Baru pulang
sekolah, Ardian langsung lari kerumahnya, lalu ganti baju. "Ardian, keburu
kemana sih kamu ini?", "aku mau... Main sama temen temen yah",
"oalah iya sudah" Ardian yang sudah ganti baju segera keluar rumah,
lalu pergi, kerumah lain beberapa blok dari rumahnua sendiri. "kak Wita...
Kak Wita..." tak lama seseorang membuka pintu, "ooh Ardian, mau main
kesini ya? Masuk aja", "iya kak, hehe..." Ardian ternyata mampir
kerumah Wita, cewek cantik dengan postur tubuh menggoda. Ardian senang mampir
kerumah itu, ia hanya ingin bertemu wita saja. Wita dirumah itu selalu memakai
kaos ketat dan celana pendek. Wita langsung duduk cantik disofa, Ardian ikut
nonton, tapi ia ada dibelakang sofa, ia berdiri, nonton tivi juga sesekali
mencuri pandang kearah Wita. "dian sini duduk sebelahku...",
"sini dulu deh kak... Hehe", "hmm, iya udah" ardian sibuk
mencari momen untuk menengok isi kaos yang dipakai wita. "wah... Kak
wita...", "hmm? kenapa dian?", "eh enggak itu...",
"hmm? kenapa? ada apa sih dalem kaosku?" wita malah membuka kaosnya
sedikit, Ardian jadi bisa melihat lebih jelas bundar indahnya buah dada Wita.
Ardian sempat kaget ,tapi memang benar saja ternyata Wita tak memakai bh.
"kakak gak pakai bh?", "hm? Oh iya aku lupa sih tadi",
"hmm, kok bisa sih kak?", "iya, soalnya enakan gak pake
bh", "hmm, gitu ya..., aku duduk sini ya kak", "iya
dian..." Ardian kini duduk disebelah Wita. Cowok smp itu lega bisa melihat
jelas buah dada Wita tadi, ia kini duduk disebelah wita, ia pandangi terus gundukan dikaos ketat wita.
Ardian tak tau, bagaimana Wita begitu tenang, Ardian dianggap adiknya mungkin.
"mbak Wita...", "iya dian?", "mm... Kok sering sendiri
dirumah?", "iya, orang tuaku kan sibuk kerja", "kasihan
mbak wita dong dirumah sendiri", "aku gak papa kok ian, kan ada kamu,
jadi ada temennya", "hehe... Iya kak... Kak wita udah kayak kakakku
sendiri", "iya, kamu adek kesayanganku, hehe..." Wita pakai kata
sayang membuat Ardian brigidik. Ardian makin nafsu, sudah beberapa hari saat ia
hampir hanya duduk dan ngobrol. "kak...", "iya...",
"gak bosen kah nonton tivi terus?", "hmm, iya sih, tapi emang
gak ada yang lain dirumah, ya jadinya nonron aja", "hmm, kak...
Hehe..." Ardian memberanikan dirinya, kini ia tiduran dengan posisi kepalanya
diatas paha mulus Wita. "Ardian ngantuk ya?", "dikit kak... Tapi
masih mau nemenin kak Wita nonton tivi", "uuh baiknya adekku
ini", "hehe... Hmm" Ardian sambil mencoba memejamkan mata, ia
hirup wangi bagian bawah tubuh Wita, sesekali ia elus kepalanya dipaha mulus
Wita. "Dian...", "iya kak..." besok kamu libur juga
kan?", "iya kan besok minggu", "nanti malam tidur sini ya,
temenin aku, soalnya keluargaku kayaknya pulang besok" Ardian masih
tiduran, tapi ia sampai melotot karena kaget dan juga senang. "ooh, iya gak
papa, kak wita tenang aja, aku disini aja kok...", "hehe... Makasih
dian...", "iya kak... "Ardian jadi makin berani, hari itu ia
bebas berdua bersama Wita. Beberapa saat itu mereka masih didepan tivi, Ardian
tidur dipangkuan Wita layaknya adik kandung wita, tapi adiknya itu menyembunyikan
penis tegaknya dalam celana. Ardian mencoba tidur menghadap atas, lalu ia bisa
melihat buah dada Wita yang menggantung. Ingin Ardian memegang gunung kenyal
itu, tapi ia masih menahan diri. "kak...", "iya...",
"aku... Ngantuk banget, tapi gak mau ninggalin kak wita", "aduh
kasihan... Ayo deh kekamarku aku temenin tidur ya" Kantuk Ardian malah
hilang, ia malah seperti mendapat tenaga baru. "b...bagus tuh kak,
hehe..." Ardian lalu mengikuti Wita kekamar. Sampai kamar, dian perlahan
tiduran dikasur, lalu diikuti Wita tidur disebelah cowok smp itu. "udah
dian tidur aja", "iya kak... Kak wita apa nggak ngantuk?",
"iya dikit sih, tapi masih pengen melek", "hmm, gak ada guling
ya kak?", "nggak ada ian, kenapa?", "hmm, biasanya, kalau
aku tidur peluk guling sih, kalau gak ada ya gak papa...", "ooh, sini
peluk kakak aja Ardian...", "eh...kak..." wita mendekati dian,
anak smp itu jadi bingung. "dari pada kamu gak ada yang dipeluk, peluk aku
aja... Nah... Mmh... Udah gih tidur" Ardian memeluk wita, ia merasa begitu
senang. Kini ia bisa menempel ditubuh wita, buah dada kenyal itu bahkan
menempel dikepala Ardian. "makasih kak, sayang banget sama kak
wita...mmh" Ardian begitu gembira, ia memilih diam, ia rasakan hangat dan
nikmat pelukannya pada Wita. Wita tampaknya menutup mata juga, cewek itu
tersenyum. Beberapa saat itu hening tanpa suara, hanya nafas ardian dan wita
yang bergantian berhembus. Sangking menikmatinya, Ardian yang keenakan diam
jadi tertidur, begitu juga si Wita. Mereka tidur masih berpelukan, entah bagaimana
mereka berdua masih tersenyum.
Beberapa
puluh menit berlalu, Ardian malah bangun duluan, dan yang ia lihat pertama
adalah dada kak wita. Ia lihat cewek cantik itu belum bangun, Ardian
jadi.berfikir aneh aneh. Dipeluknya wita itu, lalu dengan nakal ia gesek
perlahan tubuh bagian bawahnya diselangkangan wita, penis tegak dalam celana
Ardian mulai terangsang. Ardian juga mulai berinisiatif, ia angkat perlahan
kaos ketat milik Wita, lalu bocah smp itu melihat jelas buah dada montok milik
Wita. Tangannya sudah tak mau diam, dielusnya benda kenyal itu, juga
disenggolnya puting Wita. Ardian tak bisa berhenti, ia makin nakal, ia dekatkan
kepalanya, lalu ia benamkan ditengah dua buah dada montok itu. Ia cium wangi
tubuh wita, yang membuat Ardian makin terangsang. Lalu kepalanya mundur, kini
ganti dengan berani ia jilati buah dada milik wita itu, puting susu yang
menarik itu terus diganggu lidah nakal Ardian juga. "hmmh... Mmh..."
Ardian kaget, suara erangan wita membuat Ardian berhenti. Bocah smp itu lalu
memakaikan kaos ketat milik wita lagi, lalu kembali Ardian memeluk wita, ia
kembali mencoba diam dan berlagak tidur. Ia tutup matanya, meski ia sudah benar
benar sange, penisnya saja manggut manggut dalam celana, tak mampu Ardian
menghentikan penisnya menyenggol wita. Beberapa menit berlalu, wita bangun
"hmmh... Wah... Udah sore ya...hmmh... Adekku belum bangun ya?"
Ardian masih menutup matanya, ia dengar suara wita yang sudah bangun.
"hmm, ah... Apa itu...kok..." Ardian menahan diri agar tetap diam,
meski ia tak bisa mengontrol penisnya. Wita sadar kalau penis Ardian dalam
celana itu sudah tegak. "kasihan... Kok berdiri ya..." Wita
merebahkan tubuh Ardian. "maaf ya dek... Kakak buka ya... Loh... Gimana
ini..." Wita bingung melihat penis Ardian yang tegak dan bergerak, Ardian
yang pura pura tidur jadi punya akal nakal. "mmh...aah... Aah..."
Ardian membuat suara kesakitan, "aduh... Apa sakit itu ya..." Ardian
kemudian merasa penisnya dipegang pegang oleh wita, makin senang ia jadinya.
"mmh... Tolong...aah... Tolong...hhnnh...", "aduh... Kenapa
kamu... Ini sakit ya punya dian? wah..." karena bingung, Wita malah
mengelus penis tegak itu, makin senang saja Ardian, "aah...
Masih...aah...sakit... Aah..." Masih menutup mata tapi Ardian suaranya lantang
dan membuat wita bingung, malah penis Ardian dielus dan beberapa kali dikocok.
Tak kuat menahan kenikmatan, croot croot crot, Ardian malah klimaks, spermanya
menyembur, "kyaa... Aduh...mmh", "uuh...kak... Wita...",
"eh... Dian... Udah bangun ya... Itu tadi...", "hah? kak... Kenapa
kaosnya basah?", "kena cairan itu... Dari ini",
"aah...m...maaf kak...kok celanaku kebuka?" Ardian pura pura kaget,
ia juga menutupi penisnya dengan tangan. "maaf dian, tadi, kamu kayak
kesakitan, kayaknya yang sakit itu yang tadi berdiri", "ooh, iya kak,
kemaluanku sering gini... Maaf ngerepotin kak wita...", "nggak papa
dek, asal kakak bisa bantuin kamu", "iya, mm... Kak, aku pulang
bentar ya, nanti aku kesini lagi", "ooh, iya deh, ti ati..."
Ardian memakai pakaiannya, ia lalu pergi pulang.
"yah,
aku boleh nginap dirumah temenku nanti?", "hah? ngapain kamu
dian?", "mau main aja yah, mumpung besok libur", "mending
suruh main kerumah ini aja", "enggak bisa gitu yah...mm... Udah
terlanjur janjian dirumahnya bukan disini", "ya elah, iya deh boleh,
tapi kamu nggak dapet uang jajan buat nanti itu", "oh gak papa yah,
udah dimasakin pasti disana", "ya udah, uang jajanmu biar buat ayah,
haha..." Ardian membiarkan ayahnya mengambil uang jajanya, anak smp itu
bersiap, lalu tak lama ia keluar lagi menuju rumah kak Wita. "kak
wita...", "iya... Masuk aja dian..." dian segera masuk kerumah
wita. Hari memang mulai gelap, tapi begitu cerah bagi pandangan Ardian.
"wah... Kak wita... Habis mandi?", "iya dek... Bentar ya aku
ganti baju dulu", "iya kak..." wita menuju kamarnya, tak lama
Ardian malah membuntuti dan mengintip kamar wita. Jelas dimata dian wita
melepas handuknya, tubuh mulus cewek itu tak ditutupi apapun. Dengan sabar
Ardian mengintip, wita sedang sibuk memakai celana, tak lama juga memakai kaos,
dan tampak cewek itu tak pakai bh lagi. Saat wita mau keluar kamar, Ardian
bergegas pergi duduk menonton tivi yang masih on. "maaf ya jadi
nungguin", "eh kak wita, nggak papa kak...", "Ardian udah
makan belum?", "belum sih kak", "ayo makan, sebelum mandi
tadi aku sempet masak loh", "iya kah? Boleh deh kak" wita dan
Ardian kedapur, mereka makan malam bersama. "mm...gimana dian?",
"mm... Enak kak, kak wita pinter masak ya", "haha biasa aja
dek..." sembari makan pun masih saja Ardian sesekali menengok bukit
menonjol didada wita itu. Setelah makan, mereka berdua kembali keruang
keluarga, segera duduk disofa nonton tivi lagi. "kamu kelas 3 ya?",
"iya kak, kebanyakan test jadi pusing", "iya emang bener",
"kalo kak wita, apa udah mulai kuliah?", "belum ian, aku masih
nunggu dibuka pendaftaran baru, soalnya dulu aku telat daftar kuliahnya",
"ooh, pantesan...", "pantesan gimana?", "eh, pantesan
kok... Dirumah aja..." , "ooh iya emang" Ardian senang wita
belum ada kesibukan, itu mengapa ia beberapa hari main kerumah cewek itu terus.
asik mereka ngobrol, cerita ini itu, sampai Ardian tak menggubris penisnya yang
tegak dicelana. "...iya kalau gini kan mana ada temennya kak Wita",
"iya, untung ada kamu, eh... Ardian... Itu punya kamu berdiri ya?" ,
"eh... Iya kak... Kenapa?", "sakit ya?", "gak papa
kak, biarin, nanti juga mendingan, aduh..." Ardian berlagak kesakitan
lagi, "tuh sakit kan...", "enggak kok enggak papa kak...",
"sini sini... Tuh berdiri kayak tdi sore itu kan..." Wita mendekati
dian dan tanpa ragu membuka celananya, penis tegak milik Ardian dilihatnya
lagi. "kak, aku malu... Itu, aduh...", "gak usah malu sama
kakak, kasihan kamu kan kesakitan", "iya, maaf ya kak...aah...
", "ini aku elus kayak tadi ya... Apa diginiin juga?" Wita malah
dengan suka rela mengelus dan mengocok penis tegak milik Ardian. "iya kak,
mmh... Kalo...aah... Kram gitu enak emang dipijit", "hmm, bilang dong
dari tadi, biar kakak pijitin ya..." penis Ardian sibuk dipuaskan tangan
Wita, dian hanya bisa memandang cewek cantik yang sibuk itu dengan tulus membantunya.
Ardian bahkan bisa melihat buah dada Wita dari cela kaosnya, benda itu bergerak
dan menggantung. Ardian tangannya dibentangkan memeluk wita, ia mengelus elus
pinggul wita. "mmh...aah... Kak wita...", "gimana dek... Udah
mendingan?", "iya... Uuh... Aku takut nanti...aah!" croot croot
croot, Ardian klimaks lagi, cairan spermanya menyembur kekaos wita bahkan masuk
kedalam. "udah keluar lagi itu dek..mmh", "maaf kak, kan kakak
jadi basah... Maaf kak", "enggak papa, duh maaf ya dian, aku copot
kaosku..." Wita mencopot kaosnya, buah dadanya terpampang lagi, basah oleh
sperma dian. Ardian tak bisa mengelak keindahan waktunya bersama wita, ia tak
mau malam itu sia sia. "kak wita...", "iya...mmp...mmh...mmm
dian...nmm.." Ardian menyambar mulut kak wita, diciumnya dengan nakal.
"kakak...mm...mmp...mm" Ardian tak tahan lagi, ia cumbu dengan liar
si cantik wita, lidahnya juga bergerak nakal didalam. "aahn...mmh..mm..mmh...",
"mmh..mm...cup...aah... Maaf kak..." Ardian berhenti, ia kemudian
saling pandang dengan wita. "Ardian...", "maaf
kak...aku..mmh...mmp...mm" gantian kini Wita yang memulai, cewek itu
mencoba menirukan ulah cumbuan Ardian tadi. "mm...cup..mmm... Aah...
Ardian?", "hhmh... Iya kak...", "itu tadi... Kita ciuman
ya?", "i...iya kak...", "jadi... Seperti itu ya...",
"i...iya kak...", "rasanya... Aku...cup..mmh...mm" Wita
menyambar muluf Ardian lagi, kini Ardian memilih membalas cumbuan wita, dua
insan itu malah bercumbu tanpa melihat tivi yang menyala. "mmh...cup..mm",
"mmh...aah... " mereka berhenti bercumbu, lalu sibuk saling pandang
lagi. "kak wita...", "Ardian... Kamu sayang aku nggak?",
"a...aku...", "kakak sayang banget sama Ardian... Kamu yang
selalu ada buat aku...", "kak, Ardian sayang kak wita juga..mmh"
wita lalu memeluk Ardian. "hmh... Adekku sayang..." Ardian bingung
sebenarnya wita menganggapnya seperti siapanya, tapi Ardian memilih membiarkan
wita melakukan apa yang ia mau, karena Ardian tak pelak menyukai cewek cantik
itu. "kakakku sayang... Malam ini aku temenin kok... Jangan sedih ya...",
"iya... Cup... Rasanya... Seneng banget ya...", "iya kak... Aku
juga senang", "hehe... Sekarang Ardian mau apa? Kakak siap berikan
deh", "mmh... Beneran kak?", "iya
beneran...aah...mmh", "kak... Tiduran coba...", "iya...
Mmh... Ardian..ooh" Ardian mulai menyeka sperma di buah dada wita,
sesekali ia juga mengelus dan meremas buah dada montok itu. "aku bersihin
ya kak... Nah...", "iya...ah... Geli dek...", "hmm? geli
kak?", "iya...", "sama seperti pas kak wita pijitin punyaku
tadi juga geli", "mmh... Gitu ya...aahn...Ardian...aah" Ardian
mulai menjilati puting susu cewek itu, sesekali juga ia kecup dan digigitnya
kecil. "mmh...mm... Enak kan kak...", "aahn...iya",
"dari pada nonton tivi loh kak... Mending Ardian manjain tubuhnya kak wita
aja...", "aahn..mmh...iya..." Ardian makin asyik, lidah nakalnya
bergerak kesekujur tubuh wita, ia rasakan semua bagian indah tubuh wita.
"kak... Aku buka ya celananya kak wita, pasti... Punya mbak wita jadi geli
juga yang dibawah ini", "kok... Ardian tau?", "iya dong... Aku
buka ya... Hehe..." dibukanya celana yang dipakai wita, lalu juga celana
dalamnya. Ardian terbakar hasrat nafsunya setelah melihat selangkangan wita
yang dibubuhi bulu bulu yang tak begitu lebat. "aah... Ardian, malu
aku...", "gak usah malu kak sama adeknya sendiri... Uuh",
"aah...aah...nngh", Ardian tangannya mengelus paha dan bagian atas
bibir vagina wita. "kak wita...pasti yang dalem sini basah" jari
nakal Ardian merayap masuk kememek basah wita. "iya... Kamu... Tau banget
ya...aah..", "kan Ardian belajar kak... Cara memanjakan tubuh
perempuan, hehe", "mmh... Aahn... Geli...aah...itu...uuuh..."
kini dua jari Ardian yang merayap masuk, digesekannya kedinding vagina milik
wita. Wita hanya mendesah dan mengoyangkan tubuhnya saat Ardian masih sibuk
sendiri. Ardian menggesek cepat memek basah wita, cewek itu jadi mengerang dan
mendesah tak karuan. "hehe... Ayo kak... Dirasain kak...",
aah...aah...mmh...hhnngh...aauh...nnnhh...aahn..." wita baru kali
itu merasakan sensasi baru saat ada yang mengganggu dinding vagina basahnya.
"hehe... Kak wita..." Ardian berhenti dan menarik keluar jarinya.
"mmh...aah...", "maaf ya kak... Sakit ya...", "enggak
kok ian... Rasanya... Enak...", "ooh enak kak?", "iya bener...mmh",
"kalo gitu... Ardian kasih yang lebih enak ya...",
"Ardian...itu...aahn!", "gak papa kak, bentar..mmh" Ardian
menyiapkan penisnya, ia masukan perlahan kememek basah milik wita, ia dorong
satu dua kali, lalu sleeb... "aahn!... Sakit...aaah...." Ardian
merasakan ia merobek sesuatu, ya memang ternyata Ardian mengambil keperawanan
Wita. "aah...ooh...mh", "aahn...aah...uuh...", "sekali
aja sakitnya kak... Habis ini enak lagi kok...aah...aaah..." sulit Ardian
menggerakan penisnya, memang vagina milik wita masih sempit, tapi Ardian
merasakan sensasi ternikmat saat itu. Beberapa kali ia paksa, tak lama ia mulai
menggerakan penisnya maju mundur, sensasi nikmat ia rasakan, penisnya diremas
dinding vagina hangat. "aahn....aauhh...mmh...nngh...aah..." Wita
yang baru kali itu disodok memeknya tak kuasa menahan sensasi baru, ia peluk
erat Ardian, cowok smp itu malah senang karena ia bisa menjilati buah dada
Wita. "mm...mm... Kak wita...aah..." Ardian menggerakan bagian tubuh
bagian bawahnya, penisnya jadi menggesek gesek lubang sempit yang baru ia ambil
keperawanannya. "aahn...oohh...Ardian...mmh", "kak... Ini bukti
kalau...aah... Kita saling sayang... Jadi...aah... Harus gini
kak...aah...", "iya...aah... Aku sayang Ardian...aah...uuh"
Terus ardian menggenjot kakak tersayangnya, sampai puas ia menit demi menit
menyetubuhi Wita. Tak lama Ardian sudah tak tahan, ia tarik keluad penisnya,
lalu crot croot crot, spermanya menyembur keluar. "uuh... Ooh...",
"mmh... Ardian...", "iya kak Wita sayang", 'kok... Dicabut
itu?", "ya biar nggak keluar didalem", "kalau kamu sayang
aku... Ya dikeluarin didalem dong...", "jangan kak... Nanti deh...
Kalau aku udah dewasa", "hmm, beneran nih?", "iya kak,
beneran", "hehe... Iya udah...", "makasih kak Wita... Maaf
juga ya... Aku... Emang nakal", "kenapa kamu dian? aku loh nggak
papa", "iya... Apa kak wita gak marah?", "enggak kok,
seneng malah, punya adek kayak kamu, hehe", "huuh kak wita, hehe...
Kak... Pindah kekamar yuk" Ardian dan wita pindah kekamar. mereka berdua
belum berpakaian sudah tiduran dikasur. "Ardian, udah ngantuk ya?",
"belum sih kak...", "iya sama... Mm...", "aah...
Kak...", "punya kamu berdiri lagi ini...", "iya kak...
Padahal udah keluar banyak loh tadi cairannya...", "hmm, mungkin
masih mau keluar lagi", "hehe... Kak Wita kok suka urut dan pijat
punyaku itu sih?", "gak tau ian... Kamu kayaknya seneng banget
soalnya", "iya seneng kan... Aku juga bisa...hehe...mm",
"aah... Dekku iih...aahn..." Wita sibuk mengocok penis, Ardian sibuk
meremas toket. "hehe... Malam ini... Kak wita kalau ngantuk tidur dulu aja
deh gak papa...", "mmh... Masih belum ngantug kok", "iya
udah... Aku bikin ngantuk habis ini", "gimana itu
ian...aahn...", "kalo kak Wita makin lemas, nanti kan tidur
juga...hehe...mm... ", "aah... Iya...aahn...". Ardian jadi ingin
ngentot lagi, ia angkat paha mulus wita, "udah kak... Mending aku...
Masukin lagi...", "ah... Adekku sayang...aah...aahn..." sleeb
lagi Ardian memasukan penisnya kevagina Wita yang masih basah. "ooh... Kak
Wita sayang...aah...", "ahn...iya...", "aku... Mau main
lagi...ouh..." Ardian memulai aksinya menyetubuhi Wita. Wita dan Ardian
makin asyik bersetubuh, wita menurut dan menikmati karena penasaran, Ardian
beraksi dan terpuaskan demi hasrat seksnya. Entah sampai jam berapa mereka
bercumbu, besetubuh, dan bercinta. Entah memang hanya menganggap hubungan
mereka kakak adik, atau lama lama mereka jadi pasangan mesrah.
permisi kakak2 numpang promo ya
ReplyDeleteyang suka main poker dan domino online, mari gabung di sini bersama kami di www.saranapelangi.com. kini hadir dengan 7 permainan yang dapat dimainkan dalam 1 website. dapatkan jackpot hingga ratusan juta setiap harinya. gak mau kalah teruskan main poker dan domino online ? ayo buruan gabung bersama kami di www.saranapelangi.com
Saranapelangi.com adalah satu - satunya Website Dengan Player VS Player Tanpa Menggunakan Bot (tanpa ROBOT) 100% Fair Play!!!
Hot Promo Dari SaranaPelangi!!!
*Bonus Rollingan Sebesar 0,5%
*Bonus Refrensi Sebesar 20%
Tunggu Apalagi?!, Ayo Gabung Dan Main Bersama Kami!!!
Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi kami di www.saranapelangi.com atau melalui android kami.
- BBM : 2B47BB9C
- CALL : +855964972098
- WEECHAT : saranapelangi
- SKYPE : saranapelangi
- EMAIL : saranapelangi99@yahoo.com
- FACEBOOK : saranapelangi99@yahoo.com
WWW.SARANAPELANGI.COM
ARTIKEL MENARIK GAN
ReplyDeleteARTIKEL MENARIK GAN
permisi kakak2 numpang promo ya
ReplyDeleteyang suka main poker dan domino online, mari gabung di sini bersama kami di www.saranapelangi.com. kini hadir dengan 7 permainan yang dapat dimainkan dalam 1 website. dapatkan jackpot hingga ratusan juta setiap harinya. gak mau kalah teruskan main poker dan domino online ? ayo buruan gabung bersama kami di www.saranapelangi.com
Saranapelangi.com adalah satu - satunya Website Dengan Player VS Player Tanpa Menggunakan Bot (tanpa ROBOT) 100% Fair Play!!!
Hot Promo Dari SaranaPelangi!!!
*Bonus Rollingan Sebesar 0,5%
*Bonus Refrensi Sebesar 20%
Tunggu Apalagi?!, Ayo Gabung Dan Main Bersama Kami!!!
Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi kami di www.saranapelangi.com atau melalui android kami.
- BBM : 2B47BB9C
- CALL : +855964972098
- WEECHAT : saranapelangi
- SKYPE : saranapelangi
- EMAIL : saranapelangi99@yahoo.com
- FACEBOOK : saranapelangi99@yahoo.com
WWW.SARANAPELANGI.COM
Agen SBOBET - Agen JUDI - Agen Judi Online - Agen Bola - Agen 988betlink
ReplyDeleteAgen Judi Online
Agen Bola Online
Agen Bola Terbaik
Agen Judi Bola
Agen Judi Kasino
Kans Kepa Arrizabalaga Berlabuh di Real Madrid Terbuka
Carvajal Takkan Lupakan Jasa Zidane Dalam Karirnya
Terus Tambah Koleksi Trofi Jadi Misi Carvajal di Madrid
Suu Kyi: Jangan Belah Myanmar dalam Agama dan Etnis
Pembunuh Bos Kedai Bakmi di Tangerang Ternyata Selingkuhannya