"azfan bangun", "hmmh... eh... ayah...", "untung kamu hari ini libur, molor terus aja" azfan terbangun, ia baru sadar sudah ada dikamar ayahnya, jam didinding kamar sudah menunjukan pukul 10. "mmm... kayak mimpi ya...", "mimpi apa kamu? udah sana mandi" azfan lalu bangun, dan bersiap mandi. saat azfan mulai mandi dan membersihkan dirinya, ia ingat lagi aksinya semalaman bersama dewi itu. azfan kembali tersenyum, lalu mulai berfikir apakah dewi masih dirumahnya. setelah mandi, azfan menuju kamarnya sendiri, lalu sempat ia lihat dewi duduk diruang tamu. azfan segera ganti baju, lalu ia pergi menemui dewi. "pagi mbak dewi...", "pagi... kamu kok ceria banget sih fan?", "hehe... iya... gak papa kok... " azfan tak bisa berhenti tersenyum melihat cantiknya dewi dipagi hari itu. "hehe... fan, anterin aku jalan jalan yuk", "wah... jalan jalan kemana?", "ya sekitar rumahmu aja, gimana?", "boleh kak yuk aku temenin" azfan lalu segera bersama dewi keluar rumah. azfan tau, dewi itu memang cantik, rambut panjangnya, lekuk tubuhnya, azfan jadi mudah melamun. "hei fan awas, jalan kok nglamun...", "maaf mbak, gimana lagi...", "kalo kepikiran semalem terus ya bisa gila kamu nanti fan, haha" Azfan jadi malu gara gara Dewi.
"Aah mbak dewi nih, jadi malu...", "hehe... fan, ibu kamu kok ndak dirumah?", "hmm? iya, ibu kerja keluar negeri, jadi tkw", "hmm, gitu ya...", "kalo mbak dewi... aslinya tinggak dimana?", "ada dech, hehe...", "yah gitu ah... mbak dewi umur berapa sih?", "23 mungkin, ntar lagi juga 24", "hmm, mbak dewi udah nika ya?" azfan kemudian menyadari pertanyaannya salah, karena dewi jadi diam. "fan, beli es krim mau?", "boleh mbak, enak pasti", "lebih enak ditambahin susu dong... hehe" azfan jadi teringat rasa nikmatnya air susu asli produksi dewi. azfan kini duduk dan makan eskrim bersama dewi. "mm... enak...", "andai aku masih seumuran kamu fan, tiap hari beli eskrim kayak gini", "emang kenapa mbak?", "hmm, gak papa kok, fan, tanya dong", "iya mbak?", "sekitar sini ada tempat kost nggak?", "ada kayaknya, mbak dewi mau ngekost?", "lihat nanti deh, emang mau aku terus dirumah kamu?", "ya kan gak papa, hehe...", "yee maunya, nakal ih azfan..." azfan tak pernah sesenang itu bersantai bersama sesosok cewek cantik disampingnya. azfan lalu kembali kerumah bersama dewi.
"wah... mana kuncinya
ya?" rumah azfan dikunci, ayahnya sepertinya sedang keluar. "gak bawa
kunci fan?", "iya ini lupa aku", "yaah...", "eh
bentar mbak" azfan lalu pergi kebelakang rumah, anak smp itu sadar ia bisa
masuk lewat jendela, seperti kemarin. azfan lalu mengambil kunci, dan membuka
pintu. "wah fan, udah didalam kamu?", "hehe... iya..." dewi
masuk kerumah, kini ia bersama azfan. "pantes kemarin kamu bisa masuk
rumah", "hehe... itu... soalnya...."; "iya iya gak papa,
yuk fan, temenin kekamar" azfan langsung tegang, siang ini apakah ia harus
memuaskan dewi lagi. sampai dikamar, dewi langsung tiduran, azfan masih
berdiri, dewi kemudian menarik azfan, ia ajak tiduran dikasur juga, dipeluknya
azfan, sembari dewi mulai menutup matanya. "mbak dewi ngantuk ya?",
"iya, temenin aku tidur ya fan... kamu mau minum susu ndak? kalau mau kamu
isep sendiri ya", "ah... ntar ganggu mbak dewi", "loh gak
papa... nih deh aku siapin, kalo gak dikeluarin bahaya nanti" dewi
mengeluarkan buah dadanya. azfan tak bisa menolak, ia sudah mulai menghisap
puting kenyal milik dewi, dihisapnya air susu keluar, sembari dewi mulai tidur.
azfan asyik memilin dan menghisap puting dewi, tapi ia melakukannya perlahan,
agar dewi bisa tidur, dan azfan bisa menikmati momen itu. anak smp itu sampai
tak pergi main diluar, ia memilih menemani dewi, sambil asik mengurus nenen
besar milik dewi menit demi menit. ketika azfan melihat dewi mulai tidur, anak
smp itu memang sempat berfikir aneh aneh, namun ia memilih memeluk dewi, lalu
ia memlih ikut tidur saja, dengan hangatnya pelukannya dengan dewi.
Beberapa jam kemudian, azfan bangun
dari tidurnya, namun dewi tidak bersamanya dikamar itu. azfan bangun dan
mengumpulkan tenaga, "hmm, kalo gitu saya jadi paham dewi", "iya
gitu pak, untung saya ketemu azfan", "hehe... saya juga untung
kok", "ah bisa saja pak" azfan bisa mendengar ayahnya berbincang
dengan dewi. "hehe... maaf ya dewi, saya kerjanya tiap malam, jadi tidak
bisa menemani", "oh, nggak papa kok pak, kan ada azfan" azfan
lalu beranjak keluar kamar, "eh azfan udah bangun?", "iya
yah", "mandi sana, habis ini ikut mbak dewi ya",
"kemana?","udah sana mandi", "iya mandi cepet fan,
hehe" azfan segera pergi mandi, lalu setelah itu memakai pakaian santai.
"loh, ayah kemana mbak?", "ke pak rt katanya, ayo fan temenin
aku", "kemana mbak?", "udah ayok, tadi aku udah pinjem
motornya ayahmu", "ooh, oke deh" dewi bersiap mengendarai motor
ayahnya azfan, lalu azfan menyusul. "ayo fan, keburu hujan nanti",
"iya mbak" azfan sudah naik motor dan duduk dibelakang dewi, langsung
dewi menjalankan motor. azfan sempat heran, dewi berkendara dengan laju yang
cepat, "hehe... pegangan fan, peluk aku dong", "i...
iya...", "jangan pegang yang laen loh haha", "aduh iya
mbak, haha" azfan kini ikut saja kemana dewi pergi. beberapa saat kemudian
dewi menepikan motornya, berhenti didekat rumah yang cukup bagus. "mmm,
azfan tunggu disini bentar yah", "oh iya mbak", "maaf ya,
personal ini soalnya" dewi lalu pergi kerumah itu, diketuk pintunya, lalu
keluar seorang laki laki. azfan tak tau apa yang dibicarakan dewi, karena dewi
kemudian diajak masuk, dari ekspresinya tadi azfan berfikir seperti ada masalah
antara dewi dengan pria tadi. azfan menunggu dan menunggu hari makin gelap dan
mendung, azfan hanya menunggu sambil mendengar sayup sayup suara dari rumah
didekat motor itu. tak lama dewi keluar dengan wajah yang murung. "dewi,
sebentar", "udah mas, makasih" pria tadi sempat mengejar dewi,
tapi kini dewi sudah menuju motor dan bersiap pergi. "tapi dewi...",
"azfan sayang pegangan ya" dewi langsung tancap gas, meninggalkan
rumah tadi. segera dewi kembali kerumah azfan, meski anak smp yang diboncengnya
masih bingung apa yang terjadi pada dewi. sesampai dirumah, dewi sudah ditunggu
ayahnya azfan, "maaf ya pak, agak lama", "oh nggak papa kok
dewi" motor tadi kini digunakan ayahnya azfan. "yah, mau
kerja?", "iya, kamu dirumah ya sama mbak dewi", "iya
yah" azfan ditinggal ayahnya pergi, juga ditinggal dewi yang sudah pergi
kekamar. azfan tak mau mengganggu, ia memilih menonton tivi, saat hari memang
sudah gelap.
malam itu azfan sempat bingung, ia
akhirnya memilih memanggil dewi, "mbak dewi... ayo makan...",
"oh iya bentar fan" dewi tak lama keluar kamar dengan pakaian
tidurnya, yang membuat azfan sempat teringat malam kemarin. "mmm, makan
nasi goreng mau mbak? aku udah beli", "iya nggak papa, yuk
makan" azfan makan bersama dewi, meski tadi cewek itu masih muram, kini
sudah tampak tenang dan ceria setelah makan. "wah, mbak dewi makannya
banyak juga", "hehe... iya dong, biar tetap berisi, fan... maaf ya
tadi nunggu lama", "nggak papa mbak, yang penting mbak dewi sekarang
udah ceria lagi", "duh fan, kamu kok pinter ya bikin aku seneng lagi,
udah punya pacar belum kamu?", "hah? ah ndak ada mbak, aku mah
apa...", "kali aja udah punya pacar kan bagus, hehe...",
"haha iya juga sih mbak", "fan, sini deh...", "ada
apa?" azfan mendekat, dewi seperti ingin membisikan sesuatu, tapi ternyata
"cup... hehe..." dewi malah mencium azfan, "aduh mbak
dewi", "kenapa fan?", "jadi malu...", "haha...
fan, malem ini...", "malem ini kenapa mbak?" azfan berusaha
menahan diri, sembari dewi mulai mendekat dan membuat azfan melayang. dewi
memegang pipi azfan, "malem ini... kita main lagi yah... hehe..."
azfan langsung on, apalagi wajah dewi yang menggoda itu menghipnotis azfan.
"ah... yang bener mbak", "iya... tapi kamu malem ini... pura
pura ya...", "pura pura?", "pura pura jadi suami aku...
oke?" azfan tak bisa menahan senyum diwajahnya yang membuat dewi ikut
tersenyum. "o... oke mbak", "kok mbak? panggil aku... sayang...
ayo coba", "iya sayang ... aduh malu ah", "gemes deh...
haha... cup...mmm..." dewi mencumbu azfan, tentu membuat bocah smp itu
senang. azfan tak begitu faham, tapi ia membalas ciuman dewi. "cup...mm...
cup...", "sayang... kekamar yuk...", "mnh... iya..."
azfan segera diajak kekamar, langsung dewi tiduran dikasur, azfan mendekat dan
memandangi dewi. "sayang... bukain dong..." permintaan dewi diturui
azfan, segera perlahan pakaian tidur dewi dilucuti, lalu tubuh indah nan
menggoda itu membuat azfan terpaku, azfan lalu ikut telanjang juga.
"mmm... sayang... cantik banget sih...", "aaahh bisa aja azfan
sayang... sini dong..." azfan kini ada diatas dewi, mereka saling pandang,
azfan tak tau rasa apa yang membuatnya senang sekali bila bersama dewi.
"mmm... sayang... aku...mmp...mmm...mmm" azfan terkunci dengan
nafsunya, ia langsung melahap puting dewi, ia hisapnya kuat, susu keluar dan
mengisi mulutnya. "aahn... sayangku haus ya... isep deh... sampe puas...
ouh..." dewi membuat azfan makin terangsang dan langsung saja buah dada
besar itu diremas nakal oleh azfan, puting kenyal milik dewi terus dihisap keluar
isinya, buah dada dewi sampai basah. dewi yang juga menikmati rangsangan azfan
itu merasakan penis tegak milik azfan berdenyut diatas selangkangannya. dewi
meraih penis azfan, dan ditempelkan dipintu vagina dewi.
"mm...sluurp...mmh...", "aah... ayo azfan sayang sambil gesek
memekku ya... nah... iya gitu...mmh..." azfan bisa asyik menggesekan
penisnya dihimpitan selangkangan dewi, sembari terus minum susu.
"mmmp...mm... sluurp...mm...ah... uuh" croot croot, azfan klimaks,
spermanya muncrat diselangkangan dewi. "aah... yang... basah semua deh...
", "aah... mmh...uuh", "kenapa sayang? ooh iya...sini
naikan dikit dong...ummh...mm..mm" azfan merasakan kegilaan ngeseks lagi,
kini azfan yang tiduran, dan dewi mulai beraksi, penis anak smp itu dihisap dan
diemut oleh dewi. azfan merasa geli sekali apalagi saat dewi menghisap kuat
penisnya, "mm...sluurp....mmm aku minum juga nih ... haha...mmmh"
azfan geleng geleng keenakan. "aah... wow... ouh", "mmm...mmm
gimana yang? enak kan?", "enak banget... aah... luar biasa...",
"kalo gitu...mmm...sluurp...mmm" dewi makin garang mengulum penis
azfan, kepala cewek itu naik turun dengan cepat, dewi juga meremas remas biji
zakar azfan. sensasi gila itu membuat azfan melayang, ia juga tak bisa menahan
spermanya lagi, croor croot, azfan muncrat lagi, dewi benar benar minum sperma.
"aah...aah...", "mmgh...gleeg...mmh... minum sampe kenyang
nih... hehe...", "aah... hmmh", "kenapa azfan sayang? oh
iya belum dimasukin dalem loh punyamu... sini...aaahn" masih lemas penis
azfan malah dimasukan kevagina dewi, dewi malah yang asik beraksi, saat azfan
terus dimabuk kepayang. "aah... hhmmh... enak yang...", "ooh...
enak kan ya memekku... masih sempit... khusus buat azfan sayang... aah... aku
gesekin deh...uuh...hhnnh" kini dewi bergerak naik turun, saat penis azfan
sudah keras lagi dan menggesek vagina dewi dengan nikmat. "ooh... luar
biasa..." azfan tak percaya dewi bisa makin gila aksi seksnya, menit demi
menit azfan tinggal menikmati, saat dewi yang beraksi, meski dua duanya sama
sama merasakan kenikmatan seks. "aahn...mmh...nngh" sembari lompat
lompat, dewi menahan buah dadanya dengan tangan, tapi tetap buah ranum itu
begoyang, air susu juga keluar menetes kebawah membasahi tubuh pasangan seks
itu. "aah... aku... aduh..." dewi melihat azfan sudah mau klimaks,
dewi berdiri dan membiarkan penis azfan yang siap meletus. "mau meletus
nih yah? sini aku minum lagi deh...mmh...mmh...mgggh!" croot croot, sperma
azfan muncrat lagi dimulut dewi. "auuuh... ooh...",
"mmgh...gleeg...aah... leganya... hehe..." dewi kemudian tiduran
disebelah azfan. dewi tampak cukup lelah terus bergoyang dan bergerak, azfan
tampak lelah terus mengeluarkan sperma tadi karena ulah dewi. "mmh... udah
mbak pura pura nya...", "kenapa fan?" dewi memeluk azfan selayaknya
pasangan lama. "kalo jadi suami mbak dewi... bisa mati, gegara habis
spermaku", "hahaha... bisa aja kamu... iya udah, azfan mau
istirahat?", "mmh... besok sekolah sih...", "ooh... iya
udah, tidur yuk...", "mm... tapi...", " tapi kenapa
fan?", "aku... suka mbak dewi... mmp...mmm...mm", "aahn...
oalah mau minuk cucu dulu? iya udah... iya azfan sayang..." azfan memilih
nyusu lagi, dewi tersenyum, ia merasa senang azfan tampak sangat menikmati hari
hari bersamanya. tak lama azfan tertidur dulu, dewi mengurus anak smp itu,
setelah itu dewi pergi mandi sebentar sebelum tidud juga. keesokan paginya,
azfan kembali terbangun, layaknya habis mimpi, setelah malam lalu bersama dewi.
azfan bersiap untuk sekolah, ia tau dewi pasti masih tidur. azfan segera
mengurus dirinya, stelah itu pergi sekolah, ia tau nanti pasti ia bertemu dewi
dirumah lagi.
permisi kakak2 numpang promo ya
ReplyDeleteyang suka main poker dan domino online, mari gabung di sini bersama kami di www.saranapelangi.com. kini hadir dengan 7 permainan yang dapat dimainkan dalam 1 website. dapatkan jackpot hingga ratusan juta setiap harinya. gak mau kalah teruskan main poker dan domino online ? ayo buruan gabung bersama kami di www.saranapelangi.com
Saranapelangi.com adalah satu - satunya Website Dengan Player VS Player Tanpa Menggunakan Bot (tanpa ROBOT) 100% Fair Play!!!
Hot Promo Dari SaranaPelangi!!!
*Bonus Rollingan Sebesar 0,5%
*Bonus Refrensi Sebesar 20%
Tunggu Apalagi?!, Ayo Gabung Dan Main Bersama Kami!!!
Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi kami di www.saranapelangi.com atau melalui android kami.
- BBM : 2B47BB9C
- CALL : +855964972098
- WEECHAT : saranapelangi
- SKYPE : saranapelangi
- EMAIL : saranapelangi99@yahoo.com
- FACEBOOK : saranapelangi99@yahoo.com
WWW.SARANAPELANGI.COM
Agen SBOBET - Agen JUDI - Agen Judi Online - Agen Bola - Agen 988betlink
ReplyDeleteAgen Judi Online
Agen Bola Online
Agen Bola Terbaik
Agen Judi Bola
Agen Judi Kasino
Kans Kepa Arrizabalaga Berlabuh di Real Madrid Terbuka
Carvajal Takkan Lupakan Jasa Zidane Dalam Karirnya
Terus Tambah Koleksi Trofi Jadi Misi Carvajal di Madrid
Suu Kyi: Jangan Belah Myanmar dalam Agama dan Etnis
Pembunuh Bos Kedai Bakmi di Tangerang Ternyata Selingkuhannya