Hari selanjutnya, Puput bekerja
seperti biasa diwarung bu Siti, melayani para pembeli. Sorenya saat setelah
menutup warung ia dipanggil Seno. "mbak puput", "eh iya
Seno?", "bisa minta tolong?", "minta tolong apa?",
"bantuin seno ngerjain PR", "ooh, iya boleh", "tapi
dirumah temenku", "ooh, ya udah ayo", "bu, aku kerumah
Hildan ya, sama mbak puput", "iya, maaf ngerepotin put",
"gak papa kok bu..." Puput kemudian berjalan bersama Seno menuju
rumah Hildan. Seno sudah sedari tadi sibuk memandangi tubuh Puput, buah dada
yang kemarin ia nikmati itu seperti memanggilnya untuk kembali dihisap. Duag!,
Seno menabrak pembatas jalan, "Seno, kalau jalan itu liat kedepan, jangan
liat buah dadaku, hehe", "aduh, iya mbak maaf" Seno tersenyum
malu, ternyata puput sadar Seno mengincar buah dadanya. Setiba dirumah hildan,
Seno segera mengajak Puput masuk. "Hai Hildan", "hei Sen, itu
siapa?", "ini mbak puput, dia bantuin kita ngerjain PR",
"Kenalin, aku puput", "saya Hildan mbak, hehe", "Gih
PRnya dikeluarin" Dirumah Hildan itu, mereka segera mulai mengerjakan PR
itu. Puput dapat dengan mudah membantu mereka berdua, Seno dan hildan lebih
sibuk bertanya, juga melihati janda muda itu. "Udah selesai, wah cepet ya",
"iya, kan dibantu mbak puput", "hehe, iya iya..." Senyum
indah puput membuat Seno tak tahan, anak SMP itu kembali memeluk Puput,
kepalanya disenggol senggolkan kebuah dada Puput. "mbak puput, minum susu
lagi dong...", "heh, Seno, nakal yah.." Hildan hanya bisa heran,
melihat Seno sibuk mengelus kepalanya dibuah dada Puput, dan janda muda itu
malah tersenyum saja. "hmmh... Hildan, kamu lagi sendiri kan?",
"iya Sen, napa?", "nah, kamu mau minum susunya mbak Puput juga
gak?", hildan sempat terkejut, masak perempuan muda itu sudah bisa
menghasilkan air susu", "Bentar ah Seno, belum dilepas juga...iih,
haha" Seno sudah meremas buah dada Puput dari luar bajunya.
"Ayo
mbak, haus nih, kan Prnya, udah, minumnya belum", "iya iyah, bentar
dong" Puput lekas melepas baju dan BHnya, buah dadanya itu kembali
terlihat dimata Seno, juga Hildan yang tercengang. "yeey, gemes deh
mbak", "Aduh Seno, katanya mau minum cucu, kok buah dadaku diremes
remes gitu? tuh susunya udah keluar" Seno sibuk meremas kedua gundukan
indah didada Puput, tak lama air susu sudah keluar dari puting merah muda Puput
itu. "iya mbak, aku minum yah, mm...mm...cup...mm ...slruup...mm"
Mulut Seno sudah sibuk menghisap puting Kiri milik Puput itu, "pelan aja
Seno, nanti kalau habis nyesel kamu, hehe", "cep...mm...slruup...
mana bisa habis...mm...slruuup", "ya kalau kamu nakal gitu, aaahn, eh
Hildan, mau minum juga?" Puput yang buah dada Kirinya digrayangi dan
dihisap putingnya oleh Seno itu tersenyum manis kepada Hildan, temannya Seno
itu jadi tertarik. "mm... beneran nih mbak?", "iyah, sini sini,
yang Kanan belum diisep" Hildan mendekat, lalu memberanikan diri menyentuh
buah dada puput itu, waw, memang kenyal dan tampak menggiurkan. "Ayo
Hildan, isep putingku yah, Aduh Senooo, aaahn... " Hildan lalu membuka
mulutnya, hap, ia melahap puting merah muda Puput, segera ia jilati dengan
asyik, lalu saat ia menghisap puting itu, "sspp...mmh!... manis mbak
susunya...slruup..mmm" Hildan kini juga mulai menikmati buah dada milik
Puput itu. Decap mulut Seno dan Hildan meramaikan rumah yang sepi itu. Puput
tampak menyadari, saat dua orang anak SMP menghisap putingnya, rasanya begitu
hebat, rangsangan yang ia dapat membuatnya cepat basah. Puput merebahkan
tubuhnya dikarpet itu, kedua buah dadanya masih diremas dan dihisap putingnya,
air susu mengisi mulut anak anak SMP itu.
"Slruup..slruup...aaah...slruup", "mm...cep...mm...
ssp...slruup...mmm" Hildan dan Seno sudah tak bisa berhenti menghisap air
susu dari sumbernya. "Aaahn...ouh...uuh" Puput hanya bisa merem
melek, sambil menggesek gesekkan kedua pahanya, vaginanya pasti sudah basah.
"Slruuup..mm...aduh!" croot croot, Hildan menumpahkan spermanya
dicelana dalamnya, "loh, Hildan udah keluar ya?", "aduh iya
mbak", "Sini celana dalam kamu" Hildan kemudian melepas celana
dan celana dalamnya, Puput lalu mengambil celana dalam Hildan, bagian yang
basah dicelana dalam itu ia gesek gesek kan dibuah dada Kanannya. "mbak,
kok digesek gitu?", "iya Hildan, buat lulur, aahn...aduh nanti
ketahuan mama kamu... biar aku bersihin celana dalam kamu..mm" Puput
menjilati celana dalam hildan, juga menghisap sperma yang masih menempel
dicelana dalam itu. Hildan yang heran itu penisnya sudah berdiri lagi.
"Slruup...mm...sluuurp... wah hildan udah keluar aja" Seno masih
sibuk menghisap buah dada kiri milik Puput. "aahn... ini aku bawa aja
celana dalam kamu Hildan, kamu pakai yang baru ya nanti, ooh", "iya
mbak", "Eh, Sini penis kamu Hildan, ini masih ada spermanya"
penis Hildan itu dipegang oleh Puput, lalu dikepala penisnya dielus eluskan
dibuah dada kanan milik janda muda itu. Hildan heran dan juga merasakan nikmat,
buah dada kenyal itu membuat geli penisnya. "nah, gini bagus, aduh masih
ada...oohm..." Puput melahap penis Remaja Hildan, membuat anak Itu
mendongakan kepalanya keatas, "aduh, auh... mbak..ooh", Puput
ternyata merasakan nikmatnya sperma, ia menjilati ujung penis hildan, menikmati
sisa sperma yang tadi keluar, "mm...mm...cup..mm... Hildan, penis kamu aku
emut ya, mau minum sperma kamu...mm", "oooh, iya mbak...aaahn",
Hildan Kini duduk diatas kepala Puput, dan penisnya terus dikulum dengan
nikmat. Sungguh adegan panas itu luar biasa menggairahkan. "slruup...mbak
puput, aku keluarin di buah dada kiri sini ya",
"mm...mm...hiya...heno...mm" Croot croot, Seno menumpahkan sperma
dari penisnya dibuah dada milik Puput. "ooh...wah, banyak ya Seno, sini
penis kamu...oohm" Kini gantian penis Seno yang dinikmati oleh puput, Seno
merasakan nikmat yang baru. Kedua penis anak SMP itu sekarang ditahan oleh
tangan Puput. "ooh...mm...mm...slruup...aah... mmh", "udah mbak,
Seno mau masukin dibawah yah..", "ooh, iya iya" Puput lalu
membalikkan badannya, janda muda itu mengambil posisi nungging. Seno langsung
melepas semua pakaiannya, lalu penis tegaknya sudah disiapkan dibibir vagina
Puput yang basah. "Aku masukin mbak..mmh...oooh!", "aaahn!
Seno...oouh!" Seno kembali menikmati vagina basah yang masih sempit milik
Puput itu. "ouh.. Hildan, depan sini kamu...ooohm!" Penis Hildan
kembali masuk dimulut Puput itu. Janda muda itu benar benar semangat, Kini ia
sudah dipenetrasi dua penis remaja sekaligus. Seno sudah asyik menggoyang kan
penisnya, sungguh nikmat mengobok obok vagina Puput yang menggairahkan itu,
"Aaah... mmf... ooh", "mm...mm...mm...oooh", "mbak
puput, aduh..oooh" 3 orang dirumah itu sibuk mendesah, saat mereka sudah
asyik bersetubuh. Tubuh Puput itu kini bergoyang maju mundur, bergantian
dipenetrasi penis dua remaja itu, mulut dan vaginanya terus digesek penis anak
anak SMP itu, adegan threesome itu tampak sudah ingin dipraktekan oleh Puput,
ternyata begitu nikmat. "oohm...mm...mm...aaahn...mmh", "mbak
puput, oouh" Seno tergila gila pada Puput, kini bokong montok janda muda
itu juga ikut diremas remas, sembari vagina sempitnya digesek terus oleh penis
Seno. Hildan memegang kepala Puput, agar lebih mudah perempuan itu mengulum
penis anak SMP itu, "ooh... luar biasa mbak",
"hmmh..mm...mm...uuh...aaahn...mm" Puput mendesah keenakan,
dipenetrasi dua penis sekaligus memang luar biasa. Beberapa menit terus
beraksi, Puput membuat dua anak SMP itu segera klimaks, "mbak, aku gak
kuat", "aku juga, aduh" Seno mencabut penisnya, lalu diletakkan
diantara bokong montok Puput, Crooot crooot croot, SPerma dari penis Seno
membasahi punggul Puput, Hildan tampak sudah mengisi mulut Puput dengan sperma
juga. "oohm...mmh...gleegh...mmaaah...uhuk...mm", "Aduh maaf
mbak, itu punyaku tumpah dipunggungnya mbak Puput", "hnnh...gak papa
Seno, hmmh... spermanya Hildan enak yah, hehe", "hmmh... makasih mbak
Puput", "iya, kamar mandi dimana Hildan?", "itu disana
mbak", "aku kesana dulu yah" Tubuh Puput bergerak perlahan
menuju kamar mandi, dua anak SMP yang sudah puas itu tampak beristirahat sambil
mengenakan pakaiannya. Setelah membersihkan dirinya, puput mengenakan pakaian
lagi, lalu pergi pulang, "Hildan, aku pulang dulu ya", "iya,
makasih mbak puput" Seno dan puput pulang meninggalkan rumah Hildan.
"Seno, kamu suka banget kayaknya sama buah dadaku", "anu... itu
mbak... aku...", "hehe, gak papa kok, kamu udah bantuin aku juga
kok", "hehe, iya mbak", "ya udah mbak puput pulang
dulu", "makasih mbak pupuut" puput segera pulang, ia sudah
merasa puas setelah bersetubuh dengan dua anak SMP itu.
Malam itu, Puput sedang bersantai
dirumahnya, baru selesai dari kamar mandi, terdengar suara orang mengetuk pintu
rumahnya, setelah dibuka, ternyata itu Dokter Joko. "Wah, Dokter...",
"malam mbak puput", "tumben, ada apa ya? kok dokter tau alamat
rumah saya?", "anu, saya tadi lewat sini, terus ada yang bilang ini
rumah mbak Puput, terus saya..." Puput tau, pria itu juga ingin menikmati
tubuh indahnya itu, "oh, mau ngasih tips ya dok? silahkan masuk",
"oh, iya itu..." Dokter itu lalu masuk kerumah Puput. Puput saat itu
memakai baju tidur saja, paha mulus dan buah dadanya bisa diterawang dari
pakaian itu. "jadi ada tips apa dok?", Puput berbincang bincang bersama Dokter joko
itu, janda muda itu sedikit mengambil posisi yang menggairahkan, ia
mempertontonkan vaginanya, iya, puput tidak memakai celana dalam, janda muda
itu duduk sambil membuka selangkangannya, membuat dokter joko tidak fokus.
"... nah itu mbak, sebagai info saja sih", "wah, infonya bagus
ya dok... hoaahm... saya kok udah ngantuk ya dok?", "Oh, ya mbak
puput tidur saja, saya bisa...", "loh dokter jangan pulang, temenin
saya yaah" Dokter itu berusaha menyimpan kegembiraanya, tapi Puput sudah
tau hal itu. "oh, anu, itu...", "Sini pak, kekamar saya saja...
sambil cerita juga boleh..." Puput segera pergi kekamarnya, dokter joko
tampak malu malu menyusul janda muda itu. Puput sudah merebahkan tubuhnya
dikasur, pria yang sudah mulai resah itu mulai bingung. "sini dok,
disebelah saya..." Dokter itu lalu duduk disebelah Puput, tampak malu malu
mau. "Saya masih bingung dok, kan kalau sperma dibuat lulur dibuah dada
bagus, kalau buat diwajah atau di perut gimana dok?", "oh, sama kok
hasiatnya mbak, buat mempercantik diri juga", "gitu ya dok? hmm...
saya belum coba yang itu dok" Dokter Joko makin bingung, ia mulai
mengambil tindakan. "Kalau mau... mbak Puput bisa...", "iya dok,
tolong kasih spermanya dokter dong", "aduh, anu mbak...",
"belum dikeluarin ya dok? mari saya bantu dok" Puput tiba tiba
membuka celana Dokter itu, dan penis milik pria itu tiba tiba mendongak tegak
keatas, sudah minta dikocok ternyata, "aduh, mbak puput...",
"ini udah siap penisnya dok, sebentar ya..." Puput langsung mengocok
penis itu dengan tangannya, membuat Dokter joko mulai gembira. Tampak Puput
melihat pria yang penisnya dikocok itu mulai keenakan, janda muda itu
tersenyum, "kok belum keluar dok?", "ooh, itu mbak, memang perlu
menunggu, tapi kalau...", "oh iya dok, coba saya emut
saja...oohm...mm...mm", "aduh mbak... ooh" Puput langsung
melahap penis tegak, itu dijilat dan dikulumnya penis dokter itu, membuat pria
itu menggelengkan kepalanya. "mm...mm...mm...helum heluarh
dok..mm...mm..slruup..mm..." Makin lama Puput mempercepat aksinya mengoral
penis dokter joko, tak lama pria itu sudah tak kuat, "aduh, itu mau keluar
mbak", "mm... oke dok, oooh!" Puput mengeluarkan penis dokter
itu dari mulutnya, lalu croot croot sperma menyembur menyiram wajahnya, "ooh,
wah, mm... banyak juga dok...mmh" Puput lalu meratakan sperma itu
diwajahnya, Dokter Joko heran bercampur takjub, "ooh... maaf mbak
puput", "loh, saya malah senang dok, aduh, saya lupa belum memerah
air susu saya dok, aduh", "oh, itu mbak, ya sudah...",
"dokter joko bisa bantu saya? tolong...aahn" Dokter itu tiba tiba
sudah mengeluarkan buah dada milik puput itu dari baju tidurnya, lalu diremas
remas dengan penuh kenikmatan, "wah, sepertinya masih banyak isinya mbak,
saya hisapnya, mm....mm...cep...ssspp...mm...sluurp" puting merah muda
milik Puput itu sudah dihisap lagi, kini oleh dokter Joko itu, air susu kembali
dinikmati oleh dokter itu, memang tak ada kenikmatan lain yang menandingi momen
ini. Dokter itu sudah sibuk menghisap puting Puput dengan mulutnya yang
bergerak dengan asyiknya, air susu tak disimpan dimulutnya, langsung diteguk
dengan nikmat. "aahn...ooh...dok...hmmh",
