"Fino...", "hmm iya..." Risa beberapa hari tidak
live webcam, ia sedang menikmati saat tenang nya. Malam itu ia memilih
bersantai dengan Fino dilantai dua rumah kontrakannya itu. "Besok jalan
jalan yuk", "mau kemana?", "beli kuota... beli jajan sama
minuman... beli kondom juga tuh... semuanya udah habis...haha...",
"wah... banyak tuh yang mau dibeli...", "iya... tenang aja nanti
tarik uang dulu kok...aman...", "ooh oke deh...", "kamu
belum mulai kerja kah?", "masih lusa tuh, tenang aja...",
"okee... dah ayo tidur... besok pagi pagi kita cus brangkat...",
"hmm iya udah yuk...", "gak boleh minta yang aneh aneh dulu
ya... libur dulu...", "hmm iya iya...", "sip, dah ayo
gendong aku keatas ya Fino sayang...hihi..." Fino dan Risa menuju kamar
dilantai tiga, mereka lalu segera istirahat. Fino makin hari makin nyaman saja
tinggal dengan Risa, meski status hubungan mereka tidak dibahas lebih lanjut.
"Risa... Ayo bangun...", "hmm...iya..." Risa pagi
itu baru bangun, "udah jam 7 tuh...", "wah... iya iya bentar
ya..." Risa segera mandi, setelah itu ia segera dandan dan berpakaian
modis, setelah itu ia menemui Fino yang sudah menunggu didepan rumah.
"wah... ni mau beli sembako aja dandan cantik begini Risa...",
"iih kan biar keliatan cantik... emang Fino mau aku berangkat belanja pake
baju tidur?", "hehe iya iya maap, dah yuk..." Risa segera
dibonceng Fino dengan motornya pergi belanja. Risa sempat mampir ke ATM untuk
menarik uang, cewek itu senang tabungannya banyak, dari hasil live shownya itu.
Risa dan Fino lanjut pergi belanja, dari beli kuota... lalu beli makanan dan
minuman... dan juga stok kondom, Risa memang harus siap, bukan hanya Fino saja
yang nanti bisa jadi minta ngentot dengan Risa.
Setelah itu FIno harus menemani
Risa memilih pakaian baru. "Bagus ndak ini Fino?", "hmm iya
bagus", "duuh belum dilihat kok udah bilang bagus... liat
bentar...", "hmm tuh bagus kok, pas buat kamu", "hehe kalo
gitu aku beli ini...hehe...", "iya... Risa... aku kesana bentar ya...
itu... ke toilet", "ooh oke Fino Sayang..." Fino pergi, untuk
berkeliling sebentar, ia duduk saja malah bosan. Risa lanjut memilih pakaian
sesuka hatinya.
Risa sudah dapat beberapa pakaian baru, kini ia tunggu Fino yang belum
juga kembali. Risa duduk dikursi sebelah gerai butik tadi.
"Permisi...", "iya dek..." Risa tiba tiba ditemui seorang
anak yang tampaknya masih SMA. "ini...mbak Risa kan?", "hmm iya
kok tau?", "wah betul... itu... biasanya liat mbak Risa live show
itu...", "ooh... haha... iya iya..." Risa ternyata bertemu
fansnya. "boleh minta foto bareng nggak mbak?", "hmm...boleh
boleh..." Risa sempat berfoto dengan fansnya itu. "makasih mbak...",
"hehe iya...", "mbak Risa... habis belanja ya?", "iya
betul...", "mau pulang kah? biar aku anterin...", "ooh ndak
usah dek... lagi nunggu ini...", "ooh udah ada yang jemput
ya...hmm... mbak Risa rumahnya dimana?", "di... kota ini
pokoknya...hihi... eh itu udah dateng... aku balik dulu ya dek...", "oh
iya mbak Risa..." Risa membawa barang belanjaanya dan pergi menemui Fino
yang mulai kelihatan batang hidungnya. "lama bener sih... dari
mana?", "sori... habis... ketemu temen tadi... itu siapa?",
"itu fans beratku mungkin...haha... dah ayo pulang", "iya udah
ayo pulang" Fino dan Risa segera pergi pulang, dengan belanjaan yang cukup
banyak. di saat perjalanan, Risa sempat melihat lalu lalang kendaraan melintas,
ia juga sempat melihat kebelakang, ia seperti melihat anak SMA yang bertemu
dengannya tadi. Tak lama perjalanan itu, Risa sudah sampai ke rumah
kontrakannya, dan menaruh barang barang belanjaanya kedalam rumah, disimpan
ditempat masing masing, Fino dan Risa kemudian pergi kekamar mereka sambil
membawa pakaian baru milik Risa. "huft... akhirnya sampai juga...",
"...beli banyak juga tuh kamu...", "hehe iya dong... aku coba
ya... kamu liat deh..." Risa kemudian melepas baju dan celananya, Fino
tersenyum senang melihat Risa sedang mencoba pakaian barunya. Risa kini bergaya
didepan Fino, dengan tanktop putih yang cukup transparan, juga celana jeans
panjang yang modis. "wah... pantes banget buat Risa...",
"hehe... iya dong... Risa kan cewek kekinian...hihi...", "iya
iya... ayo coba yang lain...", "lah semangat bener kamu liatinnya...
hayo...", "hehe... katanya mau dikasih komentar...", "hmm
iya... oke aku lanjut coba yang lain... awas jangan nafsu
kebanyakan....hihi..." Fino tinggal memberikan respon positif, saat Risa
mencoba pakaian pakaian barunya, itu cukup untuk membuat mereka berdua lebih
dekat. "... pas deh... makin seksi deh Risa...", "jadi makin
pendek makin seksi nih...", "hehe... iya dong...", "haha...
dasar...", "haha... kan betul emang..." Fino dan Risa sempat
bergurau sebentar layaknya pasangan kekasih yang sudah lama bersama. Mereka
memang sudah makin dekat saja.
"...Fino... kerjanya itu gimana kamu?", "hmm... cuma di
gudang aja... list barang barang gitu...", "hmm... semangat ya
besok...", "iya... kan emang kerja buat kamu juga hasilnya
nanti..." Kali itu hari sudah gelap, Risa dan Fino sedang bersantai
bersama. "Fino...", "iya Risa...", "yuk kekamar
deh...", "udah mau tidur? tumben?", "enggak tidur...",
"terus...Risa...", "hehe... aku mau kasih kamu tenaga tambahan
tuh... biar besok... on fire...", "wah... beneran nih...",
"iya Fino sayang... yuk... bawa Risa kekamar...hihi..." Fino dengan
senang hati menggendong Risa kekamarnya. Sampai dikamar, FIno daratkan Risa
dikasur. Lalu cowok itu mendekati Risa, "Risa... ", "iya... aduh
sini udah kayak udah lama aja nggak ngentotin Risa...cup...mmh..mm..."
Fino langsung diajak bercumbu, mereka mulai bercinta.
"mmh..mm...cup..." Fino akhirnya bisa mencumbu Risa lagi, lidah
mereka beradu, mereka saling membagi nafas cintanya. "aah... mmh... Fino..
bukain dong...", "iya Risa sayang...hmm... aduh rasanya dah lama
banget...", "iih orang tiap hari liatin Risa
telanjang...haha...", "hehe... tapi kan baru kali ini
bisa...umm...mmh...cup..", "ahn...iya... nngh...",
"cup..mmh..mm...", "aah... Fino mau jilatin tubuh Risa semuanya
ya...nngh..." Fino lidahnya memang tidak berhenti berjalan dari atas
sampai bawah tubuh Risa yang sudah tak ditutupi sehelai benang pun. "mmh...mm...iya biar basah semua...
hmm... rindu deh jilatin puting kamu ini..mm...mmh...", "aahn...uuh...
hayo gak boleh digigit...aahn...nakal iih...nngh", "mmh..mm... kan
udah tegang ini puting kamu ...hehe...mmh..mm", "aah...nngh... aduh
sini Fino...mmh..." Risa membuka celana Fino, cewek itu menangkap penis
besar milik Fino yang sudah tegak. "mmh..aah... dah kangen juga ya pengen
pegang punyaku?", "iya... emang kenapa...haha...nngh..mmh...",
"kalo kangen nanti habis ini aku masukin ya...", "heei gak boleh
asal masuk... inget pake apa dulu...", "hmm iya Risa sayang...
hehe..." Fino senang sekali, Risa memang benar benar bisa menambah
semangatnya untuk esok hari. Fino ingin segera menyetubuhi Risa yang tubuhnya
terlihat begitu menggugah selera.
Esok harinya, Fino akan menuju tempat kerja barunya. "Nanti pulang
jam berapa?", "cepet pasti, shiftnya cuma bentar kok", "hmm
iya... semangat ya...cup...hihi...", "iya Risa Sayang...hehe..."
Fino segera berangkat bekerja. Risa dirumah bersantai saja, ia nonton tivi
sambil ngemil dilantai dua. Beberapa jam berlalu, Risa mendengar suara bel
didepan rumahnya. Risa berfikir mungkin yang datang itu pak Junaidi, atau pak RT,
mungkin saja mereka kangen ingin menyentuh Risa. Begitu pintu dibuka, ternyata
ada anak SMA yang sempat ditemui Risa dimall dulu. "wah... kamu
lagi...", "i...iya... pagi mbak Risa...", "iya... pagi mau
siang ini...hehe... masuk dulu dek...", "hehe...hmm..." Anak SMA
itu malah bengong, ia hilang kesadaran setelah melihat Risa dengan pakaian
cukup minim. "Dek...oi...", "wah...oh iya mbak..." anak SMA
itu malah melihat Risa sedikit menunduk, "udah masuk dulu ya...", "oh
iya mbak maap" segera Risa membawa anak SMA itu masuk kerumah
kontrakannya. "baru pulang dek?", "i...iya baru pulang
mbak", "kalau sabtu emang pulang cepat ya?", "iya cuman
ekstra biasanya", "ooh gitu, naik kelantai dua aja dek yuk...", "oh
iya mbak Risa..." Senang saja ia diajak kelantai dua. Mereka kini duduk
santai dilantai dua yang memang tempatnya cocok untuk ngobrol sambil bersantai.
"...hmm... dek, kamu tau rumahku dari mana?", "oh...itu... iya
kemarin sempet... ikutin sih...hehe...", "ooh haha... nama kamu siapa
sih?", "aku Bintang mbak", "ooh bintang... bintang beneran
biasa liat aku online?" Risa sempat mengintrogasi fansnya itu, Risa juga
ingin tau apa tanggapannya. "....iya... banyak yang nunggu, kan lama nih
mbak Risa gak live...", "hmm iya sempet libur... kalau gitu setelah
ini aku bakal live lagi kok", "wah asyik..." Bintang tampak
senang sekali mendengarnya.
Risa senyum senyum saja, tak lama ia malah ingin menggoda Bintang.
"Bintang... sini deketan", "eh...hmm...wah..." Bintang
mendekat, Risa malah mengambil pose cukup menantang, membuat anak SMA
didepannya makin tegang. "hehe... kamu mulai lihat aku live itu kapan
sih?", "udah lama mbak... pas masih mbak Risa bukan dirumah
ini", "wah... bener bener penggemar setia nih kamu ya...",
"hehe...i...iya...", "Bintang... kamu bawa apa sih tasnya besar
banget?", "oh..ini ada kamera mbak... aku tadi ekstra fotografi"
Bintang membuka tasnya lalu mengambil kamera SLR nya. "wah... gak bilang
dari tadi kamu... fotoin aku ya...", "wah... yang bener mbak?", "heeh
iya beneran... kamu udah bisa pake kamera itu kan?", "ooh iya bisa
dong mbak, aku yang ngajarin temen temen disekolah", "wah pinter
dong... ayo... coba kamu foto" Risa berpose, Bintang memotret,
ckrek,ckrek, Foto dengan pose seperti apapun Risa tampak cantik dan menggoda.
"ini mbak coba liat", "mana? wah bagus..." Risa mendekat
untuk melihat hasil foto, Bintang tampak senang karena Risa sangat dekat, buah
dada cewek itu menempel ditangan Bintang. "wah...hmm...bagus
memang...", "hehe... Bintang mau gak jadi photographerku?",
"wah... mbak...", "jadi nanti kamu bakal sering sering fotoin
aku... mau kan?", "wah...mau banget mbak", "hehe cakep
deh... bentar aku ganti baju dulu ya...", "ooh iya mbak" Risa
senang, tak percuma ia beli baju baru. Bintang malah senang bukan main, sudah
kenal saja senang, apalagi dekat dengan Risa yang menggoda. Risa tak lama turun
dengan pakaian barunya, Bintang langsung membatu terpesona. "tada... bagus
kan Bintang...hei...bintang...", "eh...i...iya... bagus banget
mbak...", "hihi... ayo dong difoto dulu...", "iya mbak
siap" Risa akhirnya berpose lagi, kini ia malah makin hot saja, Bintang
mungkin baru pertama kali disuruh memotret cewek seksi dengan pose menggoda,
tapi Bintang tau ia sangat beruntung. "... bagus gak dek?",
"bagus mbak... coba mbak Risa agak kesini... tangannya agak
diturunin...nah... bentar tahan" Ckrek, foto diambil, Risa memang cocok
jadi model. Risa setelah itu mendekati Bintang untuk melihat hasil fotonya.
"wah... bagus banget... makasih ya Bintang...", "iya mbak...
hehe", "Bintang... ini bisa kamu kirim langsung kelaptopku?",
"bisa kok mbak...", "hehe siip, ayo keatas dek..." Bintang
diajak kelantai tiga, menuju kamar Risa, bukan main senang anak SMA itu.
Segera Bintang bergegas mengirimkan foto hasil jepretannya dari memori
kamera menuju laptop Risa. "... sudah mbak... aman...", "hehe...
makasih Bintang...cup...", "wah...iya...makasih juga mbak" Risa
membuat Bintang makin melayang. "Bintang... kamu jangan kasih tau temen
kamu dong tentang tempatku ini ya", "iya... aman mbak Risa",
"kamu juga gak boleh bagi bagi fotoku tadi loh... nanti kan aku upload di
ig jadi liat disana aja", "ooh iya mbak, bakal aman
terahasiakan", "oke... kamu juga gak boleh ajak temen kamu kesini...
gak boleh sering sering kesini... dan gak boleh ngobrolin aku diluar",
"aduh...iya mbak... Bintang nurut kok...", "siip... tapi kamu
sekarang boleh minta apa aja dari aku... hihi..." Bintang kaget, dari tadi
dilarang ini dilarang itu, eh tiba tiba ada kabar gembira untuknya.
"waah... yang bener mbak?", "iya... ayo keburu aku berubah
pikiran loh... kamu mau apa Bintang?", "hehe...hmm... mbak Risa...
buka bajunya dong..." Bintang langsung to the point, anak SMA itu sudah
kepo ingin melihat buah dada montok Risa secara langsung. "ckckck...
Bintang tapi udah pernah liat dadaku kan pas live showku dulu?", "oh
iya pernah mbak", "aku buka deh... nah... hihi...",
"wah...hmm..." Bintang sudah melongo, baru juga baju RIsa yang
dicopot, cewek itu masih memakai bh. "hihi... Bintang mau dibukain juga kan
bhnya ini?", "wah...i...iya...", "aku bukain deh... tapi
kamu tau nggak ukuranku ini?", "oh itu...hmm...sebentar...",
"hayo...kalo lupa nggak aku bukain", "itu... ukurannya... 34c...
betul ndak sih mbak", "wah untung kamu inget, hihi...tada..."
Risa segera membuka bhnya, buah dada montoknya terlihat jelas dimata Bintang,
anak SMA itu sudah membatu melihat keindahan tubuh Risa. "wah... mbak
Risa...hmm..", "hehe... udah tuh... Bintang sekarang mau apa
lagi?" Hmm?", "mbak... aku boleh... pegang nggak?",
"hmm... boleh kok... sini deketan...aahn... hei pelan aja... gak kemana
mana kok ini...haha..." Bintang sontak mendekat dan memegang buah dada
montok milik Risa. Bintang mengelus perlahan buah dada Risa, anak SMA itu tak
bisa mengungkapkan rasa gembira dalam hatinya. "hmm...wah... dadanya mbak
Risa... ada ditanganku...wah...", "iya... khusus buat kamu loh...
temen temen kamu kalau tau... aahn... pasti iri..." Risa tersenyum melihat
ekspresi Bintang yang begitu takjub. "wah...iya pasti... semua orang juga
mau... pegang punya mbak Risa...", "mmh... khusus orang orang
terpilih aja nih yang boleh deketin aku...hihi...aah... Bintang... iih kamu
lama gak pegang buah dada ya..." Bintang memang tidak berhenti mengelus
toket montok Risa itu, dielus diremas pelan, digoyangkan juga. Bintang juga
terhipnotis dengan puting merah muda milik Risa.
"aku...iya...itu...hmm..mmh" Risa mendorong kepala Bintang, yang kini
jatuh diatas buah dada Risa yang kenyal. "aahn... Bintang nakal... bilang
dulu kalau mau cium dadaku...", "mmh..wah... maaf... mbak
Risa...wangi...", "hihi...nngh... Bintang... awas kejepit dadaku
loh...haha..." Risa menggencet kedua buah dadanya ketengah, menghimpit
kepala Bintang, tentu membuat anak SMA itu mabuk kepayang.
"hmm...mmh...wah... hmm...", "udah... sekarang Bintang mau ap...ahn...iih
bilang dulu kalau mau jilat...aahn..." Bintang mulai menjilati buah dada
RIsa, juga puting merah muda milik cewek itu. "mmh..mm...mm... maaf
mbak...gak tahan..mm", "iya... hayo dijilat aja ya... gak boleh
digigit... nanti kalo kamu gigit bisa bengkak makin gede dadaku...oouh...mmh..."
Bintang bukan main senang, ia menggeliat liar mencicipi buah dada Risa. Bintang
makin tertarik dengan idolanya itu.
"aah...ssh... Bintang stop dulu...", "mmh...iya mbak
maaf...", "copot dulu seragam kamu nih...", "ooh iya
mbak" Bintang dengan sigap mencopot seragamnya, ia bahkan juga mencopot
celana dalamnya, ia sudah telanjang duluan. "hei siapa yang suruh buka
semua...", "aduh maaf", "... Bintang udah gak tahan ya...
tuh... udah tegang banget...", "iya nih mbak... mbak Risa...ini...aku...aah...",
"iya iya... biar aku urus yah... hmm... enak gak nih..." Risa
menangkap penis tegak milik Bintang, "uuh... enak
banget...mbak...ooh..." Bintang bukan main senang, ia bisa merasakan
penisnya yang tegak dielus elus, geli luar biasa apalagi saat ujung penisnya
dielus jari tangan Risa. "hihi... Bintang udah tegang pasti ya dari awal
foto aku tadi?", "aah... iya betul mbak... soalnya aku...",
"iya... aku ngerti kok... fans ku mana ada yang tahan liat aku langsung...
hihi... awas kalau mau...aduh..." Crot crot, Bintang sudah klimaks saja,
spermanya menyembur, jatuh kelantai. "uuh...maaf mbak...", "yah
udah keluar aja... haha... hmm..." Risa kemudian naik kekasurnya,ia
tiduran saja dengan santai. Bintang menyusul kemudian, "mbak
Risa...", "hmm... oh iya... Bintang mau apa lagi nih?",
"itu mbak... aku mau liat...mm...", "liat apa... liat aku
telanjang?", "i...iya...", "hmm iya deh...bentar
ya...tuh..." Risa mencopot pakaian yang tersisa ditubuhnya, ia kemudian
segera telanjang bulat. Bintang baru klimaks tadi, tapi batang penisnya bangkit
dan tegang lagi, setelah melihat mulus dan indahnya Risa dikasur itu.
"uwaah...hmm... ya ampun...", "oh iya kalau yang bawah emang
Risa belum seluruhnya tunjukin di live show ya... nah kamu bisa liat langsung...",
"hmm...iya...aduh...", "hei... bilang dulu kalau mau pegang
pegang...", "eh...maaf mbak", "hehe...dah boleh kok...
Bintang pegang yang mana aja... pasti boleh...aahn..." Bintang jadi
senang, ia elus elus paha mulus Risa itu, lalu ia buka, dan ia bisa melihat
selangkangan Risa dengan jelas, juga bibir vagina cewek itu. "aduh...
waw... indah sekali...", "lebay ih Bintang... tapi... emang luar
biasa ya tubuhku ini...", "iya mbak... mbak Risa... memang bidadari
ya...", "hihi...iya...kan...aahn... Bintang... bilang dulu...",
"aah...iya maaf lagi...", "main tusuk aja... yang luar dulu
dielus dong...nngh..." jari Bintang memang sempat dimasukan, kini ditarik
keluar dan dipandu mengelus bibir vagina Risa. "hmm...iya...wah...",
"mmh...aahn..." Mendengar desahan Risa, Darah ditubuh Bintang serasa
mengalir deras. "mbak Risa...aku mau... itu...", "mau apa
Bintang... aduh mau jilat punyaku...",
"i...iya...itu..mmh..mmh..." Bintang kepalanya sudah ada didepan
memek Risa, kembali tangan Risa mendorong Bintang mendekat, dan wajah anak SMA
itu menempel segera. Bintang bisa mencium bau khas vagina Risa. "aahn...
bintang...nngh... aww nakal lidah kamu...aah..." Bintang langsung reflek
menjulurkan lidahnya, ia jilati bibir vagina Risa, juga ia coba menjilati isi
lubang kenikmatan itu. "mmh..mm...hmmh..." Bintang makin asyik nyosor
mencupang memek Risa, sambil tangannya mengelus tubuh Risa. "aahn...
ouh...aah...nngh... bintang...ouh...", "mmh..mmh...ssp...m..."
bintang sempat menghisap dan mencicipi cairan dalam vagina Risa, seketika ia makin
bernafsu, ia makin hebat mencupang vagina Risa.
"aahn... Bintang...udah...aah..." Bintang didorong, dan ia
berhenti mengoral vagina Risa. "mmh...maaf mbak... gak tahan nih...",
"hmm... bisa gak berenti nanti kamu... tau nggak...nngh... habis ini suamiku
datang loh", "wah! mbak Risa sudah punya pasangan!",
"iya... kenapa?", "hmm ndak papa..." Bintang mau sedih pun
percuma, ia sudah menggrayangi risa dengan nikmat, ia sudah termasuk beruntung.
"nah... kamu masih mau apa lagi nih... yang terakhir loh...",
"oh ia... yang terakhir ya...aku mau...itu... aku mau masukin ini
mbak...", "wah... Bintang mau hamilin aku ya?", "aduh kalau
nggak boleh ya...", "hehe... jangan sedih gitu dong... nih pakai
dulu..." Bintang seketika tersenyum senang, ia diberi kondom, RIsa tampak
juga tidak sabar ingin memeknya segera disodok penis Bintang. Bintang segera
memakai kondom yang diberikan oleh Risa. "ini udah... bintang pasang
mbak...", "iya... dah... ayo... Bintang seneng gak sih... bisa...
ngeseks sama aku?", "wah...pasti senang...", "iya udah ayo
cepet... mau ketahuan suamiku?", "oh iya mbak bentar...aku...masukin
ya...iyak...aah..." Bintang merapat diatas tubuh Risa, lalu ia segera
menyiapkan penis berpengamannya, ia gesek dibibir vagina Risa, lalu segera ia
tusukan kedalam, sleeb, masuk semua ditelan vagina Risa. "aahn...aah...
aku dientot Bintang...aduh...ouh...",
"aah...aduh...mmh...rasanya...waw..." Bintang tentu bahagia, ia
merasakan kenikmatan luar biasa, memek Risa begitu hangat, penis anak SMA itu
rasanya juga dipijat pijat dinding vagina Risa. "Bintang...aah... ayo
digerakin dong...nah...", "ah...wah...enak...uuh..." Bintang
menggesek pelan pelan dinding vagina Risa, ia rasakan begitu nikmat, belum
pernah ia merasakan kenikmatan seperti itu. "aah... Bintang...aah...
", "mmh...uuh...mbak Risa...ouh" Bintang memeluk Risa, anak SMA
itu menggesekan penisnya maju mundur lebih sigap lagi, ia senang bisa
menyetubuhi idolanya. "aahn...aah... Bintang... kalau lama lama... nanti
keburu suamiku dateng loh...", "iya...aah... sebentar mbak...
bintang... lagi...aah...", "aahn... aduh... aah... iya gitu
kan...aku...ikut enak rasanya ini...mmh..." Risa memang suka bila memeknya
digesek lebih cepat dan lebih hebat, ia reflek memeluk bintang juga. Bintang
meneruskan aksinya, ia gesek terus vagina Risa, anak SMA itu seraya tak
menghiraukan kondom yang menahan penisnya, bintang hanya ingin menuntaskan
aksinya, karena kenikmatan yang ia rasakan sungguh berlebih, jauh dari
ekspektasinya. "aah...nngh...uuh... waw...", "Bintang...aah...
mmh..." Bintang dan Risa asik saja ngeseks dikamar itu, lupa melihat jam
didinding kamar itu. Risa kemudian mendengar suara pintu rumah dibuka, ia
sempat menyuruh Bintang berhenti dulu. "mbak...itu...",
"ssst.... Fino Sayaaang!" Risa berteriak kencang, Fino memang sudah
datang, langkah kakinya terhenti dilantai dua. "iya Risa?",
"belikan...aah makan siang dong!", "oh iya aku lupa... iya sudah
aku keluar lagi ya...", "iya sayang..." Fino segera keluar
rumah, lalu pergi membeli makanan. "mbak...aah...", "nngh... udah
disuruh berenti masih digesek aja sih...", "maaf...hehe...",
"dah.. .ayo cepet lanjutin...aah...", "iya
mbak...uh...ummh..mmp", "aahn...nakal Bintang... aku jadi ...aah...
" Risa jadi mendesah lagi, Bintang menggesek memek cewek itu lagi, juga
menjilati buah dada monok milik Risa itu. Bintang segera melanjutkan aksinya,
ia sudah benar benar puas beberapa saat kemudian. Bintang menarik keluar
penisnya dari vagina Risa. "aduh..mh", "udah ya Bintang? duuh
ayo keluarin..." Risa menangkap penis Bintang yang masih berpengaman,
dikocoknya dengan cepat, "aduh...ini mbak...udah...aah.." Croot
Crot... Sperma Bintang menyembur, Risa bisa melihat jelas bagaimana Sperma itu
membuat Kondom Itu menggembung dan jadi penuh. "uuh...nah...udah ayo cepet
kamu beresin deh..." Bintang segera mengurus hasil klimaksnya, ia lalu
segera berpakaian lagi, juga menyimpan kamera dalam tasnya. "aduh mbak...
itu belum aku bersihin" ada bekas sperma dilantai dekat kasur, "udah
gak papa... udah sana pulang... ingat
aturannya tadi oke...", "oke mbak Risa...", "makasih
ya...cup... dah sana pulang", "wah... hehe...iya mbak Risa..."
Bintang segera bergegas turun, lalu keluar rumah dan pergi pulang. Risa
membersihkan kamar dan juga sperma dilantai tadi, kemudian ia ambil handuk, dan
pergi mandi. Tepat setelah ia mandi, Fino sudah kembali dan membawa makanan.
"Habis mandi Risa?", "iya... wah apa itu? enak pasti",
"iya dong... dah yuk makan...", "bentar aku pakai baju dulu
dong... yang ada nanti gak jadi makan... kamu malah pegang pegang..",
"hehe iya.. dah aku tunggu ya", "okay Fino sayang... bentar
ya..." Risa segera kekamar dan ganti baju. Risa akan memberi tahu Fino
tentang Bintang setelah ini, mungkin dengan versi lain yang lebih baik. Risa
juga akan mengupload foto fotonya di sosial media, tentu untuk menarik penonton
lebih banyak saat ia live show nanti.
Request gan, cerita ibu muda berjilbab anal seks dengan bocah sd.. thanks gan .
ReplyDeleterequest bos anak smp nyusuin bayi terus ketahuan kakak si bayi umurnya udh sma
ReplyDeleteupdate bro
ReplyDelete