Siang
itu Via hanya bersantai dirumahnya, ia duduk didepan rumah sambil minum es. Via
hidup disebuah rumah, bersama dua anaknya, juga suami barunya. Via sudah pernah
menikah, namun bercerai, tak lama ia juga menikah lagi. Satu anaknya yang masih
sd yang lahir dari pernikahan pertama, dan satu balita yang kini tidur nyenyak
lahir dari pernikahan keduanya ini. Via biasa Siang hari bersantai saja,
suaminya biasa pulang sore, bahkan kadang malam hari. Via tergolong wanita
cantik dan memiliki tubuh yang indah dipandang. Via juga berpakaian minim, ya
memang ia hanya dirumah dan sering bersantai saja. Sedang asyik bersantai, Via
didatangi sesosok bocah smp. "Mbak Via, selamat siang", "Siang
Beni", Beni adalah tetangga Via, Beni sudah biasa memanggil Via dengan
mbak, ya memang sering Beni mampir kerumah Via. "Okky nya ada mbak?",
"itu lagi tidur sama adeknya", "ooh, padahal mau aku ajakin
main", "iya tumben tumbennya dia tidur siang itu" Beni sering
mengajak Okky, anaknya Via yang masih sd itu untuk bermain. Bila ditelusuri
lebih jauh dari pengalaman Beni saat bermain dirumah Via, bocah smp itu
memiliki motivasi tersendiri. Beni selalu mencuri pandang kepada Via, entah
tubuh bagian mana, semuanya bisa membuat Beni senang meski hanya melihat saja.
"iya sudah saya balik aja mbak", "loh Beni disini aja, nanti
juga bangun si Okky nya", "ooh... iya deh..." Beni langsung
duduk disebelah Via. "Beni baik banget ya, mau main sama si Okky",
"ya... kasian kalau gak ada yang ngajak main nanti", "hehe...
iya iya... makasih ya...", "iya mbak..." Beni senang jadinya.
tak Lama Via mendengar suara anak bayinya menangis, "wah, bentar ya
Beni", "iya..." Via masuk kedalam, tak lama kembali kedepan
sambil memgendong anaknya. "uh cup cup... mau minum cucu ya? ayo
ayo..." Beni jadinya melongo, ia melihat Via mengeluarkan buah dada
kirinya dari kaosnya, lalu bayi mungil dipangkuannya mulai menghisap puting
susu Via. Beni diam menelan ludahnya, sambil memandangi buah dada Via yang
berisi itu. "mm... mbak Via...", "iya Beni?", "anaknya
umur berapa?", "oh... anaku umurnya..." Beni tak mendengarkan,
ia hanya bertanya agar Via tak melihat Beni terus memandang buah dada Via, Beni
lanjut bertanya, sambil terus memandangi Via. "...hmm... gitu ya...",
"iya Beni... eh... ditinggal ngobrol sikecil malah tidur" Bayi
dipangkuan Via tertidur, buah dada kirinya jadi terbiarkan bebas menjuntai,
puting susunya yang terlihat basah itu membuat Beni geli sekali ingin melahap
benda kenyal itu. "iya malah tidur dia... padahal belum selesai",
"iya... tuh susuku masih netes jadinya... bentar ya Beni...",
"iya mbak..." Via menyimpan buah dada kirinya lagi, lalu membawa
Bayinya masuk kedalam. Beni memilih ikut kedalam rumah saja. Beni melihat via
masuk kekamar dan menidurkan bayinya disamping Okky. Setelah itu Via beranjak
pergi, dan melihat Beni didepan pintu kamar, "eh Beni...",
"wah... iya bener lagi tidur si Okky", "iya tuh... kamu apa
nggak tidur siang juga Beni? kayaknya si Okky nyenyak banget tidurnya, mungkin
sore nanti baru bangun", "ooh... begitu ya...", "iya, loh
hujan ya diluar?" suara deru hujan turun kebumi membuat suasana jadi
dingin, 'iya hujan itu mbak", "hmm... ya sudah sini deh tidur sama
aku dikamar sebelah" Blaar, Beni kaget, seperti Via bisa membaca pikiran
bocah smp itu. "ah nggak deh... saya tidur dirumah saja", "kan
diluar hujan itu, kamu mana bisa pulang", "aduh iya ya...",
"udah ayo tidur, nanti sore bangun langsung main sama Okky",
"i... iya deh..." malu malu mau Beni mengikuti Via kekamar. sampai
dikamar, Beni masih berdiri melongo, ia melihat pelan pelan Via mendaratkan
tubuhnya dikasur, sangat menggoda penglihatan Beni. "Beni... sini sini...
sebelah sini..." Beni kemudian mendekat pelan pelan, lalu membaringkan
tubuhnya disebelah Via. "permisi ya mbak", "duh, kayak nggak
pernah kesini aja kamu Ben, sini deketan, nanti jatuh loh kamu...",
"i... iya mbak..." Beni mendekat, ia hampir merapat didepan tubuh
Via. Yang membuat Beni bingung adalah bagian tubuh Via yang sudah menyentuhnya
ya buah dada besar itu, menempel didepan Beni. "yuk tidur... dingin juga
ya... pake selimut ya..." Makin greng Beni jadinya, Via memakaikan selimut
menutup tubuh nya juga tubuh Beni. "met tidur mbak..." Via mulai
mencoba tidur dengan senyuman manis diwajahnya, Beni hanya diam tanpa bisa
menutup mata. Hembusan nafas Via menerpa wajah Beni, tangan mulus Via juga
dikalungkan memeluk Beni, tampak Jelas Beni begitu malu namun mau tiduran
disebelah Via yang menggoda itu. menit demi menit, hujan tak berenti, malah
makin deras, Via tampak sudah tertidur, Beni tampak makin terangsang. Beni
bingung menahan penisnya agar tak menyenggol Via, tapi tak bisa ia bendung,
penisnya berdenyut dan bergerak menyenggol paha mulus Via. Beni nafasnya makin
cepat, karena memang buah dada besar milik Via terus mendempet Beni. Beni
pikirannya kalang kabut, ia tak mengerti apa yang terjadi. Beni menggerakan
tangannya, perlahan menuju buah dada Via, dan tak lama mulai mengelus benda
kenyal itu. Beni sebenarnya takut kalau via bangun, tapi tangannya tak mau
berhenti menjelajah, tangan nakalnya bahkan menemukan puting susu Via,
disenggol senggol dengan nakal, Beni akhirnya memilih masuk kedalam selimut, ia
turun sedikit, kini kepalanya tepat didepan buah dada besar milik Via. mata
Beni melotot, ia makin tertarik, Beni perlahan berusaha mengeluarkan buah dada
Via dari penahannya, satu satu, dan bloom, buah dada nyata terpampang depan
matanya. Beni makin tertarik, tangannya kini bisa langsung mengelus dan
menggoyang buah dada besar milik Via. Ia pencet pencet puting susu Via, sampai
akhirnya ia lihat susu mengalir keluar. Kalab melihat susu,Beni mulutnya
mendekat, ia lahap puting susu Via, dijilat dan dihisapnya dengan nikmat. Beni
senang sekali, ia bisa merasakan nikmatnya menghisap puting kenyal, juga
meneguk susu segar asli dari buah dada ibu temannya itu. ia telan susu segar,
juga terus menghisap puting kenyal, Beni senang bisa menikmati siang bersama
Via. beberapa puluh menit Beni asyik minum susu, dari puting kanan dan puting
kiri milik Via, sambil terus buah dada besar itu ia peras, Beni netek tanpa mau
berhenti. Sedang asyik nyedot puting susu, Beni dikagetkan dengan suara pintu
yang dibuka, kreek, "Maa... mama..." Okky ternyata sudah bangun, Beni
kebingungan harus berbuat apa, pasti Via akan segera bangun. "mmh... apa
Okky?" Via untungnya tak langsung bangun, ia hanya tersadarkan saja,
"aku mandi dulu ya ma...", "hmmh iya iya..." Okky terdengar
melangkah pergi, Beni yang sudah bingung itu memilih berpura pura tidur saja.
Via kemudian beranjak bangun, dibuka selimutnya, lalu perempuan itu sempat
kaget melihat buah dadanya bebas menjuntai, juga putingnya basah air susu.
kemudian Via melihat Beni yang tiduran dikasur itu. "oalah Beni beni...
haha..." Via kemudian berpakaian lagi, kemudian keluar dari kamar. Beni
masih berusaha diam, berpura pura tidur, ia takut bila Via kembali dan
memarahinya. Beni lama diam dan mencoba tenang, akhirnya malah tertidur. Sore
harinya Beni dibangunkan oleh suara Okky, "Mas Beni... oi",
"hmmh... eh... Okky...", "bangun udah sore mas", "oh
iya..." Beni bangun, lalu baru ingat kenakalannya saat Via tidur tadi.
Okky mengajak Beni keluar kamar, Beni kemudian melihat Via duduk sambil kembali
menyusui anak bayinya. "Beni udah bangun?", "i... iya
mbak", "nah, udah sana main sama Okky", iya mbak, yuk Okky" Beni mengajak Okky
bermain diluar, hujan juga sudah Reda. Beni masih malu, ia masih takut dimarahi
Via.
Agen Judi Online
ReplyDeleteAgen Bola Online
Agen Bola Terbaik
Agen Judi Bola
Agen Judi Kasino
Berita Bola
Berita Bola Terupdate
Berita Bayern Munchen
Berita Terkini
Berita Terupdate
Situs Poker Terpercaya
ReplyDeleteSitus Poker Paling Dicari
Situs Poker Online
Situs Poker WINRATE 90%
Situs Bandar Ceme
Situs Capsa Susun
Situs Domino99
Situs Q-Kick
Situs Poker Freechip
Situs Poker Nomor Satu
Agen Poker Terpercaya
Agen Poker Online
Poker Online Terpercaya