Malam tahun baru adalah malam yang paling ditunggu, semua kalangan masyarakat pasti merayakannya dengan berpesta, pesta kembang api, atau pesta lain yang mengasyik kan. "Tahun baruan
kemana ini Nat?", "Kerumah temenku yuk Ver" Vera dan Natasya
kali itu sedang bercakap cakap didepan rumahnya, Dua janda muda itu sudah cukup
dikenal, karena kecantikan dan juga kemontokannya, buah dada mereka yang besar itu
sudah jadi menu favorit para pria. "Hayo mau kemana? gak ajak ajak
nih", "Mau dong kita ikut tahun baruan", Jonathan dan William
ikut nimbrung ngobrol bersama. "Aduh, mana mungkin kita gak ngajak kalian,
nanti mainnya sama siapa hayo? hehe", "kalian gak pulang kampung
kan?", Natasya dan Vera memang sudah menganggap William dan Jonathan teman
hidup mereka. "Asyik, hehe", "Tenang, tahun baru ini kami maunya
barengan kalian aja" Vera dan Natasya tersenyum, memang dua mahasiswa itu
suka sekali bercinta dengan Vera dan natasya. "Ya udah, siap siap aja dech
nanti, mm... Ver, kita mandi yuk", "Oh, ayo Nat, udah sore",
"Kami ikut yach, biasa... hehe", "Iya... ayo ikut sini
ganteng..." Seperti biasa, Dua janda muda itu sudah asyik bersetubuh
sambil mandi dengan dua mahasiswa itu. Malam tahun baru nanti mereka akan
keluar kerumah temannya Natasya.
Ditempat lain, juga
ada orang orang yang sibuk membicarakan malam tahun baru, "Mbak Asti, dari
pada dirumah saja, ayo ikut saya
merayakan tahun baru", "Wah, boleh pak, dimana ya?",
"Dirumah temenku, nanti aku ajak beberapa teman kamu sekantor ini
kok", "Wah, saya ikut pak, sudah lama tidak beramai ramai merayakan
tahun baru", "hehe, kamu sih, gak pindah saja dari tempat tinggal mu
itu", "Saya kasian sama tetangga saya pak, mereka tiap hari pasti
mampir kerumah untuk main, kasian kalau gak dituruti" Asti dan Bos
perusahaannya itu sedang berbincang bincang disela bekerja. Asti yang juga
seorang janda muda, bekerja diperusahaan milik Bosnya itu sudah lama, sebagai
sekertaris, tugasnya bukan hanya membantu bosnya itu, juga memuaskan hasrat
seksnya. "Haha, memang kamu ini terlalu baik Asti" Bosnya itu tau
Asti terlampau sering bersetubuh, apalagi dirumahnya, hampir setiap hari ada
yang mampir untuk menikmati tubuh janda muda itu. "Mungkin bisa dibilang
begitu pak, haha", "Ya sudah, nanti kalau udah saatnya, saya susul
kamu, kita berangkat bareng", "Siap pak, terima kasih",
"Oke, Asti, sini sebentar...", "Kenapa pak?", "Saya
haus, minum susu kamu ya...", "Oh, iya deh pak, seperti biasa"
Asti sudah terbiasa memuaskan nafsu bosnya itu, mereka sepertinya akan pergi kesuatu
tempat, yang mungkin bersamaan dengan Vera dan Natasya itu.
