Terik
matahari makin panas, tapi sepertinya tak membuat pak Parno kepanasan, memang
kini ia sedang asyik minum susu segar asli dari buah dada Asti. "mmm...
mm... sluurp...aah... Susu kamu memang bikin seger ya ti", "aahn...
iya pak...", "hehe... makasih ya... kamu hari ini istirahat saja
Asti, tugas kamu besok saja saya kasih", "ooh, begitu ya pak",
"iya, kamu saya anter pulang saja sekarang", "ooh, terserah pak
bos saja..." Asti malah diantar bosnya dengan mobil. Asisten pribadi pak
Parno itu memang selalu melayani pak Parno setiap ia mau. "... Asti...
bentar ya... kita nepi dulu", "iya pak...aahn...mmh...pak...",
"hehe... saya minum susu lagi ya Asti...mmmh", "aah... iya
pak..." Asti malah dalam mobil pak Parno kembali dihisap putingnya, dan
diminum susunya. Bukannya diantar pulang, Asti malah ditelanjangi, lalu mulai
disetubuhi oleh pak Parno. Asti hanya menurut, ia rasa semua itu memang tugas
Asisten pribadi. "aahn... ooh...", "mm...sluurp...mm... "
entah berapa menit Asti asik digenjot memeknya dan susunya diminum terus.
Setelah
puas pak Parno mengantar Asti pulang. "makasih pak... aduh pak, lupa...
tadi kan saya bawa motor", "ooh, ya udah nanti biar saya suruh orang
anterin motor kamu", "oh iya pak terima kasih..." Pak Parno
meninggalkan Asti yang sudah lemas sampai dirumah. Asti pergi membersihkan
diri, setelah itu membereskan rumahnya. Setelah itu ia kembali kedalam rumah
dan bersiap untuk istirahat. "Asti...", "iya... ooh mas
Tresno", "itu motor kamu ti, tadi pak bos yang nyuruh anterin",
"ooh iya makasih ya", "iya... kamu... habis ngapain ti?",
"habis urusin rumah, habis ini istirahat maunya", "ooh... wah
kok hujan...", "aduh, mas Tresno, mau nggak bantuin Asti beresin
jemuran?", "ooh iya iya..." gerimis, lalu menjadi hujan, Asti
dan Tresno sibuk memasukan jemuran kerumah, memang belum kering semuanya. Tresno sedari tadi sibuk mengintip pakaian
Asti, dilihatnya buah dada berayun saat Asti sibuk memindahkan jemuran.
"... udah ini ti", "iya mas, duh ujan deras" Tresno makin
melongo, ia lihat tubuh Asti hampir basah kuyub kena hujan. "Asti... kamu
basah semua tuh", "wah iya, mas Tresno juga", "kamu ganti
baju aja", "bentar ya..." Asti pergi ganti baju, tapi Tresno
mengikuti untuk mengintip. Asti ternyata bingung, karena kini ia hanya bisa
memakai tanktop dan rok mini, pakaian lain belum kering, yang sudah kering
belum disetrika. "mas Tresno nunggu hujan reda?", "iya... wah
Asti...", "kenapa mas?", "gak dingin... pake itu...",
"dingin sih mas, tapi gak ada yang lain", "ooh... gitu ya...
hehe...", "mas Tresno, Asti kekamar dulu ya, ngantuk soalnya",
"ooh iya..." Asti pergi kekamar, tak lama Tresno kehilangan kendali
dan ikut kekamar Asti. "selimut kamu belum kering ya ti?", "eh
mas Tresno... iya... duh dingin ya...", "hnm, aku temenin tiduran ya,
biar gak dingin", "hmm, iya deh mas" Tresno langsung ikut
tiduran dikasur, ia peluk Asti, buah dasa Asti jadi tergencet. Tresno juga
bergerak terus, ia menggesekan tubuhnya dengan Asti. Tresno tersenyum saat bisa
melihat sesekali puting Asti itu. "aah... mas...", "kenapa Asti?
udah anget kan?", "iya mas, tapi...itu susuku keluar" Tresno
melirik kebuah dada Asti, dan susu menetes dari puting Asti. "wah...
Asti..." Asti malah mencopot tanktopnya, agar tidak kebasahan oleh susu.
"hmmh... aahn... mas Tresno...", "hehe... susu kamu kan anget
Asti... kan kalo keluar kamu ikut anget..." buah dasa Asti diremas tangan
Tresno, susu keluar makin banyak dari puting Asti. "aah...
iya...mmh", "aku minum ya ti...mmp...mmm...sluurp...mmm" Tresno
mulutnya menyambar puting Asti, dihisapnya susu hangat saat dingin diluar sana.
"aahn...mmh...", "mm...sluurp...mmm... Asti, sini deh tangan
kamu...", "iya... ini kok anget mas?", "iya, anget kan?
kocokin aja, biar tangan kamu anget juga....ooh" Asti dipandu oleh Tresno,
kini tangan janda muda itu mengocok penis Tresno. Tresno senang sekali, untung
ia yang disuruh bosnya mengantar motor Asti. karena tadi sudah diperkosa
bosnya, Asti jadi mudah terangsang saat digrayangi Tresno kali itu.
"mmh...aahn... ooh... ", "mm...sluurp...mm...", "uuh...mmmh...aaah!"Asti
mengerang keras, janda itu klimaks, Tresno lalu mengecek isi rok mini Asti,
janda muda itu tak pake celana dalam, dan tangan Tresno basah cairan hangat.
"wah... tuh anget dibawah ti...hehe...", "iya...aah... mas...
itu...nngh" Tresno menggesekan jarinya kevagina Asti, kini sambil nyusu,
ia gesek memek janda, sambil penisnya dipuaskan jari jari Asti. "mm...sluurp...mmm... sini Asti..."
Tresno mengangkat paha Asti, pria itu lalu menyiapkan batang penisnya, ia
sodokan kevagina Asti. "Aaahn! auh...mmh..ooh...", "wah... ini
baru anget Asti, kita gak bakal kedinginan...mmh...ooh..." Asti makin
mendesah, saat Tresno mulai mengasah penisnya dengan digesekan maju mundur
divagina hangat Asti. "nngh...eih...aaahn...", "kamu gak bakal
kedinginan...aah...mm....sluuurp...mm... mmm... susu kamu nih coba ti..."
Tresno memandu Asti agar menghisap puting susu janda muda itu sendiri.
"mm...mm...mm...", "iya minum terus ti, susu kamu segar ya?
sambil disodok gini ya ti...aah..." sleeb sleeb sleeb, Tresno menggenjot
memek basah Asti dengan hebat, Asti sampai wjahnya basah oleh susu yang
menyembur dari puting di buah dada bergoyang itu. Asti terus disetubuhi, beluk
ia istirahat, siang dientot dimobil, kini mau tidur diperkosa lagi. Beberapa
menit Asti terus disetubuhi Tresno, janda muda itu terangsang dan jadi ikut
menikmati. "aah...mmh...mas...aah...ooh", "Asti...uuh..."
Tresno kini mengocok penisnya didepan Asti, Croot crot croot, hujan sperma
ditubuh Asti. "ooh... aah... lega... nah... gini kan... tubuh kamu hangat
Asti...","aah... iya...", "kamu tidur gini aja deh...
hehe..." Asti masih lemas mengumpulkan tenaga, Tresno sudah pergi saja.
Setelah sadar, Asti memilih istirahat, tak lama ia tertidur masih dalam kondisi
setelah ngentot.
Malamnya
Asti terbangun, ia lihat sudah lewat jam 11 malam. Asti lalu pergi membersihkan
diri, dan mencari pakaian lain. Asti merasa lapar, ia memilih pergi keluar,
karena ia memang tidak ada makanan dirumah. Asti pergi membeli makanan diluar.
"Wah... Asti...", "pak, nasi gorengnya masih ada?",
"udah habis kayaknya, ini mau pulang", "yah..." Melihat
Asti yang montok nan menggoda, pria itu jadi tertarik. "ini masih ada satu
kok, cuman gas elpijinya habis, kalo... saya masak dirumahnya Asti mungkin
bisa", "wah... ya udah pak, masak dirumah saja", "ooh,
hehe... mari..." Gerobak nasgor dibawa kerumah Asti juga. Tak perlu lama
Asti mengajak pria ifu masuk, lalu segera pria itu sibuk memasak nasi goreng.
"ini udah jadi Asti", "terima kasih pak", "ayo dimakan
keburu dingin", "iya pak..." Asti mulai makan, memang ia lapar
sekali. Pedagang nasi goreng tadi kini duduk disebelah Asti, pria itu nafu
ingin mengganggu Asti. Pria itu mendekat, tangannya berani menjelajah,
dielusnya paha mulus Asti itu. "pelan aja makannya ya ti... hehe...",
"iya pak...mmm", Pria itu bahkan sangat dekat dengan Asti, kini
bahkan berani mengelus elus buah dada Asti. "kok nggak pake beha
Asti?", "hmm... baru ganti baju... keburu ketempat bapak tadi jual
nasgor", "ooh... gitu ya...sip..." Pria itu makin nafsu saja, apalagi
Asti tak merasa terganggu saat tubuhnya digrayangi. Pria itu malah kebawah meja, ia kini ada
didepan Asti. "pak... kok dibawah?", "gak papa... kamu lanjut
makan aja", "iya pak...mm" Asti makan dengan Santai, saat pria
mesum dibawah meja sibuk mengelus tubuh Asti. Pria itu tangannya masuk ke baju
Asti, sibuk sekarang meremas buah dada besar janda muda itu. tak lama Asti
selesai makan, "udah makannya Asti?", "sudah pak" pria tadi
keluar dari bawah meja, kini duduk disebelah Asti. "habis makan mending diem
dulu ya ti", "iya pak", "ti... boleh nggak aku pangku
Asti?", "buat apa pak?", "mmm... itu... dingin ti",
"ooh, boleh pak" Asti berpindah, kini duduk dipangkuan Pedagang nasi
goreng tadi. "hehe... iya gitu... aku pijitin ya ti", "iya
pak...aah..." Pria itu langsung mengelus paha Asti, kemudian juga bokong
montok Asti. Asti memang diam saja, saat kini pria itu membuka baju Asti dan
meremas buah dada janda muda itu. "... wow... wah... keluar susunya"
saat pria nakal itu memencet puting Asti, air susu menetes keluar.
"aah...mmh", "Asti, itu gelasnya deketin sini, diisi susu kamu
ya... kan kamu belum minum juga", "oh... iya pak...hmmh" Asti
memegang gelas, diarahkan dibawah putingnya, kini Pria nakal itu sibuk memerah
susu keluar dari puting merah muda milik Asti. susu menyembur, mengisi gelas
yang dipegang Asti. Pedagang nasi goreng itu senang sekali, sambil memerah susu
janda, ia juga bisa merasakan penisnya tegak mengerang diselangkangan Asti.
"itu sudah banyak Asti... silahkan diminum", "iya pak...mm...mmh"
segera Asti meminum susunya sendiri. "nah... kalo udah, Asti pegang lagi
gelasnya, yang kanan kan belum, aku juga belum minum loh, hehe...",
"aahn... iya pak..." Asti menurut, ia pegang gelas, ditempatkan
dibawah puting kanan, lalu puting susu Asti dipencet dan diperah lagi.
"hehe... bentar Asti, berdiri bentar ya... nah... duduk lagi
ya...uuh", "aah... mmh", "bentar aku masukin...ooh...
nah... ginikan kamu biar gak jatuh dari pangkuan ku...ooh" malah kini Asti
merasakan lagi ada penis tegak mengisi vaginanya. Pedagang nasi goreng tadi
kini memerah puting kanan Asti, sambil ia rasakan penisnya mempenetrasi vagina
Asti. Pria itu senang sekali, duduk saja bisa menggesek memek Asti yang
dipangkunya itu. "aah...aah...mmh", "hehe... udah penuh
gelasnya...sini aku minum susunya...mmm...mmm... wah enak ya...",
"iya...saya berdiri ya pak... ", "iya.. eh kamu berdiri disitu
aja, sambil nunduk... nah", "pak itu...aahn!" Lagi nungging,
Asti malah merasakan vaginanya dihantam penis tegak lagi. "ooh...
mmh...aah..." Pedagang nasi goreng itu melanjutkan Aksinya, kini ia lebih
leluasa menggerakan penisnya maju mundur menggesek vagina Asti.
"aahn...aahn...auuh... aaah..." Asti hanya berpegangan pada meja
diruang makan itu, saat pria nakal menusuk vaginanya dari belakang. tengah
malam Asti malah diperkosa lagi, kini oleh pedagang nasi goreng.
"oh...Asti... mh...uuh" "aahn... pak...aah..." pria tadi
merasa lega, ia tarik penisnya keluar lubang kenikmatan, lalu ia pergi kekamar
mandi, croot croot crot, ia buang spermanya. saat kembali menemui Asti, janda
muda itu duduk sambil menggelinjang. saat Asti sudah mulai tenang, pria tadi
sudah berpakaian dan berpamitan, "Asti saya pulang dulu ya",
"tadi nasi gorengnya saya belum bayar", "gak usah, gratis, hehe...",
"wah makasih pak" Pedagang tadi pergi setelah puas menikmati Asti.
Asti kemudian pergi kekamar, langsung ia tidur saja, lelah ia sehari ngeseks
tiga kali.
Agen SBOBET - Agen JUDI - Agen Judi Online - Agen Bola - Agen 988betlink
ReplyDeleteAgen Judi Online
Agen Bola Online
Agen Bola Terbaik
Agen Judi Bola
Agen Judi Kasino
Kans Kepa Arrizabalaga Berlabuh di Real Madrid Terbuka
Carvajal Takkan Lupakan Jasa Zidane Dalam Karirnya
Terus Tambah Koleksi Trofi Jadi Misi Carvajal di Madrid
Suu Kyi: Jangan Belah Myanmar dalam Agama dan Etnis
Pembunuh Bos Kedai Bakmi di Tangerang Ternyata Selingkuhannya