Setelah seminggu
bekerja, Rini minggu Pagi itu sudah bersama pak Yono, pak Yono sekarang sudah
mulai memijat buah dada Rini itu, “wah, buah dadanya mbak Rini jadi gede begini
ya…”, “iya tuh pak, tiap hari dikeluarkan air susunya terus…”, “hmm, ini keluar
mbak, saya minum ya, sudah haus..mmm”, “auuh…silahkan pak..mmf”, “Slruup…slruup..slruup…aah”
Pagi pagi Rini sudah menuruti kemauan Pak yono itu, buah dadanya harus kembali
dihisap air susunya. Buah dada montok itu ditepuk dan diremas remas tangan pak
Yono, dan mulut pria itu masih sibuk menghisap puting merah muda milik Rini, “Slruup…slruup…
isinya juga makin banyak buah dadanya mbak Rini…slruup”, “Aaahn…iya pak”. Setelah
puluhan menit meminum segarnya air susu milik Rini, pak Yono tampak sudah puas.
“Mbak, ini sudah selesai pijatnya, sekaligus tadi saya minum susunya mbak Rini”,
“ooh…mmf… iya pak, terima kasih pak” Pak Yono lalu berpamitan dan meninggalkan
Rini. Rini memakai kaos lagi, kemudian beristirahat sebentar.
Siang itu dirumahnya,
Rini Baru saja selesai makan siang, dan Setengah jam kemudian, Uji datang
kerumah itu, anak SD kelas 6 itu membawa sebuah bola. "Pagi mbak
Rini", "Pagi dek, tumben mampir", "mbak, Ayo main bola
bareng aku dan teman teman", "wah, main dimana?", "itu
dilapangan dibelakang rumahnya Egil", "ooh, temenmu ada berapa
disana?", "ada delapan, mau main kurang satu pemain", "ooh,
ya udah, aku ikut main yaa", "Yeey, yuk mbak..." Uji dengan
senang mengajak Rini yang memakai kaos dan celana pendek itu kelapangan.
Setelah tiba dilapangan, Rini melihat lapangan itu ternyata tersembunyi
dibelakang rumah rumah, dan tampak jauh dari keramaian. "halo mbak
Rini..." Uril menyambut Rini yang menggairahkan itu, "halo, wah, udah
nunggu ya?" Uril, Egil dan Uji sudah tersenyum, dan 6 temannya yang lain
itu kaget setengah senang melihat betapa besarnya buah dada Rini itu, apa lagi
dari kaos itu terpampang gunung terindah yang mereka pernah lihat, paha mulus
janda muda itu juga membuat mereka tertarik. "Ayo mbak kita segera MAIN,
Egil udah gak sabar...", "Ayo ayo" Segera 9 anak SD itu bersama
Rini dilapangan. Tak lama kemudian, 9 anak SD itu lalu melepas bajunya, kini
mereka hanya memakai celana pendek. "Mbak Rini, ikut timnya Uril ya, itu
kurang satu", "Oke dek...", "mbak Rini, ikutan buka baju
dong, kami semua udah gak pake baju loh, biar sama...", "oh, bener
kamu ji…" Rini malah melepas kaos dan bhnya itu, dan lagi lagi buah dada
montoknya itu berayun dan terpampang jelas dimata anak SD, 6 anak anak SD yang
baru melihat buah dada montok milik Rini itu melongo berat, mereka heran kenapa
Rini begitu lugu, dan buah dada besar berputing merah muda itu membuat mereka
terangsang.
Segera mereka mulai
bermain bola. Bukannya main dengan seru, Rini malah terus dilihati, apalagi
saat si cantik itu berlari, buah dadanya bergoyang kesegala arah, kenyalnya
buah dada itu terlihat, bola saja kalah menarik dimata mereka. Tim Uril
membiarkan Rini membawa bola, dan nyatanya timnya Uji dan Egil bukan sibuk
merebut bola, tapi malah sibuk menyenggol Tubuh Rini sambil melihati bola saja,
tangan tangan mereka terus menyenggol dan meyentuh tubuh dan buah dada montok
milik Rini itu. "Goool yeey" Rini mengangkat tangannya tinggi tinggi
saat ia mencetak gol, 9 anak SD itu malah tersenyum senang, melihat buah dada
montok itu tak berhenti bergerak, juga ketiak mulus milik Rini itu makin
membuat anak anak SD itu terangsang. Permainan sepak bola berlanjut, namun anak
anak SD itu bukan semangat merebut bola, tapi berebut menyenggol Rini, janda
muda itu kini berkeringat dan tubuhnya jadi basah, nyatanya 9 anak SD itu sudah
tegak penisnya, celana mereka tak bisa menutupi hasrat mereka. "Gool lagi
wah, kalian kok celananya jadi gitu?", "laki laki kalau bersemangat penisnya
ikut berdiri mbak", "wah, bagus kalau kalian bersemangat", Uril
berbisik pada Uji, lalu mereka menyebar bisikan itu kelainnya, segera saja 9
anak SD itu malah melepas celananya, mereka semua telanjang bulat. Penis penis
mereka bervariasi, ada yang sudah disunat ada yang belum, tapi yang jelas penis
anak anak SD itu sudah tegak dan berdenyut. "mbak, liat nih kita semangat
sekali, mbak Rini semangat juga kan?", "semangat dong, udah ngegolin
banyak lagi", "kalau gitu lepas celana juga mbak, biar keliatan
semangatnya..", "Oke deh..." Rini lagi lagi menurut, janda muda
itu memang polos, ia melepas celana pendek dan juga celana dalamnya, kini janda
muda itu telanjang bulat, bukan main senangnya anak anak SD itu. penis mereka
jadi berdenyut dan bergerak gerak naik turun, saat mereka memandangi tubuh
indah Rini yang telanjang itu. Buah dada montok yang berukuran terbesar, tubuh
mulus, serta selangkangan indah, membuat mereka tak kuasa menahan anugerah itu.
Mereka tetap
melanjutkan permainan, tapi merubah cara bermainnya, "Mbak Rini, karena
terus ngegolin, sekarang mbak Rini melawan kita bersembilan, jadi mbak Rini
sendiri", "Wah, boleh tuh", "biar kami bisa MASUKIN, perlu
bersembilan mbak", "iya kayaknya, ya udah deh, aku lawan kalian
bersembilan" Rini sama sekali tidak risih melihat penis penis anak sd itu
tegak dan bergerak gerak. Segera permainan dimulai, Rini menggiring bola,
sembilan anak tadi mengeroyok Rini, namun yang mereka lakukan adalah memukul
mukulkan penisnya pada tubuh indah Rini itu, tangan tangan mereka juga dengan
usil menyenggol dan menyentuh buah dada montok milik Rini itu. Setiap gerakan
yang dilakukan Rini, 9 anak sd itu juga terus memuaskan hasratnya. Rini
merasakan tubuhnya bukan hanya berkeringat, karena dari penis penis anak sd itu
juga menyemburkan cairan bening kearah tubuhnya. "Gool lagi...yeey"
Rini lagi lagi mencetak gol, bagaimana tidak, gawang tidak dijaga, dan 9 anak
SD itu sibuk mengerumuninya dan juga menyentuh tubuh indahnya. Berkali kali
RIni mencetak gol, sampai skor 9-0. Anak anak SD itu sangat senang, mereka
hanyat tinggal menyentuh tubuh Rini saja, penis mereka sudah langsung bereaksi
dengan sendirinya. "Hehe, wah aku menang besar" Rini terlihat
gembira, tapi 9 anak itu lebih gembira, saat melihat buah dada besar Rini,
puting merah muda janda muda itu ternyata sudah meneteskan air susu, karena
sedari tadi disenggol dan disentuh sentuh.
Tiba tiba Hujan deras
menderu, dan mereka kebingungan. "Aduh, ayo cari tempat teduh, mbak Rini
ikut ya, ayo kesana" Rini dan 9 anak SD itu sedang dalam kondisi telanjang
menuju pinggir lapangan, yang tampak seperti tempat istirahat, teduh tak
terkena hujan. Mereka ternyata sudah sejak awal berencana seperti itu, semua
pakaian mereka juga pakaian rini dibiarkan ditinggal dilapangan, basah kuyub
tak dihiraukan. "Aduh bajunya disana", "udah biar mbak, udah
basah", "iya, tapi disini dingin", "Biar anget kita
kerumunin aja mbak", “Kalau bareng kan hangat mbak”, "ooh, boleh itu
dek" 9 anak SD itu dengan sigap mengerubungi Rini, dan langsung
menempelkan penis pensinya disekitar tubuh Rini. Rini sempat bingung, anak anak
sd itu penisnya sudah terus mengeluarkan cairan. "mm...masih dingin dek",
"mbak Rini aku haus", "saya juga mbak", "Aku juga
mbak", "Aduh, minum apa ya?", "minum air hujan bikin sakit
mbak, minum susunya mbak Rini aja", "Iya mbak, susunya perempuan kan
bikin sehat", "Iya deh, ini putingku juga udah mengeluarkan air susu",
Langsung saja 9 anak itu berebut memegang buah dada Rini, buah dada besar itu
diremas, dielus,ditarik, dan digoyang goyang oleh 9 anak SD. Uji dan Egil sudah
masing masing melumat puting rini yang ternyata sudah mengeras, air susu mulai
dihisap dengan nikmat, "mm..cep..mm...Slruuup...slruuup...aaah",
"mm...slruup ..slruup... seger mbak, apalagi hujan begini",
"Aaahn...ooh...mmmf" Rini jadi mendesah, buah dadanya terus
digrayangi anak sd, juga terus dihisap air susunya. Mereka secara bergantian
mencicipi air susu janda muda itu dengan senang, Rini hanya bisa menoleh
kekanan dan kekiri melihat putingnya itu terus bergoyang juga berpindah dari
mulut satu kemulut lainnya. Air susunya tak berhenti dihisap 9 anak SD itu.
"Slruup...slruup.. mm..seger mbak", "slruup..slruup ..susunya
mbak Rini manis dan enak rasanya..", "slruuup...mm...slruup...bergizi
ini mbak", "Aaahn.. ooh..iya..", "gantian dong, hehe,
mmm...slruup...slruup..wah, mbak Rini susunya nikmat...slruup...slruup".
anak anak SD itu yang tidak dapat giliran juga sibuk mengelus tangan, paha,
serta tubuh Rini yang mulus dan aduhai itu. Selangkangannya itu terpampang
jelas, saat pahanya itu dibuka lebar lebar. 9 anak SD itu sangat kagum dengan
lubang vagina Rini yang terbuka dan tampak sudah basah. "Mbak Rini tadi menang 9-0 loh",
"aahn...iya..ooh", "biar adil, gimana kalau kami satu satu juga
ngegolin?", "Aahn...iya sih", "Tapi ngegolinnya masukin
penis kami bergantian dilubang ini ya mbak", "mmmf..aahn..ooh...ssh..
iya deh..." Uril sangat pandai, ia segera memulai aksinya. ia melesat
kelubang vagina Rini itu, penis anak SD itu dengan mudah tenggelam dalam longgarnya
vagina Rini. Segera dengan cepat Uril menggesek penisnya mempenetrasi vagina
janda muda itu. sleeb sleb sleeb sleeeb, tanpa menghiraukan yang lain, ia terus
mengisi vagina itu. "ooh, mantap mbak, golku juga luar biasa",
"Aaahn..ssh...auuh..iya..ooh", "Mbak Rini, aku isi yang mulutnya
mbak Rini aja..", "Aaahn...kamu...mmmghf!" mulut RIni itu diisi
penis Egil yang sudah puas minum susu. Kini Egil dan Uril sudah melesatkan gol
pertama dalam lubang lubang kenikmatan
ditubuh Rini, dan temannya yang lain masih sibuk meremas remas buah dada Rini,
dan putingnya lagi lagi disantap habis habisan serta dihisap terus sampai air
susu itu seperti dikuras saja.
Setelah mengeluarkan
cairan dari penis mereka, Uril dan Egil pun lega, dan temannya yang lain
bergantian mengisi vagina dan mulut Rini itu.
"aahgn...mm...oofh...mmf!" Desahan Rini itu diganggu oleh penis anak
sd dimulutnya itu. "slruup..slruup...besar dan kenyal mbak buah
dadanya", "digoyang goyan juga bisa, diremes juga asyik", "slruup..slruup...aah...gak ada habisnya
susunya, sungguh nikmat...slruup", "oooh, lubangnya hangat dan bikin
penisku berdenyut penuh kenikmatan mbak", "lidahnya mbak Rini bikin
geli penisku dimulutmu ini...wow..."
,"mmfg....oohmm...ouufhg...aaahgfnnn!" Rini masih terus mendesah. Kini
janda muda itu diiringi suara hujan, buah dadanya terus diremas, dijilat,
ditarik tarik, putingnya juga dihisap terus untuk diminum air susunya, mulut
dan vagina janda muda itu juga terus diisi. 9 anak sd itu tanpa ragu bergantian
menikmati semua bagian tubuh indah milik Rini, janda muda itu hanya berbaring,
sambil merasakan tubuhnya terus digrayangi dan disetubuhi, dan melihat setiap
anak asyik menyemburkan cairan cairan terus kearah tubuhnya. sampai sore hujan
baru berhenti, dan juga mengakhiri aksi bejat 9 anak sd yang menyetubuhi Rini
secara besar besaran itu.
Uril dan teman
temannya segera berpakaian, meski pakaiannya basah, begitu juga dengan Rini
yang lemes setelah digangbang itu. "Makasih mbak Rini udah mau bermain
bersama kami", "Gol golnya mbak Rini hebat, kami juga hebat kan mbak?
hehe", "I...iya, makasih juga, tadi nemenin mbak Rini",
"Hehe, nanti kalau mau main kita ajak mbak Rini lagi deh", "oh,
boleh kok", "Iya, hehe, ya udah mbak mari pulang..." 9 anak itu
pulang, begitu juga Rini. Dalam perjalanan pulang, Rini berjalan agak
sempoyongan, Bajunya basah kuyub, saat pulang banyak laki laki melirik dirinya,
apalagi buah dada montoknya itu terpampang indah. "Mbak Rini, wah saya
bantu mbak" Seorang pria membantu Rini dengan menahannya agar tidak jatuh,
"Saya bantu juga mbak" satu pria lagi membantunya, "mmf...terima
kasih pak.." Rini lalu diantar pulang, dan dibawa masuk kerumahnya. “mbka,
pakaiannya dilepas aja, basah semua itu”, “mmf… iya” Rini melepas baju basahnya
tadi, dengan bantuan dua pria tadi. "m...mbak Rini, udah selesai, kami
bawa kekamar ya" Rini dibopong kekamar, lalu ditidurkan dikasur. dua pria
itu melihat RIni sudah telanjang bulat. "M...mbak Rini mau
ditemani?", "aduh... jadi ngerepotin..", "loh gak papa
mbak, kami siap menemani", "oh, kalau gitu gak papa pak",
"kami telanjang juga aja mbak, biar sama sama", "i…iya deh” dua
pria itu telanjang bulat, lalu langsung mengambil posisi dikiri dan kanan Rini.
Rini yang lemas itu kini digrayangi tangan tangan jahil mereka, dan tenyata
janda muda itu tertidur karena lelah. Segera saja dua pria tadi itu mulai
menyetubuhi Rini, buah dada montoknya juga kembali diremas hebat dan putingnya
dihisap lagi. Rini kini adalah gudang susu serta sumber kepuasan laki laki
desanya itu, esok hari pasti Rini akan ditemani pria pria setiap waktu.
Agen Judi Online
ReplyDeleteAgen Bola Online
Agen Bola Terbaik
Agen Judi Bola
Agen Judi Kasino
Berita Bola
Berita Bola Terupdate
Berita Bayern Munchen
Berita Terkini
Berita Terupdate
Agen Judi Online
ReplyDeleteAgen Bola Online
Agen Bola Terbaik
Agen Judi Bola
Agen Judi Kasino
Berita Bola
Berita Bola Terkini
Berita Bola Terupdate
Berita Terkini
Berita Terupdate