Setelah kemarin dientot beberapa lelaki, Sarah pagi itu
dapat bangun dengan tenang, tak ada yang mampir kekamarnya. Sarah kemudian
mempersiapkan diri untuk bekerja, ia mandi, setelah itu sarapan juga. Sarah
belum melihat kehadiran pak Dirta dirumah. Ia segera saja berangkat kerja, ia
juga ingat akan menjaga toko sendiri tanpa kehadiran pak Harjo. Ia melihat
rumah pak Harjo sepi, ya sudah Sarah membuka toko dan bersiap siap sendiri.
Setelah itu ia duduk cantik menunggu pembeli. Sarah hari itu seperti biasa melayani
pembeli, tak ada yang berbeda, hanya saja saat hari mulai siang, datang bocah
sd yang kemarin sempat meminum susu Sarah. "Siang mbak sarah",
"siang dek, mau beli apa?", "hehe... ndak mbak... mampir
aja...", "hmm, baru pulang sekolah ya?", "iya mbak"
Sarah melihat bocah itu malu malu, tapi senyum senyum sendiri, "hmm, kamu
mau nemenin aku jaga toko ya?", "eh...itu...iya...eh iya...",
"hmm, ya sudah sini" bocah itu malu malu tapi mendekati si sarah.
"misi ya mbak...", "hmm iya, loh kamu duduk mana ya?" tak
ada kursi lagi, sarah bingung, "hmm iya bediri aja ndak papa mbak",
"jangan... sini deh aku pangku ya" kaget tampaknya bocah itu, tapi ia
menurut saja. ia mendekat, lalu duduk dipangkuan Sarah. "maaf ya
mbak", "ndak papa, kan biar aku ada temannya", "hehe...
iya..." bocah sd itu bingung, duduk dipangkuan Sarah serasa gugup sekali.
"adek namanya siapa?", "saya Yafid mbak", "hmm, dek
yafid ya", "iya mbak", "rumah kamu deket sini ya?"
bocah itu makin gugup, ia malah mendapati buah dada besar milik Sarah menempel
dipunggungnya.
"eh... iya mbak deket sini", "hmm, loh
hujan..." Sarah mendapati hujan diluar rumah mulai menderu. Jadinya tak ada orang yang menuju toko itu,
Sarah hanya bersama Yafid. "mbak Sarah...", "iya dek?",
"mbak ndak kedinginan?" memang Sarah hanya memakai kaos meski memang
memakai celana panjang ketat. "hmm, dikit sih dek... kamu kedinginan
ya?", "ndak mbak, cuman... eh.." bocah itu kaget, Sarah malah
memeluknya, "kalo gini mendingan ndak dek Yafid?", "eh...
udah... anget kok mbak", "hmm... hujan terus ya tiap hari",
"iya mbak..." Yafid terdiam, ia menikmati hangatnya pelukan Sarah,
juga kenyalnya buah dada Sarah yang menggencet punggungnya. makin deras makin
enak saja yang dirasakan Yafid, Sarah juga tampak senang ada temannya.
"hmm, biasanya ini aku udah pulang", "iya udah pulang aja
mbak", "tapi masih hujan, dan pak harjo juga ndak dirumah",
"hmm, gitu ya mbak", "iya, hm... yuk tokonya ditutup",
"hmm, iya mbak" Yafid membantu Sarah menutup toko, setelah itu, yafid
diajak masuk kerumah pak harjo. "nunggu disini aja ya dek, temenin
aku", "iya mbak" duduk disofa disamping sarah saja Yafid sudah
terbawa nafsu. ia jadinya sesekali melihati Sarah itu, melihat buah dada besar
yang tadi menyentuh punggungnya terus. "kok lama ya hujan nya?",
"iya mbak...eeh... mbak...", "hmm? eh aduh..." Sarah mendapati buah dadanya
kumat, air susunya menetes keluar dan menbasahi kaosnya. Sarah tanpa ragu
melepas kaosnya, juga bhnya, lalu terlihatlah buah dada besar nan berisi itu,
Yafid terangsang berat melihat sarah. "eh...mbak...", "biasa ini
dek, apalagi dari pagi ndak dikeluarin..." Sarah mengambil gelas lagi,
Yafid tau apa yang akan dilakukan Sarah. kini yafid duduk saja, melihat sarah
sibuk memencet puting susunya sendiri, air susu muncrat masuk kegelas, membuat
Yasid yang nonton iu kehausan. "mbak sarah...", "iya
Yafid?", "itu... udah penuh gelasnya", "iya... kamu minum
ya dek? aku mau ngisi lagi, ini", "i...iya...mm" Yafid meneguk
susu digelas itu, sampai habis, lalu gelas kosong itu kembali diisi oleh sarah.
