"Tumben dirumah aja no",
"iya yah, lagi pengen aja", "ini deh aku kasih uang buat main
internet", "gak usah yah, aku dirumah aja kok", "tumben
bener, ya udah... ayah keluar dulu, kamu dirumah terus kan?", "iya
yah", "iya udah, aku nanti pulang malem soalnya, uangnya ini buat
beli makan ya..", "iya deh yah, sip" Lino kemudian ditinggal
ayahnya keluar. Anak SMP itu memang tidak biasanya dirumah saja, apalagi hari
itu hari minggu. Lino masih bingung, ia masih mengingat dengan benar pengalaman
pertamanya bersetubuh dengan perempuan cantik bernama Tesa itu, mahasiswi
cantik itu membuat anak SMP itu tak bisa tenang, ia ingin sekali bertemu dengan
bidadari itu lagi.
Setelah rumahnya sepi, Lino keluar dan
mengunci rumahnya, kemudian segera ia menuju kontrakan Tesa. Hari minggu itu
tepat pukul sepuluh, Lino sudah mengetuk pintu kontrakan Tesa. "Hai
Lino... hehe" Lino disambut bidadari cantik berkulit putih mulus itu, kini
Tesa memakai tanktop pink, membuat Lino berdesir hatinya, sungguh senang
batinnya, "p..pagi mbak Tesa...", "Pagi... yuk masuk..."
Lino langsung diajak masuk kerumah itu, kini Lino langsung diajak kekamar Tesa.
"mm...mbak Tesa, aku...", "mau main game kan? gih main lagi, tuh
udah aku nyalain leptopnya" Lino mau tak mau harus menghampiri laptop itu,
meski sebenarnya Lino sudah ingin
mencoba menikmati tubuh montok Tesa itu. "oh, iya mbak,
hehe..." Lino mulai bermain game layaknya kemarin, Tesa kini tidak
disebelahnya, mahasiswi cantik itu sedang sibuk didapur, sepertinya sedang
memasak. Lino memilih bermain game dilaptop itu, menunggu Tesa menghampirinya
lagi.
Beberapa saat kemudian, Tesa sudah
kembali menemui Lino, "Lino, udah makan?", "udah kok mbak, mbak
Tesa makan deh..." Lino melihat Tesa sudah membawa sepiring makanan,
"Oh, iya deh, bentar ya... aku makan dulu", "iya mbak" Tesa
lalu makan didekat dapur, Lino masih harus menunggu lagi, entah apa yang akan
terjadi ia tau pasti ia tidak salah datang ketempat itu. Tepat pada pukul 11,
Tesa sudah kembali kekamar, lalu langsung tiduran disebelah Lino, "huft,
kenyang, hehe, gimana no game nya?", "mm... seru nih mbak, beda lagi
game nya..", "untung si Rahma simpen game bagus dileptopku,
hehe...", "i...iya mbak" Kemudian Lino melanjutkan gamenya, kini
tanpa suara Lino bermain ditemani Tesa. Lino melihat Tesa hanya diam
menontonnya bermain, sesekali juga mengutak atik smartphonenya. "hmmf...
ngantuk no...", "mm... mbak Tesa tidur deh, aku pula...",
"Temenin no... hehe", "ooh, mm... iya deh mbak" Lino lalu
menaruh leptop disebelah kasur, dan ia duduk disebelah Tesa. "loh, kok
duduk sih? tidur sini sama aku...", "oh, eh... i...iya mbak"
Lino kemudian tiduran, dan kini ia berada tepat disebelah Tesa yang cantik itu.
"nah, gitu dong... ada apa no, kok kayaknya bingung", "gak papa
kok mbak", "mikirin yang kemarin ya?" Lino tersentak, Tesa tau
apa yang difikirkannya, "anu...itu", Tesa lalu mengelus rambut Lino
itu, "udah... gak papa kok, aku gak marah, seneng malah, hehe",
"mm... tapi mbak...". Tesa lalu merangkul Lino, dan kini mereka
berdua berdekatan, "udah, yuk tidur deh, coba matanya ditutup..."
Lino masih memandangi wajah cantik Tesa itu, lalu anak SMP itu menutup matanya,
sambil merasakan kehangatan pelukan Tesa. "nah, cup... siip, tidur
yuuk" Tesa mencium kening Lino, lalu menutup matanya. kedua pasangan beda
umur itu segera mencoba untuk tidur.
Lino ternyata tidak bisa tidur, ia
hanya diam sambil menutup matanya, juga merasakan hela nafas Tesa yang
mengenainya. Beberapa menit diam, Lino kemudian membuka matanya, ia melihat
Tesa begitu mempesona meski sudah tertidur. Lino kemudian melihat buah dada
montok Tesa itu sedikit menjulang keatas, dan membuat anak SMP itu sungguh
tertarik untuk menyergap benda kenyal itu. Tapi Lino melihat Tesa sangat lelap
tidurnya, dan Lino memilih untuk tidak mengambil kesempatan, anak SMP itu hanya
mendekatkan tubuhnya lagi, kini buah dada montok milik Tesa itu menempel juga
didadanya, dan hembusan nafas Tesa menerpa wajahnya. Lino dengan tersenyum
menutup matanya, lalu ia memilih untuk tIdur juga. Kini Tesa dan Lino sudah
tertidur dengan nyenyak, dengan pelukan hangat dikasur itu.
Siangnya, Tesa ternyata terbangun
duluan, ia melihat Lino tertidur lelap dalam pelukannya. Mahasiswi itu
tersenyum, lalu ia mencium kening Lino. Tesa sebenarnya sangat senang, ia
ditemani seorang anak SMP yang cukup ganteng, dan ia tau sangat hebat dalam
bercinta. Tesa lalu melihat jam, ternyata masih jam 2 siang. Mahasiswi itu lalu
berusaha untuk bangun, namun ia menyenggol sesuatu yang keras, ternyata penis
Lino sudah berdiri dalam celananya itu. Tesa tersenyum nakal, lalu mahasiswi
itu memutar tubuh Lino, dan anak SMP itu kini menghadap keatas, penisnya itu
terlihat menonjol dicelananya. Tesa kemudian membuka celana itu perlahan, dan
penis tegak itu digenggamnya, lalu perlahan ia kocok dengan nikmat. Tesa heran,
masih tidur pun, penis Lino itu sudah tegak, memang sungguh hebat. Kemudian
Tesa sibuk memandangi penis Lino itu, meski tidak sebesar penis pacarnya, tapi
karena tidak ditutupi bulu bulu, Tesa jadi senang untuk mencicipi benda tumpul
itu. Tesa lalu mendekat, dan mulai menjilati penis Lino itu. Lidahnya dengan
gliat menelusuri tongkat kenikmatan itu, kepala penis milik Lino itu lalu
dijilati, tampak sedikit basah oleh cairan bening. Tesa dengan senang menoral
penis tegak anak SMP itu. Tesa tiba tiba memegang buah zakar Lino, diremasnya
perlahan, dan ternyata itu membangunkan tidur Lino.
"mm...auh...loh...mm...mbak
Tesa..." Lino terbangun dengan bingung, karena penisnya itu sekarang sudah
asyik dikocok dan diemut oleh Tesa. "mm...mm...slruup...mm... udah bangun
no...", "ooh, mbak Tesa, kok udah...", "pas bangun tadi
udah tegang punya kamu...mm...mm... ya aku emut deh, kasian dibiarin,
mm...mm..." Lino benar benar heran dan juga senang, bangun tidur penisnya
itu sudah asyik dinikmati bidadari secantik Tesa. "ooh, gitu ya...mmf...
pantesan...", "mm...mm...napa no?", "pantes, enak banget
mimpiku, hehe...uuh" mendengar itu Tesa mempercepat kulumannya, kepalanya
naik turun, penis tegak milik Lino itu kini dijilat dan diemut dengan cepat.
Lino jadi tak kuasa menahan sensasi nikmat itu, memang ia tidak rugi datang
kekontrakan Tesa itu. "auh...mbak aku...itu...uuh" Crooot crooot,
lagi lagi lino memuntahkan sperma kedalam mulut Tesa, "hmmf!, uufgh...
mm...gleeg ...uuh... mm...ooh" Tesa menelan sperma Lino sampai habis.
"uuhf, maaf lagi mbak, gak kuat", "mmf... gak papa kok,
hehe" Tesa kemudian berpindah, perempuan itu kemudian tiduran disebelah
Lino, namun kini ia merapat disebelah kanan Lino, buah dadanya itu menempel
disisi Lino. "m...mbak Tesa...", "Iya no..." Lino masih
penasaran dengan Tesa yang cantik itu, "m...mbak Tesa... udah punya pacar
ya?", "hehe, iya no... tapi sekarang pulang kampung...",
"ooh, mm... sama... pacarnya mbak tesa sering...", "sering kok
no, tapi gak tau nih, kok enakan penismu ya, hihihi" Senyum nakal Tesa itu
membuat hati Lino berdesir, entah dari mana ia bisa bertemu dan bersama
perempuan semempesona Tesa itu. "aah, bisa aja mbak Tesa, kan punya ku gak
segede punya pacarnya mbak tesa", "Iya sih, tapi kalau gede kan sulit
diemutnya no... punya mu dimainin juga asyik..." Tesa sambil berbicara,
tangannya itu juga sibuk mengelus elus penis Lino yang baru selesai ereksi tadi.
"uuh... gitu ya... kok mbak Tesa suka banget sih...", "gak tau
no, enak aja... kamu ganteng juga loh" Lino seraya langsung tersenyum malu
mendengar pujian Tesa, sambil merasakan penisnya terus dielus tangan mulus
Tesa. "masak sih mbak?", "iya, sayang kamu masih SMP",
"mm... emang kenapa kalau masih...mmm!" Tesa tiba tiba langsung
mencium Lino, bibir mereka saling bertemu, "cup...mm...mm" . Lino
memilih membalas ciuman Tesa itu, "mm...cup...mm" Tesa dan Lino
kemudian mulai saling bercumbu, lidah mereka segera bertemu dan beradu. mereka
terus bercumbu dengan asyik, tangan Lino tak mau diam, buah dada montok Tesa
itu kini sudah mulai diremas dan dielus elus. "mm...cup... nakal ya
Lino,hihi...mmm", "cup..mm... mbak Tesa sih... mm... cantik
banget..." Lino sungguh menikmati adegan mesrahnya bersama Tesa, ia
seperti menggantikan pacar si mahasiswi cantik itu.
Beberapa menit bercumbu, Tesa tiba
tiba menghentikan adegannya bersama Lino itu. "mm... eh bentar No..."
Tesa kemudian mengambil smartphonenya yang ternyata sudah berbunyi, segera ia
mengangkat telpon. "halo? Rahma toh... dikontrakan kok... jam brapa?...
sama sih Lino ini... iya tetangga kita itu..." tak mau menunggu, Lino itu
membuka tanktop dan BH Tesa, buah dada montok milik mahasiswi cantik itu kini mulai
ia cium dan juga sesekali diremas remas dengan nikmat, benda kenyal didada Tesa
itu sungguh ingin ia nikmati dengan puas. " main aja kok ini...aahn...
nggak kok, pulang jam berapa kamu?.... oke deh, nnh… aku jemput dimana? uuh...
oke oke, gak papa kok ma...iya... sip hati hati..." Tesa menutup telpon
itu, lalu ia melihat Lino sudah sibuk meremas buah dadanya, juga menjilati
putingnya itu. "huh, Lino gak
sabaran deh... aahn", "mm...maaf mbak, itu tadi mbak Rahma
ya?", "ooh, iya, dia habis ini balik kesini...",
"mmf...cup...mm... yaah...", "kok yah...", "n..gak
papa kok mbak" Lino menghentikan aksinya, anak SMP itu lalu memilih diam
saja disebelah Tesa. Tesa sadar pasti Lino sedikit kecewa, takut kalau tidak
bisa bercinta dengannya.
"Nanti masih bisa main kok",
"mm.. iya mbak" Lino sedikit bingung, ia takut nanti tidak bisa
menikmati tubuh indah Tesa lagi. Tesa lalu berdiri, dan melepas pakaiannya.
Lino kembali senang, anak SMP itu sudah segera ingin merasakan nikmatnya
menusuk nusuk lubang vagina yang nikmat. Buah dada montok milik Tesa itu tiba
tiba sudah disambut tangan tangan nakal Lino lagi, dielus dan diremas remas
puting Tesa itu membuat Lino berdesir hatinya. "heeiii, sebentar, baru
buka baju juga... hhmmh", "hehe, maaf mbak", "haha, mandi
sama aku yuk no..." Lino bukan main gembira, Kini ia akan mandi bersama
seorang bidadari. "ayok mbak, waaah", "hey, senengnya kamu,
hihi, buka dong pakaian kamu..." Tesa berjalan perlahan menuju kamar
mandi, bokongnya yang bergoyang membuat Lino tak sabar, Lino dengan cepat
melepas pakaiannya, kemudian menyusul Tesa yang sudah duluan dikamar mandi.
Lino langsung terkesima, melihat Tesa
sudah masuk kedalam bak mandi. "wah wah, itu punya mu udah manggut manggut
kayak burung parkit, haha" Tesa heran, Lino itu sudah bersemangat lagi,
penisnya sudah tegak berdiri. "bisa aja mbak", "Sini
sini..." lambaian tangan Tesa itu tak dibiarkan, Lino segera mendekat,
lalu ikut masuk kedalam bak mandi, ia mengambil posisi dibagian lain bak itu.
"wah, pas ya mbak buat berdua...", "iya dong, aku biasanya mandi
sama Rahma", "hmm...gitu ya..." Tesa kemudian melihat Penis Lino
itu tegak ditengah bak mandi. "hehe, sini deh, kasian udah minta disayang
penis kamu..." Tesa mendekat, lalu buah dada montoknya itu diletakkan
menghimpit penis tegak Lino, buah dada kenyal itu kemudian digencet merapat
membuat sensasi nikmat pada penis Lino. Tesa kemudian menggoyang kan buah
dadanya itu, "mm... enak gak no?", "enak banget mbak, uuh",
Tesa wajahnya mulai memerah, mahasiswi itu lalu melanjutkan aksinya, buah
dadanya itu kini digencetkan ketengah, lalu digerakkan naik turun, daging
kenyal itu mengelus elus penis Lino dengan sangat nikmat. Beberapa menit
kemudian, Lino sudah merasa cukup senang, "mm...udah mbak?",
"hehe, mm... ayo no, gantian kamu deh, dari tadi aku terus, hehe"
Tesa bersandar, lalu membuka selangkangannya. tampak kini vagina Tesa siap
dinikmati dalam air dibakmandi itu. Lino kemudian segera berpindah keatas tubuh
Tesa. Lino kemudian menempelkan penisnya dibibir vagina Tesa, tanpa
memasukannya kedalam lubang nikmat itu. penisnya itu lalu digesek gesek dengan
penuh kenikmatan. "mm... gimana mbak? aku pinter juga kan gesek
gesek?", "aaahn...ouh...iya no, mmm...ouh" Tesa menggigit
bibirnya sendiri, merasakan gesekan mau penis Lino dibibir vaginanya,
"ooh, mm... udah pernah mandi bareng pacarnya ya mbak?", "ouh,
aahn... nnggh... belum no, kamu duluan ini... auch" mendengar hal itu Lino
jadi bersemangat, ia menggesek dengan cepat penisnya itu, membuat bibir vagina
Tesa tak henti dipenetrasi. Tesa benar benar tak kuasa menahan sensasi nikmat
hasil gesekan Lino itu.
Beberapa menit kemudian, Lino
menghentikan gesekannya, "ooh, mbak Tesa, aku masukin boleh ya...",
"ouh...mmf... masukin deh, bentar no..." Tesa memutar tubuhnya, Kini
mahasiswi cantik itu mengambil posisi menungging. Lino kini melihat bokong
montok Tesa itu menjulang tinggi, dan vaginanya basah kuyub terisi air. Tanpa
ragu Lino langsung memasukkan penisnya kelubang kenikmatan itu, sleeb, air
keluar dari lubang itu menetes kebak mandi. "Aaaahn! wow,
ouh...sshh...uuh", "ooh, makin basah makin licin ya mbak, uuh"
Lino kini mulai beraksi, penisnya itu digerakkan maju mundur, karena sudah
licin, vagina Tesa itu jadi leluasa untuk dipenetrasi. Lino kini dengan lincah
menggerakkan pinggulnya, penisnya dengan nikmat menyodok vagina mahasiswi
cantik itu. "ouh..ah..ah..ah...aahn...nggh..no...", "ooh, asyik
kan mbak, main sama aku..ouh", "Aaahn...ouh... iya, kamu hebat
banget...nnngh...aaahn". Lino memegang pinggul Tesa, dan kini anak SMP itu
dengan cepat menusuk vagina Tesa. penisnya bergerak dengan lincah, suara
tabrakan tubuh mereka itu meramaikan suasana kamar mandi, desahan Tesa yang
menggairahkan menambah nikmat aksi persetubuhan dikamar mandi itu. Lino kini
sangat gembira, lagi lagi ia menyetubuhi mahasiswi cantik seperti Tesa.
"ouh..aahn...mmf... Lino..hnnh...oh...aaahn", "uuh... mbak Tesa
memang paling luar biasa, oh, tak ada yang secantik dan semontok mbak tesa,
ouh", "aahn... Lino...uuh..mm..uh..ah...ssh...aaahn.." beberapa
menit itu dengan asyik Lino terus menyetubuhi Tesa layaknya sudah kebiasaan.
Lino tak kecewa sudah memberikan keperjakaannya dulu kepada Tesa, kini ia masih
terus dengan nikmat merasakan vagina Tesa itu, juga tubuh montok mahasiswi
cantik itu.
"aahn..aahn...lino...oh..ooh"
Tesa tak kuasa mendesah, Lino dengan cepat menyodok terus lubang vaginanya,
Tubuh mereka berdua bergoyang seiring gesekan hebat dari penis Lino.
"hhngh, aku udah mau keluar mbak" Lino mencabut penisnya, lalu Tesa
tampak lelah dan memutar tubuhnya. Kini tesa menghadap kearah penis Lino yang
siap melepas tembakan. "ooh, keluarin semua no, aku mau mandi sperma
mu...mmf...aahn" Crooot croot crooot, Lino benar benar menghujani tubuh
Tesa dengan Spermanya itu. Tesa lalu mengelus tubuhnya sendiri, merasakan
hangatnya sperma Lino ditubuhnya itu. "hhhgnf... ooh... super sekali
no...cup...", "uuh..iya mbak, mm... makasih mbak Tesa..." anak
SMP itu berpelukan sebentar dengan mahasiswi montok itu, "iya, hehe, ayo
cepetan mandi deh, sebentar lagi mau nyusul Rahma diterminal" Tesa
dan Lino kemudian menyelesaikan aksi
mandi bersamanya itu. Setelah selesai Lino dan Tesa segera berpakaian lagi.Lino
tampak melihat Tesa sudah memakai jaket dan celana panjangnya. Setelah itu Lino
menunggu didepan, dan kemudian Tesa segera mengajaknya keluar rumah. "huh,
seru deh hari ini", "iya mbak, makasih lagi mbak Tesa...",
"iyaaa, hmm, aku nyusul Rahma dulu ya" Tesa mengelus rambut Lino itu,
lalu segera naik kemotornya. "iya mbak, m... nanti... main lagi ya mbak,
kalau sendiri...", "hehe, iya no... sip, dadaah" Tesa tersenyum,
setelah itu segera mengendarai motornya untuk menjemput Rahma.
Lino kemudian pulang kerumah dengan
senyum lebar, dirumahnya ia masih teringat bagaimana pengalaman seksnya selalu
mengasyikan saat bersama Tesa yang cantik dan montok itu. Sore itu ia memilih
untuk melamun saja, ia pasti menunggu saat yang tepat untuk kembali bercinta
dengan Tesa yang mempesona itu.
Cerita seks Lino selanjutnya: Klik Disini
Agen Judi Online
ReplyDeleteAgen Bola Online
Agen Bola Terbaik
Agen Judi Bola
Agen Judi Kasino
Berita Bola
Berita Bola Terupdate
Berita Bayern Munchen
Berita Terkini
Berita Terupdate
Agen Judi Online
ReplyDeleteAgen Bola Online
Agen Bola Terbaik
Agen Judi Bola
Agen Judi Kasino
Berita Bola
Berita Bola Terkini
Berita Bola Terupdate
Berita Terkini
Berita Terupdate