Wednesday

Cerita Seks: Efni Cari Kepuasan

"Permisi pak...", "wah Efni..hehe...", "maaf ya pak, numpang berteduh ya... hujannya mulai deres itu...", "ooh iya emang, udah masuk dulu aja Efni, diluar sini dingin...", "hmm iya deh pak..." karena tiba tiba hujan, Efni kemudian berhenti dan mampir disebuah rumah salah satu warga. Efni diajak masuk oleh pemilik rumah itu. pakaian Efni cukup basah, membuat lekuk tubuhnya terlihat indah. "aduh basah semua ya Efni...", "iya ini pak... mana aku habis lari tadi biar gak kehujanan..." pemilik rumah itu tampak kagum dengan Efni yang punya tubuh montok itu, bahkan Efni punya toket montok yang menggoda. Efni kali itu memakai kaos ketat, dan celana ketat selutut. Pemilik rumah itu sempat pergi, lalu menemui Efni lagi sambil memberikan handuk. "ini Efni...", "ooh terima kasih pak... tapi tetep pakaianku masih basah pak..." Efni menggunakan handuk mengelap tubuhnya, meski memang pakaiannya masih basah. "hmm iya ya...", "pak... Efni numpang ngeringin pakaian ya...", "wah... eh... iya biar gak masuk angin juga...hehe... taruh aja dibelakang Efni", "hmm iya bentar ya pak... permisi..." Efni pun pergi masuk kedalam rumah, menuju bagian belakang rumah. Efni dengan santai melepas kaos dan celananya yang basah, ia jemur dibelakang rumah itu. Efni kemudian memakai handuk menutupi tubuhnya.
"hehe, udah Efni..." Efni di cegat pemilik rumah itu diruang tengah, "udah pak itu dibelakang..." Pemilik rumah itu tampak makin bernafsu jadinya, karena ia melihat Efni begitu menggoda, cewek montok itu hanya mengenakan handuk yang menutup bagian bawah buah dada besarnya sampai bagian atas paha. "ooh iya udah hehe... Efni mau minum apa nih?", "ehm ndak usah pak... ", "beneran gak usah ini?", "iya pak gak papa... hmm... kayaknya diruang tengah ini lebih hangat ya pak..", "iya bener sih, kalau diruang tamu masih dingin...", "kalau gitu Efni duduk sini dulu gak papa ya pak", "ooh gak papa kok,hehe..." Efni kemudian duduk saja diruang tengah, sambil ditemani pemilik rumah itu. "kok sepi pak rumahnya?", "iya lagi keluar semua...", "hmm gitu ya pak... aah...", "loh kenapa Efni...", "ehm nggak papa pak... " Efni bilang begitu, tapi cewek itu menyilangkan tangannya dibawah buah dada besarnya, bagian atas toket besar Efni makin keliatan, puting susunya hampir terlihat. "kenapa.. dadanya sakit?", "ehm gak sakit sih pak... cuma kambuh...", "kambuh gimana...", "kalau udah penuh... jadi begini pak...", "p..penuh gimana..." pemilik rumah makin penasaran sambil memandangi dada besar Efni, "iya kalau udah penuh susunya... jadi berat pak dadaku..", "wah...gitu ya...", "iya... kalau gitu Efni numpang kekamar mandi ya pak...", "loh mau dibuang susunya ya?", "iya pak...", "loh jangan dong... mending... diminum aja..eh..", "hmm... gitu ya pak... mau enggak bapak ini minum susu Efni?", "wah...iya mau aja dong...", "hmm, kalau Efni keluarin disini gak papa kan pak?", "loh iya gak papa...wah..." Efni kemudian mencopot handuk yang dipakainya, Kini Efni hanya memakai celana dalam saja. buah dada besarnya terpampang jelas, dengan puting susu yang menonjol dan menggoda. "sebentar ya pak..mmh.." Efni memerah toketnya sendiri, pemilik rumah tadi melongo melihat ulah Efni itu. "wah...itu keluar Efni..." setelah beberapa saat susu pun menetes dari puting Efni. "mmh iya pak..eh pak..aahn..", "hmm... wah... umm..mh...sluurp..ah..mm.." karena tak tahan, pria tadi mendekati Efni, ia langsung menangkap toket besar Efni, ia angkat kedepan wajahnya, lalu puting kenyal Efni segera dilahap dan dikenyotnya, srupuut, ia sedot saja air susu Efni yang segar. "nngh...aahn..mh..." Efni memang sebenarnya sengaja ingin toketnya segera disedot susunya oleh pria pemilik rumah itu, Efni kini mendesah desah sambil menahan tubuhnya. "hehe... Efni... aku minum langsung gak papa kan...", "nngh..aah...iya pak..ouh..", "hehe..mmh... sluurp..sluurp..mm..." senang saja pria itu dingin dingin minum susu segar dari puting kenyal Efni, tak lupa juga pria itu meremas toket kenyal Efni yang besar itu. "aah..aah...ngh...", "kenapa Efni?", "enggak papa pak..mh.." Efni bilang begitu, tapi cewek itu malah sibuk menggesekan jarinya diselangkangannya. "wah...itu kenapa...hehe...", "ini jadi gatel pak...", "ooh biar aku bantu ya..hehe...", "aah...nngh..aah..ah..." Efni makin mendesah terus, karena toketnya diperah, selangkangannya digrayangi. tangan nakal pemilik rumah itu masuk kedalam celana dalam Efni, dan mulai mengelus langsung bibir vagina Efni. "hehe...umm..sluuurp.mm..mh..." makin senang saja pria itu bisa nyusu sambil ngelus memek hangat. Diluar hujan juga masih deras, membuat Efni makin santai untuk mendesah saat tubuhnya dirangsang terus. pemilik rumah itu juga terus minum susu dari kedua puting kenyal Efni secara bergantian, seperti ia kehausan sekali. "aah...ah...aaaahn...uh...", "mmh...sluurp...ngh...wah Efni..." Efni terlihat menggelinjang sebentar, karena cewek itu klimaks dan memeknya sudah basah. "aah..ahn..ahn..", "wah...hehe... udah Efni ayo kekamar dulu yah..." Pemilik rumah itu mengangkat tubuh Efni, ia bawa kekamarnya. Sampai dikamar, Efni tampak mencopot celana dalamnya yang basah. "aah..aah..ngh...", "kenapa Efni...makin gatel ya..", "iya ini pak..auh..ngh...", "hehe... biar aku yang urus deh ya...", "mmh...pak itu..." pria pemilik rumah segera telanjang, dan menunjukan penis tegaknya pada Efni. "hehe...boleh kan aku lanjut minum susunya Efni?", "iya boleh kok pak...nngh...ah.."efni malah mengambil posisi tiduran dikasur, ia memang ingin segera ngentot karena tubuhnya sudah terangsang berat. "hehe..umm..mmh..sluurp...ah... sambil kita enak enak disini deh ya..", "ngh..aah..pak itu..ah..ahn...aahn..." Tubuh montok Efni ditindih, lalu cewek itu mulai merasakan ada batang tegak menabrak nabrak bibir vaginanya, tak lama Efni merasakan sesuatu melesat masuk, sleeb, penis tegak masuk membuat sesak memek hangat Efni. "wah luar biasa...hehe...uuh..ngh...mmh...", "aah...aah..ah..pak..auh.." Efni suara desahannya memang menggugah selera, membuat pemilik rumah makin semangat untuk ngeseks. kemaluan mereka sudah bertemu, tinggal terus diadu agar kenikmatan terus terpacu. Sleeb sleeb sleeb, dengan asyik pemilik rumah itu menggerakan penisnya maju mundur dimemek becek Efni. "hehe..ngnh...aah..uumm...sluurp..mm..." pria itu tampak senang sekali, karena ia baru pertama ngeseks sambil nyedot susu segar, apalagi lawan mainnya cewek montok yang punya toket besar. Begitu hangat begitu nikmat, seperti dingin karena hujan diluar kalah oleh persetubuhan yang terjadi didalam kamar itu. "aah...aah...ahn...", "efni emang luar biasa ya...uuh..." tubuh Efni bergoyang goyang, seiring memeknya yang digesek itu, buah dada besarnya juga bergoyang indah sambil meneteskan air susu. Bermenit menit Efni terus disetubuhi, cewek itu memang juga menikmati. "aah..nngh...pak..ah..aauh.." Efni tiba tiba merasa memeknya makin sesak, Croot croot, karena memeknya disemprot sperma dari penis pria diatasnya itu. "uuh...wah..uuh.." baru setelah itu Efni berhenti dirangsang. pria pemilik rumah  pergi sebentar, kemudian kembali sudah berpakaian. "aah...mmh...pak.." Efni sibuk mengumpulkan kesadaran dan tenaga lagi. "kamu gak papa Efni?", "iya pak.. cuma...hiks...huu..", "loh kok kamu nangis?", "ini...Efni..mh..." Pria pemilik rumah itu jadi bingung harus bagaimana. memang tujuan Efni datang kerumah itu bukan untuk mampir saja, setelah puas ngeseks Efni juga bersandiwara agar bisa dapat pesangon juga, terhitung biaya kepuasan ngeseks. pemilik rumah itu tentu memberikan sesuatu agar Efni tenang lagi. "mmh..makasih ya pak...", "hehe iya Efni..." Setelah itu Efni sudah membersihkan tubuhnya, lalu berpakaian lagi meski belum kering semua. "Ehm... Efni pulang dulu ya pak..", "iya Efni..hehe..." Efni pulang saat hujan sudah reda. Efni pulang dengan senang hati, karena ia membawa uang yang memang ia perlukan.

No comments:

Post a Comment