"Kuliah hari ini sampai disini
saja" Dosen baru saja selesai mengajar, Kiko sudah senang, mahasiswa 21
tahun itu ingin segera pulang, "Oh, maaf, saya ada tugas buat kalian,
rangkum halaman 66-69, lusa dikumpulkan dimeja saya", "Wah pak,
terlalu mepet", "Aduh Kiko, kamu ini, ya sudah kalian berkelompok
saja" Dosen itu membagi kelompok, dan Kiko mendapati dirinya sekelompok
dengan Tina dan Juni, dua mahasiswi yang kurang aktif dikelas.padahal banyak
mahasiswa lain dikelas itu, tapi dosen itu memilihkan teman kelompok yang
paling sulit diajak bekerja sama, tentu Kiko jadi makin tidak senang. Kuliah
diakhiri, Kiko kemudian menemui Tina dan Juni itu. "Eh, Tin, Jun, Ayo
ngerjain itu tugasnya...", "mm... nanti aja deh ko..", "Iya
ko, baru aja selesai kuliahnya kan...", "ya kalau gak segera
dikerjain, keburu gak feeling loh..", "Ngerangkumnya dikontrakan kami
aja ko...", "Iya, ntar malem kamu samperin deh kekontrakan" Kiko
tau memang Juni dan Tina tinggal satu kontrakan, mereka berdua selalu bersama,
seakan tidak ada yang mereka kenal lagi dikelas. "Boleh emang cowok masuk
kontrakan kalian?", "alah, gak papa, Kami pergi dulu ko, see you
later..." Kiko kemudian ditinggalkan dua cewek itu. Kiko sempat ragu apa
memang nanti ia akan mengerjakan tugas itu dikontrakan Tina dan Juni, ia tak
punya pilihan lain selain menuruti kemauan dua mahasiswi itu.
Malam Harinya, Kiko sudah bersiap
untuk menuju kontrakan Tina dan Juni itu, bbm yang ia kirim dari sore itu baru
dibalas oleh Tina, padahal ia hanya menanyakan alamat, Kiko pun berangkat
menemui Tina dan Juni. Beberapa menit perjalanan, Kiko sudah tiba dikontrakan
itu, segera ia pencet bel, dan segera tampak Tina membuka pintu. "Malem
Tin", "Eh, Kiko, yuk masuk..." Kiko sempat melihat Tina tampak
memakai kaos dan jeans pendek. Segera ia masuk kedalam, Kiko pun heran,
meskipun dirinya itu laki laki, tapi ia tau keadaan kontrakan Tina dan Juni itu
sangat amburadul dan tidak ada rapinya sama sekali, ruang tamu sudah seperti
dapur saja. "mmm... ngerjain dimana nih Tin?", "dikamar aja ko,
maaf ya, kontrakanku berantakan" segera Kiko diajak kekamar. Dalam kamar
itu sudah ada Juni yang sedang tiduran sambil asyik mengutak atik laptop.
"Eh, Kiko..." Kiko juga melihat Juni memakai kaos dan celana jeans
pendek saja. Bukannya meminta agar Juni untuk bangun, Tina ikut ikutan tiduran
dan bersantai, Kiko jadi bingung. "Buku kalian mana nih?", "Aku
ada softfilenya ko...", "Dibagi aja deh ko...", "Iya udah,
aku dua halaman, kalian dua halaman selanjutnya ya", "Jadi kami 68-69
ko? oke oke..." Kiko berharap ia bisa sharing dan berdiskusi dengan baik,
tapi ia kini malah harus mengerjakan sendiri, meski Juni dan Tina sudah
mendapat bagian, mereka tampak sibuk sendiri.
Sembari mengerjakan, Kiko sempat
melirik kearah paha mulus milik Juni dan Tina itu. Mahasiswa itu baru pertama
kali ini melihat Juni dan Tina memakai celana pendek, dan paha paha mereka yang
mulus membuatnya tidak konsentrasi. Kiko jadi tertarik mengintip bagian tengah
celana jeans cewek cewek itu, memang bagian diantara paha paha itu terlihat
menggiurkan. Kiko sesekali ketahuan melihati paha cewek cewek itu, Tina dan
Juni sempat tertawa, membuat Kiko malu. "Ngapain ko? haha",
"eh... gak papa, kalian ngerjain gak sih?", "ngerjain kok,
santai aja..." Kiko kemudian berusaha agar lebih fokus mengerjakan.
Mahasiswa itu memang sudah berusaha
fokus, baru satu halaman ia rangkum, matanya tak bisa berpaling dari paha paha
mulus Juni dan Tina. Dua mahasiswi itu malah
membuka lebar lebar selangkangan mereka, seperti meminta Kiko untuk
mengintip isi celana jeans pendek mereka. Juni dan Tina mulai senyum senyum
sendiri. Mereka berdua lalu berbisik bisik, seperti membuat suatu siasat. Tina
lalu bangun dari kasur, lalu mendekati Kiko, "Udah sampai mana ko?",
"baru selembar, masih lanjut tin..." Tina kali itu merapat dekat
kepada Kiko, membuat mahasiswa itu jadi makin bingung, Mahasiswa itu menyadari
buah dada kenyal milik Tina itu menempel di bahu kanannya. Tina tidak
berpindah, Juni lalu ikut ikutan bangun, dan mendekati Kiko juga. "Wah,
cepet ya kamu ngerjainnya ko...", "i...iya dong... kiko..." Juni
juga menempelkan buah dadanya dibahu kiri Kiko. Dua mahasiswi itu tersenyum
sambil memandangi Kiko. "mm...Kiko... kamu kan ngerjainnya cepet...",
"Kalau kamu kerjain halaman selanjutnya lagi gimana? nanti kami bantu
deh...", "mmm...emangnya..." Kiko terhenti berucap, saat Tina
dan Juni menggesekkan buah dada mereka dibahu Kiko itu, membuat mahasiswa itu
malu seketika. "Ayolah... kami mau mandi dulu nih...", "gimana
ko? hmmm?", "Eh...mm...iya udah...kalau mau mandi... mandi sana
deh...", "Yeey, yuk Jun", "bentar ya ko..." Tina dan
Juni meninggalkan Kiko sendiri.
Kiko kini melanjutkan mengerjakan
tugas itu, namun ia masih mengingat betapa kenyalnya buah dada dua mahasiswi
itu menempel padanya. Suara gemericik air dari kamar mandi itu membuat Kiko
berhalusinasi, memikirkan bagaimana lekuk tubuh indah dua teman sekelasnya itu.
Mahasiswa itu jadi mengingat video porno yang pernah ia tonton, bagaimana dua
wanita sibuk beradu dikamar mandi. Kiko berusaha menghilangkan fikiran kotornya
itu, ia menampar pipinya sendiri, mencoba agar tetap fokus mengerjakan tugas.
Tinggal beberapa kalimat untuk
dirangkum, Kiko mendengar suara Juni dan Tina datang dari kamar mandi menuju
kamar. "Gimana ko? udah selesai?", Kiko bukan main kaget, saat ia
melirik, matanya segera terkunci, melihat Tina dan Juni hanya memakai handuk
untuk menutupi tubuh mereka. Paha mulus mereka lagi lagi dilirik, kini bagian
atas buah dada mereka terlihat dan membuat Kiko tak bisa menolak untuk
menyaksikan tubuh indah mereka. Tina dan Juni tersenyum sambil geleng geleng
melihat Kiko melongo. "oi, malah ngelamun" Tina menampar pelan pipi
Kiko, dan mahasiswa itu baru sadar. "Eh, aduh, apa tadi... oh, tinggal
dikit sih", "Wow, memang gak salah deh kelompokan sama kamu..."
Tina kemudian mengelus rambut Kiko, lalu Tina dan Juni menuju almari tampaknya
akan mengambil pakaian.
Kiko kini terdiam dan bertanya pada
dirinya sendiri, apa benar dua temannya itu sekarang sudah telanjang bulat
sambil menatap ke kaca dilemari itu? Memang ia tidak salah, Kiko melihat Tina
dan Juni sudah telanjang bulat, handuknya itu sudah dilepas. Kiko melotot
melihat betapa mulusnya tubuh dua temannya itu, bokong nan bundar itu membuat
hatinya berdegup kencang, dan buah dada mereka yang menggemaskan itu membuatnya
terangsang seketika. Tina dan Juni lalu melirik Kiko itu, bukannya mengambil
pakaian, mereka malah mendekati Kiko, sambil perlahan mempertontonkan tubuhnya
itu pada Kiko. "Kiko? hei... kok bengong?", "Ada apa sih? kok
sampe melongo begitu?" Kiko tak bisa berpaling, ia hanya terdiam, dan menelan
ludahnya, sambil melihat dua cewek itu merayunya. Buah dada Tina dan Juni
berayun ayun, membuat Kiko tak kuasa menahan nafsunya. Tina dan Juni melihat
tonjolan dicelana Kiko. Mereka tersenyum, lalu membereskan tugas yang
dikerjakan Kiko, lalu mahasiswa itu ditarik dan dijatuhkan dikasur.
Kiko masih bingung, sambil terus
memandangi Tina dan Juni. "mm...kalian gak...pakai baju? kan...",
"Loh? Kiko gimana sih? mending gini... apa pakai baju coba?",
"mmm... ya...itu...", "Mending gini kan? hehe" Tina dan
Juni lalu duduk disamping kanan dan kiri Kiko.Mereka berdua tersenyum nakal
sambil memandangi Kiko yang bingung itu. Kiko sempat mencium wangi dari tubuh
mereka berdua yang baru saja mandi. Tangan mereka tiba tiba membuka celana
Kiko, lalu sekejap penis tegak dalam celana Kiko itu membuat mereka takjub.
"Wah, besar juga penisnya Kiko", "Liat Tin, gerak gerak,
lucuk..." Penis kiko itu berdenyut dan berayun, karena tak kuasa menahan
hasrat seksnya. Kiko harus terperanga lagi, saat tangan Tina dan Juni kini
memegang penisnya itu. Baru kali ini penisnya dikocok dua cewek sekaligus,
tangan Tina dan Juni sudah bergerak naik
turun, mengocok kemaluan Kiko itu. "Auuh... kalian...ooh", "Enak
gak ko?", "mm...oooh", "hehe, liat jun, ada yang keluar
tuh" Tina dan Juni melihat penis Kiko itu mengeluarkan cairan bening
diujungnya. Tina langsung mendekatkan kepalanya kepenis Kiko, lalu tanpa ragu
cewek itu menjilat kepala penis kiko, cairan bening itu kini mulai ia nikmati.
Kiko tak percaya, rasa yang begitu nikmat itu telah dihasilkan dari jilatan
Tina dikepala penisnya. "mm... asyik, coba deh jun", Tina berhenti,
kini malah Juni yang menjilati kepala penis Kiko itu. Kiko tak kuasa menahan
kebahagiaannya, saat melihat dua mahasiswi itu kini bergantian bereksperimen
mencicipi rasa penisnya itu. "mm... di emut boleh kan ko? hehe...
uumhf" Tina kini melahap penis Kiko, mulutnya terisi penuh, dan kepalanya
itu bergerak naik turun, membuat Kiko menggelengkan kepalanya, merasakan nikmat
penisnya itu diemut dan dihisap oleh Tina. "Gantian Tin, aku mau juga
dong...uumfh" Juni tak mau kalah, kini Juni mengulum penis Kiko. Beberapa
menit itu Juni dan Tina asyik mengoral penis besar milik Kiko itu.
"aaah...mm...aduh...aku
mau...", "udah keluar ko? wah, siap siap sini Tin" Tina dan Juni
lalu membuka mulut mereka berdua diatas penis Kiko, lalu bruus croot croot,
Sperma Kiko melesat keluar dan masuk kedalam mulut mereka berdua, juga
membasahi wajah cantik mereka. "Ahh...waw..mm",
"mm..gleeg...hehe" Kiko tadinya kecewa, kini malah sangat bahagia,
dua teman sekelompoknya itu ternyata begitu menggairahkan, tak rugi ia
mengerjakan tugas itu dengan ulet. Tina dan Juni lalu tiduran disebelah kanan
dan kiri Kiko, wajah mereka memandangi Kiko itu, wajah cantik mereka masih
dilumuri sperma milik Kiko. "Gimana ko? enak kan", "mm...enak
banget Tin", "mau yang lebih enak gak?", "wah, mau dong
jun", "ntar selesain ya tugasnya...", "gampang itu,
hehe..." Tina dan Juni lalu perlahan membuka seluruh pakaian yang tersisa
ditubuh Kiko. Segera saja Kiko sudah telanjang bulat bersama dua cewek itu.
Penis mahasiwa itu sudah kembali tegak dan siap beraksi.
Tina lalu berpindah, cewek cantik itu
lalu berdiri diatas penis Kiko. "Ko...mau coba memekku gak?",
"m..mau tin!", "hehe, siap yach" Tina lalu membuka
selangkangannya, lalu perlahan vaginanya yang basah itu menempel dipenis Kiko.
Kiko benar benar terpesona dengan gerakan yang ditunjukan Tina, perlahan cewek
itu menurunkan tubuhnya, "mm...uuh...aaaahn!" Tina mendesah hebat,
setelah ia menenggelamkan penis Kiko itu dalam memeknya yang basah. Kiko tak
bisa mengungkapkan apa yang ia rasakan, penisnya itu dipijit dan diselubungi
dinding vagina hangat milik Tina, membuat kenikmatan luar biasa.
"Uwoh...mm...mantep tin", "aahn... masih belum ko...ouh"
Tina kini bergerak perlahan, pinggulnya naik turun perlahan, membuat penis tegak Kiko menggesek vagina
basahnya itu. "Ko... jilat memekku dong" Juni tiba tiba sudah
memamerkan memeknya yang menganga itu diatas wajah Kiko, setelah diturunkan, vaginanya
itu langsung disambar mulut Kiko, mahasiswa itu sudah sangat haus akan cairan
kenikmatan. "mmm! slruup...mm...mm...", "Ko...auh...
lidahmu...ahhn", "mm...slruup..ooh", "Liar sekali...geli
banget memekku...aahn" Juni menggigit bibirnya sendiri, merasakan bagaimana
liarnya Kiko menjilati seisi vaginanya yang basah itu.
"ouh ouh... ssh...mmf... ko...
aaahn" Tina kini melompat lompat dengan asyiknya, melesatkan penis besar
kiko itu keluar masuk serta menggesek vaginanya yang sudah tidak perawan. Kiko
masih sibuk mencicipi vagina Juni itu, sambil merasakan nikmatnya mengisi
vagina Tina dengan penisnya. Juni lalu merangkul Tina, buah dada mereka saling
bertabrakan. Tina yang terus bergerak itu membuat buah dada mereka beradu, Juni
kemudian mencium Tina, meningkatkan kenikmatan yang mereka rasakan dikamar itu.
Kiko terus beraksi, mahasiswa itu senang bisa menikmati dua vagina sekaligus.
beberapa menit beraksi, Tina tampak lelah, ia berhenti, lalu Juni
menggantikannya. Belum Juni mengambil kuda kuda, cewek itu dirobohkan kekasur,
lalu Kiko kini mengambil kendali. "Udah jun, aku yang puasin kamu ya,
sini...", "waw, semangat banget kamu ko...Aaahn!" Kiko lalu
segera memasukan penisnya ke vagina Juni itu, karena sedari tadi ia jilati,
penisnya itu masuk dengan mudah dalam lubang basah itu. "Nyaaah....
ko...auuh", "Hehe, Gak rugi kelompokan sama kalian", "iya
dong ko...cup...mmm" Tina lalu mencium Kiko yang beraksi itu. Tanpa
diminta Juni kini menjilati vagina Tina yang menempel diwajahnya itu.
"mm...mm..oooh..aaahn... mmmf",
"mm..slruup..cup...mm..uuhf" Kiko sambil terus menggenjot vagina Juni
itu, ia mencium dan bercumbu dengan Tina.
3 muda mudi itu kini asyik bersetubuh,
adegan threesome yang mereka peragakan tampak sudah mereka tunggu tunggu untuk
direalisasikan. Kini Kiko dengan asyik terus menggenjot vagina Juni sambil
berciuman dengan Tina, Juni mencoba menjilati vagina Tina yang ada didepannya
itu, meski tubuhnya terus disodok penis besar Kiko. menit demi menit mereka
bersetubuh dengan senangnya. "mm... Jun... aku mau keluar..." Kiko
mencabut penisnya itu dari vagina Juni. Juni dan Tina yang sudah basah kuyub
oleh keringat dan cairan persetubuhan itu lalu kembali membuka mulutnya didepan
penis Kiko yang sudah ingin melepas cairannya. "Keluarin semua
ko...", "Aku mau juga ko...aaa" Crooot crooot crooot croot Kiko
menyemburkan spermanya sekuat tenaga, mengisi mulut Juni dan Tina, juga
mendarat diwajah cantik mereka. Setelah puas bersetubuh, mereka bertiga tampak
lega. "huuft, luar biasa", "hehe, gak kepikiran deh... Kiko
hebat banget ternyata..." Juni dan Tina tersenyum. "Makasih ya,
kalian berdua... memang mempesona, ini baru yang namanya kelompokan,
hehehe" Kiko bersama Juni dan Tina lalu beristirahat dan tidur dikamar
itu.
Keesokan paginya, kiko membuka
matanya, dan ia melihat Tina dan Juni masih tertidur disampingnya. Kiko masih
ingin menikmati tubuh mereka, buah dada menggemaskan milik Tina dan Juni itu
lalu diremas dan juga digoyang goyang. "mmf... Kiko...iih..udah nakal
aja", "eh, Tina... iya... kemarin belum sempet gini sih", "mm...masih
mau lagi ko?", "b...boleh jun, kalian... mau lagi gak?",
"gak mau... hahaha" dua mahasiswi itu lalu bangun dari tidurnya,
membuat Kiko tersenyum heran. "loh, kok gak mau?", "Keenakan
dikamu dong, haha", "Kiko yang nakal... udah sana mandi, gih cepet
pulang", "iya deh", "Kalau mau lagi... malem aja
yach", "Kami siap deh kalau malem, hehe", "Hehe, oke deh,
kalian memang luar biasa, makasih" Kiko segera mandi, setelah itu
berpakaian, dan kemudian meninggalkan kontrakan Juni dan Tina itu. Kiko Senang
sekali, meski ia harus mengerjakan tugas itu sendiri, ia sudah puas telah
menyetubuhi Juni dan Tina yang menggoda itu.
Agen Judi Online
ReplyDeleteAgen Bola Online
Agen Bola Terbaik
Agen Judi Bola
Agen Judi Kasino
Berita Bola
Berita Bola Terupdate
Berita Bayern Munchen
Berita Terkini
Berita Terupdate
Agen Judi Online
ReplyDeleteAgen Bola Online
Agen Bola Terbaik
Agen Judi Bola
Agen Judi Kasino
Berita Bola
Berita Bola Terkini
Berita Bola Terupdate
Berita Terkini
Berita Terupdate