Hari itu Sarah sudah ada ditoko pak Harjo, ia kembali
membuka sendiri toko itu, tapi pak Harjo hari itu sudah pulang pagi itu.
"Sarah...", "iya pak Harjo... baru datang pak?",
"iya...hehe..." pak Harjo tampak bersama beberapa orang, yang
ternyata adalah keluarganya. "Sarah... lama ya ndak ketemu", "oh
iya bu..." ada istrinya pak Harjo, "tambah cantik ya", "ah
bisa aja bu", "hehe... eh Nurdin ayo cepet bawa kedalam
barangnya", "iya bu" Sarah melihat ada juga si Nurdin, anak dari
pak Harjo, sudah smp sekarang. "nah... sarah hari ini libur aja dulu ndak
papa, kita ngobrol dulu didalam ya", "oh begitu ya bu... ya sudah
kalau begitu" Sarah jadinya diajak kedalam dan ngobrol bersama keluarga
pak Harjo. memang istri pak Harjo paling banyak bercerita, sedang pak harjo dan
si Nurdin hanya senyam senyum dan ikut ketawa, sembari mereka berdua sesekali
melirik Sarah yang menggoda. "...iya jadi si Nurdin biar deket
sekolahnya... jadi kami kembali kesini", "hmm, gitu ya bu",
"iya... tenang aja nanti kalau perlu saya temenin jaga
tokonya...haha", "oh boleh itu bu...hehe..." Sarah senang bila
nanti ditemani istri pak Harjo, kalau pak harjo dan nurdin justru sebaliknya.
Sarah kemudian berpamitan pulang, ia bisa pulang lebih awal.
Sampai dikostnya, Sarah melihat ada sosok orang yang
baru pertama ia lihat dirumah itu. "Eh sarah, tumben...", "iya
pak Dirta... dibolehin pulang lebih awal", "pas banget, ini yang
kemarin saya bilangin mau kost itu", "ooh...iya iya" Sarah
mendekat, dua remaja itu melongo, mereka kaget disamperin bidadari.
"mm...
kenalin mbak... saya Raivan", "kalo saya Tedo mbak","iya...
salam kenal ya..." Sarah melihat dua remaja itu beda umurnya, tampaknya si
Raivan itu sudah Smk, kalau si Tedo masih smp. "nah... saya ajak Raivan
kekamarnya, Sarah ajak Tedo kekamarmu ya", "iya pak...",
"eh... kekamarnya mbak Sarah?", "iya Tedo, kamu sementara
sekamar sama mbak Sarah ya, untuk kamar kostmu sendiri masih diurusin",
"ooh...gitu ya... iya gak papa pak" Tedo tampak senang. Sarah
mengajak Tedo kekamarnya, memang kamarnya sarah lebih luas dari kamar lain.
"Tedo, kamu taruh sebelah sana dulu ya barang barangmu", "oh iya
mbak siap" Sarah dan Tedo bersama mengatur kamar itu. Tedo tak bisa
berhenti tersenyum, ia terus menyaksikan buah dada Sarah yang bergoyang saat
pemiliknya bergerak kesana kemari. "Tedo...", "eh iya
mbak?", "kamu masih smp ya?", "iya saya kelas 2 smp",
"ooh... kasurnya kira kira cukup ndak buat kita tidur berdua?" Tedo
mendengar kata kata Sarah saja serasa sudah melayang, ia tak mampu membayangkan
nanti ia tidur bersama cewek montok itu. "c...cukup mbak",
"hmm... baguslah kalau gitu" Sarah dan Tedo sempat berbincang
sebentar sambil menyelesaikan menata kamar itu. setela usai, Sarah dan Tedo
duduk dikasur. "m...maaf ya mbak, jadi ngerepotin", "nggak papa
kok, aku malah seneng, jadi ada temannya" Tedo dalam hatinya meleleh,
senangnya bukan main anak smp itu. "hehe... iya mbak", "Tedo mau
istirahat ya? kamu tidur aja duluan ndak papa", "iya mbak gampang,
bentar duduk dulu deh", "hmm... iya udah..." Sarah kemudian mendekati
lemari disudut lain kamar, lalu cewek itu malah membuka pakaianya, sampai hanya
memakai bh dan celana dalam. "eeh... mbak...", "kenapa
Tedo?", "eh... ndak papa kok" Tedo kaget juga senang, Sarah
tampaknya tak terganggu sama sekali dengan kehadiran Tedo. Cewek itu mulai
mencari pakaian untuj dikenakan, saat Tedo sibuk gelen geleng melihat tubuh
mulus Sarah. "mbak Sarah...", "iya Tedo...", "barusan
pulang kerja ya?", "iya bener... ", "kerja dimana?",
"itu ditoko... deket sini kok..." diajak ngobrol, Sarah malah duduk
lagi dikasur, belum ia pakai baju, masih dengan pakaian dalamnya saja, Tedo
malah bertanya terus, sarah juga menjawab saja dengan tenang. "...ooh...
jadi pak Harjonya dateng bawa keluarganya ya?", "iya, makanya aku
pulang cepet", "hm... gitu ya mbak...hehe...", "he'em...
Tedo awa apa aja kok banyak?", "iya pakaian yang banyak, seragam
juga", "hmm... dimasukin lemari aja beberapa ya...", "hmm,
boleh mbak" Tedo jadinya memindahkan beberapa bajunya kelemari dibantu
sarah, anak smp itu deg deg an bisa dekat dengan Sarah, ia bisa melihat buah
dada besar sarah yang menggantung, juga tubuh mulusnya. "nah udah... eh
aku sampe lupa belum pake baju...haha", "hehe... iya..." sarah
akhirnya memakai tanktop dan celana pendeknya, tapi Tedo sudah tau kemolekan
tubuh cewek itu. "Sarah?", "iya pak Dirta?" pak dirta
tampak datang menengok, "udah selesai?", "udah pak",
"sip, sini Sarah bantu saya sebentar", "oh iya pak" Sarah
malah diaja pergi oleh paj Dirta. Tedo kemudian tak lama didatangi si Raivan.
"Do... wah... curang...", "apa sih mas.. emang rejekiku
ini...haha...", "kok enak kamu sekamar sama mbak sarah",
"hehe... mas Raivan gak boleh iri loh...haha...", "yee...
tetangga masa gitu...haha..." Raivan ternyata kerabat dekat Tedo, mereka
sebelumnya tinggal dengan saudara, tapi karena suatu hal mereka berdua terpaksa
diminta ngekost saja. Tedo dan Raivan berbincang bincang, mereka tak tau apa
yang dilakukan sarah.
"bentar pak ya... ", "oh iya ndak papa
saya tungguin, hehe...", "kalo meres sendiri emang lama pak",
"iya ndak papa kok... apa mau saya bantu? hmm?", "boleh
pak", "hehe... iya udah...hehe...", "mmh...aah... nnhh...
kalo pak Dirta yang meresin...aahn... keluar banyak ya..." Sarah malah
sibuk memerah air susunya, puting susunya sedang pencet dan diurus tangan pak
Dirta, iya memang pak Dirta meminta Sarah menyuguhkan susunya untuk dua
penghuni kost baru itu. Beberapa saat kemudian Sarah sudah mengisi tiga gelas
penuh susunya, "hehe... ini sudah, kamu bawa dua ya, kamu kasih mereka,
yang satu buat saya", "iya pak, saya kesana dulu ya..." Sarah
memakai tanktopnya lagi, lalu ia bawa dua gelas penuh susu itu kekamarnya.
"... iya asli deh... gede banget...eeh... mbak sarah...",
"Tedo... Raivan... ini mbak kasih", "wah... makasih mbak",
"iya sama sama" dua remaja itu langsung menerima gelas berisi susu
itu, "wah... enak pasti ini susunya...mmm", "mm...wah iya enak
emang", "baguslah kalau enak, itu susuku", "hmm...
mmgh...susunya mbak Sarah?", "iya itu susuku", "w...wah...
mm...gleeg..gleeg... pantes enak banget ya" Tedo dan Raivan sampai kalap,
mereka habiskan susu dalam gelas itu dengan cepat, mereka sadar mengapa buah
dada Sarah begitu besar, memang karena cewek itu bisa menghasilkan air susu
yang nikmat. "makasih mbak Sarah", "iya...", "emang
mbak sarah... beneran bisa menyusui?", "iya... tadi aku meresnya di
dapur dibantu pak Dirta", "ooh... tau gitu disini aja tadi mbak kami
yang bantu...eeh..." Raivan sampai keceplosan, "hmm, iya ya... tadi
soalnya yang minta pak Dirta... eh aduh...", "kenapa mbak?",
"susunya masih keluar lagi... duh..." Tedo dan Raivan tampak senang,
Sarah mengeluarkan buah dadanya, ditunjukannya puting susu basahnya.
"wah.. masih keluar mbak", "iya ini...", "dikeluarin
aja mbak", "tapi aku udah lelah tadi", "ya... biar kami
yang meresin...hehe...", "kalian bisa?", "bisa dong!"
serentak dua remaja itu menjawab. "ooh iya sudah... aku tiduran aja deh
ya...", "iya bener mbak...hehe..." Sarah naik kekasur, lalu ia
merebahkan tubuhnya, buah dadanya disuguhkan pada Tedo dan Raivan, "ini
dek tolong ya...", "siap mbak...hmm...hehe..." mereka mengelus
buah dada besar itu perlahan, lalu tanpa ragu mereka mendekat, mulutnya
menyambar puting susu sarah yang kenyal. "umm...mmm...mm...sluurp...
wah... mm...mm", "mmm...sluurp...mm..." Raivan dan Tedo tak kesulitan,
dihisap sedikit saja air susu sudah keluar, apalagi saat mereka hisap kuat,
susu mengalir kemulut mereka, tiap teguk menambah nafsu mereka. "mmh...
maaf ya dek jadi ngerepotin, kalian kan lelah baru dateng, habis beres beres
juga...", "mm... ndak papa mbak, kami senang bisa bantuin mbak
sarah...mmm", "sluurp...mm... iya... mbak sarah sambil istirahat
aja...mm", 'hmm...iya..." Tedo dan Raivan seperti kehausan saja, buah
dada sarah dipegang dan diremas, puting susunya dikenyot dan ditarik, sambil
dihisap terus susunya. Sarah memang tiduran saja, buah dadanya saja yang
dipaksa berdiri karena putingnya ditarik keatas saat disedot keluar susunya.
Sarah melihat saja, tapi lama kelamaan ia jadi mengantuk, dan benar saja ia
tertidur saat buah dadanya masih disantap. "mm...sluurp..mm",
"sluurp...mm...eh...Tedo... mbak Sarah lagi tidur...wah bagus deh",
"eh... ngapain mas?", "ya sekalian dong... pengen tau
semuanya...wah..." Raivan tampak nakal, ia malah membuka semua pakaian
ditubuh Sarah, ia kini tertarik dengan bagian bawah tubuh sarah. "mas
Raivan nih... aku nyusu aja ah...mm...sluurp...", "iya bener...
aku... wah memeknya mbak sarah..." Raivan membuka dua paha sarah agar bisa
melihat jelas memek sarah, remaja itu terpukau. "mana mana...",
"loh katanya nyusu aja kamu?", "hehe... pengen liat aja
mas" Tedo ikut tertarik. Jari nakal Raivan sudah mendekat dan mulai
mengelus bagian luar memek sarah, kemudian ia masukan jarinya kedalam lubang
itu, "wah... hangat... isinya lembek lembek gimana gitu...",
"masa sih mas?", "iya... wah udah lama pengen praktekin",
"eh...mas Raivan...wah wah" Tedo geleng geleng saja, saat ia melihat
Raivan mendekatkan kepalanya ke selangkangan sarah, anak SMA itu mencoba
menjilati memek sarah. "m...mmm...aneh deh... tapi...mmm...boleh juga...mm",
"wah... mas Raivan kebanyakan nonton bokep pasti", "mm... kan
buat pengetahuan juga... ini kan jadi bisa praktek...mm", "hehe...
iya udah aku lanjut nyusu aja..." Tedo dan Raivan sibuk sendiri sendiri,
memuaskan nafsu masing masing dengan menikmati tubuh sarah.
Raivan makin terbawa nafsu, lidahnya tak berhenti
menjilati lubang vagjna yang mulai basah itu. Tedo diatas sibuk menjilati buah
dada sarah juga, kini dua puting susu sarah dipencet terus, air susu menetes
keluar membasahi gunung kembar itu, jadinya Tedo merasa tertarik menjilati susu
dibuah dada sarah yang kenyal nan besar. dua remaja itu sadar penisnya sudah
tegak dicelana, Raivan yang tampak telanjang duluan. "udah ah keburu
bangun mbak sarah", "eh...mas Raivan", "udah kamu itu aja
ya Tedo", "iya mas...weh mas Raivan semangatnya" Tedo melihat
raivan menyiapkan penisnya, digesekan dibibir vagina sarah, "coba
ah..mmh...oooh..." Raivan mulai memasukan penisnya yang tegak kevagina
Sarah, Sleeb, masuk seluruhnya, terasalah sensasi ternikmat. "gimana
mas?", "enak banget do...woh...nih coba aku
gesekin...wah...enak" Raivan makin asyik saja, ia gerakan penisnya maju
mundur, ia rasakan dengan seksama saat penisnya dipijat dinding vagina sarah.
Tak mau diam saja, Tedo ikut telanjang, ia lalu memilih mengambil posisi dibuah
dada sarah, ia himpit penis tegaknya diantara buah dada kenyal milik sarah.
"mmh...wah...", "ooh... wah Tedo bisa aja tuh... banyak nonton
bokep juga kan", "hehe... iya mas... enak juga ya... digesekin disini..."
Tedo menahan buah dada sarah ketengah, menjepit penisnya yang bergerak maju
mundur. Sarah jadinya digesek dua remaja saat ia tidur. tak berlama lama,
Raivan juga ingin mencoba hal baru itu, "Do... kamu mau coba memeknya mbak
sarah?", "eh boleh mas", "ya udah kita tuker tugas...hehe..."
mereka tukar tugas, kini Raivan yang asyik mengurus buah dada Sarah, sedangkan
Tedo masih bersiap menikmati mekek Sarah. Tedo mencoba memasukan penisnya
perlahan, bless, ia merasakan juga kenikmatan memek sarah.
"wah...uuh", "enak kan do?", "luar
biasa...woh...", "haha sip" Tedo tampaknya bisa lebih mudah
menggesekan penisnya, memang punya Tedo tak sebesar milik Raivan. Dua remaja
itu melanjutkan aksinya saja, tanpa mau berhenti menikmati tubuh sarah.
"aah... udah..." Tedo tampak tak kuat, ia sempat menjauh, lalu Croot
croot, spermanya menyembur, jatuh disekitar selangkangan sarah. "wah...
aku kuat masian...eeh.." Croot croot, Raivan ikut klimaks, ia membasahi
wajah sarah. dua remaja itu istirahat sebentar didekat sarah, "huh... lega...",
"iya do... udah aku kekamar dulu deh", "iya mas..." Raivan
kabur duluan, Tedo kemudian baru sadar gimana kalau sarah bangun. Tedo
berpakaian lagi, lalu ia mencoba membersihkan tubuh sarah dan memakaikan
celananya. "hmm... Tedo...", "eeh... mbak sarah...",
"hmmh... aku ketiduran ya tadi?", "iya mbak...",
"hmm... aku kekamar mandi dulu ya...aah...", "eh.. iya
mbak" Sarah baru merasa sesuatu karena memeknya masih berdenyut dan basah.
Sarah pergi kekamar mandi, Tedo memilih membersihkan kamar itu. Tedo belum tau
kapan ia akan dapat kamar kost sendiri, tapi yang jelas ia akan bahagia selama
bersama Sarah dalam satu kamar itu.
No comments:
Post a Comment