Yafid memegangi celananya terus, karena penis kecilnya tegak terus. "duh
bisa lama ini", "hmmh...aah..." Yafid terlihat seperti menahan
sesuatu, ternyata setelah itu bocah sd itu celananya basah. "loh...
yafid... ngompol ya", "aah... ndak... aduh maaf mbak",
"udah cepet kamu lepas aja dek", "aduh, iya mbak..." malu
malu yafid mencopot celananya, terlihatlah penis kecil yang tegak. "kalo
kebelet pipis bilang aja, nanti aku anter kekamar mandi ya", "i...iya
mbak" yafid menutupi penis tegaknya, sambil tetap melihati Sarah. Yafid
sempat minum 2 gelas susu, setelah itu tampak Sarah lelah. "huh... ",
"kenapa mbak?", "pegel dek... kamu kau bantu aku ndak?",
"bantu...apa mbak?", "sini kamu minum susuku langsung aja ya"
Yafid kaget, suara hatinya terbaca oleh sarah. "yang bener mbak?",
"iya sini... kamu tidur aja, sini sini" Yafid sudah tertarik, ya
sudah ia mendekat, lalu tiduran dipangkuan sarah, buah dada menggantung didepan
matanya. "mm... gimana mbak?", "ini kamu hisap aja puting susuku
ya", "oh.. iya mbak...mm...mmmp...mmm, sluurp...mm" Yafid senang
sekali, ia bisa menghisap puting kenyal milik sarah, dan minum susu langsung
dari sumbernya. "nah gitu... yang kanan ya habis ini",
"mm...sluurp...mm... iya mbak", "sip, ini kok berdiri dek? Yafid
sampai lupa menutupi penis tegaknya, bocah itu sibuk mengelus buah dada mulus
yang besar. "eh... itu...", "apa sama kayak buah dadaku ya dek?
harus di keluarin isinya? tadi kan celana kamu basah", "eh... iya...
itu...aah", "maaf ya dek... aku pegangin aja ya... ",
"aah... iya..mmp.. mm...sluurp..mmm" senangnya Yafid, sambil minum
susu ia mendapati penisnya dipegangi oleh sarah. bocah itu sibuk meremas dan
memegang buah dada yang tak bisa dijangkau seluruhnya dengan tangan kecilnya.
"Yafid, kamu ndak keburu pulang kan?", "mm...sluurp... ndak kok
mbak", "hmm, ya udah takutnya kamu nanti dicari", "ndak kok
mbak...mmm...", "Yafid, kamu kalo dirumah masih nyusu gini ndak sama
ibu kamu?", "mm...sluurp...aah... ndak mbak", "hmm gitu
ya", "punya ibuku udah ndak keluar susunya", "ooh
gitu", "iya...mmm...mm...aduh...uuh" Yafid tak tahan dengan
kenikmatan yang ia rasakan, croot croot, bocah itu menyemburkan cairan lagi,
membasahi tangan Sarah. "eeh... yafid", "maaf ya mbak...",
"hmm ndak papa...kamu lanjut aja..." yafid meneruskan minum susu.
Sarah tampak malah menjilati cairan ditangannya itu. "mbak... kok itu
dijilati mbak?", "mm... iya... sama kan kayak susu?",
"eh... iya mungkin mbak..." Yafid melanjutkan aksi minum susunya,
sampai ia puas, dan beberapa kali klimaks lagi. "Yafid, kayaknya udah ndak
keluar terus kok susunya", "iya mbak... aku udah... kenyang",
"hmm, ya udah pulang aja yuk", "tapi celanaku masih basah",
"hmm iya... ya udah disini dulu" Yafid duduk lagi disebelah Sarah.
meski puas minum susu, Yafid masih saja tertarik kepada Sarah, ia masih
memandangi cewek itu. "mbak sarah?", "iya... ada apa
yafid?" Yafid tiba tiba memeluk sarah, "mbak sarah... aku...
ngantuk...", "hmm, kayaknya tidur dikamar aja deh dek, sini aku
anter" Yafid diantar kekamar yang tak ditutup didekat mereka. "mbak,
temenin aku tidur ya..." Yafid sudah nafsu berat, ia peluk terus si Sarah,
"hmm iya iya... yuk dh tidur" mereka tiduran dikasur. Yafid merapat
ditubuh sarah,.bahkan ia kembali mengelus buah dada besar milik sarah, "mbak
sarah tidur juga ya...", "iya... kamu biasanya tidur sama ibu kamu
ya?", "iya mbak... aku sambil... peluk ibuku...", "hmm
iya...", "terus...aku... cup...cium sayang ibuku...cup...",
"hmm...iya..cup... dah tidur ya...", "iya..." Mereka
mencoba tidur bersama dikamar itu. Lama diam dikamar, yang tertidur duluan
malah sarah, Yafid masih bangun meski menutup mata. ketika bocah sd itu membuka
mata, ia melihat Sarah tidur pulas. langsung ia beraksi semaunya, jantungnya
bersegub kencang, ia siap melakukan keinginannya. ia kembali mengelus buah dada
sarah, bocah itu juga menciumi bibir sarah yang menggoda. tak mau berlama, ia
melihat kebawah, ia mulai membuka celana yang tersisa ditubuh sarah. setelah
itu, ia makin terangsang, ia lihat selangkangan Sarah, ia posisikan tubuh sarah
agar tiduran telentang. setelah itu, Yafid membuka kedua paha sarah perlahan,
sehingga terlihat garis yang tertutup bulu bulu. Makin tertarik, Yafid kini
mengambil posisi diatas tubuh Sarah, ia mencoba menusukan penisnya yang tegak
menuju lubang diselangkangan Sarah. mudah saja ia masukan, memang burungnya
masih kecil, masuk segera kelubang hangat milik sarah. Yafid senang bisa
melakukan hal impiannya itu. kemudian ia memeluk sarah dari atas, sambil ia
mencoba menggerakan pinggulnya, maju mundur dengan nikmat, penisnya mencicipi
vagina sasaran pertama. Yafid tak bisa berhenti lagi, ia mempercepat
sodokannya, penisnya maju mundur, hanya sepertiga vagina Sarah yang digesek,
meski tak sampai dalam, tentu Yafid sudah merasa kenikmatan. tangannya mengelus
dan meremas buah dada Sarah, Yafid benar benar terpuaskan, ia bahkan sampai
klimaks lagi, croot crot, ia isi memek sarah dengan cairan kemaluannya. tak
puas sekali saja, Yafid memasukan penisnya lagi kevagina sarah, memang rasanya
nikmat, jadi ia ulang saja sampai puas.
Hari sudah Sore, Sarah bangun dari tidurnya, lalu
melihat Yafid ada diatas tubuhnya. Sarah kemudian merasakan reaksi divaginanya,
cairan mengalir keluar dari memeknya. "nngh... Yafid...", yafid
ternyata kelelahan dan sempat tertidur, "eeh... mbak sarah..." Yafid
turun dari atas tubuh sarah, "udah sore ya... hujan juga udah reda...
pulang yuk", "hmmh... iya mbak..." Sarah tak mempersalahkan apa
yang dilakukan Yafid saat ia tidur, karena memang ia sudah biasa dengan hal
itu. Yafid memakai pakaiannya, lalu bersiap pulang. "mbak Sarah...",
"iya dek?", "makasih ya mbak", "iya sama sama..."
Yafid pulang dengan penuh rasa lega. Sarah pergi kekamar mandi, ia bersihkan
tubuhnya, juga memeknya. Setelah itu ia pergi pulang juga setelah mengunci
rumah pak Harjo.
Sampai dikost, Sarah langsung pergi kekamarnya, tampak
tak ada kehadiran Ardan. Sampai kamarnya, ia melepas pakaiannya, bersiap untuk
mandi. "Sarah...", "oh... iya pak Dirta... ada apa...",
"aku masuk ya...eeh sarah ganti baju ya..." Pak Dirta asal masuk saja
saat Sarah hanya memakai celana dalam saja. "ada apa pak?", "eh
iya... itu... besok ada yang mau kost juga disini", "hmm... mau
ngekost dikamar sebelah itu ya pak?", "iya bener... anak smk, laki
laki", "hmm iya", "tapi juga ada satu lagi anak smp laki
laki", "hmm, nanti dia dikamar mana pak?", "kalo sementara
dikamar kamu gimana?", "hmm... boleh pak", "soalnya nunggu
waktu kostnya si Ardan habis", "ooh gitu ya... iya udah pak ndak
papa...", "siip hehe... sarah mau mandi ya?" Pak Dirta sehari
tak bertemu Sarah jadi sange lagi. "iya pak baru pulang dari jaga
toko", "hmm... tapi ituloh... hehe... susunya keluar lagi",
"eh... iya pak aduh..." Sarah malah mendapati putingnya meneteskan
susu. "hehe... mending saya... bantuin bentar deh, gimana?",
"hmm... iya deh pak..." Sarah malah langsung berpindah, ia tiduran
saja dikasurnya, tentu pak Dirta dengan sigap mendekat, ia naik keatas tubuh
Sarah, langsung ia tangkap dua buah gunung kenyal milik sarah. "hehe...
bentar aja sarah...hehe...mmm...mmp...mm", "iya pak...aah...mmh"
Sarah hanya menyaksikan buah dadanya ditarik dan puting susunya dikenyot dan
dihisap,.rasa gelinya sudah biasa dinikmati oleh Sarah. "mm...sluurp...mm
... si Ardan udah bantuin kamu ndak tadi?", "ndak ketemu mas Ardan
tuh pak", "hmm ya udah hehe...mm...sluurp...mm" pak Dirta merasa
bebas, ia hisap sepuasnya susu Sarah. Sarah seperti kemarin, mendapati ada
benda yang berdenyut diselangkangannya, dan pak Dirta tampak tak segan membuka
celananya dan menggesekan penisnya diselangkangan Sarah. Sarah mendesah dan
bergoyang keenakan, Pak Dirta makin semangat jadinya. "aah...mmh",
"sluurp..mm...aah... wah keburu dingin... aku cepetin deh", "iya
pak...eh..itu...aaah..." Pak Dirta mencopot celana dalam sarah, memek
cewek itu ditarget lagi, tentu kini penis pak Dirta yang minta jatah. segera
benda pusaka itu dimasukan, Sleeb, "ooh...mmh...uuh",
"aahn...pak..ouuh" andai penis Yafid sudah sedewasa milik pak Dirta,
tentu siang tadi sarah akan terbangun dari tidurnya. Sekarang sarah geleng
geleng mendapati memeknya sesak, penis Dewasa milik pak Dirta menggesek dinding
vagina sarah. "hehe... ooh", "aahn... pak...aah...aah"
Sarah desahannya memang merdu dan amat menggugah nafsu, jelas pak Dirta makin
asyik saja menggenjot memek cewek itu. Sarah jadinya diperkosa lagi, digenjot
asik diatas kasurnya. Sarah harus memuaskan nafsu pak Dirta dulu, setelah itu
ia baru bisa mandi. Sarah sadar atau tidak, ia tampak menikmati juga saat
dirinya diajak beradu diranjang dengan siapapun.
next titfuck/paizuri only, please.
ReplyDelete