Esok
paginya, Seperti biasa Vera dan Natasya segera mandi, lalu turun untuk sarapan,
hanya memakai celana dalam saja. Vera dan Natasya segera duduk dan mengambil
sarapan, "Pagi janda jandaku", "Pagi pak", Pak Arif
langsung turun kebawah meja, dan melesat meraih buah dada Natasya, segera
dielus dan diremas buah dada montok nan besar itu. "Nat, makan yang banyak
ya", "Iya Pak, tenang ajaa", "Vera jugaa", "Iya
pak, siap" Saat Vera dan Natasya sedang makan. Pak Arif sudah asyik
menikmati buah dada montok milik Natasya, juga air susunya. Setelah puas, pak
Arif berpindah menikmati buah dada pendatang baru, si Vera yang cantik itu.”Sluurp…slruup…memang
sedap susu kalian berdua..slruup”, Natasya dan Vera sudah selesai makan, namun
mereka harus menunggu pak Arif itu selesai meminum air susu mereka. Kemudian tampak
pak Arif sudah selesai. "Sudah, hari ini tidak ada yang menghubungi saya,
kalian cari orang sendiri ya", "Yaah, ya udah pak" Natasya dan
Vera segera kekamarnya, lalu mulai memakai pakaian.
"Kalau
gak ada booking, kemana kita Nat?", Vera melihat Natasya mengambil telepon,
tampak ia sedang menelepon seseorang. “Halo Jefri…Iya ini Tante Nat, kamu ini dimana?...Oh,Kalau
tante samperin boleh?... hehe, tuh tau, mau kan?...Siip, tunggu disana yaa…”
Natasya lalu menutup telepon itu. “Siapa Nat?”, “Itu, si Jefri, anak smp yang
kemarin itu…”, “Oh, kamu telepon dia ya?”, “Iya, daripada nganggur ayo
nyamperin dia aja Ver, mumpung ada temen temennya juga”, “Wah, boleh tuh Nat”. Vera
dan Natasya lalu mencari pakaian yang pas untuk hari minggu itu.
Setelah merias
diri, mereka mulai bersiap, "Ver, gak usah pake bh, nanti biar
gampang", "ooh, oke deh" Segera Vera memakai tanktop dan celana
jeans pendek, sedang Natasya memakai Dressnya yang menggoda. Kedua janda muda
itu tidak memakai bh. Siang itu mereka naik motor keluar tempat kostnya. Siang
itu panas terik, Natasya dan Vera berkendara dengan santai. Setelah beberapa
menit perjalanan, mereka bertemu dengan Jefri, Natasya segera menghentikan
motor itu. "Jefriii!", "Halo tante Natasyaa" Jefri mendekat
dan memeluk Natasya, sambil sesekali mengelus buah dada montok itu. "iih,
nanti dulu dong, temenmu dimana?", "Hehe, Itu digang sebelah mereka
tantee", "aku ajakin tante Vera gabung boleh yaa", "Asyiik,
boleh boleh", "Ya udah sini kamu naik" Jefri lalu naik motor
itu, ia duduk diantara Natasya dan Vera. Dalam perjalanan, Jefri memeluk juga
memegangi buah dada Natasya, sambil merasakan punggungnya dielus buah dada
montok Vera. "Jefrii, jangan gerak gerak ah", "Habis enak nih,
buah dadanya tante kenyal dan asyik dimainin", Janda janda muda itu
tersenyum mendengar ucapan Jefri. Beberapa menit kemudian, mereka sampai
ditempat teman Jefri.
"Hai
teman temaan, liat nih aku sama siapa" Natasya dan Vera melihat disana ada
3 anak seumuran dengan Jefri. "Haloo, lagi main yach?" Natasya
mencoba merayu, "Jef, siapa nih?", "Kenalin itu tante Natasya,
terus yang sana tante Vera", "Hai, salam kenal", "Hehe,
Jefri, samperin tuh temen kamu" Jefri lalu mendekati temannya, dan mulai
bercakap cakap. Natasya lalu melihat Vera, dan mengajaknya mendekati anak anak
smp itu. Segera mereka pun bertemu. "Tante, kenalin, ini Rokib, ini
Gibran, dan ini Elo", "Hello salam kenaal" Natasya mencium
setiap anak tesebut, sontak mereka kaget. Jefri tampak sudah ingin menikmati
buah dada Natasya, anak itu mendekat dan memegang buah dada Natasya.
"Tante, ayo deh dimulai...", "Eh, Jefrii, nakal deh",
"Hehe, aku bawa hape ini tante, buat bayar bisa kan?", "Aduh,
jangan, nanti kamu pakai hp apa?", "hmmm, pokoknya aku mau minum
cucuu" Sontak teman teman Jefri kaget lagi, mereka hanya melongo melihat
jefri dan Natasya, Vera hanya bisa tersenyum melihat kelucuan itu. "Ya
udaah, tapi kalau hp ini... temen kamu bisa ikut semua loh...", "Yang
bener tante, yeeey, eh tong, mau ikut gak?" Jefri melihat kearah teman
temannya itu.Mereka tampak malu malu, sambil terus melihat tubuh Natasya dan
Vera. "Ayo, gak usah malu, si Jefri lagi baik tuh, bagi bagi rezeki
dia.." Ucap Vera merayu mereka. "Beneran nih tante?", "Iya,
nih jefri udah ngebet aja" Tampak Jefri sudah memasukkan tangannya kedalam
kaos Natasya, tampaknya itu membuat temannya mulai ingin mencoba.
"Jefri,
Dideket sini ada tempat kosong gak?", "Ada tante, itu
disebelah", "Oke, ayo ayo yang mau minum susunya tante, silahkan
ikuut" Natasya, Jefri dan Vera berjalan menuju tempat kosong dibelakang
suatu rumah. Tampak teman teman Jefri mengikutinya. Sesampai ditempat itu,
terlihat seperti teras kosong yang lama tak digunakan, dengan beberapa tempat
duduk. Segera Natasya duduk, lalu tanpa malu mengeluarkan buah dadanya dari
bajunya, buah nikmat nan indah itu dipamerkan pada anak anak smp. "Jefrii
sayaang, ayo sini sini" Jefri yang sudah tersenyum sedari tadi itu
langsung mendekat dan melumat puting kiri milik Natasya, tangan anak smp itu
kembali meremas buah kenyal favoritnya itu, tampak jefri menikmati sekali.
Rokib mendekati Jefri dan Natasya, "Rokib mau juga?", "mmm...i…iya
tante", "Hehe, sini sini, yang kanan ini", "Tapi aku gak
tau caranya nih tante", "liat nih si jefri, udah pinter, kamu tiruin
dia aja", "Gitu ya?" Rokib malu malu memegang buah dada kanan
Natasya, tampak anak itu merasakan kenyal dan mulusnya buah dada janda muda
itu. "kib, jangan dielus elus aja, nanti gak keluar keluar susunya",
Rokib lalu melihat ke Jefri, tampak temannya itu sedang asyik menjilat dan menghisap
puting kiri Natasya, Rokib pun menirukannya, perlahan mulutnya mendekat, dan
menempel diputing kanan Natasya. "Wangi ya buah dadanya tante",
"Iya dong, coba jilat deh puting aku" Rokib pun menjilat puting
Natasya, anak smp itu merasa geli, namun ia meneruskan kegiatan nikmat itu.
"Tante, keluar nih susunya, mmm..slruup" Jefri sudah menikmati air
susu Natasya, ia tampak begitu gembira, buah dada janda muda itu ditarik, dan putingnya
disedot terus, tetes demi tetes air susu semakin cepat mengalir kemulut Jefri.
Rokib tak mau kalah, ia mulai memberanikan diri, ia mulai menggigit kecil
puting Natasya, serta meremas buah dada montok itu. Natasya tampak tersenyum,
juga menahan kenikmatan yang ia rasakan. Beberapa saat kemudian Rokib merasakan
cairan manis masuk kemulutnya, dan itu adalah air susu Natasya. "Wah,
sudah keluar, mmm... slruup...slruup", "Duh, kalian pinter pinter
deh, hehe".
Vera
masih tersenyum melihat Natasya sedang menyusui dua anak smp. Ia melihat Gibran
dan Elo melongo, sambil memegangi celananya, sepertinya mereka berdua sudah
tegak penisnya. "Aduh, aduh, kasian, mau minum juga ya kalian?",
"Eh, tante Vera, itu... anu... iya sih...", "Iya tante, aku udah
pengen, haus jadinya liat Jefri sama Rokib", "Hehe, ya udah, sini
sini" Vera yang sudah duduk itu segera membuka tanktopnya, lalu Gibran dan
Elo mulai mendekat. Dua anak smp itu terus melihat kedua buah dada montok Vera
yang bundar nan mulus itu. "Loh? kok diliat aja? mau minum susu
gak?", "Iya tante, maaf, kami kan belum pernah", Gibran
mendekat, lalu meyentuh buah dada kiri Vera, anak smp itu tampak shock, ia tak
pernah merasakan menyentuh buah dada kencang nan montok seperti milik Vera, ia
melongo lagi. "Gibran kok diem lagi? Elo sini, gak usah takut sama
tante" Elo pun mendekat, dan perlahan memegang buah dada kanan Vera. Kedua
anak smp itu lalu saling pandang dan tersenyum, lalu melihat kearah Jefri dan
Rokib, kemudian mereka memandang wajah cantik Vera. "mm..tante, beneran
gak papa kan?", "Iyaa, ayo cepet deh, keburu dingin, haha",
"Hehe, makasih tante, mmm" Gibran dan Elo segera menempelkan mulutnya
diatas buah dada Vera, mereka berdua memutar mutar mulutnya, sambil menjilati
seluruh buah dada montok itu. Vera merasa geli, ia tertawa melihat ulah kedua
anak smp itu, "hahaha, ih dijilat jilat terus, kalian fikir permen ya? haha",
"Maklum dong tante, mmm.... kan kami belum pernah secara langsung
mencicipi buah dada", "Ya mumpung sekarang bisa, dimaksimalin
dong" Mendengar ucapan Vera kedua anak smp itu langsung menjilat dan
menyedot puting merah muda Vera, tangan mereka yang sudah menempel itu mulai
bergerak dan meremas buah dada montok nan kenyal itu. Beberapa menit itu Vera
mengelus kepala kedua anak smp yang sedang asyik menikmati buah dadanya, sambil
melihat Natasya sudah disedot terus air susunya oleh Jefri dan Rokib.
"Tante,
ini air susu kan? mmm...slruuup... manis", "Iya,
slruup...mmm...enak" Vera kagum, Gibran dan Elo sudah mampu membuat
putingnya mengeluarkan air susu. "Iya, enak kan? gih diminum, pasti kalian
suka" Gibran dan Elo segera dengan senangnya menyedot kembali puting merah
muda Vera, teguk demi teguk anak anak smp itu menikmati air susu asli milik
Vera. Ditempat kosong itu kini Vera dan Natasya layaknya ibu yang sedang
menyusui anaknya, namun yang meminum air susunya itu kini tampak sudah tegak
kemaluannya.
"mmm...slruuup...slruup...sedaap"
Jefri tampak benar benar puas meminum air susu Natasya. "Jefri, kamu suka
banget ya sama susuku?", "mm...slruup...iya tante...mmm... buah dada
tante Natasya juga favoritku, slruup...slruup", "Hehe, kamu ini...mm..cup"
Natasya mencium Jefri. Rokib masih dengan santai menikmati air susu Natasya,
"slruup...mmm...slruup...aah", "Rokib, gimana susunya
tante?", "Seger tante, mm...slruuup, jefri gak ajak ajak kalau mau
nyusu sih, Rokib jadi gak tau...slruup...mmm" Natasya tersenyum.
"Jefri, Hp kamu belinya berapa dulu?", "Kata mamaku sih 2 juta
an, mmm...slruup", "Wow, asiiik", " Bisa nambah lagi kan
minum susunya ya tante?", "Iyaa, sepuas kamu deh",
"mmm...slruuup...kalau... coba yang lain boleh gak tante?" Natasya
tertawa, akhirnya Jefri berani mengambil kesempatan. "Hehe, boleh deh, mau
apa sih jefri?", "mmm...slruup...aaah... anu tante, aku mau
liat...memeknya tante Natasya", Natasya menghentikan Jefri dan Rokib yang
sedang menikmati buah dadanya. Lalu tanpa melihat buah dadanya bergoyang dan
meneteskan air susu, Natasya memelepas semua pakaiannya, kini janda muda itu
sudah benar benar bugil didepan jefri dan Rokib. tampak dua anak smp itu
melotot melihat tubuh mulus nan menggairahkan milik Natasya ,juga selangkangan
Natasya yang begitu indah tanpa bulu itu.
"Wow,
indah sekali tante Natasya", "Iya jef, punya tante bersih, gak kayak
yang di film film itu", "Iya dong, kan tante rawat tiap hari"
Natasya lalu membuka selangkangannya lebar lebar, tampak sekali lubang
vaginanya sudah terbuka, dan sudah basah. "wow tante, memeknya udah
basah...", "Iya lah, kan kamu udah dari tadi remas dan sedot sedot
buah dadaku, tuh sampe netes airnya", "Oh, gitu ya? aku juga basah nih
tante" Jefri langsung membuka celananya, penisnya sudah tegak dan
berlumuran cairan bening. "Hehe, sini jefri, mau tante emutin gak?",
"Waaah! mau banget tante", “Pake ini dulu ya, eh kalian pakai juga
nih” Natasya memberikan kondom kepada anak anak smp itu. Jefri segera memakai
kondom itu dipenisnya, “Udah ini tante, kok pake ini?”, "uuu pinternya, ya
biar enak rasanya, rasa stroberi nih, sini penismu...ommf" Penis tegak
milik Jefri itu sudah habis masuk dalam mulut Natasya, Jefri mendongak keatas
merasakan kenikmatan luar biasa. Lidah janda muda itu bergerak dengan cepat
mengulum penis Jefri, memang kondom yang dipasang dipenis remaja itu mengandung
rasa stroberi. "oooh! enak banget tanteee", "mmm...hehe..mmm"
Kepala Natasya bergerak naik turun dengan cepat. Kepala Natasya berada dibawah,
bokongnya masih tegak, buah dadanya bergelantungan. "Tante, boleh
tanya?", "mmm.. iya rokib", "Boleh lihat memeknya tante
gak?", "mmm...slruup...aah...liat aja, dipegang juga boleh",
"Asiik" Rokib melesat kebelakang, lalu segera matanya melotot melihat
lubang vagina milik Natasya itu sudah terbuka, dan meneteskan cairan berlendir.
Rokib melihat Jefri masih sibuk merasakan kenikmatan dari kuluman hebat Natasya
di penis anak itu, Sontan ia tanpa ragu menyentuh bibir vagina, jarinya pelan
pelan meraba dan mengelus bagian luar vagina Natasya.
"mmm...mmm...aaahnn...slruup" Natasya mulai mendesah karena ulah
kedua bocah smp itu.Rokib makin terangsang melihat memek longgar tante cantik
itu, tangannya mulai masuk, dia merasakan lubang itu begitu hangat dan
berlendir. "Oooh, mmmf...mmm..slruup... Rokib, jilatin memek tante
dong...mmm", "Siap tante, hehe...mmm" Rokib langsung menempelkan
mulutnya dibibir vagina Natasya. Anak smp itu mencium bau semerbak di bagian
ternikmat itu, lidahnya lalu masuk kedalam lubang itu. Rokib merasakan cairan
berlendir itu begitu aneh, namun sangat nikmat untuk dirasakan.
"mmm...slruuup...mmm tante, mmm... sama susunya tante cairan ini rasanya
beda.. slruup" Natasya sempat berhenti mengulum penis Jefri, karena
merasakan kegelian yang luar biasa saat Rokib mengobok obok memeknya.
"Tante, lanjut dong", "aaaahn, aduh, tante jadi lemes,
oooh", Jefri meraih kepala Natasya, lalu menggerakkannya maju mundur
dengant tangannya. Natasya kini hanya bisa merasakan tubuhnya terus bergerak,
saat Jefri dan Rokib sibuk mengoral dua lubang di tubuhnya itu, Sungguh kedua
anak smp itu sangat menikmati adegan hebat itu.
"mmm...srluuup...slruup...mmm...
tante, buka celana juga dong", "slruuup...slruup...aaah, iya tante,
itu tante Natasya udah asik mainnya", "Oke deh, bentar" Vera
lalu melepas celana jeans pendeknya, kini ia telah telanjang bulat. Gibran dan
Elo langsung terpesona dengan keindahan tubuh Vera yang sangat menggairahkan.
"Tante kok cantik banget sih, aduuh", Gibran langsung memeluk Vera,
"Hehe, iya dong", "Tante Vera tiduran aja ya, aku mau mainin
tubuh indahnya tante", "Aku juga tante", "Hehe, ya
udaah" Vera lalu merebahkan tubuhnya, serta membuka kedua kakinya. Sontak
Gibran dan Elo merinding, dua anak smp itu merasakan penisnya sudah tidak tahan
melihat perempuan secantik Vera. Gibran langsung melompat dan naik keatas perut
Vera, "Aduh tante, gemes deh sama tubuh tante, iih" Gibran memegang
kedua buah dada Vera, lalu diremas remasnya dengan kuat. "aaaahn, Gibran, pelan
pelan aja", "Tante, lubangnya kok terbuka?", "Iya, habis
kalian remas dan sedot buah dadaku, Aaaahn" Gibran masih dengan senang
meremas dan menarik kedua buah dada Vera itu keatas, puting janda muda itu
mengeluarkan cairan susu, buah dadanya itu jadi basah. "Tante, kalau aku
taruh burungku kesini pasti enak" Gibran dengan cepat melepas celananya,
lalu menempelkan penisnya yang tegak diantara dua buah dada montok milik Vera.
"wah Gibran idenya hebat, coba deh, Aaahn" Gibran meremas buah dada
itu lagi, lalu menggencet penisnya dengan kedua benda kenyal itu. Elo sudah
menempelkan kepalanya diatas memek basah Vera, ia sibuk mencium dan menjilat bibir
vagina janda muda itu. "mmm...haruum, aku mau jilat ya tante...mmm"
Elo segera menjulurkan lidahnya, lalu menjilati lubang vagina Vera.
"Aaahn, kalian, uuuhf, oooh...Aaahhn!" Vera terus mendesah hebat,
saat Gibran masih terus menggesek belahan dadanya dan meremas buah dada janda
muda itu, juga Elo dengan girangnya menjilat dan menghisap memek basahnya.
"Tante,
aku masukin kedalem ya penisku" Rokib yang sudah memasangkan kondom
dipenisnya itu dengan berani melesatkan kejantanannya kedalam lubang vagina
Natasya, sontak Natasya meronta. "Aaaaahn! oooh, mmmf...sssh... mmm"
Natasya masih terus mengulum penis Jefri. Rokib kini mendongak keatas, saat ia
merasakan penisnya begitu nikmat berdenyut dan merasakan vagina nikmat itu.
"oooh, luar biasa nikmat tante, enak banget" Rokib mulai bergerak
maju mundur, ia makin senang karena kenikmatan yang ia rasakan juga semakin
bertambah. “Eh, Rokib, ganti sini lu, memeknya tante Natasya itu milikku”,
“hehe, iya deh Jef” Jefri dan Rokib lalu bertukar posisi. Kini Jefri menikmati
vagina basah Natasya, dan Natasya mengulum penis Rokib. Natasya meraskan Jefri
lebih bersemangat, karena memeknya itu disodok dengan begitu cepat. “mmm… slruup..
mmm… oooh… Jefri…Aaaahn…mmmf”, “Hebatkan Jefri? Tante pasti puas, hehe” Jefri
kemudian merangkul dengan erat pinggul Natasya, anak smp itu kini merapat
ditubuh bagian bawah Natasya. Terlihat saja kini Penis dan bokong Jefri itu
terus bergerak, maju mundur dengan cepat menusuk memek tante favoritnya itu,
Jefri juga mengelus perut Natasya itu. “Aaaahn, Jefri…ooooh…mmm…mmm…slruup”
Rokib yang mengisi mulut Natasya itu tak mau kalah, ia ikut mendorong penisnya
maju mundur. Rokib juga Memegang kedua buah dada Natasya itu. Kini Natasya
sudah tak bisa menghentikan dua anak smp itu menusuk kedua lubang kenikmatannya
itu.
"Aaaahn,
Gibran,sssh, Oooh, Elo...kamu...Aaaahn!" Vera terus mendesah saat Gibran
terus meremas buah dadanya agar memberi kenikmatan lebih pada penisnya, tampak
air susu Vera muncrat keatas dan menetes kesegala arah, "hehe, asik tante,
oooh, nikmat banget deh, penisku dipijat buah dada kenyalnya tante Vera",
"Tante, Elo masukin ya, udah gak tahan" Elo mengikuti jejak Jefri,
kini anak smp itu memasukkan penisnya yang sudah diselubungi kondom itu kedalam
lubang vagina Vera. "Ooooh! aaahhnn! mmmf..ssh...ouuh" Vera meraskan
tubuhnya berguncang hebat, saat kedua anak smp itu mengolah tubuhnya.
"Oooh! asiikk, penisku dipijat lubangnya tante Vera, uuh!" Elo mulai
menggesekkan penisnya dalam lubang vagina Vera. "Aaaahn...oooh... ssshh...uuuh....luar
biasa...aaaahn!" Dengan bersamaan Elo dan Gibran menghentak tubuh montok
Vera itu, membuatnya merasakan nikmatnya disetubuhi dua anak smp. Agar lebih
mudah menikmati vagina janda muda itu, Elo memegang kedua paha Vera dan
merapatkannya, Kini ia merangkul erat kedua paha mulus Vera yang tepat
dihadapannya, dan tentu ia kini bisa lebih cepat menghantam lubang Vagina basah
milik Vera itu dengan penisnya. “Elo…Aaaahn, Hebatnya…oooh”, Vera sempat
merasakan cairan mengalir dari ujung penis Gibran yang menggesek terus buah
dadanya, ternyata itu cairan bening yang biasa keluar sebelum cairan utamanya,
memang hanya Gibran yang tidak memakai kondom. “Mmff, oooh, Sunggu nikmat
uuuh”, “Aaaahn, kalian hebat, ooooh, sssh… aaahn!”.
Beberapa
menit itu kini Janda janda muda itu tak bisa berhenti menahan penis penis nakal
anak anak smp itu terus menggenjot dan menabrak daerah kewanitaanya. Natasya
dan Vera terus dihajar habis habisan, sambil terus menteskan air susunya.
Desahan janda janda muda itu diiringi suara tabrakan penis penis remaja pada
tubuh montok nan mulus mereka.
Kini
tampak dua janda muda itu digerayangi dan dinikmati habis habisan oleh 4 anak
smp. beberapa menit itu desahan mereka diringi suara air yang keluar dari penis
mereka. Crooot crooot, keempat anak smp itu mengeluarkan air maninya. Gibran
membasahi buah dada dan wajah Vera. Rokib ,Gibran dan Elo sudah mengisi kondom
yang terpasang dipenisnya itu, setelah dilepas, kondom kondom itu diminta oleh
Natasya, dan semua sperma didalamnya diminum habis, sungguh Natasya memang luar
biasa.
Mereka
semua lalu istirahat. Tampak keempat anak smp itu begitu lega sudah menikmati
tubuh janda muda. Setelah istirahat mereka mengenakan pakaian lagi, lalu karena
sudah hampir malam, mereka segera pulang. "Jefri, Rokib, Gibran dan Elo,
tante mau pulang dulu ya", "Hape kamu tante bawa ya Jefri",
"Iya tante, terima kasih buat hari ini, dadaah!" 4 remaja itu
melambaikan tangan. Segera Vera dan Natasya meninggalkan mereka.
"Gila
ya Nat, mereka hebat juga", "haha, tau dah Ver, yang penting tadi
seru, kita dapet hp juga, jadi impas kan?", "Haha, terserah kamu deh"
Vera dan Natasya segera kembali kekostnya. "Kalian dari mana aja? kok udah
lemes aja", "Habis digangbang anak smp pak", "wah wah,
dapet apa kalian", "Ini pak, dapet hp", "hmm, bagus kalau
begitu, kalian istirahat saja", "Iya pak, terima kasih". Vera
dan Natasya segera mandi bersama sambil merawat tubuhnya, setelah itu mereka
berpakaian dan menuju kasur mereka. Mereka segera tertidur pulas meski malam
masih baru saja tiba, mereka tertidur dengan senyum lega.
Kisah kehidupan seks mereka masih berlanjut.
Mau tau cerita selanjutnya?
Download Cerita seks Vera dan Natasya
Mau tau cerita selanjutnya?
Cerita Lucah Janda
ReplyDeleteAgen Judi Online
ReplyDeleteAgen Bola Online
Agen Bola Terbaik
Agen Judi Bola
Agen Judi Kasino
Berita Bola
Berita Bola Terupdate
Berita Bayern Munchen
Berita Terkini
Berita Terupdate
Agen Judi 75pkgames
ReplyDeleteAgen Judi Bola
Agen Judi Kasino
Agen Judi Sbobet
Agen Judi Casino Online
Agen Judi Ibcbet
Andy "/rif" Dilanda Rindu Usai Terima Ucapan HUT dari Anak
Duterte Ancam Akan Usir Seluruh Diplomat Uni Eropa dalam 24 Jam
Pergi untuk Kembali, Lagu Terakhir Djarot Saat Perpisahan
75PKGAMES TANGKAS ONLINE