Tuesday

Cerita seks: Si Cantik Penjaga Warung Part 1



Hari sudah sore, Antrian dirumah Dokter Joko sudah habis, tinggal Puput yang belum panggil. Terlihat dokter sudah keluar dari ruangan, "Loh, masih ada pasien?", "aduh maaf pak, iya ini", "oh, ya sudah suruh kesini", "tapi saya mau pulang dulu pak, ada tamu", "oh, ya sudah", "Mbak Puput, silahkan... mari pak" Dokter itu lalu ditinggal ditempat itu bersama Puput. Mereka berdua segera masuk keruang periksa. "Dengan mbak siapa ini?", "saya puput pak", Dokter itu melihat sosok perempuan yang cantik, "oh mbak Puput, usianya berapa?", "saya 24 tahun dok", "hmm... ada masalah apa mbak Puput periksa kesini?", "Gini dok, saya mau konsultasi, masalah buah dada saya..." Dokter itu tiba tiba merubah cara pandangnya, dari ingin segera mengakhiri jam kerjanya menuju menghabiskan kesempatan bersama pasien terakhirnya itu. "oh, kenapa mbak buah dada nya?" Dokter Joko melihat buah dada Puput tampak biasa biasa saja. Ukuran buah dada Puput juga biasa saja, normal terlihat dari luar kaosnya, tapi semakin lama dilihat dokter joko makin tertarik pada Puput, "Gini pak, saya kan pernah keguguran...", "iya, terus?", "tetapi, kenapa buah dada saya mengeluarkan cairan seperti air susu pak?", "Oh, itu bisa terjadi, karena meski sudah tidak hamil, hormon anda yang membuat buah dada anda bisa mengeluarkan air susu", "oh, begitu ya pak" Puput terdiam sebentar, ia berfikir kembali tentang dirinya. Puput adalah seorang perempuan yang baru saja diceraikan oleh suaminya, karena mengalami keguguran, Puput sendiri tak tau kenapa bisa terjadi seperti itu, apa ia kurang menjaga diri sehingga tidak menjaga kondisi kandungan. Dokter Joko sudah memastikan ia sendirian bersama Puput, ia jadi penasaran dengan buah dada perempuan itu, buah dada yang tak terlalu besar itu memang tak seharusnya mengeluarkan air susu. "mbak Puput, kalau mau biar saya periksa buah dadanya", "oh, iya dok, saya masih belum tau, kalau sudah begini harus bagaimana", "mbak Puput silahkan naik kesana ya" Puput lalu pergi menuju kasur yang digunakan untuk memeriksa pasien. Puput sudah merebahkan tubuhnya dikasur, dokter joko segera mendekatinya. "mbak Puput, coba dibuka bajunya" puput melepas kaos dan BHnya, buah dadanya kini sudah bisa dilihat oleh Dokter itu. Buah dada milik Puput itu sangat indah, bundar dan menggemaskan, dihiasi puting merah muda. Dokter joko memberanikan dirinya memeriksa gundukan kenyal itu,
"sebentar ya mbak" tangan pria itu sudah menyentuh buah dada Puput, digoyangnya kekanan dan kekiri, lalu puting milik Puput itu diputar dan ditarik sedikit, "aaahn...gimana dok?", "oh, mbak Puput terakhir kali meremas air susu dari buah dadanya kapan?", "minggu lalu dok, itu aja gak sengaja pas mandi, saya masih bingung bagaimana mengeluarkannya lagi", "kalau mau saya tunjukan bagaimana cara memeras air susunya mbak Puput", "boleh dok, tolong ya" senyum diwajah Dokter joko itu tak bisa disembunyikan, pria itu kini meremas buah dada bundar milik Puput itu dengan pijatan yang seiringan, "aahn...mmh" beberapa kali dipijat dengan nikmat, air susu menetes keluar dari buah dada Puput, pasien dan dokternya kaget bersamaan, "wah, keluar" Dokter joko melanjutkan pijatannya, kini malah diperkeras, air susu muncrat muncrat dari puting merah muda Puput, "aahn...pak...oh.. itu udah