Thursday

Cerita Seks: Tamuku Dewi yang Menggoda Part 1

Seorang bocah smp sedang berjalan pulang kerumahnya, dia masih berseragam, kini ia terusik dengan sesosok cewek cantik yang tiba tiba mendekatinya. "permisi dek", "iya mbak ada apa?", "adek tinggal deket sini kah?", "iya mbak betul", "anu, kenalin saya Dewi" segera bocah tdi menjabat sodoran tangan mulus dewi itu, "oh iya saya azfan", "hehe... mm, boleh nggak aku mampir kerumahnya azfan?" azfan jadi bingung, kenapa perempuan cantik itu malah ingin kerumahnya. "b... boleh kok, mari mbak, udah deket kok" azfan segera berjalan bersama Dewi. tak lama sudah mereka tiba dirumah azfan. "selamat datang azfan, wah sama  siapa ini?" azfan pulang disambut ayahnya, "ini mbak Dewi pak", "permisi pak, saya Dewi" azfan sadar ayahnya terpesona dengan keindahan Dewi. "wah saya ayahnya azfan, hehe", "ooh iya iya, hehe", "azfan sana kamu ganti baju dulu", "iya..." azfan segera masuk kekamarnya dan ganti baju, saat ayahnya memilih mengobrol dengan Dewi diruang tamu. setelah selesai ganti pakaian, azfan melihat keruang tamu, ayahnya masih ngobrol dengan Dewi, namun tampak gembira sekali. azfan memilih pergi kedapur untuk makan siang. beberapa menit ia didapur, sedang asyik makan, ia bisa sedikit mendengar beberapa saat percakapan ayahnya dengan Dewi. "Hehe... masak bisa?" azfan bisa mendengar suara ayahnya yang nyaring. "aahn... tuh pak hehe", "wah iya, hahaha", "jangan keras keras pak", "ah gak papa..." azfan jadi penasaran, ia selesaikan makannya, lalu ia pergi kedepan.
"... ya nanti deh pak, saya kasih lagi, eh azfan..." azfan datang saat Dewi sedang membenarkan bajunya. "eh azfan, habis makan siang?", "iya yah barusan", "ya udah, nanti malam mbak Dewi nginap disini fan, nanti biar dikamar kamu ya, kamu tidur dikamar ayah" azfan kaget, apalagi ia melihat Dewi tersenyum begitu menggoda. "ooh, iya yah gak papa...", "hehe... makasih azfan", "sama sama mbak", "azfan, kamu dicari temen kamu tadi, ditunggu dilapangan katanya", "ooh, ya udah aku keluar dulu yah", "siip, pulang nanti sore aja ya, kayak biasanya, bentar bentar, ini uang buat jajan", "wah makasih yah, mbak Dewi saya pergi dulu", "iya, main yang asyik ya, aku dirumah sama ayahmu aja" azfan pergi kelapangan dengan perasaan aneh karena kata kata dewi tadi. azfan segera kelapangan, dan melihat temannya sedang bermain bola. "hoi fan, sene cepet tim ku kurang pemain", "oke bro siap" azfan menyusul temannya dan mulai bermain bola. sayangnya, baru beberapa menit bermain, hujan turun dan membuat azfan berhenti bermain. "haduh hujan", "cuma ujan aja, lanjut yok", "nggak deh, takut sakit ntar", "yuk fan aku pulang juga" teman teman azfan melanjutkan bermain meski hujan, azfan dan salah satu temannya memilih pulang. "makasih Rifa udah nemenin pulang", "oke fan, balik dulu ya" azfan sudah didepan rumahnya saat Rifa pergi kerumahnya sendiri. hujan malah makin deras, ditambah azfan menyadari pintu rumahnya dikunci. azfan memilih kebelakang dan mengecek jendela dapur, untung ia buka tadi saat makan siang, ia masuk rumah lewat jendela. "aahn... pak...mmh... jangan digigit dong" azfan bharu masuk sudah kaget dengan suara Dewi yang mendesah itu. azfan berjalan sangat pelan layaknya maling, ia makin penasaran dengan Dewi. "mm...sssp...mm ya maap Dewi, enak banget sih ngenyot puting kamu ini...mmm", "hehe... iya dong pak... ahh... " azfan melihat pintu kamar ayahnya tak ditutup rapat, ia menengok kedalam, dan azfan terkejut, ayahnya ada dipangkuan Dewi yang tak memakai baju, ayahnya juga asyik meremas buah dada Dewi sembari terus menghisap puting susunya.

