Sepasang kekasih sedang mengendarai
motor mereka, lalu berhenti didepan sebuah rumah. "Itu yang, disana itu
rumahnya...", Arta dan Lina itu lalu memanggil seseorang, "Arjoo!
ooi" Dua muda mudi itu lalu dihampiri seorang yang seumuran dengan mereka,
pintu dibuka dan benar itu teman mereka Arjo, "Eh, Arta, Lina, gih
masuk..." Arta dan Lina lalu masuk kedalam rumah itu bersama Arjo. Mereka
adalah mahasiswa yang kuliah dikampus ternama ditempat itu. Arta sudah lama
mengenal Arta dan Lina, yang sejatinya sudah pacaran sebelum mengenal Arjo.
"Jo, ada kabar baik nih", "kabar baik apa Lin?", "tau
sih Kiki?", " Temen kamu itu kan?", "iya yang cantik itu
loh", "iya tau, kenapa emang?", "Dia habis putus sama
pacarnya", " wah, kasian dong", "et dah, gimana lu
jo..." Arta mengelus kepalanya, seraya membuat Arjo bingung, "apa sih
ta? bingung deh, kasian kan...", "kan dulu elu pernah seneng sama
Kiki...", "i...iya sih", "naah, mumpung udah single lagi...
gih deketin", "Wah, gimana ya? aku seneng banget sama support kalian,
tapi...", "ssst, udah gak pake tapi tapian, nih nomernya yang baru,
kabarnya ditunggu loh", "loh Lin, sebenernya...", "Gue sama
Lina pengen elu gak jomblo terus jo, aku juga tau kiki tu pasti bisa lo
dapetin", "wah, ya udah, aku coba deh, demi kalian, hehe",
"Gitu dong, hahaha" Arta dan Lina tertawa senang, Arjo tersenyum
sambil mengingat Kiki yang memang dulu ia sukai karena cantik dan mempesona.
Esok harinya, Arjo sudah menghimpun
semangat, lalu segera ia mencoba mengirim pesan melalui hpnya untuk Kiki.
"Hai Kiki... Ini Arjo, gimana kabarnya?", Beberapa menit ditunggu,
ternyata ia mendapat balasan, "Eh, Arjo, lama gak ketemu, aku baik baik
aja kok, kalau kamu?", "aku juga baik aja kok, tapi aku denger
katanya kamu habis putus?" Arjo kemudian menyadari sepertinya Kiki masih
shock, terbukti pesannya tak dibalas hampir lewat puluhan menit. "Maaf ki,
aku ikut sedih, kasian kamu, sabar ya...", "makasih jo, udah sejak
lama sih pengen putus, baru keturutan, dia gak ada pedulinya sama aku...",
"mm... mungkin ia gak sadar ki?", "gak sadar gimana?",
"ya dia membiarkan cewek secantik kamu tersakiti, sungguh salah apa yang
ia perbuat", "bisa jadi bener kamu jo, btw dapet nomerku dari
siapa?", "tadi aku ketemu Lina, ia juga shock tau kamu putus, jadi
aku pengen tanya langsung ke kamu, kali aja bisa sedikit menghibur",
"hehe, makasih jo..." Arjo baru kali ini mendapat respon yang cukup
berbeda, dulu Kiki selalu membalas dengan singkat dan tanpa niatan, namun kini
tampak Arjo tau Kiki sudah mulai memberi kesempatan padanya, untuk menghibur
cewek cantik itu.
Ditempat Lain, dihari yang sama Arta
dan Lina ternyata sedang bersama Kiki. "Lina, kamu kasih nomerku ke
Arjo?", "nggak sih, dia yang minta, pas tau kamu putus sama pacar
kamu...", "tumben sih, dia sms aku lagi...", "namanya juga
peduli... kita temenan lama sama Arjo, dia emang gitu, kalau ada yang sedih
pasti dia ingin menghibur", "bisa aja ah Lina", "loh bener,
iya gak yang?", "iya bener, tau gak, dulu sering aku keluar sama
Arjo, dia sering ngomongin kamu loh", "masak sih?", "iya,
sering sering muji kamu dia...", "ah yang bener kalian, jadi mikir
nih ah...", "hehehe..." Kiki tampak mulai sedikit terenyuh
hatinya, sudah dua kali ia pacaran, semuanya kandas, dan ia juga mengingat
bagaimana Arjo beberapa kali mencoba menghubunginya, kadang Kiki tidak
menghiraukan cowok itu. hari selanjutnya, Kiki dan Arjo sudah mulai sering
saling berkomunikasi lewat handphone mereka. Arjo sering mengingatkan Kiki,
saat saat dulu ketika mereka sempat bertemu, Kiki tau kalau momen mereka
bertemu memang cukup kecil, tapi cewek itu sadar semua itu diingatnya karena
sangat mengesankan. "haha, emang dulu gitu jo, sekarang udah gak
kok", "iya... kamu sekarang sering baper kayaknya", "yeee,
nggak kok", "udah, tuh pasti disana udah kepikiran mantan lagi",
"eh enggak, jo plis deh", "iya iya maap, mikirin yang lain
aja", "iya deh, mikirin kamu boleh jo?", "jangan, nanti
ketawa terus kamu", "hahaha, dasar kamu jo..." Kiki dan Arjo
memang tak saling bertemu, namun mereka berdua tersenyum gembira. Arjo tau,
cintanya yang dulu bersemi kembali. Dihari selanjutnya Arjo sering pergi keluar
dan menemui Kiki, meski cuma sebentar, mereka sudah terlihat akrab dan cukup
lebih dari sekedar teman.
Suatu Sabtu yang cerah, Arjo tampak
sedang sibuk mengerjakan tugas dikost an Arta. Siang itu mereka sudah
menyelesaikan tugas mereka, "huuh, sukur selesai deh", "iya ta,
bisa santai deh", "eh jo, gimana si Kiki?", "aah, biasa
aja, cuman udah sering curhat aja...", "wah, seneng banget gue,
akhirnya Arjo akan mendapat pacar", "Apaan ta, kan belum tau, haha,
Ya udah Ta aku balik dulu", "iya jo, makasih" ARjo segera pulang
kerumahnya, meninggalkan Arta yang tampak kini sudah sibuk menghubungi Lina.
Beberapa puluh menit kemudian, Lina sudah tiba menemui Arta, "Sayang, dari
mana?", "dari tempatnya Kiki yang", "Ooh, mm... yang, nanti
malem, kita...itu loh...", "hadeh, minta jatah yang? kan udah minggu
lalu", "hehe, mau lagi yang...", "dasar kamu, eh, yang aku
ada ide", "ide apa lina sayang?", "gimana... kalau kita
ajakin juga si Arjo sama Kiki? kita kerjain aja, biar mereka jadian",
"ide bagus yang! gimana tuh?", "Gini gini..." Arta dan Lina
mulai membuat siasat. mereka memang beberapa kali pernah bercinta bersama,
memuaskan hasrat seksnya. Namun kini mereka sudah mendapat siasat, agar Arjo
dan Kiki bisa segera jadian. Sore itu, Arta mengirim pesan pada Arjo, "Jo,
nanti aku kerumahmu ya, sama Lina dan Kiki", "eeh, tumben Kiki
ikut?", "iya dong, siapin diri lu jo...", "wah, apalagi ini
ta? iya deh gua siap siap", "siap senjata jo,hahaha" Arjo jadi
bingung, apa mau temannya itu sampai membawa Kiki kerumahnya.
Malamnya, Arta, Lina dan Kiki sudah
berangkat, dan tiba didepan rumah Arjo. Arjo sudah menunggu, segera ia menyapa
teman temannya itu. "Hei kalian...", "hei jo... tuh
liat..." Arjo menoleh, dan melihat Kiki melepas turun dari motor, tampak
begitu mempesona. Kiki dan Lina tampak memakai kaos dan Celana jeans pendek,
Arjo berpendapat Kiki malam itu tampak sangat menarik, buah dada montoknya
sudah sering Arjo dambakan. "Hai Kiki...", "eii Jo, mampir
kerumahmu boleh kan?", "boleh banget, yuk masuk" Mereka segera masuk
kerumah itu, duduk diruang tengah, sepertinya rumah Arjo sedang sepi.
