Seorang bocah smp sedang berjalan
pulang kerumahnya, dia masih berseragam, kini ia terusik dengan
sesosok cewek cantik yang tiba tiba mendekatinya. "permisi dek",
"iya mbak ada apa?", "adek tinggal deket sini kah?", "iya
mbak betul", "anu, kenalin saya Dewi" segera bocah tdi menjabat
sodoran tangan mulus dewi itu, "oh iya saya azfan", "hehe... mm,
boleh nggak aku mampir kerumahnya azfan?" azfan jadi bingung, kenapa
perempuan cantik itu malah ingin kerumahnya. "b... boleh kok, mari mbak,
udah deket kok" azfan segera berjalan bersama Dewi. tak lama sudah mereka
tiba dirumah azfan. "selamat datang azfan, wah sama siapa ini?" azfan pulang disambut
ayahnya, "ini mbak Dewi pak", "permisi pak, saya Dewi"
azfan sadar ayahnya terpesona dengan keindahan Dewi. "wah saya ayahnya
azfan, hehe", "ooh iya iya, hehe", "azfan sana kamu ganti
baju dulu", "iya..." azfan segera masuk kekamarnya dan ganti
baju, saat ayahnya memilih mengobrol dengan Dewi diruang tamu. setelah selesai
ganti pakaian, azfan melihat keruang tamu, ayahnya masih ngobrol dengan Dewi,
namun tampak gembira sekali. azfan memilih pergi kedapur untuk makan siang.
beberapa menit ia didapur, sedang asyik makan, ia bisa sedikit mendengar
beberapa saat percakapan ayahnya dengan Dewi. "Hehe... masak bisa?"
azfan bisa mendengar suara ayahnya yang nyaring. "aahn... tuh pak
hehe", "wah iya, hahaha", "jangan keras keras pak",
"ah gak papa..." azfan jadi penasaran, ia selesaikan makannya, lalu
ia pergi kedepan.
"... ya nanti deh pak, saya kasih lagi, eh
azfan..." azfan datang saat Dewi sedang membenarkan bajunya. "eh
azfan, habis makan siang?", "iya yah barusan", "ya udah,
nanti malam mbak Dewi nginap disini fan, nanti biar dikamar kamu ya, kamu tidur
dikamar ayah" azfan kaget, apalagi ia melihat Dewi tersenyum begitu
menggoda. "ooh, iya yah gak papa...", "hehe... makasih
azfan", "sama sama mbak", "azfan, kamu dicari temen kamu
tadi, ditunggu dilapangan katanya", "ooh, ya udah aku keluar dulu
yah", "siip, pulang nanti sore aja ya, kayak biasanya, bentar bentar,
ini uang buat jajan", "wah makasih yah, mbak Dewi saya pergi
dulu", "iya, main yang asyik ya, aku dirumah sama ayahmu aja"
azfan pergi kelapangan dengan perasaan aneh karena kata kata dewi tadi. azfan
segera kelapangan, dan melihat temannya sedang bermain bola. "hoi fan,
sene cepet tim ku kurang pemain", "oke bro siap" azfan menyusul
temannya dan mulai bermain bola. sayangnya, baru beberapa menit bermain, hujan
turun dan membuat azfan berhenti bermain. "haduh hujan", "cuma
ujan aja, lanjut yok", "nggak deh, takut sakit ntar", "yuk
fan aku pulang juga" teman teman azfan melanjutkan bermain meski hujan,
azfan dan salah satu temannya memilih pulang. "makasih Rifa udah nemenin
pulang", "oke fan, balik dulu ya" azfan sudah didepan rumahnya
saat Rifa pergi kerumahnya sendiri. hujan malah makin deras, ditambah azfan
menyadari pintu rumahnya dikunci. azfan memilih kebelakang dan mengecek jendela
dapur, untung ia buka tadi saat makan siang, ia masuk rumah lewat jendela.
"aahn... pak...mmh... jangan digigit dong" azfan bharu masuk sudah
kaget dengan suara Dewi yang mendesah itu. azfan berjalan sangat pelan layaknya
maling, ia makin penasaran dengan Dewi. "mm...sssp...mm ya maap Dewi, enak
banget sih ngenyot puting kamu ini...mmm", "hehe... iya dong pak...
ahh... " azfan melihat pintu kamar ayahnya tak ditutup rapat, ia menengok
kedalam, dan azfan terkejut, ayahnya ada dipangkuan Dewi yang tak memakai baju,
ayahnya juga asyik meremas buah dada Dewi sembari terus menghisap puting
susunya.
"mm... sluurp..mmm",
"ahh... pak... saya bantu ya..."; "bantu ap...wah... asyik
deh" azfan tak percaya, kini Dewi sembari masih menyuguhkan buah dadanya,
cewek itu membuka celana ayahnya azfan dan mulai mengocok penis tegak
didalamnya. "gede juga ya pak... kalo dikocok gini enak nggak?",
"enak banget...mmm...mm... apalagi sambil nyusu...mmm", "hehe...
hmm...oooh" azfan kaget, Dewi sempat melihat kepintu dan tau ada azfan
disana. "ada apa Dewi?", "oh nggak, itu diluar hujan...",
"Dewi, boleh nggak kalau kamu tiduran saja?", "oh terserah kok
pak... saya siap menemani dan menuruti kemauan bapak, hehe..." kini Dewi
tiduran dikasur, ayahnya azfan langsung mendekat, lalu meletakan penisnya
diantara buah dada montok milik Dewi, lalu dengan sadar Dewi memegang buah
dadanya agar menghimpit penis ayahnya azfan. "wah, pinter deh Dewi, mmh...
ooh", "aah... asyik pak... buah dadaku dipijit rasanya...",
"uuh... mmh" azfan terus mengintip sembari tanpa sadar penis anak smp
itu juga sudah tegak. azfan bisa melihat jelas, buah dada milik Dewi yang besar
itu terus digencet dan digesek, air susu muncrat dari puting Dewi, Azfan
terpesona, baru pertama kali ia melihat hal itu. beberapa menit berlalu, croot
croot, ayahnya Azfan klimaks, sperma membasahi wajah Dewi. "uuh... maap ya
dewi", "nggak papa pak bentar ya..mm" dewi malah menjilati dan
melahap sperma diwajahnya itu. "dewi... saya buka celana kamu ya...",
"iya pak... awas loh nanti...", "kenapa?... wah...
bersihnya...", "tuh kan jadi kaget, hehe... aahn! pak...ouh"
ayahnya azfan tiba tiba merayap dan kepalanya melesat keselangkangan dewi,
tampaknya vagina cewek itu mulai dijilati. Azfan kemudian melihat dewi
memandang kearah pintu, ia seperti menggoda azfan, dewi meraih buah dadanya,
lalu dihisap sendiri, setelah itu ia teteskan susu kesekitar buah dadanya,
kemudian mengedipkan mata pada azfan. Azfan tak kuasa menahan godaan, akhirnya
is pergi kekamar mandi perlahan, lalu ia buka celananya, croof croot, ia
membuang spermanya, ia hanya digoda oleh dewi saja sudah muncrat.setelah
memakai celananya, azfan kembali menginfip, tapi ia makin terkejut jadinya,
ayahnya sudah naik diatas Dewi, dan mulai menggesekan penisnya kevagina Dewi.
"aahn...aah... ooh", "uuh... masih rapet ya...uuu... memang
hebat ya dewi... uuh", "aah... iya...mmh...", "berlama lama
dirumah saya gak papa deh dewi, asal mau diajak lagi ya nanti...aah",
"aahn... iya pak... aku mau lagi nanti...ouh" azfan tak mampu
bergeming, ia terpaku pada aksi ayahnya, juga pada buah dada besar milik dewi
yang bergoyang dan meneteskan air susu. penis anak smp itu tegak lagi, makin
lama ia tonton, makin hebat saja ayahnya menggenjot Dewi. "aah...mmh...
dewi..." ayahnya azfan berhenti, lalu berdiri, dikocok penisnya itu
sendiri, "ah... pak..ouuh" croot croot, kini sperma dari aksi ayahnya
azfan tadi menghujani tubuh Dewi. azfan kemudian memilih segera keluar rumah
lagi lewat jendela, lalu pergi menjauh, menunggu terang hujan sambil memikirkan
dan mengingat aksi persetubuhan ayahnya dengan Dewi.azfan tak pernah berfikir
akan menyaksikan aksi seks yang cukup hebat tadi dengan matanya sendiri.
saat azfan kembali kerumah setelah
hujan usai, pintu sudah terbuka, ia masuk dan melihat ayahnya duduk santai.
"dari mana aja fan?", "dari main bola, terus... pas hujan
kerumah temen yah", "siip, haha..." ayahnya tampak senang
sekali, azfan belum pernah melihat ayahnya segembira itu. azfan lalu memilih
pergi kekamarnya, namun ia jadi kaget lagi, Dewi tidur pulas dikamarnya, dengan
memakai pakaian minim. azfan memutuskan untuk pergi kekamar ayahnya untuk
tidur, meski ia ingin sekali tidur bersama dewi dikamarnya. azfan segera tidur,
ia baru bangun beberapa jam kemudian. "azfan, nanti jaga rumah ya",
"oh, iya yah", "biasa ayah jaga malam, kalo mbak Dewi butuh apa
apa nanti kamu tanggapi ya", "oke yah" benar saja, beberap jam
kemudian hari sudah gelap, ayahnya azfan segera pergi bekerja, memang pria itu
seorang satpam disebuah tempat persinggahan. "azfan, ayahmu kemana?",
"eh... anu... itu... lagi kerja", "ooh... bagus dong...
hehe..." azfan sedang duduk nonton tivi, jadi gagal fokus saat dewi datang
dengan begitu menggoda. "mn... mbak dewi, udah makan?", "eh iya,
mm... azfan udah makan?", "belum.juga sih", "ya udah...
azfan beli makan deh, pake uang ku aja", "ooh, oke mbak..."
azfan memilih segera pergi saja, membeli makan malam. beberapa puluh menit
kemudian azfan kembali, saat dirumah ia melihat dewi keluar dari kamar ayahnya.
"dari mana mbak?", "eh... itu tadi... ada yang ketinggalan
didalem, azfan kan tau sendiri tadi...", "eh... mmm... ini makanannya
mbak", "yuk makan bareng aja" azfan akhirnya makan malam bersama
dewi yang menggoda itu. setelah selesai, azfan kembali menonton tivi, sembari
dewi pergi kekamar azfan. "azfan...", "iya mbak?",
"sini deh..." azfan jadi gugup, ia dipanggil kekamar.
"ada apa mbak dewi?"
azfan mulai bingung, melihat dewi dengan pakaian tiduf yang minim. "kamu
belum ngantuk?", "dikit sih mbak...", "hmm, kamu malem ini
tidur dikamar ayahmu?", "iya, ayah bilang gitu", "mending
kamu tidur sama aku ya... aku takut tidur sendiri..." blaar, azfan
terketuk hatinya, seperti suara hati azfan terbaca oleh dewi. "mm, jangan
mbak, takut ganggu", "loh nggak papa, kata ayahmu tadikan kalo aku
mau apa kamu turuti aja, hayo?", "eh... iya itu... tapi... ehh!"
azfan yang gugup langsung ditarik oleh dewi kekasur. kini azfan berbaring disebelah
dewi. "hehe... udah, enak kok tidur sama aku..." azfan tak tau apa
yang harus ia lakukan, pikirannya kacau. "mm... iya mbak...",
"azfan...", "iya mbak?", "kamu tadi siang ngintip aku
sama ayah kamu ya?" glaar, azfan tak bisa bohong. "hmm, anu... itu...
iya..." azfan makin panas, apalagi dewi memandanginya, azfan juga tak bisa
fokus karena buah dada besar milik dewi yang seperti minta keluar dari baju
tidurnya. "gimana? serukan ya tadi siang?", "oh itu... iya
kayaknya...", "kok kayaknya?", "kan... itu... azfan... gak
ngerti mbak...", "ah yang bener?", "anu..iya itu...",
"aduh azfan gak usah gugup ah... pasti tadi... fokusnya ke buah dadaku ini
ya? hmm?" azfan melongo saja, ketika dewi mengeluarkan buah dada montoknya
dadi baju ketat itu. azfan tak sanggup bicara, ia mau melihat kearah yang lain,
tapi memandang buah dada besar itu sangat membuatnya penasaran. Dewi tersenyum
centil melihat azfan yang melongo, cewek itu meraih tangan azfan, lalu
didaratkan digunung kenyal milik dewi. "eh... mbak...", "hehe...
ayo dong dipegang... kenyal kok kayak bantal...sini deh...", "mmh...
mbak...hmmh" dewi menarik azfan, ia peluk erat, azfan jadi melayang
rasanya saat kepalanya terbenam dibuah dada montok milik Dewi. "azfan...
buah dadaku montok kan ya?", "mmh... iya...", "hehe... sini
sini... pegang ini dong... ayok diremas, biar keluar susunya" azfan tak
bisa menolak lagi, rasa penasaran yang begitu kuat membuat azfan menurut.
tangannya kini mulai mengelus dan meremas buah dada kenyal milik dewi. azfan
juga tanpa sadar sudah mulai memencet dan mengusik puting susu milik dewi,
alhasil air putih keluar. "mbak... itu...", "iya fan, itu
susuku... kamu isep deh tetekku, kayak ayahmu tadi siang... aahnnn... nah...
gitu..." azfan merasa senang, ia melahap puting kiri milik dewi, ia hisap
dengan kuat, air susu mengisi mulutnya, ia rasakan nikmat tiada tara.
"mm...mm...sluurp...mm", "azfan kayak nggak pernah nyusu
deh...aah... putingku diemut kayak permen...haha...mmh" azfan tak mau
komentar, ia sudah fokus menghisap kuat puting dewi, juga meremas gundukan
kenyalnya. "sspp...mmm... sluurp...mm", "hehe... burungnya azfan
pasti udah berdiri nih... tuh kan... hehe...", "mmh... ah, mbak
dewi...ouh" lagi, hadir sensasi nikmat baru, saat dewi melepas celana
azfan, lalu meraih penis tegak milik anak smp itu, segera dielus dan dikocok.
"enak kan fan? ayo sambil minum susu, aku urus burungmu ini ya...
mmh" azfan sungguj gembira, kini ia tau sendiri, kenapa ayahnya sampai
begitu bahagia, ya memang Dewi ini datang kerumah itu layaknya bidadari pemuas
rasa ingin tau azfan. "mm....sluurp...mmm...aah...mm" azfan terus
minum susu, mulutnya tak henti terisi susu, wajahnya belepotan air susu, azfan
serasa menang besar dihari itu. beberapa menit berlalu, azfan bergantian
menghisap puting kanan dan kiri milik Dewi, akhirnya ia tak bisa menahan
kenikmatan dari kocokan maut dewi itu, croot croot azfan klimaks, spermanya
membasahi dewi. "wah... azfan...", "uuh... mmh... maaf
mbak", "gak papa kok, kalo gini kan aku ada alasan biar telanjang,
hehe..." Dewi langsung melepas semua pakaiannya, juga melepas pakaian
azfan. "eh... mbak dewi...", "udah azfan, kamu mau yang lebih
enak kan?", "eh... itu...", "hehe... sini sini, liat deh
fan..." azfan segera melongo, ia ditunjukan bagaimana bentuk vagina milik
dewi yang kini membuka selangkangannya. dewi lalu meraih tangan azfan dan
didaratkan dibibir vagina cewek girang itu. "eh.. mbak...", "ayo
fan... bantuin mbak ya... kayak ayahmu tadi itu... kamu ges....aah... wah azfan
pinter deh...mmh" azfan berani inisatif dan mulai menggesek memek dewi
yang menggoda. azfan tau cara mengurus vagina dari video bokep yang kadang ia
lihat, namun kini ia rasakan sendiri, lubang vagina hangat itu sudah terus ia
gesek. "mmh... mbak dewi?" azfan sedikit bingung, dewi tampak merem
melek karena azfan menggesek vagina cewek itu cukup cepat. "mmh...
azfan...sini kamu...", "eh mbak..." azfan ditarik oleh dewi,
kini bocah smp itu ada diatas Dewi. "kamu nakal ya... katanya nggak tau,
tapi pinter banget gesek memekku ini", "mm... maaf mbak... aku
cuma...", "iya iya... kamu mau aku seneng kan? memang kamu baik
banget fan", "iya mbak... hmm... ehhh", "kalau gitu, azfan
puasin mbak dewi ya... tuh, burungmu udah nyenggol memekku terus",
"eh anu... itu...", "iya udah ayo azfan sayang.... masukin dong",
"mbak... aku...mmh" azfan memasukan penisnya kevagina dewi, sleeb,
rasa lusr biasa nikmat tak bisa diungkapkan azfan. "aahn... mmh... gitu
dong... mmh... udah pinter azfan... iya gesek gitu...aahn...nngh" azfan
mulai menggerakan penisnya, ia makin semangat apalagi mendengar desahan dewi
yang menggairahkan. azfan bahkan melihat puting dewi mengucurkan air susu
sendiri, dengan respon baik azfan melahap puting dewi dan menghisap susu lagi.
"mmm...sluurp..mm..nmmh...","aahnn... azfan hebat deh...
mmh...." azfan senang, tak rugi ia beri keperjakaannya pada dewi sang
bidadari itu. "mmm...sluurp...mmm aah...",
"azfan...hhnn...uuh... cium aku sayang..." azfan langsung mencium
dewi, bahkan air susu dalam mulutnya ia campur adukan dengan dewi, manis dan
nikmat, azfan tau ini pengalaman terbaik dalam hidupnya.
"cup...mmh...mmh", "cup...aah... manis banget
fan...hehe...aah..." azfan makin semangat menyetubuhi dewi, ia sodok memek
cewek sange itu tanpa ragu, azfan bahkan bisa menyetubuhi dewi cukup lama,
karena siang dan saat pertama tadi ia sudah beberapa kali klimaks, baru
beberapa puluh menit kemudian azfan memilih mencabut penisnya keluar lubang
kenikmatan, lalu ia ingat akan aksi ayahnya siang tadi. "mbak
dewi...uuh", "wah... buah jatuh tidak jauh dari pohonnya, anak dan
ayah sama ya...aahnn...mmh" azfan menirukan adegan saat menggesekan penis
diantara dua gunung kenyal milik dewi. ia sangat senang, dewi memang pembawa
kenikmatan. "mmh... mbak dewi... auuh", "mau keluar ya fan?
sini...ummh..mmm...mmgh!" dewi sempat memasukan ujun penis azfan
kemulutnya, lalu croot croot, azfan menyemburkan spermanya kemulut mona.
"aah...ouuh", "mngh...mm... gleeg... aah... enaknya...",
"mbak dewi... makasih ya...", "hehe... aku dong yang makasih...
azfan mau nemenin aku dimalam ini...", "hehe... apa aja buat mbak
dewi deh...", "hehe... ayah kamu pulang kapan?", "biasanya
pulang subuh... eh mbak... ooh" , "mmm...mmm... kalo gitu lanjut ya
fan, kita ngentot sampe lemes, tapi aku tegangi penis kamu dulu
ya...mm...mmh..nmmm" Dewi memasukan penis remaja milik azfan kemulutnya,
diemut dan dikulum dengan nikmat, tak lama benda itu sudah tegak lagi.
"mbak... aah...", "umm... aah... udah tegak lagi... yeey... ayo
azfan sayang... gesekin lagi dong... nih..." kini dewi nungging, lalu
menunjukan vagina basahnya pada azfan, segera azfan ambil posisi, lalu ia
pasang penis tegaknya, sleeb, ia senang bisa mempraktekan adegan doggy style.
"wah... mbak... ooh", "ayo fan... aah.... gesekin...aah...
puasin aku...ouh" azfan akhirnya terus melanjutkan aksi dimalam itu
bersama dewi. Azfan dan dewi memuaskan nafsu seksnya, bersama tanpa memandang
usia, karena mereka tau bersetubuh adalah hal yang paling nikmat untuk
dilakukan bersama.
Agen SBOBET - Agen JUDI - Agen Judi Online - Agen Bola - Agen 988betlink
ReplyDeleteAgen Judi Online
Agen Bola Online
Agen Bola Terbaik
Agen Judi Bola
Agen Judi Kasino
Kans Kepa Arrizabalaga Berlabuh di Real Madrid Terbuka
Carvajal Takkan Lupakan Jasa Zidane Dalam Karirnya
Terus Tambah Koleksi Trofi Jadi Misi Carvajal di Madrid
Suu Kyi: Jangan Belah Myanmar dalam Agama dan Etnis
Pembunuh Bos Kedai Bakmi di Tangerang Ternyata Selingkuhannya