"He bangun, nanti telat
kamu!" Lino terbangun dari tidurnya, suara Ibunya itu membuatnya segera
beranjak dari tempat tidurnya. "iya bu... hmm", "Cepet mandi
sana..." Lino segera pergi mandi. Mandi dipagi itu pun Lino teringat
kembali pengalamannya mandi bersama Tesa yang bohay nan menggairahkan itu.
Setelah mandi, Lino memakai seragamnya, lalu pergi sarapan, setelah itu
berangkat sekolah. Anak SMP itu tidak bisa berhenti memikirkan Tesa, mahasiswi
yang dua hari ituu bercinta dengannya.
Disekolah pun saat pelajaran, Lino jadi sering melamun. "No, jangan
melamun aja ah, napa sih?", "eh..mm.. gak papa kok, hehe" Lino
hari itu sudah ingin segera pulang, lalu pergi kekontrakan Tesa lagi, sungguh
ia suka meluangkan waktunya bersama bidadari cantik itu.Saat pulang sekolah, Lino sesampainya
dirumah langsung berganti pakaian, dan pergi kekontrakan Tesa itu. Sampai
didepan kontrakan itu segera ia mengetuk pintu, tak lama seseorang keluar,
ternyata itu Rahma, teman Tesa itu. "Hei Lino... tumben", "Mbak
Rahma, mm...mbak Tesa ada?" Rahma terlihat cukup heran karena Lino mencari
Tesa, "Tesa tadi keluar itu sama pacarnya, ada apa?", "oh, gitu
ya? gak papa kok mbak", "biasanya pulang malem itu, besok deh coba
kesini lagi no", "i...iya deh mbak, makasih ya..." Lino kemudian
meninggalkan Rahma, anak SMP itu terlalu fokus memikirkan Tesa, padahal Rahma
itu juga cantik dan tak kalah mempesona seperti Tesa. Setelah itu Lino pulang,
dan memilih tidur siang saja. Rahma tadi yang sempat heran masih menyimpan
tanya, ia ingin memastikan apa yang sebenarnya terjadi antara Lino dan Tesa.
Rahma malam itu sedang menunggu Tesa,
tak lama terdengar suara pintu kontrakannya itu dibuka, dan benar itu Tesa.
Tesa segera masuk dan menemui Rahma dikamar itu. "Huuff,
pegelnyaa...", "Tes, tadi dicari si Lino", "hmm? haha,
dasar anak itu...", "kemarin itu kalian ngapain sih? pas aku telpon
kayak ada yang aneh", "ya... gitu lah ma, itu tu...",
"apaan?", "pas kamu pulang kampung, dua hari itu Lino sering
kesini... sempet ngeseks sama aku sih..." Rahma Tertawa mendengar
perkataan Tesa itu. "wkwkwk, yang bener Tes, Lino anak SMP itu?",
"iya bener, ah, kamu ini Ma...", "gile deh, emang enak ya
ngeseks sama anak SMP?", "Ya gimana lagi... kasian dia udah pengen
banget kayaknya... kemarin juga asyik kok mainnya..." Rahma menggelengkan
kepalanya, sungguh ia heran. "hmm... pacarmu kurang enak apa gesekannya?
sampe main sama anak SMP?", "gak gitu Ma... beda aja
rasanya...", "apa bedanya? kan sama aja...", "beda deh, Kalo
sama pacarku... sakitnya lebih dari pada main sama anak SMP...",
"sama aja kali... sama sama disodok, laki laki mah gak ada
bedanya..." Tesa sedikit jengkel, dengan tersenyum ia menangkap buah dada
Rahma itu, lalu dipencetnya dengan nakal. "pokoknya beda... Lino pinter
kok mainnya, kalo main buah dada punyamu mungkin beda... punyaku lebih gede
kali, hahaha...", "iih, dasar lu Tes, mentang mentang banyak yang
suka... ada yang main seneng seneng aja, haha" Tesa dan Rahma lalu tertawa
bersama dalam canda. "haha... tadi dia kamu bilangin apa Ma?",
"aku suruh kesini besok aja", "besok kan aku ada kuliah dari
siang sampe malem...", "eh iya, ya aku suruh mampir lusa aja
nanti...", "jahat deh Rahma... kasian tau", "ya gimana
lagi... namanya gak tau...", "sebagai gantinya... kamu yang temenin
Lino aja besok, hahaha" Rahma tersenyum mendengar ucapan Tesa, "iya
deh, aku jadi pengen tau juga...", "asli deh seru, tapi pacarmu
jangan sampai tau, entar bahaya", "iya ya lah... santai aja...",
"pasti nanti Lino tau, enakan ngeseks sama aku, haha", "apaan
sih Tes, liat aja besok deh...", "haha, ya udah, aku tidur dulu deh
ma...", "huuw, gak ada cowok aja langsung tidur, ada cowok pengen
main terus", "ssst, diem ah, hahaha" Tesa kemudian pergi tidur
duluan. Rahma kemudian memikirkan apa yang besok akan terjadi, ia cukup
penasaran tentang apa yang Tesa katakan mengenai Lino.
Keesokan Harinya, Lino siang itu baru
saja pulang dari sekolah, ia masih ragu, dan berfikir mungkin kesempatannya
bercinta dengan Tesa sudah tidak ada lagi. Lino kali itu pulang kerumah, lalu
segera berganti pakaian biasa. Kali itu ia pergi kekontrakan Tesa dan Rahma,
setelah mengetuk pintu, kembali Rahma yang muncul. "Halo Lino...
hehe", "iya mbak Rahma, m...mbak Tesanya...", "mbak Tesa
lagi kuliah no...", "ooh, gitu ya..." Rahma melihat raut kekecewaan
Lino, Rahma sedikit kesal, Lino terlalu tertarik memikirkan Tesa, padahal
dirinya itu juga cukup mempesona. kali itu Rahma menggunakan tanktop putih dan
celana jeans pendek, dan mahasiswi itu heran kenapa Lino tidak terlalu
memperhatikan hal itu. "Kamu mau main leptop kah? itu leptopnya Tesa
ditinggal kok..." Rahma menunduk sedikit, sambil menunjukan bagaimana ia
juga semontok Tesa itu, Lino sedikit mulai tertarik. "mm... gimana ya mbk?
aku...", "udah, ayo deh masuk..." Rahma langsung menangkap
tangan Kanan Lino, lalu diajaknya masuk kerumah. Lino kemudian dibawa kekamar,
dan memang leptop Tesa sudah disiapkan. "itu no, udah aku nyalain
juga...", "mm...iya deh mbak, boleh kan aku main game?",
"boleh boleh, main yang lain juga boleh, hehe..." Lino jadi mulai
berfikir, Rahma sepertinya tak jauh berbeda dengan Tesa, menarik dan cantik.
Kali itu Rahma sudah duduk disebelah Lino diatas kasur itu, kasur yang pernah
Lino dan Tesa gunakan untuk bersetubuh. Lino mulai membuka game dalam leptop
itu, memainkannya seperti biasa. Namun yang Lino heran, Rahma begitu sibuk
memandanginya bermain, tak seperti Tesa.
"Wah, pinter banget mainnya
no", "iya mbak, udah biasa sih", "aku juga pinter loh main
game itu, sini deh, aku coba" Rahma lalu langsung menyerobot, mendekati
leptop itu tanpa ijin pada Lino, dan sontak Rahma yang mendekati leptop itu,
tubuhnya berinteraksi dengan Lino, buah dadanya yang kenyal itu kini terdiam
diatas celana Lino, yang membuat anak SMP itu jadi bingung sendiri. Rahma sudah
sibuk bermain, tak menghiraukan Lino yang bingung itu. "Tuh kan no... aku
pinter mainnya..", "i..iya mbak Rahma..." Lino menunggu Rahma
bermain, sambil sedikit bergerak, dan buah dada Rahma yang kenyal itu menggesek
celananya, membuatnya makin bingung. Rahma tersenyum nakal tanpa ketahuan oleh
Lino. Setelah menyelesaikan satu kali main, Rahma terlihat begitu senang,
"yee, huuh, lihat no, skorku paling tinggi.." Rahma langsung
mendekati Lino dan menempelkan buah dadanya itu dibahu anak SMP itu,
"eh..mm... iya mbak, wah hebat...", "Hehe, Rahma gitu... kalau
Tesa mainnya gimana?", "mm.. kalau mbak Tesa, main gamenya sedikit
asal asalan sih...", "emang tuh, huuw, bentar ya no... aku ambil yang
seger seger..." Rahma meninggalkan Lino, yang tampak mulai menghela
nafasnya, karena heran dengan ulah Rahma itu.
Lino sudah selesai bermain game, ia
sudah merasa bosan, tak lama Rahma datang menemuinya, sambil membawa sepiring
anggur, "Lino, ini ada anggur, mau gak?" Rahma dengan senyum manisnya
itu menawarkan anggur pada Lino, Lino jadi berfikir, Rahma ini cukup perhatian
juga. "mm...boleh deh mbak" Lino mengambil beberapa anggur dan
memakannya, dan ternyata sangat nikmat dan manis rasanya. "gimana
no?", "mm...enak banget mbak, manis deh...", "hehe, lagi
dong" Lino mengambil anggur lagi, ia kini menyantap anggur itu bersama
Rahma. "mm... manisnya...", "No, buka mulut kamu dong..."
Rahma mengarahkan sebutir anggur pada Lino, dengan sedikit malu Lino membuka
mulutnya, lalu Rahma memasukkan anggur itu kemulut Lino. "mm...hehe..."
Lino hatinya gembira, Rahma itu juga sangat menarik juga ternyata, "Lagi
lagi no..aaa", "aaaa...mmf!" kali ini bukan anggur yang Lino
dapat, tapi Rahma ternyata langsung menyambar mulut Lino dengan ciumannya,
mahasiswi itu ingin segera merasakan bagaimana bermain bersama
Lino."mm...cup...mm... amf...manis deh ciuman kita no...mm" Lino
benar benar heran, ciumannya bersama Rahma sangat nikmat, mungkin karena tadi
makan anggur, ciuman mahasiswi berambut sedikit pendek itu sungguh sangat
nikmat, Lino mulai membalas ciuman Rahma, dan mulai mereka saling beradu cumbu.
Rahma merapatkan tubuhnya pada Lino,
kini Lino harus merebahkan tubuhnya, dan Rahma dengan Liar mencumbunya dari
atas. "mm...cup..mm...aahm...mm... bener kata Tesa no",
"mm...ahl...mm...apa katanya mbak?", "kamu..mm... pinter main
beginian..cup..mm" Lino sangat senang mendengar pujian itu, terutama itu
dari Tesa dan disampaikan oleh Rahma, Lino jadi bersemangat, lidahnya kini
dengan hebat membalas cumbuan Rahma, membuat Rahma cukup senang. Rahma dan Lino
terus bercumbu, saat mahasiswi itu sadar ada benda tumpul berdenyut disekitar
selangkangannya, dan anak SMP seperti Lino tau buah dada milik Rahma itu begitu
asyik menggesek dadanya. Beberapa menit itu mereka bercumbu dengan asyiknya.
"mm...cup..aah..hehe...udah no...
sekarang kamu diem dong..." Lino menurut, ia memilih diam. Rahma kemudian
melepas baju yang dipakai Lino, lalu mahasiswi cantik itu mulai menciumi leher,
dada, dan juga perut Lino. Lino merasa geli, dan juga penasaran, baru kali ini
ia merasakan sensasi diciumi tubuhnya oleh perempuan.
"mm...cup..mm...", "hmmf... mbak Rahma... mm...
sebenernya...", "cup... udah no... aku tau... aku pengen main juga
kok sama kamu..mmm... wah ini udah tegak berdiri punya kamu" Rahma ternyata
sudah membuka celana Lino, dan kini mengocok penis milik anak SMP itu.
tangannya dengan asyik bergerak naik turun, memberi sensasi nikmat yang sudah
ingin Lino rasakan lagi itu. "oooh, mmf... asyik mbak.. wow",
"hehe, kemarin sama Tesa gini juga kah?", "iya, tapi...ouh"
Lino tak kuasa menahan kenikmatan, saat Rahma tiba tiba sudah mulai mengulum
penisnya, dengan cepat mahasiswi itu mulutnya sibuk menikmati penis remaja itu.
"mmf..mm...sluurp..mmm...", "iya mbak gitu... ooh... uuh"
Rahma mendengar ucapan Lino itu jadi makin ganas, mulutnya itu malah digerak
kan makin cepat, penis tegak lino itu tak kuasa menahan kehebatan Rahma, Lino
benar benar takjub, sungguh hebat Rahma itu. Beberapa saat kemudian Lino sudah
tak tahan, crooot croot, penisnya menyemburkan sperma mengisi penuh mulut Rahma.
"uuufgh..mmg... uufl....huuueh ..uhuk uhuk" Tak seperti Tesa, Rahma
memilih memuntahkan Sperma Lino keluar. Lino merasa lega, tak kuasa ia
mengingat rasa nikmat yang dibuat oleh kuluman cepat mulut Rahma itu.
"ooh, huh, maaf mbak
Rahma...", "uhuk....hmmf... gak papa kok no, sekarang... kamu...
bukain pakaianku dong no...hehe" Rahma dengan centilnya merayu Lino agar
membuka pakaiannya, segera Saja Lino beranjak dari kasur, mendekati Rahma yang
sudah siap itu. Lino lalu dari belakang Rahma segera mengangkat tanktop
mahasiswi itu perlahan, lalu terlihat lah BHnya yang tampak cukup besar juga.
Setelah itu BH itu dilepas, dan buah dada sintal milik Rahma kini terlihat
jelas dimata Lino. "wah, buah dadanya mbak Rahma... besar juga
ya...", "hehe, sama punya Tesa gedean mana no?", Lino sempat
bingung, namun ia memilih memastikan Rahma tidak kecewa, "gedean... punya
mbak Rahma deh", "hehe...makasih Lino...cup" Rahma mencium Lino
yang kini sudah sibuk mengelus buah dada montoknya, anak SMP itu terlihat
begitu menikmati. Buah dada montok itu kini mulai diremas remas dengan
nakalnya. Lino tak mau membandingkan antara Rahma dan Tesa lagi, mereka berdua
sama sama bisa ia nikmati, itu sudah cukup membuatnya bahagia. "m...mbak
Rahma... udah punya pacar juga ya?", "iya No, kenapa?",
"gak papa... keliatan... berpengalaman deh", "iya dong, hiih
jadi gemes deh kamu puji puji no...aaahn" Rahma jadi mendesah, kini lino
dari belakang Rahma itu sudah asyik menggoyang dan meremas buah dada montok si
Rahma itu, wangi tubuh Rahma cukup berbeda dengan Tesa, tapi sama sama
menggairahkan. Lino lalu berpindah kesamping, lalu tanpa ragu mulai menciumi
buah dada Rahma itu. "cup..mm...hmm...kenyalnya..mm..." Rahma jadi
terangsang, mahasiswi itu juga heran, entah kenapa anak SMP seperti Lino bisa
sehebat ini. "aaahn...hmmf... hebat kamu no...ouh" Lino menirukan
Rahma tadi, anak SMP itu kini menciumi Leher, buah dada, dan perut mulus Rahma
itu, sambil mulai membuka celana jeans pendek yang dipakai perempuan itu.
Setelah diturunkan, terlihatlah celana dalam Rahma, terlihat sudah basah, Lino
tersenyum, dan ingin segera mencicip vagina perempuan lain selain Tesa. Celana
dalam itu dilepas juga. Dan Kini Rahma sudah telanjang bulat. Lino kemudian
ikut melepas semua pakaiannya itu.
Rahma kali itu sudah merebahkan
tubuhnya dikasur, dan lino bersiap didepan selangkangan mahasiswi cantik itu.
"Aahn... ayo no... puasin aku ya...", siap mbak Rahma...hmmf"
Lino sudah melesat dan mulai menciumi selangkangan Rahma, bulu bulu halus
diatas vagina milik Rahma itu diciuminya, wangi khasnya membuat Lino makin
semangat. "oouh...hmm... ayo no... jilat memekku dong...aaahn" Lino
sudah menurunkan kepalanya, dan kini sudah asyik menciumi bibir vagina Rahma.
"mm...m...slruup..mm" tanpa menunggu lama, Lino dengan cepat sudah
menjulurkan lidahnya, menikmati basahnya vagina Rahma itu, cairan didalamnya
sudah mulai ia nikmati, sungguh ia sangat senang.
"Aahn..aahn..no...ouuh...ssh.. mmf" Rahma kini tau memang berbeda
cara Lino memanjakan vaginanya itu. Lino mengangkat kedua paha milik Rahma, dan
kini ia bisa lebih leluasa beraksi, lidahnya dengan liar berputar dan menjilati
dinding vagina mahasiswi itu, "mmh...hmn...ohmm...slruup..mm... sedap
mbak..mm", "ah..ah..ooh... pinter banget sih no...hhoouh"
Beberapa saat kemudian, Lino sudah puas, ia beranjak, dan kini menyiapkan
batang penisnya. Penisnya mulai disiapkan didepan vagina milik Rahma itu.
"mbak Rahma, siap ya...", "iya no... puasin aku...hegh
aaahn!" Lino langsung menancapkan pedangnya, dan kini merasakan senasi
nikmatnya lubang vagina milik Rahma itu. Lino merasakan penisnya dihapit dan
dipijit oleh dinding vagina milik Rahma itu, Lino merasa lubang itu cukup
rapat, sungguh nikmat rasanya. "ooh..hmm... luar biasa...uuh" Lino
memegang kedua paha Rahma dan menahannya, lalu dengan ancang ancang yang tepat,
Lino mulai menggerakkan penisnya maju
mundur, menusuk nusuk vagina nikmat milik Rahma.
"kyah..ouh...aahn...Lino...ouh...aahn" Rahma merasakan bagaimana
nikmatnya tusukan penis Lino, sensasinya sangat berbeda dengan saat bercinta
dengan pacarnya, kali ini rasa sakit tidak begitu membuatnya takut untuk
disetubuhi. Lino bergerak maju mundur, penisnya kini keluar masuk lubang
kenikmatan itu dengan asyiknya. "Lino...ouh...aahn...cepetin dong
ganteng...hhhngh", "ooh, siap mbak, pasti nikmat nih...oooh"
Lino mulai mempercepat gesekannya, sesuai permintaan Rahma, penisnya itu mulai
keluar masuk dengan lincah, sensasi nikmat yang ia rasakan mulai berlipat
ganda, penisnya tak henti diselimuti dinding hangat nan nikmat dalam lubang
vagina Rahma itu. Kini suara desahan Rahma diiringi suara tabrakan penis Lino
itu. Lino sedikit merunduk, agar gesekannya makin mantap, dan ia juga bisa
melihat wajah cantik Rahma yang memerah itu. "hhhnnh... oh..ah ...mmf...
ssh..ah ...aaahn... Lino... oooh", "ooh, mbak Rahma...uuh"
Sambil saling pandang, Lino dan Rahma menikmati sensasi persetubuhan mereka
itu. Menit demi menit, mereka asyik bercinta tanpa memikirkan yang lainnya.
Lino sungguh sangat senang, meski tak
ia duga, kini ia sudah asyik menyetubuhi seorang perempuan cantik, senikmat
tubuh Tesa juga. "ooh, Lino...aaahn" Lino tiba tiba merasa cairan melesat dari lubang vagina Rahma,
cairan kewanitaan milik Rahma itu menyembur keluar. Lino jadi sangat senang, ia
mempercepat tusukannya dua kali lipat, penisnya maju mundur tanpa henti membuat
tubuh Rahma bergetar. "aah..aah..aah...hnnnh...aaahn", Lino kemudian
merasakan sepertinya ia sudah tidak kuat, ia tarik penisnya keluar dari lubang
nikmat itu, lalu penisnya ditempelkan dibawah perut Rahma, Crooot croot crooot,
Spermanya menyembur membasahi tubuh Rahma itu. "hoooh..ooh...hmm.... Lino,
banyak banget sperma kamu.. wow", "ooh, iya mbak. huuft... hmm...
makasih mbak Rahma...", "uuh.. haha, sopan banget no, pake
makasih..hehe", "hihi, ya... udah biasa gitu mbak...huuh" Lino
dan Rahma sempat terdiam karena puas setelah bersetubuh. "No, jam berapa
tuh?", "itu... jam 4 sih mbak", "ooh, hehe, hnnh, mandi yuk
no, nanti keburu si Tesa dateng", "loh, gak papa mbak, kita nunggu...",
"ssst... hari ini kamu untuk aku aja yaach, oke?",
"mm...terserah mbak Rahma deh", "hehe, yuk no, temenin aku mandi
dong", "hehe, iya mbak siap..." Lino kemudian diajak mandi
bersama oleh Rahma. "mbak, aku dulu juga main disini sama mbak Tesa...",
"heh, waah, gitu ya? kalau gitu... diulang gak papa kan? main sama
aku...", "b...boleh mbak, hehe" Dan dengan gembira Lino kini
bersetubuh lagi dikamar mandi itu. Anak SMp itu sungguh gembira, hari harinya
bisa diisi dengan menikmati tubuh mulus nan montok milik para bidadari dikontrakan
itu. Lino percaya, memang ia sangat beruntung, memiliki kesempatan dan
kemampuan untuk bersetubuh dengan mahasiswi secantik Rahma itu.
Agen Judi Online
ReplyDeleteAgen Bola Online
Agen Bola Terbaik
Agen Judi Bola
Agen Judi Kasino
Berita Bola
Berita Bola Terupdate
Berita Bayern Munchen
Berita Terkini
Berita Terupdate
Agen Judi Online
ReplyDeleteAgen Bola Online
Agen Bola Terbaik
Agen Judi Bola
Agen Judi Kasino
Berita Bola
Berita Bola Terkini
Berita Bola Terupdate
Berita Terkini
Berita Terupdate
Selamat malam bossku semua...
ReplyDeleteKamu Sering Kalah Main Judi?
Sudah Tidak Jaman Lagi Kalah Main Judi
Kami Hadir Dengan Inovasi Terbaru & Tercangih, Dengan Jackpot Yang Super Pasti & Gampang Untuk Menang Terus Di Setiap Hari .
Transaksi Cepat, Aman & Terpercaya.
Tersedia 7 Games Dalam 1 User ID :
New Game ------>> GAME SAKONG
Poker, Domino, Bandar Ceme, Capsa, Ceme Keliling, dan Live Poker
Minimal Deposit Rp.15.000,-
Minimal Withdraw Rp.15.000,-
Promo Bonus Harian + Mingguan + Bulanan :
- Bonus Deposit
- Bonus Turn Over Harian 0.5%
- Bonus Refferal 10% + 10%
Untuk Informasi Lebih Lanjut Segera Hubungi CS Kami 24 Jam : www,royalqq,poker