Pagi itu, saat Rini
terbangun, ia sedikit bingung, ternyata ada beberapa pria yang ia tidak kenal,
dan mereka sibuk menghisap kedua putingnya, juga mengisi vaginanya dengan penis
tegak. "mmf… Aaahn...aduh...", "slruup..mmm….slruup.. pagi mbak
Rini", "Aahn...pagi, ini...", "Sluuurp… Kami lagi numpang
kesini tadi mbak, terus lihat mbak Rini sendirian kami temani deh",
"terus karena dingin, kami hangatkan tubuh mbak Rini",
"Slruup...slruup... karena haus dan melihat air susunya mbak Rini keluar, kami
juga minum susunya mbak Rini", "oh, Aaahn...gitu ya… ooh... tapi,
saya mau mandi", "ooh, gitu ya", "Slruuup...mari mandi sama
kami saja mbak", "oooh...aah...", "Biar kami gotong
sekalian, mbak Rini biar gak repot", "aaahn...ooh...ssh..ouh..mmf"
Rini dibawa kekamar mandi, lalu dimandikan, sambil terus buah dadanya dihisap
susunya, dan vaginanya bergantian disodok dan di isi penis penis tegak. Bukan
mandi air saja, Rini juga mandi susu, dan mandi sperma. Setelah mandi, pria
pria itu pergi meninggalkan Rini, dan janda muda itu segera berpakaian, lalu
pergi bekerja seperti biasa.
Namun saat tiba
dirumah pak Tarman, Rini kaget, rumah bosnya itu sudah terbakar hangus, dan
ternyata pak Tarman dan Toti tidak selamat. "Astaga... bagaimana ini…"
Rini bingung harus bagaimana, ia hanya menyaksikan warga sibuk memadamkan api
yang tersisa, juga mencari barang yang selamat dari puing puing rumah pak
Tarman. Setelah lama menunggu, Rini punya satu kesimpulan, dirinya lagi lagi
menganggur.
Rini pulang kerumah sambil menampangkan wajah bingung. Sampai
dirumah ia duduk dan sibuk berfikir selama beberapa menit. Rini mulai bisa
tenang, beberapa jam berlalu ada seseorang datang kerumahnya, "Permisi
mbak Rini". "Eh, iya pak Ridwan" pak Ridwan adalah tetangga dari
pak Tarman. "Mbak Rini, ini, ada beberapa barang yang selamat dari rumah
pak Tarman, tulisannya sih untuk mbak Rini" sebuah kotak besi yang sedikit
hangus itu diberikan pada Rini. "t..terima kasih pak" Rini membuka
kotak itu, ternyata berisi uang, yang diberikan pak Tarman untuknya. Pak Ridwan
kini malah sibuk melihat belahan buah dada montok milik Rini. "kasian mbak
Rini", "Ya begitulah pak, saya jadi nganggur lagi", "kalau
mau... saya ajak refreshing mbak, jalan jalan disawah", "boleh deh
pak, saya juga lagi bingung", "hehe,yuk mbak" Rini yang cantik
dan montok itu diajak kesawah oleh pak Ridwan.
Disawah Rini dan pak
Ridwan jalan jalan sambil menikmati pemandangan sekitar, Rini sesekali terilhat
melamun, lalu beberapa saat kemudian mereka beristirahat disebuah gubug.
"untung saja mbak Rini ditinggali uang oleh pak Tarman", "iya
pak, mungkin karena tiap hari saya selalu sediakan susu", "mm...susu
mbak?", "iya pak, susu saya..." pak Ridwan tersenyum, ia tau
pasti digubug ini pun bisa menikmati air susu Rini. "Wah, jadi seharusnya
ada yang minum susunya mbak Rini hari ini?", "Iya sih pak",
"saya mumpung haus mbak, boleh saya... minum susunya mbak Rini?",
"Boleh kok pak", "Langsung saja mbak, dari sumbernya",
"Oh, iya pak" Rini memang makin polos saja kalau bingung, janda muda
itu melepas bajunya, buah dadanya lagi lagi siap disantap, pak Ridwan tak
menyia nyiakan momen, ia langsung menyambar buah dada montok itu, gunung kenyal
itu dielus elus, juga ditepuk tepuk. "Besar sekali ya buah dadanya mbak
Rini?", "Iya, mungkin karena sering diperas pak air susunya" pak
Ridwan makin senang mendengar hal itu. Buah dada besar itu kini diremas remas,
dan puting merah muda milik Rini itu dicium oleh pak Ridwan.
