"Iya, kamu kan sudah lama tidak
menemui anakmu itu Asti", "Iya paman, aku mungkin terlalu sibuk
bekerja", "ya mungkin kamu bisa ijin beberapa hari", "wah,
betul paman, ya kalau begitu besok saya coba ijin", "nah, setelah itu
kamu brangkat sama aku ya", "iya paman" Malam itu Asti sudah
kedatangan tamu, pamannya dari kampung sana. Asti diminta untuk pulang kampung,
sesekali menemui anaknya itu. "ya sudah, kamu mau mandi Asti?",
"oh iya, sampai lupa, haha" Asti memang sedari tadi hanya memakai
handuk yang menutupi buah dada besarnya sampai kelutut. "ya sudah sana
mandi, saya tidur dulu ya", "oh, iya paman" Asti segera pergi
mandi, dan pamannya itu pergi kekamar. Pamannya Asti sempat heran, Asti benar
benar berubah dari beberapa tahun lalu saat mereka sempat bertemu. Kini Asti
begitu menggoda, janda muda itu terlalu menggairahkan untuk dipandang. Beberapa
puluh menit berlalu, Asti sudah selesia mandi. saat ia sampai dikamar, pamannya
sudah tertidur. Asti segera berganti pakaian menggunakan dasternya, lalu ia
pergi kedepan untuk menonton televisi. Beberapa jam berlalu kini Asti juga
mengantuk, ia kemudian menuju kamar, tanpa pikir panjang ia tidur disebelah
pamannya itu.
Tepat tengah malam, pamannya Asti
terbangun, dan yang pertama ia lihat buah dada montok Asti yang hampir tumpah
keluar dasternya. Pria itu jadi melek seketika, makin ia lihat, makin menggoda
saja buah dada itu.