Saturday

Cerita Seks: Monica Yang Menggoda



Suara hujan diluar tak membuat dosen berhenti melanjutkan penjelasan tentang mata kuliah yang baru beberapa puluh menit ia jelaskan, tapi tampaknya tak semua mahasiswa mendengarkan, beberapa sibuk sendiri, dan disudut ruangan ada Hita, mahasiswa yang memilih mendengarkan rintik deras hujan dari pada mendengarkan dosennya. "Oi Hit, ngelamun mulu", "eh, sori bro, hehe", "mikirin siapa lagi? Momo?", "set dah, elu bisa baca pikiran gue, haha", " sama keles, hehe", "wah, gak bisa yalahin ente dah, emang tu cewek...", "Hita! kamu belakang sendiri ngobrol terus dari tadi", "eh, m...maap pak" Hita seketika berhenti ngobrol dengan temannya, ia sedikit heran, mengapa ia yang kena, padahal yang lain juga ramai. Beberapa menit kemudian, tampak ada yang mengetuk pintu, lalu masuk keruangan, "Permisi pak, maaf telat...", "ooh, Monica, gapapa, kan diluar hujan, silahkan masuk", "makasih pak..." Hita kemudian tertawa kecil, ia heran dengan ulah dosennya itu. Memang yang telat itu si Monica atau yang biasa dipanggil Momo, cewek cantik yang akun instagramnya lagi booming, tentu dosen pun bisa takluk. Hita kemudian bisa tersenyum lega, Momo segera mengambil tempat duduk kosong disudut lain ruangan, besebrangan dengan Hita.
"aduh aduh, kehujanan malah makin cantik ya si Momo...", "sst, ngomong keras amet deh lu Hit", "eh, sori kelepasan, gimana lagi, kan...", "Hita! masih ngobrol lagi?!", "m...maap pak, ndak lagi lagi kok pak" teman temannya dikelas tertawa mengetahui kelakuan hita, meski malu, Hita sempat senang melihat Momo melihatnya dengan tersenyum. Kelas berlanjut, sampai waktu kuliah habis. "Oke, kuliah hari ini sampai disini..." Dosen segera keluar, dan mahasiswa dikelas itu mulai bergemuruh meninggalkan ruangan. "pulang dulu Hit", "oke bro..." Hita masih sibuk menyimpan bukunya saat temannya meninggalkannya. "hita?", belum selesai menyimpan buku bukunya, Hita kaget mendengar suara cewek yang familiar ditelinganya, "eh, Momo...", "tadi kan aku telat nih, diawal kelas tadi tugas minggu lalu sempet dibahas ndak?", "oh, mm... ndak kayaknya, langsung materi baru tadi", "ooh, pantes kok pada senyam senyum tadi, oke deh..." Hita sempat merasa senang disapa oleh cewek cantik itu, "eh Momo...", "mm? iya?", "nn... ndak jadi, hehe", "apa sih Hita nih, haha" Momo kemudian pergi menemui teman ceweknya didekat pintu, lalu kini Hita sudah beranjak keluar kelas, memang ia yang paling akhir.

Hita masih memikirkan tentang Monica, cewek cantik itu bisa dibilang sudah kenal lama dengan Hita. Hita bisa mengingat jelas, dari awal semester sampai kini disemester 5, Monica telah mengalami perubahan drastis dalam cara hidupnya. Hita tau Momo kini termasuk dalam kategori cewek kekinian, dunia sosmed dan kehidupan modern membuat cewek itu makin eksis dan juga terkenal. Hita tak begitu berani mengirim pesan melalui sosial media apapun, meski ia sudah berteman lama dengan Monica. hita sempat mengecek akun instagram idola kampus itu, foto Monica tak pernah bisa membuatnya jenuh, semuanya sungguh mempesona dan indah dipandang. Followernya sudah ribuan, komentar difotonya juga banyak, Monica memang sudah jauh berubah dari apa yang dulu Hita ingat. "Cantiiknya...", "minta pinnya doong", "Wah mahal nih...", "Mata ini langsung bersih jadinya..." komen komen tersebut sempat membuat Hita tertawa kecil, ya memang Monica punya banyak penggemar, dari dalam kampus atau umum. "kamu udah berubah ya..." Hita memberanikan diri membubuhkan komen difoto terupdate milik Monica, dalam foto itu Monica memakai tanktop putih yang menunjukan bentuk tubuh indahnya yang mulus itu. Hita berfikir ia sudah cukup lama menjadi penggemar cewek cantik itu juga. "@Hita67 Aku tetap seperti yang dulu kok :p" ternyata Monica membalas komentar milik Hita, tentu mahasiswa itu tersenyum, ia sudah senang monica merespon dirinya.

Beberapa hari berlalu, Hita sedang berjalan menuju kelas, ia sudah bersiap untuk menyampaikan presentasinya, ya memang hari itu ia dapat jadwal presentasi tugas. Hita datang duluan, ia juga mempersiapkan LCD untuk menampilkan pptnya. Beberapa temannya juga sudah datang, lalu terlihat Monica juga masuk kelas bersama teman cewek lainnya. "Eh hita presentasi nih?", "iya Mo, baru kemarin kelar pptnya, haha", "halah, Hita mah pasti bisa, semangat ya..." Monica sudah kembali memberikan senyuman pada Hita, "makasih, hehe" Hita tiba tiba jadi benar benar termotivasi. Saat dosen tiba, kelas segera dimulai, dan hita segera menyampaikan presentasinya. Diluar ekspektasinya sendiri, Hita mampu menyampaikan presentasi dan juga menjawab pertanyaan dengan baik. "... sekian dari saya terima kasih", "bagus bagus, baru kali ini saya lihat Hita seperti ini, pertahankan ya", "iya, terima kasih pak" Hita jadi senang sekali, ia sampai dipuji oleh dosennya. Setelah kelas selesai, beberapa temannya sempat bertanya kenapa Hita sampai bisa melakukan presentasi dengan baik, karena biasanya mahasiswa itu selalu tidak ada persiapan. "kok bisa lu Hit? padahal kemarin ente buat pptnya", "hehe, its magic bro", "heleuh, mm... pasti tadi elu liatin Momo terus, jadi fokus, hahaha...", "sok tau lu tong, hahaha" Hari itu Hita bisa mengakhiri kuliahnya dengan baik. Kini ia sudah berjalan menuju motornya, untuk bergegas pulang. Setelah beberapa saat sudah mengendarai motornya, dijalan kampusnya itu ia harus berhenti sejenak, ia melihat Monica beradu mulut dengan seorang cowok. Hita memilih melihat dari jauh, dan ia mulai sadar Monica sedang berkelahi dengan pacarnya. Beberapa saat itu Hita hanya bisa geleng geleng, ia tau pasti Monica sedang beradu mulut cukup parah, karena cewek itu tampak mulai menangis. Tak lama Monica tampak meninggalkan pacarnya, ketika sudah dihujat cukup parah. Setelah cukup jauh dari pacarnya monica tampak duduk termenung, Hita tak mau meninggalkan cewek penyemangatnya itu sedih, segera ia temui.

"Momo?", "hiks...mmh... eh Hita...", "kenapa kamu?", "enggak papa kok" monica mencoba menyembunyikan kesedihannya. "aduh, kamu sampai begini pasti ada yang terjadi kan...", Monica tak lama bisa menahan diri, akhirnya ia menangis lagi, tapi kini dibahu Hita. "huhu... hiks... hnnh..." Hita memilih diam, meski ia sebenarnya bingung harus seperti apa, karena banyak orang yang jadi melihatinya dengan Monica dibahunya. "Udah Monica, jangan nangis lagi..." Hita mengelus rambut panjang Monica, sempat mahasiswa itu merasa ikut sedih. beberapa saat kemudian Monica bisa menenangkan diri, dan menyeka air matanya. "mmh... makasih Hita...", "i...iya..." sedang tenang tenangnya duduk berdua, pacarnya Monica datang lagi, tentu membuat Hita kaget. "Hei Ngapain loe!" tiba tiba Hita ditarik kemejanya, ia memilih tenang. "gak ngapa ngapain bro...", "terus itu tadi, pake elus elus rambut cewek gue!", "apa sih kamu... jangan begitu sama Hita!" Monica mendorong pacarnya sendiri. "Kan! terbukti, kamu itu suka selingkuh plus kegatelan sama cowok!", "Hita ini temenku dari awal kuliah!", "Alesan!" Hita tiba tiba panas, ia seketika Emosi, ia dorong pacarnya Monica itu menjauh dari cewek cantik yang sempat menangis itu. "gak usah pake nyolot bro!", "napa?! mau ngajak berantem?! Ayo?!" kepalan tangan Hita itu ditahan oleh Monica, ia jadi sedikit meredam amarahnya. "udah, gak perlu kamu habiskan waktumu dengan cowok dungu ini", "apa?!", "Mulai sekarang kita putus!" Monica berteriak keras pada pacarnya, dan seketika itu sudah jadi mantannya. Pria itu tak bisa bertindak, ia sudah malu, dan akhirnya pergi. "Monica... kamu...", "gak papa Hita, maaf, aku pergi dulu..." Monica pergi meninggalkan Hita juga. Hita kemudian bingung, harus kearah mana ia mengarah, dan akhirnya Hita memilih pulang saja, tak ada petunjuk untuknya bertindak.

"Hita...." malamnya Hita sedang bersantai, tiba tiba mendapat chat langsung dari Monica, tentu ia segera merespon. "Iya, malam Momo...", "makasih ya buat tadi, kamu baik banget", "kamu dulu kok yang bantuin aku, biar semangat presentasi tadi", "hehe, iya deh... hmm, besok kamu sibuk ndak?" Hita tiba tiba melompat kegirangan dikamarnya, ia tau ini sesuatu yang lama ia simpan dibenak hatinya. "besok kan sabtu... jadi libur kuliah, free kok aku...", "oh, kalau... besok kita ketemuan gimana?", "hmm, bisa kok, dimana?", "dikafe Roja ya, mau ku traktir, hehe...", "hehe... oke deh, see you later" Hita sudah tak bisa menunggu untuk bertemu Monica esok hari, ia segera tidur saja. Esok harinya, ia sempat bercakap cakap dengan monica melalui sosial media, dan sorenya sudah pergi menuju kafe Roja untuk menemui Monica. Sesampainya disana, ia segera memarkir motor, dan saat masuk kekafe, ia melihat monica tampil begitu menawan menunggunya dimeja sudut kafe, "hai Hita..." Senyum indah itu membuat Hita siap mendengar keluh kesah cewek cantik itu disore hari itu. "Hai, udah lama Mo?", "baru aja dateng kok, hehe..." Kini Hita duduk berhadapan dengan Monica, setelah memesan hidangan, mereka berdua mulai bercakap cakap. "... alah, itu udah biasa... eh, beneran ya aku udah berubah Hit?", "iya pasti itu", "makin males kuliah sih iya, haha", "bukan itu, kamu... makin kekinian, juga terkenal kan sekarang", "hehe, masak sih?", " iya, eh ada yang gak berubah kok", "apa tuh?", "kamu tetep cantik seperti pertama ketemu dulu, haha", "iih gombal deh Hita, haha" Mereka sempat bercerita tentang kehidupan kuliahnya dikampus. "... sip deh, mmm, maaf nih Momo, kamu... jadi putus sama pacar kamu?", Monica sempat terdiam, Hita jadi sempat merasa bersalah karena bertanya. "jadi kok, tuh cowok gak paham penggunaan bahasa sama toleransi, huh", "kayaknya, salah paham aja mo...", "... hmm, gini deh, kalau kamu jadi dia, tau aku banyak yang suka terus sering chat sama cowok lain, kamu bakal marah kan?", Hita kemudian sempat berfikir, ini mungkin percakapan yang