keluar", "ooh, iya iya, sekarang saya bantu mbak Puput meremas buah dadanya sendiri, seperti ini..." tangan Puput itu dipandu meremas buah dadanya sendiri, perempuan itu kemudian bisa melakukan itu sendiri, buah dadanya yang menyemburkan air susu itu membuat Dokter Joko haus seketika, sungguh luar biasa. "Gimana mbak puput?", "hnnh... iya pak saya sudah bisa", "tapi kalau boleh saran, lebih baik jangan mbak puput yang meremas sendiri, bisa lama nanti", "gitu ya pak? terus air susunya ini jadi terbuang sia sia dong", "jangan dibuang, kalau bisa ditaruh dibotol dan disimpan, diminum langsung dari putingnya justru lebih baik" Dokter Joko melotot melihat puting merah muda milik Puput itu. "gitu ya pak? tapi masak saya minum sendiri", "orang lain kan bisa mbak, siapa saja pasti mau...", "... ya nanti saya pikirkan lagi pak, soalnya saya sekarang tinggal sendiri", "oh, begitu ya, bentar mbak, ini susu disekitar buah dadanya mbak Puput jangan diseka, biar saya jilat saja, mm..." Tanpa ragu dokter joko langsung menjulurkan lidahnya, menjilati mulusnya buah dada Puput itu, susu yang manis itu dinikmati sambil merasakan begitu kenyalnya buah dada Puput itu. "aahn...mmh...yang kiri pak...ooh" Dokter joko makin senang mendengar permintaan Puput itu, "mm...cup...mm..." Pria itu lalu menghisap puting Puput itu, membuat perempuan itu merasakan kegelian yang nikmat, Puput malah mulai terangsang. "aahn...aduh pak...oh", "mm...saya kasih tau kalau dihisap begini lebih baik mbak... slruup... mmm...cup..mm...slruup" Dokter Joko kini merasakan nikmatnya menghisap puting Puput, air susu mengalir masuk kemulutnya, decap mulut pria itu menambah nikmat adegan itu, puput jadi terangsang. "mmh... memang... kalau punya anak seharusnya dihisap terus ya puting saya dok?", "mm...slruup..mm...iya, karena mbak Puput gak punya anak, lebih baik dibagikan keorang yang mau... slruup...mm..." Puput masih merasakan nikmatnya hisapan Dokter itu diputingnya, perempuan itu sudah lama tak menerima rangsangan seperti itu. Beberapa menit menikmati air susu Puput, Dokter joko tampak sedikit puas. "mm...aah... sudah cukup sepertinya mbak", "mmh... iya dok, saya boleh tanya?", "silahkan", "itu... vagina saya jadi basah juga dok kalau puting saya dihisap dokter tadi" Dokter itu seketika kembali haus. "w...wah, itu... boleh saya cek... vaginanya mbak Puput?", "hmmh...iya dok sekalian..." Rok yang dipakai Puput itu dilepas, juga celana dalamnya, pasien dokter joko itu kini sudah telanjang bulat, pria itu jadi terangsang berat. Kini dokter itu melihat seluruh tubuh indah Puput, putih mulus dan menggoda, dan vagina milik Puput sudah sibuk dilihati oleh dokter joko itu. "wah iya mbak, sudah basah, sebentar" Dokter itu membuka lebar selangkangan Puput. "aduh dok, saya malu...", "gak perlu malu, namanya juga diperiksa, jadi memang kalau habis mengeluarkan air susu, terkadang vaginanya mbak puput bakal ikut mengeluarkan cairan", "mmh... memang rasanya sama seperti susu juga ya dok?" Dokter joko seperti diminta mencicipi cairan divagina Puput itu, "kalau itu saya perlu coba dulu mbak", "hmm... tolong dok, dicoba itu...aaahn!" Dokter joko melesat cepat kepalanya merapat diselangkangan Puput, lidah dokter joko menjulur dan masuk kelubang vagina milik puput, dijilati dengan sangat nikmat. "mmm...hmmh...cup...mm... rasanya beda mbak, tapi