Saat malam tahun baru
tiba, Vera dan Natasya didampingi William dan Jonathan sudah bersama sama
berkendaraan menuju rumah temannya Natasya. "mm... mbak Nat, temennya
siapa sih namanya?", "Namanya Rini, tempatnya agak jauh, didesa
sih", "kok kedesa?", "udaah, seru deh nanti, kamu nyetir
aja Will" William membonceng Natasya, dan Vera dibonceng Jonathan.Dua
mahasiswa itu senang, yang dibonceng buah dadanya digencet dan menempel
dipunggung mereka, Mereka melanjutkan perjalanan. Beberapa menit kemudian,
Dibelakang mereka tampak ada sebuah mobil, dan ternyata itu mobil yang
ditumpangi Asti bersama bos serta teman temannya diperusahaan. "Masih jauh
ya pak?", "beberapa menit lagi, sudah, kamu duduk yang manis
aja", "Geli pak, auh, haha" Asti bukan duduk dikursi, tapi duduk
dipangkuan Bosnya itu, penis dalam celana itu berdiri tegak ditempelkan
diantara kedua selangkangan Asti yang memakai Rok itu. Teman temannya sudah
terbiasa melihat adegan hot Asti dengan bosnya itu, mereka juga biasa ikut
andil. "Nanti kamu pasti seneng, nanti temenku juga secantik dan seperti
kamu kok Asti", "Iya kah pak?", "Siapa namanya?",
"Rini namanya, dia cantik dan semontok kamu", "Ah bisa saja pak
bos ini, hehe" Mereka melanjutkan perjalanan.
"Rini, mana tamu
tamunya?", "sebentar lagi datang kok mas Ali" Rini kali itu
sudah bersama Ali, mereka sibuk menata rumah Rini. Rini juga seorang janda
muda, yang kini bekerja ditempat Ali. Tidak hanya bekerja biasa,Didepan rumah
Rini sudah ada beberapa tamu, mereka pria pria yang sering menikmati tubuh
montok Rini itu juga. "Wah, ramai ya, baru kali ini ada acara tahun baruan
begini loh disini", "Begitu ya pak Ridwan? idenya mas Ali ini",
"Ooh, pantes, hehe", "Santai pak Ridwan, Rini juga mengajak
teman temannya dari luar desa", "Masak sih?", "Loh iya pak,
jangan salah" Sedang asyik berbincang, ternyata Rombongan Natasya sudah
tiba dan memarkir motornya, Rini segera menyambut. "Wah, Natasya",
"Hei Rini, Waah, makin... Montok aja kamu, haha", "Kamu juga
Nat, haha, ini temen temen kamu?", "Iya, itu Vera, teman
seperjuangan, dan itu Jonathan dan William", "Wah, salam kenal
ya..." Rini berkenalan dengan Vera, Jonathan dan William. Pertama Jonathan
dan William yang kaget melihat sosok Rini yang sama semenggairahkan layaknya
Vera dan natasya, kemudian disusul para pria desa Rini itu terpukau melihat ada
dua perempuan secantik dan semontok Rini, bahkan mereka menggelengkan kepala
sambil melongo. Vera, natasya dan Rini sempat melihat pria pria itu terdiam
dalam pesona mereka, "Astaga Rini... Temen temen kamu... lelaki semua,
haha", "Ya gitu deh nat,hehe", "Gak kalah sama si Nat
tuh", "Apa sih Ver? haha". Lalu datang satu mobil diparkir
didekat tempat itu, lalu yang pertama keluar adalah Asti, disusul bosnya, serta
teman diperusahaan itu. Pria pria disana tadi kembali terkesima, datang satu
lagi perempuan super cantik, putih mulus montok pula. "Wah, pak
Parno!", "Hai Natasya, lama tak ketemu ya" Natasya menyambut bosnya Asti itu,
"Hehe, gimana perusahaannya?", "makin berkembang pastinya,hehe,
wah, sudah ramai sekali ya", "Iya, kenalin ini Rini, yang punya
tempat ini, hehe", Rini kemudian mendekati Parno, dan bersalaman,
"Salam kenal pak", "W...wah, salam kenal juga, eh ini saya juga
bawa karyawan saya, Ada Asti, dan juga yang lain", "Kenalin mbak
Rini, saya Asti", "Wah, salam kenal, cantik sekali mbak Asti
ini", "Ah, bisa saja mbak Rini, hehe" Semua orang mulai saling
berkenalan, saling bertukar cerita, serta mengingat masa masa mereka dulu saat
bersama, ataupun bertukar pengalaman.
"Ali, memang gak
salah kamu punya ide bikin acara gini", "iya dong pak Ridwan, saya
tau pasti ada mangsa baru yang hadir kali ini", "Super memang, aduh
udah gak tahan aku" Pak RIdwan tak kuasa melihat kemolekan tubuh Vera itu.
"Hayo? lagi ngomongin siapa pak? haha", "eh, enggak mas
Jonathan, hehe", "yang mana pak Ridwan, bilang aja", "ndak,
itu, baru kali ini saya liat perempuan seperti mbak Vera", "gak salah
lihat memang pak Ridwan, saya udah lama sekamar sama mbak Vera malah" Pak
Ridwan kaget, antara malu dan heran, "w...wah, mas Jonathan ini...",
"saya cuman numpang dirumahnya, tapi... sekaligus jadi pengganti suaminya
yang udah pergi, hahaha", "oooh, ternyata, janda juga ya mbak Vera
itu?", "iya pak, si mbak Natasya juga janda", "wah, memang
beruntung mas Jonathan ini", "pak Ridwan juga beruntung, pasti mbak
Rini itu sering main sama pak Ridwan kan?", "wah... kayak peramal,
tau bener mas Jonathan, hahaha", "haha, jangan salah mas jo, Si Rini
itu malah karyawan saya, saya jauh lebih sering menikmatinya", "haha,
mas Ali memang luar biasa" Pria pria disana saling bertukar informasi,
dalam canda tawa mereka, membahas pengalaman mereka menikmati buah dada janda
janda muda itu, juga bagaimana nikmatnya hari hari mereka.
"Kamu enak kerja
dirumah Nat, aku gak bisa...", "aduh Rini, kamu sih, plin plan,
haha", "hehe, untung kamu punya temen sebaik mbak Vera ini",
"ah, ndak kok mbak Rini, Nat kan udah temen baik aku", "tuh,
denger sendiri, hehe, mm... mbak Asti, jam berapa ya?", "jam 10 mbak
Nat, masih 2 jam lagi", "ooh, mbak Asti udah lama kerja sama
parno?", "agak lama sih, udah sering diajak kemana mana, hehe" 4
Janda muda itu saling bercerita mengenai kehidupan mereka sehari hari. Pria
pria disekeliling mereka masih sibuk memandangi janda janda itu, buah dada
mereka yang montok tak bisa berhenti dipandangi oleh para lelaki. sambil
menunggu, hidangan yang disediakan juga sudah asyik disantap.
"Natasya, sini
dong, bentar" Natasya lalu mendekati Pak Parno yang cukup jauh dari keramaian.
"Ada apa?", "mumpung masih jam segini, kita bikin lomba,
aja", "lomba apa nih?", "lomba yang enak enak, lomba hisap
susu kalian, gimana? hahaha", "ih, maunya... gak puas ya minum
susunya Asti?", "gak gitu nat, liat tuh, pria prianya udah gak tahan,
bukan nunggu tahun baru, nunggu kapan nyicip susunya kalian, haha",
"Asyik juga, sih, udah lama pengen coba ngeseks rame rame",
"tuh, aku belum bilang ngeseks, kamu udah tau konklusinya, gimana
Nat?", "Oke, emang tuh Asti mau mau aja disuruh ya?", "Iya,
gak kayak kamu, haha", "pas kalo gitu, mereka bertiga gampang diajak
seneng seneng, aku yang bilangin deh", "makasih cantik, yeaah"
natasya lalu mendekati 3 janda muda yang berbincang disana. "Eh, Ver,
Rini, Asti, aku ada ide nih", "Ide apa nat?", "Kita adain
games yuk, mumpung jam segini", "boleh tuh, games apa nih?",
"mmm... games... minum susu! hahaha", "Nat, pasti susu kita
nih?", "Iya lah Ver, Asti dan Rini juga bisa mengeluarkan air susu
kan?", "hampir tiap hari malah mbak", "aku tadi juga belum
sempat meres juga sih", "tuh, gimana? mumpung banyak yang minat..", "Boleh deh nat",
"Aturannya gimana?", "udah mbak Asti, kita semua telanjang aja, biar mereka yang atur",
"ooh, oke", "ya sudah Nat, kamu panggil semuanya",
"Siap Rini" Natasya lalu tanpa malu langsung melepas semua pakaian
yang ia kenakan, tubuh mulusnya itu tak ditutupi apapun, buah dadanya yang
berisi kini bergoyang bebas. Natasya lalu naik keatas meja, sontak semua pria
disana memperhatikan janda binal itu. "Ayo semuanya, tolong perhatiannya ya,
Kita mau adain games nih!", "Waah, games apa nih? kok udah telanjang
aja...", "Games Minum susu... mau gak?", "Mauu!!!",
"Mau banget!! wah haus banget nih!" Pria pria itu ramai, bersorak
gembira, keinginan mereka tersampaikan. "hahaha, Eh, kalian, ayo cepet
buka pakaiannya" Vera, Asti dan Rini segera mengikuti Natasya, janda janda
muda itu mulai bugil. Pria pria disana tak kuasa menahan kegembiraan, bukan
ingin melihat kembang api, memang mereka ingin melihat tubuh tubuh mulus dan
montok milik janda janda muda itu, buah dada mereka yang besar dan berisi sudah
ingin segera disantap.kemudian Natasya turun dari meja, lalu menata beberapa
meja dalam satu baris rapat. "ladies, tiruin aku coba ya..." Natasya
menundukan tubuhnya lalu mengambil posisi diatas meja, buah dadanya itu angkat,
dan dipampangkan kearah depan, puting putingnya disiapkan menghadap depan, buah
dadanya lalu ditempelkan dimeja, menjuntai didepan meja. bokong montoknya itu
dibiarkan, kakinya dibuka lebar, sehingga vaginanya itu bisa dilihat mata pria
pria disana. Vera, Asti dan Rini mengikuti Natasya, mereka berjejer disebelah
Natasya. Urut dari Kanan, Natasya, Vera, Asti, dan Rini sudah mengambil posisi,
buah dada mereka diarahkan kedepan, puting puting menggemaskan itu siap untuk
dihisap, lubang vagina mereka terpampang juga.
"Ayo, Games
dimulai, siapa mau duluan?", "Aku dulu!", "aku
mau...mm...", "aku juga dong...mm..mm..", "wah asyik...
mmf" Pria pria itu bergerombol mengitari meja dengan hidangan janda janda
muda itu. Kini Buah dada mereka sudah mulai dielus dan diremas remas, puting
puting itu juga sudah dikecap dipilin dan dihisap pria pria disana. tak perlu
lama, beberapa menit air susu nikmat sudah dinikmati pria pria itu. "mm!
Slruup...slruup", "cup..mm...slruup...wah, asyik.. sslruup",
"segar...slruup...slruup", "Wah wah, asyik sekali kalian, memang
seru gamesnya, haha" Parno masih melihati saja janda janda muda itu mulai
dihisap putingnya, juga diminum air susunya. Pak Ridwan tampak sudah asyik
menghisap puting merah muda milik Vera itu. Jonathan dan William mencicipi air
susu milik Rini, dan mereka tau memang rasanya berbeda. Ali mencicipi Air susu
Asti yang berkulit putih mulus itu. teman teman Asti sibuk menikmati Air susu
Natasya yang kata bos mereka itu super nikmat air susunya. Pria pria lain juga
ikut ambil andil. "Slruup... wah, segar manis susunya mbak Rini...
slruup", "aahn... iya mas Jo..ooh",
"slruup..slruup...slruup", "aahn!" Rini tak kuasa menahan
nikmat, saat dengan hebat buah dadanya ditarik tarik, puting putingnya itu dihisap
dengan kuat oleh jonathan dan william. "mbak Vera, sluurp..susunya bikin
ketagihan... slruup", "auh...mmf...aahhn" Vera tau pak Ridwan
sepertinya sudah ahli mengurus buah dada, hisapan mulutnya itu membuat
putingnya jadi geli. "Wah wah, mas mas ini udah ahli, sering netek
punyanya Asti ya?", "Iya mbak Nat...slruup..slruup..",
"enakan punya mbak Natasya deh kayaknya, hehe... slruup" Janda janda
itu kini mulai terangsang, Pria pria itu secara bergilir bergantian menghisap
puting mereka, air susu mengalir mengisi mulut mulut mereka seiring waktu
berjalan.
"Nat, udah
basah, pengen coba deh, lama gak nyicipin, mm...slruup", "Aaahn! wah
Pak parno... tau banget memekku udah pengen dihisap... ouuh" parno kini
sudah menempelkan kepalanya diselangkangan Natasya, dan mulutnya sudah
menjelajahi memek basah janda muda itu. "slruup... minum ini juga enak
loh.. slruup", "aaahn... ouh" Vera merasa vaginanya itu mulai
dihisap, ternyata pak Darto, temannya Rini itu. "Asti, seperti biasa, aku
minum airmu ini ya... slruup", "Aaahn, iya.. oouh!" Asti melihat
teman seperusahaannya sudah mulai menjilat dan menghisap vaginanya.
"aahn.. mas William.. ooh", "slruup... manis juga cairan
dimemeknya mbak Rini... slruup" William ternyata sudah berpindah dan
menyicip cairan nikmat divagina Rini itu. Kini janda muda itu hanya bisa
mendesah dan menikmati tubuhnya dihisap para lelaki dimalam tahun baru itu.
Vagina mereka yang basah Asyik digrayangi lidah nakal Pria, buah dada besar
berisi nan montok milik janda janda muda itu terus secara bergantian dihisap
mulu mulut lelaki disana, air susu tak berhenti mengalir, suara kecapan mulut
pria pria itu diiringi desahan para janda janda muda itu. Kini pesta taun baru
itu jadi makin ramai, 4 janda muda asyik digilir untuk dihisap air kenikmatannya.
4 janda itu lama lama baru sadar, pria pria disekeliling mereka itu ternyata
sudah ikut ikutan telanjang. Pesta tahun baru itu kini diisi para orang bugil
yang akan segera memulai pesta seks.
natasya yang sudah
lama tak bertemu Parno, jadi ingin merasakan penis bos perusahaan itu,
"Aahn, Parno, masukin deh, kangen deh rasanya penismu", "Oke,
cantik, siap... uuh" Penis besar milik Parno segera mengisi vagina
Natasya. "Aaahn, auh, oh, pak itu...", "aku main sodok sini ya
mbak Vera, biar seru games nya... uuuh" Pak Darto sudah asyik
menggoyangkan penisnya dalam vagina Vera itu. "Aaahn, sshh ooh!",
"Udah pengen masukin nih, Asti tau kan? kayak biasanya?" Vagina Asti
juga sudah diisi penis teman kerjanya. Tampak Rini kini dibopong oleh William
dan Jonathan kedalam kamar, setelah itu, William langsung memasukan penisnya
mengisi vagina longgar milik Rini itu, "mbak aku coba ya, main
disini", "aaahn, iya mas...ouh!", " Aku, disini aja, seru
kalau main games dikasur, hehe" Jonathan memilih menggencet penisnya diantara
himpitan dua buah dada montok milik Rini. Kini tubuh Rini kembali bergoyang,
dengan tubuhnya kini disodok benda keras milik dua mahasiswa itu.
"Oooh, kerasin
dong parno, aah!", "mau yang lebih yahut? nih!" Kini Natasya
sudah merebahkan tubuhnya diatas meja, Vaginanya disodok dengan cepat oleh
Parno itu, buah dadanya juga tak berhenti diremas dan dihisap putingnya oleh
teman teman Rini. "Slruup...slruup... hebat banget mbak Rini, ahli ngeseks
kayaknya", "ouh, mmf...nggh... iya dong...aaahn!", "jadi
pingin nyium deh...cup..mm...slruup" seorang pria ikut andil dan mencium
bibir Natasya, sambil mulai mengadu lidah. Natasya digrayangi 3 pria dengan
asyiknya. Tubuhnya terus bereaksi, seiring hentakan Parno dalam vaginanya, juga
hisapan kuat mulut mulut pria dimulut dan putingnya.
"Aaahn..ouh",
"mbak Vera, lubang pantatnya kayaknya sering diisi juga ya?",
"ouh, mmf, iya pak Yusrin...Aaahn!", "kalo yang satunya ini
selalu diisi penis pria pria pasti, meski longgar nikmatnya luar biasa,
oooh", "Aaahn..aah..aah...ssh..mmf... auh pak Darto...ouh" Kini
pak Darto membopong tubuh Vera, dan penisnya terus menyodok vagina janda muda
itu. pak Yusrin juga asyik menusuk nusuk lubang pantat vera dengan penis
tegaknya. Vera kini melompat lompat dalam pelukan pak Darto, sambil lubang
pantatnya disodok dari belakang oleh pak Yusrin, Janda muda montok itu
dinikmati dua lubang tubuhnya, sambil buah dadanya bergoyang goyang, dan air
susunya menetes kesegala arah.
"oooofgh..mmf",
"mbak Asti diem aja, biar enak sodokannya", "mmf, uufgh!",
"Bisa aja mas Ali, mana bisa diem kalau memeknya aku sodok begini,
haha", "uufh..ufgh...aahn" Ali sudah asyik menyodok mulut Asti
dengan penisnya, sambil meremas dan menggrayangi buah dada montok Asti itu.
Vagina Asti juga tak henti dipenetrasi oleh teman kerjanya sendiri. "Aku
ikut dong, masukin sini ya..", "mmf..hgnnf...aaahn!" seorang
pria ikut andil, dan mulai mengisi lubang pantat Asti. Kini Asti harus melayani
hasrat seks 3 pria yang sudah asyik menggerakkan penis maju mundur menikmati lubang
lubang dalam tubuhnya itu.
Beberapa pria lain
juga ikut menikmati pesta seks itu, mereka sering berganti posisi juga berganti
peran, dari menikmati air susu dari puting merah muda janda janda itu, lalu
mengisi vagina, mulut, dan lubang pantat milik janda muda yang cantik nan
montok seperti mereka. Natasya, Vera, Asti dan Rini Kini disetubuhi Pria pria
secara bergantian, dalam menit menit menuju tengah malam. Beberapa pria sudah
klimaks, kecuali untuk yang sudah berpengalaman menikmati tubuh janda janda
muda itu. Suara desahan diiringi suara sodokan penis penis para pria, juga
suara kecapan mulut diputing yang mengeluarkan air susu itu. Kegiatan pesta
tahun baru itu lebih meriah dari kembang api yang terdengar, pesta seks memang
luar biasa nikmat dan menyenangkan.
"Udah mau tengah
malam, kumpul sini" 4 janda muda yang sudah lelah itu kemudian dikumpulkan
ditengah, wajah mereka yang memerah itu kini melihat penis penis para pria
diarahkan pada tubuh mereka, pria pria itu mengocok penisnya sambil menghitung
mundur, "5...4...3...2....1...oooh!" Crooot crooot crooot crooot
croot, Sperma melesat kearah Vera, Natasya, Asti dan Rini, penis penis para
pria itu memuntahkan mani yang menyembur ke janda janda muda yang ada ditengah
itu. "Oooh, wow, sungguh luar biasa" Natasya sangat senang, baru kali
ini ia membuat games seseru itu, ia sempat melihat janda janda disebelahnya,
tampak juga sangat puas dan lega.
Disambut kembang api
yang meriah dari tempat lain, Mereka semua merasa lega dan gembira, sudah
mengisi pesta tahun baru itu dengan
kegiatan persetubuhan yang luar biasa. Setelah selesai menonton aksi kembang
api sambil Istirahat, janda janda muda itu malah kembali disetubuhi, juga
dinikmati buah dadanya. Beberapa pria sudah lelah dan memilih istirahat, sedang
yang lain kembali melanjutkan pesta seks itu. Sampai puas pria pria menikmati
tubuh Natasya, Vera, Asti dan Rini itu. Dengan puas mereka mempraktekan posisi
dan adegan yang luar biasa nikmat, memuaskan hasratnya, Sampai puas untuk
menikmati Pesta tahun baru seks itu.
Cerita Lainnya:
Cerita seks Vera dan Natasya:Klik Disini
Cerita seks Rini: Klik Disini
Cerita seks Asti : Klik Disini
Cerita Lainnya:
Cerita seks Vera dan Natasya:Klik Disini
Cerita seks Rini: Klik Disini
Cerita seks Asti : Klik Disini
No comments:
Post a Comment