Monday

Cerita Seks: Bebasnya Hidup di Desa

"Siang mbak Nana...", "iya dek...", "hehe... lagi ngapain mbak?", "ini lagi angkatin jemuran", "ooh, hehe... biar aku bantuin ya mbak...", "hmm iya..." Siang itu Nana sibuk mengangkat jemuran, dan dibantu seorang bocah. Bocah itu sudah sering sekali datang menemui Nana. Maklum Nana memang masih muda, berparas cantik, berbadan montok, dan juga berpakaian serba minim, ditambah lagi ia juga sudah punya anak. memang pergaulan jaman sekarang tidak ada batasan, apalagi tingkat pendidikan juga kurang, banyak faktor mempengaruhi gaya hidup seseorang. Tak Cuma Nana sebenarnya, beberapa orang didesa itu juga senasib dengan Nana. "mmh...aahn...hmmh...", "hehe...hehe... tunggu bentar mbak...", "hmm...ini...aah..." Nana kali itu sudah diganggu lagi, sibuk mengangkat jemuran, bukannya dibantu, malah bocah tadi sibuk meremas toket montok Nana yang besar itu, diraba raba terus meski masih dalam tanktop. "hehe... bentar mbak... habis ini aku bantuin angkat jemurannya", "hmmh...iya..oh..." Nana malah merunduk, tentu membuat bocah tadi makin senang,dimasukannya tangan jahilnya kedalam tanktop Nana, lalu diremasnya langsung buah dada ibu muda itu. Nana sudah sering mendapati toket besarnya diganggu, dan selalu berdampak pada puting susunya yang mulai meneteskan susu. "nah...hehe... ayo lanjutin deh mbak..." bocah tadi berhenti berulah, karena sudah merasakan tangannya basah kena air susu nana. Nana lanjut saja mengurus jemuran, kini bocah tadi ikut membantu. Setelah selesai diangkat semua, Nana pergi masuk kedalam rumahnya, bocah tadi jelas ikut. Sampai didalam, Nana melepas tanktopnya,  yang memang basah, karena air susunya sendiri.
"mmh...dek...ah...", "hehe..kenapa mbak..", "ini susunya keluar...aah...", "iya udah biar aku minum mbak..ya...hehe...umm...mmh..mm...ssp..", "mmh...bentar dek...ah..." Nana malah duduk dan membiarkan toket besarnya itu dijamah langsung. Kini toket besarnya diremas remas dengan leluasa, meski tangan bocah tadi tak mampu memegang seluruh bagian buah dada Nana yang besar. bocah itu juga mulai menyedot puting susu nana yang mengeluarkan air susu. "aah..mmh...", "sluurp...aah...hehe...yang kiri belum nih mbak...umm..mmm.. sluurp...mm..." asyik saja bocah itu terus nyusu, ia seperti kehausan sekali.
Didekat rumah Nana, juga ada perempuan bernama Rosa. Rosa juga punya seorang anak, tapi ia bahkan belum menikah, entah siapa orang tua anaknya itu. Rosa juga masih berumur 17 tahun, sedang Nana sudah berumur 19 tahun. "Rosa...", "iya paman...", "mau kemana?", "itu paman, aku mau mandi dulu, tadi habis nyusuin anakku", "wah...sebentar sini dulu..." memang Rosa tinggal dengan pamannya itu. "kenapa paman?...aahn..." tanpa ragu pamannya itu segera memegang buah dada Rosa yang juga besar karena berisi air susu. "hehe...ini masih banyak susunya masak kamu mau buang nanti pas mandi?", "oh iya, maaf paman...", "nah nih kamu simpan aja dulu", "hmm iya paman..." Rosa diberikan sebuah alat untuk menyimpan air susu. Rosa memang saat akan menyusui selalu melepas semua pakaiannya karena takut pakaiannya basah. jadi ia telanjang bulat, lalu baru ia pasang alat hisap itu diputing susunya, ia pompa air susunya dan mulai mengisi botol. "nah udah duduk dulu ya sini paman pangku..", "ooh iya paman...aah..mmh...", "loh bentar bentar...hehe...udah sini..." pamannya itu malah membuka celana, dan menyiapkan penis tegak. Rosa malah mendekati pamannya yang duduk itu, Rosa pun duduk, pamannya menyelipkan penis tegak ke memek cewek 17 tahun itu, sleeb, masuk membuat Rosa mendesah. "aagghn...paman..aah...", "ooh...hehe...ini biar kamu gak jatuh...nah udah kamu santai dulu biar paman yang pompain susu kamu...nah...", "ooh...aah...iya...paman...aahn..." Rosa bersandar pada pamannya, buah dada besarnya kini diurus oleh pamannya juga, dipompanya susu cewek itu untuk mengisi botol botol susu, sembari memek Rosa itu jadi sesak karena diisi penis tegak pamannya sendiri.