"mm..cup...putingnya mbak Rini cantik kayak yang punya", "masak
sih pak?", "iya, ini putingnya udah saya cium, kamunya belum, saya
cium kamu ya...mm..cup" Pak Ridwan dengan senang mencium bibir merah Rini
itu, cantiknya wajah Rini membuat pak Ridwan makin teransang, janda muda itu
dicium dengan liar, lidah pak Ridwan masuk kemulut Rini, dan mulai berputar
putar, sambil mengadu air liur.
Setelah itu, pak
Ridwan menyudahi ciumannya, lalu mulutnya itu menempel diputing Rini. Kini
puting itu dipilin dan dihisap, tak lama air susu keluar, "mm... Slruup...
slruup... sluuurp... aah...slruup", "mmf...aahn...ssh" Rini
mendesah kecil. "Slrup... slruup... slruup... mbak, tolong bukain celana
saya", "mmf..ada apa pak?", "slruup..slruup...ada yang
gatel" Rini menurut, ia membuka celana pak Ridwan. "mana yang gatel
pak?", "Itu, penis saya, tolong celana dalam saya dilepas, terus
kocok saja penis saya", "ooh, gini ya pak?" Rini sedang asyik
mengocok penis pak Ridwan yang sudah tegak itu. "uuh... wow... slruup... slruup,
masih gatel mbak, diemut aja gimana, mbak Rini puter badan aja" Rini
memutar tubuhnya, lalu langsung memasukkan penis tegak itu kemulutnya, lalu
dihisap dan dijilati. Kini pak Ridwan dan Rini sedang asyik menghisap cairan
cairan kenikmatan. "Slruup...slruup..slruup..aah... punya mbak Rini gak
gatel?", "mm..mm...gatel sih pak...mmm", "saya jilat dan
hisap juga ya, bentar saya lepasin" Pak Ridwan melepas celana Rini, lalu
langsung menempelkan mulutnya diselangkangan janda muda itu. Segera lidah pria
itu masuk dan mulai menikmati basahnya memek Rini itu. dengan cepat lidah itu
bergerak gerak, Rini merasa memeknya itu malah makin gatel. "Aaahn...mm..mm...masih
gatel pak", "mm..slruup...mungkin ini yang gatel ya? mm.." pak
Ridwan menjilat dan memilin klistoris milik Rini, janda muda itu masih sibuk
mengulum penis pak Ridwan, tapi ia tak bisa menahan kegelian luar biasa itu.
"Kyaah....aahn..uuuh...sssh..mmm"
Beberapa menit digubug itu pak Ridwan dan Rini sibuk beradu menikmati
kemaluan lawan mainnya.
Crooot croot, pak
Ridwan tiba tiba mengisi penuh mulut RIni dengan spermanya.
"mmf!..uufgj...gleeg...uhuk uhuk..ouh" Rini kemudian sibuk menelan
sperma pak Ridwan. Tapi pak Ridwan sudah sibuk memasukan penisnya kelubang
vagina Rini itu. sleeb, tadinya lemes, setelah masuk langsung tegang lagi
penisnya pak Ridwan itu. "uuuh...wow", "Aahn...pak itu",
"biar gak gatel mbak, aku garukin dalemnya, pake penisku" Penis yang
tegak lagi itu digesek gesek kan dalam memek basah Rini itu. memang seperti
digaruk, namun yang dirasakan Rini malah nikmat luar biasa.
"Ouuh...Aaahn..sssh...ouh", "Masih gatel mbak? saya cepetin aja
ya, oooh" Pak Ridwan dengan giat menggesekkan penisnya maju mundur mengisi
vagina basah milik Rini itu. Pak RIdwan dengan senangnya menyetubuhi Rini
beberapa kali digubug itu sampai hampi sore hari.
"uuh..sudah
mbak, ayo pulang" Rini dan pak Ridwan berpakaian lagi, lalu segera pulang
kerumah masing masing. Sesampai dirumah, Rini masih bingung, apa yang akan ia
lakukan esok hari. Sore itu ia segera tidur saja. Rini selalu tidak mengunci
pintu rumahnya, sudah beberapa kali Rini disetubuhi laki laki yang menyelinap
kerumahnya itu. Tengah malam, Rini terbangun karena ada suara gaduh diluar
rumah. Saat ia mencoba melihat, ternyata ada yang mengejar maling. Setelah itu
ia sempat melihat maling itu tertangkap, dibawa pergi meninggalkan rumahnya.
"mbak, udah malem, masuk saja", "m..mas, itu tadi maling?",
"iya, katanya yang bakar rumahnya pak Ridwan juga", "oh, ya
untung sudah tertangkap"," mbak namanya siapa?", "saya Rini
mas", "aku Ali", "oh, salam kenal mas" Rini didepan
rumahnya itu masih menggunakan pakaian tidur, laki-laki yang tadi ikut mengejar
maling dan sedang disebelah Rini itu sempat terpesona dengan tubuh Rini.
"m..mbak Rini tidur sendiri?", "iya, aduh, kalau ada maling lain
gimana mas?", "pasti sama warga sudah ditangkap, tapi kalau
mau...saya temenin mbak", "wah mas Ali ini baik banget",
"iya dong, gimana mbak?", "iya deh mas, ayo masuk" Rini
mengajak laki laki itu masuk kedalam. Rini segera kembali kekamar, tentu dengan
laki laki itu. Rini segera tidur kembali, laki laki tadi ikut tidur disebelah
Rini. Laki laki itu sangat terpesona dengan Rini, tanpa ragu, ia memeluk Rini,
dan buah dada besar milik janda muda itu tertempel padanya. Tanpa bersuara,
laki laki itu melanjutkan kegiatannya tidur bersama Rini. Rini memang tenang
saja, tapi laki laki itu sudah sibuk meremas buah dada Rini, menggesekkan penis
tegaknya diperut Rini, juga menjilati wajah cantik Rini.
Keesokan paginya,
Saat Rini terbangun, ia melihat Ali
sudah tidak ada, dan janda muda itu sempat bingung, buah dadanya itu
keluar dari bajunya, serta ada bekas susu diputing merah mudanya, juga sperma
yang menempel diselangkangannya. Segera Rini pergi mandi dipagi hari itu.
Setelah mandi, Rini berpakaian, lalu sarapan diwarung dekat rumahnya itu.
Setelah makan, ia pergi jalan jalan disekitar desa itu. lagi lagi ia melihat
pria pria desanya itu selalu melihat buah dadanya yang bergoyang goyang.
Siangnya Rini kembali kerumahnya, lalu mulai bersih bersih. "Permisi
mbak", "Iya..." ada dua orang yang tak ia kenal datang
kerumahnya. "Lagi bersih bersih mbak?", "iya mas",
"mari mbak kami bantu", "wah terima kasih mas" dua pria itu
membantu Rini membersihkan rumah. Saat Rini membersihkan rumah, yang selalu
disaksikan dua orang itu adlah buah dada Rini yang bergoyang goyang. Sesekali
saat Rini melompat untuk membersihkan bagian atas lemari, buah dadanya itu
tumpah dan keluar dari kaosnya yang minim, dua pria itu sangat senang bisa melihat langsung buah
dada milik Rini. "Loh, buah dadaku..", "biarin aja mbak, nanti
kalau mbak Rini lompat pasti keluar lagi", "wah, bener iya",
"mari saya bantu mbak, naik kursi ini saja mbak, biar bisa membersihkan
bagian atas itu", "wah mas ini pinter sekali Kursi didekatkan
kelemari, lalu Rini naik keatasnya. "Saya bantu pegangin kakinya mbak Rini
ya" Dua pria itu masing masing memeluk paha montok milik Rini, janda muda
itu hanya memakai celana pendek. Saat Rini sibuk bersih bersih, pria pria itu
malah sibuk mengelus paha mulus Rini itu.
Rini sesekali
menengok kebawah, ia melihat dua pria itu sudah menempelkan hidungnya didepan
vaginanya, juga diantara dua bokongnya. "m..mas, tahan sebentar ya, yang
sana belum", "iya mbak...hmm.." dua pria itu ternyata sibuk
mencium bau semerbak dari selangkangan Rini. Hidung mereka digesek gesekkan diselangkangan janda muda itu.
Setelah selesai Rini, turun dari kursi itu. Rini lalu bersama dua pria itu
pergi kedapur, Rini benar benar membiarkan buah dadanya bergelantungan,
putingnya itu jadi titik utama pusat perhatian mata dua pria itu. "mbak,
yang bawah sana, kayaknya kotor", "wah iya mas" Rini lalu merunduk,
kepalanya masuk dibawah sudut dapur yang cukup dalam. Bokong janda muda itu
mencuat dan kini jadi tontonan dua pria itu. "mbak, atasnya itu",
"aduh, saya harus muter mas", "ya puter badan aja mbak"
Rini menurut, ia putar badannya. Kepala janda muda itu dibawah sudut ruang yang
dalam itu, dan buah dadanya terjuntai bebas. dua pria itu lalu menempelkan
kepalanya diatas buah dada Rini, sambil melirik kearah wajah Rini. "Gimana
mbak?", "masih kotor mas" Rini sibuk mengelap lubang itu, tapi
dua pria itu malah sibuk menenggelamkan kepalanya dibuah dada montok milik
Rini, buah dada montok itu digesek gesek dengan senangnya. Setelah selesai
membersihkan dapur, Rini dan dua pria itu duduk diruang tengah.
"huft, sampe
berkeringat" Rini tubuhnya berkeringat, dua pria tadi kini benar benar
terpesona, melihat buah dada Rini itu mengkilap karena terkena keringat.
"mm...mbak Rini, apa gak mandi saja?", "wah bener mas, mumpung
panas begini", "iya, aduh kami juga kepanasan", "kami ikut
mandi sama mbak Rini aja", "iya mas, kasian dari tadi udah bantuin
Rini" dua Pria itu senang bukan kepalang, saat Rini mengajak mereka
kekamar mandi. Segera mereka semua melepas pakaian, lalu masuk kekamar mandi.
Rini segera menyalakan air, dan mulai membasahi tubuhnyam dua pria itu hanya
menggeleng gelengkan kepalanya, sambil penisnya sudah tegak dan bergerak gerak
sendiri. Saat Rini sedang duduk dan menyeka tubuhnya, pria pria itu mulai
beraksi. "mbak, kami bantu ya" Dua pria itu mengambil sabun, lalu
mulai menyabuni tubuh mulus Rini. "mm..makasih mas" Rini tenang
tenang saja, padahal didepan matanya ada penis yang bedenyut dan bergerak
gerak. Dua pria itu asyik menyabuni seluruh bagian tubuh Rini. dan kini dua
buah dada RIni itu sedang asyik diremas remas. "m..mbak Rini, kami
haus", "kalau mandi sambil minum susunya mbak Rini gimana?",
"mmf...coba deh mas" Dua pria itu langsung menyambar puting Rini itu.
yang satu sibuk menjilat puting kiri ,dan yang satu memilin puting kanan,
segera beberapa kali digrayangi, puting itu mengeluarkan air susu. Dengan
semangat tinggi dua pria itu menghisap puting Rini, menikmati manisnya air susu
janda muda mempesona itu. "slruup...slruup..slruuup...",
"mm...slruuup... sluuuurp...aaah", "Aaahn...uuh...mmmf"
Rini mengelus tubuhnya, sambil mendesah karena ulah dua pria itu. sambil meminum
air susu, pria pria itu juga asyik menggesekkan penisnya dikanan dan dikiri
tubuh Rini. "Slruup...slruup..slruup.. mbak, sabunin penisku dong",
"slruup..slruup.. punya saya juga mbak...mmm... slruup" Rini sambil
merasakan nikmat hisapan mulut pria pria itu diputingnya, kini mengocok penis
penis tegak itu dengan tangannya. beberapa menit adegan nikmat itu berlangsung
dengan penuh gairah.
Pria pria itu lalu
berhenti menikmati puting Rini, yang satu tiba tiba tiduran dibawah, yang satu
mematikan air. Rini lalu ditarik, dan dirobohkan diatas tubuh pria yang ada
dibawah. "Aduh, maaf mas...Kyaah" Pria yang satunya menumpuk tubuh
Rini dari atas, kini Rini ada diantara dua pria itu. "aduh licin lantainya
mbak, aku coba berdiri ya..ooh", "saya juga coba mbak...uuh"
bukannya berusaha berdiri, yang bawah asyik menggesek penisnya dibibir vagina
Rini, yang atas sibuk menggesek bokong montok Rini.
"Aaahhn...sssh...ouuh..aah" Rini asyik mendesah karena digesek gesek
pria mesum itu. Beberapa saat kemudian, tiba tiba, Pria yang bawah memasukkan
penisnya dilubang vagina Rini, "aduh, licin, jadi masuk mbak, sebentar,
saya keluarin...ouuuh", "aaahn! ouh...mas...itu...auh..hhnnhf",
"saya cabutin deh, aduh, uuh" Pria yang atas malah memaksa penisnya
mengisi lubang pantat milik Rini.
"Kyaah..ah..ah..ah..itu...auh..aaahn!" Kedua penis pria itu mengisi
vagina dan lubang pantat Rini. Sudah sejak awal mereka ingin menyetubuhi Rini.
Mereka segera menggerakkan penisnya itu, maju mundur maju mundur dengan nikmat.
Rini yang ada ditengah, hanya bisa menggerakan badannya karena hentakan penis
para pejantan itu, buah dadanya tergencet dan bergoyang didada pria yang
dibawah. "mm...ooooh..uuf", "Makin licin mbak, aah"
,"ouh..ssh..mas..oh oh oh..uh hnngh..aahn" Dua penis tegak itu malah
makin cepat bergerak, seperti mesin, penis penis itu keluar lubang kenikmatan
tanpa henti. Bermenit menit Rini disetubuhi oleh dua pria itu.
"ooh, oooh,
aaahn!" Crooot croot croot, Pria pria itu mengisi lubang kenikmatan dengan
sperma, setelah penisnya dikeluarkan, Rini diangkat dan diberdirikan, vaginanya
itu lalu disiram dengan air berkali kali, dan sperma didalamnya termuntahkan
keluar semua. Mereka menyelesaikan mandinya, lalu keluar kamar mandi dan
berpakaian. Dua pria itu lalu pamit meninggalkan Rini, setelah puas
menyetubuhinya dikamar mandi. Rini kembali beristirahat, ia merasa seperti
setiap hari vaginanya itu diisi penis penis para pria.
Besoknya, tepat pada
siang hari Rini pergi kerumah tetangganya, namun tidak ada orang, hanya seorang
kakek disana. "Kek,kok sepi pada kemana?", "lagi keluar semua
mbak", "oh, gitu ya kek", "masuk dulu saja mbak, habis ini
juga pulang semua kok", "iya deh kek" kakek kakek yang terlihat
masih bugar,kuat dan sehat itu tampak senang melihat rini yang menggoda itu,
buah dada janda muda itu memang sangat besar, kaosnya sampai tidak muat,
putingnya menyembul seperti ingin keluar. Didalam rumah tetangganya itu, Rini
duduk, sambil menunggu. Kakek kakek tadi tiba tiba tiduran disofa panjang
disebelah sofa yang diduduki Rini. "Aduh, pegelnya", "pegel
kenapa kek?", "biasa orang tua, butuh dipijat", "oh, gitu
ya", "mbak Rini bisa bantu pijitin saya?", "m..bisa kok
pak", Rini mendekati kakek itu. Rini mulai memijat tubuh kakek itu pelan
pelan, tapi kakek itu tersenyum senang,sambil melihat buah dada Rini yang
bergoyang. "mm..enak pijatannya mbak, tapi ada yang kurang",
"kurang gimana kek?", "kalau biasanya yang pijitin aku itu
telanjang bulat, dan pijatannya jadi enak banget", "oh, gitu ya kek, saya
telanjang bulat saja", "iya mbak, biar enak" Rini lalu tanpa
ragu melepas semua pakaiannya, begitu juga dengan kakek itu. "loh kok
telanjang juga kek?", "loh, iya biar sama", "oh, iya betul
kek", Rini lalu memijat kakek itu lagi, dan kini buah dadanya bergoyang
dengan sangat bebas, membuat kakek itu terangsang. "mbak Rini, bisa pijit
perut saya?", "oh bisa kok kek" Rini sempat melihat penis pak
tua itu sudah tegak. "tapi mbak Rini naik keatas sini saja, pijit perut
saya pakai tubuhnya mbak Rini", "gimana itu pak?", "ya
gesek saja perut saya dengan perut mbak Rini", Rini lalu menurut dan pergi
keatas tubuh kakek yang sehat bugar itu. "Gini ya kek?" Rini
menggesekkan perutnya, juga selangkangannya diperut kakek itu. Kini kakek itu
dengan penuh giarah melihat buah dada rini bergoyang goyang penuh gairah
didepan matanya, puting merah muda milik Rini ternyata sudah mengeras.
"Aduh, saya haus mbak", "tapi saya gak bisa ngambilin minum kek,
lagi pijatin kakek toh", "ya saya minum susunya mbak Rini saja",
"wah, iya deh kek" Buah dada besar itu langsung ditangkap tangan
kakek itu, ditarik kebawah, dan digesek gesekkan diwajah kakek itu. Sungguh
senyum kakek itu memancarkan kebahagiaan tiada tara. Buah dada Rini itu diremas
remas dengan nikmat, dan tak lama air susu menetes dari puting Rini, "aaahn...kek
itu sudah keluar", "terusi dipijat ya perutku, aku sambil
minum...mm...mm..slruup" kakek itu sudah melumat puting Rini, dan
menghisap cairan putih nikmat. Rini yang ikut terangsang mulai membasahi perut
kakek itu dengan cairan yang keluar dari vaginanya, penis kakek itu berdenyut
dan bergerak gerak, menepuk nepuk bokong montok milik Rini.
"Slruup...slruup..slruup..aah...slruup" Rini masih asyik menggesek
perut kakek itu, sembari menit demi menit buah dadanya terus dihisap air
susunya.
"Slruup...aaah,
mbak itu penis saya belum dipijat", "oh,iya kek", "tolong
dimasukkan lubangnya mbak Rini aja, pijatan lubang itu kan luar biasa",
"Gini ya kek...Aaahn!"Rini sudah memasukkan penis tegak kakek itu
divaginanya, Rini merasa geli karena penis yang mengisi vaginanya itu milik
kakek kakek. "Slruup..slruup...mbak Rini tinggal gerak aja naik turun,
pasti enak... slruup... slruup" Rini mengikuti saran kakek itu, Kini janda
muda itu menggerakan pinggulnya naik turun, dan vaginanya dengan asyik memijat
dan melumasi penis kakek itu. "oooh, mmmf...memang...enak kek",
"iya kan...slruup..slruup" Dengan nikmat, kakek itu menyetubuhi Rini
dengan mudah, karena janda muda itu terlihat bersemangat menggesekkan penis
kakek itu mengolah vaginanya. Menit demi menit, kakek itu dengan senang meremas
buah dada Rini, juga menghisap air susu nikmat itu dari puting merah muda Rini.
Rini juga terus menggesek vaginanya dengan penis kakek itu.
"oooh, mbak
Rini, udah deh, tolong berdiri aja" Rini berdiri, dan kemudian crooot
crooot crooot, sperma menyembur keatas, menyebar di selangkangan Rini. kakek
itu sangat puas, bisa dipijat janda muda, sekalian diperbolehkan
menyetubuhinya. Mereka berdua segera berpakaian, Rini memilih pulang saja,
mungkin nanti bisa kesana lagi.
Dirumahnya, Rini
sudah ditunggu seseorang didepan pintu, dan ternyata itu Ali. "wah mas
Ali", "hei mbak Rini", "nungguin aku ya?", "hehe,
gini mbak, katanya mbak Rini lagi nganggur", "iya mas, bener",
"kerja sama saya saja gimana mbak?", "mas Ali kerja
dimana?", "Saya punya sawah didesa ini, gimana kalau mbak Rini kerja
bersama saya mengolah sawah?", "mm...boleh deh mas", "hehe,
mohon kerja samanya ya mbak" Rini memilih untuk bekerja bersama Ali,
karena memang tidak ada opsi lainnya lagi. "Iya, mulai kapan mas saya
kerjanya?", "besok pagi ya mbak, saya jemput nanti", "oh,
baik mas Ali" Ali kemudian meninggalkan Rini. Rini segera beraktivitas
seperti biasa dirumah.
Besok paginya, Rini
sudah dibangunkan oleh suara Egil dan Uji, yang ternyata sedang asyik menghisap
putingnya untuk meminum air susu janda muda itu.
"Slruup...mm...sluuurp...aah", "mm...slruup...slruup.. pagi mbak
Rini", "mmf...pagi...Uji dan Egil", "Slruup.. minta susunya
ya mbak, dirumah stoknya habis", "Slruuup...slruup..cep...slruup..mm...
dirumah saya juga habis", "ooh, i..iya deh, gak papa" Egil dan
Uji sudah asyik menghisap susu segar milik Rini itu. Buah dada Rini itu ditarik
kekanan dan kekiri. Beberapa menit kemudian mereka berdua sudah puas meminum
susu segar dipagi hari. "Sudah mbak Rini, terima kasih", "Iya..."
Egil dan Uji lalu meninggalkan Rini. Rini segera bangun, lalu pergi mandi.
"Mbak Rini?!" Rini yang sedang mandi mendengar suara Ali.
"Sebentar mas! lagi mandi!", "oh, iya" Rini kemudian
menyelesaikan mandinya. Setelah itu ia keluar dari kamar mandi dan melihat Ali
duduk dikursi, "Pagi mas Ali", "Pagi mbak, wah, seger pasti
habis mandi", "Iya mas, saya ganti baju dulu" Rini pergi
kekamarnya, Ali tersenyum senang dan mengikuti janda muda itu. Ali melihat Rini
sudah melepas handuknya, dan mulai memilih pakaian dari lemari, tapi Rini masih
telanjang. "Mbak, kan nanti kesawah, pake yang pendek pendek aja",
"iya bener mas", "Gak usah pake bh dan celana dalam mbak",
"kenapa mas?", "biar nanti geraknya gak keganggu, kan
disawah", "oh, iya mas" Rini menurut, janda muda itu memakai Rok
pendek, dan kaos saja. Lalu segera perempuan montok itu diajak kesawah.
Belum sampai kesawah
saja banyak pria pria yang menyaksikan Rini berjalan sambil buah dadanya
bergoyang dan menggoda mata lelaki, bokong montoknya juga tak bisa dihindari
untuk disaksikan. Rini sesampai disawah milik Ali itu sempat kagum, tampak luas
dan sudah ada ladang yang siap panen. "Wah, bagus sawahnya mas Ali",
"Iya, punya saya memang bagus, mari mbak, kita panen jagung saja, itu
sudah ada yang disana" Rini dan Ali menyusul beberapa orang yang sedang
memanen Jagung. Segera mereka berdua ikut menyelesaikan panen tersebut. Teman
teman Ali yang ikut memanen jagung itu jadi senang, mereka bisa melihat buah
dada Rini itu bergoyang goyang, entah kenapa puting milik Janda muda itu juga
mengeras dan terpampang dikaos ketatnya.
Setelah selesai memanen, mereka semua beristirahat ditengah lahan yang
sudah selesai dipanen itu, tempat itu tertutup diantara ladang jagung
disekitarnya yang belum siap panen. "Huff, panasnya...", "Ini
mbak minum saja" Ali memberi minuman pada Rini, minuman itu lalu
dihabiskan oleh Rini. "mm...makasih mas", "Iya, tapi sekarang
kami juga haus mbak, airnya sudah mbak Rini minum", "wah, gimana
ini?", "gak papa mbak, huff panasnya" Ali melepas bajunya, lalu
diikuti teman temannya itu. "mbak Rini, gak kepanasan? lepas kaos
aja", "wah, bener juga" Rini melepas kaosnya, Para laki laki
disekitarnya itu tersenyum senang. Buah dada montok milik Rini itu bercahaya
karena sinar matahari juga karena ia berkeringat. Puting merah muda yang
mengeras itu makin membuat mereka haus. "Haduh, haus sekali",
"sebentar, m...mbak Rini, teman saya haus, kalau kami... minum susunya
mbak Rini gimana? itu... putingnya mbak Rini udah keras, brarti perlu dihisap
air susunya", "wah, iya nih mas, gak tau tadi, ya udah mas, yang mau
minum siapa?" Semua orang mengacungkan tangannya, "wah, semuanya haus
mbak", "oh, ya sudah, gantian saja" Segera dua pria melesat dan
masing masing menangkap buah dada milik Rini, langsung dielus dan diremas
remas, yang lainnya sibuk memperhatikan kecantikan dan kemolekan tubuh Rini.
SEgera puting keras milik RIni itu dilumat mulut mereka, dan segera air susu
menetes, lalu puting merah muda Rini sudah mulai dihisap dengan nikmatnya. Rok
pendek milik Rini itu jadi terbuka karena Rini menahan dua orang yang menghisap
air susunya, dan para lelaki itu berebut melihat lubang didalam rok itu.
"Slruup...slruup..mm seger", "slruup..slruup...susunya manis
mbak", "aaahn...iya", "Mbak, saya haus banget, minum dari
lubang ini aja..mm" Ada satu laki laki sudah melesatkan kepalanya masuk
keselangkangan Rini, dan menghisap cairan dalam lubang vagina Rini.
"Aaaahn!...auuh" Kini 3 laki laki sudah asyik menempelkan mulutnya
pada tubuh Rini dan menghisap cairan nikmat milik Janda muda itu. Beberapa
menit kemudian mereka bergantian, yang lain sekarang mulai meremas, menarik
serta menghisap buah dada Rini. Ali kini yang mengurus vagina Rini. tidak
dihisap lagi, Ali memilih langsung menancapkan penisnya dibibir vagina Rini.
"Slruup...susunya gak habis habis ya",
"Slruup...slruup...cep..slruup...aah.. iya", "Aaaahn...
itu...aaaah!" Rini mengerang hebat saat penis tegak milik Ali mengisi
penuh vagina Rini. "Mbak, Penis tiba masuk, minta minum juga
mungkin..uuh" Ali lalu menggerakkan penisnya itu perlahan, juga menggoyang
pinggulnya, Rini Kini malah disetubuhi ditengah sawah.
"Aaahn...ooh..ssh..mmmf...uuh" Rini kini terus mendesah, melihat buah
dadanya ditarik dan putingnya dihisap terus, vaginanya juga tak henti disodok
penis Ali. sleb sleb sleb sleb, Ali menikmati aksinya menusuk vagina Rini yang
longgar. Beberapa menit itu Rini sibuk dihisap putingnya, serta ditarik dan
diremas buah dadanya oleh laki laki disawah itu. Rini kemudian secara
bergantian disetubuhi disawah itu.
Crooot crooot croot,
Pria pria itu memuntahkan spermanya kesawah setelah puas menyetubuhi Rini
secara ramai ramai. Setelah itu Rini memakai pakaiannya. Lalu diajak pulang
Oleh Ali. Dijalan, Saat Rini berjalan, dari roknya itu menetes cairan cairan,
sepertinya dari lubang vaginanya, banyak orang jadi tau, Rini itu sangat mudah
untuk diperdaya dan bisa disetubuhi semaunya. Setelah sampai rumah, Rini segera
istirahat, "Sudah silahkan istirahat, mulai besok kamu bisa datang
langsung kesawah ya, kerja sama saya dan teman teman", "iya mas Ali,
terima kasih" Ali pergi meninggalkan Rini. Rini hari hari seterusnya
bekerja disawah milik Ali, sambil bekerja, buah dadanya tak henti diremas dan
juga putingnya selalu dihisap air susunya. Rini jadi enggan memakai bh, karena
setiap kali bertemu laki laki, hampir selalu mereka meminum air susunya dengan
menghisap putingnya. Rini memang sudah bekerja, tapi setiap hari ada saja laki
laki yang datang kerumahnya itu. Pagi,siang,sore, malam, hampir selalu ada yang
mengelus dan meremas buah dadanya, putingnya juga selalu dihisap para laki laki
untuk diminum air susunya. Vaginanya itu jadi makin longgar, karena sering
diisi penis penis pria desa itu. Rini sering diajak kemana mana, janda muda itu
pernah disetubuhi digudang, disawah, juga dirumah orang lain. Buah dadanya
sangat giat diminum air susunya oleh laki laki didesa itu, mulai dari anak SD
sampai kakek kakek, mereka semua sudah menikmati air susu manis dan nikmat
milik Rini itu.
Part 1: Klik Disini
Download Cerita seks Rini: Klik Disini
Part 1: Klik Disini
Agen Judi Online
ReplyDeleteAgen Bola Online
Agen Bola Terbaik
Agen Judi Bola
Agen Judi Kasino
Berita Bola
Berita Bola Terupdate
Berita Bayern Munchen
Berita Terkini
Berita Terupdate
Agen Judi Online
ReplyDeleteAgen Bola Online
Agen Bola Terbaik
Agen Judi Bola
Agen Judi Kasino
Berita Bola
Berita Bola Terkini
Berita Bola Terupdate
Berita Terkini
Berita Terupdate