Saturday

Cerita seks: Si Cantik Penjaga Warung Part 3



Hari hari Puput bekerja ditempat Bu Siti makin indah, saat janda muda itu tampak sering berbincang dengan Baim, iya memang Pria itu sepertinya satu satunya yang bisa seenak itu berbincang bersama Puput. Suatu Hari, Puput tiba diwarung Bu Siti, tapi terlihat masih tutup. "Puput, hari ini libur ya, ada saudara yang kecelakaan, jadi sekeluarga mau jenguk ke rumah sakit", "oh, iya bu Siti" Puput hari itu tidak jadi bekerja, Bu Siti dan keluarga segera berangkat menuju rumah sakit. Puput pulang kerumah, lama terdiam dan tak ada kerjaan, Puput memilih berganti pakaian, janda muda itu menggunakan baju ketat dan celana pendek, ia ingin jalan jalan saja. "Siang mbak Puput", "iya..." Beberapa orang menyapa Puput, yang banyak orang orang terkagum kagum saat melihat perempuan itu berjalan sendirian. Beberapa menit berjalan, ada seorang pria naik motor berhenti didekat Puput, "Mbak Puput", "eeh, mas Baim", "tumben warungnya tutup?", "Bu Siti ada urusan mas", "ooh, gitu...", "mm... mas Baim mau minum susu ya?" Puput tersenyum centil didepan Baim, tentu Pria itu jadi ingat bagaimana ia ngeseks dengan janda muda itu sebelumnya. "Aduh, tau aja mbak puput, haha", "haha, Mas Baim, jalan jalan yok", "Wah, jalan jalan kemana?", "kemana mana, hehe", Puput tiba tiba langsung naik kemotor Baim, sontak pria itu bingung, Puput tiba tiba sudah memeluk Baim. "Aduh, masih belum jalan motornya, udah main peluk aja mbak", "hehe, udah gas mas" Baim tak tau arah, tapi ia segera menyalakan motornya, dan berangkat bersama Puput. Perjalanan yang nikmat itu sangat membuat Baim gembira, Puput yang cantik itu memeluknya erat, buah dada yang sempat ia nikmati itu menempel dipunggungnya.
"Mbak, ketaman aja gimana?", "boleh boleh, hehe" Beberapa menit kemudian mereka sudah tiba ditaman. Segera motor diparkir, Baim dan Puput pergi menikmati suasana taman. mereka berdua tampak sibuk berbincang, mereka tampak makin akrab. ".... haha, emang bagus mas", "tapi banyak yang pacaran ditaman ini, haha", "kalau kita mas? haha", "ah, apa sih mbak puput ini" Baim bingung, hatinya lama lama berdebar debar, bila terus bersama Puput. "Mas Baim masih jomblo ya?" Baim sempat kaget, lalu ia tersenyum, "bukan jomblo mbak, single, haha". Puput dan Baim lalu duduk dibangku ditaman itu, Puput yang menawan itu tak bisa sesekali dibiarkan oleh Baim, Pria itu menengok dan memandangi perempuan cantik itu. "Hayo? ketaman gak liat pemandangan, malah liatin aku, gimana mas Baim ini, haha", "aduh, ya maaf mbak, hehe", "mas, boleh tanya?", "iya, tanya aja", "mas Baim suka aku gak sih?" JEGEER! Baim kaget setengah mati, entah apa yang akan ia ucapkan. "Aduh, gimana ya mbak?", "loh, mas Baim gak suka berarti?", "Suka kok, suka mbak, tapi...", "tapi apa mas? haha", "tapi kan... mbak Puput habis ditinggal, mungkin masih sensi sama laki-laki", "gak juga sih mas, sama mas Baim fine fine aja kok, hehe", "gitu ya? hehe", Puput tersenyum, lalu tangan perempuan itu memegang erat tangan kanan Baim. "Mas Baim, mau gak jagain Puput?", Baim makin bingung, hatinya makin kacau, "jagain gimana mbak? dari penjahat? Baim siap jagain kok", "dari apa aja dong, jadi... mas Baim mau ndak nikah sama Puput?" Baim hatinya berbunga bunga, Pria itu tak bisa menyembunyikan kegembiraan hatinya. "Aduh, mbak Puput... aku...", "hehe, gimana mas?", "aku... aku cinta kamu...", "aku cinta mas Baim juga, hehe... cup" Puput mencium kening Baim. Baim lalu tak bisa berkata, ia memeluk Puput itu. Mereka berdua akhirnya setuju untuk menikah, Mereka segera menyiapkan diri, beberapa hari berlalu mereka sudah sibuk mengurus segala keperluan. "Mbak Puput ceria banget akhir akhir ini ya", "Iya dong Seno, mbak Puput mau nikah soalnya, hehe" Seno seketika patah hati, anak SMP itu takut, bila tak bisa menikmati keindahan tubuh Puput. "Loh, nikah sama siapa mbak? mas Baim itu ya?", "tuh tau...", "hmm... gitu ya mbak" Seno tampak begitu kecewa, Puput menyadari hal itu, perempuan itu mencoba menenangkan Seno. "Seno... gak boleh kecewa gitu ah", "gak papa kok mbak", "tapi muka kamu gak bisa bohong, tuh kan tuh... " Seno tak bisa menyembunyikan kekecewaannya. "Aduh, apa sih mbak" Seno pergi meninggalkan Puput yang bekerja diwarung itu. Seno keluar dan merenung. Sorenya ketika selesai menutup Warung, Puput melihat Seno, ia temui anak SMP itu. "Seno, masih merengut aja sih", "ah, gak papa kok mbak", Puput mendekat dan berbisik pada Seno, "kamu takut gak bisa nenen susuku kan?", "Aduh, itu...", "tuh kan tuh... haha" Puput malah tersenyum, membuat Seno malu. Puput kemudian menemui Bu Siti, ia mengajak Seno. "Bu Siti, boleh pinjem Seno dulu?", "mau dibawa kemana Put?", "Saya mintain bantuin bersih bersih dirumah Bu", "Oh, iya udah, Seno bantuin mbak Puput ya",  "i...iya bu..." Seno kemudian pergi bersama Puput menuju rumah Janda muda itu. Sesampai disana, setelah masuk kedalam, Seno langsung dipeluk oleh Puput. Seno tiba tiba hatinya tersenyuh, "huuhuuu...hiks...", "loh malah nangis, gimana kamu ini Seno..." Seno menangis dipelukan Puput. Perempuan itu lalu mengelus rambut Seno, sampai beberapa menit berlalu, Seno menghentikan tangisannya. "Udah cup cup... baju ku sampe basah", "hiks...mmh... maaf mbak", Seno masih merasakan empuknya buah dada Puput itu. "ya udah Seno, hari ini mbak Puput punya Seno, ayo... mau ngapain? hehehe" mendengar kata itu, Seno memeluk Erat Puput itu, "Aku... aku.... pengen main bareng mbak puput..." Seno sudah sibuk mengelus buah dada Puput dari luar bajunya. "hehe, iya iya... yuk kekamar" Seno kemudian pergi kekamar dengan Puput. Sesampai dikamar, puput duduk dikasur, tersenyum manis pada Seno. "Seno... bukain bajuku dong..." Seno segera melepas baju dan BH milik Puput, buah dada kesayangannya kembali dapat terlihat dan membuatnya terpesona. "Aaahn... pelan aja sayang...mmh" Seno sudah meremas buah dada Puput itu, tangannya sudah gatal, puting merah muda milik puput itu sudah dipencet pencet, tak lama digrayangi, puting merah muda itu meneteskan air susu. "Aahn... itu udah keluar Seno... auh!" Puput dirobohkan oleh Seno, lalu puting merah muda milik janda muda itu segera dijilat, lalu dihisap dengan kuat, "mm...mm...slruup....mm" Air susu mulai keluar dari puting Puput, mengisi mulut anak SMP itu. "yang dewasa kalah giat sama kamu no... ouh..." Puput begitu geli, tangan Seno memainkan buah dadanya, juga puting merah muda janda muda itu dihisap terus, Seno tampak begitu menikmati. "Slruup...mm...ssppp...mm...aah" Seno begitu suka memilin puting Puput, apalagi saat ia hisap begitu nikmat sensasinya. Air susu favoritnya itu ia minum sampai puas, Seno juga sibuk menggesek penisnya yang masih tersimpan dicelana itu keselangkangan Puput. Beberapa menit puas minum susu, Seno mulai keenakan. "slruup...mm...aah, mbak puput, aku buka celananya ya..." Seno dengan cepat berpindah, kini ia melepasi semua pakaian yang tersisa pada tubuh Puput. Segera tubuh mulus itu kembali membuatnya tercengang. Seno tanpa ragu ikut melepas semua pakaiannya. "Semangat banget seno, aaahn" Seno kembali meremas buah dada puput itu, juga melumat puting yang kenyal itu. "sssp...mm...slruup...mm" menghisap puting Puput memang kegiatan favorit Seno, tapi kini sembari minum, Seno memasukan jarinya ke lubang kewanitaan milik puput, ia gesek gesek lubang itu, jarinya merasakan lubang nikmat itu sudah licin dan basah. "Aaahn... Seno...auh...mmh" Puput heran, ia memang tak bisa bohong, sungguh nikmat aksi yang dilakukan Seno. Jari Seno itu bergerak cepat mengggesek vagina Puput, sembari decap suara mulut anak SMP itu menikmati air susu dari puting Puput. "cep...mm...slruup...mm..." Dari kanan kekiri, Seno berpindah menghisap kedua puting Puput yang kenyal itu. "Aaahn...ouh...Seno...ooh" Beberapa menit kemudian Seno kembali tak kuat menahan kenikmatan, Croot croot Croot Anak SMp itu menyemburkan spermanya, kini menyembur ditubuh Puput sebelah kanan, karena memang Seno membiarkan penisnya saja. "aduh...ooh...", "wah wah, gak diarahin dulu no, haha" Puput menyeka pinggulnya yang basah, lalu sperma Seno itu dilap kebuah dada janda muda itu. "Eh, Seno, kamu tiduran coba" Seno mengikuti kemauan Puput, ia tiduran dikasur, Puput tiba memutar tubuhnya, ia ada diatas tubuh Seno. "Aku jilat punya kamu, kamu jilat punya aku ya No...mm..." Puput sudah sibuk mengocok penis Seno lagi, ia juga menjilati kepala penis anak SMP yang basah itu. Didepan wajah Seno terpampang vagina basah milik Puput, segera anak SMP itu menempelkan mulutnya, dan menyepong vagina itu. "mm...sspp...mm...", "aaahn...asyik no...oohmm" Puput tak mau kalah, ia kemudian memasukan penis Seno kemulutnya, ia mengulum penis anak SMP itu dengan nikmat. tampak mereka berdua sudah terangsang berat, aksi saling jilat dan hisap itu begitu heboh. "mm...mm....aaahn", "ssp... mmm... ooh" Puput dan Seno saling menikmati rasanya dioral dan mengoral. Beberapa menit kemudian, Puput tampak sudah selesai. "mm...aah... udah No... aku yang lanjutin deh" Puput memutar tubuhnya, lalu berdiri diatas Seno. "m...mbak Puput...", "udah Seno... aku yang puasin kamu... kamu tinggal nonton yah...hmmm....Aaahn!" puput perlahan jongkok, dan sleeb, Penis tegak milik Seno mengisi vagina janda muda itu. Sensasi nikmat luar biasa itu kembali membuat Seno gembira. "oooh... luar biasa mbak", "aahn... asyik kan no...ouh" Puput mulai bergerak pelan, janda muda itu tubuhnya naik turun, sehingga penis Seno yang berdenyut itu digesek dinding vagina hangat milik Puput. Seno begitu senang, sembari menikmati vagina puput, buah dada milik janda muda