"Aahn..mmh...aah...", "mm...sluurp...aah... kenapa mbak?", "ndak papa...dek...aah... kamu...masih...aah..." kembali ketempat Nana, cewek itu masih saja harus membiarkan toketnya diperah dan susunya diminum, namun kini ia sudah tiduran dikarpet, bahkan sudah telanjang bulat, dan memeknya disodok penis bocah. memang bocah nakal yang datang itu bila punya waktu banyak dan kesempatan juga, pasti meluangkan waktu sembari nyusu toket montok Nana, ia juga menyetubuhi cewek itu. penis yang masih belum dewasa itu memang hanya masuk tak begitu dalam, namun tentu bocah itu merasakan sensasi nikmat, sembari juga ia sedot susu segar Nana langsung dari puting yang kenyal. "mm...sluurp...mm... susunya mbak nana gak habis habis sih...hehe...ummh..sluuurp...", "ooh...ngh...aah..." memang sampai basah buah dada Nana kena susu, begitu lengket, bocah yang menyetubuhi ibu muda itu juga tak lupa menjilati sekujur toket montok Nana yang manis karena susu itu. Terus juga ia dorong dorong penisnya dalam hangat memek Nana, bahkan bocah itu tak menggubris saat dirinya klimaks dan mengisi memek nana dengan cairan persetubuhan. "uuh..aah...hehe...nah udah mbak...hehe... aku pulang dulu ya mbak...", "aah..nngh...iya..mmh.." Bocah itu berpakaian lagi lalu pulang setelah puas.
"Paman...aah...itu...nngh...", "baru 2 botol itu Rosa sayang... pasti masih bisa lagi...hehe..", "aah..iya..aahn..aahn..." Rosa masih digenjot juga memeknya oleh pamannya itu. Rosa sebenarnya tahan soal memompa air susunya keluar, tapi soal memeknya yang penuh sesak disodok penis lah yang membuat Rosa kualahan. Bahkan terlihat penis pamannya itu tidak masuk semuanya, karena memek Rosa sudah sesak untuk dimasuki lagi. "nah kalau segini kan kamu gak usah nyusuin bayi kamu nanti tinggal dikasih ini aja...hehe..", "iya..paman..aah..aah..aaahn..." Rosa sampai klimaks dan membuat memeknya becek. "Waduh basah semua deh... ayo sekarang mandi dulu Rosa, biar paman temenin", "aah..iya paman...ngh..." Rosa bangkit dan bebas dari genjotan pamannya, namun hanya sementara, karena ia dikamar mandi kembali harus berurusan dengan pamannya itu. "situ duduk dulu Rosa...", "iya paman..nngh...aah...aah.." Rosa disuruh duduk, kakinya dipegang dan dibuka selangkangannya, kepala pamannya mendekat, pria itu sibuk menyepong memek cewek 17 tahun itu. "sluurp...mmh..mmh... makin basah ya tiap hari Rosa...hmm...", "aah...aah...ngh.." Rosa merasa geli luar biasa saat memeknya dijilati lidah nakal pamannya. "mmgh...nah..udah sebelum mandi, disabunin dulu ini punya kamu ya..", "iya paman..ngh..", "tapi pake tongkatnya paman nih...hehe...hehe...uuh..ooh...", "aahn..ngh...aauh..." memek Rosa kini disodok dari depan, sleeb, sesak langsung memek cewek 17 tahun itu. Kini Rosa diangkat tubuhnya, ia dipeluk pamannya, Toket besarnya digencet saja. "hehe... bentar kok Rosa...ooh..." paman sange itu pun tinggal menggerakan tubuh ROsa dengan tangannya, diangkat dan diturunkan, seraya membuat memek cewek itu tergesek penis besar. Rosa pun harus memuaskan nafsu pamannya itu.
"mbak Nana...wah...", "hmm iya mas ada apa?" kembali kerumah Nana, disana ia kedatangan tamu lagi. "ini ada kiriman, hehe..", "ooh kiriman lagi ya mas..hmm..." Nana belum selesai mandi sudah harus menemui tamu, cewek itu bahkan hanya memakai handuk menutup tubuhnya. "iya seperti biasa... tanda tangan dulu mbak disini...", "hmm iya...", "hehe...iyak...nah...wah..hehe..." pria yang datang itu tampaknya sudah sering juga mengantar barang kerumah Nana. Kali itu saja ia sudah menyenggol handuk yang dipakai Nana sampai terlepas dari tubuh ibu muda itu. "udah mas", "iya... ndak disimpan sekalian barangnya mbak?", "oh iya.. dibuka dulu juga...", "nah itu...hmm...hehe...", "yah jatuh...", "nanti aja itu mbak... urus barang ini dulu..", "ooh iya...hmm..." Nana malah mengurus barang kiriman itu, ia biarkan handuknya disisi lain ruang depan rumahnya itu. "Dari suaminya ya mbak?", "iya dari suami saya lagi" memang suaminya Nana kerja dikota, dan hanya mengirim barang dan uang untuk Nana. "ooh...hehe... disimpan dimana mbak?", "dikamar aja mas", "wah iya bener itu hehe..." Nana dan pria pengantar paket itu pergi kekamar. Sampai dikamar barang ditaruh ditempatnya. "nah udah mas...aah...mmh...", "iya udah... sebentar... mbak Nana dadanya kok makin gede ya...", "mmh...aah... masa sih mas...", "iya... minggu lalu gak segede ini...", "memang minggu lalu itu..aahn..." Toket besar Nana itu kembali dijamah tangan nakal, kini pria pengantar barang tadi pun kesetanan dan terus meremas remas buah dada Nana yang sedari tadi berayun dan bergoyang, kini puting susu nana meneteskan susu lagi. "iya minggu lalu kan saya kirim barang toh", "oh iya...aah..mmh...", "wah...hehe..mm...sluuurp..mm... boleh minta susunya mbak... haus nih..hehe...mm...", "ooh...iya...mmh...aahn..." Pria itu sudah tak tahan dan menyedot puting susu nana, sluurp sluurp... ditelannya susu nikmat nana. Pria itu menabrakan dua puting susu nana ketengah, lalu dimasukan mulutnya bersamaan, jadi ia bisa menyedot dua puting susu sekaligus, ia bisa minum lebih cepat. "sluurp..mmp...ssp..mm..gleeg...aah..mm... aduh mbak Nana tiduran aja dulu itu dikasur", "mmh...aah..iya aahn..", "nah...hehe...hmm..." Nana menurut saja, baru tiduran dikasur sebentar, tubuhnya langsung ditindih. Pria sange itu langsung membuka celana dan menyiapkan penis tegaknya. "aahn..mmh...aah..ngh...", "mbak Nana mau mandi ya tadi?", "iya... tadi mau...Aaaahn..." Pria tadi segera menyelipkan penisnya masuk kememek Nana. Tadi hanya penis remaja, kini penis yang besar masuk memeknya, nana mulai merasa lebih terangsang. "ooh... habis ini ya baru mandinya mbak...hehe...ooh..', "aah...aah...iya..mmh..ouh..." Nana jadinya disetubuhi lagi dikamarnya itu, Anaknya yang sudah berumur 4 tahun itu suka main keluar, dan memang bila pulang, terkadang melihat ibunya menyusui orang, atau bahkan diperkosa orang.  Nana dan Rosa tak pernah menolak siapapun, mereka tak juga tak kenal lelah untuk memuaskan para lelaki yang membutuhkan kenikmatan.
Kota memang tampak ramai, namun memang tidak begitu luas wilayahnya, tidak seperti desa, yang sepi, namun luas melintang tanah lapang atau sawah, rumah ada beberapa saja dititik titik tertentu, membuat titik titik penting yang membedakan suasananya. "Permisi...", "iya...wah..neng Resti mau mandi juga...", "iya pak..." Pagi pagi memang enak mandi dipemandian, kali itu Resti datang dengan santai menuju kolam pemandian. Meski sudah ada beberapa pria didalam kolam, Resti tak gusar untuk mandi. Dilepas saja pakaiannya, ia taruh didekat kolam. Resti lalu masuk kedalam kolam. Baru sebentar berendam, pria pria berhamburan mendekati cewek itu. "Resti...", "iya pak...", "bawa sabun nggak?" ,"oh...lupa pak... jadi gak bawa...", "pakai sabun ku aja ya...", "ooh iya pak makasih", "tapi belum keluar sabunnya", " belum keluar gimana pak?", "iya... nih... masih nunggu dulu... nanti kalau udah keluar sabunnya anget deh...", "hmm.. keluar dari sini pak...", "iya neng..hehe..." Pria pria itu sudah menunjukan penis penis tegaknya pada Resti. "terus keluarnya kapan pak?", "kalau dikocok nanti keluar loh", "gitu ya pak..hmm... gini nanti keluar kan pak...", "ooh...iya gitu...", "hmm... bisa keluar semua ya punya bapak bapak ini?", "iya bisa dong...hehe...", "ooh hmm..." dua tangan Resti sudah sibuk mengocok penis tegak. "hehe... berdiri dulu aja Resti", "hmm iya pak..mmh..aahnn..." dari belakang, melesat tangan jahil yang langsung menangkap buah dada Resti itu. "hehe... aku bantu ya Resti, kalau digesek gini nanti juga keluar", "ooh iya pak..aahn.." dari belakang, salah satu pria menggesekan penisnya dibokong montok Resti. "Dari depan juga ya Resti..", "iya pak...", "tapi aku masukin sini dulu ya", "masuk sini ya pak..ah..aah..aahn...ngh", "ooh...nanti cepet keluar kok", "aahn..iya pak..ah..ahn..." Dari depan, memek Resti langsung saja dimasuki penis pria sange. 4 pria mengerumuni Resti, 4 penis tegak siap memberi sperma untuk digunakan sabun Resti mandi.
Resti sebenarnya biasanya mandi berdua dengan adiknya yang bernama Refi. Namun Refi masih dirumah, untuk menemani kakeknya. "Kakek... Refi sudah boleh pergi?', "bentar dulu ya...hmm..hehe..." Refi kali itu memang tidak jadi ikut kakaknya kepemandian, gara gara harus menunggu kakeknya yang sedang memeluknya dari belakang, dan meremas remas toket cewek itu. "kakek apa nggak mandi?", "iya mau mandi kok, tapi maunya sama kamu ya...", "ooh gitu ya kek..aahn.. kalau gitu Refi gak jadi kepemandian deh", "nah mandi dirumah aja ya", "iya kek...", "nah ayo dilepas dulu...", "iya..hmm...aahn... kakek apa...aahn.. .gak buka baju..", "bentar dulu...hmm...cup..mmh..mm.." sebentar saja Refi telanjang dada, toket menggemaskannya sudah disambar kakek sange nyaitu. "kakek...mmh...aah...", "bentar dulu... dipijat dulu biar cepet gede dadamu ya...", "hmm...aah... nanti apa...bisa gede seperti punya kakak?", "iya nanti segede itu... Refi mau kan?", "iya Refi mau kek...aah...", "kalau gitu bentar ya...hmm..." Diremas, digoyang, dan diraba terus toket Refi yang menggoda itu, tak lupa kakek sange itu meraba bagian tubuh lain Refi.
"aah...aah...aah...", "uuh...wah...tuh keluar kan Resti", "aahn..iya..emang...anget..aahn..." setelah beberapa menit digangbang, Resti pun bisa merasakan sperma yang menghangatkan tubuhnya. "dibilas bentar udah ilang Resti... tambah lagi ya sabunnya", "hmm iya pak...aahn...", "sini aku gendong dulu ya...", "mmh..a.ah...aahn...aahn..." Resti diangkat dan digendong, sembari memeknya itu kembali disodok penis tegak. "hehe... Resti sabunnya banyaak deh habis ini", "aahn...aah...pak itu..aaaahn..." dari belakang, lubang pantat Resti ikut disodok penis. bergantian dua benda tegak melaju menumbuk lubang kenikmatan milik Resti itu. Niatnya mandi malah jadi makin lemas dan kepanasan digangbang dipemandian itu. tak luput dua pria juga bersiap menunggu giliran, Resti sudah tak berhenti mendesah. Refi juga begitu, kini tidak hanya bagian atas, bagian bawah tubuhnya ikut diganggu kakeknya. "kakek..ah...ah...", "kenapa Refi...", "aah...sakit kek...", "loh... ini juga biar dada kamu cepet gede... latihan peregangan yang bawah..", "aah...aah...mmh...aah...", "kan biasanya juga...ooh...begini...", "iya kek...aahhn...nnngh..." memek Sempit Refi disodok penis tua kakeknya itu. kakak Adek itu pagi pagi saja sudah harus mengurus penis yang berontak dimemek mereka, mungkin mereka bisa ngeseks lagi saat siang atau malam. Tak ada waktu pasti untuk ngeseks, tapi Resti dan Refi tak pernah berfikir untuk menolak bila diajak bersetubuh.
orang kota punya beragam aktivitas, dari yang bagus ataupun buruk, dan bila dibawa kedesa, apapun itu tetap saja diterima karena ketidaktahuan. "...Ooh banyak juga mas obatnya ya...", "iya kan pesenan dari puskesmas desa", "ooh gitu ya...", "iya...hehe..., besok aja kamu anter obatnya ya FIfa", "oke mas", "nah...kalau... obat yang ini buat Fifa aja...", "obat apa ini mas?", "ini... suplemen...", "suplemen?", "iya... itu loh vitamin...", "ooh Vitamin ya mas", "iya... kan kamu udah cantik nih... biar tetap sehat dan bisa makin cantik, tentu harus coba obat ini ya...", "hmm gitu ya mas...hmm..." Fifa kedatangan tamu dari kota yang mengantar obat untuk puskesmas, namun pria itu menyimpan obat tersendiri, yang disodorkan pada Fifa. Fifa juga malah langsung mengambil obat ditangan pria itu, "wah...eh satu aja Fifa...", "biar kerasa Fifa ambil dua ya mas...mm...", "waduh...haha..." Pria itu tidak jadi melarang Fifa yang sudah mulai minum dua 'vitamin' yang diberikan. "hmm... hmm..",  "bentar lagi ngefek kok", "ooh gitu ya mas... ya udah aku simpan dulu ini ya"  Fifa menyimpan bungkusan yang berisi obat itu ketempat yang aman. Setelah itu ia menemui pria tadi diruang tamu. Fifa duduk, lalu merasakan ada yang aneh dengan tubuhnya. "Hehe... kenapa Fifa...", "aah..mmh... gak papa mas... cuma...ngh... bentar mas..." Fifa pergi lagi, tampaknya kekamar mandi. Lama ia dikamar mandi, baru muncul beberapa puluh menit berlalu. Namun saat kembali kedepan ia sudah bertingkah aneh. "hehe... kenapa lagi Fifa?", "aah... gak tau ini mas... mmh...", "udah ayo kekamar dulu ya..." Pria itu membantu Fifa yang agak lemas menuju kamar. Sampai Kamar, Fifa malah langsung melepas celananya, bahkan ia buka selangkangannya, ia langsung mengelus bibir vaginanya. TEntu Pria tadi takjub dan tersenyum lebar, ternyata efek obat tadi membuat libido Fifa meningkat seketika. "aah...aah...", "aduh gatel ya Fifa...", "iya...aah.. terus ini...aduh..nngh..." Fifa memasukan jarinya kedalam lubang vaginanya sendiri, digesek gesek sendiri, ternyata juga sudah basah. Pria tadi dengan santai mendekat dan menyaksikan lubang memek Fifa itu. "aduh aduh... sini aku bantu deh...hmm..." Pria itu ikut menggunakan jarinya mengganggu memek basah Fifa. "aah...aah...aahn...nngh...", "enak gak nih...", "iya...rasanya..aah...aah..aahn..." memek Fifa malah banjir cairan kewanitaan tiba tiba. Pria tamu tadi tampak begitu senang, ia kemudian merobohkan Fifa diatas kasur, lalu ia buka pakaian yang tersisa ditubuh cewek cantik itu. "kamu sih disuruh minum satu aja malah minum dua...", "aah..mmh...emangnya ini...aahn...aah...mmh..." Pria tadi juga ikutan naik libidonya melihat tubuh mulus Fifa, ditangkapnya buah dada montok Fifa, puting susu yang mengeras milik cewek itu juga sudah diganggu dan dipilin dengan sedemikian rupa oleh pria tadi. Fifa tampak tak kuasa menahan rangsangan yang terasa dalam tubuhnya. "hehe... nih kamu minum satu lagi aja udah", "tapi..mmh..mm...mmgh..mm..." Fifa dipaksa minum satu obat 'vitamin' itu lagi. "nah...kalau gitu makin asyik deh..." Pria tadi ikut telanjang, setelah itu ia kembali mendekati Fifa. Dilihatnya Fifa seperti orang Sange, cewek itu kembali masturbasi sendiri sambil meremas toketnya. "aah..mmh..mmh..", "aduh kasian... sini aku bantuin aja ya..ahahaha..." Pria itu mendekat, ia tak perlu lagu lagi untuk menyisipkan penisnya kememek Fifa. ia tindih tubuh mulus Fifa itu, lalu ia ambil posisi yang pas, ia segera menancapkan penisnya kedalam memek Fifa, Sleeb, masuk sempurna dalam memek becek Fifa. "aah..aaaahn...uuuh..." Fifa jadinya ngentot dengan pria itu.
Disudut lain desa itu, juga ada tamu dari kota lain kedesa, yang tampak sedang berada disalah satu rumah warga. "nah jadi kalian tinggal ikuti aja ya gerakannya", "ooh iya mas Rafil" dua cewek abg tampak sedang mengikuti gerakan yang ditunjukan pria dari kota itu, tampaknya mereka belajar Yoga dan juga senam lainnya. Dari gerakan satu kegerakan lainnya, dua abg itu mengikuti dengan baik. "kalian pinter bisa ikutin dengan sempurna ya...", "hehe iya mas Rafil...", "udah banyak itu tadi yang aku kasih tau... tapi kalian mau yang lain gak?", "masih ada ya mas?", "masih ada dong, tapi gak bisa disini harus dikamar", "ooh.. .iya mari kekamar mas", "ooh oke...hehe..." Dua abg itu mengajak Rafil kekamar. Sampai dikamar, Rafil malah langsung melepas semua pakaiannya. "mas Rafil...", "nah...kali ini harus telanjang dulu baru bisa dilanjutin", "hmm...gitu ya mas...", "iya... kalian gak buka pakaian?", "oh iya bentar mas..." dua remaja itu pun menurut dan melepas pakaian juga, senangnya tampang si Rafil itu. "nah, kalau gini bisa dilanjutin deh... pertama... kalian duduk bersila dulu, kayak yoga tadi", "ooh yang begini mas?" dua cewek itu duduk bersila diatas kasur. ", "nah bagus... sekarang tutup mata... ", "iya mas...", "terus... kalian atur nafas ya... biar aku yang lanjutin.. kalian tinggal diam, hehe..", "ooh iya mas...mmh..." dua cewek itu duduk bersila seperti semedi, mereka menutup matanya. Rafil langsung mendekat, ia langsung menangkap buah dada menggoda milik dua cewek itu. Dielus dan digoyang goyang, diremas juga sesekali. "nah... kan bagus ini sekalian pijat refleksi ya", "mmh...aah...iya mas..." dua cewek itu masih menutup mata saat tubuhnya mulai dijamah. Rafil kini fokus pada satu cewek abg itu, kini ia raba sekujur tubuh cewek itu, tak lupa ia jilati bagian bagian intim pada tubuh remaja itu, Rafil juga melanjutkannya pada cewek yang satunya. Rafil terus merangsang tubuh dua anak abg itu.
"Aaahn...aahn..aahn..." kembali kerumah FIfa, disana cewek itu sudah mulai disetubuhi oleh pria yang mengirim obat tadi. tubuhnya yang mulus itu tak henti digoyang, saat memek Fifa yang terus becek itu disodok dengan hebat oleh penis tegak pria itu. "hehe... liat Fifa... kamu bisa produksi susu loh jadinya sekarang...", "aah...aah...iya aahn...", "hehe..umm..mmh...sluurp..mm..." efek obat yang diminum Fifa luar biasa, bahkan sampai buah dada montoknya itu bisa memproduksi air susu. Jelas karena rangsangan yang berlebih pada tubuh Fifa membuat kemampuan yang terpendam dalam cewek itu bangkit seketika. Fifa bahkan tak berhenti mendesah, saat ia terus diperkosa. "aah...aah..ngh...ssh..aah..", "Fifa setelah ini bisa nyusuin orang deh... juga bisa minta lebih deh kalau mau ya...ooh..." ,"nngh...ssh...aahn..." Fifa tak menjawab dengan kata kata, cewek itu mendesah dan mendesah terus selagi memeknya terus disodok penis maju mundur dan toketnya diremas terus. puting susu Fifa bahkan bisa menyemburkan air susu seperti semprotan air saja. "wah hebat... bentar Fifa aku rekam ya..", "aah..aahn...ouh..." Pria tadi sempat mengambil handphonenya yang ada didekat kasur, ia rekam dengan dekat, bagaimana ia remas remas buah dada Fifa, dan terlihat puting susu cewek itu menyemburkan susu dengan begitu sensasional tanpa perlu dipencet pencet. "hehe bagus nih... eh tarus sini dulu hapenya, hehe..." Pria itu menaruh handphonenya diujung bawah kasur, tampak jelas merekam bagaimana memek Becek Fifa itu. "mmh...aah..mas...aaahn!" baru sebentar direkam untuk ditunjukan memek Fifa yang sedikit menganga itu, langsung dimasuki penis tegak dengan cepat, sleeb, sleeb, sampai muncrat muncrat cairan persenggamaan yang ada dalam memek cewek itu. "hehe... obatnya efeknya lama loh... puas puasin deh kamu klimaksnya ya" Fifa tak berhenti diajak ngeseks, entah berapa kali ia klimaks, bahkan pria yang menyetubuhinya itu juga sempat mengisi memek Fifa dengan sperma. Mungkin lebih dari 30 menit Fifa diajak ngentot.
"...iya sekarang tahan dulu posisinya...", "aahn...iya mas..aah..." Rafil juga sudah mulai mencoba menikmati bagian intim dua abg dikamar itu. dua cewek itu disuruh nungging, kepala mereka mendarat dibantal, dan mereka masih juga disuruh menutup mata. "hehe... enak gak dipijat disini...hehe..." memek mereka berdua memang sedang digesek jari jari nakal Rafil, dua tangan Rafil semuanya beraksi untuk mengurus dua memek abg. "aah...itu..ngh..." cewek cewek itu memang menutup mata, tapi tak dilarang untuk mendesah. "hehe...lanjut deh ya... hmm...kamu dulu deh ya...", "nngh...mas Rafil...aaaahn!" Sleeb, memek rapat abg itu disodok dengan penis tegak milik Rafil, terlihat cewek itu kesakitan karena memang ia masih perawan sebelum kini memeknya disodok penis Rafil. "wauh rapat sekali...hehe...uuh...", "aah..sakit..aah...", "tenang aja sakitnya cuma pertama ya..uuh..." cewek yang pertama itu menahan tubuhnya yang bergoyang saat memeknya disodok penis tegak milik Rafil. cewek satu lagi tidak tau apa yang terjadi, ia diam saja, keheningannya terpecah ketika memeknya terasa mulai diganggu lagi."mas...itu...", "iya sekarang kamu... nanti kesana lagi..hehe..uuh..oh..." Sleeb, disentak dengan cepat, sleeb masuk mengisi memek Cewek yang kedua. "aaah!...aah!..aaahn.." cewek itu kesakitan juga, memang ia juga perawan. Rafil tampak senang sekali dapat keperawanan dua cewek abg itu. "wah...mantap... tenang aja ya cuma bentar sakitnya...hehe..uuh.." terus disodoknya memek cewek abg itu. cewek yang pertama tampak masih merasakan sensasi luar biasa setelah memeknya disodok tadi. Tak lama ia mendapati memeknya terisi lagi, sleeb, bless, "ah ah ah...nngh...", "tenang pasti dapat giliran ya... oh iya yang depan sambil dipijat juga harusnya ya...hmm..." Rafil terus menyetubuhi dua cewek nungging itu, tak lupa  ia tetap meremas toket toket cewek cewek itu agar bisa tumbuh lebih besar karena rangsangan rangsangan penting. Rafil terus menyetubuhi dua cewek itu bergantian, ia tak perlu memikirkan yang aneh aneh, tinggal nanti sebelum menyuruh dua cewek itu membuka mata, Rafil harus sudah membersihkan bekas bekas persetubuhan dimemek cewek cewek abg itu. Fifa asyik ngeseks ditambah efek obat perangsang, Rafil juga puas ngentot dua cewek abg. Semuanya sama sama ngeseks dari hasil keingintahuan.

1 comment: