Oni hari itu tampak berkemas, mahasiswa semester 3 itu
memilih pulang kampung setelah tau uangnya sudah menipis, setelah ia mengikuti
kuliah dihari jum’at itu dia segera naik bus menuju kampung halamannya . Ia
hanya membawa tas yang berisi beberapa pakaian dan uang saja, karena ia hanya
ingin sebentar saja menemui keluarganya. Setelah menempuh beberapa jam
perjalanan,tepat jam 6 sore itu Oni sudah sampai diterminal daerahnya. Agar
segera sampai dirumah, Oni memilih naik angkutan umum. Saat ia menghampiri
angkutan umum disana, tampak didalam angkutan itu sudah penuh, mahasiswa itu
hanya disisakan kursi didepan, tepat disebelah sopir, segera ia naik dan duduk
disana. Beberapa menit kemudian tampak seorang perempuan cantik menghampiri
angkutan itu, karena tidak ada tempat, ia memilih untuk menyapa Oni, “Mas,
geseran bisa? Saya duduk disebelahnya mas dong”, “oh, iya mbak, silahkan” Oni
lalu bergeser, segera perempuan itu naik dan duduk dikursi depan, tentu Oni
harus berbagi tempat.
Lalu pak sopir sudah naik, dan segera angkutan umum itu
berjalan meninggalkan terminal itu.Dalam perjalanan ,Oni tampak cukup senang,
karena ia sedang berbagi tempat duduk dengan perempuan cantik disebelahnya,
tampak tangan mereka bersentuhan, Mahasiswa itu merasa tangan perempuan itu
sangat mulus. “Maaf mas ya, jadi dempetan gini”, “e..gak papa mbak, namanya
juga gak ada angkut lain tadi”, “mas namanya siapa?”, “Saya Oni mbak”, “ooh,
kenalin saya Nia” Lalu mereka berjabat tangan. “Mbaknya asli sini juga?”, “Iya,
saya pulang kampung dari kuliah”, Oni tersenyum mendengar suara indah Nia. “Sama
mbak, saya juga lagi kuliah”, “wah, kok bisa kebetulan gini? Hehe”, “semester
berapa mbak?”, “semester 7 mas” pantas Oni merasa perempuan itu lebih dewasa,
dan memang ia lebih tua darinya sedikit. “oooh..saya semester 3 mbk”. Mereka
terus mengobrol, tanpa tau hari tampak sudah malam. “Waduh mbak, udah malam aja”,
“iya, mana dirumah gak ada orang”, “kemana semua mbk?”, “kakakku menikah, jadi
keluargaku ikut ke rumah calon suaminya”, “kok mbak gak diajak?”, “kan aku lagi
kuliah, jadi besok baru bisa nyusul”. Terfikir diotak Oni untuk menemani Nia
yang sendirian itu, tapi ia juga ingin segera pulang kerumahnya.
“Pak, stop didepan situ ya” Lalu angkutan itu menepi, dan
Nia mulai turun, Oni jadi bingung, tapi ia memilih untuk turun juga, padahal rumahnya
masih jauh, angkutan umum itu segera meninggalkan mahasiswa dan mahasiswi itu. “masnya
kok turun? Tinggalnya disini juga ya?”, “ndak mbak, masih jauh sih rumah saya”,
“lah terus kok masnya turun?”. Oni jadi bingung harus bilang apa, “Anu mbak,
saya mau cari makan dulu… udah laper nih, itu ada warung masih buka”, “Kebetulan
mas, saya juga laper, gimana kalau makan dirumah saya aja?”, dalam hati Oni
merasa beruntung sekali. “wah, boleh juga deh mbak, rumahnya yang mana?”, “Itu
digang depan, ayo mas…” Lalu Nia ditemani Oni menuju rumahnya.
Rumah Nia tampak berada digang buntu, yang memang sepi
sekali, tampak Nia sudah membuka pintu rumahnya, dan memang tak ada orang
didalam. “Beneran gak ada orang ternyata ya mbak”, “iya, hehe, mas Oni mau
makan apa nih?”, “terserah mbak Nia saja, saya nanti juga langsung balik kok”.
Lalu Nia masuk kekamar dan mengatur barang bawaaanya tadi, dan juga berganti
pakaian. Oni yang duduk diruang tamu masih bingung, kenapa ia memilih untuk
menemani Nia, sepertinya ia sudah tertarik pada perempuan itu. Oni melihat
sepertinya ia adalah anak terakhir, terlihat dari foto keluarga diruang tamu
itu.
“Maaf mas nunggu lama, Nia mau masak bentar ya…” Oni
langsung melongo melihat Nia yang keluar dari kamarnya itu, tampak cperempuan
itu memakai tanktop biru dan hotpants saja, tubuh mulus itu kini membuat Oni
makin terhipnotis saja. “i..iya mbak” Lalu bokong Nia yang bergoyang menuju
dapur itu membuat Oni menelan ludah. 10 menit kemudian, tampak Nia membawa 2
piring makanan keruang tamu, “Ini mas, dihabisin yaa”, “i..iya mbak, makasih”
Lalu mereka segera makan, Oni tampak makan dengan sangat lahap, sambil melihat
belahan dada Nia yang tampak mempesona. “mas, makannya pelan pelan, nanti tersedak
loh”, “gpapa mbak, aku kan keburu…uhuk uhuk”,”tuh kan, aduh aduh” Nia mendekati
Oni dan menepuk punggungnya, lalu memandangi Oni. “udah gak papa mas?”, Nia
yang sedang menatap Oni itu belahan dadanya makin jelas terpampang dekat sekali
dimata Oni, “mm..anu…itu…udah mbak udah, hehe”, “santai aja mas makannya” Lalu
mereka kembali makan.
Oni yang sudah kenyang itu tampak ingin mengurungkan niatnya
untuk pulang, dan menemani sicantik Nia yang mempesona itu. “aduh, udah jam
segini, pasti dirumah sudah pada tidur”, “kenapa mas?”, “ndak mbak, takut rumah
udah dikunci jam segini, mari mbak saya…”, “udah mas Oni nginep disini dulu aja
yaa…” Tangan Oni ditahan oleh Nia, mahasiswa itu sudah berhasil acting dengan
baik. “Aduh mbak, takut ngganggu…”, “halah, orang gak ada sapa sapa lagi
disini, hehe” Nia mengedip kan mata kirinya, sekejap saja penis Oni didalam
celana itu segera berdiri tegak. “yang bener mbak?”, “percaya deh sama aku…
sini sini…” Nia menarik Oni masuk kekamarnya, Wajah Oni tampak gembira. “Loh
masak Oni tidur disini mbak?”, “kamar ibu dan ayah ku dikunci, disini aja mas”,
“saya diruang tamu aja mbak, soalnya…mmm” Belum selesai bicara Oni sudah dicium
bibirnya oleh Nia. Oni langsung membalasnya dengan memutar mutar lidahnya
didalam mulut Nia, segera saja lidah mereka beradu, air liur mereka bercampur
dan mereka nikmati bersama. “mmm…slruupp…mmm..cup…mmm…pinter juga kamu Nia”, “mmm…cup…mm…slruup…kuliah
pun juga perlu ginian mas…mmm”.
Nia tampak menghentikan ciumannya lalu naik keatas kasur dan
merebahkan tubuhnya. “Mas Oni…aku cantik gak sih?”, “c…cantik banget kok, mbak
Nia perempuan tercantik yang pernah Oni kenal”, “masak sih mas? Yang paling
cantik atau yang paling montok?”, Oni jadi makin terangsang karena godaan dari
perempuan cantik itu, ia lalu naik kekasur itu dan merebahkan tubuhnya
menghadap Nia. “dua duanya mbak, udah cantik, montok lagi, udah kayak bidadari…”,
“hehe…makasih, kita tidur aja atau…”, “atau apa mbak?”, “atau kita main aja
mas?” Nia mengedip kan matanya lagi, nafsu Oni sudah memuncak, ia langsung
memeluk perempuan cantik itu. “Kalau mau, Oni temenin main sampai pagi mbak…”, “hehe,
ya udah mas, puasin Nia yaach…mmm” Kembali Oni dan Nia saling cumbu menikmati
ciuman mesrah. Kali ini tangan Oni tidak tinggal diam, buah dada Nia yang
montok itu sudah dielus elus. Tangan itu lalu masuk ketanktop biru itu, lalu
mulai meremas buah kenyal itu.
“mmm…aaahn…slruupp…mmm…cup…mmm…udah gemes sama toketku
ya?...mmm”, “iya nih….mmm…cup…mmm…toket kamu kenyal banget…mmm..slruupp…mmm”.
Tak mau kalah Nia juga membuka resleting celana Oni, tangannya lalu
mengeluarkan penis Oni dari sangkarnya, lalu di kocoknya perlahan penis
mahasiswa itu. “mmm…gede juga punya mu mas…mmm…cup…mmm”, “Iya dong..mm..gak
kalah sama toketmu yang gede ini…mmm…cup…mmm” Beberapa menit itu mereka asyik
menikmati pemanasan permainan itu. Lalu setelah itu mereka melepas semua
pakaiannnya. Nia kini memilih tiduran dikasur, Oni yang berdiri itu sedang
asyik memandang pesona tubuh mulus Nia. “Sini Oni sayang, Puaskan aku malam ini
yaach” Dengan mempesona Nia mengajak Oni untuk segera bersetubuh. Oni perlahan
mendekati perempuan itu, menuju buah dada montok itu, lalu segera ia menjilati
buah dada Nia, tangannya juga sibuk memutar dan meremas benda kenyal dan indah
itu. “aaahn…mmmf…putingku dong sayaang… uuuuf” Oni lalu menjilati puting Nia
yang sudah mengeras itu, sesekali ia cubit puting yang menggemaskan itu, juga
ia gigit kecil. “aaahn…mmmf…nakal deh Oni…hehe…mmmf…sssh”, “mmm…cup, puting mu
menggemaskan sekali sih…mmm”. Penis Oni sudah mengelus elus selangkangan Nia,
tampak cairan bening yang keluar dari penis itu membasahi tubuh mulus Nia. “mmmf…kontolmu
udah muncrat aja mas…mmmf..uuuh”, “kamu terlalu cantik Nia, sungguh aku gak
tahan…mmm” Lalu Oni menyedot dan menarik kedua puting Nia, ia sungguh gemas
dengan benda yang imut itu.
“Aduh, Oni sayang, memiawku udah banjir nih…uuuf” Lalu Oni
turun dan menghampiri bagian bawah tubuh Nia, mahasiswa itu lalu menjilati paha
putih mulus itu, setelah itu ia elus dengan penuh kasih sayang, “uuuh….mmmf…terusin
mas…naik ke memekku… oooh” Lidah Oni bergerak dari paha mulus itu, menuju bibir
vagina Nia, bulu bulu tipis disekitar memek itu tak mengganggu Oni, malah
sekarang oni sibuk mencium dan menjilati bibir vagina si cantik itu. “mmmf…geli
mas…uuuh, aaahn!” Sontak Nia menjerit, karena lidah Oni sudah masuk kelubang
senggama itu, dan berputar putar menikmati dinding basah itu. “Sluuurp…aah…sedap
banget nih, mbak Nia terbaik memeknya…slruuup…mmm…srluup…”, “oooh…sedotan mu
gila…oooh…Oni sayaangku…mmmf” Lalu gerakan lidahnya dipercepat, setelah itu air
deras mengalir dari dalam lubang senggama itu. “slruuup…segaar…mmm…aku suka banget
Nia…mmm”.
Lalu Oni berdiri dan perlahan menempel kan penisnya kebibir
vagina Nia. “Oni sayang, mainnya yang enak yaa”, “iya Nia sayaang, kamu pasti
puas” Lalu perlahan penis itu masuk, lalu sleeb, meski tidak perawan lagi,
Memek itu ternyata masih sempit, Penis itu kini seperti sedang diremas dan
dilumasi dinding vagina Nia yang basah. “ooooh, nikmat banget…memekmu sungguh
nikmat…mmmf”, “aaaahn…Oni…uuuhf…sssh…oooh” Lalu Oni perlahan menggerak kan
penisnya, maju mundur perlahan menikmati sensasi terindah yang pernah ia
rasakan. “aaahn…sssh..uuuh…mmmmf…Oni…oooh”, Oni yang sedang merasakan memek
sempit itu tak tahan melihat buah dada Nia bergoyang tanpa dikendali kan.
Segera benda kenyal itu dipegangnya, lalu diremas perlahan.
Oni lalu mempercepat gerakannya, sekarang penisnya sudah asyik
maju mundur mengobok obok memek nikmat milik Nia. “aaahn…aaahn.. eih eih eih…oooh…mantap
mas…mmmf…uuuh” Suara desahan nia diiringi suara tabrakan tubuh Oni dan juga
tubuh Nia. Penis itu ternyata makin cepat saja, tampak tubuh Nia sudah
menggelinjang karena sodokan maut Oni kememeknya dengan cepat sekali. “aaah…aaah..aaah…aah..ooooh!”
Crooot crooot, Oni menumpahkan Cairan spermanya didalam lubang itu, kemudian
perlahan ia cabut penis itu. “oooh, Oni sayang…mmmf….hebat banget deh
sodokannya…uuuh” tampak Cairan putih itu luber keluar dari lubang senggama itu.
Nia tampak berusaha berdiri, namun saat ia menghadap kebawah, dengan posisi
menungging itu, tampak saja memeknya yang tampak dilumuri cairan putih membuat
Oni kembali terangsang, entah kenapa penis mahasiswa itu kembali berdiri. “Aku
mau main lagi ya mbak Nia yang cantik”, “Oni sayang, tadi kan, ooooh!” Penis
Oni kembali masuk kelubang vagina Nia, tentu karena makin basah, Gerakan Penis
Oni jadi lebih mudah dan cepat saja. Bokong montok Nia sekarang sedang dicengkram
kedua tangan Oni.
“oooh…mas…aduh…oooh…mmmmf…hhnhnhn….mmmf”, “Nia sayang, oooh…
lubang memekmu makin nikmat saja…oooh” Beberapa menit itu Oni terus menyodokan
penisnya maju mundur mengoyak memek sempit Nia. Nia hanya bisa menahan
kenikmatan luar biasa itu, tangannya memegangi buah dadanya yang bergoyang
goyang itu. “Nia sayang…aku mau keluar lagi…ooooh!” Crooot crooot crooot,
Lubang vagina Nia kini sudah penuh oleh sperma, Tubuh perempuan itu jadi
menggelinjang. Oni yang kelelahan itu kini merebah kan tubuhnya disebelah Nia.
“Maaf ya mbak, Oni udah asal main sodok aja…”, “mmm…gapapa
kok, kan aku juga yang ngajakin main, hehe”, “makasih ya mbak Nia yang cantik
dan sexy, udah mau main bareng Oni…”, “sama sama, kamu juga udah memuaskan
hasrat seksku, hehe..cup” Lalu mahasiswa dan mahasiswi itu tertidur bersama
dalam pelukan, tentu masih telanjang.
Esok paginya, Oni terbangun dan melihat Nia sudah sibuk
memakai pakaian. “Eh Mas Oni udah bangun”, “hai mbak, udah mau berangkat ya?”, “iya,
tadi habis ditelfon ibu, disuruh segera menyusul”, “ooh, iya sudah, Oni juga
bersiap siap” Lalu Oni segera mandi dengan cepat, setelah itu berpakaian
kembali. “Makasih ya mbak Nia, untuk jamuannya kemarin”, “hehehe, ini mas nomor
hp ku..”, “wah makasih, kita jadi bisa komunikasi terus…”, “Kalau mau main lagi…
bisa hubungin aku ya, hehe”,”hehe, ya udah, saya tinggal dulu, makasiih”. Oni
lalu pergi naik angkutan umum pagi itu menuju rumahnya, tampak Oni senang
sekali, meski ia telat pulang, tapi ia mampir kerumah si cantik Nia dan
asyik menyetubuhinya.
Setelah beberapa hari berlalu, Oni dan Nia jadi sering
berkomunikasi, hubungan mereka jadi semakin dekat. Beberapa tahun kemudian Oni
yang sudah lulus segera menikahi Nia yang sudah bekerja itu, dan mereka
menjalin hubungan baru meski memang nia lebih tua dari Oni, namun Karena memang
sudah takdirnya mereka bertemu diangkutan itu dan kini jadi suami istri.
Agen Judi Online
ReplyDeleteAgen Bola Online
Agen Bola Terbaik
Agen Judi Bola
Agen Judi Kasino
Berita Bola
Berita Bola Terupdate
Berita Bayern Munchen
Berita Terkini
Berita Terupdate
Agen Judi Online
ReplyDeleteAgen Bola Online
Agen Bola Terbaik
Agen Judi Bola
Agen Judi Kasino
Berita Bola
Berita Bola Terupdate
Berita Bayern Munchen
Berita Terkini
Berita Terupdate