"Kiki, tumben sih...", "sekali kali dong jo, mampir ketempat
kamu, kan kamu sering ketempatku, hehe", "bukan itu, tumben, kamu
cantik banget", "Ciiee, Arjo ciee" Arta dan Lina sudah menduga,
Arjo pasti mulai menggoda Kiki, tentu mereka berdua ingin Arjo melakukan lebih.
Mereka berempat bercakap cakap, dan juga bergurau bersama, menceritakan tentang
kuliah mereka, dan saling tertawa bersama. "haha, gila emang dulu itu...
duh dingin ya ternyata", "ya, jo... masuk kekamar aja deh, dingin
disini", "eeh, Arta, Lina, kan..." belum selesai bicara, Kiki
tampak juga kedinginan, "iya jo, disini dingin loh", "Yuk
kekamar deh, dikamar mah anget..." Segera mereka berempat pergi kekamar
Arjo, Arta dan Lina sudah tersenyum nakal. Sesampai dikamar, mereka lalu duduk
dan mulai bercakap cakap lagi.
"Jo, jo... emang kamu itu, Eh
main kartu yuk", "wah, boleh tuh yang, kiki, Arjo, main juga
ya...", "siaap", "wah, udah lama gak main, yuk" Arta
mengeluarkan Kartu reminya, lalu segera disiapkan untuk melakukan permainan
dengan 4 orang. Setelah kartu dibagi, Arta mulai memberikan peraturan,
"Biar seru, aku kasih peraturan ya...", "apa ta
aturannya?", "gini, untuk yang terakhir kalah, harus melakukan apa
yang disuruh pemenang pertama, gimana?" Arjo mulai berfikir yang tidak
tidak, tapi ia mencoba berfikir positif. "Siapa takut, hehe",
"boleh juga tuh ta" ," hehe, Sayangku memang pinter" Lina
mencubit pipi Arta, seraya mereka tersenyum, dan membuat Kiki dan Arjo mulai
bertanya tanya. Segera mereka memulai permainan, Kartu kartu mereka mulai
berjatuhan, dan tampak cukup seru, tawa mereka membuat suasana kamar cukup
meriah. "hahaha, aku menang dulu..." Lina sudah menang pertama,
setelah dilanjutkan, ternyata yang terakhir kalah adalah Arta. "yaah,
kalah... yang, kamu mau apa?", "hehe, aku mau... cium kamuu...
cup..cup...mmm" Tiba Lina langsung berciuman mesrah dengan Arta, bibir
mereka sudah bertemu, dan mulai saling bercumbu, membuat Arjo dan Kiki sedikit
malu dan mulai bingung sendiri. "mm...mm...lanjut yang...oohm...",
"mm...slruup... mm" Arjo geleng geleng kepala, Entah apa yang
dipikirkan Lina dan Arta, setelah Arjo melihat Kiki, tampak cewek itu malah
tersenyum menawan tawanya, membuat Arjo tersenyum juga. "heei, udah dong,
gantian yang menang", "eh, hehe, maaf jo, yuk deh lanjut",
"oke, sini aku bagiin" Arta yang kalah itu mulai mengocok kartu lagi,
lalu mulai dibagikan. SEtelah permainan dimulai lagi, Arjo tiba tiba heran,
Kiki ternyata yang menang duluan, "yee,huhuu.." Arjo lalu berkobar semangatnya,
bukan untuk menang, tapi untuk kalah. Lina dan Arta tampak sudah menggebu gebu
penuh semangat, untuk memenangkan permainan, dan benar saja, Arjo kalah pelak,
ia kini harus memenuhi permintaan Kiki. "Waduh, aku kalah",
"hayo lo jo, Kiki minta apa hayo? minta cium juga aja...", "iya
betul gih, cium cium cium" Kiki dan Arjo tersenyum penuh malu, lama lama
Arjo menyadari, tampak Wajah Kiki itu mendekatinya, dan terdengar suara
indahnya, "jo, ciuman juga yuk, hehe..." Arjo masih ragu, namun ia
mulai mendekati Kiki, lalu cup... bibir mereka akhirnya bertemu, membuat Lina
dan Arta begitu gembira.
"cup...mm...kiki...mmm..oohm",
"mm...cup..hehe...mmm" Mereka berdua tampak jadi menikmati, Arjo
begitu riang gembira hatinya, ia kini ternyata sudah bisa mencumbu Kiki. Lina
dan Arta terlihat sibuk memandangi Kiki dan Lina, mereka heran dan juga ingin
tertawa, rencana mereka berjalan mulus. "mm...cup...mm",
"mm...cup... udah deh kiki..." Arjo menghentikan cumbuannya, lalu
Kiki tampak sedikit mundur, lalu Arta segera memecah kesunyian itu.
"hoooh, lanjut lanjut?", "lanjut, hehe, sini aku yang bagi
kartunya" Arjo mengocok kartu itu dengan santai, lalu membaginya seperti
tadi. Permainan ketiga dimulai, kartu mulai berjatuhan, namun apa yang terjadi,
kini Arta menang duluan, "haha, yeey", permainan dilanjutkan, mungkin
karena masih memikirkan ciuman nikmatnnya tadi bersama Kiki, Arjo jadi terakhir
yang kalah. "Aduh, kalah lagi", "hahaha, gih ciuman juga",
"Kiki... jangan ngawur, haha", "iya tuh, oke jo... aku minta elu...
remas toketnya Kiki!" Arjo seketika kaget, ia benar benar tak percaya,
Arjo melotot seperti memarahi Arta, namun ia sudah tak bisa berkutik. "Ayo
jo, kalau gak mau, aku aja deh yang gantiin", "eh Arta jangan! mm...
Kiki?", Tampak Kiki hanya tersenyum sambil membusungkan dadanya, membuat
Arjo semakin pusing, pikirannya mulai tidak karuan. "Ayo jo, tuh Kiki udah
Siap", "mm... aduh, kiki, gak papa kah?", "gak papa jo,
coba deh..." mendengar kata coba, hati Arjo serasa melayang, fikirannya
sudah terpengaruh Lina dan Arta. Arjo mendekati Kiki, dan plek, tangan cowok
itu mendarat dikaos hitam Kiki, tepat dibuah dada kenyalnya. tangannya kini
bisa merasakan bagaimana montoknya buah dada Kiki itu. "Aseek, diremes jo,
bukan disentuh doang" Arjo akhrinya menurut, ia mulai mengelus buah dada
montok Kiki dari luar sangkarnya, terasa begitu kenyal, setelah diremas kecil,
Kiki mulai mendesah, "Aaahn, mmh" Kiki yang wajahnya mulai memerah
itu membuat Arjo pecah ketenangannya, penisnya sudah berdiri dicelana. Kini
Arjo mulai meremas buah dada Kiki perlahan, penuh kenikmatan.
Beberapa saat kemudian saat tangannya
mulai berhenti dan diangkat, Arjo berkoar lagi, "Loh, aku belum bilang
stop, ayo lanjutkan jo", "tapi ta...", "mmh...lanjutin
jo..." Arjo seketika luluh hatinya, Kiki minta buah dadanya diremas lagi.
Akhirnya Arjo menurut, buah dada montok itu harus diremasnya lagi dengan
nikmat, Arjo juga sempat merasa ada yang mengeras ditengah kaos hitam itu, dan
Arjo tau itu puting Kiki, membuat Arjo berdesir hatinya. "Oke, udah,
hehehe" Arjo lalu berhenti, sesuai perkataan Arta. "oke? sekali lagi
ya main kartunya?", "haha, Kiki, Arjo, masih fokus gak?",
"m..masih kok","hmmh..iya" Arjo dan Kiki mulai sedikit malu
malu, wajah mereka memerah, namun segera permainan dimulai lagi. Kartu kartu
itu setelah dibagi, langsung dimainkan dengan cepat, set set set, Arjo tampak
begitu semangat, dan ternyata ia memenangkan permainan pertama kali, Arjo tak bersuara, ia hanya terlihat begitu
senang. "haha, oke oke jo, santai..." Arta dan Lina yang sedari tadi
tersenyum itu segera bermain, dan tak pelak, mereka mengalahkan Kiki. Kini Arjo
harus meminta sesuatu dari Kiki.
"Ayo jo, giih, ditunggu Kiki
tuh", "mau apa jo? hayo? haha" Arta dan Lina begitu semangat
menunggu ucapan Arjo. Arjo kini sedang saling pandang dengan Kiki, tak lama,
Arjo membuat keputusannya. "kiki...", "iya jo...",
"Aku mau... kamu jadi pacarku..." Lina dan Arta bersorak gembira,
mereka tau Arjo tak salah ucap, "Yeaaah, hooohoo",
"akhiirnyaaa", Kiki masih tersenyum sendiri, lalu tak lama, cewek
montok itu bersuara, "hehe, gak dari kemarin kemarin jo" Arjo lalu
hatinya meleleh, cewek cantik didepannya itu mau jadi pacarnya, meski melalui
permainan konyol itu. Karena begitu gembiranya, Arjo tiba tiba mendekati Kiki,
lalu menciumnya kembali, "cup..mmm... makasih kiki...mm", "iya,
Arjo sayang...mmm.. cup" Arta dan Lina sudah lega, mereka kini bisa
menghilangkan keraguan mereka. "Yang mereka udah, jadian, kita... main
disini yuk ah", "oke okeeh, yuk yang.. mmm" Arta dan Lina juga
berciuman. Kini dua pasangan itu sudah Asyik bercumbu, dikamar yang hangat itu.
Kiki dan Arjo tampak berkaca kaca matanya, sambil mempertemukan cinta mereka
melalui ciuman mesrah. Sedang Arta dan Lina sudah tiba tiba pergi kekasur
bagian Atas, Arta ditindih tubuhnya oleh Lina, tubuh mereka saling bertemu.
Arjo sempat menoleh, dan berfikir dirinya juga punya pacar, jadi ia tau harus
bagaimana, "kiki, kita gak boleh kalah sama mereka", "hehe, iya
jo... mmm... cup" Dua pasangan itu kini sudah sibuk mencumbu pasangannya.
Arta dan Arjo tak lama sudah mulai berlomba meremas buah dada lawan mainnya.
Meski Lina buah dadanya tak sebesar Kiki, Arta terlihat lebih ahli mengurus
gundukan kenyal itu. Arta sudah melepas kaos dan Bh Lina, dan sibuk meremas
juga menjilati buah dada kekasihnya itu. "cup...mm...ooh... kita emang
pasangan kompak yang...mmm", "aahn...ooh... iya yang...hnh".
Arjo tampak kini melepas perlahan kaos
hitam Kiki itu, lalu kemudian bh berukuran besar itu juga. dan bwung, buah dada
montok Kiki kini terpampang jelas dimata Arjo. "Wow, Kiki... kamu luar
biasa...", "nnh...aahn... Arjo... wow...ooh" Arjo kini begitu
asyik meremas dan menepuk nepuk buah dada montok Kiki dengan nikmat.
"mm...cup...kiki...", "aahn...iya jo",
"mmh...cup...mm... aku pasti lebih handal dari mantan kamu...mm",
"nnnh... iya jo...oooh" Kedua buah dada itu diputar dan diremas
begitu asyiknya, puting coklat ditengah gundukan kenyal itu juga dipilin dan
ditarik, membuat mereka makin terangsang. "Aaahn... gelinya jo...
nikmat... ooooh", "mmmh...mm..m..cup... nikmat banget emang...ooh"
Arjo begitu menikmati aksinya menikmati gundukan kenyal milik Kiki itu.
"Jo, lanjuuut, ganti yang bawah doong, haha" Arjo kemudian melirik
Arta, ternyata Arta dan Lina sudah telanjang bulat, dan terlihat Lina sudah
mulai mengulum penis Arta dengan mulut cantiknya. "mm...mmm
slruup..mmm" Arjo memang tau penisnya sudah terangsang berat, tapi ia tak
mau merepotkan Kiki. "Kiki... aku lepasin celana kamu ya..",
"aahn, mmh... iya deh..." Arjo melepas celana jeans dan CD Kiki, lalu
mata cowok itu terbelalak melihat indahnya selangkangan Kiki, tanpa ditutupi
bulu! sungguh ia merasa beruntung. tanpa ijin, Arjo tiba tiba melesakan
mulutnya, dan menempel dibibir vagina Kiki, yang kedua pahanya sudah dibuka
lebar. "nnnhaah! oooh... Arjooooh... jilatanmu...hnnh" Arjo kini
lidahnya sudah bergerilya menikmati dinding vagina Kiki yang sudah basah. Dua
pasang muda mudi itu sudah terus menikmati malam minggunya dengan mengoral
kemaluan lawan mainnya.
"ooh, udah lina... cukup
sayang", "mmh..ooh.. ayo Arta sayang, memekku sudah geliii banget,
minta disodok" Lina yang baru selesai mengulum penis Arta itu berpindah
posisi, cewek itu tiduran dikasur menghadap kanan, lalu kaki kirinya diangkat
keatas. Segera Arta merapat keselangkangan Lina, dan Sleeb penisnya masuk
dengan segera mengisi vagina pacarnya itu. "Auuh, aaaahn", Arta yang
sudah beberapa kali menikmati vagina pacarnya itu pasti sudah tau apa yang
harus ia lalukan, tanpa disuruh, Arta sudah mulai asyik menggoyangkan penisnya
juga menggerakannya maju mundur, memuaskan hasrat seksnya. "Ooh, kamu
hebat seperti biasanya ya lina sayang...ooh" Arta sudah begitu asyik
menyetubuhi pacarnya itu dengan penuh cinta.
"Oooh, yes...hmmh... terus
yang...aahn" Mendengar desahan Lina, Kiki jadi ikut terangsang,
"Arjo..hmmh...aaahn... masukin punyamu deh...", "hmmh... as you
wish, Kiki..." Arjo segera mengambil posisi, penisnya sudah disiapkan
didepan vagina Kiki. Sambil memandangi wajah cantik Kiki, Arjo memasukan
penisnya perlahan ke memek basah itu, sleeb, "oooh... memek kamu kiki...uuh",
"Aaahn...hnnh... gedenya jo...ouh!" Kiki menjulurkan lidahnya, tak
kuasa menahan kenikmatan, Arjo sangat senang, ia merasakan begitu nikmat, saat
penisnya dilumuri basahnya dinding sempit vagina Kiki itu. Arjo memeluk tubuh
Kiki, ia tepat diatas tubuh Kiki, Penisnya masih sibuk merasakan nikmatnya
lubang surgawi itu. "ooh... Kiki... kamu... luar biasa..." Arjo mulai
kembali meremas gundukan montok didada Kiki itu, "aahn..ooh... kamu juga
jo...hnnnh" Arjo menikmati kenyalnya buah dada Kiki, sambil terus
menggenjot vagina sempit pacar barunya itu. Tubuh mereka kini bersentuhan
dengan nikmat, memanaskan adegan seks yang sudah lama mereka ingin rasakan.
Arjo terus menggerakan penisnya maju mundur, vagina basah milik Kiki tak
berhenti disodok dan dipenetrasi.
Kini kedua pasangan itu sudah sibuk
bersetubuh dengan pasangannya. Arta dan Lina sekarang sudah begitu asyik
bersetubuh, Arta kini menggendong Lina, sambil penisnya terus mempenetrasi
vagina nikmat Lina, Mereka tampak begitu gembira, kegiatan nikmat itu sudah
sering mereka lakukan bersama. Arjo yang sangat bergembira telah merealisasi
mimpinya untuk menjadi pacar Kiki, Kini juga asyik terus menggenjot vagina
Cewek montok itu, buah dada montok Kiki terus dijilat dan diremas, tubuh
mulusnya terus bergoyang goyang karena hentakan penis Arjo mengolah vaginanya,
maju mundur, Arjo menggerakan penisnya dengan begitu semangat. Suara desahan
mereka menunjukan betapa mereka menikmati persetubuhan itu. Pasangan muda mudi
itu terus bercinta dengan begitu semangat selama puluhan menit, memuaskan
hasrat cinta muda mereka.
"Kiki...oooh...aku mau
keluar...", "aahhn... sini Arjo sayang..." Arjo mengeluarkan
penisnya dari vagina Kiki, lalu penisnya itu kini sudah dipegang oleh Kiki,
dikocok dengan nikmat, ujungnya dimasukkan kemulut Kiki. "ooh.. uuh!"
Croot croot croot, Arjo melesatkan spermanya keluar mengisi mulut Kiki, Membuat
Kiki senang, sperma yang begitu banyak itu diminum habis oleh Kiki.
"oooghf..hmm...sluurpp..gleeg..hnnh...uhuk uhuk..ooh banyaknya...", "ooh,
terima kasih Kiki..." Arjo memeluk Kiki, ia benar benar gembira.
"Hehe, iya Arjo, kamu... hebat juga ternyata, itu baru pacarku, hehe"
Kiki dan Arjo sudah selesai bersetubuh, mereka kini sedang sibuk berbincang
bincang sambil memakai pakaian. Lina dan Arta masih terus bersetubuh, padahal
Arjo melihat vagina Lina sudah banjir sperma Arta. "Wah wah, mereka hebat
sekali ya...", "tau tuh, Lina sih pernah curhat, udah sering begituan
sih...", " haha, mm... Kiki, kita keluar aja yuk, ngobrol diluar,
aku... mau...", "iya sayang, cup... kita omongin yang enak
deh..." Kiki dan Arjo keluar kamar, menuju ke bagian depan rumah, dan
mulai membicarakan hubungan mereka selanjutnya. Masa muda adalah masa yang
paling indah, jadi mereka ingin semua yang mereka alami bisa dikenang dan dijadikan
pengalaman terbaik untuk mereka.
atikelnya bagus sekali saya suka dengan uraian dan penjelasan dia atas
ReplyDeleteseperti saya melakukanya sendiri, tips nya bagus saya juga mempunyai tips untuk kejantanan saya perkenalkan nih obat kuat
herbal yang aman dan bermanfaat untuk anda gunakan menambah libido gairah
seksual dan kejantanan pria sejati terdapat di dalamnya coba deh kamu coba obat kuat herbal kejantanan ini
http://goo.gl/nHxz3P
obat kuat herbal ini bermanfaat dari
dalam untuk menjadikan anda dtrong bertahan lebih lama dari pada kekuatan istri
anda menahan muncratan sampai orgasme silahkan kunjungi disini
obat kuat herbal
Agen SBOBET - Agen JUDI - Agen Judi Online - Agen Bola - Agen 988betlink
ReplyDeleteAgen Judi Online
Agen Bola Online
Agen Bola Terbaik
Agen Judi Bola
Agen Judi Kasino
Kans Kepa Arrizabalaga Berlabuh di Real Madrid Terbuka
Carvajal Takkan Lupakan Jasa Zidane Dalam Karirnya
Terus Tambah Koleksi Trofi Jadi Misi Carvajal di Madrid
Suu Kyi: Jangan Belah Myanmar dalam Agama dan Etnis
Pembunuh Bos Kedai Bakmi di Tangerang Ternyata Selingkuhannya
Agen Judi Online
ReplyDeleteAgen Bola Online
Agen Bola Terbaik
Agen Judi Bola
Agen Judi Kasino
Berita Bola
Berita Bola Terkini
Berita Bola Terupdate
Berita Terkini
Berita Terupdate