Saturday

Cerita Seks: Tamuku Dewi yang Menggoda Part 3



"yah... mbak dewi kemana?", "hmm? oh itu lagi dibelakang", "ooh, iya udah" azfan sepulang sekolah sudah bingung mencari dewi. azfan segera ganti baju, lalu ia pergi menemui dewi. "hai azfan, baru pulang sekolah ya?", "iya mbak, lagi ngapain mbak?", "tadi habis cuci baju, ni lagi dijemur" azfan memang melihat dewi menggunakan pakaian yang asing dimatanya, namun azfan senang melihat dewi dengan balutan tanktop dan celana jeans pendek. "ooh... pantes bajunya kok nggak pernah lihat", "iya, yan dijemur tuh kena bekas sperma kamu tuh" , "eh mbak... aduh...", "haha... becanda fan..." azfan sempat malu, ia takut ayahnya mendengar. "azfaan", "iya yah?" azfan dipanggil, ia segera menemui ayahnya. "fan, kamu... nggak main keluar?" azfan langsung tersenyum, ia tau apa maksud ayahnya. "oh, iya, bentar lagi yah", "sip sip, kemana kamu?", "bantuin mbak dewi bentar biar cepet selesai", "bagus tuh, haha" azfan kembali menemui dewi. saat sampai dibelakanh rumah, azfan melihat dewi menunduk saat mengambil cucian, sempat azfan melihat buah dada montok milik dewi itu berayun indah. "fan, hei", "eh... iya mbak", "iih gak puas ya semaleman, haha", "m... maap mbak... sini saya bantu" segera azfan membantu dewi menjemur pakaian. "makasih fan, hehe", "sama sama mbak", "tau nggak, ayah kamu bilang ke pak rt aku saudaranya, haha", "ya mungkin... biar ndak ada yang cemas", "iya mungkin. udah fan, akhirnya...", "ya udah azfan tinggal keluar ya mbak", "loh kemana?", "mau ketempat temenku, mbak dewi udah ditunggu ayah", "hmm? yee ayahmu minta jatah juga, haha", "ah jangan gitu mbak", "ya gak papa kan, biar adil juga, hehe", "haha, ya udah aku pergi dulu..." azfan segera pergi keluar, ia pergi bermain dengan teman temannya.


"fan, yang kemarin sama kamu itu siapa?", "hmm? itu mbak dewi", "cantik banget deh kemarin lihat, enak kamu pake peluk peluk segala", "hehe... mbak dewi yang nyuruh", "dasar, yuk lanjut maen" azfan sempat ditanya temannya itu. azfan kemudian bermain lagi meski sempat berfikir apa yang dilakukan dewi dirumah. benar saja, saat azfan tak ada, ayahnya azfan minta jatah, "hehe... kalo pake tanktop gini makin cantik ya dewi...", "ah bisa aja pak... ", "hehe... jadi... gak tahan..." dewi sudah dikamar ayahnya azfan, di peluk pria itu, dewi diam saja, saat ayahnya azfan mulai melepas tanktop yang dipakai dewi. "hmm... pak... hhnn...aah...", "hehe... ini beneran apa cuma perasaanku saja ya, buah dada kamu makin besar", "aahn... perasaan bapak aja itu... orang buah dadaku emang udah besar, hehe... aah... pak... " buah dada milik dewi diremas dan digoyang goyang, puting dewi juga dipencet lagi, air susu menetes keluar. "kasihan ya kamu... untung kamu dirumah ini, saya bisa bantu kamu... meres susu kamu... kan bahaya kalo gak dikeluarin", "aahn... iya pak... mending... diminum aja ini pak", "iya deh... sini sini...mmm...mmp... sspp...sluurp... aah... enak seperti yang lalu ya...mmm", "aahn... iya pak...mmh" kini dewi direbahkan dikasur, sembari cewek itu lagi lagi susunya dihisap dan diminum ayahnya azfan. buah dada besar milik dewi diraba dan diremas, sembari putingnya asyik ditarik dan dihisap oleh mulut ayahnya azfan. "mmm... sluurp...mmm... dewi...", "aah... iya pak?", "maafnya... udah gak tahan..." dewi mulai merasa ia segera ditelanjangi. "mmh... sudah mau nyodok dewi ya? bentar ya... ayo pak..." dewi membuka selangkangannya, dan langsung ayahnya dewi melesat merapat, memasukan penisnya kelubang kenikmatan. "mmh... ooh... memang enak ya siang siang gini... main sama dewi... uuh", "aahn... aah...aah... langsung digenjot... ahn..." dewi langsung digoyang, ayahnya azfan asyik menggesek lubang vagina dewi, penis pria itu masuk dan keluar cukup cepat, buah dada dewi sampai berayun dan menyebarkan air susu kemana mana. "aah... wah hujan susu nih...", "aah... mmh... pegangin dong pak...nah...aahn", "kalo gini, malah jadi air mancur... aah..." ayahnya azfan memegan buah dada dewi sambil diurut, susu jadi mengalir menyembur dengan indah, dewi tadi sempat basah saat mencuci, kini ia basah kuyub oleh susunya sendiri. "aah...aaah... mmh...", "dewi... aku pindah ya... kesini nih... nah...mmh" lagi lagi ayahnya azfan memilih berpindah, ia suka menggesekan penisnya diantara buah dada dewi itu. "ooh... memang enak digesek disitu pak... aahn...mmh" beberapa menit itu ayahnya azfan memuaskan nafsunya, dewi menurut saja, memang apalagi yang bisa ia berikan kecuali kenikmatan seks. "aah... aduuh...uuh", "aah..aah...aahg..mmh" croot croot, ayahnya azfan sudah klimaks membasahi wajah dewi. "uh... dewi...mmh... makasih", "aah... iya pak..." tampaknya ayahnya azfan memilih menyudahi aksinya, ia tau mungkin dewi sudah lelah tadi juga selesai mencuci. "dewi istirahat sini deh gak papa, hehe...", "iya pak..." dewi kemudian ditinggal dikamar ayahnya azfan. dewi masih berbaring dan juga telanjang, lalu cewek itu tertidur dikamar.

azfan sorenya sudah pulang kerumah, "yah, mbak dewi kemana?", "istirahat dikamarku, jangan diganggu", "ooh, iya udah aku mandi dulu yah", "ayah tinggal keluar fan" azfan melihat ayahnya pergi. azfan sempat berkeinginan menemui dewi, tapi ia memilih segera kekamar mandi. azfan mulai mandi, dan tampaknya dewi mulai bangun tidur. cewek itu mendengar suara gemericik air, membuatnya ingin segera mandi. "siapa dikamar mandi?", "eh... saya mbak", "oh azfan... hehe... mandi ya?", "iya mbak", "aku ikut dong" azfan kaget mendengarnya, "hmm... bentar lagi azfan selesai kok...", "gak mau... maunya mandi sama azfan...", azfan geleng geleng dan tersenyum, ia tau dewi itu penuh kejutan. "iya deh mbak bentar" pintu kamar mandi dibuka kuncinya, lalu dewi masuk, dan ternyata sudah telanjang. "hehe... makasih fan..." azfan melihat dewi tampak berkilau, pasti tadi sempat berkeringat setelah bersetubuh dengan ayahnya azfan. "mm... mbak dewi...", "kenapa fan? iya ini tadi habis sama ayah kamu... liat nih dibiarin aja susuku keluar, tadi ayahmu asyik banget ngurus putingku..." azfan melihat dewi mulai membasahi tubuhnya, tubuh basah dewi makin menggoda, azfan tak sadar penisnya sudah berdiri tegak. "ooh... iya iya... eh mbak..." byuur, dewi juga menyiram azfan, "ngelamun aja... kamu... mau cicip putingku lagi ya? hmm?", "ndak... itu...", "udah ini mumpung masih keluar..." dewi menahan buah dadanya dan menyuguhkannya pada azfan. "itu...mmp...mmm....mm.... sluurp...mm", "tuh kan haus ya azfan...mmh... hehe...", "mm... sluurp...mmm...mm" azfan tingginya tak sepadan dengan dewi, tapi azfan kepalanya tepat didepan buah dada dewi, ia jadi minum susu dengan nyaman. "ah... itu apa yang ganggu in dibawah hayo? ooh burung kamu nakal fan...", "mmp...mm... sluurp...mmm, maaf mbak, bediri sendiri itu...", "gak bisa lah berdiri sendiri... kecuali gegara kamu netek putingku ini nih... haha...", "mm...sluurp...mm iya iya mbak...mm", "eh kami berdiri aja fan, lihat nih" azfan berhenti nyusu, dewi duduk dan kini cewek itu menghimpit penis azfan dengan buah dada besarnya, lalu dewi menggesekan buah dadanya dengan nikmat. "wah... mbak... aduh aduh...", "kenapa fan? hmm? enak kan?", "iya... ooh... nikmat banget...", "hehe... kalo