Pagi
Itu Vera terbangun, ia segera beranjak dari tempat tidurnya. Tampak dimatanya
Natasya sudah berdiri tanpa busana, sepertinya ia baru saja selesai mandi,
karena itu Vera memilih segera pergi mandi saja. Setelah mandi, Vera melihat
Natasya sudah tidak ada dikamar itu. Janda muda itu segera bersiap dan memakai
pakaian, lalu turun kebawah dan menuju ruang makan. Setiba disana, Vera kaget
sekali, tampak Natasya sedang makan, tapi hanya menggunakan dalam saja. Vera
melihat ternyata pak Arif sedang ada dibawah meja, dan sedang menyedot puting
Natasya, ternyata pemilik kost itu sedang menikmati air susu Natasya.
"mm.. selamat pagi...", "Pagi Ver, sini, sarapan dulu..",
"iya Nat, Pak Arif lagi... minum susu ya?",
"mmm...slruup...mmm... eh Vera, Iya, pagi hari minum susu segar kan baik,
hehe", "Ooh, gitu pak, silahkan dilanjutkan" Vera lalu mendekati
meja itu, dan mulai ikut makan. Vera sempat bingung, Natasya begitu tenangnya
saat buah dadanya diremas dan putingnya dikenyot oleh pak Arif. Vera sadar
dirinya pasti mendesah saat buah dadanya diremas dan disedot air susunya oleh
laki-laki. "Ver, kok ngelamun, gih cepet makan", "iya Nat, wah,
kamu memang terlatih", "terlatih gimana?", "Lagi menyusui
pak Arif pun kamu tenang tenang saja", "Hehe, kan udah biasa",
Vera sadar, ternyata yang diberitahukan Natasya kemarin malam adalah soal ini.
"mm...slruup...slruup.. Iya Vera, Nat sudah ahlinya kalau
begini..slruup..mmm" Pak Arif masih bisa menjawab sambil bergantian
menyedot puting kanan dan kiri milik Natasya demi menikmati air susunya.
Setelah makan Vera dan Natasya pergi kekamar lagi, tampak Natasya mulai
mengenakan pakaian.
"Nat,
tiap hari emang kamu nyusuin pak Arif ya?", "Iya, sebagai ganti bayar
kost", "waah, enak dong", "Iya, aku kerjanya juga sama pak
Arif", "Kerja apa kamu?", "Udah, nanti kamu juga pasti
tau...", "wah, jadi penasaran", "Haha, Ver, ikut aku
yuk", "Kemana? aku mau cari kerja", "udaah, kamu kerja sama
pak Arif aja deh", "sebenarnya kerjanya ngapain sih?",
"Udah sekarang temenin aku". Natasya lalu mengajak Vera keluar,
dengan motor mereka berkendara menuju suatu tempat.
Beberapa menit kemudian
Natasya dan Vera berhenti disebuah toko. Segera mereka masuk, dan Vera
mengikuti Natasya. "Mau beli apa Nat?", "Beli ini nih"
Natasya menunjuk kearah rak yang penuh berisi kondom. "Kondom buat apa
Nat?", "Ada deh, Kamu mau juga gak?", "gak usah deh, minta
kamu aja kalau butuh, hehe " Segera mereka membeli beberapa bungkus
kondom. Lalu Vera dan Natasya segera kembali kekost.
Setiba
dikost, Vera segera bertanya kepada Natasya, "Nat, kamu sebenarnya kerja
apa?", "Aku kerja disini, nanti ada yang datang, nanti mereka minum
susuku, kalau mau lebih bisa ngeseks sekalian", Vera tidak kaget, memang
tampak Natasya begitu ahli dalam hal dunia seks. "Oooh, biasanya siapa
Nat?", "banyak, yang sering anak smp malah", "wah, lucu
gitu dong mereka minum susu kamu", "Iya, kadang mereka juga gak tau
caranya, kayak yang baru pertama coba", "emang ada yang lebih hebat
juga ya Nat?", "Ada, kadang kalau om om bisa sampe lemes aku
diperkosa", "wah wah, memang kamu ini", "haha, kalau kamu
ver? sering ngeseks gak?", "Dulu sama suamiku tiap hari, setelah
melahirkan udah gak, tapi sebelum kekost ini aku ngeseks sama tetanggaku",
"brarti kamu udah biasa kan? udah ikut kerja sini aja...",
"Nanti deh, aku liat kamu kerja dulu..", "ooh, boleh2, nanti
siang juga datang tuh" Nat dan Vera melanjutkan berbincang bincang, lalu
beristirahat.
Siang,
itu terdengar suara orang dibawah, "Tuh udah dateng" Natasya segera
merapikan kasurnya, lalu melepas pakaiannya, kini janda muda itu hanya memakai
bh dan celana dalam. Terdengar suara didepan pintu, "permisi, mbak Nat
ada?", "Ada, masuk ajaa" Pintu dibuka, dan tampak dua anak smp masuk,
mereka memakai kaos dan celana pendek saja. "Misi Tante Nat, ini saya
Jefri dan ini teman saya Darman", "Hai kalian, udah booking ke pak
Arif kan?" Tampak dua anak smp itu terdiam, mereka masih melongo melihat
tubuh mulus Natasya yang hanya dibalut bh dan celana dalam. Natasya lalu
tersenyum sambil menggerakkan buah dadanya. "Eh, itu tante, sudah kok
hehe", "Ya udah, mau minum susu kan?", "I..iya
tante...", "Aduh gak usah malu malu, sini sini.." Natasya melepas
bhnya, buah dadanya menjuntai bergelantungan, Jefri dan Darman masih melongo.
Natasya lalu merebahkan tubuhnya dikasur, dan melirik kedua anak smp itu.
"Ayo, mau minum nggak?", "i..iya tante", "Jefri yang
kiri, Darman yang kanan, oke?" Natasya mengedipkan matanya pada mereka
berdua. "oke tante, tapi tante yang disana apa gak keganggu?", Vera
lalu tersenyum dan menjawab " udah, tenang saja, aku cuman penonton",
"Oh, iya sudah". Segera Jefri pergi kesisi kiri dan Darman kesisi
kanan kasur, segera masing masin meraih buah dada montok Natasya.
"Bisa
gak nyedotnya?", "Bisa bisa, gini kan tante? mmm" Jefri melahap
puting kiri Natasya, "iya, ih geli deh, yang mantep nyedotnya dong"
tangan jefri lalu memegang buah dada kiri Natasya, dan mulai meremasnya, sambil
terus berusaha mengeluarkan air susu dari puting kiri Natasya. "Maaf
tante, Darman bingung", "sini sini, kamu naik keatas aja",
Darman menurut, ia naik keatas tubuh mulus Natasya. anak smp itu merasakan
tubuh janda muda itu sangat mulus dan mempesona. "maaf tante, sekarang
darman harus...", Natasya meraih tangan darman, dan menempelkannya ke buah
dada kanannya, "Nih, gini yaa, sekarang kamu elus elus, terus diremas juga
yaa", "I..iya tante" Darman mulai mengelus buah dada kanan
Natasya, setelah itu ia remas perlahan, sambil merasakan begitu kenyal dan
lembutnya benda bundar itu. Vera hanya tersenyum saat melihat dua anak smp itu
berusaha mengeluarkan air susu dari buah dada Natasya.
"tante,
susunya udah keluar... mmm...slruup...slruup", "Gitu dong Jefri, kamu
emang pinter deh" tampak jefri sudah berhasil duluan, kini anak smp itu
sedang menikmati air susu langsung dari buah dada kenyal milik Natasya. natasya
melihat darman, lalu tangan mulusnya melesat kecelana pendek anak itu, dan
meraih burung mungilnya. "Aduh darman, masak kalah sama Jefri, sini tante
bantu.." Darman tampak keenakan, anak smp itu mendongak keatas, setelah
itu ia langsung melahap puting kanan Natasya. Beberapa menit kemudian, Darman
berhasil, "Keluar juga ini susunya
tante...mmm...slruup...slruup..slruup", "Ciip, gitu dong..."
Natasya mengelus rambut kedua anak smp itu. Jefri dan Darman seperti bayi yang
sibuk menikmati air susu perempuan, namun tampak burung mungil mereka sudah
tegak. Natasya meraih celana Jefri, dan menangkap penis mungil tegak itu.
"Sini Jefri, aku tambah yang nikmat, hehe, Darman gesek aja burung kamu
diperut aku, enak loh". Tampak Jefri begitu tenang menikmati air susu
Natasya, sambil penisnya dielus elus, sedang Darman sibuk menggerakkan
bokongnya, sehingga penis dalam celana pendek itu merasakan nikmatnya gesekan
di perut mulus Natasya. "mmmf...hebat...oooh....sssh....mm.....uuuh"
Desahan Natasya membuat kedua anak smp itu makin girang, dan akhirnya setelah
beberapa saat, jefri dan Darman sudah puas meminum air susu Natasya.
"Makasih
tante, susunya enak banget", "Iya tante, kocokannya tadi bikin aku
geli mbak", "hehe, Mkasih juga Jefri dan Darman, nanti main lagi ya,
ajak yang lain deh", "Iya tante, dadah.." Dua anak smp itu
kemudian meninggalkan kamar kost itu. "Lucu ya Nat kalau anak smp, masih
lugu", "haha, iya, kalau cuma menyusui mah aku biasa banget",
"Kalau tambah ngeseks emang bayar lebih?", "Iya, tadi aja
mungkin hasil tabungan mereka sebulan buat minum susuku, haha",
"Emang yang sering minum susumu anak smp?", "Iya, dah kayak
panti asuhan dah,haha" Vera dan Natasya tertawa kecil. Kini janda janda
muda itu makin dekat saja. Vera mulai berfikir untuk bekerja pada pak Arif
saja, ia juga ingin membiasakan menyusui, supaya buah dadanya tidak sakit.
Malam
itu, Vera memenui pak Arif, dan bertanya mengenai pekerjaan itu. "Pak
Arif, saya ingin ikut bekerja disini, seperti Natasya", "Oh, bagus
itu, silahkan saja", "Memang aturannya seperti apa pak?",
"Jadi nanti kalau ada yang mau booking minum susu atau mau nambah, kamu
saya hubungi", "memang tarifnya berapa pak?", "Untuk minum
susu cukup 200-300 ribu saja, kalau nambah bisa sampai jutaan kalau mau",
"Wah, mantap juga ya pak", "Iya, tapi kalau Vera mau ikut, saya
harus coba dulu", "mmm, supaya tau selera konsumen gitu ya pak?",
"Iya, plus kalau tiap pagi harus pakai celana dalam saja", "Oh,
begitu pak, siap pak", "Mari Vera ikut kekamar saya, biar segera saya
coba", "Iya pak" Vera segera mengikuti pak Arif kekamarnya. Lalu
segera Vera membuka semua pakaiannya. Didepan pemilik kost itu kini Vera sudah
telanjang bulat, buah dadanya tampak begitu besar, karena memang belum ada yang
menikmati air susu Vera hari itu. "Vera tiduran saja ya, biar pak Arif
yang urus", "Iya pak silahkan" Vera segera merebahkan tubuhnya.
Pak Arif segera melepas pakaiannya, lalu segera naik keatas tubuh Vera. Buah
dada Besar Vera mulai dielus elus. "hmm, lebih mantap punya kamu ya Vera,
punya Natasya sudah sedikit kendor", "Iya pak, kan baru beberapa kali
menyusui", "ooh begitu, bagus bagus" Pak Arif lalu menepuk buah
dada Vera, tampak begitu kenyal dan mulus. Lanjut buah dada itu diremas
perlahan, dengan begitu nikmatnya buah dada Vera seperti dipijat. Puting merah
muda Vera tampak sudah mengeras. Segera puting merah muda itu dilahap oleh
mulut pak Arif. Karena memang sudah ahli, tampak pak Arif begitu hebatnya
memilin, menjilat dan menyedot puting Vera, segera saja Air susu mengalir.
"aaahn, itu pak sudah keluar" Pak Arif langsung menyedot keras puting
Vera, Air susu nikmat itu seperti tidak ingin disia siakan.
"mmm...slruup...mmm...slruup...mmm", Vera mulai mendesah, memang
karena kehebatan pak Arif dalam menikmati buah dada montok milik Vera. Tidak
hanya meminum susunya, tangan pak arif juga mulai mengelus selangkangan Vera.
Bibir vagina janda muda itu terus dielus dengan lembut, kemudian jari tangan
pak Arif mulai masuk kedalam lubang itu.
"aaahn...mmmf...sssh...uuh...", "mmm...slruuup ..mmm.. Bedanya
kamu cepat terangsangnya ya, mmm... slruup", "mmf... sssh...iya
pak..", "Itu bagus malahan, biar gak lama lama, mmm...slruup...slruup
" Vera tersenyum mendengar ucapan pak Arif.
Beberapa
menit kemudian, pak Arif sudah puas minum susu Vera, ia langsung mencium bibir
indah Janda muda itu. Lidahnya langsung bergerak dengan hebat, Vera tampak
kuwalahan membalas kehebatan Pak Arif. Buah dada Vera masih diremas terus, air
susunya juga menetes membasahi tubuh mulus Vera. Pak Arif merapatkan tubuhnya
diatas buah dada Vera, kini pemilik kost itu juga mulai menggesekkan penisnya
yang berdiri diatas selangkangan Vera. "mmm...cup..mm..slruup...mmm",
"mmm...Aaaahn...mmm...uuh.." Setelah puas bercumbu, pak Arif
berhenti, lalu berdiri. "Vera, tolong kamu emut penisku ya",
"Begini ya pak? ommf" Vera langsung melahap penis besar pak Arif,
mulutnya sudah penuh, namun penis pak Arif belum masuk semuanya. Perlahan Kepala
Vera bergerak maju mundur, membuat pak Arif merasakan kenikmatan. "hmmm,
bagus bagus, hebat kamu", "mm..mm... mm..oogfh..mmm...slruup"
Pak Arif lalu meraih rambut Vera, dan memegang kepala janda muda itu.
Digerakkannya maju mundur, kini Vera jadi lebih cepat mengulum penis pak Arif.
Croot
croot, Pak Arif menumpahkan maninya didalam mulut Vera. "Telan semua Vera,
biar sehat", "Uhuk uhuk..mmm..glegk..ooh","Gimana
Vera?","Super sekali pak Arif memang Ahli" "Silahkan kamu
tiduran lagi, tapi tolong selangkanganmu dibuka ya" Vera yang sudah
terangsang berat itu segera membuka selangkangannya, kini terlihat jelas lubang
Vaginanya menganga lebar minta diisi. Pak Arif segera mendekat dan menempelkan
penisnya dibibir Vagina Vera. Perlahan penis besar itu masuk, dan sleeb, dengan
mudah penis itu tenggelam dalam lubang kenikmatan. "Aaaaahn!
uuh...sssh..", "Sudah longgar ya ver? dulu sering dipakai
brarti", "mmmf...sss..iya pak, suami saya dulu tiap hari...
Aaaaahn!" Pak Arif langung bergerak maju mundur menabrak dinding Vagina
Vera dengan penis besarnya. segera saja karena hentakan hebat itu, tubuh Vera
bergoyang, juga buah dada montok itu. Pak Arif meraih kedua buah dada itu, dan
menarik puting keras Vera. Kini seiring sodokan maut pak Arif di memek Vera,
Air susu muncrat membasahi tubuh Vera karena puting yang dipencet itu.
"Ooooh!...sssh...aaahn... pak Arif...uuuh...mmmf... aaahn!" Vera
mendesah hebat, karena pak Arif sudah dengan cepat menyodok vagina longgarnya
itu. Suara tabrakan tubuh pak Arif dan Vera sampai terdengar dikamar kost,
dimana Natasya tersenyum mengetahui apa yang sedang terjadi.
Lubang
vagina Vera yang becek itu membuat penis besar pak Arif bergerak lincah. Vera
terus mendesah sambil merem melek merasakan kenikmatan luar biasa. "Pak
Arif...sssh...oooh...luar biasa...aaahn!" Beberapa menit itu tak bisa
berhenti Vera mendesah, kualahan dengan kehebatan pak Arif. Suasana kamar
begitu panas, membuat aksi pak Arif benar benar mencengangkan. "Sudah,
Vera, buka mulut kamu" Vera membuka mulutnya, pak Arif mencabut penisnya,
lalu mengarahkan benda tegak itu kewajah Vera. Croot crooot croot, Sperma
muncrat kewajah dan mulut Vera. "Hehe, Hebat kamu Vera, kamu sudah pantas
bekerja dengan kami", Vera tak mampu menjawab, tubuhnya bergetar karena
kehebatan pak Arif tadi. “Pak Ariif, Natasya mau juga dooong”, “Sini cantik,
Kita rayakan bersama penerimaan Vera bekerja disini” Natasya ternyata sudah
datang kekamar itu dengan telanjang, sambil meremas buah dadanya. Segera ia
disambut pak Arif, diciumnya Natasya itu, sambil ikut meremas buah dada si
janda muda itu. Natasya dan Pak Arif mulai asyik sendiri, meninggalkan Vera
yang sedang kelelahan
Beberapa
menit itu Vera masih kelelahan tanpa memperhatikan sekitar, saat ia sudah
merasa baikan, ia melihat pak Arif sudah mengisi vagina Natasya dengan penis
tegak nan besarnya itu. “Aaahn, mmmf, ooooh”, “Ver, mau gabung? Mmm” Vera
kemudian mendekati mereka berdua. Natasya yang merebahkan tubuhnya sambil terus
digesek memeknya oleh pak Arif itu tampak begitu menikmati. Vera kemudian
mencium Natasya, sambil memegang buah dada teman kostnya itu, agar tidak
bergoyang tanpa arah. Vera melihat air susu sudah membasahi buah dada Natasya,
janda muda itu lalu membantu Natasya dengan menjilati buah dada basahnya itu,
membuat adegan dikamar itu makin asyik dan menggairahkan. “mmm… Asyik ya kalau
bertiga..”, “Oooh, mmmf, iya Ver, eh, sini dong, aku jilat memek mu…mmmf” Vera
lalu mengambil posisi, ia meletakkan tubuh bagian bawahnya diatas Natasya, lalu
vagina basah milik Vera yang menempel dimulut Natasya itu segera dijilat dan
disedot dengan Hebat. “Aaahn, oooh, mmmf, uuuh”, “Seru sekali, kalian hebat ya,
Vera sini aku cium…mmm” Vera yang memeknya sedang dijilat dan dihisap itu
menambah kenikmatan yang ia rasakan dengan berciuman dengan pak Arif. Kini
ketiga orang dalam rumah itu sedang asyik bersetubuh bersama. Vagina Natasya
disodok penis besar pak Arif, memek basah milik Vera dijilat dan dihisap oleh
Natasya, dan natasya bercumbu dengan Pak Arif. Beberapa menit itu mereka
bertiga benar benar menikmati persetubuhan luar biasa itu.
“mmmf…
Ver, Nat, aku udah klimaks, buka mulut kalian” Vera dan Natasya kemudian duduk
sambil membuka mulut mereka yang mulai berdekatan, Penis besar pak Arif itu
didekatkan kemulut mereka, lalu Crooot crooot crooot, Sperma menyembur kemulut
kedua janda muda itu. “Aahmm…mmm…gleegk…mm.. enak nya pak”, “mm…gleek, huuft,
serunya tadi”, “Kalian memang luar biasa, hahaha” Vera dan Nat kemudian dipeluk
oleh pak Arif, pria itu benar benar bangga memiliki karyawan seks secantik dan
sehebat mereka.
Setelah
itu Vera dan Nat kembali kekamar, lalu mandi, Setelah Mandi dan memakai piyama,
Vera bertanya pada Natasya, "Nat, aku tidur sebelahmu yaa",
"Iyaa, sini sini" Vera langsung tidur disebelah Natasnya, janda muda
itu berpelukan. Mereka sudah siap mengikuti pekerjaan yang menguras tenaga,
namun nikmat sekali itu.
Agen Judi 75pkgames
ReplyDeleteAgen Judi Bola
Agen Judi Kasino
Agen Judi Sbobet
Agen Judi Casino Online
Agen Judi Ibcbet
Andy "/rif" Dilanda Rindu Usai Terima Ucapan HUT dari Anak
Duterte Ancam Akan Usir Seluruh Diplomat Uni Eropa dalam 24 Jam
Pergi untuk Kembali, Lagu Terakhir Djarot Saat Perpisahan
75PKGAMES TANGKAS ONLINE