"mm... sluurp..mmm", "ahh... pak... saya bantu ya..."; "bantu ap...wah... asyik deh" azfan tak percaya, kini Dewi sembari masih menyuguhkan buah dadanya, cewek itu membuka celana ayahnya azfan dan mulai mengocok penis tegak didalamnya. "gede juga ya pak... kalo dikocok gini enak nggak?", "enak banget...mmm...mm... apalagi sambil nyusu...mmm", "hehe... hmm...oooh" azfan kaget, Dewi sempat melihat kepintu dan tau ada azfan disana. "ada apa Dewi?", "oh nggak, itu diluar hujan...", "Dewi, boleh nggak kalau kamu tiduran saja?", "oh terserah kok pak... saya siap menemani dan menuruti kemauan bapak, hehe..." kini Dewi tiduran dikasur, ayahnya azfan langsung mendekat, lalu meletakan penisnya diantara buah dada montok milik Dewi, lalu dengan sadar Dewi memegang buah dadanya agar menghimpit penis ayahnya azfan. "wah, pinter deh Dewi, mmh... ooh", "aah... asyik pak... buah dadaku dipijit rasanya...", "uuh... mmh" azfan terus mengintip sembari tanpa sadar penis anak smp itu juga sudah tegak. azfan bisa melihat jelas, buah dada milik Dewi yang besar itu terus digencet dan digesek, air susu muncrat dari puting Dewi, Azfan terpesona, baru pertama kali ia melihat hal itu. beberapa menit berlalu, croot croot, ayahnya Azfan klimaks, sperma membasahi wajah Dewi. "uuh... maap ya dewi", "nggak papa pak bentar ya..mm" dewi malah menjilati dan melahap sperma diwajahnya itu. "dewi... saya buka celana kamu ya...", "iya pak... awas loh nanti...", "kenapa?... wah... bersihnya...", "tuh kan jadi kaget, hehe... aahn! pak...ouh" ayahnya azfan tiba tiba merayap dan kepalanya melesat keselangkangan dewi, tampaknya vagina cewek itu mulai dijilati. Azfan kemudian melihat dewi memandang kearah pintu, ia seperti menggoda azfan, dewi meraih buah dadanya, lalu dihisap sendiri, setelah itu ia teteskan susu kesekitar buah dadanya, kemudian mengedipkan mata pada azfan. Azfan tak kuasa menahan godaan, akhirnya is pergi kekamar mandi perlahan, lalu ia buka celananya, croof croot, ia membuang spermanya, ia hanya digoda oleh dewi saja sudah muncrat.setelah memakai celananya, azfan kembali menginfip, tapi ia makin terkejut jadinya, ayahnya sudah naik diatas Dewi, dan mulai menggesekan penisnya kevagina Dewi. "aahn...aah... ooh", "uuh... masih rapet ya...uuu... memang hebat ya dewi... uuh", "aah... iya...mmh...", "berlama lama dirumah saya gak papa deh dewi, asal mau diajak lagi ya nanti...aah", "aahn... iya pak... aku mau lagi nanti...ouh" azfan tak mampu bergeming, ia terpaku pada aksi ayahnya, juga pada buah dada besar milik dewi yang bergoyang dan meneteskan air susu. penis anak smp itu tegak lagi, makin lama ia tonton, makin hebat saja ayahnya menggenjot Dewi. "aah...mmh... dewi..." ayahnya azfan berhenti, lalu berdiri, dikocok penisnya itu sendiri, "ah... pak..ouuh" croot croot, kini sperma dari aksi ayahnya azfan tadi menghujani tubuh Dewi. azfan kemudian memilih segera keluar rumah lagi lewat jendela, lalu pergi menjauh, menunggu terang hujan sambil memikirkan dan mengingat aksi persetubuhan ayahnya dengan Dewi.azfan tak pernah berfikir akan menyaksikan aksi seks yang cukup hebat tadi dengan matanya sendiri.
saat azfan kembali kerumah setelah hujan usai, pintu sudah terbuka, ia masuk dan melihat ayahnya duduk santai. "dari mana aja fan?", "dari main bola, terus... pas hujan kerumah temen yah", "siip, haha..." ayahnya tampak senang sekali, azfan belum pernah melihat ayahnya segembira itu. azfan lalu memilih pergi kekamarnya, namun ia jadi kaget lagi, Dewi tidur pulas dikamarnya, dengan memakai pakaian minim. azfan memutuskan untuk pergi kekamar ayahnya untuk tidur, meski ia ingin sekali tidur bersama dewi dikamarnya. azfan segera tidur, ia baru bangun beberapa jam kemudian. "azfan, nanti jaga rumah ya", "oh, iya yah", "biasa ayah jaga malam, kalo mbak Dewi butuh apa apa nanti kamu tanggapi ya", "oke yah" benar saja, beberap jam kemudian hari sudah gelap, ayahnya azfan segera pergi bekerja, memang pria itu seorang satpam disebuah tempat persinggahan. "azfan, ayahmu kemana?", "eh... anu... itu... lagi kerja", "ooh... bagus dong... hehe..." azfan sedang duduk nonton tivi, jadi gagal fokus saat dewi datang dengan begitu menggoda. "mn... mbak dewi, udah makan?", "eh iya, mm... azfan udah makan?", "belum.juga sih", "ya udah... azfan beli makan deh, pake uang ku aja", "ooh, oke mbak..." azfan memilih segera pergi saja, membeli makan malam. beberapa puluh menit kemudian azfan kembali, saat dirumah ia melihat dewi keluar dari kamar ayahnya. "dari mana mbak?", "eh... itu tadi... ada yang ketinggalan didalem, azfan kan tau sendiri tadi...", "eh... mmm... ini makanannya mbak", "yuk makan bareng aja" azfan akhirnya makan malam bersama dewi yang menggoda itu. setelah selesai, azfan kembali menonton tivi, sembari dewi pergi kekamar azfan. "azfan...", "iya mbak?", "sini deh..." azfan jadi gugup, ia dipanggil kekamar.

"ada apa mbak dewi?" azfan mulai bingung, melihat dewi dengan pakaian tiduf yang minim. "kamu belum ngantuk?", "dikit sih mbak...", "hmm, kamu malem ini tidur dikamar ayahmu?", "iya, ayah bilang gitu", "mending kamu tidur sama aku ya... aku takut tidur sendiri..." blaar, azfan terketuk hatinya, seperti suara hati azfan terbaca oleh dewi. "mm, jangan mbak, takut ganggu", "loh nggak papa, kata ayahmu tadikan kalo aku mau apa kamu turuti aja, hayo?", "eh... iya itu... tapi... ehh!" azfan yang gugup langsung ditarik oleh dewi kekasur. kini azfan berbaring disebelah dewi. "hehe... udah, enak kok tidur sama aku..." azfan tak tau apa yang harus ia lakukan, pikirannya kacau. "mm... iya mbak...", "azfan...", "iya mbak?", "kamu tadi siang ngintip aku sama ayah kamu ya?" glaar, azfan tak bisa bohong. "hmm, anu... itu... iya..." azfan makin panas, apalagi dewi memandanginya, azfan juga tak bisa fokus karena buah dada besar milik dewi yang seperti minta keluar dari baju tidurnya. "gimana? serukan ya tadi siang?", "oh itu... iya kayaknya...", "kok kayaknya?", "kan... itu... azfan... gak ngerti mbak...", "ah yang bener?", "anu..iya itu...", "aduh azfan gak usah gugup ah... pasti tadi... fokusnya ke buah dadaku ini ya? hmm?" azfan melongo saja, ketika dewi mengeluarkan buah dada montoknya dadi baju ketat itu. azfan tak sanggup bicara, ia mau melihat kearah yang lain, tapi memandang buah dada besar itu sangat membuatnya penasaran. Dewi tersenyum centil melihat azfan yang melongo, cewek itu meraih tangan azfan, lalu didaratkan digunung kenyal milik dewi. "eh... mbak...", "hehe... ayo dong dipegang... kenyal kok kayak bantal...sini deh...", "mmh... mbak...hmmh" dewi menarik azfan, ia peluk erat, azfan jadi melayang rasanya saat kepalanya terbenam dibuah dada montok milik Dewi. "azfan... buah dadaku montok kan ya?", "mmh... iya...", "hehe... sini sini... pegang ini dong... ayok diremas, biar keluar susunya" azfan tak bisa menolak lagi, rasa penasaran yang begitu kuat membuat azfan menurut. tangannya kini mulai mengelus dan meremas buah dada kenyal milik dewi. azfan juga tanpa sadar sudah mulai memencet dan mengusik puting susu milik dewi, alhasil air putih keluar. "mbak... itu...", "iya fan, itu susuku... kamu isep deh tetekku, kayak ayahmu tadi siang... aahnnn... nah... gitu..." azfan merasa senang, ia melahap puting kiri milik dewi, ia hisap dengan kuat, air susu mengisi mulutnya, ia rasakan nikmat tiada tara. "mm...mm...sluurp...mm", "azfan kayak nggak pernah nyusu deh...aah... putingku diemut kayak permen...haha...mmh" azfan tak mau komentar, ia sudah fokus menghisap kuat puting dewi, juga meremas gundukan kenyalnya. "sspp...mmm... sluurp...mm", "hehe... burungnya azfan pasti udah berdiri nih... tuh kan... hehe...", "mmh... ah, mbak dewi...ouh" lagi, hadir sensasi nikmat baru, saat dewi melepas celana azfan, lalu meraih penis tegak milik anak smp itu, segera dielus dan dikocok. "enak kan fan? ayo sambil minum susu, aku urus burungmu ini ya... mmh" azfan sungguj gembira, kini ia tau sendiri, kenapa ayahnya sampai begitu bahagia, ya memang Dewi ini datang kerumah itu layaknya bidadari pemuas rasa ingin tau azfan. "mm....sluurp...mmm...aah...mm" azfan terus minum susu, mulutnya tak henti terisi susu, wajahnya belepotan air susu, azfan serasa menang besar dihari itu. beberapa menit berlalu, azfan bergantian menghisap puting kanan dan kiri milik Dewi, akhirnya ia tak bisa menahan kenikmatan dari kocokan maut dewi itu, croot croot azfan klimaks, spermanya membasahi dewi. "wah... azfan...", "uuh... mmh... maaf mbak", "gak papa kok, kalo gini kan aku ada alasan biar telanjang, hehe..." Dewi langsung melepas semua pakaiannya, juga melepas pakaian azfan. "eh... mbak dewi...", "udah azfan, kamu mau yang lebih enak kan?", "eh... itu...", "hehe... sini sini, liat deh fan..." azfan segera melongo, ia ditunjukan bagaimana bentuk vagina milik dewi yang kini membuka selangkangannya. dewi lalu meraih tangan azfan dan didaratkan dibibir vagina cewek girang itu. "eh.. mbak...", "ayo fan... bantuin mbak ya... kayak ayahmu tadi itu... kamu ges....aah... wah azfan pinter deh...mmh" azfan berani inisatif dan mulai menggesek memek dewi yang menggoda. azfan tau cara mengurus vagina dari video bokep yang kadang ia lihat, namun kini ia rasakan sendiri, lubang vagina hangat itu sudah terus ia gesek. "mmh... mbak dewi?" azfan sedikit bingung, dewi tampak merem melek karena azfan menggesek vagina cewek itu cukup cepat. "mmh... azfan...sini kamu...", "eh mbak..." azfan ditarik oleh dewi, kini bocah