Pagi hari selanjutnya, Saat Ruly
Terbangun, ia melihat Tantenya itu sudah tak dikamar, setelah keluar dari
kamar, ia melihat Tante Sania sudah sibuk merapikan diri. "pagi Ruly, kau
pinjem bajunya mamamu ya, untung ada yang ditaruh diluar kamarnya...",
"iya tante... tante mau kemana?", "Tante ada urusan
Rul...", "ooh, gitu ya" Tante Sania lalu berbalik dan memeluk
Ruly, "Jangan sedih, nanti siang tante balik lagi kok, hehe...",
"iya tante, hehe" Kemudian Tante Sania segera pergi keluar rumah,
sepertinya menuju suatu tempat. Ruly memilih segera mandi, lalu sarapan, dan
ganti pakaian. "Ruly.... oooi" Sedang bersantai diruang tamu, ada
orang memanggilnya, setelah Ruly membuka pintu rumahnya, ternyata itu Alif,
teman sekolahnya di SMP. "Hey lif...", "Rul, Ayo main PS
dirumah, ada game baru", " ooh, ayo, jangan lama lama tapi",
"kenapa? kan libur, udah ayo" Ruly mengunci rumahnya, lalu ia pergi
kerumah Alif itu. Sesampai disana, segera mereka mulai bermain game baru.
"Wah, bagus nih lif", "iya, ayo Rul, pasti gua menang
terus" Ruly dan Alif segera bermain bersama dengan asyik, memang liburan
paling enak digunakan untuk bermain bersama. Tak terasa Ruly bermain sampai
hari mulai Siang. "Tuh, kalah lag lu Lif", "udah ah, ganti, aku
ada game baru lagi, tapi dimana ya?", "Udah kamu cari tuh game kamu,
aku pulang dulu", "eh Rul, wah main pulang aja habis menang,
dasar..." Ruly segera pulang, dan ketika sampai Rumah, untung Tante Sania
belum pulang. ia masuk kerumah, lalu menunggu tantenya itu. Beberapa menit
kemudian, Tante Sania sudah kembali. "Wah, udah ditunggu sama Ruly,
hehe", "hehe, iya tante", "huff, pegelnya..." Tante
SAnia langsung duduk disebelah Ruly, membuat anak SMP itu tersenyum lagi.
"tante, dari mana sih?", "dari ketemu temen bisnisnya suamiku,
terus mampir kerumah temen..." Ruly mulai gembira lagi, Tante Sania tanpa
malu melepas bajunya, karena kepanasan, perempuan itu kini hanya memakai BH
menopang buah dada montoknya. "ooh, gitu ya...", "Rul, tante
tidur siang yah... dah ngantuk...", "ooh, iya tante, tapi...",
"pasti mau Nyusu lagi, yuk deh... sambil tidur tapi ya..", "yey,
iya tante, makasih..." Ruly dan Tantenya kembali menuju kamar, Kini Tante
Sania hanya memakai celana saja, tanpa baju dan BH. Jadi kini Ruly sudah dengan
bebas bisa menikmati buah dada Tante Sania dikasurnya.
"Slruup..mm...slruup..", "hmmh... Ruly, isepnya pelan aja, tante
gak bisa tidur nanti...", "ooh, maaf tante...mm...mm...slruup"
Ruly mengecap dan menghisap puting tante Sania perlahan, sambil mengelus buah
dada jumbo milik tantenya itu. Ruly masih asyik menghisap puting dan meminum
air susu , saat tantenya itu sudah mulai tertidur. Beberapa menit Asyik minum
susu, terdengar suara orang didepan rumahnya, membuat Ruly bingung. Ruly
kemudian menghentikan aksi nikmatnya, lalu pergi kedepan, ternyata itu si ALif.
"Aduh lif, ganggu aja ah!", "Ayo Rul main lagi, nih gameku yang
lainnya lagi ketemu", "Aah, gak ah, lagi sibuk", "sibuk
ngapain sih?", "ada deh, udah besok aja mainnya", "sibuk
apa sih Rul?" Ruly mulai gelisah, ketika Alif tiba tiba masuk kerumahnya,
tanpa sempat dikejar, temannya itu berhenti didepan kamar Ruly, dan menengok
kedalam, lalu tampak Alif tercengang melihat Tante Sania tanpa busana, dan buah
dada montoknya tak ditutupi, juga ada cairan putih diputingnya. Ruly langsung
menyuruh Alif diam. Ruly lalu mengajak Alif keluar rumahnya sebentar.
"Asal masuk aja lu Lif!",
"Gila! siapa tuh Rul? gile buah
dadanya...", "aduh, gimana ya?", "hei, ditanya malah
bingung sendiri kamu Rul", "itu... Tanteku", Alif mulai bertanya
lebih, ia penasaran. "tantemu? kok telanjang dada gitu? Eh tadi aku liat,
putingnya ada air susunya!", "iya...itu...", "Wah! pasti
kamu... lagi minum susunya tante mu kan Rul?!", "Aduh, pelan aja ngomongnya...",
"Parah lu Rul...", "duh, gimana ya njelasinnya lif?",
"parah deh, kok gak ajak ajak sih lu?" Ruly beberapa detik itu
terdiam mendengar perkataan Alif, lalu ia tertawa kecil. "hahaha, Dasar
kamu lif", "gini gini, oke gak usah main game dulu, tapi... aku minum
susu juga dong", "Aah, enakan di elu lif!", "kalau gak mau,
aku bilangin orang tuamu entar", "eeh, jangan lif, pliis",
"ya udah, aku ikut minum susu ya...", "Tapi lif, aku takut nanti
Tante Sania marah", "marah? kok nyusuin kamu dia mau?", "ya...
gak tau sih lif", "pokoknya aku mau nyusu juga..." Alif tiba
tiba sudah masuk kerumah Ruly, menuju kamar dan menemui Tante Sania yang
tertidur itu. Ruly yang sempat mengejar Alif segera berbisik pada temannya itu,
"heh, kalau mau nyusu, pelan aja nyedonya, nanti kebangun
tanteku...", Alif hanya mengacungkan jempolnya, lalu perlahan mendekati
Tante Sania. Persis seperti Ruly sebelumnya, Alif dengan seksama memperhatikan
buah dada jumbo milik Tante Sania. Alif perlahan memberanikan diri, ia mendaratkan
jari jarinya diatas buah dada montok itu, lembut dan mulusnya gundukan kenyal
itu membuat Alif begitu gembira wajahnya. Ruly tampak menahan tawa, ia
memikirkan pasti dirinya juga berekspresi seperti itu saat pertama menghadapi
buah dada tante Sania. Alif mulai menggoyang dan mengelus buah dada tante
Sania, "hmmh...mm" Tante Sania bersuara lagi, membuat Alif kaget,
tapi ternyata perempuan itu hanya memutar tubuhnya, kini ia menghadap keatas,
Buah dada montoknya itu satu menggantung dikiri dan satu dikanan. Ruly lalu
memberi kode pada Alif, agar ia pergi kesisi kiri, dan setelah Alif berpindah,
Ruly mendekati sisi kanan Tante Sania. Tanpa berfikir lagi Alif sudah mulai
menepuk dan mengelus buah dada kiri tante Sania, dan Ruly menggoyang dan
mengelus buah dada kanan tante sania. Tak lama, mereka sudah mulai menempelkan
mulutnya, dan segera puting tante Sania segera dihisap lagi.
"Slruup...slruup...mmm", "mm...slruuup...slruup" Suara
decap mulut Ruly dan Alif yang sibuk menghisap puting tante Sania itu menjadi pengiring
aksi minum mereka. Air susu yang manis nan segar itu kini sudah dinikmati Alif,
dan Ruly sudah mulai membiasakan diri. Beberapa menit itu Mereka tak berhenti,
puting tante Sania terus dihisap, air susu mengisi mulut mereka, teguk demi
teguk air susu segar mereka rasakan. "hmmh... udah rul..hnnh" Tante
Sania masih dalam tidurnya itu bergerak, menghentikan ulah Alif dan Ruly. Ruly
lalu mengajak Alif keluar dari rumahnya lagi."Huuh, seger banget Rul,
manis enak gitu susunya tante Sania", "udah kan? puas? gih
pulang", "eeh, main usir aja", "sebelum tante SAnia sadar
tadi yang nyedot putingnya dua orang, nanti aku dimarahin", "hahaha,
oke deh, makasih Rul..." Alif pulang dengan sangat gembira, Ruly tersenyum
heran, ia sampai berbagi kenikmatan dengan temannya itu. Ruly lalu pergi
kewarung untuk membeli lauk dan nasi. Setelah itu pulang, dan ia mulai makan
siang. Ia juga membelikan makanan untuk Tante Sania. Ruly lalu memilih Tidur
Disebelah Tantenya itu, tanpa mengusiknya.
Sore Harinya Tante Sania terbangun,
melihat Ruly tidur dengan tenang disisinya. Perempuan itu tersenyum, lalu
memakai baju, dan keluar dari kamar. Tante Sania sadar tadi ada dua orang yang
menghisap putingnya, ia hanya menunggu Ruly, untuk bertanya pada anak SMP itu.
Tante Sania lalu melihat makanan yang tadi dibeli oleh Ruly, segera ia makan
sambil menonton tv. "Tante...", Beberapa puluh menit berlalu setelah
Tante Sania selesai makan, Ruly sudah bangun. "Eh Ruly, sini
sini...", "iya tante...", "Tadi siapa lagi yang nyusu di
buah dada tante?" GLAAAR! Ruly bangun tidur langsung terbuka lebar matanya
mendengar pertanyaan tante Sania. "Aduh, tante...", "bilang aja,
gak tante marahin kok...", "anu... itu Alif, temen SMP ku...",
"ooh, pantes, putingku disedot kuat banget", "m...maaf tante,
aku gak izin dulu, soalnya dia...", "iya gak papa, kalian udah
bantuin tante kok itu...", "iya, makasih tante...", "hehe,
eh udah sore loh Rul", "iya tante, emang kenapa?", "Yuk
mandi bareng tante, hehe..." Ruly tersenyum senang, "W..wah, ayo deh
tante", "Heeh, semangat banget kamu, hehe" Tante Sania melepas
semua pakaianya, lalu disusul Ruly. " Handuknya tante...",
"taruh depan kamar mandi aja, kita didalem seneng seneng aja",
"oke tante...", "hehe, tuh punya kamu udah angguk angguk lagi,
haha..." Ruly sedikit malu penisnya sudah tegak berdiri, Namun Melihat
tubuh telanjang mulus nan montok Tante Sania itu memang sungguh anugrah. Segera
Sania dan Ruly masuk kekamar mandi.
Ruly masih berusaha menyembunyikan
ketegangan pada penisnya, tapi ia tak bisa, karena pandangannya sudah tak bisa
dipindah, Tubuh Tante Sania yang mulai basah oleh air itu membuatnya terangsang
sekali. Saat Tante Sania menyiram tubuhnya, lalu mengelus buah dada montoknya,
Ruly benar benar terhipnotis, anak SMP itu sampai melongo saja. "Ruly...
jangan diem aja, sini mandi..." Ruly lalu mendekat, ia langsung disiram
air oleh tantenya itu. Gelak tawa sempat mengisi waktu mereka mandi. "Duh
tante ah, haha" Ruly tiba tiba dipeluk oleh Tante Sania, Anak SMP itu
merasakan punggungnya itu kini digesek gesek dengan buah dada montok tante
Sania. "Ruly... masih mau minum susu gak? ini tante gesek dikit udah
keluar lagi..." Ruly membalikan tubuhnya, buah dada montok milik Tantenya
itu kembali dihadapinya, lalu segera tangannya menangkap dan mulai meremas
gundukan ternikmat itu. "Iya tante, hehe...mm...slruup" Puting Kiri
tante Sania sudah mulai dihisap oleh mulut Ruly. Ruly sibuk minum susu, sedang
Tantenya itu memilih menyirami tubuh mereka, lalu tak lama, Penis tegak milik Ruly
kembali dikocok tangan mulut Tante Sania. "Udah lama tante gak mandi
bareng cowok begini, hehe...", "Slruup...ooh... tante...mm..."
Ruly sungguh menikmati aksinya bersama tantenya itu. Air susu nikmat itu
dihisapnya terus keluar dari puting coklat tante Sania, penis anak SMP itu
dengan nikmat dikocok oleh perempuan itu.
"Hehe... bentar deh Rul, tante mau coba..." Ruly berhenti
menikmati buah dada tante Sania. Anak SMP itu berdiri saja, sambil penisnya terus
angguk angguk sendiri. Kini tante Sania mendekat, lalu buah dada jumbonya itu
ditempelkan menghimpit penis Ruly. Penis anak SMP itu kini merasakan mulus dan
kenyalnya buah dada tante Sania. "Waw, baru kali ini tante coba, bentar ya
Rul, hmmh" Tante Sania kini meremas kedua buah dadanya sambil ditekan
ketengah, memberi sensasi ternikmat pada penis Ruly. "Aduh tante, auuh,
hmmh..." Ruly tak kuasa menahan kenikmatan, saat penisnya digesek dengan
begitu erat oleh buah dada tante Sania yang besar itu, setiap gesekan nikmat
itu, membuat air susu menetes keluar dari puting tante Sania, pemandangan yang
luar biasa menggairahkan itu sangat membuat Ruly bahagia. Beberapa menit asyik
mengayunkan buah dadanya naik turun mengocok penis Ruly, Tante Sania mulai
melihat Ruly segera klimaks, Crooot croot crooot, Sperma Ruly menyembur, lalu
jatuh diatas buah dada jumbo milik tante Sania. "Wow, luar
biasa...mmm" Tante Sania menjulurkan lidahnya, lalu mulai menjilati buah
dadanya sendiri, mencicip sperma Ruly, membuat Anak SMP itu berdesir hatinya,
ia tak tau tantenya seasyik itu menikmati adegan bersama laki laki.
"ooh, tante... aduh!" Ruly
baru sempat memulihkan tenaganya, sudah disiram air oleh tante Sania, "ayo
mandi, nanti masuk angin, hehe...", "i...iya tante...", Segera
mereka mandi tanpa beraksi, setelah mandi mereka keluar, menuju kamar Ruly.
Ruly mengikuti goyangan bokong tantenya yang menuju kamar itu. "Eh Ruly,
aku ada ide...", "mau ngeseks lagi tante?", "Heeh, kamu
semangat amat ya? tuh penismu juga udah angguk angguk lagi...", "aduh,
m...maaf tante", "hehe, iya, kamu pakai pakaian dulu gih, terus
panggil temen kamu tadi itu...", "loh, ngapain tante?", "Ya
sekalian Ruly, udah panggil aja, kalau bertiga nanti asyik loh...",
"w...wah, yang bener tante?", "iya, gih pakai baju..." Ruly
segera berpakaian, lalu pergi keluar rumahnya, menuju tempat Alif.
"Liiif!" Ruly sudah penuh semangat berteriak memanggil Alif dari
depan rumah itu, "Buset, keras amat teriakanmu... apa Rul? main
yuk...", "sini sini...", "apa sih?" Ruly lalu berbisik
ditelinga Alif. "tanteku tadi tau kamu loh", Alif langsung melompat
kaget, ia heran sekali. "Aduh Rul!", "ssh, gak usah gitu juga
kali... sini", "B...beneran rul?", "iya... tadi tau kamu
ngisep putingnya, jadi kamu disuruh kerumah sekarang...", "w...waduh,
diapain aku nanti?", "udah ayo, nanti enak pasti, eh kamu pamit dulu
sana...", "oke oke..." Setelah berpamitan, Alif kemudian
mengikuti Ruly menuju rumahnya.
Setelah masuk kerumah, Ruly dan Alif
melihat Tante Sania sedang bersantai duduk di ruang tengah, sudah memakai
pakaian lagi. "Tante, ini Alif, yang tadi...", "Hey kamu... sini
sini..." Alif menunduk, lalu mendekati Tante Sania. "cup... anak
pinter" Alif seketika heran, Tante Sania malah mencium pipinya, lalu
mengelus rambutnya. "m... tante gak marah?", "gak lah, seneng
malah, hehe" Alif kemudian tersenyum, lalu ia melirik ke arah Ruly,
temannya itu malah lebih gembira darinya. Hari memang sudah mulai malam, Ruly
sudah siap menyetubuhi Tantenya itu. Tante Sania tiba tiba melepas bajunya,
ternyata perempuan itu tak memakai BH, buah dada montoknya lagi lagi
dipertontonkan. "Ruly, Alif, sini sini...", "iya tante?",
"buah dada tante udah penuh lagi... mau minum susu gak?", "mau
banget tante!" "hehe, ayo sini... diisep yang enak ya..." Ruly
dan Alif dengan senang hati langsung menangkap buah dada tante Sania. Alif
langsung menempelkan mulutnya diputing kiri milik Tante SAnia, segera disedot
dan dihisap dengan senangnya. Ruly tampak ingin mencoba hal baru, anak SMP itu
memilih menjulurkan lidahnya, lalu menjilati buah dada kanan Tante Sania, dijelajahinya
gundukan kenyal nan besar itu. "Slruup...mm...slruup", "Wah,
Alif udah minum aja, Ruly...aahn... gak minum susu?", "mm... bentar
tante...mmm" Ruly menggunakan dua tangannya mengangkat dan menggoyang
goyang buah dada tante Sania, anak SMP itu ingin meningkatkan rangsangan pada
tantenya itu. Suara decap mulut Alif itu tak membuat Ruly bingung, anak SMP itu
tetap tenang, menjilati dan menciumi buah dada kanan tante Sania dengan penuh
Gairah, tentu itu membuat Tante Sania jadi terangsang. "ooh...mmmh",
"mm... cup..mm... Ruly minum ya tante...mm... slruup",
"N...aaahn! oouh" Ruly menghisap puting kanan Tante Sania dengan
keras, buah dada jumbo itu juga ditarik, memang Ruly begitu bersemangat.
"Slruup...mm...aah...", "Slruup....Slruup ...aaah...slruup",
"ooh, luar biasa..." Tante Sania mulai merasa vaginanya basah, karena
dua anak SMP sibuk menghisap putingnya dan meminum air susunya, ulah mereka
membuatnya makin terangsang, menit demi menit.
"ooh, aduh kalian hebat banget,
bentar deh..." Tante Sania menghentikan hisapan Ruly dan Alif pada
putingnya. Perempuan itu berdiri, lalu melepas semua pakaiannya. Tentu itu
membuat Ruly dan Alif sangat gembira. Tante Sania lalu berjalan dengan penuh
godaan menuju Kamar, tentu Ruly dan Alif mengikuti bokong tante Sania yang
bergoyang itu. Sesampai dikamar, Tante Sania langsung merebahkan tubuhnya
dikasur. "Ruly, Alif...", "iya tante?" Dua anak SMP itu
menjawab bersamaan, "hehe, gih lepas pakaian kalian" dengan cepat dua
anak SMP itu melepas pakaiannnya. Penis mereka sudah tegak dan berdenyut hebat,
mereka sangat bersemangat. "Sini sini, Alif dikiri... Ruly
dikanan..." Tante Sania menggunakan suaranya yang begitu menggairahkan,
membuat Alif dan Ruly segera bergerak sesuai permintaan perempuan itu. Penis mereka
berdenyut denyut, tepat diatas buah dada tante Sania. "Coba deh... tusuk
buah dadaku...oooh!" Ruly dan Alif bergerak cepat, penis mereka ditempel
dan digesek gesek pada buah dada tante Sania. Ruly mencoba menusuk puting tante
Sania, dan penisnya itu mendorong puting tante Sania masuk, dan penis Ruly
seperti tenggelam dalam buah dada montok itu. "wow, super sekali
tante...ooh" Alif malah menghimpit penisnya dibagian bawah buah dada tante
Sania, dengan begitu setiap kali ia mendorong penisnya maju mundur, pasti gundukan
kenyal yang nikmat itu ikut terangsang dengan setiap gesekan nikmat itu.
"Aaahn...oooh" Dua anak SMP itu fokus menggesek penis mereka maju
mundur, mempenetrasi buah dada montok kenyal milik tante Sania. beberapa menit
beraksi, mereka sudah klimaks, "Aduh,ooh", "hnnh..." Croot
cruot crooot Sperma Ruly dan Alif
menyembur, membasahi buah dada tante Sania itu. "ooh, hnh... wow, hebatnya
kalian...", "Tante, kok...", "udah, kamu tidur situ ya
Rul" Ruly direbahkan diatas kasur, dan Tante Sania ber pindah, kini lagi
lagi perempuan itu berada diatas Ruly. "Ruly... mm...cup...mmm" Tanpa
berargumen, tante Sania yang sudah terangsang itu langsung mencium mulut Ruly,
baru kali ini Ruly merasakan bercumbu dengan perempuan, dengan liar tante Sania
menggeliatkan lidahnya dalam mulut Ruly, anak SMP itu kuwalahan menghadapinya.
"mm...tante...mmm...cup...mmm" melihat Temannya asyik berciuman, Alif
ingin ikut memuaskan hasratnya, ia melihat bokong montok tante Sania tak
disentuh, "Tante Sania, anu, alif mau...", "mmh...iya Lif,
terserah deh...ohmm...cup..." Alif langsung berpindah, kebelakang, lalu
menangkap bokong montok tante Sania itu. Diremasnya kekanan dan Kekiri, begitu
kenyal meski tak senikmat meremas buah dada jumbo tante Sania.
"mm...cup... Ruly, masukin penis kamu...", "mm.. iya
tante...hnnh..", "Aaaahn!... ouh!" Penis milik Ruly itu sudah
masuk divagina tante Sania yang longgar itu. Kini Ruly memilih yang beraksi, ia
gerakkan pinggulnya, membuat penisnya bergerak maju mundur menyodok vagina
basah tante Sania. "Ruly oooh... aaah! Alif...uuh" Alif kini sibuk
memasukan jarinya kelubang panat tante Sania, dua jarinya ditarik kekanan dan
kekiri, mencoba melebarkan lubang itu. "tante, Alif masukin penis kesini
ya...", "h...aahn... iya...ouh...mm... Aaaaaah!" Sleeb, penis
Alif mengisi lubang pantat Tante Sania, membuat Alif yang baru pertama mencoba
itu langsung mendongak kan kepalanya keatas, merasakan sensasi luar biasa itu.
Kini Tante Sania disetubuhi dua anak SMP itu dikamar Ruly.
"oooh, Tante...uuh" Ruly
Kini sibuk menyodok vagina Tante Sania dari bawah, ketika ia juga merasakan
buah dada kenyal itu menggesek tubuhnya.
"Aaahn...ouh...ssh...oh...oh...mmnhh" Tante Sania tampak sedikit
kualahan, ketika lubang pantat dan juga vaginanya disodok bersamaan. Alif
terlihat begitu sibuk menggesekan penisnya, meski begitu sempit, rasa yang
dirasakannya itu sangat nikmat, ia dorong maju mundur penisnya dengan penuh
semangat mempenetrasi lubang pantat Tante Sania. Ruly merangkul tantenya itu,
dan terus menyodok vagina perempuan itu, ia benar benar gembira, sensasi
bersetubuh memang sangat memuaskan. "Aahn.....ouuh...mhhh... sssh... luar
biasa...aahn" Tante Sania hanya terus mendesah, ketika tubuhnya bergoyang
terus, karena disodok dua penis remaja. "oooh, mantap banget" Alif
begitu menikmati, ia pegang bokong montok tante Sania, sambil terus
mempenetrasinya. Menit demi menit Adegan Threesome itu terus bergulir, Ruly dan
Alif sangat menikmati aksi mereka menyetubuhi Tante SAnia yang montok dan
menggairahkan itu. Mereka sangat puas, bisa menyodok lubang kewanitaan
perempuan menarik itu. "Tante...aduh..ooh!" Crooot crooot Alif
menyembur spermanya dilubang pantat Tante Sania, "Aaaah! Alif... ouh"
Tante Sania tak uasa menahan kenimatan, sampai ia roboh disebelah Ruly. Ruly
yang penisnya kini sudah tak menyodok vagina tante Sania sedan disiapkan,
dikocoknya didepan wajah tantenya itu. "tante, aku belum keluar..",
"hnnnh ,keluarin sini sayang...oooh!" Saat Tante Sania meraih penis
Ruly dan dikocoknya beberapa kali, Crooot crooot sperma anak SMP itu menyembur
kewajah tantenya itu. Ruly dan Alif merasakan sensasi luar biasa, ketika
melihat Tante Sania wajahnya penuh sperma, dan perempuan itu tubuhnya bergetar
setelah puas disodok penis keras mereka.
"hhnh... kalian,
memang hebat...", "m...makasih tante Sania...", "Iya Alif,
jangan bilang siapa siapa ya, nanti kamu gak kebagian, haha", "hehe,
siap tante...mm... Alif pulang dulu ya, udah malem", "Iya, makasih
Alif" Alif yang sudah berpakaian lagi itu segera pulang dengan sangat
gembira. "Tante gak papa kan?", "hnnh, iya Rul, bentar"
Tante nya itu lalu pergi kekamar mandi, membersihkan tubuhnya dari sperma anak
anak SMP itu. Ruly memilih merebahkan tubuhnya dikasur, ia juga lelah, lalu
tante Sania sudah kembali kekamar dan menyusul Ruly tiduran dikasur.
"huuf, lelah ya kamu Ruly?",
"hehe, kalo buat tante aku gak ada lelahnya kok", "haha, dasar,
tidur yuk deh, besok tante mau ajak kamu bersih bersih rumah", "mm...
memang ada apa tante?", "besok ada temen aku kesini...",
"ooh, siap tante...", "hehe, yuk tidur, udah gak usah pake
baju", "nanti dingin tante", "pake selimut aja, kalo tante
peluk kan anget, kamu minum susu juga boleh...", "ooh, i..iya deh
tante..." Ruly lalu mengambil selimut, lalu menyelimuti tubuhnya, juga
tubuh Tantenya yang montok itu. Dengan pelukan yang hangat, mereka mencoba
tidur, "Sluuurp...mmm... met tidur tante", "hehe, iya Ruly
sayang..." Ruly Sambil tidur menghisap puting tantenya itu, menikmati air
susu favoritnya. Anak SMP itu sangat gembira, liburan ini ia bisa tidur bersama
tantenya itu, dengan pelukan hangat yang membuatnya senang.
Agen SBOBET - Agen JUDI - Agen Judi Online - Agen Bola - Agen 988betlink
ReplyDeleteAgen Judi Online
Agen Bola Online
Agen Bola Terbaik
Agen Judi Bola
Agen Judi Kasino
Kans Kepa Arrizabalaga Berlabuh di Real Madrid Terbuka
Carvajal Takkan Lupakan Jasa Zidane Dalam Karirnya
Terus Tambah Koleksi Trofi Jadi Misi Carvajal di Madrid
Suu Kyi: Jangan Belah Myanmar dalam Agama dan Etnis
Pembunuh Bos Kedai Bakmi di Tangerang Ternyata Selingkuhannya
Agen Judi Online
ReplyDeleteAgen Bola Online
Agen Bola Terbaik
Agen Judi Bola
Agen Judi Kasino
Berita Bola
Berita Bola Terkini
Berita Bola Terupdate
Berita Terkini
Berita Terupdate