Namaku Johan, Umurku 21 tahun, Aku baru saja berpindah dari
kota besar ke desa yang amat asing. Entah kenapa didesa ini banyak sekali
janda, juga banyak janda muda. Beritanya karena suatu hari saat para pria
sedang bergotong royong menggali gua yang katanya berisikan batu emerald, namun
nahasnya banyak dari mereka yang tidak selamat. Aku memilih untuk mencari batu
akik lainnya disekitar desa itu, tentu sambil mencari kesempatan menikmati para
janda itu.
Aku tinggal dikontrakan yang cukup dekat dengan rumah pak
RT, jadi kami sering bertemu, dan tentu saja aku tau janda janda mana yang
katanya menarik.
Saat itu setelah pulang dari mencari batu akik didekat sungai,
aku bertemu seorang perempuan yang sedang membawa beberapa barang, sambil
menggendong seorang bayi. “Mbak, sini saya bantuin”, “wah, makasih mas, maaf
ya, jadi ngerepotin” Lalu aku meraih barang bawaanya. Saat aku melihat kedepan,
ternyata janda ini masih muda! Wajahnya masih cantik, dan tubuhnya cukup
mempesona.
Aku yang ada disebelahnya sambil membawa barang bawaan ini terus
mencuri pandang kearah belahan dada perempuan itu, tampak buah dadanya besar
dan montok sekali, bajunya yang klasik itu menambah pesona benda favoritku itu.
“mm…mbak namanya siapa?”, “Saya Junita mas, tapi biasa dipanggil nita”, “ooh,
kenalin saya Johan”, “mas orang baru disini?”, “iya, cari batu akik, mbak kok
sendiri aja?”, “iya, suami saya udah gak ada”. Beberapa menit kami berjalan
sambil berbincang bincang, tiba tiba anaknya itu menangis, Nita lalu mencoba
menenangkannya, entah kenapa ia tiba tiba mengeluarkan buah dada kanannya, aku
sempat terkejut. Lalu tampak lah buah dada besar dengan puting coklat itu, dan
si bayi segera menyusu ke ibunya, aku hanya bisa geleng geleng. “Mbak, kok
menyusui disini?”, “udah minta nih anakku, udah biasa orang sini mah” memang
didesa ini tampak tidak begitu memperhatikan bagaimana orang orang memakai
pakaian ataupun menutup aurat, tentu ini juga bagus bagiku.
Beberapa menit kemudian, kami tiba dirumah Nita, “masuk dulu
mas”, “iya mbak” Lalu aku masuk mengikuti Nita kedalam, ia memang masih
menyusui anaknya, namun tentu aku juga mau. “Mbak nita, udah sampai? Maaf tadi
Nika gak bisa ikut” Aku terkejut lagi, kini muncul seorang perempuan lain, “Iya
nika, gapapa, untung ada mas Johan ini yang bantu”, “wah, makasih mas, kenalin
saya Yunika, adiknya mbak yunita”. Aku bersalaman dengan perempuan itu, umurnya
mungkin hanya berbeda sedikit dengan kakaknya, karena ia juga tampak secantik
Yunita, tentu dengan buah dada yang besar pula. “Nika, tolong kamu jagain
anakku ya, saya mau kekamar mandi, sekalian mandi”, “oooh, iya mbak” Lalu Nita
meninggalkan ku bersama Nika yang menggendong bayi itu. “Mbak, berdua aja sama
Nita?”, “iya mas, orang tua kami udah meninggal, suami kami juga kena bencana,
kami hidup berdua sekarang”, Bukannya prihatin, Kontolku malah ngaceng tiba
tiba. “oooh, kasihan ya kalian berdua..” Bayi itu menangis lagi mencari ibunya,
namun kali ini Si Nika juga mengeluarkan buah dada kanannya! Lalu bayi itu
dibimbing untuk mengenyot puting coklat Nika, dan tampak bayi itu sibuk menyusu
lagi. “Loh, mbak nika juga lagi menyusu?”, “iya mas, karena udah sering gantian
nyusuin anak ini, jadi udah biasa”. Aku semakin bingung, mana hari masih siang,
panas, dan didepanku ada minuman segar, susu asli janda janda muda. “Aduh, saya
haus nih mbak”, “waduh, mbak Nita lagi di kamar mandi, saya juga sibuk…”,
“Kalau gitu…saya…minum susunya mbak Nika aja…”, “Nah itu masnya pinter, sini
mas” Buset lugu banget, lalu kudekati Nika, pelan pelan buah dada kiri Nika
sudah dikeluarkan dari sarangnya, “Mas pegangin sendiri ya, Nika lagi nenangin
anak ini” ,”iya…tenang aja…” Lalu aku pegang buah dada Nika, bwoh kenyal luar
biasa, aku tahan dikedua tanganku, lalu puting kiri Nika segera ku masukkan
kemulut ku, tanpa ragu ku kenyot puting mempesona itu, lalu air susu Nika
segera membasahi mulutku, oooh segar nya…
“Slruuup sluuurp slruuuup…mmm…aaah…seger mbak…slruuup” Tanpa
malu kesedot dan kunikmati air susu dari buah dada Sintal itu. “Mas, auh, pelan
aja, haus banget yach?”, “Slruuup slruuup…mmm…srluuup…” Lidahku berputar putar
diputing indah itu, juga terus menyedot keluar susu kedalam mulutku, tanganku
juga mengelus elus benda bundar besar kenyal itu. Tampak Nika jadi terangsang.
“mmmf…mas….sedotanmu…si kecil ini kalah hebat…uuuhf”, “slruuup…mmm…iya dong,
saya memang ahlinya…srluuup…slruup” Air ASI Nika tak habis ku sedot terus.
Tampak bayi itu sudah tertidur lagi, “Mas…mmf… bentar… aku mau nidurin anak
ini… udah ya nyusunya..”, “iya deh, kamu jaga dulu dia ya…” Lalu meski tampak
terangsang, Yunika membawa bayi itu kekamar, sepertinya ia sedang menjaganya.
Beberapa menit kemudian, ada suara dari kamar mandi,
“Nika…tolong ambilin sabun dong, yang disini udah abis” Tak perlu lama aku
berlari mendekati kamar mandi, lalu melihat ada sabun diluar. “Mbak, Nika nya
lagi tidur sama si bayi, ini sabunnya…”, “ooh, iya mas, bawa sini dong,
tolong…” Lalu aku masuk kedalam kamar mandi tak terkunci itu, kaget setengah
mati aku, melihat tubuh montok Nita tanpa pakaian, Lalu aku memberikan sabun
itu, tentu tetap bertampang cool. “ini mbak, kok kayaknya kesulitan mbak?”,
“Ini…air susuku keluar sendiri mas, soalnya udah penuh, bingung deh mandinya..”
Rejeki datang lagi, segera ku dekati Nita. “Aduh, biar Johan bantuin mbak, dari
pada mubazir saya minum aja susunya..”, “iya deh… sini mas kedepan”, Gembira
luar biasa aku, “tapi saya takut basah mbak”, “buka pakaian mas sekalian, itu
ada handuk” Lalu aku secepat kilat membuka semua pakaianku, lalu memakaikan
handuk dipingganku untuk menutup penisku yang tegang. Segera ku menuju kedepan
Nita, dan tampaklah Buah dada nita yang besar itu diputing coklatnya terlihat
cairan putih kesukaanku, “biar aman, Johan sedot dua duanya ya mbak”, “iya mas, saya mau sabunan…” Segera
kedua buah dada itu kuremas, Nita tampak cukup kaget, “mas, gak pernah nyusu
ya? Itu yang diputingku yang disedot mas…”, “oooh, iya iya...” Lalu kedua buah
papaya Nita itu kupegang, kedua puting Nita kutabrakan, lalu kumasukkan kedalam
mulutku bersamaan, Nita yang sibuk menyabuni dirinya tampak mulai terangsang.
Air susu Nita rasanya lebih enak, Kedua putingnya yang ada dimulutku
mengucurkan air susu dengan derasnya, karena
buah dadanya kugencet dan kuremas denga kuat. “ooooh…mas….mmmmf….pelan aja….uuuh”
Nita mulai asyik menyabuni vaginanya. Aku terus saja menyedot air susu dari
kedua puting coklat Nita, kepala ku maju mundur, menarik narik puting itu,
tentu dengan bantuan tanganku yang meremas buah dada montok dan kenyal itu.
“slruuup…slruuup…slruuup…mmm….mantep mbak…slruuup”. Tampak Nita sudah mendesah,
dari vaginanya keluar cairan lengket.
“uuuh…udah mas….aku mau berdiri…”, “Ya saya sedot sambil
berdiri mbak… slruuup” Nita mencoba berdiri, ia menyabuni paha dan bokong sexy
nya, aku makin terangsang saja, Karena Penisku sudah tegak dan berdenyut
denyut, handuk yang menutupinya jadi jatuh. “Mas….kontolmu udah berdiri…mmmf”,
“Sluuurp…slruuup…mmmf…aaah…sabunin dong mbak, sekalian aku mandi bareng mbak
Nita yach”, “iya mas, mmmf….gede banget mas….uuuh” Penisku kini dikocok tangan
Nita yang sudah dibasahi sabun itu, tentu kocokannya jadi semakin nikmat, dan
juga luar biasa nikmat. Beberapa menit itu Nita terus mengocok penisku,
sementara buah dadanya kini bergantian kuremas dan ku sedot air susu keluar
dari puting coklatnya. “Uuuh…mas…aku pegel berdiri…mmmf” Nita yang sudah lemas
itu lalu memilih duduk, aku memilih menghentikan aksi minum besarku. “mbak,
saya bantu mandiin ya, mbak siramin aja tubuh kita berdua, saya yang ngelus
ngelus ya…”, “iya mas…. Uuuh” Lalu Nita yang duduk itu membasahi tubuhnya yang
sudah basah oleh sabun, aku memilih berada dibelakangnya.
Air membasahi tubuh kami berdua, aku juga mulai mengelus sekujur tubuh montok
janda muda itu, Ku elus tangannya, perutnya, pahanya, dan segera menuju
Memeknya. Tangan Kiriku meremas buah dadanya Nita, tangan kananku asyik
mengobok obok Vagina Janda cantik itu, Air yang mengalir membuat suasana jadi
semakin menakjubkan. “oooh…mas…mmmmf….uuuuh….enak mas…gak pernah aku mandi
seenak ini…ooooh” Kudiam saja, lalu kucium leher dan ketiaknya, tanganku masih
terus beraksi juga. Beberapa menit kemudian, Nita tampak sudah menggelinjang,
segera angkat pinggulnya, kini ia merunduk. “mas, kamu mau ap…aaaah!” Penisku
sudah melesat masuk kevagina Nita tanpa perlu disuruh, terasa sangat nikmat,
meski sudah tidak sempit. “ooooh, nikmat mbak…uuuh” Segera penisku bergerak
maju mundur dengan cepat, penisku menguasai seisi Memek nikmat Nita, bokongnya
jadi bergoyang goyang. Tanganku lalu meraih bokong itu, lalu kuremas, dan
kumasukan jariku kedalam lubang anusnya. “aaaah…mas….uuuf…..mmmf….sssh…ooooh”
Plop plop plop plop, suara desahan Nita diiringi suara tabrakan penisku.
Beberapa menit itu kuterus saja menabrak memek Nita dengan penis besarku,
Sungguh nikmat dan luar biasa rasanya.
“Mbak, aku mau muncrat, oooh” Kutarik penisku, lalu
kubalikkan tubuh montok Nita, dan kupasang kontol besarku dimulutnya. Crooot
crooot croooot, Mulut Nita penuh dengan spermaku. Janda itu lalu batuk batuk
dan memuntahkan cairan sperma itu. “ uhuk uhuk…mas..banyak banget pejuhnya…”,
“maklum, udah lama gak keluar, hehe”. Lalu Nita memilih membersihkan dirinya
bersamaku. Setelah itu Nita pergi duluan keluar dari kamar mandi, aku sedang
sibuk menenangkan diri, juga memakai handuk.
Beberapa menit kemudian saat aku kembali keruang depan,
tampak tak ada orang, lalu aku menuju kamar dirumah itu. Bukan main kaget, Nita
sedang asyik menindih tubuh Adiknya itu, sambil menciumnya.
“mmm…cup…mmmm…dek...uummm..cup…” Lalu Mereka berdua duduk, Nita membuka pakaian
Nika, aku hanya melongo didepan pintu, tampak Nika yang sudah bugil itu lebih
putih dan mulus dari pada kakaknya. “mbak… buah dadamu… sini…oooh” Nika meraih
kedua buah dada kakaknya itu, lalu diremas dan diangkat keatas, “oooh…sini
punyamu dek…uuuh” Gantian Nita meraih Buah dada adiknya. Sekarang kedua janda
muda itu sedang meremas buah dada lawan tandingnya. Kembali air susu keluar
dari puting mereka, tampak puting puting mempesona itu dipencet dan diremas
remas, air susu mengalir keluar membasahi buah dada mereka. “oooh….susumu
mbak…”, “uuuh…punyamu…mantep juga dek….mmmf” Aku geleng geleng sambil melongo,
Penisku sudah berdiri lagi menjatuhkan Handuk itu lagi.
“Ooh, mas Johan, sini mas, mau ikut?” Godaan dari janda
janda itu membuatku bersemangat, Tampak Bayi yang ditaruh diranjang kecil disebelah
kasur itu sudah tenang, kini biar aku yang melahap kedua perempuan itu. Nita
menarikku, dan merobohkan tubuhku kekasur, tinggal penisku yang besar itu masih
berdiri. “mas…kontolmu yang besar itu.. Kita goyang boleh? hehe…” Nita dan Nika
mendekat, lalu menempelkan buah dada mereka kepenisku. Buah dada itu
bertabrakan, dan ditengah tengahnya ada penis besarku yang tampak ingin meletus.
Lalu mereka meremas dan menggencet buah dada mereka. Penisku kini sedang dilumat benda benda kenyal yang dibasahi air
susu. “mas….enak gak? Mmmf”, “ooooh, mantep deh, toket kalian luar biasa kenyal
dan montok…oooh” Mereka terus menggoyang dan meremas buah dada kenyal mereka,
membuat penisku semakin meronta karena kenikmatan luar biasa.
Nita dan Nika lalu Memegang buah dadanya, dan mendorong kuat
kepenisku, tabrakan luar biasa itu membuat Penisku segera ingin meletus. Air
susu yang muncrat dari puting puting keras mereka itu membasahi penisku,
“Ooooh, luar biasa…mmmf… nikmat sekali… kalian hebat…” Mendengar pujianku, kedua
janda itu mendekatkan mulutnya kepenisku, segera Nita dan Nika menjilati kepala
penisku yang basah bercampur air air persetubuhan.
“mmm…aaah…slruup..mmm…Kontolmu yang terbaik mas…”, “mmm…slruupp…cup…aaah….Sedap
deh ..uummm…cup…” Kedua janda itu semakin menggila menganiaya penisku yang
terus meminta ampun karena keenakan. “Aduh, aku udah gak kuat, oooh” Kedua
janda itu membuka mulutnya diatas penisku, dan Crooot crooot crooot, Air maniku
muncrat kearah mulut mulut nakal mereka. Kini pejuhku ditelan oleh kedua janda
itu. “oooh… nikmatnya, mmmf” Aku masih kelelahan, tapi Nika sudah nakal lagi,
penisku yang masih lemas, dimasukkan kevaginanya, ia yang sekarang berada
diatasku itu bergerak naik turun, membuat penisku yang ada didalam vaginanya
menjadi tegak kembali. “haduuh, gila, tiga kali penisku tegak lagi…”, “ooooh….
Kontolmu mas….super sekali…oooh…Nika suka banget…mmmf”.
Nita tak mau kalah, ia kemudian mengambil posisi diwajahku,
vaginanya yang basah itu lalu ditempelkan kewajahku, “hehe, mas, jilatin yaach”,
“oooh, iya Nita, oooh…ummm…” Kucupang denga cepat bibir vaginanya, lalu lidahku
masuk kedalam vagina Nita.Dua janda itu sekarang sedang asyik bersetubuh
denganku, Nika terus melompat lompat menikmati penisku divaginanya, Nita
mendesah sambil meremas buah dadanya sendiri karena memeknya yang kujilati.
Beberapa menit kemudian, Nita memegang kedua buah dada
Adiknya, segera Air susu Nika itu disedot keluar dari buah dada itu.
“Slruuup…dek…mmm…slruuup…hajar terus kontol itu..mmm”, “oooh…mmmf…sssh…iya
mbak…oooh…”. Orang kota bilang posisi kami ini adalah posisi Threesome, yang
tak heran memang sangat menggairahkan dan nikmat luar biasa. Beberapa menit itu
kami terus beraksi menikmati sensasi seks bertiga itu, entah kenapa, nikmatnya
sungguh tak ter elakkan.
“mmm….sluuurp…Nika… aku mau…”, “keluarin didalem
mas..uuuhf”, “Iya mas, Nika udah pengen tuh…slruuup”, segera saja, Cprooot
crpooot, Air Maniku menyembur kedalam Vagina Nika, Nita juga menyemburkan
Cairan dari memeknya kewajahku, baunya sungguh mempesona. Kami bertiga yang
sudah basah karena cairan cairan nikmat ini, memilih berisitirahat. “Aduuh,
kalian suka banget deh sama seks kayaknya..”, “Nita udah lama gak nikmatin
kontol mas..”, “Nika juga, masak tiap hari minum susu kita sendiri, sekali kali
mau yang dari laki laki, hehe”, “hahaha, memang kalian luar biasa”. Aku yang
ada ditengah kedua Janda itu tersenyum bahagia, dua janda itu memelukku dengan
nyaman.
Entah kenapa, penisku masih berdiri lagi. “Aduuh, mas Johan
masih mau lagi?”, “Gak tau tuh, Nita sama Nika masih mau lagi gak?”, “Ayo mas,
dikamar mandi aja, yuuk” Lalu Kembali kami beraksi dikamar mandi rumah itu,
Entah Kenapa Sampai malam pun Nita dan Nika terus menikmati penis besarku, juga
cairan Spermaku. Sungguh pilihan yang tepat untuk tinggal didesa ini, aku bisa
menikmati dua janda sekaligus, tubuh montok dan mulus mereka, juga air susu
segar yang kini jadi minuman favoritku. Mulai terfikir untuk mencicipi janda janda lain didesa ini.
Cerita Lucah Janda
ReplyDeleteAgen Judi Online
ReplyDeleteAgen Bola Online
Agen Bola Terbaik
Agen Judi Bola
Agen Judi Kasino
Berita Bola
Berita Bola Terupdate
Berita Bayern Munchen
Berita Terkini
Berita Terupdate
Agen Judi 75pkgames
ReplyDeleteAgen Judi Bola
Agen Judi Kasino
Agen Judi Sbobet
Agen Judi Casino Online
Agen Judi Ibcbet
Andy "/rif" Dilanda Rindu Usai Terima Ucapan HUT dari Anak
Duterte Ancam Akan Usir Seluruh Diplomat Uni Eropa dalam 24 Jam
Pergi untuk Kembali, Lagu Terakhir Djarot Saat Perpisahan
75PKGAMES TANGKAS ONLINE