Hari itu Pak Krisna bersiap untuk pergi kekantor, pagi itu
ia dan istrinya sudah berada diruang makan, namun makanan belum selesai dimasak
oleh pembantunya. “Wati… lama banget masaknya?”, “maaf pak, maaf bu, ini udah
jadi kok” Lalu menu sarapan itu sudah siap, segera Pak krisna dan istrinya
makan secepatnya karena ingin segera berangkat. Sempat setelah makan pak krisna
memandang ke pembantunya itu, iya memang si Wati itu cukup mulus dan montok
untuk jadi pembantu. Sudah lama pak krisna ingin menjamah tubuhnya. “Paa… ayo
berangkat, jangan ngelamun…”, “eh, iya ma… Wati.. kamu jaga rumah, jangan lupa
bersihkan seluruh ruangan rumah ini”, “Iya, pak…” Wati lalu menundukan
kepalanya, sempat terlihat belahan dadanya dimata majikannya itu. Lalu Pak
krisna dan istrinya segera pergi kekantor.
Saat bekerja, pikiran pak krisna masih saja diisi dengan
imajinasi buah dada montok pembantunya itu. Kemudian siang itu ia mempunyai ide
gila, Pak Krisna mau ijin pulang dan mencoba keberuntungannya untuk bisa
menikmati buah dada pembantunya itu.
“Ma… tolong ijinin papa ya… kepalaku
pusing…”, “loh…kenapa pa? kok bisa sih?”, “udaah, gak tau nih, mama ijinin ya,
papa pulang naik ojek aja…”, “Iya pa, istirahat yaa…” Lalu Pak Krisna pergi
meninggalkan kantornya, dan segera pulang naik ojek didekat kantornya.
Sesampainya dirumah, Pak Krisna cukup bingung, karena pintu rumahnya tidak
dikunci, Ia geleng geleng karena kecerobohan pembantunya itu.
Saat Pak krisna masuk kerumahnya, ia tidak melihat wati,
lalu ia mengunci pintu rumahnya. Saat ia menuju kamarnya, ia kaget melihat Wati
sedang tertidur dibangku dekat kamarnya. Terlihat dimata pak Krisna sekarang
buah dada Wati hampir tumpah keluar karena posisi tidurnya itu, daster putihnya
memang terlallu ketat. Tak menyia nyiakan kesempatan, pak Krisna mendekat, dan
tangannya sudah berada diatas buah dada itu, perlahan tangan itu turun, dan
kemudian sudah menempel dibuah dada montok itu. Buah bundar itu dielus elus
perlahan , kemudian tangannya masuk kedaster itu dan mulai menyentuh puting
Wati. Pak krisna hanya bisa geleng geleng menikmati kelembutan buah dada itu.
Kemudian ia remas perlahan buah dada kenyal itu, tangannya terasa nikmat
sekali.
Karena remasan tangan pak Krisna itu, Wati jadi terbangun. “Kyaaaa….”
Wati kemudian berdiri dan menyilangkan tangannya. “Pak…pak Krisna mau ngapain?”,
“Udaah… sini wati… biar aku pijit tubuh mulus kamu…”, “Jangan pak…”, “Kamu
harus nurut!kamu itu pembantuku!”, “Tapi pak, saya….”, “Ya sudah, kalau kamu
tidak mau, biar saya potong gaji kamu bulan ini!”, “Jangan pak…aduh”, “Kalo
gitu kamu musti mau ya…”, “duuh… iya sudah pak”, “gak papa kok, gak bakal
sakit, sini sini” Lalu tangan pak Krisna meraih pundak Wati, lalu menuntunnya
menuju Kamar. “Pak? Kok saya dibawa kekamar?”, “Sudaah, kamu tenang aja”
Kemudian Wati dirobohkan kekasur. “aduuh, pak krisna kok…”, “Wati, cepet buka
semua pakaian kamu…”, “aduuh, saya mau diapain pak?”, “udah cepet, atau saya
bilangin juga ke istriku kalau kamu suka tidur waktu kerja, juga pintu depan
gak dikunci”, “Jangan pak… ya sudah” Lalu wati menurut, perlahan pakaiannya itu
dilepas, dan kini tubuh pembantunya yang mulus itu mulai terlihat jelas dimata
pak Krisna, buah dadanya yang montok dengan puting coklat itu membuatnya
menjulurkan lidahnya, juga bulu lebat yang berada diatas selangkangannya itu
membuatnya geleng geleng.
“woooow ,kamu mulus
banget ti… gak salah pilih pembantu nih, haha” Lalu pak krisna melompat kekasur
dan megang kedua tangan wati, kemudian ia mencium pembantunya itu. “mmm…Kamu
diem aja ya wati…biar aku yang atur…mmm” Wati hanya bisa menurut, kini pak
Krisna mengobok obok mulut wati dengan lidahnya. Tangannya tidak lagi menahan
wati, tapi sudah mulai meremas buah dada kenyal itu lagi, wati mulai mendesah
karena ulah majikannya itu. “mmm…aaahn….uuuf….mmm…mmm”.
Pak Krisna menghentikan ciumannya, lalu berdiri dan melepas
pakaiannya, penisnya yang sudah berdiri itu kini ditunjukan pada Wati, “Wati,
nih liat, penisku udah minta dimainin, sini kamu…”, “aduh pak, itu…”, “Sudah
sini… mau dipotong gaji kamu?”, “ndak pak…” Lalu Pembantunya itu mendekat, dan
segera memegang Penis besarnya itu, perlahan penis itu dikocok tangan Wati. “woooh,
mantap, pinter banget kamu ngocoknya, terusin…mmm” Lalu Kocokan tangan Wati
makin cepat, lalu wati kepalany ditarik dan diarahkan dipenis pak Krisna. “Emut
dong ti… dikocok aja ya kurang” Lalu wati menciumi penis besar itu, lalu
setelah menjilati kepala penis yang sudah mengeluarkan air bening itu segera
mulut wati mengulum penis majikannya itu, kepalanya naik turun perlahan.
Terlihat pak Krisna merem melek menikmati penisnya diemut pembantunya, sungguh
beruntung ia punya pembantu seperti Wati. “mmm…sedot terus ti…kalo hebat gaji
kamu aku naikin malahan…”, “yang bener pak? Kalau gitu saya mau pak…aummm” Lalu
Mulut wati sekarang bergerak dengan cepat mengulum penis majikannya itu, karena
iming iming gajinya dinaikan. Pak Krisna menggigit bibirnya karena kehebatan
Wati menyedot nyedot penisnya.
Crooot crooot, Penis besar itu mengisi mulut Wati dengan
sperma, wati kemudian batuk dan memuntahkan sperma itu kekasur. “Waduh waduh,
bikin kotor aja kamu ti, kok gak ditelan aja”, “Maaf pak, biar saya bersihkan
sebentar” Lalu wati mengelap sperma yang tumpah tadi dengan dasternya yang
sudah terlepas dari tubuh montoknya. Penis pak krisna jadi berdiri lagi setelah
melihat Wati yang sedang nungging itu, bokongnya bergerak gerak, lubang pantat
dan juga vaginanya kini bisa dilihat majikan mesum itu. “Aduh aduh wati…. Memek
kamu udah basah, biar aku sedot sini…”, “aduh pak, jang…..aaaaahn” tanpa perlu
menyelesaikan jawabannya, wati sudah merasakan ada sesuatu yang mengobok obok
vaginanya. Lidah pak Krisna ternyata sudah masuk keliang senggama itu, Pak
krisna juga menyedot air kewanitaan pembantunya itu. “slruup…slruup…mmm…sedap…slruup”,
“aduh pak….mmmf….aaaahn…geli pak….auuuuh”. Pak krisna terus mengobok obok memek
basah wati, juga tangannya tidak diam, bokong montok Wati sekarang juga ditepuk
dan diremas remas, wati tampak mendesah sambil meremas buah dadanya sendiri.
“wooh nikmat banget ti… sekarang kamu mau bener bener
dinaikan gajinya?”, “mmmf…iya pak… saya mau…”, “kalau begitu saya perkosa kamu
dulu, haha” Lalu penis pak Krisna segera ditancapkan kebibir vagina Wati,
perlahan didorongnya kedalam, sleeb penisnya kemudian tenggelam dimemek basah
itu. “aaaahn…paak…auuuuh”, “masih belum, nih, aku tusbol habis habisan memek
kamu, haha” Penis besar itu sekarang bergerak maju mundur mengoyak vagina Wati,
pinggul wati yang di pegangi pak Krisna itu terlihat bergerak karena hentakan
penis didalam memeknya itu. “aauuh…pak…mmmf…gaji wati…dinaikan kan? auuuf….mmmmf”,
“Iya wati… kalau mau saya jadikan istri kedua saya saja kamu, haha” Makin cepat
gerakan penis pak krisna menggesek vagina Wati, wati jadi menggelinjang.