itu tampak berayun ayun dan bergoyang indah didepan matanya. "aaahn...ouh...mmh... liat no...ouh..." Puput sambil terus naik turun, janda muda itu meremas buah dadanya sendiri, kini air susu menyembur dari putingnya. Pertunjukan itu membuat Seno terpesona seketika, buah dada yang berisi itu terus diremas, puting yang menyemburkan air susu itu menambah nikmat aksi persetubuhan itu. "ooh... mbak Puput... hmmh" Seno hanya bisa kagum, Puput makin lama makin asyik melompat lompat sambil memuaskan penis anak SMP itu, janda muda itu juga mempertontonkan aksi menawan saat buah dadanya bergoyang dan mengeluarkan air susu. kasur itu makin basah, ketika tubuh Seno dan tubuh Puput lebih basah lagi. "Aaahn...ouh...buka mulut no... tangkap ya...hmmh...aahn" Puput meremas buah dadanya, air susu yang keluar dari putingnya menyembur, ada yang sampai mengisi mulut Seno yang dibuka didepan buah dada montok itu. "aaah...mm...aaa...mm...ouh..ooh" Seno yang sambil minum susu itu mulai merasakan kenikmatan berlebih, ketika Penisnya yang kini berdenyut hebat itu mempenetrasi vagina Puput dengan cepat, karena puput menggerakan tubuhnya naik turun dengan cepat. "ooh... Seno...uuuh...hmmh...aaahn" menit demi menit mereka asyik bersetubuh. Seno benar benar puas dengan pelayanan Puput. "ooh..mbak puput, aku mau keluar..." mendengar itu, puput berhenti, ia berdiri, vaginanya terbebas dari penis anak SMP itu. Puput kemudian mengocok penis Seno itu, sembari membuka mulutnya diatas kepala penis anak SMP itu,"Sini, hmm... keluarin yang banyak no... aaah..mmmh!" Crooot croot crooot, Sperma kepuasan seno menyembur mengisi mulut Puput, juga membasahi wajah janda muda itu. "ooh... hmmh... makasih mbak puput", "gleeg...mmh... ouh... banyak banget no... hehe" Janda muda itu lalu memeluk Seno yang masih lelah tiduran dikasur itu. "m... makasih mbak Puput, aku bener bener seneng", "iya Seno, makasih juga... tadi memang luar biasa..." Seno dan Puput menyadari mungkin tadi itu aksi terakhir mereka bersama. Seno sungguh puas, pengalaman nikmat itu tak akan pernah ia lupakan. Setelah beristirahat, Seno memakai pakaian lagi, dan bergegas pulang. Puput tersenyum sambil menggelengkan kepalanya, ia tau Seno pasti jadi suami yang memuaskan bila besar nanti.

Hari hari berlalu, dan hari yang ditunggu tiba, Puput dan Baim menikah, mereka tampak begitu bahagia, orang orang sempat heran, Baim memang orang yang beruntung. Puput dan Baim kemudian memulai hidup bersama. "Sayang, bulan madu kemana nih? haha", "aduh Baim sayang, dirumah aja kan bisa", "hehe, kamu memang cintaku... cup...", "hehe, tuh adiknya udah berdiri, udah minta jatah, hehe", "iya tuh, tapi aku mau minum cucu dulu... haha", "iya Baim sayang... susu favorit kamu siap diminum sampai puas deh...aaahn" Baim dan Puput memulai malam pertama mereka sebagai pasangan. baim tak menyesal Puput sudah janda, ia malah bangga, Puput sangat berpengalaman, dan juga lebih aduhay. Baim memastikan tak akan mengecewakan Puput. Puput sangat bahagia, ia mulai berfikir untuk lebih berhati hati, ia tak mau kehilangan buah hati lagi, ia tak mau kehilangan Baim seperti masa lalunya dulu. Kini mereka memulai Hidup baru yang indah.

2 comments: