannya. Irul tidur pulas, disaat Fana mulai sibuk mengurus kemaluan bocah bocah mesum, Fana mulai menyuguhkan memek dan mulutnya juga. "mm..mmh...mmh", "iya mbak hisap aja punyaku mbak... nanti keluar vitaminnya", "uuh... habis digesekin bentar punyaku nanti keluar juga mbak", "ayo cepet dong aku mau juga" Fana terus memuaskan nafsu bocah bocah itu, tentu Fana diakhir persetubuhannya disungai itu bisa dapat banyak air mani, bahkan disekujur tubuhnya. Irul beberapa puluh menit berlalu akhirnya bangun dari tidurnya. Ia lihat sungai sudah sepi, hanya ada Fana yang sibuk membasuh tubuhnya. "mbak Fana...", "eh Irul udah bangun?", "iya... pada kemana mbak?", "udah pulang semua, katanya mau tidur udah capek", "hmm, dan mbak Fana gak ada capeknya", "hah? gimana Rul?", "eh ndak ndak... udah selesai mandinya mbak Fana?", "bentar lagi rul...masih bersihin lubangku ini..." Irul bangun tidur jadi nafsu melihat Fana sibuk mengurus memeknya yang tadi habis digenjot dan digesek penis tegak. Tak lama Fana selesai, ia menepi dan duduk didekat Irul. "udah mbak?", "iya... bentar ya nunggu badanku kering", "iya... tapi mana bisa kering kalau susunya mbak Fana masih keluar?", "hmm iya... aduh", "sini mbak... Irul bantu ya", "hmm iya makasih ya Irul", "iya..um...sluurp...mm" Irul asyik saja nyusu, Fana bahkan membantu memerah buah dadanya, jadi Irul tinggal membuka mulut dan menelan susu yang masuk. "badanku udah kering rul, susuku masih keluar tapi", "hmm, bentar mbak Irul ada sesuatu" Irul pergi meninggalkan Fana, tak lama ia kembali membawa sesuatu. "apa itu rul?", "ini plester mbak... biasanya sih buat nutup luka, tapi buat nutup putingnya mbak Fana juga bisa", "hmm iya... coba deh rul" Irul memasang plester di dua puting susu Fana, alhasil air susu bisa berhenti keluar. "nah udah mbak", "wah iya udah berhenti ya... irul emang pinter ya", "hehe... udah ayo mbak balik", "iya ayo" Fana berpakaian, lalu ia berjalan pulang bersama Irul. Sampai didekat rumahnya, Irul melihat tak ada orang. "wah pada kemana ya?", "kenapa dek irul?", "bentar ya mbak" Irul pergi kerumah tetangganya, setelah itu ia keluar sambil menggaruk kepalanya. "kenapa irul?", "keluargaku keluar semua mbak, katanya kakekku mendadak sakit, jadi langsung berangkat semua pas tadi aku gak ada", "hmm terus gimana kamu? nggak bawa kunci?", "tadi kata tetanggaku disuruh nginep dirumahnya, tapi aku gak mau", "hmm, iya udah Irul nginep dirumahku aja", "wah... iya iya", "iya... kamu bilang dulu ketetanggamu", "iya, bentar mbak hehe..." Irul segera lapor ketetangganya, saat kembali menemui Fana, Irul tersenyum lebar. "gimana?", "udah dibolehin mbak", "siip, udah ayo kerumah", "hehe iya... asyik..." Irul senang sekali, bisa menginap dirumahnya Fana. Sampai dirumah, Fana langsung kekamae untuk ganti baju. Irul duduk disofa sambil nonton tv. "Irul, mau makan apa nih?" Fana menemui Irul, hanya mengenakan baju terusan yang amat minim, yang hanya menutup setengah dada Fana sampai pahanya. "wah... eh... terserah mbak Fana aja", "hmm, aku bikin snack dulu ya", "iya mbak Fana" Fana pergi kedapur. Irul jadi memikirkan Fana, cewek itu pakai baju minim sambil memasak, tampaknya membuat Irul makin penasaran. Irul memilih pergi kedapur untuk melihat Fana. "eh dek Irul, mau bantu aku masak ya?" Irul terpesona, melihat Fana yang molek sedang masak, tampak begitu indah dimatanya. "waduh... luar biasa...", "luar biasa gimana dek?", "eh... ndak, sini biar Irul bantu mbak" Irul membantu Fana, sambil terus memandangi bidadari itu, sungguh luluh hati Irul. meksi masih remaja, Irul sadar bila ia dewasa nanti ia mau punya istri seperti Fana. "nah udah banyak ini... ayo kedepan", "hehe iya mbak" Fana dan Irul selesai masak, mereka pergi kembali duduk disofa dan nonton tivi lagi. Irul tak bisa berhenti tersenyum, enak sekali nonton tivi sambil makan snack, didampingi Fana yang cantik nan mempesona. Sampai malam Irul menemani Fana bersantai dirumahnya itu. "dah malem nih, dek Irul nggak ngantuk?", "mungkin kalau udah dikamar, ngantuknya dateng sendiri mbak", "hmm iya kayaknya, ayo kekamar rul" Senang sekali irul mendengar itu, segera ia ikuti bokong montok Fana yang bergoyang menuju kamar. Sampai kamar, Fana malah mencopot baju terusannya, ia telanjang lagi. "wah... mbak Fana...", "dek... lupa tadi belum copot plesternya ini", "eh iya mbak...", "putingku jadi muncul terus ya... dek Irul tolong buka plesternya ini ya..." Irul sudah ngaceng lagi batang kemaluannya, kini malah diminta mencopot plester diputing susu Fana. tangan Irul mendekat, ia pegang puting susu Fana, lalu ia tarik plester yang menempel itu. "mmh... udah mbak...", "iya... aduh susunya langsung keluar..aaah... Irul..." habis dicopot plesternya, puting besar Fana langsung menyemburkan susu, Irul sampai tercengang, air susu muncrat kewajahnya. "mmh..aah..mm...mm", "maaf ya irul, wajahmu basah semua...", "iya mbak... hayo mbak Fana jilatin wajahku dong", "hmm iya..mm..mm...mh..mm...", "mmh...mbak Fana...cup..mm...hehe... sekarang biar Irul urus putingnya mbak Fana ini...umm..mm...mm", "aah... iya... tolong ya irul... tumben ini keluarnya banyak loh", "iya..umm..mm...gleeg..mm...mm...sluurp...aah... gak papa mbak aku minum semua...umm...", "iya dek... yang kanan juga ini...aahn...", "cup..mm..mm....sluurp..aah.... mbak Fana tiduran aja...", "hmm iya... uuh...mmh" Enak saja Irul, malam itu asyik sekali baginya, ia kini sudah meniduri Fana, sambil asyik ia kenyot dan hisap puting susu Fana. Irul ikut telanjang juga, ia sudah tak tahan, "mm...sluurp...aah... mbak... aku kasih vitamin ya...", "hmm iya mana...aah..." Croot croot, Irul sempat memberikan spermanya kemulut Fana. "uuh... yeah... aku mau nyusu lagi..umm..mmn...sluurp..mm", "uaah..mmgh..aah... Irul belum ngantuk?", "nggak ngantuk mbak..mm...cup...m...sluurp..aah..", "hmm iya udah lanjut aja minum susunya ya...", "iya... mbak aku mau masukin burungku...", "ooh iya masukin aja dek...aah...mmh... ", "uuh... enak..mm...cup..mmm....sluurp...", "aah... Irul, peluk mbak Fana aja...", "iya mbak... uuh...aah...", Irul memeluk Fana, ia jadi makin enak saja saat menggerakan penisnya keluar masuk vagina Fana. "nngh... irul...", "iya mbak...uuh", "besok besok...aah... kalau mandi dirumahku aja deh...", "hmm iya...", "aku... maunya vitaminnya Irul aja...", "ooh... iya mbak... nanti tiap hari irul kasih...uuh", "mmh... makasih Irul... aku sayang deh sama irul" mendengar itu Irul seketika klimaks, Croot croot crot, memek Fana diisi air mani. "aah...ooh...mmh...", "uuh... banyak... yang keluar itu...", "iya mbak...uuh..." Irul turun dari atas tubuh Fana, ia tiduran disebelah cewek itu. "Irul... udah ngantuk ya?", "nggak sih mbak... cuman lelah dikit...", "hmm kalau aku yang diatas kamu gimana dek?", "wah... iya gak papa mbak..." Fana kini bangun, ia bersedia diatas tubuh Irul. "aah...aah... bentar dek... itu vitaminnya keluar..." memek Fana mengalirkan sperma hasil ulah Irul tadi. "wah...iya... udah turunin aja mbak", "iya...aku mau lubangku kamu tutup lagi pake burungmu ya dek...aahn..." Fana menurunkan pinggulnya, Kemaluan Irul yang tegak masuk lagi kelubang kenikmatan. "aah... mmh... sini mbak aku minum susunya...umm..mmh..mmm", "iya Irul...aahn...", "mm...sluurp...aah... mbak Fana...", "iya dek...", "aku juga sayang mbak Fana...", "iya... seneng deh punya temen kayak kamu dek...", "mm...sluurp...aah... aku mau jadi adeknya mbak Fana aja...", "mmh... iya... irul adekku...sayang...mmh" Fana sudah terangsang pula, cewek itu asyik menggerakan pinggulnya naik turun, ia merasakan nikmat luar biasa saat dinding vaginanya digesek penis Irul. "mm...sluurp..aah..mm...mm... liat mbak...mm... aku hisap dua putingnya mbak Fana sekaligus ya..umm..mm", "wah... Irul hebat...aahn... ", "mmh...mm...sluurp..aah... mbak..aku mau keluar lagi...", "ngh... iya kah... mana..." Fana berdiri, kemudian ia duduk disebelah Irul, Fana lalu memegang penis Irul yang basah kuyub, Fana langsung memasukan batang tegak itu kemulutnya. "aah... mbak...aku...aah..." Croot crot crot, mulut Fana diisi sperma Irul. "mmgh..mmh...mmh...sluurp..mmaah...uaah... vitaminnya Irul...enak...mmh...", "uuh... mbak Fana...aah..." Fana menelan sperma dimulutnya, setelah itu ia hisap penis Irul, Fana memang tergila gila dengan sperma. "mmh...aah... uuh kenyang aku dek...", "mmh... mbak Fana hebat ya..." Fana tiduran disebelah Irul, cewek itu kemudian memeluk Irul. "udah irul ayo tidur", "iya mbak...", "kamu udah ngantuk juga?", "belum sih, mbak Fana ngantuk ya?", "iya... Irul kalau mau minum susu lanjut aja", "mmh udah mbak... itukan udah gak keluar lagi", "hmm iya udah...aahn...", "aku masukin lagi ya mbak... terus kita bisa mulai tidur", "iya... tidur yuk adekku sayang", "mmh...iya..." Fana dan Irul tampaknya makin lengket saja, kini mereka bahkan tidur bersama. Fana tampaknya akan lebih banyak bersetubuh dengan Irul, meski nanti ia juga mencicipi vitamin pria pria lain disekitarnya itu.

1 comment:

  1. Mana nih Cerita Rini sama Asti? Kok gak lanjut lagi? Sama buat yang ngecrot divaginanya dong

    ReplyDelete