"Slruup..slruup...ssp...mm...aah...mm" Dokter itu lalu berpindah
keputing kanan Puput, pria itu ahli sekali menghisap puting wanita, tampak
Puput sampai terangsang, "aahn...oh...oh... terus dok...ooh"
Mendengar desahan Puput, dokter itu makin semangat. Puput menyadari, kini
sambil menyusui pria itu, vaginanya sudah basah juga. Beberapa menit asyik
minum susu dan juga meremas buah dada Puput, Dokter Joko tampak ingin segera
menyetubuhi perempuan mempesona itu. "mm...slruup...gleeg...aah...",
"aahn... kok sudah berhenti dok?", dokter itu melepas semua
pakaiannya, Puput reflek ikut membuka pakaiannya, mereka berdua segera
telanjang bulat. "mbak puput, saya...", "iya dok, udah ayo, udah
gatel lubang saya ini...mmmh", "oh, kalau begitu saya isi
ya...", "iya dok..." Dokter itu lalu sudah tiduran disebelah
Puput, janda muda itu dimiringkan tubuhnya, lalu dokter itu ikut mengambil
posisi, setelah merapatkan tubuhnya, penis tegak milik Dokter itu ditancapkan
divagina Puput, "Aaahn!...ouh!" Penis dewasa itu membuat Puput
takjub, rasanya jauh berbeda dengan dipenetrasi penis anak SMP.
"ooh...mmh...uh" Dokter itu mengangkat satu paha Puput keatas, dengan
begitu, kini penisnya bisa menggesek vagina janda muda itu dari samping dengan
begitu nikmat, dinding basah nan hangat dilubang itu membuat sensasi nikmatnya
bersetubuh. penis yang bergerak keluar masuk itu sudah membuat puput mendesah
keenakan. "ohooh...hmmh... enak dok, terus dok...oooh!" Dokter itu
jadi semangat, Puput begitu antusias. Sambil kini memegang buah dada Puput dari
belakang, Pria itu terus menyetubuhi janda muda itu. Sodokan hebatnya membuat
tubuh puput bergoyang goyang, kasur itu menjadi saksi aksi persetubuhan nikmat
itu. "ooh... mbak puput...hmmh", "aahn...ssh...ouh... puasin
saya dok...aaahn" Dokter Joko mempenetrasi Puput dengan hebatnya menit
demi menit, ia sungguh gembira. "oooh... ini saya udah gak kuat
mbak", "ooh, sini pak..." Penis itu dikeluarkan dari vagina
Puput, janda muda itu lalu memutar tubuhnya menghadap Dokter Joko, penis tegak
itu menempel diperut Puput, "ooh... mbak puput uuh!" croot croot
croot Sperma menyembur membasahi perut dan buah dada Puput, "oooh... luar
biasa dokter joko ini, spermanya banyak sekali..." Puput meratakan sperma
itu diperut dan buah dadanya. "ooh.. terima kasih mbak Puput",
"iya dok, sama sama...", "kalau begitu... saya", "loh,
disini aja, dok tidur sama saya, kalau keluar jam segini, bisa dihajar warga
nanti, keluar dari rumah saya", "oh, betul juga mbak puput",
"hehe, tidur sama saya saja dok..." Dokter Joko senang sekali, kini
ia tidur dikasur itu bersama Puput, pelukan janda muda itu sangat ia sukai.
Lelap tidur nyenyak mereka setelah bersetubuh dengan nikmat. Paginya setelah
bangun tidur dan berpakaian lagi, Dokter itu sudah segera pulang, saat kondisi
diluar sudah sepi. Puput sedikit heran, dirinya jadi sangat tertarik bersetubuh
dengan laki laki.
Hari itu ia sudah kembali bekerja
diwarung bu Siti. Beberapa pelanggan tampak hiruk pikuk datang dan pergi.
"mbak, susu dong, biasa...", "oh oke oke..." Puput
mendapati pelanggan tetapnya itu sudah datang, pria yang selalu memesan susu
yang sebenarnya dari buah dada Puput itu tampak ketagihan dengan nikmatnya susu
itu. Puput sudah memerah air susunya sendiri sebelum datang kewarung, ia sudah
tau pasti ada yang memesan. "Ini mas", "siiiip", "mas
ini namanya siapa?", "saya Baim mbak", "oh, salam
kenal", "mbak puput udah lama kerja disini?", "udah dua
tahun lah, sejak datang kekota ini", "ooh, memang sama siapa mbak
puput kesini?", "sama suami saya", "ooh gitu...",
"iya, tapi sekarang saya udah jadi janda mas", "loh
kenapa?", "suami saya pergi, soalnya saya pernah keguguran",
"wah kasihan mbak puput ya..." Puput berbincang sebentar dengan Baim
itu, janda muda itu sedikit menyukai pria itu, ia tampak baik dan juga peduli
padanya. Puput sedikit heran, hari itu Baim sedikit lebih lama diwarung, tidak
seperti biasanya. "Kok tumben mas lama disini?", "oh, iya, saya
ambil cuti kerja", "ooh, pantesan", "tambah dong susunya
mbak", "aduh, stok biasanya cuma segitu mas", "yaaah"
puput tak ingin pria itu kecewa, ia kemudian menemui bu Siti. "bu Siti,
saya boleh ijin?", "ijin kemana?", "anu... keluar sebentar,
ada urusan sama mas Baim itu", "ooh, iya iya, gak papa, udah mau sore
juga" Puput lalu menemui Baim itu, "Mas, ayo ikut saya
sebentar", "kemana mbak?", "itu... saya kasih tau,
rahasianya susu buatan saya yang nikmat", "b..boleh mbak,
yuk..." Baim sedikit heran, puput sampai segitunya menanggapi dirinya.
Baim diajak kerumah Puput, dirumahnya itu Baim sudah diajak kekamar. "kok
kekamar sih mbak?", "mau tau rahasia resep susu nikmatku gak?",
"eh, iya deh...", "nih mas, jadi susu yang selalu mas Baim minum
itu dari buah dada ku..." Baim seketika kaget, melompat mundur beberapa
langkah. "m...masak mbak? yang bener ah!", "loh, iya... nih aku
kasih tau deh..." Puput tanpa ragu membuka bajunya, buah dadanya dibiarkan
terlihat oleh mata Baim. Puput sudah langsung memijat buah dadanya, beberapa
kali diremas, crut, air susu keluar dari puting Puput, Baim sudah sedari tadi
tercengang dengan aksi Puput itu. "tuh mas, nih, keluar susunya...",
"aduh, iya deh mbak percaya...", "hehe, mas Baim jadi minum susu
lagi gak?" Puput tersenyum nakal, Baim jadi makin haus saja, ia sudah
resah melihat puting Puput yang meneteskan air susu. "anu... mau sih
mbak", "ya udah sini mas, isep sendiri deh coba..." Baim girang
bingung, akhirnya ia mendekati Puput, lalu mulutnya sudah menghisap puting
Puput itu, "sspp...mm....cep...mm...slruup...wah iya, manis yang khas,
beneran susunya mbak puput ternyata...mm...slruup" Pria itu jadi semangat
menghisap puting Puput, janda muda itu jadi tersenyum gembira. "hehe,
minum yang banyak mas, puas puasin deh, hari ini buah dadaku milik mas Baim,
hehe" Pria itu menikmati surga dunia, buah dada milik Puput kini bebas ia
hisap, air susu yang ia sukai itu memang bersumber dari buah dada bidadari itu.
"slruup...mm...slruup... cep...mm... dari sumbernya makin nikmat ternyata
mbak...mm..." Pria itu terus menikmati air susu Puput, sembari tangannya
juga meremas dan mengelus buah dada janda muda itu. Puput menikmati puting
merah mudanya itu dihisap dan dijilati, ia mengelus rambut Baim itu,
"Aaahn...mmh... terus mas...", "slruup...slruuup...gleeg...aah...mm"
Baim menghisap kedua puting merah muda Puput itu bergantian, memang momen
terbaik tak boleh disia siakan. Puput melihat celana Baim, ternyata ada sesuatu
yang tegak, segera janda muda itu meraih celana Baim, lalu dilepas, dan penis
tegak milik Pria itu dikocok perlahan dengan tangan mulusnya. "sambil
Puput kocok ya mas... biar seru...hehe", "aduh...oooh... mantap
kocokannya mbak...ooh...mm...slruup" Baim sambil menikmati air susu Puput,
juga menikmati kocokan tangan Puput dipenisnya. Beberapa menit itu Baim benar
benar puas minum air susu dari puting merah muda Puput. "mm...aah... udah
mbak... aduh... auuh", "udah mas? sekarang aku yang isep isep
yah..oohm...mm...ssp...mm" Puput tiba tiba sudah mengulum penis Baim, penis
tegak itu dihisap kuat oleh Puput, pria itu jadi kegelian minta ampun,
"aduh...ooh...mbak...auh..." Nikmatnya sungguh tiada tara, Baim
begitu gembira bisa mengenal dan kini sudah asyik berdua dengan Puput. Beberapa
menit dioral penisnya, Baim sudah tak kuat, "aduh, mbak aku mau
keluar...aduh" Croot croot crot, Sperma menyembur, mengisi mulut Puput
itu. "hgghmm...gleeg...mm..uhuk uhuk..ooh... enak spermanya mas Baim,
hehe" Baim heran, Puput suka menikmati spermanya. "huuft, m...makasih
ya mbak Puput", "eh, jangan terima kasih dulu, belum selesai",
"belum selesai gimana mbak?", "vaginaku belum mas Baim isep, kan
penis mas Baim tadi aku isep, gantian dong", Baim heran, juga senang.
"tapi mbak, anu...", "ya udah, gimana kalau sambil mandi, pasti
seru deh, ayo mas" puput mengajak Baim masuk kekamar mandi, janda muda itu langsung melepas pakaiannya juga,
pakaian Baim. "mbak, aduh...", "nah, udah telanjang kan?
yey" byuur, Puput menyiram Baim, "bwah, aduh, mbak puput ini",
"hehe, biar seger mas..." Mereka berdua segera membasahi tubuh
mereka. Baim kala itu hatinya berdesir hebat, melihat tubuh indah Puput yang
sudah basah itu, begitu menggoda. melihat Baim bengong, puput mulai bertingkah.
Janda muda itu tiba tiba membuka selangkangannya, vaginanya dipertontonkan
didepan Baim. "eh, aduh mbak Puput...", "mas Baim... isepin
lubangku...gatel nih...", "aduh mbak.. anu...", "pake nolak
ah, enak asli deh...Aaaahn!" Baim menempelkan kepalanya dibokong montok
Puput, mulutnya sudah menempel dibibir vagina janda muda itu, segera ia
menghisap lubang itu sesuai permintaan empunya. "slruup...mm... wah bener
mbak...seep...mm...slruup... iya enak", "aahn... tuh
kan...ouh...aaahn" Puput lama lama menyadari, memang kalau pria dewasa
lebih hebat hisapannya, Baim tak perlu lama sudah merapat dan menghisap vagina
Puput seperti belum minum seharian. "slruup...slruup...mm...mm",
"aahn... ya itu mas...ahhn... geliii... hiyaahn" Puput begitu
menikmati lidah Baim yang menjilati dinding vaginanya. Beberapa menit dihisap
Puput sudah merasa puas. "aahn... udah mas...", "iya, wah, mbak
puput kayaknya suka diisep isep yah", "kok tau? hehe... mas Baim...
masukin dong penisnya... hehe" Baim geleng geleng sambil tersenyum
gembira, lubang yang sudah ia hisap tadi kini diminta disodok. Segera Baim
mendekat, penisnya disiapkan dipintu masuk itu, "aku masukin ya...",
"iya mas...mm...aaahn!" Penis Baim seketika melesat masuk divagina
Puput itu, sensasi nikmat yang didamba oleh Baim kini terealisasi.
"oooh... nikmat banget mbak", "aahn... iya dong...ooh... punya
puput masih rapet...oooh... ayo mas... genjot aku...aaahn!" Baim terpompa
semangatnya, ia kini segera mempompa vagina janda muda itu dengan penis
tegaknya. Sleeb sleeb sleeb, begitu nikmat yang dirasakan Baim, begitu juga
Puput yang sedari tadi sudah tersenyum sambil mendesah keenakan.
"aahn..ooh...terus mas...sodok mas...ouuuh...yeees...mmmh",
"ooh...mbak puput...uuh...mmmh" Baim menggoyang tubuh Puput dengan
hebat, setiap sodokan penisnya mempenetrasi vagina Puput, suara air dikamar
mandi seketika kalah dengan indahnya suara tabrakan tubuhnya dengan janda muda
itu. "oooh...aahn...mas gendong aku..." Baim lalu menggendong puput,
sambil masih terus penisnya menusuk vagina rapat Janda muda itu. "ooh...
makin asyik ini..uuh" Baim kini menggoyangkan tubuh puput, janda muda itu kini melompat lompat, sambil terus
dipenetrasi vaginanya. "aaahn...ooh... asyik mas...ouh" Begitu
asyiknya mereka bersetubuh, menit demi menit, mereka begitu gembira bisa
bersetubuh dikamar mandi, Baim sudah benar benar gembira, ia juga sudah
klimaks, "mbak... aku... mau keluar...ehmm", "ooh... ayo mas
bidik buah dada ku..." setelah Puput diturunkan, penis Baim dilepas dari
vagina Puput, penis tegak itu lalu dibidikan kearah buah dada puput, lalu
crooot croot crooot, Sperma menyembur membasahi buah dada Puput. "
ooh...makasih mas Baim, hehe", "ooh, makasih juga Puput, kamu yang
terbaik", "ayo mas mandi, keburu malem" mereka berdua lalu
mandi, setelah puas bersetubuh. Setelah mandi mereka berpakaian lagi. Baim
sebelum berpamitan, sudah ditunggu oleh Puput, "mas Baim...",
"iya mbak puput?", "ndak jadi deh, hehe... makasih ya mas",
"iya, makasih juga mbak puput..." Baim kemudian meninggalkan
janda muda itu. Puput mulai menyukai Baim,
pria itu sepertinya cocok dengannya. Puput hanya belum mengetahui, apa Baim
memang nanti akan benar benar bisa bersamanya atau tidak.
Agen SBOBET - Agen JUDI - Agen Judi Online - Agen Bola - Agen 988betlink
ReplyDeleteAgen Judi Online
Agen Bola Online
Agen Bola Terbaik
Agen Judi Bola
Agen Judi Kasino
Kans Kepa Arrizabalaga Berlabuh di Real Madrid Terbuka
Carvajal Takkan Lupakan Jasa Zidane Dalam Karirnya
Terus Tambah Koleksi Trofi Jadi Misi Carvajal di Madrid
Suu Kyi: Jangan Belah Myanmar dalam Agama dan Etnis
Pembunuh Bos Kedai Bakmi di Tangerang Ternyata Selingkuhannya
Agen Judi Online
ReplyDeleteAgen Bola Online
Agen Bola Terbaik
Agen Judi Bola
Agen Judi Kasino
Berita Bola
Berita Bola Terkini
Berita Bola Terupdate
Berita Terkini
Berita Terupdate