“Ganti posisi dulu ti…” Lalu tubuh wati direbahkan dikasur,
sekarang pak krisna ada diatas wati yang menggelinjang itu. Penis besar pak
krisna kembali didorong keluar masuk memek nikmat wati, tangan pak Krisna
sekarang memegang buah dada wati. Bersama dengan hentakan penisnya, tangannya
juga menggoyangkan buah dada montok wati, sungguh majikan yang satu ini memang
beruntung. “woooh, tetekmu kenyal banget, memekmu juga enak banget disodok
sodok, aku memang beruntung”, “aaauh…mmmf…mmm…eih eih eih…oooh” Wati hanya
terus mendesah karena kelakuan majikannya yang bejat itu. Beberapa menit itu
tubuh wati tidak bisa diam bergoyang goyang karena hentakan penis pak krisna
yang mengobok obok memeknya, apa lagi suara tabrakan penis pak krisna kememek
itu membuat suasana kamar makin panas. “aaauh…pak…saya mau….oouuuh…keluar…”, “Aku
juga ti… sini biar aku isi memekmu sebagai tanda kenaikan gajimu….oouuuh” Cruoo
croot crooot, Majikan dan pembantu itu sama sama klimaks, memek Wati sudah
bercampur aduk air percintaan. Setelah itu pak krisna mencabut penisnya dan
memeluk wati. “aduh aduh, wati wati…kamu memang luar biasa nikmat…”, “pak, gaji
saya jadi naik kan?”, “iya pasti naik, tapi kalau saya minta ngentot kamu harus
mau”, “hehe, bisa diatur pak, terima kasih”. Lalu mereka berdua tersenyum.
Sorenya saat istri pak krisna kembali dari kerja, ia melihat
suaminya itu sudah diatas kasur, yang tentu sudah diganti spreynya, juga kamar
itu tampak lebih rapi,” papa, gimana? Dah enakkan?”,” udah sih ma, untung ada
si wati, tadi kamarnya sempat dibersihin dulu, jadi suasana kamar ini buat papa
rileks”,” wah, bagus kerja wati, papa besok udah bisa kerja?”, “masih belum
kayaknya ma” ya udah besok kamu dirumah aja sama wati”. Istri Pak krisna tak
tau apa yang sebenarnya dilakukan suaminya, wati juga tampak senang karena
gajinya naik. Keesokan harinya, setelah istri pak krisna pergi, Wati lagi lagi
diajak bersetubuh, namun kali ini dikamar wati, tentu dengan gaya dan posisi
baru. Wati jadi tampak ketagihan dientot majikannya sendiri.
mantap cerita sex nya
ReplyDeletejangan lupa baca juga : Cerita SEX ( Cerita SEX Terupdate ) setiap harinya .
Download Video Bokep Download Video Bokep
Cerita Seks
Cerita Sex
Cerita Dewasa
mantap cerita sex nya
jangan lupa baca juga : Cerita SEX ( Cerita SEX Terupdate ) setiap harinya .
Download Video Bokep Download Video Bokep
Cerita Seks
Cerita Sex
Cerita Dewasa
mantap cerita sex nya
jangan lupa baca juga : Cerita SEX ( Cerita SEX Terupdate ) setiap harinya .
Download Video Bokep Download Video Bokep
Cerita Seks
Cerita Sex
Cerita Dewasa
mantap cerita sex nya
jangan lupa baca juga : Cerita SEX ( Cerita SEX Terupdate ) setiap harinya .
Download Video Bokep Download Video Bokep
Cerita Seks
Cerita Sex
Cerita Dewasa
Agen Judi Online
ReplyDeleteAgen Bola Online
Agen Bola Terbaik
Agen Judi Bola
Agen Judi Kasino
Berita Bola
Berita Bola Terupdate
Berita Bayern Munchen
Berita Terkini
Berita Terupdate
Agen Judi 75pkgames
ReplyDeleteAgen Judi Bola
Agen Judi Kasino
Agen Judi Sbobet
Agen Judi Casino Online
Agen Judi Ibcbet
Andy "/rif" Dilanda Rindu Usai Terima Ucapan HUT dari Anak
Duterte Ancam Akan Usir Seluruh Diplomat Uni Eropa dalam 24 Jam
Pergi untuk Kembali, Lagu Terakhir Djarot Saat Perpisahan
75PKGAMES TANGKAS ONLINE