Acep kali itu sudah stay di pangkalan ojek, seperti biasanya
setiap sore ia selalu siap mengantar orang yang ingin ngojek. Sebenarnya Acep
adalah Tukang bersih-bersih di taman kotanya, namun kalau sore dia memilih
menjadi tukang ojek untuk menambah penghasilannya. Entah kenapa hari itu pria
29 tahun itu tidak mendapat penumpang, karena hari itu banyak tukang ojek lain
yang lebih diminati, “Cep, hari ini bukan jatahnya ente, sabar ye”, “Haha, iya
kali pak, mungkin bukan hari keberuntungan saya”, Acep tetap tenang saja, meski
teman temannya tampak sedang asyik ngobrol sambil menghitung uang. Setelah itu
tiba tiba hujan tiba, teman teman Acep memilih untuk pulang. “Cep, ente gak
pulang? Hujan gini jarang yang mau ngojek”, “Nanti aja pak, belum dapat sama
sekali nih”, “Oke dah, semangat Cep”, Lalu teman teman acep sudah pergi, kini
ia sendiri di pangkalan ojek itu.
Tepat pukul Sampai malam hujan belum reda, Acep mulai putus
asa, namun saat ia ingin pulang, tampak seorang Cewek yang kehujanan berlari
menuju pangkalan ojek itu. “Mas mas, tukang ojek kan?”, “Iya mbak, mau ngojek?”,
“iya mas, aduh, pakai basah kuyub begini”, Acep melihat cewek itu memang sudah
basah kuyub, pakaiannya yang basah itu membuat lekuk tubuh cewek itu terlihat
begitu montok, belahan dadanya juga terlihat basah.
“Ini mbak pakai jas hujan
saya saja”, “aduh mas, saya udah basah ini, mas aja yang pake”, “jangan mbak,
nanti mbaknya masuk angin, udah pakai saja” Lalu Cewek itu memakai jas hujan
Acep. Segera Acep menyalakan motornya, lalu diikuti cewek itu duduk di
belakang, Acep merasa ada yang menempel dipunggungnya, tapi ia memilih diam
saja. “Rumahnya dimana mbak?”, “di ****** mas”, “Oke mbak, yuk brangkat” Lalu
Acep segera berangkat menuju rumah cewek itu, meski Acep tidak memakai jas
hujan.
Setelah 30 menit perjalanan, Acep sampai ditujuan, ia menuju
depan rumah itu, dan menghentikan motornya. Cewek itu lalu turun dari motor
Acep dan melepas jas hujan, “huuh, maaf ya mas, masnya jadi basah kuyub gitu”, “gak
papa mbak, udah biasa”, “Bayarnya nanti dulu mas, masuk dulu aja ya”, “aduh
ndak usah mbak, udah mala mini”, “Pokoknya mas masuk dulu, nanti baru aku bayar
ongkos ojeknya”, “Ya udah deh mbak”. Sekarang Acep bersama cewek itu masuk
kerumah itu, tampak rumahnya sepi, Acep memilih duduk dikursi plastik, karena
takut sofa dirumah itu ikut basah karenanya. “Mas, bentar ya, aku masuk dulu”
Lalu cewek itu masuk kedalam, Acep berusaha menyembunyikan kedinginannya.
Beberapa menit kemudian cewek itu kembali keruang tamu, dan Acep yang basah itu
jadi kaget melihat cewek itu Cuma memakai handuk yang menutupi separuh buah
dada montok cewek itu, sampai kelututnya saja. “Mas ,maaf lama, ini ada teh
anget”, “i…iya mbak…makasih”, “Mas namanya sapa?”, “saya Acep mbak”,”kenalin saya
Vita, mas Acep asli sini?”, “i…iya mbak”, “Mas Acep kedinginannya? Ganti baju
dulu aja gimana?”, “Loh, emang ada baju buat cowok mbak disini?”, “Ada, bajunya
mantan suami saya, tunggu ya mas bentar”, cewek itu lalu masuk kekamarnya. Acep
cukup kaget, sepertinya ia baru menemukan perempuan yang cukup mempesona,
mungkin baru saja ditinggal suaminya. “Ini mas, mas bisa ganti dikamar, saya
mau mandi dulu…”, “i...iya mbak, makasih ya” Celana pendek dan kaos dari Vita
ditaruh didekat Acep, lalu cewek itu pergi kekamar mandi. Acep menghabiskan teh
hangat itu, lalu menuju kamar Vita.
Acep mulai memikirkan yang tidak tidak, apa lagi setelah
masuk dikamar Vita, yang baunya harum sekali. Acep juga melihat pakaian, Bh dan
celana dalam vita yang basah ditinggal berserakan diatas kasur, Entah dari mana
ada pikiran mesum dari Acep untuk mengecek Bh dan celana dalam, itu, ia tau
kalau ukurannya bh itu cukup besar, Acep geleng geleng saja, lalu segera
berganti pakaian. Meski setelah memakai pakaian pemberian Vita, Acep masih
merasa dingin, segera ia melipat pakaiannya yang basah tadi. Tiba tiba suara
air di kamar mandi sudah tidak ada, dan Vita tampak sudah kembali kekamarnya.
Acep mencium bau harum dari vita yang baru saja mandi itu, ia jadi makin malu
untuk melihat cewek montok itu. “Mas Acep udah ganti?”, “ini…udah mbak”,” hehe,
pas banget ya, kayak suamiku dulu aja kamu…” Jgleer, Acep sempat kaget sekali. “Emang
Suaminya mbak kemana?”, “udah cerai mas, dia selingkuh”, “aduh kasian mbak Vita”,
“hehe, mau kemana kamu cep?”, “mau kedepan mbak, gimana ongkosnya mbak? Saya mau
pulang…”, “Aduuh, santai dulu cep, masih hujan tuh”, “iya sih mbak, tapi kan…”,
“Udah disini aja, didepan dingin juga, loh” Lalu Acep masih bingung, ia ingin
sekali mendekati tubuh indah Vita yang duduk dikasur itu, tapi ia juga malu. Vita
melihat bh dan celana dalamnya tadi sudah berpindah kesebelah Acep, ia berfikir
pasti tadi Acep mengecek pakaiannya itu, “Cep, bh dan celana dalamku disini
tadi mana?” Vita pura pura tidak tau, Acep makin kaget dan malu. “aduh, itu
tadi, pas acep mau ganti, jatuh kesitu mbak” Acep menunjuk kearah pakaian dalam
Vita, cewek itu hanya bisa menahan tawanya. “kok bisa sih mas?”, “gak tau mbak,
haha”, “hehe, sini mas duduk sini” Lalu tangan Vita yang mulus itu mengajak
Acep untuk duduk, tentu saja Acep menurut.
“Ongkosnya berapa sih mas?”, “anu, 10 rebu aja deh mbak”, “kok
murah bangeet”, “kan udah mbak Vita sediain teh anget sama pakaian ini, hehe”, “sama..pakaian
dalamku juga ya? Haha”, Acep hanya bisa tersenyum malu malu, melihat cewek
cantik itu tertawa. “aduh mas acep, dingin ya”, “i…iya mbak” Vita tampak
mendekati Acep. “Mas acep, mau yang anget anget lagi?”, “Teh anget lagi mbak?”,
“yang lebih enak ini mas”, “apa mbak?”, “tubuhku yang anget ini” Sontak penis
Acep berdiri dicelana pendek itu. “aduh mbak, yang bener?”, “iya mas, sini deh…”
Lalu tangan acep ditarik dan ditempel kan kebuah dada montok Vita, lalu digerak
gerakkan mengelus buah kenyal itu. “gimana mas?”, “mm…iya sih… anget mbak” Lalu
Vita yang menggigit bibirnya itu merebahkan dirinya dikasur, dan melepas
handuknya. Sekarang Vita sudah telanjang bulat, tubuh indahnya dilihati Acep
yang menelan ludah itu, karena buah dada montok Vita tampak bergoyan goyang. “Ini
lebih anget mas” Tangan Acep diletakkan dipaha mulus Vita, Tanpa perlu dibantu,
Acep sudah asyik mengelus ngelus paha cewek itu. “mmmf….terusin mas, biar
tambah anget, hehe” Acep makin bergairah menikmati tubuh Vita. Kedua tangannya
mulai asyik mengelus ngelus paha mulus itu, juga sempat berusaha membuka
selangkangan Vita. “nanti dulu itu mas, yang dalem ntar yach, mmmf….”, “Mbak
Vita, udah lama gak dipegang cowok ya?”, “tuh tau,hehe, sini sini, perut ku
minta dielus juga”, Segera tangan Acep bergerak naik keperut cewek itu, dia
pijat pelan pelan, sambil merasakan dirinya makin bernafsu menikmati tubuh
vita.
Tangan Acep makin naik, kini ia meremas Buah dada montok
Vita dari bawah keatas, membuat cewek montok itu mendesah, mmmf…mantep mas…
udah sering ngelus ginian yach?”, “jarang banget malahan mbak, punya mbak gede
banget sih, aku jadi seneng banget” Tangan yang asyik meremas buah kenyal itu
mulai memijit puting coklat Vita, terlihat puting itu mulai mengeras karena
diputar putar oleh tangan Acep. “aaahn…mmmf….nakal mas Acep…uuuh”, Beberapa
menit kemudian setelah puas meraba tubuh mulus Vita, Acep melepas semua
pakaiannya. “Aduh jadi kepanasan sekarang”, “hehe, sini mas, naik sini dong”
Karena ajakan Vita, sontak Acep menaiki tubuh Mulus Vita. Penisnya acep sudah
menempel diatas selangkangan cewek itu, “uuuuh,
kontolnya mas Acep udah tegang tuh, aku…ummm” Acep sudah langsung mencium bibir
cantik Vita, Lidahnya mulai asyik berputar putar didalam. “mmm…cup…cup…mmm..slruuuup,
bales ciumanku dong cantik…” Segera Vita membalas ciuman Acep, kini Tukang ojek
itu sedang bermain lidah dengan Vita.
Setelah puas, Acep berhenti, dan tangannya segera memegang
paha mulus Vita, lalu ia membuka selangkangan cewek itu pelan pelan, dan Vagina
basah Vita sudah terlihat memperindah pemandangan itu. “uuuh, mas Acep udah mau
ngentotin aku ya?”, “Ya mbak Vita sih, ngajakin terus”, “hehe, iya silahkan
mas, aku mau dong dientot” Segera Acep mencium bibir vagina Vita, lidahnya
mulai asyik berputar putar didalam memek basah itu, Air didalamnya juga disedot
terus oleh Acep. “aaaahn…mas…uuuuf…eeiih…geli..” Kaki Vita bergerak gerak, Vita
juga sibuk mendesah karena ulah Acep yang mengobok obok memeknya itu. “slruup…seger
mbak, ini enak baru yang anget anget…slruup…mmm” Vita jadi merem melek menahan
kenikmatan luar biasa itu.
Setelah puas, Acep memegang penisnya, dan menempelkannya
dimulut vagina Vita. “Mbak Vita siap ya?”, “mmmf…iya mas”, “Nih pasti lebih
hebat dari suami kamu dulu..” Sleeb, penis itu sekarang sudah masuk didalam
memek basah Vita. Penis Acep terasa diremas dinding vagina Vita, Acep mendongak
keatas sambil geleng geleng, “woooh, masih sempat mbak, asyik niih”. Penis itu
perlahan digerakkan maju mundur, kini Gesekan nikmat itu dirasakan Vita, tampak
tubuhnya mulai menggelinjang. “mmmf…uuuh…aaah…ooouhh…mmmf”, suara Desahan Vita
itu diiringi suara hentakan penis Acep divaginanya. Acep mempercepat
gerakannya, kini penisnya dengan cepat menabrak dan menggoyang memek nikmat
Vita. Acep juga asyik meremas bagian tubuh vita dengan tangannya, buah dada dan
pantat montok Vita bergantian diremas remas. “oooh, eih eih eih…mas acep….aaahn…mmf…enak
mas….oooh..hebatnya…uuuf”, “Iya pasti, stamina Tukang ojek itu tak ada
habisnya, haha” Acep makin ganas menghajar memek Vita dengan penisnya yang
berdenyut denyut karena kenikmatan dinding vagina itu.
Hampir setengah jam Acep asyik ngentot tubuh Vita yang
menggairahkan itu, Dia asyik meniduri cewek itu meski tau hujan diluar sudah
reda. “Mbak vita…kamu memang mempesona”, “mmf…uuuh…makasih mas…uuuf”, “Mas Acep
udah mau keluar nih mbak…oooh”, “Keluarin didalem mas…oooh…isi memekku dengan
pejuh mu…aaaaahn!” Croot crooot crooot, Acep menumpahkan spermanya didalam
vagina Vita. Setelah ia merasakan kenikmatan luar biasa itu, penisnya dicabut,
lalu air bercampur sperma keluar dari memek Vita yang masih menggelinjang.
Beberapa menit kemudian Acep memeluk Vita dan menciumnya. “Udah mbak vita,
ongkos ojeknya udah kebayar, mbak vita memang enak banget dientot”, “hehe,
makasih mas Acep, udah mau nemenin aku malam ini, cupp” Lalu Vita memeluk Acep,
dan mereka segera tidur bersama dikamar itu tanpa berpakaian.
Esok paginya, Acep bangun, ia cukup kaget, karena penisnya
yang tegang itu sedang asyik diemut dan dijilati oleh Vita, “mmmf…slruup..mmf..pagi
mas Acep…”, “Loh, vita sudah asyik aja…”, “Tadi aku bangun tidur penismu udah
berdiri, ya gak disia siain dong, hehehe”, “bisa aja mbak vita ini, hehe” Lalu
karena terangsang kembali, setelah Vita puas mengulum penis tegak itu, segera pagi itu Acep menyetubuhi Vita untuk yang kedua
kalinya, tentu lebih nikmat karena mereka mulai saling suka.
Agen Judi Online
ReplyDeleteAgen Bola Online
Agen Bola Terbaik
Agen Judi Bola
Agen Judi Kasino
Berita Bola
Berita Bola Terupdate
Berita Bayern Munchen
Berita Terkini
Berita Terupdate
Agen Judi 75pkgames
ReplyDeleteAgen Judi Bola
Agen Judi Kasino
Agen Judi Sbobet
Agen Judi Casino Online
Agen Judi Ibcbet
Andy "/rif" Dilanda Rindu Usai Terima Ucapan HUT dari Anak
Duterte Ancam Akan Usir Seluruh Diplomat Uni Eropa dalam 24 Jam
Pergi untuk Kembali, Lagu Terakhir Djarot Saat Perpisahan
75PKGAMES TANGKAS ONLINE