Hari
selanjutnya, Beni jadi jarang kerumah Okky, ia sesekali mampir bila memang
diajak Bermain Okky. Beni takut dimarahi oleh Via. "Okky, kamu nggak main
sama Si Beni?", "nanti aja ma... biar mas Beni kesini... mas Beni loh
nggak pernah kesini", Via jadi berfikir, apa benar Beni jadi takut menemui
perempuan itu. "Okky, kamu ajak kesini aja si Beni, nanti mama kasih uang
jajan deh", "wah beneran ma? iya deh aku jemput mas Beni" Okky
bersemangat menjemput Beni, dan tak butuh lama ia kembali kerumah dengan Beni.
"Siang Beni", "s...siang mbak Via...", "hehe... Okky,
sini sini...", "iya ma?", "nih uang jajan buat kamu... tapi
harus kamu buat beli dirumahnya nenek ya", "oh iya deh ma, terus mas
Beni?", "Beni lagi ada urusan sama mama... ayo sana kamu kerumah
nenek", "iya ma... dah mas Beni" Beni jadi bingung, tadinya ia
dipanggil Okky untuk diajak bermain, tapi kini malah ditinggal pergi.
"Beni...", "i...iya mbak", "sini sini..." Beni
malu malu duduk disebelah Via. "ada apa mbak via?", "kamu kenapa
Ben? kok jadi jarang kesini, kesini kalau dijemput si Okky aja", "gak
papa mbak..." Beni berusaha tampak tenang seperti tak ada apa apa.
"sini sini...", "eh... mbak..." Beni ditarik dan diajak
masuk kerumah oleh Via. mereka lalu duduk diruang tengah. "Beni... aku loh
nggak marah...", "hmm... iya...", "kalau kamu mau nyoba
susuku... bilang aja nggak papa kok..." Beni masih bingung harus berbuat
apa,
"iya... udah kok dulu itu mbak...", "hmm... Beni, kamu
sering kesini lagi dong... kasihan Okky nanti gak ada temennya",
"oh... iya... nanti Beni sering sering kesini... iya..." Beni
menjawab seperti orang linglung, membuat Via merasa bersalah. "Gini deh...
kamu mau apa Beni? aku turutin deh... asal kamu sering main kesini
ya...", "hmm... ndak usah
mbak...", "ayo kamu minta apa?", "nggak kok... gak
papa..." Beni bilang nggak papa, tapi matanya masih sering mencuri pandang
kebuah dada Via yang besar, pemiliknya jadi mengerti. "kamu... mau minum
susuku lagi? nih deh..." Via tanpa ragu membuka kaosnya, lalu menunjukan
buah dada besar dan berisinya kehadapan Beni, mana tahan Beni jadinya.
"mbak...", "ayo sini sini... kamu tiduran sini deh..." Beni
dipandu Via agar tiduran dipangkuan ibu muda itu. Beni kepalanya dipangkuan
Via, matanya melihat jelas buah dada besar menjuntai. "mbak...mmh...",
"ayo... buka mulut kamu... aaaaa... nah... " Beni menurut, ia buka
mulutnya, lalu Via mulai memencet puting susunya sendiri. Tak lama air susu
menyembur keluar, mengisi mulut Beni. "mmh...mmm...." Beni memang
menurut saja, tapi yang jelas ia begitu senang bisa menikmati susu segar dari
buah dada Via. "enak kan Ben?", "mm... iya, enak mbak...",
"kamu mau hisep sendiri kah? ayo deh kamu isep" Via berhenti memencet
puting susunya, kini tinggal Beni yang beraksi. Ia turuti permintaan Via, Beni
menjilat dan mencoba menghisap puting susu didepan mulutnya itu. Via sedikit
menunduk, jadi buah dadanya dapat dengan mudah dijangkau Beni.
"aah...mmh...mm...mmh...sluurp...mm" Beni senang kini ia bisa
menikmati air susu segar milik Via tanpa takut dimarahi. "mmh... terus
Ben... wah... sini itu...", "mm...mmh...ah... mbak... itu..."
Beni kaget juga ketika melihat Via membuka resleting celana anak smp itu, lalu
dengan sigap memegang penis tegak milik Beni. "udah Beni... tenanh aja
ya... pokoknya kamu harus nemenin Okky terus ya nanti...", "aah...
iya...mmh..mmp...mmm" Beni meneruskan aksinya, ia kembali menghisap puting
susu milik Via, sambil merasakan kenikmatan saat penisnya dielus dan dikocok
tangan Via yang mulus. Beni pun tak perlu repot, tinggal menggerakan tangan dan
kepalanya saja, ia bisa menikmati pengalaman baru bersama Via. "mmh...
yang kanan hisep lagi itu Ben, aah... iya gitu...",
"mm...sluurp...aah...mmm...mmh" Beni kepalanya sampai belepotan susu,
ia kini bergantian menghisap puting kanan dan kiri, Via tampak juga keenakan.
"uuh... anakku kalah deh nyusunya sama kamu Ben, kalo nyusuin kamu rasanya
kok... asyik ya...", "mmh...sluurp..mmm... gitu ya mbak...mm",
"iya... uuh... bentar Ben..." Beni makin terkejut, Via terlihat sibuk
melepas semua pakaiannya, lalu ia malah bersiap untuk mengambil posisi diatas
tubuh Beni. "eh... mbak Via...", "janjinya Beni... kamu harus
jadi teman baiknya Okky...", "i...iya mbak, aku janji",
"siip... kali ini aku kasih kamu sesuatu... enak deh...mmh....mmh...aah"
Via membuka selangkangannya, lalu ia menurunkan tubuhnya, ibu muda itu malah
mulai menggesekan penis tegak milik Beni dibibir vaginanya. Beni makin
terangsang, Via jadi ikut bernafsu juga. Via masih menggesekan kelaminnya pada
kelamin Beni yang tegak. "aah...mmh", "hmmh... enak kan
Beni...wah..." Croor croot, sperma menyembur dari penis Beni jatuh ke
kasur. "auuh...mmh...", "Wah beni udah keluar aja ya...
sini...mmm..." Via berbalik, kini ia masih diatas Beni tapi ibu muda itu
berhadapan dengan penis lemas Beni. Via malah menjilat juga menghisap sperma
yang tersisa dipenis Beni. "aah... geli mbak...", "mm... ya
gantian Beni... kamu hisep putingku tadi juga geli loh... ", "ooh,
iya iya...hmmh" Beni menikmati saja penisnya dijilat dan diemut, Beni
langsung ngaceng lagi, apalagi didepan wajahnya ada vagina milik Via yang mulai
merekah. "mmm... Beni...", "ah... iya mbak", " ayo
kamu jilat punyaku juga tuh...", "iya mbak...mmh...mm...mm" Beni
menurut saja, ia juga penasaran bagaimana nikmatnya menjilat vagina, dan memang
sensasinya sangat menantang, rasanya juga cukup menggoda. Via tampak senang
saat vaginanya dijilat dan dihisap, ibu muda itu jadi makin nakal mengulum
penis tegak milik Beni. Beni mulai mengetahui seluk beluk luar dalam vagina Via
itu, bocah itu terus menggunakan lidahnya menelusuri kewanitaan Via.
"mmh...mm... uuh Beni gak mau berhenti jilat punyaku ya? punya kamu ya
nggak aku biarin aja...mmh..mmm", "aah... mbak...mmmh...mmm"
Entah berapa lama Via dan Beni berlomba menikmati kemaluan lawan mainnya.
"mmh..mmh..mmmgfh!" Crot croot, Beni menyemburkan sperma mengisi
mulut via, "aah... mbak...mmh...ngh" Via menghisap kuat penis Beni
lalu menenggak sperma sperma yang terisisa, sampai ibu muda itu ikut klimaks,
cairan dari vaginanya mengalir keluar. Via kemudian pindah, ia tiduran
disebelah Beni. "aah...aah...aah..." Via masih bergoyang sendiri,
merasakan sensasi setelah klimaks. "mbak Via... aku..." Beni tampak
bangkit, ia kini memberanikan diri naik diatas tubuh Via. "Beni... kamu
mau...aah...aaaaahnn...uuh" Beni ternyata mulai beraksi, ia memasukan
penisnya, masih dipintu vagina Via. "mbak...aku...mau...", "iya
udah Beni... masukin aja... asal kamu nanti... tepatin janji...",
"i...iya...aku...aaah" Beni mendorong penisnya, perlahan tapi pasti,
ia mulai merasakan penisnya tenggelam dilubang memek yang basah, penis tegaknya
diselimuti sesuatu yang hangat dan berdenyut nikmat. "aahn...
Beni...mmh..." Via kembali merasakan nikmatnya bersetubuh, ia lupa kapan
terakhir bersetubuh setelah punya anak kedua. Via memeluk Beni, bocah itu
kepalanya mendarat dibuah dada berisi. "aah...mbak
Via...ouh...mmp.mmh..mmm..." Beni sadar puting susu Via ada didepannya, ia
sambar saja dengan mulutnya, mulai ia hisap lagi susu segar, tapi kini sambil
menggesekan penisnya perlahan menikmati memek basah milik Via. "aah...
Beni... kamu emang pinter ya...ohh...",
"mm...uuh...mmp..sluurp...mmm...mm" Beni asyik hisap puting kanan dan
puting kiri Via, yang empunya malah meremas buah dadanya sendiri agar Beni bisa
minum lebih puas. "iya...aaahn... ayo Beni... gerakin itu...aah... yang
enak....aaahn...", "mmh....mmm iya mbak... mmh..." Beni makin
semangat menggerakan pinggulnya, burung remajanya bisa masuk sangkar dewasa
yang penuh kehangatan. Beni sadar ini bukan hal wajar, tapi tentu pasti semua
pria disekitarnya pernah berfikir bagaimana nikmatnya ngeseks dengan Via yang
montok itu, dan memang Beni sudah merealisasikan, dan merasakan dengan jelas,
nikmatnya susu segar dari buah dada Via, juga kenikmatan tiada tara saat
menggesekan penisnya menyodok vagina Via yang menggoda itu. Digesekan maju
mundur, penis Beni bisa bergerak dengan hebat memang karena ukurannya tak
terlalu besar, juga vagina Via sudah basah kuyub. "Beni... puasin
aku...ayo...aahn...", "aah... mbak Via...uuh...mmh" Beni senang
sekali, Via ternyata senang juga ngeseks dengannya. Berapa menit tak terhitung
oleh Beni, saat ia meniduri ibu muda yang punya badan aduhai itu, Beni tak mau
berhenti, sampai ia akhirnya puas. "aah...aah...mbak... aku...",
"mau keluar ya Ben? sini..." Beni diminta pindah, bocah smp itu
dipandu Via agar menaruh penisnya diantara kedua buah dada besar milik ibu muda
itu. Penis Beni dihimpit dan dipijit dua buah dada kenyal,
"Aah...mbak...", "ayo keluarin Ben...mmgh!" Croot crot
croot, Sperma menyembur dari penis Beni, membasahi wajah dan buah dada Via si
ibu muda itu. "aah... mbak Via..." Beni pindah dan tiduran disebelah
Via, "aah...mmh... makasih Beni", "Makasih juga mbak Via",
"inget ya... janjinya", "iya mbak... aku pasti ingat..n"
Beni kini tinggal memastikan setelah ini selalu menemani dan bermain bersama
Okky anaknya Via itu, ia juga tau pasti nanti juga bakal kembali menghisap
puting susu ibu muda itu, juga bersetubuh dengannya.
Kok crotnya ga di dalam sih
ReplyDeleteBuat yg seri Rini dan Asti lagi dong. Atau buat seri cerita Asti kayak Rini
ReplyDeleteAgen SBOBET - Agen JUDI - Agen Judi Online - Agen Bola - Agen 988betlink
ReplyDeleteAgen Judi Online
Agen Bola Online
Agen Bola Terbaik
Agen Judi Bola
Agen Judi Kasino
Kans Kepa Arrizabalaga Berlabuh di Real Madrid Terbuka
Carvajal Takkan Lupakan Jasa Zidane Dalam Karirnya
Terus Tambah Koleksi Trofi Jadi Misi Carvajal di Madrid
Suu Kyi: Jangan Belah Myanmar dalam Agama dan Etnis
Pembunuh Bos Kedai Bakmi di Tangerang Ternyata Selingkuhannya