smp itu ada diatas Dewi. "kamu nakal ya... katanya nggak tau, tapi pinter banget gesek memekku ini", "mm... maaf mbak... aku cuma...", "iya iya... kamu mau aku seneng kan? memang kamu baik banget fan", "iya mbak... hmm... ehhh", "kalau gitu, azfan puasin mbak dewi ya... tuh, burungmu udah nyenggol memekku terus", "eh anu... itu...", "iya udah ayo azfan sayang.... masukin dong", "mbak... aku...mmh" azfan memasukan penisnya kevagina dewi, sleeb, rasa lusr biasa nikmat tak bisa diungkapkan azfan. "aahn... mmh... gitu dong... mmh... udah pinter azfan... iya gesek gitu...aahn...nngh" azfan mulai menggerakan penisnya, ia makin semangat apalagi mendengar desahan dewi yang menggairahkan. azfan bahkan melihat puting dewi mengucurkan air susu sendiri, dengan respon baik azfan melahap puting dewi dan menghisap susu lagi. "mmm...sluurp..mm..nmmh...","aahnn... azfan hebat deh... mmh...." azfan senang, tak rugi ia beri keperjakaannya pada dewi sang bidadari itu. "mmm...sluurp...mmm aah...", "azfan...hhnn...uuh... cium aku sayang..." azfan langsung mencium dewi, bahkan air susu dalam mulutnya ia campur adukan dengan dewi, manis dan nikmat, azfan tau ini pengalaman terbaik dalam hidupnya. "cup...mmh...mmh", "cup...aah... manis banget fan...hehe...aah..." azfan makin semangat menyetubuhi dewi, ia sodok memek cewek sange itu tanpa ragu, azfan bahkan bisa menyetubuhi dewi cukup lama, karena siang dan saat pertama tadi ia sudah beberapa kali klimaks, baru beberapa puluh menit kemudian azfan memilih mencabut penisnya keluar lubang kenikmatan, lalu ia ingat akan aksi ayahnya siang tadi. "mbak dewi...uuh", "wah... buah jatuh tidak jauh dari pohonnya, anak dan ayah sama ya...aahnn...mmh" azfan menirukan adegan saat menggesekan penis diantara dua gunung kenyal milik dewi. ia sangat senang, dewi memang pembawa kenikmatan. "mmh... mbak dewi... auuh", "mau keluar ya fan? sini...ummh..mmm...mmgh!" dewi sempat memasukan ujun penis azfan kemulutnya, lalu croot croot, azfan menyemburkan spermanya kemulut mona. "aah...ouuh", "mngh...mm... gleeg... aah... enaknya...", "mbak dewi... makasih ya...", "hehe... aku dong yang makasih... azfan mau nemenin aku dimalam ini...", "hehe... apa aja buat mbak dewi deh...", "hehe... ayah kamu pulang kapan?", "biasanya pulang subuh... eh mbak... ooh" , "mmm...mmm... kalo gitu lanjut ya fan, kita ngentot sampe lemes, tapi aku tegangi penis kamu dulu ya...mm...mmh..nmmm" Dewi memasukan penis remaja milik azfan kemulutnya, diemut dan dikulum dengan nikmat, tak lama benda itu sudah tegak lagi. "mbak... aah...", "umm... aah... udah tegak lagi... yeey... ayo azfan sayang... gesekin lagi dong... nih..." kini dewi nungging, lalu menunjukan vagina basahnya pada azfan, segera azfan ambil posisi, lalu ia pasang penis tegaknya, sleeb, ia senang bisa mempraktekan adegan doggy style. "wah... mbak... ooh", "ayo fan... aah.... gesekin...aah... puasin aku...ouh" azfan akhirnya terus melanjutkan aksi dimalam itu bersama dewi. Azfan dan dewi memuaskan nafsu seksnya, bersama tanpa memandang usia, karena mereka tau bersetubuh adalah hal yang paling nikmat untuk dilakukan bersama.

1 comment: