"pagi
Sarah...hehe...", "mmh iya pak Dirta...", "mau saya
bantu?", "boleh pak... bentar...", "hehe... siip...langsung
ya", "iya pak...aah...", "mmmp...mmm...mmh" Baru
bangun sarah sudah ditemui pak Dirta, pemilik kost itu. Sarah ngekost ditempat
itu gratis, iya karena Sarah juga memberikan hal yang nikmat untuk pak Dirta.
Sarah bisa menyusui, dan tiap saat kadang cewek itu buah dadanya berulah dan
air susu keluar sendiri, jadi pak Dirta yang meminum susu Sarah agar tak
terbuang. jadinya kini Sarah tiduran dikasur, sambil ia buka baju, buah dada
besarnya disediakan, dan memang kini air susunya dihisap dan diminum pak Dirta.
"eh... pak Dirta... hehe...", "mm...sluurp...eh Ardan, mau ikut
bantuin Sarah", "oh iya mau dong... boleh ikut kan sarah?",
"aah... iya mas, yang kiri ini mas Ardan", "hehe...
makasih...ummp...mmh..mm...sluurp" ada juga si Ardan, yang juga ngekost
dirumah itu, ia juga suka membantu Sarah dengan meminum air susu cewek itu.
Kini sarah hanya tiduran dan menunggu buah dadanya yang kini diperas dan
diremas, air susunya dikurangi dan diminum pak Dirta dan Ardan.
"mmm...sluurp...sarah, mau kerja ya?", "mmh... iya habis ini
pak", "hmm, kalo gitu Sarah pergi mandi aja ya habis ini",
"iya pak... itu tapi masih keluar susunya", "iya ini makanya aku
sama Ardan lagi ngebut hisap susu kamu ya... tunggu ya",
"mm...sluurp, tenang aja Sarah, saya pasti habiskan susunya yang keluar,
hehe", "mmh... iya makasih mas Ardan" Sarah tampak tak risih, ia
terbiasa memberikan air susunya pada orang orang itu. setelah beberapa saat
berlalu, saat Pak Dirta dan Ardan puas menghisap puting dan minum susu Sarah,
air susu mulai berhenti keluar, Sarah dipersilahkan mandi. "misi ya pak, mas, saya mandi
dulu", "iya..." Sarah segera pergi mandi. "duh pak Dirta,
senang ya tiap hari bisa minum susunya Sarah", "iya, gak rugi juga
aku gratisin kostnya dia", "hahaha..." dua pria itu lega, mereka
pergi dan beraktivitas seperti biasa.
Setelah mandi, Sarah segera berpakaian, lalu cewek itu
pergi kerja. Sarah bekerja disebuah toko klontong, ia biasa menjaga toko pagi
sampai siang. "pagi pak Harjo", "oh Sarah udah datang
ya...", "iya pak, maaf tadi masih repot saya", "oo gak papa
kok" Sarah kemudian siap bekerja menjaga toko. Pak Harjo sang pemilik toko
itu senang Sarah mau kerja ditempatnya. Sarah sudah duduk cantik menunggu
pembeli. Sarah kadang ditemani pak Harjo kadang juga tidak, tapi kali itu pak
Harjo duduk disebelah Sarah, tokonya baru beberapa orang yang mengunjungi.
"hmm, pak Harjo", "iya Sarah...hehe..." Sarah tampak biasa
saja, pak Harjo sebenarnya sibuk mengelus tangan dan bahu Sarah. "tumben
ya sepi yang beli", "hmm, mungkin karena ini hari senin ya, kan pada
kerja dan sekolah", "hmm iya betul pak", "hehe... Sarah...
masih keluar ndak susunya?", "hmm? oh iya pak, tadi pagi juga masih
keluar" Pak Harjo gemas melihat kaos ketat yang dipakai Sarah, buah dada
didalamnya begitu besar menonjol ngepres dikaos itu. "ooh... gitu ya...
nanti kalau keluar lagi... biar aku yang minum ya", "oh iya pak,
makasih ya", "iya, bentar ya saya tinggal dulu" Sarah ditinggal
pergi, meski pak Harjo sebenarnya juga tak ingin pergi. Sarah melayani beberapa
pembeli, bila sepi ia duduk menunggu sambil nonton tv. sampai siang hari tiba,
Sarah masih duduk cantik. Sarah kemudian mulai merasakan lagi buah dadanya
bereaksi, air susunya keluar lagi. pak harjo tampak belum datang, jadi Sarah
memilih mengambil gelas, ia angkat kaosnya, sampai buah dadanya bisa dikeluarkan
dari bh, lalu mulai ia pencet puting susunya, ia isi gelas kosong dengan susu
segar. sibuk sibuknya memerah susunya, Sarah didatangi pembeli, "mbak
Sarah... beli... wah...", "hmm... oh iya beli apa dek?" sebuah
bocah sd datang dan kaget melihat sarah sibuk mengurus susu. "beli... susu
mbak...", "kalo susu itu dipendingin ada", "anu mbak... mau
susu anget...", "hmm... ndak jual susu anget itu dek", "lah
itu mbak... yang digelas", "ooh... kamu mau susuku ini kah?",
"m..mau mbak", "hmm, iya udah nih diminum" gelas itu
diberikan pada bocah itu, lalu segera diminumnya, gleeg gleeg, tampaknya bocah
itu senang sekali, mungkin memang karena susu yang masih hangat itu rasanya
amat nikmat. "ada yang mau dibeli lagi ndak dek?", "mm..aah...
eh iya beli gula mbak", "ooh berapa?" Sarah melayani bocah itu,
sambil buah dadanya masih terpampang tak ditutupi, dan susu menetes dari puting
cewek itu. "mm...makasih mbak, bentar ya mbak" bocah itu berlari
membawa gula yang ia beli, sarah bingung, tapi memang mungkin bocah tadi ingin
segera menaruh gula itu lalu kembali untuk menemui Sarah.
"Sarah... wah... asik nih", "eh, pak
Harjo... maaf pak saya lagi meres susu", "hehe... hmm... sarah... ini
udah siang kok... kamu jangan meres susu disini, didalam aja ya",
"ooh iya pak" Sarah berpindah menuju kedalam rumah pak Harjo, memang
toko itu tepat didepan rumah pak Harjo. Pak Harjo sibuk menutup tokonya, ia
tampaknya ingin minum susu. "Pak... mau tutup ya?", "iya
dek", "loh... mbak Sarah udah pulang?", "iya udah
pulang", "hmm, ya sudah pak" bocah yang tadi minum susu Sarah
itu kecewa ternyata Sarah tak ada, ia pun pulang, padahal sarah sibuk mengurus
buah dadanya didalam rumah pak Harjo. setelah menutup toko, Pak Harjo langsung
menemui Sarah. "Sarah...hehe..." Sarah duduk disofa sambil masih
mengisi gelas dengan susunya. "iya pak Harjo", "mana mana
susunya...", "ini pak" gelas lain yang sudah penuh susu
diberikan pada pak Harjo. "mm...mm...aah... enak ya susu kamu emang",
"hmm iya pak", "mau lagi dong... tapi dari sumber nya",
"ooh pak Harjo mau yang lang sung? boleh pak ini yang kanan pak" Buah
dada kanan disiapkan oleh Sarah, langsung diembat oleh Pak Harjo.
"hehe...ump...mm...sluurp...mm... wah lebih enak emang...mm" memang
menghisap susu langsung dari sumbernya itu enak, bisa sambil asik pak Harjo
kenyot puting susu kenyal. Sarah tenang
saja, saat buah dada kanannya diremas terus, diperah terus, dan putingnya
dihisap kuat kuat. "mmh... pak Harjo...", "mm...sluurp..mm... iya
Sarah?", "tokonya siapa yang jaga?", "ooh saya tutup
sebentar, kan mau bantuin kamu ini", "ooh iya makasih
pak...aahn..." sambil nyusu, pak harjo juga sesekali mengelus perut dan
paha mulus Sarah, cewek itu memang kini hanya tinggal memakai celana pendek
saja. "mmh..mm...sluurp... bentar sarah, biar cepat saya hisap puting kamu
dua duanya aja", "hmm, gimana itu pak?", "bentar kamu
berdiri bentar... nah... sekarang kamu naik sini" Pak Harjo tiduran
disofa, lalu sarah naik keatas pria itu. "mis ya pak", "iya gak
papa...hehe...mmmh ummm...sluurp...mmm...sluurp" pak Harjo disuguhi dua
buah kenyal menggantung, langsung mulutnya melahap puting susu Sarah,
dihisapnya yang kiri dan kanan, bahkan ia kadang memasukan dua puting sekaligus
kemulutnya. puting susu Sarah begitu hebat mengalirkan susu, Pak Harjo begitu
senang. "hmmh... pak... wajahnya jadi basah susu itu",
"mm...sluurp...ndak papa sarah... bentar bentar...nah..." Sarah
berdiri sebentar, lalu duduk lagi, tapi cewek itu malah merasakan ada batang
berdenyut dibawahnya. "aah...apa itu pak?", "itu penis saya...hehe..."
pak Harjo ternyata tadi melepas celananya dan menyiapkan penis tegaknya.
"ooh... nanti kena celana saya kan sakit itu pak", "iya... buka
aja celana kamu deh", "ooh iya pak...udah...aahn..." setelah
melepas celananya, Sarah duduk lagi, dan penis tegak itu menggesek bibir vagina
Sarah meski masih dihalangi celana dalam. "nah...hehe...sluurp..mmh",
"aah... mmh...", "kamu sambil gerak aja Sarah",
"ooh... gini ya pak...", "iya, ooh...mm...sluurp" Sarah menggesek
nikmat penis pak Harjo, tentu Sarah juga merasa nikmat dibibir vaginanya.
"aah...mmh...", "hmmh...mm...sluurp... bentar sarah
ya...nah...", "mm...aah...aah... pak itu masuk...aaahn!" Pak
Harjo menyingkap celana dalam Sarah, penis tegak pria itu dimasukan saja kevagina
Sarah, Sleeb, pak Harjo merasakan nikmatnya memek Sarah.
"hhmh...uuh...hehe...biar kamu nggak jatuh sarah, sekarang kamu diem
aja...hehe...mmm...mm...sluurp..." Enaknya pak Harjo, ia sodokan penisnya
pada memek sarah yang hangat, sambil terus ia minum susu. "aah...aah...mmh...ooh"
Sarah mengikuti saja, sepertinya ia juga merasa nikmat saat memeknya digenjot.
Sarah tubuhnya bergerak karena dari bawah cewek itu memeknya dientot, buah
dadanya diremas, air susu tidak hanya diminum pak Harjo, cairan itu juga
menetes kemana mana. Entah beberapa menit terus Sarah bergoyang dientot pak
Harjo, tapi memang air susunya sudah selesai diperah. "aah...
sarah...aah", "mmh...udah ya pak...aahn", "iya
udah...hhmh" Sarah berhenti digenjot, ia turun, lemas ia duduk dikarpet.
Pak Harjo mengocok penisnya, lalu Croot croot, spermanya diarahkan dan
membasahi buah dada Sarah. "mmh... pak Harjo", "itu... krim buat
merawat buah dada", "ooh gitu ya pak", "iya... ini sarah
ada handuk", "oh iya makasih pak" sarah membersihkan tubuhnya
yang basah, lalu ia berpakaian lagi. "kamu mau pulang?", "iya
pak", "hmm, ini saya kasih kunci rumah cadangan", "buat apa
pak?", "besok saya keluar kota, kamu buka toko sendiri ya",
"ooh iya pak, siap" Sarah kemudian pulang, saat pak Harjo sudah
dipuaskannya.
"selamat datang Sarah...", "iya mas
Ardan", "hehe... lelah ya habis kerja?", "iya kayaknya
mas", "mau langsung tidur?", "iya mungkin mas" baru
juga pulang, sarah menuju kamarnya. Sarah mengganti pakaian, lalu langsung
tiduran dikasurnya, ia tidur karena lelah, hanya bh yang menutup buah dadanya.
Sarah tidur pulas, ia kemudian bermimpi buah dadanya makin membesar dan
mengucurkan air susu, tampak banyak lelaki yang mendekat dan menghisap puting
susu Sarah, bergantian mereka minum sampai puas. Sarah kemudiam terbangun dari
mimpinya, lalu ia melihat buah dadanya tidak dalam bhnya lagi, melainkan sudah
diremas remas tangan pria, dan ternyata itu si Ardan. Ardan juga tampak asik
menghisap puting susu Sarah, minum susu segar milik cewek itu.
"mmm...sluurp..mm...eh... Sarah kok bangun?", "iya... habis
mimpi...", "mimpi basah ya kan? soalnya tadi buah dadanya Sarah
keluar susunya lagi", "ooh... iya emang mas", "makanya saya
bantuin...hehe..mmm...sluurp..." bangun tidur Sarah sudah ditindih lelaki
lagi, kini si Ardan, yang tampak sibuk meremas buah dada besar milik sarah,
juga menggesekan tubuhnya diatas sarah. Sarah masih lemas, ia tampak membiarkan
Ardan, tentu Ardan jadi asik sendiri, makin bernafsu jadinya. Ardan tampak
senang sekali puting susu yang kenyal itu ia hisap terus keluar susunya,
dijilat disedot terus dikenyot, Sarah hanya mendesah saja.
"aah...mmh...aah", "mm...sluurp...", "mas Ardan, pak
Dirta kemana?", "lagi keluar
tadi...mm...sluurp...mm...kenapa?","ooh ya udah", "hehe...iya
udah biar aku aja yang nemenin Sarah...hehe..." Sarah kemudian merasakan
celana pendeknya dicopot, juga cdnya. "mmh...mas Ardan...",
"mm...sluurp..mm..." Ardan tak mendengarkan Sarah, ia terus nyusu
tapi kini ia juga buka celana. Ardan menyiapkan penis tegaknya ternyata,
digesekan diselangkangan Sarah, tak lama ia masukan saja kelubang ditengah itu,
Sleeb, "aaahn...mas...aah...aah" Sarah mendapati memeknya dimasuki
penis lagi, ia jadi mendesah makin nikmat suaranya, Ardan makin semangat.
"ooh...hehe... Sarah peluk aku aja", "aah...aah..." Sarah
memindahkan tangannya, ia peluk Ardan yang ada diatas tubuhnya, Ardan jadi
makin asyik menyetubuhi Sarah. ia hentakan penisnya maju mundur, menggesek
memek Sarah yang nikmat. "sekalian
kakinya dong cantik...nah..." Sarah kakinya disilangkan, jadi seperti
Ardan dikunci dalam pelukan Sarah, tentu makin rapat mereka bersetubuh, Ardan
makin semangat menggenjot memek cewek cantik itu. Memek nikmat, buah dada
kenyal, dan susu yang enak, Sarah memang sumber kepuasan bagi semua kalangan
laki laki. Ardan terus meniduri Sarah, ia juga sesekali menciumi sarah agar tak
banyak mengerang. menit demi menit mereka berdua asik dikamar, sampai salah
satu klimaks duluan. "aahn...oouh...mmh...aah...aah",
"ooh...udah sarah...mmh...ooh" Ardan berhenti, ia melepaskan dirinya
dari pelukan Sarah, lalu ia tunjukan penisnya pada sarah, dikocokan dengan
cepat, lalu Croot croot crot, Sperma menghujani tubuh Sarah.
"mmh...aah...mmh", "ooh...makasih sarah...hehe..." Setelah
puas, Ardan menemani Sarah sebentar, tapi kemudian ia segera pergi setelah berpakaian.
Sarah memilih mengambil handuk, menutup tubuhnya, lalu pergi mandi saja. Sarah
sudah memuaskan banyak lelaki hari itu. tapi ia tampaknya biasa saja, siapa
memang yang tak suka mencicipi tubuh indahnya.
Request cerita dong cewek dewasa dengan bocah kampung. Thanks
ReplyDeleteCerita arisan nenen dong
ReplyDelete