Beberapa hari
selanjutnya, disuatu pagi, Pak Fero dan Pak Wisnu sudah ada didepan rumah
Miranda. Mereka sempat memanggil namun miranda tak muncul juga. "kok gak
keluar dia nu?", "udah, masuk aja deh" mereka berdua mencoba
membuka pintu, ternyata tak dikunci. Segera mereka masuk kerumah itu. Mereka
tak melihat sosok Miranda yang menggoda itu. Tiba tiba ada Ican tampak keluar
dari kamar, setelah melihat Pak Fero dan pak Wisnu bocah 2 tahun itu kembali
kekamar. Tak lama Terdengar suara Miranda. "Pak Fero, pak Wisnu...",
"iya mbak", "saya lagi ganti baju... bentar ya...",
"oh iya... mereka berdua kemudian memilih duduk diruang tamu. Pak Fero
tampak tertarik mengintip Miranda, ia berdiri lalu mengendap endap menuju kamar
Miranda itu. Pintunya tak ditutup rapat, ketika dilihat, Pak Fero melihat
Miranda sudah memakai celana dalam, dan mencoba memakai celana pendek, begitu
saja pak Fero sudah terangsang, ya memang ia melihat buah dada montok milik
Miranda itu. Miranda kemudian mengambil, tanktopnya, lalu dicoba dipakai.
melihat itu pak Fero tau Miranda tidak memakai bh, pria itu memilih menemui pak
Wisnu diruang tamu.
"maaf pak
menunggu lama...", "hehe, gak papa kok mbak miranda",
"hehe, ada apa pak tumben mampir?" Dua pria itu sudah sibuk melirik
belahan dada milik Miranda. "Oh, itu... anu, mbak miranda dirumah aja kan
ya biasanya?", "iya pak Fero", "kami mau minta tolong",
"minta tolong apa pak?", "besok kan hari sabtu, biasanya anak
saya ada les", "anak saya juga mbak", "ooh, anaknya pak
Fero dan anaknya pak Wisnu ada les, terus?", "naah, guru lesnya lagi
sakit", "jadi, kalau sementara diajari mbak Miranda aja gimana?",
"aduh, gimana ya pak? saya orangnya agak lambat mikirnya..." Miranda
berlagak seperti orang linglung, pak Fero dan pak Wisnu sebenarnya tertipu,
tapi mereka tak ada jalan lain, "ya... kami percaya sama mbak Miranda kok,
pasti bisa", "ooh, gitu ya pak, iya pak, gak papa deh",
"iya, makasih loh mbak", "iya, hehe, mm... pak, saya boleh minta
tolong?", "minta tolong apa mbak Miranda?", "nn... itu pak,
saya mau ambil barang diatas lemari itu, tapi gak bisa", "ooh, yang
itu?", "iya pak, tinggi kan ya..." memang ada sebuah lemari
didekat ruang tamu itu, lalu ada kardus diatasnya. "ooh, ya sudah mari
mbak" mereka berdiri, lalu mendekati lemari itu. Miranda berlagak bingung,
sedang dua pria tadi sudah mulai senyam senyum. "gimana ya pak?", "gini
aja, mbak Miranda saya angkat", "ooh, coba deh pak" Pak Fero
tiba tiba mendekati Miranda, lalu memegang pinggulnya, dicobanya diangkat, tapi
miranda terlihat bingung. "aduh, gimana pak?", "saya bantu juga
deh" pak Wisnu mendekat juga, namun pria itu malah menahan buah dada montok
milik Miranda dengan tangannya. Miranda sudah tersenyum, ia tau dua pria itu
sudah ingin memperkosanya. "Wah, hampir sampai pak, kurang dikit...",
"saya angkat yang ini aja..." Pak Fero memegang bokong montok
Miranda, lalu diangkat, dan cewek itu bisa mengambil kardus diatas lemari itu.
Meski begitu, Miranda berfikir untuk berakting, ia malah menghindar dari dua
pria itu saat turun, jadi ia tampak terjatuh, Bruuk, kardus itu jatuh kelantai,
meski Miranda tampak jatuh karena dibuat buat. "Aduuh, uuh...",
"mbak Miranda gak papa?", "aduh, sakit pak...hmmh... tolong
angkat kekamar dong pak" dua pria itu dengan cekatan mengangkat miranda
kekamar, lalu direbahkan dikasur.
miranda mulai
beraksi, ia lihat dua pria itu sudah fokus dan terangsang. "sakitnya dimana
mbak?", "aduh... semuanya pak, aduh gimana ini?", "yang ini
sakit mbak?" Pak Fero tiba tiba mendekat dan mengelus kaki Miranda, pak
Wisnu tak mau kalah, ia mendekat dan memijat tangan Miranda. "gimana
mbak?", "mmh... gitu pak, masih sakit yang lain..." Pak Fero
makin nakal, tangannya naik, kini pria itu mengelus dan memijat paha mulus
milik Miranda. "yang ini?", "nah itu pak...mmmh...", pak
Wisnu sudah sibuk mengelus bahu miranda, pria itu sudah sibuk melirik isi
tanktop miranda. "udah enakan mbak?", "masih belum pak, aduh,
ini dalem baju kok ada yang sakit?", "d...dilepas aja, biar kami
cek", "hmmh... iya..." miranda melepas tanktopnya, buah dadanya
yang montok itu terlihat jelas dimata pak Fero dan pak Wisnu. Puting milik Miranda
tampak mengeras, "mungkin itu yang sakit mbak?", "mana pak? oh
putingku jadi gitu ya?", "mungkin... minta dihisap mbak",
"iya mungkin pak, tadi jatuh duluan kelantai, bapak bapak tolong isep
puting Miranda...", "siap...mm...mm...slruup...mmm",
"cup....mm...mmm...slruuup" pak Fero dan pak Wisnu sudah langsung
menyedot puting Miranda, mereka sudah asyik meminum air susu dari buah dada
montok milik Miranda itu. "Aaahn... mmmh...", "mm...slruup...
enak kan mbak...mm", "mmh... iya pak, kok enak ya?", "mm...slruup....mm,
mungkin makin lama makin enak mbak", Sembari asyik minum susu, pak Fero
masih mengelus paha dan bagian tubuh lain milik Miranda, sedang pak Wisnu sudah
meremas buah dada montok milik Miranda itu. "uuh...mm... udah gak sakit
pak...", "mmm... kami masih mau minum mbak", "ooh, iya deh
pak, tolong ya...aahn..." Miranda sadar mulut dua pria itu mengeyot
putingnya dengan liar, rasa gelinya tak tanggung tanggung, dua pria itu memang
sering menikmati puting istrinya masing masing. Beberapa menit itu Miranda
hanya bisa tiduran, ketika lagi lagi pak Fero dan pak Wisnu meminum air susu
dari putingnya yang kenyal.
"aahn...mmh...
pak, aduh... ada yang gatel...", "slruup...mm... dimana yang gatel
mbak?", "itu pak, dalam celanaku..." pak Fero secepat kilat
berpindah dan membuka celana Miranda, juga celana dalam ibu muda itu.
"Disini yang geli mbak?", "aahn...mmh... iya pak..." Pak
Fero sudah memasukan jarinya mengorek orek lubang diselangkangan Miranda.
dinding vagina milik Miranda sudah basah, "Basah mbak, jadi gatel",
"ooh...mmh... iya...aahn.." pak Fero malah mempercepat gerakan
jarinya, Miranda mengerang keenakan. "mm...sluuurpp...mm" pak Wisnu
tak melirik Pak Fero, pria itu sibuk minum susu, memang rasanya yang nikmat itu
membuatnya ketagihan. "Aahn...nnh... oouh...", "aduh, nanti
airnya itu netes kekasur mbak", "aahn... terus gimana
pak...ouh", "biar saya minum...ommh...cup...mm...mm...slruup"
pak Fero kini minum lagi, tapi ia minum cairan divagina Miranda. ibu muda yang
tubuhnya dihisap dibagian sensitifnya itu jadi bergoyang goyang, tubuhnya
bereaksi, ia juga mendesah terus. "aahn...mmh...
pak...itu...uuuh...nnh...", "mm..slruup...aah... mbak Miranda gak
haus?", "dikit sih pak...mmh", "sini saya kasih
minum...cup...mm...mm..." pak Wisnu tiba tiba mencumbu Miranda, wanita itu
tau pasti pak Wisnu ingin liurnya diadu, Miranda menerima tantangan itu, ia
beradu lidah dengan pak Wisnu, sembari liur mereka tercampur. Miranda kini
melayani dua pria itu, ibu muda itu benar benar ketagihan seks.
beberapa kemudian
Miranda merasa ada yang masuk divaginanya, ia tau itu pasti penis pak
Fero."mmm...aaah! pak Fero...mmh", pak Fero tak menghiraukan Miranda,
pria itu sudah sibuk menusuk vagina Miranda. Penisnya yang tegak dan berdenyut
mempenetrasi vagina Miranda dengan asyiknya. Pak Wisnu kini melihat miranda
terengah engah karena digenjot vaginanya oleh pak Fero. Pak Wisnu tak mau
kalah, ia membuka celananya, lalu menaruh penisnya dibelahan dada Miranda, lalu
buah dada montok itu digencet ketengah, penis pak Wisnu jadi diselimuti gunung
kembar kenyal, yang terus digesek gesek. "Aaahn...
pak...auh..mmh...nngh..." Miranda sadar dua pria itu benar benar sudah
ingin memperkosanya sejak bertemu dipos kamling dulu. Kini Miranda mendapati ia
sedang ngeseks threesome dikamarnya. Buah dada montok itu diremas dan digencet
ketengah, puting susunya menyemburkan air susu, membasahi buah dada Miranda,
juga penis pak Wisnu. "wah, liat mbak, gunung meletus, hehe" Miranda
hanya bisa mendesah dengan nafas yang terengah engah, karena tubuhnya terus
digenjot. pak Fero tampak tanpa henti menusuk vagina Miranda itu, ia tampak
benar benar gembira. Dua pria itu bergerak layaknya naik kuda, namun yang
mereka tumpangi adalah Miranda, dan mereka juga menusukan penisnya, maju mundur
membuat tubuh Miranda bergoyang. "aahn..mmh... aah...ah...aahn...
auh..uuh...nnggh" miranda terus mendesah, ia tak berfikir dua pria itu
memperkosanya dengan begitu nikmat. Beberapa menit terus berjalan, Miranda tak
bisa beranjak, tubuhnya terus digenjot oleh pak Fero dan pak Wisnu.
"ooh...mmh... asyik
banget... aduh...uuh", Crooot croot croot pak Fero menyemburkan spermanya
mengisi vagina Miranda itu. "Aahn! mmh..." Pak Fero mencabut
penisnya, lalu pria itu bersandar ditembok dekat kasur. Pak Wisnu melihat hal
itu tiba tiba berpindah, ia mengisi vagina Miranda lagi. "oooh...
mantepp...", "pak...aahn...auuh...emmh" Pak Wisnu menggenjot
dengan cepat vagina Miranda itu, sembari merapatkan tubuhnya pada Miranda. Tak
lama beraksi, pak Wisnu memang ingin mengisi vagina Miranda itu juga, Croot
croot croot, pak Wisnu mengisi vagina Miranda yang sudah terisi, ketika pria
itu mencabut penisnya dari lubang itu, Sperma mengalir deras dari dalam.
"ah...ah...ah...nnnnnh...uuuh...aahn..." Miranda tubuhnya
menggelinjang, ia tak merasa sperma yang mengalir dari vaginanya itu begitu
geli melewati vaginanya. Beberapa menit setelah istirahat, Miranda tak dibiarkan diam, pak Fero dan pak Wisnu ternyata mulai menyetubuhi ibu muda itu lagi. "Aahn...auh...", "masih ada isinya punya saya mbak, saya keluarin juga aja, haha" Pak Wisnu kembali menyodok vagina Miranda itu, sleeb sleeb sleeb, Miranda hanya bisa mengikuti dan menikmati. Beberapa menit kemudian ganti pak Fero yang beraksi, Kini tapi Pria itu menyodokan penisnya dalam vagina Miranda sambil merangkul Erat ibu muda itu, "biar gak goyang toketnya dijepit gini mbak, uuuh.... hehe..." Pak Fero dan Pak Wisnu benar benar senang, nikmat memang rasanya menyetubuhi ibu muda montok nan segar untuk diminum air susunya. Crooot crooot croot, beberapa menit kemudian mereka berdua klimaks, membasahi tubuh Miranda. pak Fero dan pak Wisnu kemudian berpakaian, lalu
mereka pamit pada Miranda yang masih lemas. Miranda sempat istirahat, setelah
itu ibu muda itu mencari Ican, ternyata sudah tidur, Miranda sampai lupa untuk
menyusui anaknya, tapi ia bisa memberinya nanti. Miranda segera mandi, memang
hari itu ia bersetubuh dengan pak Fero dan pak Wisnu yang membuatnya makin
ketagihan seks.
Agen SBOBET - Agen JUDI - Agen Judi Online - Agen Bola - Agen 988betlink
ReplyDeleteAgen Judi Online
Agen Bola Online
Agen Bola Terbaik
Agen Judi Bola
Agen Judi Kasino
Kans Kepa Arrizabalaga Berlabuh di Real Madrid Terbuka
Carvajal Takkan Lupakan Jasa Zidane Dalam Karirnya
Terus Tambah Koleksi Trofi Jadi Misi Carvajal di Madrid
Suu Kyi: Jangan Belah Myanmar dalam Agama dan Etnis
Pembunuh Bos Kedai Bakmi di Tangerang Ternyata Selingkuhannya
Agen Judi Online
ReplyDeleteAgen Bola Online
Agen Bola Terbaik
Agen Judi Bola
Agen Judi Kasino
Berita Bola
Berita Bola Terkini
Berita Bola Terupdate
Berita Terkini
Berita Terupdate