sambil dijilatin gini gimana fan?... mmm...mmm" dewi sembari menggencetkan buah dadanya dipenis azfan, dewi juga menjilati ujung penis azfan itu, membuat bocah smp itu luarbiasa senang. "aah... mbak...uuh...mmh...", "hehe...mm...kapan lagi fan bisa begini sama aku...mm" azfan tak bisa mengungkapkan rasa nikmat yang ia rasakan, ia juga terpukau memandang dewi yang tersenyum sembari memuaskannya. azfan benar benar senang. "mbak dewi...mmh... makasih...aah" croot croot crot, azfan menyemburkan spermanya, tepat saat dewi sibuk mengulum ujung penis bocah itu. "mmgh...mmh...mm... azfan... untung gak tersedak aku", "maaf mbak... gak tahan...", "iya iya gak papa... hehe... yuk mandinya diselesain" azfan mulai mandi bersama dewi, sempat mereka main air, sambil bergurau, azfan baru kali itu mandi bareng perempuan dan ternyata cukup mengasikan. setelah mandi azfan dan dewi berpakaian lagi. "fan, mm... nanti malem... aku mau cerita...", "oh iya cerita aja mbak", "tapi jadinya gak bisa main dong ntar", "nggak papa mbak, azfan udah senang", "hehe... makasih fan, makan yuk" azfan kemudian makan bersama dewi, saat hari mulai gelap.

"wah, lagi makan nih", "oh iya pak, mari ikut makan" ayahnya azfan datang, dan ikut makan bersama. "fan...", "iya yah?", "gimana? tentram ya kalo dirumah ada mbak dewi", "hehe... iya yah... kayak komplit deh" dewi tersenyum memang dua laki laki yang bersamanya itu tak pernah berhenti dipuaskan. setelah makan malam itu, tampak ayahnya azfan belum berangkat, "yah, ndak kerja?", "hmm? nanti ayah masuknya agak malaman, sampai pagi soalnya", "wah, terus yang bangunin azfan besok siapa?", "kan ada dewi, iya kan?", "iya betul pak, tenang aja azfan ya", "oh, iya deh hehe" kali itu tiga penghuni rumah disitu sempat ngobrol bersama, tentang keluarga azfan, juga masa kecil dewi. "ya memang gitu, dewi suka ganggu temen pas masih kecil dulu", "hahaha, beda ya, nggak kayak azfan ini, pas kecil yang digangguin terus", "ah ayah, kan itu dulu", "hahaha, wah udah jam segini ya, saya berangkat dulu dewi, maaf ngerepotin,tolong urus azfan ya", "baik pak siap" ayahnya azfan bersiap, lalu tak lama segera berangkat. "fan sini lah", "iya mbak? eh.." azfan kini ada disamping dewi, saat cewek itu menaruh kepalanya dibahu azfan. "maaf ya fan", "maaf kenapa mbak?", "aku gangguin kamu terus tiap malem", 'loh ndak kok mbak, azfan loh senang". azfan menahan nafsunya, meski ia juga bisa melihat buah dada dewi dari lubang bajunya, "hehe... aku kasih tau deh fan... aku memang sebenarnya udah nikah", "ooh, mm... apa suaminya mbak dewi itu yang...", "iya yang kemarin itu... tapi sekarang, dia punya istri lain", "wah, gimana sih, jahatnya sama mbak dewi itu orang", "iya jahat fan, apalagi yang milih istrinya itu orang tuanya", "loh, apa mereka gak tau kalau mbak dewi istrinya anaknya mereka?", "ya... emang enggak tau fan" azfan jadi heran sendiri, "loh? mbak dewi...", "iya fan, aku... nikah siri... soalnya... udah terlanjur hamil dulu, aku lari dari rumah, eh... disuruh ngegugurin sama dia, malah sekarang ditinggal nikah" azfan tak bisa membendung rasa sedihnya, ia peluk dewi dengan penuh rasa kasih. "ya ampun, mbak dewi... maafin azfan, mbak dewi kasihan banget...", "kenapa minta maaf fan?", "azfan kan nakal, tiap malem... ", "udah udah... gak papa... kan aku juga yang minta, aku juga harus pergi dari sini nanti, jadi azfan gak usah minta maaf", "mbak dewi, tinggal disini aja terus gak papa...", "ya nggak boleh fan, kalo ibu kamu pulang gimana? terus tetangga kamu nanti juriga kalo aku lama disini", "tapi mbak... hiks..." azfan sampai menangis, ia tak mampu menahan rasa sedih. "loh azfan... jangan nangis... nanti... aku...hiks...huhuu...hiks..." azfan membuat dewi memangis juga, azfan dan dewi masih berpelukan, mereka menangis, dan tiba tiba hujan menderu, menyembunyikan tangisan mereka berdua dimalam itu. beberapa menit kemudian mereka berhenti meneteskan air mata. "maaf mbak, mbak dewi jadi nangis karenaku", "nggak fan, emang lagi pengen nangis", "mbak dewi... memang setelah ini... tinggal dimana?", "aku balik keorang tuaku fan", "loh... nanti...", "udah fan, biarlah nanti apa yang terjadi, aku harus hadapi, azfan tenang aja yah...", "tapi...", "udah udah...azfan gak boleh sedih" dewi menyeka air mata diwajah azfan, senyuman cewek cantik itu membuat azfan tenang. "iya deh mbak... azfan gak boleh cengeng", "gitu dong senyum, kalo gitu kan aku seneng liatnya" azfan tak bisa menyembunyikan senyumnya, karena memang si cantik dewi itu senyumannya seindah senyuman bidadari. "ya ampun...", "kenapa fan?", "mbak dewi cantiik banget", "yee malah nggombal, dasar azfan", "loh emang cantik banget kok", "iya iya... aku cantik kalau kamu?", "aku ganteng mbak", "kamu cengeng, haha", "ah jahat mbak dewi...", "hahaha..." azfan senang kali itu membuat dewi tersenyum lagi. "haha... mbak dewi nggak ngantuk?", "iya sih... yuk tidur fan, tapi inget ya...", "iya mbak... azfan nggak ngapa ngapain deh malam ini", "hehe... yuk deh..." azfan segera bersama dewi pergi kekamar, azfan rebahan duluan, disusul dewi, yang langsung memeluk azfan. "mbak dewi...", "kenapa fan? ngetes kamu nih... tahan enggak", "hmm, iya iya... met tidur...", "cup... met tidur azfan sayang... hayo tuh tuh... yang bawah hayo...", "maaf mbak biar aja ntar juga diem", "dasar azfan... haha... ya udah yuk tidur..." sempat azfan mendapati penisnya tegak lagi, tapi ia menahan dirinya, dan kini ia bisa mulai tidur bersama dewi. biasanya azfan dimalam dan jam itu masih beradu dikasur bersama dewi, kini ia dan dewi sudah tidur dengan senyuman diwajah mereka. azfan bisa merasakan tidur kali itu tak seperti sebelumnya, ia merasa kehangatan dewi, dan rasa yang berbesa dihati.

keesokan paginya, azfan bangun tidur, masih belum sadar betul, ia lihat dewi tak disampingnya, tapi tak lama ia sadar, dan melihat dewi sudah sibuk mengulum penis bocah smp itu, "ehn.. mbak dewi...", "mm...mm... eh pagi fan, maaf ya... punya kamu tadi udah berdiri sih...mmm...mmh... kan biar kamu bangun tidur juga...mm", "aah... iya ini udah bangun mbak...", "mm...mmm... masih jam 5 fan, hehe...mmm", "azfan melihat jam didinding kamarnya, memang masih jam 5 pagi. dewi masih sibuk saja, pagi itu azfan tak pernah berfikir akan dipuaskan oleh dewi. "aah... mbak...mmh...", "kan malem kemarin nggak ngapa ngapain fan, emang aku maunya mainnya pagi sama kamu...mmm", "tapi... mbak...mmh", "hehe... kamu mending, ikutan main fan... nih..." azfan heran, dewi tiba tiba naik diatas azfan, memutar tubuhnya, dan mencopot celananya. azfan pagi hari sudah melihat vagina dewi didepan wajahnya. "mbak dewi...", "oh iya... nih...aahn... ayo dijilat dong fan... nah...aahn.... aku jilatin punya kamu...mm...mmm" azfan mendapati dewi mendaratkan vaginanya kewajah azfan, tentu azfan tak diam saja, ia jilati vagina itu, pagi pagi azfan belum beranjak sudah mengurus vagina dewi. dewi dan azfan lomba mengurus kemaluan lawan mainnya, dan karena dewi mulai duluan, tentu azfan yang kalah, "mmm...mmh... mbak aaah..." croot croot, azfan mengisi mulut dewi dipagi hari. "mmgh...mmm...glegg...aah... pagi hari udah minum pejuh kamu fan... hehe... aah... fan..." azfan