menentukan. " ya, marah sih... mungkin, tapi... asal kamu gak selingkuh, aku pasti bisa pertahankan cinta kita", "itu kan kamu Hita... kalau dia enggak", "mm... gitu ya? tapi kamu kan setia banget sama dia, cuma emang... ", "emang kenapa?", "kamu terlalu trending deh... mungkin dia sedikit... butuh perhatian" Monica sempat terdiam sejenak sambil sesekali meminum minuman yang sempat ia pesan. "hmm, kamu tau banget deh sama kemeriahan sosmedku, haha", "aah endak, kan aku denger denger dari temen temen juga", "udah gak usah ngeles ah Hita, parah ih ngefansnya, haha" Hita kemudian memaksa dirinya untuk tertawa, karena sebenarnya ia terpukul mendengar ucapan Monica itu. "hehe, iya iya, hehee", "Hita, tutup mata kamu bentar dong", "b...buat apa Mo?", "udah cepet..." Hita menutup matanya, "gak boleh buka mata kalo belum aku minta" Hita menunggu, menunggu dan menunggu, sampai ia lelah, dan mencoba membuka mata sedikit, dan Hita tertawa mengetahui Monica tak ada dihadapannya.  "mas, Billnya...", "oh, iya, waduh" Hita tersenyum, ia kena tipu oleh Monica, malah ia kini yang membayar hidangan yang sempat dipesan monica tadi. "Dadaah, bayarin ya, hehe..." pesan dihp Hita itu kini membuat mahasiswa itu pulang dengan senyuman, meski ia sempat berfikir sepertinya ia tak bisa lebih dari seorang penggemar dari Monica.

Beberapa hari itu Hita mulai bisa bercakap cakap dengan Monica melalui sosmed, meski tampak hita sadar, Monica mendapat banyak komentar dan juga pesan, karena cowok cowok lain juga tau cewek cantik nan kekinian itu sedang menjomblo. Hita mulai berfikir Monica membutuhkan dirinya, sudah mulai sering cewek cantik itu membutuhkan kehadiran hita. "Hit, bentar lagi, gue jadi pacarnya Momo, haha", "ngarang lu, mana mau si Momo sama elu", "yee, bukannya didukung, malah dicela", "ya iya lah", "haha, salah gue ngomong sama orang yang naksir dia juga" Hita ragu temannya itu bisa mendapatkan Monica, ia saja tak bisa. Suatu saat dikelas, perkuliahan sedang berlangsung, Hita ada dikelas yang berbeda dengan Monica. Sedang memperhatikan dosen, Hita tiba tiba dapat pesan dari Monica, "hita, dikampus ndak?", "iya, ini lagi kelas, ada apa mo?", "ooh, mau minta tolong aja, ya udah deh..." mengetahui Monica minta tolong, Hita jadi bingung. "So please write your answer now, finish it before the class end" kuliah bahasa inggris itu masih berlanjut, tapi Hita sudah kalut, Dosen tampak keluar dari kelas, mungkin pergi ke toilet. "Monica, aku udah kok kelasnya, kamu dimana?", "aku didepan fakultas ini", "tunggu bentar" Hita malah merapikan barang bawaanya dan bersiap meninggalkan kelas. "Hoe kemana lu Hit?", "balik dulu, titip nih", "woe, gila lo, hita!" Hita sudah keluar kelas, tentu teman temannya dikelas sempat heran dan penasaran apa yang membuat Hita sampai berani meninggalkan kelas. "Sori lama tadi Mo", "eh, Hita, gak papa kok", "mm... ada yang bisa dibantu? hehe", "hehe, anterin aku bentar bisa Hit?", "ooh, bisa bisa, kemana?", "nanti deh aku kasih tau", "oh, iya deh yuk" hita kini sudah berjalan bersama Monica menuju motornya. Tak lama ia sudah siap berkendara, kali itu Monica yang berpenampilan cantik dengan blazer hitam itu sudah naik kemotor dan kini Hita sudah membonceng Monica pergi keluar kampus. Hita sempat berdebar debar hatinya, memang kini Monica sedikit merapat pada mahasiswa itu, tentu ada sesuatu yang kenyal membuat Hita gembira. "Itu Hit, udah sampe", "oh ini, mau shopping mo?", "hehe iya..." Ternyata Monica pergi butik modern. Akhirnya, Kini Hita duduk manis menunggu Monica sedang memilih pakaian. Hita sempat dikejutkan dengan sebuah pesan dari temannya, "Hita, elu disuruh bu dosen bahasa inggris buat ngerjain tugas tadi lagi, tapi satu folio penuh, kalo enggak gak boleh masuk kelas lagi", "anjiir, oke deh, thanks infonya" Hita seketika bingung, tapi ia berfikir setidaknya ia berkorban sekali untuk cewek cantik itu.

"Momo, Udah?", "udah ini, maaf ya lama" Hari sudah hampir malam, dan kini Hita sudah mengantar Monica pulang. "Ini rumah kamu?", "iya, gak keliatan kan ya?", "rumah bagus gini kok digang buntu sih Mo, haha", "haha, eh masuk dulu ya Hita...", "oh, iya iya..." hita masuk kerumah itu bersama Monica. Herannya rumah itu sepi, kini Hita duduk disofa ruang tamu, saat monica sudah masuk kedalam. Beberapa menit berlalu, Monica tampak kembali menemui Hita, tapi kini membuat mahasiswa itu takjub. "hita? gimana? cocok gak sama aku?" Monica menunjukan tubuhnya yang dibalut pakaian baru yang tadi ia beli, begitu indah nan mempesona, ditambah cewek cantik itu berputar dan menunjukan lekuk tubuh indahnya. "w...wah, pas banget, tapi...", "tapi?", "tapi kok bisa makin cantik sih kamu?", "iiih, haha" tak seperti biasa, kini Hita makin kalut, bukan hanya senyuman, tapi kini Monica duduk dan merapat dibahu kanan Hita. "mm... Monica?", "Hita... maaf ya", "m...maaf kenapa?", belakangan ini sering ngerepotin kamu, juga ganggu kelas kamu", "gak papa, kan kamu... emang butuh banget", "hehe, aku berubah lagi kan ini Hit?", "b...berubah lagi?", "iya, aku sadar sekarang, kalau aku butuh banget pasangan" hita seketika menelan ludahnya, percakapan makin menarik. "hmm, iya, biar ada yang ada selalu buat kamu", "iya, dan aku... pilih kamu Hit" Duaaar, Hita merasa ada yang meledak dihatinya. "m... Monica?", "aku... pengen jadi pacar kamu Hita, kamu mau gak?", "aku... mau dong Mo", "hehe, aku baru sadar loh", "sadar gimana?", "kalau dari dulu sama kamu, mungkin gak seperti ini nasibku....cup...mm..." Hita tiba tiba kaget karena Monica menciumnya, dan tak disangka menjurus ke cumbuan maut, Hita kepalanya ditahan, dan monica dengan liar mencumbunya. "mm...cup..mmm.... Mo...mm...", "mm...aahm...mm... Hita, aku cinta kamu...", "mm... aku juga cinta kamu...mmm" hita benar benar terhipnotis, kini ia sudah bercumbu dengan Monica, dan kemudian Monica berhenti, lalu tersenyum dengan manis.

"Aku kasih tau deh, bedanya aku dulu sama sekarang", "apa itu Momoku yang cantik?", "dulu masih tahan, sekarang enggak... udah berdiri punya kamu yang?" Hita seketika kaget, Monica membuka resleting celana mahasiswa itu, lalu penis milik Hita yang tegak itu sudah dikocok perlahan. "Aduh, Monica.. ouh...", "m...maaf ya Hita, aku...", "gak papa kok, terserah kamu deh cantik...mmh", "hehe, ooghmm...mmm...mm..." tiba tiba Monica sudah melahap penis tegak milik hita, dikulumnya dengan nikmat, tentu Hita yang sudah terangsang dan terhipnotis berat itu merasakan sensasi yang nikmat. "ooh, mmh... nnh...guuh" beberapa menit kemudian, croot croot, Sperma menyembur dari penis hita, Monica wajah mulutnya terisi penuh sperma. "mmgh...mm...gleeg... aah... akhirnya", "kok ditelan semua?", "itu tuh proteinnya tinggi, hehe... Sini dong Hitaku..." hita tiba tiba ditarik tangannya, mahasiswa itu diajak kekamar oleh Monica. "wah, kamar kamu bagus", "aduh gak usah ngomongin kamarku, ngomongin aku aja, hehe" Monica tiba tiba pergi keatas kasur, lalu merebahkan tubuhnya dengan indah, Hita tak bisa menutupi rasa bahagianya. "Hita sayang... sini..." hita mendekat, lalu ia ditarik oleh monica, dan kini ada diatas tubuh mulus cewek itu. "tadi kamu kelas apa sih?", "b... bahasa inggris, tadi bolos sih, buat ketemu kamu, hehe", "huuh, maaf ya sayang, kalau gitu, kelasnya dilanjut yah", "dilanjut?", "yes, can you... please undress me? hmm?" Wajah cantik itu, lekuk tubuh indah itu, tentu Monica dengan mudah menghipnotis dan merangsang Hita. "oh... okay, my pleasure..." Hita perlahan melepas baju yang dipakai Monica, dan buah dada montok itu ditahan bh merah muda. "mmh... cmon honey, uuh" Bh itu kemudian dilepas juga, dan Hita seketika terbelalak melihat buah dada montok milik Monica itu langsung. tanpa diminta, hita sudah mengelus tubuh Monica, begitu putih mulus, bidadari itu tak bisa untuk tak dilayani. Buah dada montok itu juga mulai dielus jari jari tangan hita, "ouh... gemes banget...", "eits, remember, use english please...", "oh, im sorry, my love, i love... your boobs... ooh..", "aahn...mh ....yeess... mmh" Hita sudah mulia meremas gundukan kenyal milik bidadari itu, tak lama Hita juga berani menjilati dan mencium buah dada montok itu, tak lama puting merah muda milik miranda juga dicium dan dihisap dengan begitu menggairahkan, "Aaahn...ouh...nnh...mmmf...ssh... ohhh" . Hita melihat Monica mengangkat tangannya, ketiak nan bersih itu juga menggoda sekali, "mm...cup...mm...", "oh my... thats great...ooh" Monica mendesah lagi ketika Hita juga mencium dan menjilati ketiak bersih milik cewek cantik itu. hita makin berani beraksi, setelah puas meremas buah dada milik Monica, Hita melepas celana milik cewek itu, dan tinggal underwear tipis yang menutupi selangkangan Monica. Hita kemudian mengelus paha mulus milik miranda, lalu dibuka perlahan selangkangannya. "girl, you.... already wet... owh..." Hita harus mengingat jelas kalimat kalimat dari film bokep yang pernah ia tonton, karena memang Monica yang meminta untuk menggunakan bahasa inggris. Kini mahasiswa itu asyik menggesekan jarinya dibagian bawah celana dalam milik Monica yang sudah basah itu. "ahn...mmh...ah...ah...so tempting...aaahn!" Monica mengerang keras, ketika ternyata Hita sudah menempelkan mulutnya, dan menghisap hisap vagina cewek itu meski masih tertutup oleh celana dalam. beberapa saat kemudian, celana dalam itu sudah dilepas juga, dan vagina yang menggoda itu membuat Hita terpesona. "oh my god, you are an angel, fall to be my love...." Hita sempat heran ia bisa berkata seperti itu, "owh so sweet, honey... dont you want to fuck me now?" Hita tersentak hatinya, ini benar benar diluar imajinasinya. "Honey, its make love, so its... more romantic...", "uuh, udah deh yuk Hita sayang, udah gak tahan", "udah gak ada kata kata ya?", "hehe, iya, kan.... aaahn!" Hita menghentikan Monica untuk bicara dengan segera kembali menghisap dan menjilati vagina cewek itu, tapi kini langsung pada sumbernya. "mm....ssp...mm...slruup...mm" Lidah mahasiswa itu bergeliat liar, ia sudah tak bisa menahan diri, lubang itu begitu menggoda dengan wangi tubuh Monica yang menambah asyik aksinya. "aahn...ah...ouh...ssh...mmh", "mm...mm... slruup.. mm...", "aah... aduh...ooooh" Spluurt, monica ternyata mengalirkan cairan kewanitaannya deras dari vaginanya, segera Hita menikmati cairan itu.

"mmh... Monica sayang, kamu siap?", "ayo sayang, aku mau bercinta denganmu...", "mmh....oooh!" Sleeb, dengan segera Hita sudah mengisi vagina milik Monica itu. Hita tak perlu kecewa karena Monica sudah tak perawan, menurutnya ia sudah beruntung cewek cantik itu kini sudah ada digenggamannya. penisnya sudah merasakan sensasi ternikmat, dinding vagina milik monica merapat dan menyelimuti penis tegak itu. "aaahn....aaah...mmmh....ayo hitaku...mmh" Hita mulai bergerak, kini ia mendorong penisnya, juga menggerakannya maju mundur mempenetrasi lubang kenikmatan itu. Hita kini sudah benar benar menyetubuhi Monica si cewek trending yang punya banyak penggemar itu. "oooh... enak banget yang ...mmh", "ssh...aah...aaahn...ouh... Hita...ouh" Makin asyik saja hita beraksi, apalagi Monica desahannya makin menggairahkan. beberapa menit Hita terus beraksi, ia memuaskan hasrat seksnya yang terpendam. "ooh... mmh... sayang, aku mau... coba ... begini...ouh" Hita mencabut penisnya dari vagina milik Monica itu, lalu ia daratkan penis tegak itu dibelahan dada Monica, lalu buah dada montok itu digencet ketengah, kini Hita merasakan bagaimana indah dan nikmatnya adegan seks yang ia kenal dengan nama paizuri itu. "aahn...mmh... hebat kamu yang... kekinian deh adegannya... ooh...ssh...aahn..." Buah dada montok milik monica itu digencet ketengah oleh tangan Hita, sesekali puting merah muda yang mengeras itu juga ditarik ketengah, penis tegak mahasiswa itu terus menggesek buah dada kenyal milik Monica. Hita benar benar takjub, sungguh ia senang bisa mepraktekan adegan seks favoritnya itu. "Aahn...mmh...ouh...", "Monica, aku senang banget... ooh!" Croot croot  croot, Sperma menyembur dari penis mahasiswa itu kewajah dan mulut Monica. "mmh... ooh... luar biasa... nngh" Hita kemudian turun dari tubuh monica, lalu tiduran disebelah cewek cantik itu.

"Monica, terima kasih...", "aku yang harusnya bilang makasih, kamu... hebat banget memang", "semua memang... karena kamu sudah lama dihatiku... dan kita ditakdirkan bersama", "iiih, masih nggombal, hehe", "hehe... aduh, kalau fans kamu tau, bisa gawat", "ya kamu diem aja sayang, kalau endak, bisa dihajar masa loh, haha", "i'll keep it secret, just for us", "heeh, mantanku pernah keles, jadi hati hati ya...", "tenang aja, kan yang lebih asyik ngeseks sama aku, ya ndak yang?", "haha, dasar, yuk ah aku mau lagi", "eeh, Monica... cup...mmm..." Malam itu Hita bersama Monica terus bercinta. Mereka tau seharusnya sejak dulu mereka bisa bersama, dan menjadi pasangan kekasih. hita kini tau ia sudah menang besar menjadi pacar Monica, tinggal ia memberikan yang terbaik, dan juga sadar akan posisi pacarnya yang terkenal itu.

3 comments: