Tuesday

Cerita Seks: Via si Ibu Muda Part 1



Siang itu Via hanya bersantai dirumahnya, ia duduk didepan rumah sambil minum es. Via hidup disebuah rumah, bersama dua anaknya, juga suami barunya. Via sudah pernah menikah, namun bercerai, tak lama ia juga menikah lagi. Satu anaknya yang masih sd yang lahir dari pernikahan pertama, dan satu balita yang kini tidur nyenyak lahir dari pernikahan keduanya ini. Via biasa Siang hari bersantai saja, suaminya biasa pulang sore, bahkan kadang malam hari. Via tergolong wanita cantik dan memiliki tubuh yang indah dipandang. Via juga berpakaian minim, ya memang ia hanya dirumah dan sering bersantai saja. Sedang asyik bersantai, Via didatangi sesosok bocah smp. "Mbak Via, selamat siang", "Siang Beni", Beni adalah tetangga Via, Beni sudah biasa memanggil Via dengan mbak, ya memang sering Beni mampir kerumah Via. "Okky nya ada mbak?", "itu lagi tidur sama adeknya", "ooh, padahal mau aku ajakin main", "iya tumben tumbennya dia tidur siang itu" Beni sering mengajak Okky, anaknya Via yang masih sd itu untuk bermain. Bila ditelusuri lebih jauh dari pengalaman Beni saat bermain dirumah Via, bocah smp itu memiliki motivasi tersendiri. Beni selalu mencuri pandang kepada Via, entah tubuh bagian mana, semuanya bisa membuat Beni senang meski hanya melihat saja.
"iya sudah saya balik aja mbak", "loh Beni disini aja, nanti juga bangun si Okky nya", "ooh... iya deh..." Beni langsung duduk disebelah Via. "Beni baik banget ya, mau main sama si Okky", "ya... kasian kalau gak ada yang ngajak main nanti", "hehe... iya iya... makasih ya...", "iya mbak..." Beni senang jadinya. tak Lama Via mendengar suara anak bayinya menangis, "wah, bentar ya Beni", "iya..." Via masuk kedalam, tak lama kembali kedepan sambil memgendong anaknya. "uh cup cup... mau minum cucu ya? ayo ayo..." Beni jadinya melongo, ia melihat Via mengeluarkan buah dada kirinya dari kaosnya, lalu bayi mungil dipangkuannya mulai menghisap puting susu Via. Beni diam menelan ludahnya, sambil memandangi buah dada Via yang berisi itu. "mm... mbak Via...", "iya Beni?", "anaknya umur berapa?", "oh... anaku umurnya..." Beni tak mendengarkan, ia hanya bertanya agar Via tak melihat Beni terus memandang buah dada Via, Beni lanjut bertanya, sambil terus memandangi Via. "...hmm... gitu ya...", "iya Beni... eh... ditinggal ngobrol sikecil malah tidur" Bayi dipangkuan Via tertidur, buah dada kirinya jadi terbiarkan bebas menjuntai, puting susunya yang terlihat basah itu membuat Beni geli sekali ingin melahap benda kenyal itu. "iya malah tidur dia... padahal belum selesai", "iya... tuh susuku masih netes jadinya... bentar ya Beni...", "iya mbak..." Via menyimpan buah dada kirinya lagi, lalu membawa Bayinya masuk kedalam. Beni memilih ikut kedalam rumah saja. Beni melihat via masuk kekamar dan menidurkan bayinya disamping Okky. Setelah itu Via beranjak pergi, dan melihat Beni didepan pintu kamar, "eh Beni...", "wah... iya bener lagi tidur si Okky", "iya tuh... kamu apa nggak tidur siang juga Beni? kayaknya si Okky nyenyak banget tidurnya, mungkin sore nanti baru bangun", "ooh... begitu ya...", "iya, loh hujan ya diluar?" suara deru hujan turun kebumi membuat suasana jadi dingin, 'iya hujan itu mbak", "hmm... ya sudah sini deh tidur sama aku dikamar sebelah" Blaar, Beni kaget, seperti Via bisa membaca pikiran bocah smp itu. "ah nggak deh... saya tidur dirumah saja", "kan diluar hujan itu, kamu mana bisa pulang", "aduh iya ya...", "udah ayo tidur, nanti sore bangun langsung main sama Okky", "i... iya deh..." malu malu mau Beni mengikuti Via kekamar. sampai dikamar, Beni masih berdiri melongo, ia melihat pelan pelan Via mendaratkan tubuhnya dikasur, sangat menggoda penglihatan Beni. "Beni... sini sini... sebelah sini..." Beni kemudian mendekat pelan pelan, lalu membaringkan tubuhnya disebelah Via. "permisi ya mbak", "duh, kayak nggak pernah kesini aja kamu Ben, sini deketan, nanti jatuh loh kamu...", "i... iya mbak..." Beni mendekat, ia hampir merapat didepan tubuh Via. Yang membuat Beni bingung adalah bagian tubuh Via yang sudah menyentuhnya ya buah dada besar itu, menempel didepan Beni. "yuk tidur... dingin juga ya... pake selimut ya..." Makin greng Beni jadinya, Via memakaikan selimut menutup tubuh nya juga tubuh Beni. "met tidur mbak..." Via mulai mencoba tidur dengan senyuman manis diwajahnya, Beni hanya diam tanpa bisa menutup mata. Hembusan nafas Via menerpa wajah Beni, tangan mulus Via juga dikalungkan memeluk Beni, tampak Jelas Beni begitu malu namun mau tiduran disebelah Via yang menggoda itu. menit demi menit, hujan tak berenti, malah makin deras, Via tampak sudah tertidur, Beni tampak makin terangsang. Beni bingung menahan penisnya agar tak menyenggol Via, tapi tak bisa ia bendung, penisnya berdenyut dan bergerak menyenggol paha mulus Via. Beni nafasnya makin cepat, karena memang buah dada besar milik Via terus mendempet Beni. Beni pikirannya kalang kabut, ia tak mengerti apa yang terjadi. Beni menggerakan tangannya, perlahan menuju buah dada Via, dan tak lama mulai mengelus benda kenyal itu. Beni sebenarnya takut kalau via bangun, tapi tangannya tak mau berhenti menjelajah, tangan nakalnya bahkan menemukan puting susu Via, disenggol senggol dengan nakal, Beni akhirnya memilih masuk kedalam selimut, ia turun sedikit, kini kepalanya tepat didepan buah dada besar milik Via. mata Beni melotot, ia makin tertarik, Beni perlahan berusaha mengeluarkan buah dada Via dari penahannya, satu satu, dan bloom, buah dada nyata terpampang depan matanya. Beni makin tertarik, tangannya kini bisa langsung mengelus dan menggoyang buah dada besar milik Via. Ia pencet pencet puting susu Via, sampai akhirnya ia lihat susu mengalir keluar. Kalab melihat susu,Beni mulutnya mendekat, ia lahap puting susu Via, dijilat dan dihisapnya dengan nikmat. Beni senang sekali, ia bisa merasakan nikmatnya menghisap puting kenyal, juga meneguk susu segar asli dari buah dada ibu temannya itu. ia telan susu segar, juga terus menghisap puting kenyal, Beni senang bisa menikmati siang bersama Via. beberapa puluh menit Beni asyik minum susu, dari puting kanan dan puting kiri milik Via, sambil terus buah dada besar itu ia peras, Beni netek tanpa mau berhenti. Sedang asyik nyedot puting susu, Beni dikagetkan dengan suara pintu yang dibuka, kreek, "Maa... mama..." Okky ternyata sudah bangun, Beni kebingungan harus berbuat apa, pasti Via akan segera bangun. "mmh... apa Okky?" Via untungnya tak langsung bangun, ia hanya tersadarkan saja, "aku mandi dulu ya ma...", "hmmh iya iya..." Okky terdengar melangkah pergi, Beni yang sudah bingung itu memilih berpura pura tidur saja. Via kemudian beranjak bangun, dibuka selimutnya, lalu perempuan itu sempat kaget melihat buah dadanya bebas menjuntai, juga putingnya basah air susu. kemudian Via melihat Beni yang tiduran dikasur itu. "oalah Beni beni... haha..." Via kemudian berpakaian lagi, kemudian keluar dari kamar. Beni masih berusaha diam, berpura pura tidur, ia takut bila Via kembali dan memarahinya. Beni lama diam dan mencoba tenang, akhirnya malah tertidur. Sore harinya Beni dibangunkan oleh suara Okky, "Mas Beni... oi", "hmmh... eh... Okky...", "bangun udah sore mas", "oh iya..." Beni bangun, lalu baru ingat kenakalannya saat Via tidur tadi. Okky mengajak Beni keluar kamar, Beni kemudian melihat Via duduk sambil kembali menyusui anak bayinya. "Beni udah bangun?", "i... iya mbak", "nah, udah sana main sama Okky",  iya mbak, yuk Okky" Beni mengajak Okky bermain diluar, hujan juga sudah Reda. Beni masih malu, ia masih takut dimarahi Via.

2 comments: