Asti sekarang punya sepeda motor, Ia sering memakai motor
itu untuk pergi kerja, tentu saja supaya tidak habis biaya banyak. Suatu hari
saat akan pulang dari tempat kerjanya, ada beberapa anak sma menyebrang,
mungkin karena tak tau, ia hampir saja menabrak
Anak anak sma itu. Ciiiiiit, motor Asti terhenti, tapi anak sma itu sudah
jatuh, mungkin hanya pura pura saja. “Aduh deeek maaaf, kamu gak papa”, “Aduh
mbak kalo nyetir yang bener”, “Maaf maaf, ada yang luka?” anak sma yang jatuh
itu melihat ke Asti, ia termenung ketika tau Asti yang memakai kemeja
hitam dan rok mini itu terlihat belahan
dadanya. “Aduuh, tanganku sakit, aduh, yang lain juga sakit, uuuh”, “Waduh
gimana ini mbak? Temen saya jadi sakit, mbak harus tanggung jawab”, “Aduuh,
maaf ya, ya udah, mbak akan tanggung jawab”. Lalu Asti diajak kerumah anak itu,
Asti baru sadar ada 3 anak sma yang tadi ia temui. Asti duduk disofa ruang
tamu, lalu tiga anak SMA itu menanyainya, “Mbak perkenalkan dulu, saya Yogi,
ini Eri, dan itu Pandi”, “salam kenal, saya Asti”. Tiga bocah SMA itu masih
bingung harus ngapain, karena dipikiran mereka hanya tentang buah dada Asti
yang mereka rasa cukup besar untuk dinikmati.
“Mbak, kok bisa nabrak saya
tadi?”, “maaf ya, saya tadi pulang kerja, agak lelah sedikit, Yogi, sebelah
mana yang sakit?” Asti mendekati yogi, ia memegang tangannya, sontak Yogi
yang masih muda itu didekati cewek
secantik Asti pasti ngaceng kontolnya. “Aduh,uuuh”, “sakit ya dek? Maaf maaf”.
“Mbak Asti tunggu sini bentar, saya mau bicara sama temen
temen”, “Iya dek”. Mereka bertiga menuju kamar yogi, lalu mulai bicara,
“Er,ndi, gimana nih? Gua gak tahan, cantik bener tuh cewek, mana montok lagi”,
“Iya gik, gila, tenggorokan gua udah kering ini”, “payah kalian, gini aja gik,
kamu tiduran dikasur sana, kamu pura pura sakit, semua badan kamu, nanti aku
yang atur” kata pandi yang sepertinya pintar bersiasat itu. “Oke dah, lo yang
atur ya ndi, Er, ambilin minum gih buat kita” ,”siip, yuk kita beraksi”. Eri
pergi kedapur untuk mengambil minuman, sedang pandi mulai bersiasat.
“Mbak, temen saya kesakitan, mbak harus tanggung jawab,
tolong mbak kekamar, kami gak tau ada tukang pijat didaerah ini, mbak tolong
pijitin si Yogi”, “Aduuh, kaciaan, ya udah, mbak kekamar yogik yach”. Lalu Asti
berlari kekamar, dan segera menemui yogi. “Yogi, mana yang sakit?”, “ dada saya
agak sakit mbak”. Tanpa aba aba Asti membuka baju yogi dan mulai mengelus
ngelusnya, “gini enakan nggak dek?”, “enak banget mbak” Pandi yang sudang
ngaceng itu member kode kepada yogi agar berteriak sakit, lalu segera ia
beraksi, “Aduh, sakiit kak, dadaku, uuuh”, “Masih sakit, pijit pake tangan
masih sakit?”, “Pijit pake buah dada punya si mbak aja, biar yogi gak sakit tuh
dadanya”, tanpa malu Asti membuka baju dan juga bhnya. Yogi tersenyum melongo
melihat buah dada besar Asti kini bergoyang goyang, kemudian ditempelkan
kedadanya. Kak Asti kemudian menggesekan Buah dadanya kedada Yogi, yogi tentu
keasyikan, ia merem melek. Pandi didepan pintu itu melompat kegirangan, ia iri
dengan apa yang dirasakan Yogi. “Yogi? Masih sakyit? Aduh cayaang…mmmm”. Yogi
merasa ada yang membasahi dadanya, ternyata itu air susu Asti.
“Ndi, minumannya habis, masak kita cuman liatin gelas
kosong?”, “diem lu Er, tuh liat”. Eri kemudian menoleh, betapa kagetnya dia,
temannya itu sedang dielus dadanya dengan melon besar milik mbak Asti. Ia
menelan liurnya, ia menggelengkan kepalanya, ia hanya berdiri memegangi dua
gelas kosong. Pandi yang cerdik itu menemukan ide, “Mbak, kok basah sih dadanya
Yogi?”, “mmm…maaf yach, air susu mbak keluar itu”, “jangan dikeluarin situ
mbak, tolong isi gelas ini dengan susunya mbak Asti saja, lagi gak ada air
minum”, “mmm… tapi aku lagi mijitin yogi, gak bisa meres susu”, “biar saya sama
Eri saja yang meres deh, mbak Asti pijat pake tangan saja dadanya Yogi”, “ya
udah, sini, tolong pilin puting mbak ini yach”. Eri dan Pandi tersenyum lebar,
lalu segera mendekati Asti. Pandi mulai meremas buah dada kanan kak Asti,
begitu juga Eri meremas buah dada kiri. Kemudian keluar air susu mengalir
kedalam gelas yang mereka sediakan, Tangan mereka juga meremas buah dada Asti.
Sungguh beruntung anak anak ini.
”Aduh kak, itu, sakit itu, aduh”, “Mana lagi yang sakit
yogi?”. “Dicelana yogi itu, aduuh…”. Lalu celana yogi dibuka oleh Asti, dan
bwuung, penis Yogi sudah berdiri. “Ini yang sakit dek?”, “iya mbak, aduuh,
mmmmf”, “gimana aku mijitnya yach?”, “Gini aja, mbak lepas semua pakaian embak,
terus naik kekasur, terus putar badan menghadap penis yogi yang sakit itu” kata
Pandi yang licik itu, “iya deeh, mbak juga kepanasan sekarang”. Perlahan Asti
membuka pakaiannya, 3 bocah SMA itu melongo melihat gerakan indah Asti melepas
semua pakaiannnya, lalu crut, penis mereka semua memuncratkan air bening, yang
kini membasahi celana mereka. Kemudian Asti sekarang membuat posisi 69,
kepalanya menghadap penis Yogi, dan Vaginanya yang menghadap kepala Yogi itu
kini ditonton oleh 3 bocah itu, mereka menggelengkan kepala melihat lubang
indah milik wanita itu. “Eri, Pandi, meres susunya syudah blum?”, “Anu,eeeh,
gelasnya udah penuh”, “bagus deh, tapi itu susunya masih keluar, gimana nich?”,
“Kami sedot saja kak, pake mulut”, “nah, sip, pinter dech, cepet tuh kenyot
tetek akuh, nanti air susunya mubazir”. Eri dan Pandi yang ada dikanan dan kiri
itu kemudian segera memegang buah dada montok Asti, lalu menyedot puting keras
asti dengan mulut mereka, srlruuup slruuup, mereka sedot keras, mereka
merasakan kenikmatan luar biasa, yaitu susu asli mbak Asti. “aduh ,mbak, tolong
di emut saja penis saya, biar cepet hilang sakitnya”, “iya deh, siap” Lalu
segera Penis yogi dikulum dengan cepat oleh Asti yang sudah Ahli itu, Yogi
geleng geleng ke eenakan. Lalu tiba tiba mukanya basah, ternyata air surgawi
Asti mentes kewajahnya, “mbak wajah yogi basah kena air di vagina mbak ini”,
“Tolong kamu isep dong, mbak Asti lagi
terangsang sih” Kemudian segera Mulut Yogi sudah menempel kevagina Asti, dan
lidahnya berputar putar, slruuup slruuup, Yogi menyedot air surgawi Asti.
“mmmf….aduh….mmmmf…..kalo gini… uuuf… Mbak Asti jadi
terangsang…aahn”, “Sudah mbak tanggung jawabnya beri kami kesempatan ngeseks
aja ya, kami mau coba tubuh mbak Asti yang putih mulus ini”, “hehe, kak Asti
tau kok, silahkan deh, dinikmati,mmmf”. Kemudian 3 bocah itu turun dari kasur
dan berdiri, mereka segera melepas semua pakaian mereka. “Sini sini….sapa yang
mau jilat memek mbak Asti? Atau mau susu segar? Hmmm? Siniiii, uuuu, sayaang,
sini sini” Mendengar godaaan dari seorang perempuan cantik yang telanjang indah
diatas kasur itu, memuncak sudah hasrat seks mereka. Segera mereka kekasur, dan
langsung beraksi. Mbak Asti kini dalam posisi nungging. Yogi yang berada
dibawah tubuh asti itu langsung menancapkan penisnya kedalam vagina basah itu,
lalu Pandi meremas pantat mbak Asti yang membuatnya geleng geleng itu.
“uuuuufh, nakalnya kalian….mmmm….Masak gini doang? Ayo dong digenjot? Hyaaan”
Yogi sudah langsung bergerak maju mundur dengan cepat, penisnya kini mengoyak
vagina Asti, mulutnya tidak diam, puting keras asti sekarang dikenyot mulut
yogi, air susunya mengalir deras mengisi mulut Yogi. Pandi sekarang sudah
menancapkan penisnya kedalam Lubang pantat Mbak Asti, gerakannya masih pelan,
karena ia merasa kesulitan mengoyak anus sempit itu. “Hyaaah,
mmmmf….terus….mmmmf….kurang cepat…uuuuff…ter,oooooogfh” Mulut Asti yang masih
bicara itu langsung diisi penis oleh si Eri.
Kini 3 bocah SMA itu mempercepat gesekan kelubang lubang
kenikmatan Asti. Asti hanya bisa menggelinjang, sambil menahan kenikmatan luar
biasa itu. Plok plok plok plok plok, suara hentakan penis mereka diiringi suara
Asti yang mendesah,”mmmm…ooofg…uhuuuggf…mmmmm….slruuup”. puluhan menit itu
mereka bersetubuh dengan senangnya, kemudian bocah bocah SMA itu sudah klimaks.
“mbak, aku mau mejuh nih”, “aku juga,uuuuuugf”, “Kita keluarin didalam ya,
aaaagh” Croooot croooot croooot, Lagi lagi lubang lubang kenikmatan Asti
sekarang terisi Air mani dari penis penis remaja. Terlihat senyum puas diwajah
bocah bocah SMA itu, baru kali ini mereka bisa menikmati tubuh perempuan,
mereka beruntung langsung bisa menikmati yang terbaik, yaitu tubuh Mbak Asti
yang putih mulus, dan berbuah dada montok berisi air susu idaman Pria itu.
“Makasih ya mbak, Yogi jadi sehat lagi”, “Eri sama Pandi
juga mbak, hehe”, “Iiih, dasar kalian ini, pintar banget masih SMA padahal,
kalau mau nanti mbak Asti mampir yach”, “wah sering sering aja mbak, kami biar
bisa nyetok susu segar”, “hehehe bisa ajah kamu,sudah yach, mbak pulang dulu,
dadaah”. Asti yang pergi mengendarai motor itu melambaikan tangan. 3 bocah SMA
itu masih geleng geleng lagi, mereka sudah menunggu lagi kesempatan menggagahi
Perempuan cantik nan montok itu, Kini mereka jadi sangat mencintai buah dada
yang nikmat itu.
Agen Judi Online
ReplyDeleteAgen Bola Online
Agen Bola Terbaik
Agen Judi Bola
Agen Judi Kasino
Berita Bola
Berita Bola Terupdate
Berita Bayern Munchen
Berita Terkini
Berita Terupdate
Agen Judi Online
ReplyDeleteAgen Bola Online
Agen Bola Terbaik
Agen Judi Bola
Agen Judi Kasino
Berita Bola
Berita Bola Terkini
Berita Bola Terupdate
Berita Terkini
Berita Terupdate