Tuesday

Cerita Seks : Kakak Wita Yang Montok



Baru pulang sekolah, Ardian langsung lari kerumahnya, lalu ganti baju. "Ardian, keburu kemana sih kamu ini?", "aku mau... Main sama temen temen yah", "oalah iya sudah" Ardian yang sudah ganti baju segera keluar rumah, lalu pergi, kerumah lain beberapa blok dari rumahnua sendiri. "kak Wita... Kak Wita..." tak lama seseorang membuka pintu, "ooh Ardian, mau main kesini ya? Masuk aja", "iya kak, hehe..." Ardian ternyata mampir kerumah Wita, cewek cantik dengan postur tubuh menggoda. Ardian senang mampir kerumah itu, ia hanya ingin bertemu wita saja. Wita dirumah itu selalu memakai kaos ketat dan celana pendek. Wita langsung duduk cantik disofa, Ardian ikut nonton, tapi ia ada dibelakang sofa, ia berdiri, nonton tivi juga sesekali mencuri pandang kearah Wita. "dian sini duduk sebelahku...", "sini dulu deh kak... Hehe", "hmm, iya udah" ardian sibuk mencari momen untuk menengok isi kaos yang dipakai wita. "wah... Kak wita...", "hmm? kenapa dian?", "eh enggak itu...", "hmm? kenapa? ada apa sih dalem kaosku?" wita malah membuka kaosnya sedikit, Ardian jadi bisa melihat lebih jelas bundar indahnya buah dada Wita. Ardian sempat kaget ,tapi memang benar saja ternyata Wita tak memakai bh.
"kakak gak pakai bh?", "hm? Oh iya aku lupa sih tadi", "hmm, kok bisa sih kak?", "iya, soalnya enakan gak pake bh", "hmm, gitu ya..., aku duduk sini ya kak", "iya dian..." Ardian kini duduk disebelah Wita. Cowok smp itu lega bisa melihat jelas buah dada Wita tadi, ia kini duduk disebelah wita,  ia pandangi terus gundukan dikaos ketat wita. Ardian tak tau, bagaimana Wita begitu tenang, Ardian dianggap adiknya mungkin. "mbak Wita...", "iya dian?", "mm... Kok sering sendiri dirumah?", "iya, orang tuaku kan sibuk kerja", "kasihan mbak wita dong dirumah sendiri", "aku gak papa kok ian, kan ada kamu, jadi ada temennya", "hehe... Iya kak... Kak wita udah kayak kakakku sendiri", "iya, kamu adek kesayanganku, hehe..." Wita pakai kata sayang membuat Ardian brigidik. Ardian makin nafsu, sudah beberapa hari saat ia hampir hanya duduk dan ngobrol. "kak...", "iya...", "gak bosen kah nonton tivi terus?", "hmm, iya sih, tapi emang gak ada yang lain dirumah, ya jadinya nonron aja", "hmm, kak... Hehe..." Ardian memberanikan dirinya, kini ia tiduran dengan posisi kepalanya diatas paha mulus Wita. "Ardian ngantuk ya?", "dikit kak... Tapi masih mau nemenin kak Wita nonton tivi", "uuh baiknya adekku ini", "hehe... Hmm" Ardian sambil mencoba memejamkan mata, ia hirup wangi bagian bawah tubuh Wita, sesekali ia elus kepalanya dipaha mulus Wita. "Dian...", "iya kak..." besok kamu libur juga kan?", "iya kan besok minggu", "nanti malam tidur sini ya, temenin aku, soalnya keluargaku kayaknya pulang besok" Ardian masih tiduran, tapi ia sampai melotot karena kaget dan juga senang. "ooh, iya gak papa, kak wita tenang aja, aku disini aja kok...", "hehe... Makasih dian...", "iya kak... "Ardian jadi makin berani, hari itu ia bebas berdua bersama Wita. Beberapa saat itu mereka masih didepan tivi, Ardian tidur dipangkuan Wita layaknya adik kandung wita, tapi adiknya itu menyembunyikan penis tegaknya dalam celana. Ardian mencoba tidur menghadap atas, lalu ia bisa melihat buah dada Wita yang menggantung. Ingin Ardian memegang gunung kenyal itu, tapi ia masih menahan diri. "kak...", "iya...", "aku... Ngantuk banget, tapi gak mau ninggalin kak wita", "aduh kasihan... Ayo deh kekamarku aku temenin tidur ya" Kantuk Ardian malah hilang, ia malah seperti mendapat tenaga baru. "b...bagus tuh kak, hehe..." Ardian lalu mengikuti Wita kekamar. Sampai kamar, dian perlahan tiduran dikasur, lalu diikuti Wita tidur disebelah cowok smp itu. "udah dian tidur aja", "iya kak... Kak wita apa nggak ngantuk?", "iya dikit sih, tapi masih pengen melek", "hmm, gak ada guling ya kak?", "nggak ada ian, kenapa?", "hmm, biasanya, kalau aku tidur peluk guling sih, kalau gak ada ya gak papa...", "ooh, sini peluk kakak aja Ardian...", "eh...kak..." wita mendekati dian, anak smp itu jadi bingung. "dari pada kamu gak ada yang dipeluk, peluk aku aja... Nah... Mmh... Udah gih tidur" Ardian memeluk wita, ia merasa begitu senang. Kini ia bisa menempel ditubuh wita, buah dada kenyal itu bahkan menempel dikepala Ardian. "makasih kak, sayang banget sama kak wita...mmh" Ardian begitu gembira, ia memilih diam, ia rasakan hangat dan nikmat pelukannya pada Wita. Wita tampaknya menutup mata juga, cewek itu tersenyum. Beberapa saat itu hening tanpa suara, hanya nafas ardian dan wita yang bergantian berhembus. Sangking menikmatinya, Ardian yang keenakan diam jadi tertidur, begitu juga si Wita. Mereka tidur masih berpelukan, entah bagaimana mereka berdua masih tersenyum.

Beberapa puluh menit berlalu, Ardian malah bangun duluan, dan yang ia lihat pertama adalah dada kak wita. Ia lihat cewek cantik itu belum bangun, Ardian jadi.berfikir aneh aneh. Dipeluknya wita itu, lalu dengan nakal ia gesek perlahan tubuh bagian bawahnya diselangkangan wita, penis tegak dalam celana Ardian mulai terangsang. Ardian juga mulai berinisiatif, ia angkat perlahan kaos ketat milik Wita, lalu bocah smp itu melihat jelas buah dada montok milik Wita. Tangannya sudah tak mau diam, dielusnya benda kenyal itu, juga disenggolnya puting Wita. Ardian tak bisa berhenti, ia makin nakal, ia dekatkan kepalanya, lalu ia benamkan ditengah dua buah dada montok itu. Ia cium wangi tubuh wita, yang membuat Ardian makin terangsang. Lalu kepalanya mundur, kini ganti dengan berani ia jilati buah dada milik wita itu, puting susu yang menarik itu terus diganggu lidah nakal Ardian juga. "hmmh... Mmh..." Ardian kaget, suara erangan wita membuat Ardian berhenti. Bocah smp itu lalu memakaikan kaos ketat milik wita lagi, lalu kembali Ardian memeluk wita, ia kembali mencoba diam dan berlagak tidur. Ia tutup matanya, meski ia sudah benar benar sange, penisnya saja manggut manggut dalam celana, tak mampu Ardian menghentikan penisnya menyenggol wita. Beberapa menit berlalu, wita bangun "hmmh... Wah... Udah sore ya...hmmh... Adekku belum bangun ya?" Ardian masih menutup matanya, ia dengar suara wita yang sudah bangun. "hmm, ah... Apa itu...kok..." Ardian menahan diri agar tetap diam, meski ia tak bisa mengontrol penisnya. Wita sadar kalau penis Ardian dalam celana itu sudah tegak. "kasihan... Kok berdiri ya..." Wita merebahkan tubuh Ardian. "maaf ya dek... Kakak buka ya... Loh... Gimana ini..." Wita bingung melihat penis Ardian yang tegak dan bergerak, Ardian yang pura pura tidur jadi punya akal nakal. "mmh...aah... Aah..." Ardian membuat suara kesakitan, "aduh... Apa sakit itu ya..." Ardian kemudian merasa penisnya dipegang pegang oleh wita, makin senang ia jadinya. "mmh... Tolong...aah... Tolong...hhnnh...", "aduh... Kenapa kamu... Ini sakit ya punya dian? wah..." karena bingung, Wita malah mengelus penis tegak itu, makin senang saja Ardian, "aah... Masih...aah...sakit... Aah..." Masih menutup mata tapi Ardian suaranya lantang dan membuat wita bingung, malah penis Ardian dielus dan beberapa kali dikocok. Tak kuat menahan kenikmatan, croot croot crot, Ardian malah klimaks, spermanya menyembur, "kyaa... Aduh...mmh", "uuh...kak... Wita...", "eh... Dian... Udah bangun ya... Itu tadi...", "hah? kak... Kenapa kaosnya basah?", "kena cairan itu... Dari ini", "aah...m...maaf kak...kok celanaku kebuka?" Ardian pura pura kaget, ia juga menutupi penisnya dengan tangan. "maaf dian, tadi, kamu kayak kesakitan, kayaknya yang sakit itu yang tadi berdiri", "ooh, iya kak, kemaluanku sering gini... Maaf ngerepotin kak wita...", "nggak papa dek, asal kakak bisa bantuin kamu", "iya, mm... Kak, aku pulang bentar ya, nanti aku kesini lagi", "ooh, iya deh, ti ati..." Ardian memakai pakaiannya, ia lalu pergi pulang.

"yah, aku boleh nginap dirumah temenku nanti?", "hah? ngapain kamu dian?", "mau main aja yah, mumpung besok libur", "mending suruh main kerumah ini aja", "enggak bisa gitu yah...mm... Udah terlanjur janjian dirumahnya bukan disini", "ya elah, iya deh boleh, tapi kamu nggak dapet uang jajan buat nanti itu", "oh gak papa yah, udah dimasakin pasti disana", "ya udah, uang jajanmu biar buat ayah, haha..." Ardian membiarkan ayahnya mengambil uang jajanya, anak smp itu bersiap, lalu tak lama ia keluar lagi menuju rumah kak Wita. "kak wita...", "iya... Masuk aja dian..." dian segera masuk kerumah wita. Hari memang mulai gelap, tapi begitu cerah bagi pandangan Ardian. "wah... Kak wita... Habis mandi?", "iya dek... Bentar ya aku ganti baju dulu", "iya kak..." wita menuju kamarnya, tak lama Ardian malah membuntuti dan mengintip kamar wita. Jelas dimata dian wita melepas handuknya, tubuh mulus cewek itu tak ditutupi apapun. Dengan sabar Ardian mengintip, wita sedang sibuk memakai celana, tak lama juga memakai kaos, dan tampak cewek itu tak pakai bh lagi. Saat wita mau keluar kamar, Ardian bergegas pergi duduk menonton tivi yang masih on. "maaf ya jadi nungguin", "eh kak wita, nggak papa kak...", "Ardian udah makan belum?", "belum sih kak", "ayo makan, sebelum mandi tadi aku sempet masak loh", "iya kah? Boleh deh kak" wita dan Ardian kedapur, mereka makan malam bersama. "mm...gimana dian?", "mm... Enak kak, kak wita pinter masak ya", "haha biasa aja dek..." sembari makan pun masih saja Ardian sesekali menengok bukit menonjol didada wita itu. Setelah makan, mereka berdua kembali keruang keluarga, segera duduk disofa nonton tivi lagi. "kamu kelas 3 ya?", "iya kak, kebanyakan test jadi pusing", "iya emang bener", "kalo kak wita, apa udah mulai kuliah?", "belum ian, aku masih nunggu dibuka pendaftaran baru, soalnya dulu aku telat daftar kuliahnya", "ooh, pantesan...", "pantesan gimana?", "eh, pantesan kok... Dirumah aja..." , "ooh iya emang" Ardian senang wita belum ada kesibukan, itu mengapa ia beberapa hari main kerumah cewek itu terus. asik mereka ngobrol, cerita ini itu, sampai Ardian tak menggubris penisnya yang tegak dicelana. "...iya kalau gini kan mana ada temennya kak Wita", "iya, untung ada kamu, eh... Ardian... Itu punya kamu berdiri ya?" , "eh... Iya kak... Kenapa?", "sakit ya?", "gak papa kak, biarin, nanti juga mendingan, aduh..." Ardian berlagak kesakitan lagi, "tuh sakit kan...", "enggak kok enggak papa kak...", "sini sini... Tuh berdiri kayak tdi sore itu kan..." Wita mendekati dian dan tanpa ragu membuka celananya, penis tegak milik Ardian dilihatnya lagi. "kak, aku malu... Itu, aduh...", "gak usah malu sama kakak, kasihan kamu kan kesakitan", "iya, maaf ya kak...aah... ", "ini aku elus kayak tadi ya... Apa diginiin juga?" Wita malah dengan suka rela mengelus dan mengocok penis tegak milik Ardian. "iya kak, mmh... Kalo...aah... Kram gitu enak emang dipijit", "hmm, bilang dong dari tadi, biar kakak pijitin ya..." penis Ardian sibuk dipuaskan tangan Wita, dian hanya bisa memandang cewek cantik yang sibuk itu dengan tulus membantunya. Ardian bahkan bisa melihat buah dada Wita dari cela kaosnya, benda itu bergerak dan menggantung. Ardian tangannya dibentangkan memeluk wita, ia mengelus elus pinggul wita. "mmh...aah... Kak wita...", "gimana dek... Udah mendingan?", "iya... Uuh... Aku takut nanti...aah!" croot croot croot, Ardian klimaks lagi, cairan spermanya menyembur kekaos wita bahkan masuk kedalam. "udah keluar lagi itu dek..mmh", "maaf kak, kan kakak jadi basah... Maaf kak", "enggak papa, duh maaf ya dian, aku copot kaosku..." Wita mencopot kaosnya, buah dadanya terpampang lagi, basah oleh sperma dian. Ardian tak bisa mengelak keindahan waktunya bersama wita, ia tak mau malam itu sia sia. "kak wita...", "iya...mmp...mmh...mmm dian...nmm.." Ardian menyambar mulut kak wita, diciumnya dengan nakal. "kakak...mm...mmp...mm" Ardian tak tahan lagi, ia cumbu dengan liar si cantik wita, lidahnya juga bergerak nakal didalam.  "aahn...mmh..mm..mmh...", "mmh..mm...cup...aah... Maaf kak..." Ardian berhenti, ia kemudian saling pandang dengan wita. "Ardian...", "maaf kak...aku..mmh...mmp...mm" gantian kini Wita yang memulai, cewek itu mencoba menirukan ulah cumbuan Ardian tadi. "mm...cup..mmm... Aah... Ardian?", "hhmh... Iya kak...", "itu tadi... Kita ciuman ya?", "i...iya kak...", "jadi... Seperti itu ya...", "i...iya kak...", "rasanya... Aku...cup..mmh...mm" Wita menyambar muluf Ardian lagi, kini Ardian memilih membalas cumbuan wita, dua insan itu malah bercumbu tanpa melihat tivi yang menyala. "mmh...cup..mm", "mmh...aah... " mereka berhenti bercumbu, lalu sibuk saling pandang lagi. "kak wita...", "Ardian... Kamu sayang aku nggak?", "a...aku...", "kakak sayang banget sama Ardian... Kamu yang selalu ada buat aku...", "kak, Ardian sayang kak wita juga..mmh" wita lalu memeluk Ardian. "hmh... Adekku sayang..." Ardian bingung sebenarnya wita menganggapnya seperti siapanya, tapi Ardian memilih membiarkan wita melakukan apa yang ia mau, karena Ardian tak pelak menyukai cewek cantik itu. "kakakku sayang... Malam ini aku temenin kok... Jangan sedih ya...", "iya... Cup... Rasanya... Seneng banget ya...", "iya kak... Aku juga senang", "hehe... Sekarang Ardian mau apa? Kakak siap berikan deh", "mmh... Beneran kak?", "iya beneran...aah...mmh", "kak... Tiduran coba...", "iya... Mmh... Ardian..ooh" Ardian mulai menyeka sperma di buah dada wita, sesekali ia juga mengelus dan meremas buah dada montok itu. "aku bersihin ya kak... Nah...", "iya...ah... Geli dek...", "hmm? geli kak?", "iya...", "sama seperti pas kak wita pijitin punyaku tadi juga geli", "mmh... Gitu ya...aahn...Ardian...aah" Ardian mulai menjilati puting susu cewek itu, sesekali juga ia kecup dan digigitnya kecil. "mmh...mm... Enak kan kak...", "aahn...iya", "dari pada nonton tivi loh kak... Mending Ardian manjain tubuhnya kak wita aja...", "aahn..mmh...iya..." Ardian makin asyik, lidah nakalnya bergerak kesekujur tubuh wita, ia rasakan semua bagian indah tubuh wita. "kak... Aku buka ya celananya kak wita, pasti... Punya mbak wita jadi geli juga yang dibawah ini", "kok... Ardian tau?", "iya dong... Aku buka ya... Hehe..." dibukanya celana yang dipakai wita, lalu juga celana dalamnya. Ardian terbakar hasrat nafsunya setelah melihat selangkangan wita yang dibubuhi bulu bulu yang tak begitu lebat. "aah... Ardian, malu aku...", "gak usah malu kak sama adeknya sendiri... Uuh", "aah...aah...nngh", Ardian tangannya mengelus paha dan bagian atas bibir vagina wita. "kak wita...pasti yang dalem sini basah" jari nakal Ardian merayap masuk kememek basah wita. "iya... Kamu... Tau banget ya...aah..", "kan Ardian belajar kak... Cara memanjakan tubuh perempuan, hehe", "mmh... Aahn... Geli...aah...itu...uuuh..." kini dua jari Ardian yang merayap masuk, digesekannya kedinding vagina milik wita. Wita hanya mendesah dan mengoyangkan tubuhnya saat Ardian masih sibuk sendiri. Ardian menggesek cepat memek basah wita, cewek itu jadi mengerang dan mendesah tak karuan. "hehe... Ayo kak... Dirasain kak...",  aah...aah...mmh...hhnngh...aauh...nnnhh...aahn..." wita baru kali itu merasakan sensasi baru saat ada yang mengganggu dinding vagina basahnya. "hehe... Kak wita..." Ardian berhenti dan menarik keluar jarinya. "mmh...aah...", "maaf ya kak... Sakit ya...", "enggak kok ian... Rasanya... Enak...", "ooh enak kak?", "iya bener...mmh", "kalo gitu... Ardian kasih yang lebih enak ya...", "Ardian...itu...aahn!", "gak papa kak, bentar..mmh" Ardian menyiapkan penisnya, ia masukan perlahan kememek basah milik wita, ia dorong satu dua kali, lalu sleeb... "aahn!... Sakit...aaah...." Ardian merasakan ia merobek sesuatu, ya memang ternyata Ardian mengambil keperawanan Wita. "aah...ooh...mh", "aahn...aah...uuh...", "sekali aja sakitnya kak... Habis ini enak lagi kok...aah...aaah..." sulit Ardian menggerakan penisnya, memang vagina milik wita masih sempit, tapi Ardian merasakan sensasi ternikmat saat itu. Beberapa kali ia paksa, tak lama ia mulai menggerakan penisnya maju mundur, sensasi nikmat ia rasakan, penisnya diremas dinding vagina hangat. "aahn....aauhh...mmh...nngh...aah..." Wita yang baru kali itu disodok memeknya tak kuasa menahan sensasi baru, ia peluk erat Ardian, cowok smp itu malah senang karena ia bisa menjilati buah dada Wita. "mm...mm... Kak wita...aah..." Ardian menggerakan bagian tubuh bagian bawahnya, penisnya jadi menggesek gesek lubang sempit yang baru ia ambil keperawanannya. "aahn...oohh...Ardian...mmh", "kak... Ini bukti kalau...aah... Kita saling sayang... Jadi...aah... Harus gini kak...aah...", "iya...aah... Aku sayang Ardian...aah...uuh" Terus ardian menggenjot kakak tersayangnya, sampai puas ia menit demi menit menyetubuhi Wita. Tak lama Ardian sudah tak tahan, ia tarik keluad penisnya, lalu crot croot crot, spermanya menyembur keluar. "uuh... Ooh...", "mmh... Ardian...", "iya kak Wita sayang", 'kok... Dicabut itu?", "ya biar nggak keluar didalem", "kalau kamu sayang aku... Ya dikeluarin didalem dong...", "jangan kak... Nanti deh... Kalau aku udah dewasa", "hmm, beneran nih?", "iya kak, beneran", "hehe... Iya udah...", "makasih kak Wita... Maaf juga ya... Aku... Emang nakal", "kenapa kamu dian? aku loh nggak papa", "iya... Apa kak wita gak marah?", "enggak kok, seneng malah, punya adek kayak kamu, hehe", "huuh kak wita, hehe... Kak... Pindah kekamar yuk" Ardian dan wita pindah kekamar. mereka berdua belum berpakaian sudah tiduran dikasur. "Ardian, udah ngantuk ya?", "belum sih kak...", "iya sama... Mm...", "aah... Kak...", "punya kamu berdiri lagi ini...", "iya kak... Padahal udah keluar banyak loh tadi cairannya...", "hmm, mungkin masih mau keluar lagi", "hehe... Kak Wita kok suka urut dan pijat punyaku itu sih?", "gak tau ian... Kamu kayaknya seneng banget soalnya", "iya seneng kan... Aku juga bisa...hehe...mm", "aah... Dekku iih...aahn..." Wita sibuk mengocok penis, Ardian sibuk meremas toket. "hehe... Malam ini... Kak wita kalau ngantuk tidur dulu aja deh gak papa...", "mmh... Masih belum ngantug kok", "iya udah... Aku bikin ngantuk habis ini", "gimana itu ian...aahn...", "kalo kak Wita makin lemas, nanti kan tidur juga...hehe...mm... ", "aah... Iya...aahn...". Ardian jadi ingin ngentot lagi, ia angkat paha mulus wita, "udah kak... Mending aku... Masukin lagi...", "ah... Adekku sayang...aah...aahn..." sleeb lagi Ardian memasukan penisnya kevagina Wita yang masih basah. "ooh... Kak Wita sayang...aah...", "ahn...iya...", "aku... Mau main lagi...ouh..." Ardian memulai aksinya menyetubuhi Wita. Wita dan Ardian makin asyik bersetubuh, wita menurut dan menikmati karena penasaran, Ardian beraksi dan terpuaskan demi hasrat seksnya. Entah sampai jam berapa mereka bercumbu, besetubuh, dan bercinta. Entah memang hanya menganggap hubungan mereka kakak adik, atau lama lama mereka jadi pasangan mesrah.

4 comments:

  1. permisi kakak2 numpang promo ya
    yang suka main poker dan domino online, mari gabung di sini bersama kami di www.saranapelangi.com. kini hadir dengan 7 permainan yang dapat dimainkan dalam 1 website. dapatkan jackpot hingga ratusan juta setiap harinya. gak mau kalah teruskan main poker dan domino online ? ayo buruan gabung bersama kami di www.saranapelangi.com

    Saranapelangi.com adalah satu - satunya Website Dengan Player VS Player Tanpa Menggunakan Bot (tanpa ROBOT) 100% Fair Play!!!

    Hot Promo Dari SaranaPelangi!!!
    *Bonus Rollingan Sebesar 0,5%
    *Bonus Refrensi Sebesar 20%

    Tunggu Apalagi?!, Ayo Gabung Dan Main Bersama Kami!!!


    Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi kami di www.saranapelangi.com atau melalui android kami.

    - BBM : 2B47BB9C
    - CALL : +855964972098
    - WEECHAT : saranapelangi
    - SKYPE : saranapelangi
    - EMAIL : saranapelangi99@yahoo.com
    - FACEBOOK : saranapelangi99@yahoo.com

    WWW.SARANAPELANGI.COM

    ReplyDelete
  2. permisi kakak2 numpang promo ya
    yang suka main poker dan domino online, mari gabung di sini bersama kami di www.saranapelangi.com. kini hadir dengan 7 permainan yang dapat dimainkan dalam 1 website. dapatkan jackpot hingga ratusan juta setiap harinya. gak mau kalah teruskan main poker dan domino online ? ayo buruan gabung bersama kami di www.saranapelangi.com

    Saranapelangi.com adalah satu - satunya Website Dengan Player VS Player Tanpa Menggunakan Bot (tanpa ROBOT) 100% Fair Play!!!

    Hot Promo Dari SaranaPelangi!!!
    *Bonus Rollingan Sebesar 0,5%
    *Bonus Refrensi Sebesar 20%

    Tunggu Apalagi?!, Ayo Gabung Dan Main Bersama Kami!!!


    Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi kami di www.saranapelangi.com atau melalui android kami.

    - BBM : 2B47BB9C
    - CALL : +855964972098
    - WEECHAT : saranapelangi
    - SKYPE : saranapelangi
    - EMAIL : saranapelangi99@yahoo.com
    - FACEBOOK : saranapelangi99@yahoo.com

    WWW.SARANAPELANGI.COM

    ReplyDelete