Rini kini sudah
bekerja lagi seperti biasa, tiap minggu juga beristirahat dengan dipijat plus
plus oleh pak Insan. Suatu hari saat bekerja, Rini mendapat suatu persyaratan
baru, "Mbak RIni, kesini sebentar", "Iya pak Tarman?",
"Ini gaji kamu bulan ini", "Wah terima kasih pak",
"Untuk kedepannya saya punya satu syarat untuk kamu", "Syarat
apa pak?", "saat bekerja disini, kamu harus menyediakan air susu asli
milikmu setiap pagi", "mm...buat diminum ya pak?", "Iya
dong, kalau bisa kamu meres sendiri disini waktu kerja", "Oh, gitu ya
pak, siap pak", "Ya sudah lanjutkan kerjamu" Kini Rini bekerja
lagi, namun setiap pagi sebelum bekerja ia memeras buah dadanya untuk
menyediakan air susu untuk pak tarman.
Suatu pagi saat ia
bekerja, Rini sedang memeras buah dadanya, kedua putingnya ditabrakan, lalu
diarahkan kegelas, tetes demi tetes air susu mengalir kedalam gelas. Pagi itu
pak tarman dan Toti sudah keluar, dan tiba tiba ada suara pintu diketuk. Rini
segera membuka pintu, dan ternyata seorang pria yang bertamu. "Pagi
pak..." Rini mengangguk, tapi pria itu malah bengong, karena saat itu Rini
tidak memakai baju, buah dadanya terpampang jelas, dan putingnya terlihat
menetes kan air susu. "p...pagi mbak, pak Tarman ada?", "Pak
tarman lagi keluar itu pak..." Pria itu masih bengong melihat keindahan
buah dada montok milik Rini yang menggembung berisi seperti minta dihisap.
"Kenalin mbak saya Yono", "Oh, pak yono, saya Rini pak",
Sambil bersalaman, Yono sengaja menyenggol buah dada Rini itu, dan tangannya
basah oleh air susu. "Eh, maaf mbak, lagi ngapain ya kok... gak pake
baju?", "Oh, saya lagi meres buah dada saya pak, biar air susunya
keluar. Yono langsung terheran heran, ia baru pertama melihat seorang perempuan
selugu Rini. "Kalau boleh, saya masuk saja mbak nunggu pak Tarman",
"Boleh kok pak, silahkan" Lalu yono diajak masuk oleh Rini. Didalam
rumah, Rini langsung duduk dan melanjutkan kegiatannya, ia meremas remas buah
dadanya, dan kembali mengisi gelas dengan air susunya. Yono hanya duduk didepan
Rini, sambil memperhatikan bagaimana nikmatnya Rini memerah buah dadanya itu,
setiap air susu yang menetes membuat Yono makin tertarik.
"M...mbak Rini,
kayaknya kesulitan...", "mm...iya sih pak, kalau diperasin orang
biasanya cepet", "Wah, kalau saya bantu aja gimana mbak?",
"Boleh pak, memang pak Yono bisa?", "bisa kok, mari mbak"
Pak yono berdiri lalu mengambil posisi tepat dibelakang Rini, lalu buah dada
yang besar itu ditangkap, lalu segera diremas remas dengan nikmatnya. Pak Yono
sangat senang, ia biasanya memerah susu sapi, sekarang ia memerah susu janda
muda. Yono meremas buah dada itu dari pangkalnya, lalu bergerak turun sampai ke
puting keras itu, "Aaahn...mmm...wah keluarnya jadi banyak
pak...ooh", "Iya mbak, memang saya biasanya memerah susu sapi",
"Wah pantas...uuuh...handal...aaahn" Yono dipuji jadi makin ganas, ia
menarik buah dada itu kearah gelas dengan hebat, puting keras milik Rini itu
diputar dan dipencet oleh jempol jempol pak Yono, air susu jadi mengalir deras
kedalam gelas. Yono juga sambil mencium wangi tubuh Rini, pria itu menciumi
leher Rini. "Aaahn...uuh...pak, itu gelasnya udah penuh...aaahn",
"Wah, kalau berhenti, nanti bahaya, harus diselesaikan mbak",
"Terus air susu saya...", "Biar saya minum mbak, gimana?",
"wah, iya deh pak" Yono sangat
gembira, ia lalu berjalan dan berpindah kedepan Rini yang telanjang dada itu, lalu
buah dada montok itu diremas remas dengan nikmat lagi, kedua puting merah muda
milik Rini itu dihapit dan dihisap dengan kuat oleh mulut pak Yono. Buah dada
montok milik janda muda itu juga diremas dengan hebat, membuat aliran susu
semakin cepat mengisi mulut pak Yono
"Slruuup...mmm...slruuup..mm...sedap...slruuup", Rini menggigit
bibirnya sendiri, karena ternyata pak yono juga handal menghisap putingnya itu,
ia merasa susunya dengan cepat diminum pak Yono. "Aaahn, wow, pak yono...
uuh", "Slruup...slruup...gleeg..mm...slruup.. kenapa mbak? saya kalau
minum cepet banget kan? slruuup...slruup" Rini sampai merasa ngilu
putingnya itu tak berhenti mengeluarkan air susu, kini pak Yono menikmati air
susu milik Rini itu teguk demi teguk.
"Wah, pak Yono,
sudah asyik minum saja" Pak yono kaget, ternyata pak Tarman sudah masuk
kerumah, Yono berhenti menikmati buah dada Rini itu. "hehe, maaf pak, tadi
bantuin mbak Rini aja", "Iya pak, itu sudah penuh gelasnya",
"ooh, haha, ya sudah, mari pak yono, ada yang ingin dibicarakan?"
Lalu pak yono dan pak tarman berpindah kedepan dan bercakap cakap, sedang rini
mengelap buah dadanya itu, lalu memakai baju lagi, setelah itu Rini pergi
kekamar mandi. Pak yono yang sedang bercakap cakap tadi sempat meminta ijin
kekamar mandi pada pak Tarman, pria itu merasa penisnya mengeluarkan cairan.
lalu ternyata ada Rini didalam, saat pak Yono menunggu, ia melihat sebuah
kunci, dan Yono percaya itu kunci rumah Rini, kunci itu lalu dimasukkan
sakunya, dan pria itu tidak jadi kekamar mandi dan kembali menemui pak Tarman.
Rini setelah dari kamar mandi menyusul pak Yono dan pak Tarman berbincang bincang.
Setelah selesai bercakap cakap, pak Yono pamit pulang, "Pak Tarman, mbak
Rini, saya pamit dulu, terima kasih", "Iya pak, sama sama" Pak
Yono pulang, tapi ia memastikan dirinya untuk siaga dijalan nanti, apa bila ia
melihat Rini, pasti ia panggil.
Benar saja, Rini tiba
tiba kebingungan kuncinya hilang. Malamnya saat pulang ia sedikit kebingungan,
dan pas saja, pak Yono sudah menunggunya. "Mbak Rini, kok keliatan
bingung?", "Iya pak, kunci rumah saya hilang entah kemana",
"Wah gak pisa pulang dong mbak Rini?", "Iya pak, aduh",
"Mbak Rini sementara dirumah saya saja", "Aduh, jadi merepotkan
pak", "Ah, tidak apa apa, ayo mbak", "makasih pak"
Yono tersenyum senang, dan pria itu mengajak Rini kerumahnya. Sampai dirumah,
pak yono ternyata sudah bersiasat, istri dan anaknya sedang keluar desa, tentu
malam ini Yono sudah siap untuk menyantap tubuh indah Rini. "Masuk aja
mbak", "Iya pak, kok sepi ya?", "keluarga saya lagi keluar
rumah", "Oh, begitu ya" Rini lalu duduk dan bersantai dirumah
pak Yono.
Saat Rini sudah
mengantuk, ia meminta ijin pada pak Yono, "Maaf pak, saya sudah
mengantuk", "oh, silahkan tidur mbak, dikamar itu", "Iya
pak" Rini lalu pergi kekamar itu, lalu merebahkan tubuhnya dikasur. Belum
tertidur, tiba tiba lampu dirumah pak Yono mati. Rini sempat bingung, namun
ternyata pak Yono sudah masuk kekamar sambil membawa lilin. "Waduh manti
lampu mbak", "Iya pak, kenapa ya?", "tak tau saya, sudah
dilanjutkan tidurnya mbak" Rini lalu berusaha tidur, dikamar yang disinari
cahaya lilin itu. Namun Rini merasakan dingin ditubuhnya. "Aduh, dingin
pak", Ternyata pak Yono membuka jendela, dan udara dingin masuk kekamar.
"Kalau biar saya hangatkan mbak Rini", "Boleh deh pak"
segera Yono yang dari tadi berdiri itu langsung merapatkan tubuhnya pada Rini,
ia langsung merangkul janda muda itu. "Gimana mbak? udah anget?",
"dikit sih pak", "Biar hangat, biasanya buah dada istri saya itu
selalu saya remas dan minum air susunya", "masak sih pak?",
"Iya loh", Rini lalu membuka bajunya, lalu buah dada montok itu lagi
lagi terpampang dimata pak YOno. tanpa bertanya Yono langsung meremas buah dada
janda muda itu, tangannya sudah tak kuasa ingin merasakan lembut dan mulusnya
daging kenyal itu. meski gelap, pak yono dengan sigap sudah mulai menjilat dan
menghisap puting merah muda Rini itu. "Aaahn...mmmf",
"mm..mm..gimana mbak?", "Sssh...udah anget pak..ooh" Rini
bukannya tidur, kini malah menggantikan istrinya pak Yono.
Rini masih bergerak
keenakan, saat pak yono kini sudah mulai menikmati air susunya,
"Slruup...slruuup...slruup...mmm...slruup", "Aahn...mmmf",
"slruup...slruup..slruuup... aaah" Pak yono memang ahli dalam hal
mengurus air susu, buah dada Rini itu sedari tadi sudah diperas air susunya,
buah kenyal itu diremas, ditarik tarik, dan putingnya terus dihisap, memang
luar biasa. "Slruup...mm...kenyalnya puting mbak
Rini...mm...slruuup", "Aaahn...iya pak, sering dikenyot orang
mungkin", "Slruup...gitu ya..mm..slruup", "Pak Yono,
aaahn...", "Slruuup...slruuup...udah mbak tunggu sampai saya selesai
minum ya...slruuup..." Buah dada Yang besar itu sedari tadi diremas dan
ditarik tarik, ditekan dan diputar putar, puting yang tak berhenti dikenyot itu
terus mengeluarkan air susu. Hampir setengah jam pak yono terus menikmati air
susu Rini dari sumbernya, sampai Rini lemas. "mmf...pak Yono, saya...udah
lemes" Mendengar itu, Pak yono langsung melepas semua pakaian yang tersisa
pada tubuhnya, juga pada tubuh Rini. Lalu Pria itu menghadapkan tubuh Rini
keatas, lalu pak Yono langsung mendarat diatas tubuh Rini. Penis tegaknya itu menempel
diperut janda muda itu, dan lagi lagi buah dada besar milik Rini itu diremas
dan putingnya sihisap lagi. "mm..Slruuup...slruup...Kalau lemas, ya sudah
mbak Rini tunggu saja", "aaahn...oooh" Sambil terus menghisap
air susu Rini, pak Yono menggerak gerakkan pinggulnya, penisnya itu
mengeluarkan cairan bening yang telah membasahi perut Rini, perut si janda muda
itu jadi licin, dan pak yono jadi makin cepat menggesek penisnya diperut mulus
Rini. "Slruup...mm..mmm...Asyik kan mbak gesekan saya? slruuup...mmm...",
"Aahn...ooh... itu...auuh... airnya muncrat kesini pak...aah" penis
pak Yono itu terus digerakkan, dan menyemburkan cairan bening ke dada dan wajah
Rini. Kedua buah dada Rini itu di tarik setinggi tingginya, lalu kedua
putingnya dihisap secara bersamaan oleh mulut pak Yono, Rini merasakan
putingnya itu sampai mati rasa.
"Slruuup...slruuup...slruuup..mm...aaah" Crooot croot croot, pak Yono
tiba tiba menyemburkan sperma dari penisnya, membasahi buah dada dan wajah
Rini. "Aaahn...mmm", "Wah, udah panas mbak, gak dingin lagi,
hehe", "I..iya pak... saya tidur saja...Aaaahn!" Ternyata pak
Yono telah mengisi vagina Rini yang basah itu dengan penisnya yang baru saja
klimaks, tapi tak lama penis itu segera tegak dan bersemangat lagi untuk menyetubuhi
Rini.
"Aduh, gara gara
perutnya mbak Rini licin, penis saya masuk sini, bentar saya coba keluarkan
mbak", "I..iya pak...Aaahn" bukannya dikeluarkan, penis besar
itu malah ditarik mundur lalu dimasukkan lagi, dan diulang terus. "Aduh, licin
juga mbak lubangnya, penis saya gak bisa keluar, ooooh",
"Aaahn...sshh..pak Yono...ouuuh" Rini sudah tak mampu bertingkah,
hanya diam melihat pak Yono tersenyum sambil menggerakkan penisnya maju mundur
mengisi memek janda muda itu. Sleeb sleeb sleeb, penis tegak pria itu malah
makin cepat menggesek lubang kewanitaan Rini, Menit demi menit, pak Yono
seperti lupa untuk mencabut penis itu dari lubang kenikmatan itu. "Oooh,
sssh...mmf...ini... baru bisa dicabut mbak" Pak Yono mencabut penisnya
dari lubang vagina Rini. "Ooh...aahn...ssshh..untunglah pak...uuh!"
Pak Yono tiba tiba merobohkan tubuhnya, dan penisnya yang mau menyemburkan
isinya itu sudah menempel diantara kedua buah dada Rini. "Aduh, aku juga
lemes mbak, aduh, oooh" Crooot croot crooot Sperma menyembur melumuri
wajah cantik Rini. Pak yono sangat senang sudah berhasil menyetubuhi gudang
susu secantik Rini itu.
Setelah puas, pak
Yono merebahkan tubuhnya disamping Rini. "udah mbak, kayaknya udah
waktunya tidur, udah gak dingin", "mmf...uuh..iya pak",
"Saya tidur disebelahnya mbak Rini aja, biar aman", "mmf… iya
deh pak.." Rini dan pak Yono segera tidur bersama dikamar itu. Keesokan
paginya, saat Rini bangun, ia melihat pak Yono sudah kembali Asyik menghisap
putingnya, dan menikmati air susu janda muda itu. "Slruup...mm...slruup..eh,
pagi mbak Rini", "mmf...pagi pak Yono", Pak yono tampak sudah
dari tadi menghisap puting Rini, si janda muda itu merasa putingnya sudah cukup
ngilu, pak yono berhenti menikmati air susu milik Rini. "Itu mbak
pakaiannya mbak Rini, kalau mau pulang silahkan", "I..iya pak"
Rini segera berpakaian, lalu segera berpamitan. "Mbak Rini, saya tadi
menemukan kunci disaku celana mbak Rini", "Oooh, ternyata disaku
saya, wah saya lupa mungkin kemarin", "Iya, mungkin begitu",
"ya sudah pak, saya pulang dulu.." RIni segera pulang, Pak Yono sudah
sangat senang, semalaman penuh ia tak henti menikmati buah dada dan tubuh indah
Rini, meski si janda muda itu tadi tidur, pak Yono selalu merasakan setiap
kenikmatan pada tubuh Rini.
Rini menyadari buah
dadanya malah semakin besar, karena setiap hari ia selalu memproduksi air susu.
Suatu hari saat ia bekerja dirumah pak Tarman, ia sempat ditanya oleh bosnya
itu. "Rini, buah dada kamu...tambah besar ya", "iya pak, terus
saya juga merasa air susu saya makin hari makin banyak yang keluar",
"wah, bagus, hehe, tapi sepertinya baju kamu jadi ketat" Terlihat
meski berpakaian, buah dada Rini itu seperti mau tumpah isinya, bajunya tak
mampu menampung buah dada itu. "iya pak, saya belum sempat beli baju",
"Ya sudah, nanti saya belikan ya", "wah terima kasih pak",
"Iya, sekarang kamu tolong anter ini surat kerumah Pak Yusrin, tau kan
rumahnya?", "dua gang dari sini kan pak?", "iya, nanti
kalau sudah kamu berikan, silahkan pulang saja", "Baik pak, terima
kasih..." Rini segera membawa surat itu kerumah pak Yusrin. Dalam
perjalanannya kerumah pak Yusrin, setiap ada laki-laki yang lewat, semuanya
pasti langsung melongo melihat buah dada Rini, karena mereka dapat melihat
puting Rini hampir menyembul keluar dari baju yang ketat itu. setelah tiba
didepan rumah pak Yusrin, Rini melihat ada 3 anak SD disana. "Dek, pak
Yusrin ada?", "bapak lagi keluar mbak, masuk dulu aja, nanti juga
pulang", "Kalau saya titipkan saja suratnya gimana?",
"jangan mbak, nanti takut hilang", "Oh, ya sudah, saya boleh
masuk?", "Silahkan mbak" Salah satu dari anak SD itu adalah anak
dari pak Yusrin. Setelah masuk kerumah, lagi lagi Rini dihadapkan pada situasi
rumah yang sepi. 3 anak SD tadi menyusul Rini, dengan wajah yang mesum. mereka
bertiga melongo didepan Rini yang duduk itu. mereka sangat tertarik dengan buah
dada Rini yang sangat besar, juga mereka tertarik melihat keseluruhan puting
Rini itu. "m...masih lama ya pak Yusrin pulangnya?", "keluar
sama ibuk sih, kenalin mbak aku Irul anaknya pak Yusrin", "Aku Uji
mbak", "Aku Egil", "salam kenal, aku Rini", "oh
mbak Rini, hehe, eh mbak bisa minta tolong?", "minta tolong apa
dek?", "angkatin jemuran dibelakang, tadi dititipin ibuk, aku gak
sampai", "Gitu ya? boleh dek", "yuk mbak kebelakang"
Rini lalu bersama tiga anak sd itu pergi kebelakang rumah, dan memang banyak
sekali jemuran disana. Rini mulai mengangkat jemuran, yang memang tingginya
sulit dijangkau anak SD. Sedang mengangkat jemuran, Irul, Uji dan Egil malah
Asyik memandangi buah dada Rini dari bawah. IRul tiba tiba melompat, lalu
menarik Baju rini, dan buah dada besar milik Rini itu tumpah dari bajunya. Rini
ternyata tidak sadar, dan tentu 3 anak SD itu melongo sambil menyaksikan buah
dada montok dan berisi itu bergoyang goyang setiap kali Rini bergerak, dan
puting merah muda milik janda muda itu sangat membuat mereka tertarik.
"Irul, itu sudah
semua jemurannya, eh kok bajuku melorot?", "oh, iya, tadi mungkin
kena angin mbak jadi gitu", "Udah mbak Rini, biarin, itu belum
selesai mindahin jemurannya, keburu hujan" Rini tidak menyembunyikan buah
dadanya itu lagi, dan menuruti 3 anak SD itu. "Ditaruh mana ini?",
"Itu mbak, lewat lubang itu" Rini melihat lubang dibawah jendela
belakang rumah itu, lalu dari situ ia memasukkan jemuran tadi. Rini menyadari
tangannya saja yang bisa masuk kedalam lubang itu, tapi buah dadanya ternyata
kalau dimasukkan paksa pasti tersangkut. sedang memasukkan jemuran, dari
belakang Irul mendorong Rini dengan keras, sontak Buah dada montok milik janda
muda itu masuk kelubang itu, dan Rini merasa benda kenyal miliknya itu
tersangkut. "ADuh dek, buah dadaku nyangkut", 3 anak SD itu sangat
senang, mereka melompat kegirangan melihat Rini menempel ditembok rumah, dan
buah dadanya masuk dilubang. Uji dan Egil masuk rumah, lalu segera mengecek
buah dada RIni yang masuk kerumah dari lubang tadi. Irul bersedia dibelakang
Rini, "loh, kok bisa nyangkut mbak?", "aduh gak tau nih",
"bentar saya coba tarik mbak Rini" Irul menarik pinggul Rini itu
beberapa kali, namun anak SD itu hanya berakting saja, padahal tangannya itu
asyik mengelus pinggul si janda muda itu. "Mbak Aku dan Egil coba dorong
Dorong buah dadanya mbak Rini" suara Uji terdengar oleh Rini, "Oh,
iya deh coba..." Dengan riang gembira Uji dan Egil masing masing memegang
satu buah dada besar milik Rini, lalu ditekan dan digoyang goyang, tangan
mereka bisa terbenam dalam kenyalnya buah dada Rini. "Sulit mbak, Irul
coba tarik celananya mbak Rini, Rini tak bisa menoleh, karena buah dadanya
terjepit dilubang, dan kepalanya menghadap keatas, "Iya deh rul coba"
Irul segera menarik Celana RIni itu, tapi anak sd itu juga membuka resleting
celana itu, dan saat ditarik celana itu langsung dilepas oleh Irul. "Mbak,
Buah dadanya gak bisa dorong, aku coba lebih keras ya..", "aaahn...iya
Egil" Egil dan Uji semakin senang, mereka kini meremas remas buah Dada
Rini, juga menekan puting merah muda milik Janda muda itu. "ADuh, malah
lepas celananya mbak, aku coba lagi ya..." Uril makin nakal, ia menarik
Celana dalam milik Rini, dan kini anak SD itu bisa melihat lubang vagina Rini
yang membuatnya merinding ingin segera mencicipi vagina seorang janda.
"Aahn...aduh, gimana rul?", "Bentar kak, aku coba tarik
bokongnya mbak Rini" Irul makin semangat, ia menangkap bokong montok milik
Rini, lalu dua pasang bukit kenyal itu diremas remas, juga ditarik tarik, dan
tak lupa ditepuk tepuk. "Masih gak bisa mbak, aku coba cara lain mbak
ya" Egil dan Uji malah sekarang menarik narik buah Dada Rini itu, juga
putingnya yang mulai mengeras dicubit serta ditarik juga. "Kyaaah...aaahn...oooh...aduh...mmmf"
Rini hanya melihat keatas, sambil merasakan tubunya mulai terangsang. Janda
muda itu tiba tiba mendesah berat, saat Irul ternyata memasukkan jari jari nya
kedalam lubang vaginanya. "Aaaahn! Irul...auuuh", "Aku coba
tarik lubang ini aja mbak, mungkin bisa lepas dari lubang itu...hehe" Irul
malah menarik narik bibir vagina Rini, juga sesekali memasukkan jarinya kedalam
lubang itu serta diobok obok, sambil merasakan tangannya mulai basah karena
Lendir dilubang itu.
"Mbak, Gimana
kalau... kita minum susunya mbak Rini aja? mungkin nanti buah dadanya bisa
mengecil dikit", "Iya mbak, Ini Aku dan Uji udah liat air susu
menetes, kita sedot ya...mmm", "Loh, Uji Egil, Aaahn..." Rini
kini merasakan putingnya kembali dijilat dan juga dihisap. Uji sudah mulai
menikmati puting kiri Rini, dan Egil sudah menghisap puting kanan Rini. Dua
anak SD itu sudah asyik merasakan Air susu janda muda.
"Slruuup...mm...slruup...mm...slruup", "slruuup...mm...slruup...
kita habisin ya mbak, biar bisa dikeluarin buah dadanya...slruup",
"Aaahn...ooh..mungkin bisa...ouh...Aaaah!" Rini mengerang hebat, saat
kini lubang vaginanya juga ikut dijilat dan dihisap oleh Irul.
"mm...cup..mm..slruuup... aku hisap juga ini mbak, mungkin bisa bantuin si
Egil dan Uji...mmm" Aaahn...kalian...oooh...semangat sekali...ouuh"
Rini merasakan buah dadanya itu kini ditarik tarik, benar saja, Uji dan Egil
sedang menarik buah dada Rini dengan tangan tangannya itu, mereka menarik buah
dada besar itu kebawah, Uji dan Egil sudah tiduran dilantai, kaki mereka
ditahan ditembok, jadi buah dada besar milik Rini itu ditarik kebawah dengan
super keras,puting susu milik Rini itu sudah tak henti dihisap oleh Uji dan
Egil. "Slruuup...slruup..slruup...mm..slruup...bentar mbak belum bisa
dilepas, isinya masih banyak...mm...slruup..slruup",
"Aaahn...aah..aah..oooh.." Rini hanya menutup matanya sambil
merasakan tubuhnya kini bereaksi karena ulah 3 anak SD itu.
"Slruup...mm...slruup...aaah...mbak Rini sabar ya, Egil masih
berusaha...slruup..aaah...slruuup" Egil dan Uji masih dengan giatnya
menghisap puting Rini itu, air susu janda muda memang sangat nikmat rasanya.
mereka tak bisa berhenti mengecap rasa manis serta kenyalnya puting Rini itu.
Irul juga masih asyik menghisap dan menjilati dinding vagina Rini. Bermenit
menit itu Rini malah ASyik dihisap terus air kewanitaanya, dan asyik digrayangi
anak SD.
"Hei hei, kalian
ngapain?", Mereka bertiga kaget, mendengar suara pak Yusrin, Uril kemudian
masuk kedalam dan menemui dua temannya. 3 Anak SD itu kemudian diajak bicara
oleh pak Yusrin. sambil berbisik pak Yusrin berkata, "itu siapa?",
"mbak Rini, ituloh yang sering dihisap air susunya sama orang orang",
"wah, seru dong", "itu tadi kita jebak pak, jadi sekarang buah
dadanya nyangkut, padahal bisa didorong dari dalam, tapi kami mau minum susu
dulu, hehe", "sip kalian hebat, kalau gitu... kalian bertiga hisap
saja buah dada itu bergantian, saya mau... urus yang belakang", "siap
pak, hehe" 3 anak SD itu sekarang mengantri dan mulai bergantian meremas
buah dada besar milik Rini, juga menikmati air susu dari puting merah muda itu.
"mbak Rini, maaf saya habis keluar" pak Yono sudah ada dibelakang
Rini. "Iya pak gak papa...aahn... maaf pak, buah dada saya nyangkut pas
masukin jemuran", "oh, tadi memang istri saya lagi keluar, maaf juga
ngerepotin, sepertinya mbak Rini butuh bantuan", "Iya
pak...Aaahn", "Slruup...slruup..mm cepet pak bantuin mbak Rini",
"iya...slruup..slruup...kami udah dari tadi usaha bantuin,
hehe...slruup...aaah", anak anak SD itu ikut berbicara, sambil bergantian
menghisap air susu dari sumber susu ternikmat itu. "ooh, ya sudah biar
saya bantu" pak Yusrin malah melepas celananya, lalu penisnya itu
ditempelkan diantara bokong montok Rini, tangan pria itu ditempel dipaha Rini,
dan mulai ditarik tarik. Malah sekarang pak Yusrin menggesek penisnya yang
mulai tegak diantara bukit ditubuh rini, meski paha mulus Rini itu dielus dan
juga ditarik, buah dada Rini juga ditarik dan dihisap terus oleh 3 anak SD itu,
Rini malah bergerak maju mundur, tubuhnya malah disantap 4 laki laki.
"Aaahn..aaahn..oooh...uuuf", "Aduh sulit mbak, saya mungkin gara
gara lubang ini terbuka mbak, harus ditutup dan diisi", "Pak Yusrin,
itu kan lubang...Aaahn!" pak Yusrin sudah mulai memasukkan penisnya kelubang
vagina Rini, sleeb, penis besar itu mengisi vagina janda muda itu, dan tanpa
berargumen pak Yusrin menggerakkan pinggulnya, tangannya juga sibuk memegang
paha Rini, dan penis pria itu sudah asyik bergerak maju mundur mengoyak lubang
vagina Rini. "Aaahn...ssh..oooh", "slruup..slruup..slruup..",
"mm..slruup..mbak Rini kok jadi makin semangat? kalau gini bisa cepet
dilepas kok buah dadanya dari lubang ini", "Aaahn...gitu ya?
aaahn...aduuh...ouh", "Sluuurp..mm..slruup..aaah, tapi susunya masih
banyak ini aku remas terus masih banyak isinya buah dadanya.. slruup"
Uril, Uji dan Egil masih sibuk meremas, menarik buah dada Rini juga terus
menghisap air susu dari kedua puting merah muda milik Rini,
"Slruup...mm..slruup.. sabar ya mbak, kami usahakan
cepet...hehe..slruup..aah", "uuh, kalau sambil disodok terus gini,
mbak Rini bakal cepet terbebas buah dadanya dari lubang sempit itu" pak
Yusrin masih berargumen lagi, memang Rini itu mudah percaya dan sekarang si
janda muda itu lagi lagi disetubuhi dan dihisap air susunya. "Aaahn..iya...auuh..
aah..aah... ssh... tolong ya...ooh...mmf" Rini kini tak bisa menolak
tubuhnya asyik bergerak maju mundur, buah dadanya ditarik dan putingnya
dihisap, dan lubang vaginanya digesek dengan penis pak Yusrin. RIni terus
digangbang 4 laki laki itu, menit demi menit.
Pak Yusrin tiba tiba
menggesek memek Rini dengan hebat, serta menarik narik tubuh janda muda itu
dengan cepat, dan tiba tiba Buah dada Rini yang sedari tadi dihisap air susunya
itu sudah terlepas dari lubang sempit ditembok itu. Rini lalu ditarik kebelakang,
dan terjungkal, penis pak Yusrin terlepas dari vagina janda muda itu, lalu
ternyata, Crooot crooot crooot, Sperma pak Yusrin menyembur keudara, tepat
setelah Rini sudah terlepas dari lubang pemerkosaan itu. Setelah itu mereka
semua berpakaian kembali, dan Rini menyerahkan surat tadi kepada pak
Yusrin, "pak Ini surat dari pak
Tarman", "Oh, oke sip, terima
kasih mbak Rini"," terima kasih juga pak, tadi ngerepotin",
"Loh, saya malah seneng bisa...bantuin mbak Rini", "iya mbak,
kami bertiga juga sudah kenyang minum susu...eh sudah senang bantuin mbak
Rini", "Iya, hehe, terima kasih, permisi..." Rini segera pulang.
Pak Yusrin malah bangga 3 anak sd tadi bisa menjebak rini, dan membuatnya bisa
menyetubuhi janda muda yang berbuah dada termontok itu. "Kalian hebat,
haha", "iya dong pak, anakmu memang hebat" iya, temen kamu juga
pinter", "hehe, kami minggu nanti mau kerumah mbak Rini",
"wah, mau ngapain?", "kami ajak main bola, tapi, tau deh
akhrinya nanti, hehe", "dasar kalian, pastikan berhasil ya,
haha" mereka malah bersiasat buruk, memang Rini yang polos dan begitu
menggairahkan itu sudah jadi idola untuk disetubuhi dan diminum air susunya.
thanks for sharing
ReplyDeletethanks for sharing
ReplyDeleteAgen Judi Online
ReplyDeleteAgen Bola Online
Agen Bola Terbaik
Agen Judi Bola
Agen Judi Kasino
Berita Bola
Berita Bola Terupdate
Berita Bayern Munchen
Berita Terkini
Berita Terupdate
Agen Judi Online
ReplyDeleteAgen Bola Online
Agen Bola Terbaik
Agen Judi Bola
Agen Judi Kasino
Berita Bola
Berita Bola Terkini
Berita Bola Terupdate
Berita Terkini
Berita Terupdate