sedikit jengkel, ia tangkap bokong montok dewi, ia dorong kebawah, azfan langsung menghujam vagina dewi dengan lidahnya yang bergeliat liar."mm...sluurp..mmm... mbak dewi nakal...mmm... sluurp ..mmmmmh" azfan tak henti menjilati vagina dewi, ia juga menggigit kecil klistoris milik dewi, "aah...aah..aah... gila azfan...auuh....mmgh" splurt spluurt, dewi jadi klimaks juga, cairan kewanitaan membanjiri wajah azfan. "mmh... mbak dewi... wah wah... hahaha", "nnngh... azfan... loh wajah kamu jadi basah tuh... hahaha", "mbak dewi sih...tuh sama wajahnya mbak dewi juga blepotan...", "ih azfan... haha" pagi pagi mereka tertawa lepas, setelah memuaskan lawan mainnya. "Aku mau mandi mbak, habis ini sekolah", "yaah, aku masih mau lagi... azfan nggak mau minum cucu kah? enak apalagi dipagi hari" azfan benar benar senang dewi begitu antusias untuk beraksi, tapi azfan juga ingin bersiap untuk sekolah. "duh gimana ya?", "iya udah yuk mandinya bareng aja", "iya deh mbak...", "siip, hehe..." azfan sudah pergi duluan kekamar mandi, setelah itu dewi menyusul. dewi datang langsung saja meraih penis azfan, dikocok dan dielus dengan nakal. "mbak dewi...aah...", "hehe... lah ini masih tegak loh fan...", "iya memang... aduh... sini deh mbak" azfan berfikir bila ia memuaskan dewi, ia bisa segera bersiap sekolah. azfan meminta dewi nungging dikamar mandi itu, "wah asyik azfan mau....aaaahn! aah... asyiik..." azfan menancapkan penisnya masuk kevagina dewi, ia mulai menggerakannya maju mundur. "ooh... mbak dewi... hhnnh", "aah... azfan... sayangku... ayo... aah... terus.... mmh" azfan sempat berhenti, ia lumuri penisnya dengan sabun, lalu saat ia masukan kevagina dewi, azfan bisa bergerak lebih cepat dan menggesek lubanh hangat itu tanpa henti. "aaah... liat mbak... cepet banget ini...ooooh" sampai setiap tusukan azfan membuat bunyi khas tabrakan persetubuhan, "aah... aahn... gila azfaaan... uhh... mmgh", "mbak dewi yang... minta... ya udah... aku gesek sampe keluar....aaah..." azfan tak henti menggenjot dewi dari belakang, dewi sampai mendesah terus, buah dada cewek itu berayun bebas, azfan sudah sibuk agar segera klimaks. beberapa menit kemudian,azfan menarik penisnya keluar. "nih mbak dewi, kesukaannya mbak dewi", "mana mana.... aaa..." croot croot, dewi senang sekali mengisi mulutnya dengan sperma, yang segera ditelannya juga. "uuh... aah... udah mbak...", "mmgh...aah... makasih azfan...", "iya... yuk mandi..." kemudian azfan dan dewi mandi dengan benar. azfan selesai lebih dulu, ia segera memakai seragamnya. "azfan, tunggu dulu...", "kenapa mbak?", "kamu belum minum susu...", "oh iya iya", "sini sini...nah...ah... ayo minum dulu ya...", "mmm...sluurp...mmm..." azfan menuruti dewi, bocah smp itu menghisap puting susu dewi, ia menikmati air susu asli dipagi hari. azfan terus minum susu, sembari ia melihat jam, "tenang aja fan, nggak bakal telat", "mmm... iya... sluurp...mmm...mm", "hehe... maaf ya... aku kalau udah pengen... nggak bisa ditolak", "mm...sluurp... iya azfan tau...mmm... azfan seneng kok bisa bantuin mbak dewi...mmm" dewi tersenyum, ia senang azfan mau menuruti keinginannya. tak lama azfan berhenti lalu bersiap berangkat. "azfan sayang hati hati...", "iya dewi.sayang... eh... hehe... aku pergi dulu..." azfan segera berangkat sekolah, meninggalkan dewi yang tersenyum, lega. Azfan baru menyadari kalau dirinya pagi itu bisa dibilang hebat, karena memang baru kali itu azfan sampai bisa membuat dewi kualahan, ya memang azfan mengeluarkan tenaga terbaiknya untuk memuaskan dewi, bidadari dirumahnya itu.

2 comments: