"ma, aku kerumahnya Jodi
ya...", "iya Do" Rando siang sepulang dari smpnya itu sudah
selesai mengganti pakaiannya, lalu kini beranjak pergi menuju rumah Jodi
tetangganya itu. Rando sering pergi kesana untuk mengajak jodi main game diwarnet.
"Permisi..." Rando tiba dirumah Jodi, tapi tampak tak ada orang,
beberapa kali ia memanggil, akhirnya ada yang keluar, "Hai Rando...",
"siang kak Fasya, Jodi ada?", "kayaknya udah keluar tadi
itu...", "oh, kalo gitu aku cari dulu si jodinya", "oke
dek, sip" Rando berjalan meninggalkan rumah Jodi. Rando sebenarnya sering
terpesona dengan Fasya, kakaknya jodi yang kini sudah mahasiswa itu. cewek itu
begitu cantik nan ramah, meski memang jarang keluar rumah. Rando pergi kewarnet
untuk mencari Jodi, tapi sesampainya disana, dicarinya kesana kemari, Jodi
tidak ada. "Mas, Jodi ada disini ndak?", "belum keliatan,
biasanya kan sama kamu Do", "iya sih, ya udah mas" Rando jadi
bingung, ia harus mencari Jodi kemana lagi. Rando memilih kembali kerumah Jodi,
mungkin temannya itu sudah kembali.
Sesampainya disana lagi, kembali Rando
tak melihat seseorang menyambutnya, kini rando mencoba membuka pintu, ternyata
tak dikunci, ia masuk saja nyelonong tanpa ijin. Ia berjalan menuju kamarnya
Jodi, memang temannya itu tak ada. Rando tau ibu dan ayahnya Jodi punya warung
didekat rumah itu, dan pulangnya saat hari mulai gelap. Siang itu Rando jadi
bingung harus berbuat apa. "Aahn...mmh..." Rando tiba tiba kaget
mendengar erangan suara Fasya, anak smp itu jadi penasaran.
Kak Fasya memang
kamarnya ada dilantai dua, ruangannya juga cukup tersembunyi. Rando berjalan
perlahan menuju lantai dua, namun semakin ia mendekat, suara desahan Fasya
makin menggema. "nnngh...oouh...mmh" Rando jadi kalut pikirannya,
kamar kak Fasya juga tertutup rapat, anak smp itu mencoba mengintip dari lubang
jendela. Seketika Rando kaget, ia melihat Fasya sedang masturbasi. Mahasiswi
itu tampak sudah tak memakai celana, terlihat selangkangannya terlihat jelas,
Rando bingung melihat Fasya yang cantik itu memasukan sesuatu kedalam lubang kewanitaannya.
Setelah dilihat lebih jelas, ternyata Fasya sibuk memainkan sex toys berbentuk
penis laki laki yang kini digesek dan ditusuk tusukan kedalam vaginanya
sendiri. Rando jadi makin melotot, ketika ia juga melihat Fasya meremas buah
dadanya sendiri, meski masih memakai kaos. Beberapa menit Rando terus mengintip
tanpa ketahuan, ya memang tampak Fasya begitu menikmati aksinya sendiri, Rando
bisa membayangkan kalau saja penisnya yang masuk dan menggesek vagina kak Fasya
itu, mungkin Rando bisa juga merasakan kenikmatan bersama kak Fasya.
"aahn...mmmh...ah...ah...nnnh!" Spluurt croot, kak Fasya ternyata
sudah klimaks, cairan mengalir dari lubang vaginanya sampai keluar, membuat
Rando terpesona, anak smp itu baru pertama melihat secara langsung hal indah
itu terjadi. Sebelum kak Fasya selesai beristirahat, Rando segera meninggalkan
lantai dua rumah itu setelah melihat Fasya lemas dikasur.
Rando kemudian sudah keluar rumah dan
menutup pintu perlahan, setelah berjalan beberapa langkah, Jodi tampak datang menghampiri,
"Eh Do, maap ya, tadi aku habis dari warung, kamu baru kesini?",
"eeeh, Jodi, iya, tad... baru aja aku kerumahmu ini, eh ternyata kamu
emang keluar", "iya, ya udah, yuk maen, dapet uang tambahan nih, tadi
sempet bantu di warung", "wah, enak kamu, ya udah yuk" Rando
kini sudah bersama Jodi pergi kewarnet, mereka tampak ingin segera bermain game
online. Beberapa jam disana, Jodi memang bermain game terus, tapi Rando
sesekali memikirkan kronologi ia mengintip kak Fasya masturbasi itu lagi. karena
penasaran, Rando mencoba menonton video bokep diinternet, anak smp itu mencoba
membandingkan, bahkan memahami lebih lanjut, situasi dan adegan seks yang lebih
jauh dari apa yang dilakukan kak Fasya. "Do, gak main ya? Heeh!"
Rando kaget, tiba tiba jodi yang sedari tadi main dikomputer sebelah
menghampirinya, "Set dah, hehe... apa jod?", "ngapain nonton
gituan sih?", "ssst, tadi salah klik, keluar begituan",
"alesan, haha", "ya udah yuk maen, room berapa?", "room
69, cepet gua tunggu" Rando masuk kegame lagi, dan segera menyusul Jodi
dalam permainan. Rando masih tetap mengingat dengan baik apa yang ia lihat dari
aksi kak Fasya itu.
Beberapa hari berlalu, Rando sering
menuju rumah Jodi, sesekali Fasya yang datang membukakan pintu rumah, namun tak
sampai Rando melihat lagi adegan cewek cantik itu beraksi. Suatu hari, kali itu
Rando kerumah Jodi, dan Fasya yang berparas cantik itu yang membuka pintu,
"Hai Rando, tuh Jodinya masih makan, kamu masuk dulu deh", "ooh,
iya kak Fasya..." Rando masuk dan menunggu Jodi yang sedang makan. Rando
segera mengetahui Fasya pergi kekamar dilantai dua itu. masih penasaran, Rando
nekad naik kelantai dua. Sesampainya disana, kamar kak Fasya tak ditutup
pintunya, Rando mencoba melihat masuk, dan anak smp itu melihat Fasya sibuk mencari
sesuatu didalam laci, "Cari apa kak?" Fasya tiba tiba berhenti
mencari, cewek itu kaget dengan kehadiran Rando. "Eh, Rando, enggak, itu
nyari... buku...", "oooh, kak Fasya mau belajar?",
"i...iya, besok ada ujian dikampus, hehe...", "ooh, gitu ya, met
belajar kak", "iya do..." Rando turun kelantai satu, sambil
menahan tawanya, ia tau pasti Fasya mencari alat pemuas seks yang biasa
digunakannya. "Eh Rando, mau kewarnet kah?", "iya Jod",
"aduh, aku harus bantu bantu diwarung, katanya rame tadi", "hmm,
ya udah gak papa, eh, tapi kita keluarnya bareng aja, tapi kamu ijin kak Fasya
kewarnet ya?", "hmm, ngapain emang do?", "udah, ayo
deh", "Kaak! Aku kewarnet yaa!", "iya Jodi...",
Setelah itu rando dan jodi keluar rumah. "aku kewarung dulu do",
"sip jod" Jodi segera pergi menuju warung, Rando berakting pergi
kewarnet, tapi ketika Jodi sudah jauh, Rando kembali menuju rumah Jodi, untuk
mengintip kak Fasya lagi.
Rando mencoba membuka pintu rumah
Jodi, ternyata dikunci, tak hilang akal, Rando mencari jendela rumah jodi yang
masih terbuka, tepat didapur ternyata ada jendela yang terbuka, Rando nekat
masuk melalui jendela itu, dan kini ia sudah didalam rumah itu. Rando kini naik
pelan pelan kelantai dua, dan tak lama penisnya sudah tegak, ketika ia
mendengar desahan kak Fasya, "Aahn...mmh...nngh" Rando segera
mengintip lagi, benar saja kak Fasya lagi lagi masturbasi, tapi kini Rando
makin tegang saja, ia melihat alat yang digunakan kak Fasya itu berbeda, kini
mahasiswi itu tak perlu menggesek gesek sex toys itu, karena alat yang satu ini
bisa bergerak sendiri, tampak bergerak perlahan, tapi tentu pasti berefek juga.
Rando kini melihat Fasya benar benar telanjang, cewek cantik itu memainkan buah
dada menggemaskannya, sembari vaginanya dipuaskan dildo modern itu. "Aahn...mmh...ssh...ooh"
Sesekali Fasya mendesah keras, juga cewek itu sering menggesek gesek bibir
vaginanya dengan jari jemarinya. Rando kini tampak tak hanya mengintip, anak
smp itu juga sibuk mengocok penis tegaknya, ia sadar ini bukan hal yang bisa ditemukan
ditempat lain, Rando tau Fasya ini cocok dijadikan sumber pemuas hasrat seks.
Beberapa menit Rando menyaksikan Fasya masturbasi, malah anak smp itu yang
klimaks duluan, Croot croot, spermanya muncrat ketembok dilantai dua itu, Rando
tidak begitu bingung, ia segera mencari kain lap dan membersihkan spermanya
yang ada ditembok. Setelah itu, ketika Rando melihat kak Fasya lagi, cewek itu
ternyata baru selesai klimaks, dan tampak sex toys nya baru dicabut, Fasya
tampak menenangkan diri.
Rando tiba tiba terbesit fikiran gila,
anak smp itu tiba tiba nekat membuka kamar kak Fasya, yang ternyata tak
terkunci. Braak!, "Eeh! R... Rando..." Fasya kaget sekali, sembari
mencoba menutupi tubuh mulusnya. "Hayoo... kak Fasya ngapain?",
"Anu... Rando... ndak itu... aduh..." Fasya tak bisa berbicara lebih,
mahasiswi itu belum sempat menyembunyikan dildo basah yang sudah selesai ia
gunakan menggesek vaginanya. "aduduh, apa ini kak?" Rando mengambil
sex toys itu, meski Fasya mencoba merebut, Rando tak mau menyerahkannya.
"Aduh, Rando, itu...", "oooh, kak Fasya butuh ginian ya buat
masturbasi?", "nn... gini do, aku...", "wah wah, aku perlu
bilangin si jodi ini...", "J... jangan Rando! plis..." Fasya
makin bingung, Rando makin senang. "Aduh gimana ya kak, gak seharusnya kak
Fasya pake ginian, mungkin nanti Jodi dan orang tuanya kak Fasya bisa sok
berat, bisa rame sampai sekampung", "Jangan Rando, plis, aku cuma...
aduh...", "ya udah, aku gak bilang bilang deh",
"m...makasih rando...", "tapi ada syaratnya..." seketika
Fasya tampak seperti sadar, pasti rando ingin sesuatu yang tak semestinya juga.
"aduh, randoo...", "gak mau? ya udah aku...", "iya
iya, syarat nya apa?", "syarat pertama, kak Fasya jelasin kenapa
pakai ginian", "oke oke, aku cerita deh", "bentar bentar,
sebelum cerita, hehe...", "eh, rando!", "udah ayo
cerita" Rando tiba tiba duduk dipangkuan Fasya, bersender dibuah dada
mahasiswi itu. "huuh, iya deh... jadi..." Fasya mulai bercerita,
ternyata cewek itu sudah lama diputuskan pacarnya, dan ia belum bisa move on
darinya, karena Fasya sudah pernah diajak ngeseks, dan cewek itu sedikit
ketagihan. Rando tak begitu mendengarkan, anak smp itu sibuk merasakan asyiknya
duduk dipangkuan cewek seaduhai kak Fasya. "ooh, kasian juga ya kak
Fasya...", "iya do, nah, udah cerita tuh", "iya, masih ada
syarat kedua", "aduh Randoo...", "syarat keduanya pasti
buat kak Fasya seneng", "wah, apa?", "ngeseks sama aku ya
kak, hehe...", Fasya sempat syok, tapi mahasiswi itu kemudian menghela nafas
panjang, lalu tersenyum lebar. "huuh, dasar Rando ya...", "hehe,
kan kak Fasya dapet untungnya juga, dari pada pake alat ginian, mending yang
asli nih" Rando tiba tiba membuka celananya, dan menunjukan penis
tegaknya. "haha, lucu punya Rando..." Fasya malah mengolok penis
Rando yang memang masih berukuran sesuai anak remaja. "kan masih smp,
nanti kalau udah kuliah, pasti gede lah...", "iya iya...
sini..." Rando yang masih ada dipangkuan Fasya itu segera merasakan
kenikmatan baru, ketika tiba tiba jari jari Fasya menangkap penis tegak anak
smp itu, lalu dikocok dengan asyik. "aduh... wah... enak kak...ooh",
Fasya tersenyum juga, cewek cantik itu sedikit merasa aneh, meski ia juga
merasa hal ini juga ia tunggu cukup lama. "sekalian deh Rando aku kasih
tau, rasanya gimana, sampai aku ketagihan seks", "aah...ah...uuh"
Fasya makin cepat mengocok penis milik Rando itu, cewek itu juga menggesek buah
dadanya kepunggung rando. Adegan tak semestinya itu berlanjut menit demi menit,
dan Rando benar benar senang akan apa yang dilakukan oleh Fasya."auuh,
enak kak, aduh...aah!" Croot croot, Rando tiba tiba klimaks dan
menyemburkan spermanya keluar. Fasya cukup kaget, sudah lama ia tak melihat
langsung penis yang menyemburkan sperma, "Wah, Rando, udah keluar
aja...", "kak Fasya sih, enak banget kocokannya, uuh",
"hehe, mm... Rando, kamu berdiri deh" Rando kemudian berdiri dan
menghadap ke Fasya, lalu mahasiswi itu mengigit kecil bibirnya, lalu menangkap
penis Rando lagi. "aduh, mau dikocok lagi kak?", "nggak, aku
mau...uumm...mmm....mmm" Fasya tiba tiba sudah melahap penis remaja milik
Rando, dan mulai diemut dengan seksama. "Aduh... wah makin enak lagi ini,
ooh..." Rando makin senang, juga makin percaya kalau Fasya butuh pemuas
hasrat seks. Beberapa saat kemudian Rando melihat Fasya yang nungging sembari
mengulum penisnya, anak smp itu masih memegang alat seks yang tadi digunakan
Fasya. "mm...mm...slruup...mm... aaaagh! Randoo... ouh" Rando
ternyata memasukan benda berbentuk penis itu kedalam vagina milik Fasya lagi.
"hehe, biar sama sama senang kak" Rando menggesek gesekan alat itu,
meski sebenarnya bisa bergerak sendiri. Fasya jadi ikut terangsang, sembari
terus mengulum penis milik Rando yang tegak kembali lagi itu.
"mm...mm...nnnghhm....oooghmm..." Fasya mendesah kembali, sembari
Rando menikmati. Beberapa saat itu mereka berdua saling bantu memuaskan
kemaluan lawan mainnya.
"oogh...mm...uaah... Rando,
mmh" Fasya berhenti mengulum penis tegak milik Rando itu, cewek itu kini
melepas semua pakaian yang tersisa pada rando, "Wah, kak Fasya" Rando
segera telanjang juga, dan kini dirobohkan kekasur oleh Fasya. "hehe, aku
nurut deh, kamu minta dipuasin kan? siap ya..." Fasya berdiri, lalu
membuka lebar selangkangannya, dan ia mulai memasukan penis tegak milik Rando
kedalam vagina basahnya. "wah kak... ooouuh... enaknya...mmh" Rando
geleng geleng sendiri, ia kini hanya bisa tiduran, ketika penis tegaknya sudah
tenggelam dalam vagina basah kak Fasya. "aah... mmh... boleh juga do...
asyik nih...nnngh" Fasya mulai beraksi, cewek cantik itu kini bergerak
naik turun, sembari penis tegak milik Rando keluar masuk lubang vagina milik
mahasiswi itu. "ooh... gila deh, enaaak" Rando cukup menikmati saja,
ketika Fasya sibuk merealisasikan pengalamannya ngeseks dulu. Rando terkesima,
Fasya tampak begitu menghayati, cewek cantik itu melompat lompat tanpa ragu
memuaskan Rando, buah dada yang bergoyang itu juga menghipnotis mata Rando.
Rando begitu senang, ia benar benar sudah mempraktekan adegan porno yang pernah
ia tonton di internet. Kenikmatan yang dirasakan Rando dan Fasya meramaikan
rumah yang biasanya sepi itu." oouh...nngh... kak... aku mau... aduh"
Fasya tau Rando mau klimaks lagi, Fasya berdiri tegak, penis rando terlepas
dari lubang nikmat milik Fasya, lalu croot croot croot, Sperma menyembur dari
penis remaja itu. "uooh... nngh... luar biasa... " Rando hari itu
klimaks tiga kali, ia sungguh takjub. "hehe, mm... mantep deh
randoo..mm" Fasya malah sibuk menjilat dan menghisap sperma dipenis dan
sekitar tubuh rando. beberapa menit beristirahat, Rando dan Fasya kini duduk
santai, dan mulai berbicara lagi. "wah, asyik ya ternyata kak",
"iya, kamu... boleh juga deh do, hihi", "iya udah kak, mm...
habis ini biasanya jodi balik dari warung ya?", "hmm? masih lama
kayaknya, diwarung kan lagi rame, jadi... aduh rando!" Rando tiba tiba
merobohkan Fasya kekasur, "kita main lagi yuk kak", "hiih, masih
kuat kamu?", "masih dong, kan pengalaman pertama, pasti... penuh
gairah", "hehe, ya udah, kamu mau... aaaahn!" rando kini tampak
mau yang jadi pemain, anak smp itu mengisi vagina Fasya dengan penis tegaknya lagi,
dan ia mulai menyetubuhi mahasiswi kakak temannya itu. "ooh... asyik nih
kak... mmh", "aahn...mmh... hehe, kalo mau keluar bilang ya do, kalau
keluar dalem bisa hamil, mau kamu tanggung jawab?', "hehe, iya kak Fasya
yang cantik...ooh... siap beraksi... hehe", "hehe,
sip....aahn...ouh..." Fasya kemudian memeluk Rando dengan Erat, kini anak
smp itu menyetubuhi Fasya dengan penuh gairah, penisnya bergerak maju mundur
mempenetrasi vagina mahasiswi cantik itu, dan anak smp itu juga bisa menjilat
dan menikmati buah dada montok milik Fasya itu. Rando benar benar beraksi
layaknya orang dewasa, Fasya cukup senang bisa bersetubuh dengan teman adiknya
itu. Beberapa menit itu, hari masih terang, Fasya dan Rando masih terus
bersetubuh. Anak smp seperti Rando tubuhnya jauh berbeda dari Fasya, tapi
mereka berdua bisa bersetubuh layaknya pasangan kekasih. "aahn....mmh...
Rando... ouh" Fasya membuat desahannya makin menggairahkan, yang membuat
rando beraksi dengan total. "ooh... mmh... kak Fasya...ouh" Rando
begitu senang, kepalanya bisa digoyang goyang menggesek gundukan kenyal milik
Fasya, sembari terus rando menyodok vagina mahasiswi itu. "aahn...
ooh...ah...ah...mmnnh", "ooh... aku mau keluar kak..." Rando
segera mencabut penisnya dari vagina Fasya, lalu ia berdiri, "ayo do,
tembakin sperma mu... nngh...aah!" Croot croot croot, Rando mengarahkan
spermanya menyembur dari penis tegak itu ke buah dada dan wajah cantik kak
Fasya. "ooh... leganya... makasih kak Fasya...uuh" Rando yang lelah
itu kemudian ikut rebahan disebelah Fasya, "nngh... makasih juga rando...
cup..." Fasya mencium kening rando. Mereka segera istirahat, sambil
berpelukan dengan senyum manis diwajah mereka.
"Kaaaak! masih dikamar!?"
Rando dan Fasya seketika kaget, suara Jodi dilantai satu menyadarkan mereka.
"Iyaaa! Jodi...mm... Kamu mandi dulu sanaaa!", "oooh, oke
kaak!" Jodi tak lama sudah masuk kamar mandi, suara air yang mengalir
sudah ditunggu oleh Rando. "cepet kamu pulang ya rando", "hehe,
sip kak, makasih...", "iya iya, eh, mm... kapan kapan lagi ya
do", "haha, siap kak..." Rando sudah segera berpakaian lagi,
lalu ia segera keluar dari rumah itu sebelum jodi selesai mandi. beberapa menit
kemudian Rando sudah pulang dan pergi mandi, ketika jodi dirumahnya sendiri
baru selesai mandi. "Kak, kok keringetan gitu? duh bau apa nih?",
"eh... anu.. habis olahraga dikamar tadi... udah aku mau mandi..."
Fasya segera pergi mandi setelah jodi keluar. Jodi mengira kakaknya benar benar
selesai olahraga, padahal mahasiswi itu baru selesai bersetubuh dengan Rando, tetangganya
itu. Dihari hari selanjutnya, Rando memang masih sering mengajak jodi pergi
main game kewarnet, tapi jika keadaan memungkinkan, Rando akan menemani kak
Fasya memuaskan hasrat seksnya, tentu dengan adegan seks yang lebih seru.
permisi kakak2 numpang promo ya
ReplyDeleteyang suka main poker dan domino online, mari gabung di sini bersama kami di www.saranapelangi.com. kini hadir dengan 7 permainan yang dapat dimainkan dalam 1 website. dapatkan jackpot hingga ratusan juta setiap harinya. gak mau kalah teruskan main poker dan domino online ? ayo buruan gabung bersama kami di www.saranapelangi.com
Saranapelangi.com adalah satu - satunya Website Dengan Player VS Player Tanpa Menggunakan Bot (tanpa ROBOT) 100% Fair Play!!!
Hot Promo Dari SaranaPelangi!!!
*Bonus Rollingan Sebesar 0,5%
*Bonus Refrensi Sebesar 20%
Tunggu Apalagi?!, Ayo Gabung Dan Main Bersama Kami!!!
Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi kami di www.saranapelangi.com atau melalui android kami.
- BBM : 2B47BB9C
- CALL : +855964972098
- WEECHAT : saranapelangi
- SKYPE : saranapelangi
- EMAIL : saranapelangi99@yahoo.com
- FACEBOOK : saranapelangi99@yahoo.com
WWW.SARANAPELANGI.COM
Agen Judi Online
ReplyDeleteAgen Bola Online
Agen Bola Terbaik
Agen Judi Bola
Agen Judi Kasino
Berita Bola
Berita Bola Terkini
Berita Bola Terupdate
Berita Terkini
Berita Terupdate