kalau diminum sesehat minum susu...", "aaahn...hnnh... begitu ya pak... oooh... tapi... gelinya melebihi saat dokter minum susu saya...aduh", "iya...mmm... memang begitu mbak...slruup...slruup" Hisapan maut dokter itu membuat Puput menggelinjang, vaginanya itu dihisap dengan hebat cairannya, geli yang berlebih itu membuat Puput bergoyang goyang. "aah...aah...pak..ooh..aduh..." Dokter Joko malah memegang kedua paha Puput, pria itu mengambil kuda kuda, dan kini menghisap vagina puput itu dengan luar biasa cepat dan keras, "slruup...slruuup...slruup...mm...slruuup" Kepala dokter Joko bergerak seiring hisapan mulutnya menghabiskan cairan divagina Puput. "aah... ah... aah...ooh...aduh...mmmh!" Dokter Joko merasakan cairan menyembur dari vagina Puput, perempuan itu sudah klimaks, Cairan yang baru itu segera disedot mulut dokter joko lagi, "slruup...mm...makin banyak mbak...slruup...slruup" Puput bergoyang hebat, pinggulnya itu naik turun, seiring desahan dari mulut perempuan itu. "Aaahn...aahn...ooouh...dok...mmmhh... sssh... aaahn" Dokter Joko beberapa menit setelah itu masih memuaskan acara minum besarnya, setelah itu, ia berhenti dan berdiri, dan melihat puput masih bergoyang goyang tubuhnya. Melihat ada tubuh indah dibiarkan, Dokter Joko memilih menyelesaikan aksinya dengan tuntas, "mbak puput, ada yang perlu saya periksa lagi..." Dokter itu malah telanjang bulat, lalu naik diatas tubuh puput, penisnya yang besar tanpa minta ijin sudah ditempel dipintu masuk vagina Puput, "dok, itu, kok...Aaaahn!", Sleeb, penis besar Dokter joko dengan lancar masuk kevagina licin milik Puput, "ooh... jadi... kalau habis dihisap seperti tadi, harus diisi vaginanya mbak, uuuh", "oh...dok itu, gede banget...oooh", Dokter itu langsung menyodok vagina Puput dengan nikmat, maju mundur penis tegaknya mempenetrasi janda muda itu. Dokter yang sudah diluar kendali itu memegang buah dada Puput, gundukan kenyal itu menjadi pegangannya, agar bisa menyodok vagina Puput dengan nikmat. "aahn...dok...auh...ssh...mmf... saya...ooh... sudah lama... gak begini...ooh", "nah, kalau begitu ini biar tubuh mbak Puput sehat ya...ooh" Penis tegak itu seperti mesin, bergerak maju mundur dengan leluasa menusuk vagina basah milik Puput, lubang surgawi itu memang sangat nikmat dipenetrasi, apalagi yang punya masih muda.
Beberapa menit Dokter Joko menyetubuhi pasiennya itu, setelah puas meminum cairan nikmat milik Puput itu, "mmh...ooh... terima kasih mbak puput" Dokter joko tiba tiba mencabut penisnya dari vagina puput, lalu croot croot croot, sperma dari penis dokter itu menyembur membasahi buah dada Puput. "aaahn...mmh...dok...ouh... kok disemprot kebuah dada saya?", "ooh... iya mbak, biar buah dada mbak Puput bisa bertumbuh besar, sumber menyatakan sperma bisa menjadi lulur untuk buah dada", "ooh, begitu ya dok, mmh... terima kasih dok" Puput membersihkan tubuhnya lalu berpakaian. "dok, berapa tadi biaya periksanya?", "khusus mbak Puput gratis, karena tadi saya juga senang memeriksa mbak Puput", "yang bener dok?", "iya, kalau mau kesini lagi juga tidak apa apa, tetap gratis", "wah terima kasih dok, saya permisi dulu" Puput kemudian pergi meninggalkan tempat itu. Dokter Joko tampak luar biasa senang, baru kali ini ia bisa sepuas itu memeriksa pasien, sambil menyetubuhi dan meminum susu pasiennya itu, memang ia beruntung.

Puput sudah naik ojek menuju rumahnya, Puput cukup bingung, ia seperti menikmati sekali saat bersetubuh dengan dokter itu. sesampainya dirumah, ia segera beristirahat. Keesokan harinya, Puput sudah harus kembali bekerja, janda 24 tahun itu menuju warung disebelah rumahnya. "pagi bu Siti", "iya Puput, wah tumben kamu tampak seger begitu", "masak sih bu? iya kemarin habis periksa kedokter", "ooh, main cantik aja jadinya, haha", "bisa saja bu Siti ini" Bu Siti pemilik Warung itu, Puput bekerja bersama Bu Siti sudah 2 tahun lamanya. Segera ia bekerja seperti biasa, Warung itu menyediakan beberapa menu makanan dan minuman. "Mbak saya pesen soto sama Es teh...", "oh iya.." SEgera Puput menyediakan pesanan pelanggan diwarung itu, Puput sedikit merasa gembira, setelah kemarin diperiksa, ia merasa ada yang beda darinya, bekerja diwarung itu jadi lebih semangat. Beberapa jam bekerja, Puput juga masih semangat."Puput saya keluar sebentar ya, kamu jaga warung", "iya bu Siti" Puput kini ditinggal sebentar oleh bu Siti,  "mbak, pesan soto dan Susu", "oke mas..." Segera Puput menyiapkan hidangan, namun ia mendapati susu persediaan sudah habis, "ini mas sotonya, susunya masih dibuatin", "oh, oke..." Puput lalu pergi kebelakang , melihat tak ada orang, ia memeras buah dadanya sendiri, mengisi gelas kosong yang ia siapkan, beberapa menit memerah susunya sendiri, tiba tiba ada Seno datang, "mbak, ibu kemana?", "eeh, Seno, Bu Siti keluar sebentar tadi" Seno tiba tiba sudah melongo, ia melihat Puput memerah buah dadanya, dan cairan putih menetes mengisi gelas didepannya, Anak SMP itu jadi heran. "mbak puput ngapain?", "anu... bikin susu, tadi ada yang pesan", "oh, jadi itu mbak Puput meres susunya mbak puput sendiri?", "iya, susu dikulkas habis", "mm... begitu ya mbak" Seno malah mendekati puput, ia menyaksikan pertunjukan aksi remas buah dada itu. Puput tidak risih dengan kehadiran Seno, memang anak SMP itu sering hadir dan ikut menjaga warung. Tangan Puput begitu asyik memijat buah dadanya, air susu mengisi gelas itu terus. Seno baru kali ini melihat perempuan secara langsung meremas dan mengeluarkan air susu dari putingnya. Gelas tampak sudah cukup penuh, puput menyembunyikan buah dadanya dalam bajunya lagi, lalu membawa susu itu kepemesan. "ini mas, maaf lama", "oh, gak papa mbak... slruup...mm... enak banget susunya mbak", "masak sih mas?", "iya, wah, nanti kalau kesini lagi saya pesen yang ini... slruup" Gelas itu tiba tiba sudah kosong ditangan pria itu, Puput hanya tersenyum. Beberapa jam bekerja, Sore itu Warung sudah sepi, bu Siti juga belum kembali, puput segera menutup warung itu. "Seno, bantuin nutup warung yah", "siap mbak" Seno membantu Puput menutup warung itu, sambil ia sibuk memperhatikan janda muda itu. Seno masih penasaran, apa air susu milik Puput itu begitu nikmat, sampai pria tadi memuji Puput. Setelah selesai menutup warung, Seno mulai bertanya, "mbak puput", "iya?", "anu... susunya masih ada", "kan tadi mbak udah bilang habis", "maksudku... susunya mbak Puput", "ooh, kalau mau aku meres lagi deh", "iya mbak mau" Puput lalu mengambil gelas, diletakkan didepannya. Lalu kembali ia mengeluarkan buah dada dari bajunya. Puting merah mudanya membuat Seno makin haus, lalu saat buah dada itu dipijat dan diremas tangan puput, cairan putih menetes dari puting itu, Seno seperti belum minum seharian. "mm... mbak puput, kok bisa keluar susunya?", "iya, kan mbak puput pernah hamil", "gitu ya... tapi kan mbak puput gak punya anak", "iya itu Sen,aku juga bingung, kemarin habis periksa baru tau juga..." Seno sebenarnya sudah tak tahan, ingin meminum air susu Puput. "Sini mbak...mm..gleeg..aah" Belum terisi banyak, gelas itu disambar Seno, dan diminum air susu didalamnya, Seno seketika membuka matanya, sambil tersenyum ia berkata, "Wah, enak banget mbak!", "hehe, masih dikit itu, mau lagi?" Puput tersenyum manis sambil memegang buah dadanya, Seno meleleh hatinya, anak SMP itu tiba tiba memeluk Puput, "mau lagi mbak, tapi, seno minum langsung aja", "oh, iya, kata dokter emang disuruh begitu, ini, coba kamu isep" Seno begitu senang mendengar kata kata Puput, janda muda itu menahan tangannya dibahunya, buah dadanya dipertontonkan pada Seno. Seno masih malu malu, tapi tak lama tangannya sudah mendarat digundukan kenyal itu, "w..wah, buah dadanya mbak puput kenyal begini...", "namanya juga buah dada Sen, aahn... ya gitu... ayo itu diisep, tuh netes kelantai deh" Seno melihat puting milik Puput mengeluarkan cairan lagi, segera Seno memasukan puting itu kemulutnya, lalu dijilatinya, manis yang nikmat dari susu milik puput itu makin terasa, saat Seno menghisap puting merah muda itu perlahan, "mm...mm...slruup..mm... enak banget" puput tersenyum melihat Seno, ia seperti menyusui anaknya sendiri. Puput sempat menyesali dirinya keguguran, tapi melihat ada Seno, ia menganggap waktu ini ia menyusui anaknya sendiri. Puput mengelus rambut Seno yang sibuk menikmati air susu janda muda itu, "Minum yang banyak, biar gede, hehe", "mm...slruup...mm... isinya buah dada mbak puput emang banyak ya?", "wah, bener kamu Sen, buah dadaku kan gak gede, hmmh, kamu coba habisin, pengen tau, aahn, bentar Sen, aku duduk ya..." Puput lalu duduk dikursi, sambil buah dadanya terus dipencet pencet oleh Seno, lalu kedua putingnya bergantian dihisap terus untuk diminum air susunya. Beberapa menit asyik minum susu dari sumbernya, Penis Seno ternyata sudah tegak, menyenggol nyenggol tubuh Puput. "Aduh Seno, itumu loh... haha", "mm...slruup..maaf mbak, tegang sendiri" Puput kemudian tanpa ragu memegang penis Seno dari luar celananya, membuat anak SMP itu merasakan hal yang nikmat, "aduh, kok dipegang mbak?", "biar gak gerak gerak terus", Seno mulai berfikir ia bisa mendapat lebih, anak SMP itu melepas celana dan CDnya, penis remajanya terlihat tegak berdenyut, "aduh malah dilepas celananya Sen", "biar pegangnya gak susah mbak puput", "oh, iya bener kamu sen" Puput memegang penis Seno, kini langsung tanpa halangan, membuat Seno merasakan hal yang nikmat, "Slruup...mm...slruupp...ooh...mbak Puput baik banget deh...slruup" Seno makin asnyik meminum susu dari puting merah muda Puput, anak SMP itu menggerakkan pinggulnya, penisnya yang dipegang Puput itu jadi dikocok perlahan. "hei jangan gerak gitu ah Seno", "mm...slruup... ya udah seno gak gerak, tapi penis seno dikocok dong mbak", "ooh, iya iya.." Puput menurut, ia mengocok penis Seno dengan cepat, janda muda itu tak tau karena ulahnya Seno jadi makin terangsang. Beberapa menit saja Seno sudah klimaks, "Aduh mbak, aku mau keluarin sesuatu, aduh", "ooh, pasti sperma itu, sini sini..." Puput menunduk, lalu Cproot croot, Sperma dari penis Seno membasahi buah dada perempuan itu. Seno duduk dilantai kelelahan, Puput malah tersenyum, janda muda itu malah meratakan sperma Seno kebuah dadanya. "oooh... enak banget mbak, kok itu diratain gitu mbak?", "kata dokter biar gede buah dadanya mbak puput, hehe...", Melihat Buah dada menggoda itu dielus dan dilumuri sperma, Penis Seno jadi tegak lagi. "mbak Puput, kalau mau Seno kasih cairan lagi, tapi bantuin ngeluarinnya", "boleh juga itu Sen, eh bentar deh" Puput malah melepas semua pakaiannya, janda muda itu telanjang bulat didepan Seno, lekuk tubuh indah serta kulit mulusnya membuat Penis Seno itu angguk angguk, Seno melongo melihat keindahan didepan matanya. puput tiba tiba membalikan tubuhnya vaginanya dipertontonkan kearah Seno. Seno makin girang melihat vagina yang sudah basah milik Puput itu, "Seno, masukin penis kamu kesitu, kalau mau keluar bilang tapi yaah" Mendengar hal itu, Seno mendapat semangat dari dalam dirinya, ia langsung bangkit lalu memegang bokong montok milik puput, diremasnya dengan nikmat, lalu ditahan, vagina milik Puput jadi terbuka. "beneran ini mbak?", "loh, iya, ayo keburu ibu kamu pulang, dimarahin nanti kamu", "oh iya, siap mbak...mmmh...oooh!" Sleeb penis remaja itu masuk dengan mudah kedalam vagina Puput, hangat dan nikmatnya vagina itu membuat Seno merasakan sensasi yang luar biasa baru, nikmat dan begitu menyenangkan. "Aahn... geli deh Seno, penis kamu masih kecil...iih...ouh" Seno lalu menyodok penisnya itu maju mundur, ia mempenetrasi Puput dari belakang. Kenikmatan yang baru pertama dirasakan Seno itu tak bisa dibiarkan, Seno ingin menjadikan ini satu hal yang bisa ia kenang. Seno memegang pinggul Puput, dan anak SMP itu menyodok vagina Puput dengan penisnya, sleeb sleeb sleeb, penis anak SMP memang bisa dengan mudah keluar masuk dan menikmati hangat dan nikmatnya vagina janda muda itu. "ooh..oooh...ayo terus Seno... hmmh", "iya mbak..ooh...enak banget mbak...uuuh" Seno benar benar senang, ia menyetubuhi janda muda itu dengan asyik penisnya yang kini sudah asyik keluar masuk lubang surgawi itu membuatnya merasakan nikmat pengalaman pertama bersetubuh. Beberapa menit Puput tubuhnya bergoyang terus karena penetrasi penis Seno divaginanya, janda muda itu seperti senang melakukan adegan nikmat itu. "Aduh, ini mau keluar mbak", "aaahn... sudah ya? sini sini" Penis itu dikeluarkan dari vagina puput, lalu janda muda itu memutar tubuhnya, "keluarin disini ya Seno..." Melihat wajah cantik dan buah dada Puput, Seno memastikan ia sudah puas, Croot croot croot, Sperma anak SMP itu keluar lagi membasahi buah dada Puput, "ooh...mmh...uuh", "aahn... nah ini banyak banget, makasih Seno..." Puput sibuk mengelus buah dadanya yang basah oleh Sperma, Seno sudah roboh lelah setelah memuaskan janda muda itu. Seno segera berpakaian, Puput juga berpakaian lagi, tapi buah dadanya dibiarkan basah oleh Sperma. Beberapa menit kemudian bu Siti sudah kembali. "Maaf ya Puput, tadi jadinya ngegosip sama tetangga", "ooh, gak papa bu, tadi ditemeni Seno kok", "ooh, Seno, kok lemes gitu", "iya bu, huft, habis bantuin mbak puput", "ooh, kamu istirahat sana" Seno kemudian pergi kekamarnya setelah mendapat senyum manis darai Puput. "bu, puput pulang juga", "ooh, iya, makasih ya..." Puput Segera pulang. Dalam perjalanan pulang, puput terlihat biasa saja, tapi buah dadanya masih dilumuri sperma, Puput jadi suka merawat buah dadanya itu.

2 comments: