"Fana...", "oh ada pak Boni"
Boni mampir kerumah Fana, tetangga barunya. Fana baru pindahan, cewek itu
tinggal sendiri. "hehe... gimana Fana? enak nggak tinggal disini?",
"enak pak, suasananya tenang", "iya... sepi... tapi panas
ya?", "iya pak... saya sering kepanasan", "iya emang panas,
bener deh Fana pake tanktop aja...", "iya pak...biar gak terlalu
gerah" Tanktop Fana sampe basah oleh keringat, buah dada cewek itu
termasuk besar dan montok. Boni memilih mendekat, ia duduk disebelah Fana,
"lama lama juga terbiasa nanti Fana, kalo saya biasa malah buka baju"
Boni mencopot kaosnya, "iya pak mungkin nanti Fana bisa terbiasa",
"iya...wah...hehe... dibuka Juga Fana?", "iya pak, tanktopku
udah basah keringat", "wow..hehe... Fana..." Boni tercengang
melihat buah dada besar milik Fana. "kenapa pak?", "puting susu
kamu... kok...", "puting susuku sembunyi ini pak" puting susu
Fana tenggelam kedalam, buah dada besar milik Fana malah makin menggoda.
"ooh... kok gitu?", "udah dari kecil begini pak",
"terus ngeluarinnya gimana?", "ooh iya... biasanya Fana coba
keluarin sendiri pak" Fana memegang buah dada besarnya, ia sibuk
menggoyang dan memainkan buah dadanya supaya puting susunya muncul.
"oh
gitu ya... mana biar saya bantu Fana", "ooh iya pak...mmh",
"wow...hehe... eh itu udah muncul...wah..." puting susu Fana akhirnya
muncul, tampak besar dan mengeras, "iya ini pak...", "putingnya
Fana besar juga", "iya pak...eh...aduh...", "wah... kok
keluar susunya Fana?", "iya pak... kalo udah muncul suka keluar
susunya", "wow... gitu ya...", "jadi habis itu Fana buang
susunya", "loh jangan", "kenapa pak?", "kalo
keluar gini... kamu simpen aja di gelas, kamu bisa minum nanti", "ooh
iya bener juga ya pak", "atau nggak... biar diminum orang
langsung...umm...mm... mmh...sluurp...aah...mm", "ooh pak Boni mau
susu saya?", "mau dong..umm... biar aku minum dari pada dibuang
ya...umm", "ooh iya pak, pak Boni baik sekali mau bantu Fana..."
Boni senang bukan main, mulutnya sudah menempel, diemutnya puting kenyal milik
Fana, disedot terus, susu segar bisa ia minum gratis. "mm...sluurp...mm...
Aah... kalau gerah gini baiknya minum yang segar segar...hehe...umm..mm",
"iya juga ya pak... Fana juga bisa minum susu Fana sendiri",
"um...sluurp..mm...tuh bener... hehe...mm..." Boni bebas memegang
toket besar milik Fana, diremas remasnya, digencet dan digoyang, puting susu
Fana bergantian diperah oleh Boni. "pak Boni... maap... itu celananya kena
susu saya", "ooh iya... celana kamu juga..." Boni mencopot
celananya, Fana juga ikut ikutan. "saya copot juga deh pak",
"iya bener...fana gak pakai pakaian dalam yah...", "iya pak,
soalnya gerah terus, pak Boni juga gak pakai" Boni bisa melihat memek Fana
disela dua paha mulusnya. "hehe... hmm... agak deketan dong Fana",
"iya pak..mmh...aahn...", "bentar ya... tuh...ouh...",
"aahn... itu batangnya pak Boni masuk...ke lubangku...aah..",
"iya biar enak ini nyusunya...hehe...ooh...", "nngh... iya
pak..." Boni kini mulai memasukan kemaluannya ke vagina Fana, terasa
sungguh nikmat. Boni juga melanjutkan aksinya nyusu, ia kenyot lagi puting susu
Fana, sluurp sluurp, segar sekali minum susu sambil menggesekan penis kevagina
hangat. "mm..sluurp...aah... Fana... udah pernah ya lubangnya dimasukin
kayak punyaku ini?", "aah... iya udah pernah pak dirumah dulu",
"ooh pantes...hehe...uuh... Fana, pindah kekamar aja yuk",
"kenapa pak? aah...", "kamu biar bisa tiduran",
"hmm...iya deh pak...", "sini biar aku gendong ya...ooh",
"aah... itu nggak dicabut dulu pak?", "loh biar aja...
liat...mmh... tuh bisa kok...uuh", "aah... iya..." Boni
menggendong Fana, sambil masih ia gesek memek hangatnya. sambil berjalan, Boni
gesek saja terus memek Fana, sleeb sleeb, sungguh nikmat ngentot siang hari,
Boni sampai tak menggubris air susu Fana yang muncrat kemana mana. sampai
kamar, Fana kini memang bisa tiduran, tapi tetap ia akan lanjut disetubuhi.
"nah... gini kan Fana bisa tiduran..", "mmh iya...aahn...",
"eh lupa nggak aku hisap tadi... nanti aku bantu ngepel ya Fana",
"hmm iya pak...aah", "sekarang... umm... kita lanjut santai dulu
dikamar ya...umm...sluurp..mm", "nghh..aah... dikamar... sama
gerahnya pak...aah...", "iya...nngh... uuh... Fana... gimana rasanya
kalau lubangnya ini diginiin?", "aah... kayak dipijit pak...",
"ooh...mmh... kalau bisa sering sering begini Fana... biar sehat...",
"ooh iya pak...aah..." Fana mendesah dengan suara merdunya, saat
vaginanya masih digenjot terus, juga buah dadanya diperah susunya. bermenit
menit Fana menikmati saat disetubuhi Boni. "uuh... mmh..ooh",
"aah.. pak Boni... sudah ya?" Fana merasakan memeknya sudah bebas,
karena penis tegak boni sudah ditarik keluar. "belum sih... ini...
aku...mau...uuh!" Croot croot, sperma menyembur dan mendarat dibelahan
dada Fana. "mmh... itu...hangat pak...", "iya... bentar ya
Fana..." Boni menaruh penisnya dibelahan dada Fana, ia gunakan untuk
meratakan sperma di dada Fana. "mmh...uuh...", "cairan tadi...
bagus buat kulit perempuan", "gitu ya pak? itu batangnya pak Boni kok
dijepit?" buah dada besar milik Fana dipegangi, digencet ketengah menyelimuti
penis Boni, kembali keras batang kemaluan pria itu. digesekan pelan pelan, Boni
senang sekali tampaknya, "hehe...wow... iya ini... aku pijitin dadanya
Fana...", "ooh... mmh... gitu ya pak", "iya... Fana... liat
ujung batangku itu?", "iya pak...", "masukan aja kemulut
kamu", "hmm... umm..mmh...mm", "ooh... iya gitu... ",
"mmh..aah... sakit ya pak kalau kena lidahku?", "nggak... enak
malah... coba kamu jilatin gak papa...", "mm...umm..mmh...aah...mm...
rasanya asin gitu pak...mm", "ooh... iya itu... vitamin d... coba
hisap aja", "mm..ssp..mm... aah... dalamnya ada lagi itu yang
asin...", "uuh... Fana mau lagi yang asin itu?", "mau pak
Boni... kan vitamin ya...", "iya...ooh... habis ini aku kasih... kamu
pegangin buah dadamu ini dong", "mmh iya pak..mmh...mmh" Boni
menggesek buah dada Fana, sambil merasakan penisnya terpuaskan saat ujung
kemaluannya itu dijilat oleh Fana. sungguh Senang Boni, Fana asyik sekali
diajak melakukan adegan nikmat. "uuh... Fana...mmh",
"pak..ummh..mmgh..mmh..mmmh" Boni tiba tiba berpindah, ia maju dan
memasukan penisnya kemulut Fana, ia gesek gesek terus, sampai ia klimaks, croot
croot, Mulut Fana diisi sperma, Setelah itu Fana baru bisa lepas dari jeratan
seks Boni yang kini lelah dan istirahat. "ooh lega...uuh",
"mm...mmgh..m..aah... banyak tadi cairannya pak..mmh... Fana telanjur
telan semuanya", "iya gak papa...enak kan?", "mnh iya
pak...", "haha... makasih ya Fana, sekarang enaknya tidur aja",
"hmm iya...", "gak usah pakai baju Fana... nanti makin panas loh",
"ooh iya pak" Fana tidur dengan Boni dikasur itu, Boni sempat
menikmati tubuh Fana juga ketika cewek itu tidur. Beberapa jam berlalu, Fana
bangun, ia tak melihat kehadiran Boni, hanya tubuhnya terasa lengket karena
sesuatu, Fana kemudian memilih pergi mandi saja. Ia lihat puting nya sudah
bersembunyi lagi. Dirumah sebelah, Boni masih terbayang nikat ngentot dengan
Fana, ia pastikan akan melakukan hal nikmat itu lagi dengan tetangga barunya
itu.
No comments:
Post a Comment