"Ruly, ayo bangun...",
"hmmh, iya tante...", Ruly segera bangun, "Sana mandi, haduh
baru bangun udah tegak lagi adik kamu itu Rul", " aduh, m...maaf
tante, namanya laki laki ya gini", "haha, udah sana..." Ruly
kemudian pergi mandi, setelah itu ia segera berpakaian, lalu membantu Tante
Sania yang sudah sibuk merapikan ruang tengah. "Nanti temen tante banyak
gak sih?", "nggak kok, cuman dua aja", "ooh, temen bisnis
juga ya tante?", "bukan, temenku SMA dulu, udah punya anak semua
pasti, haha", Ruly sempat berfikir pasti teman teman Tante Sania itu juga
begitu montok dan cantik. Ruly dan Tante Sania beberapa jam itu sudah sibuk
membersihkan Rumah. "huuff, udah ini tante", "iya, huft, yuk
makan Rul, didekat sini ada warung kan?", "iya tante, yuk" Ruly
dan Tantenya lalu pergi makan didekat rumahnya itu.
"Ruly, besok tante udah harus
pulang loh..." Sedang asyik makan, Ruly harus bersedih, "loh, kok
pulang tante?", "iya, kan udah 3 hari tante Disini", "mm..
iya emang, kasian juga anaknya tante", "kasian kamu juga, haha"
Segera mereka menyelesaikan sarapan mereka, lalu kembali kerumah. Ruly masih
terlihat murung, tentu tante Sania menyadarinya. "Kok sedih gitu sih
Rul?", "m... ndak kok tante", "tenang aja, kapan kapan
tante balik lagi kok...", Ruly memaksakan dirinya untuk tersenyum, padahal
ia tau esok hari sudah tak bisa merasakan nikmatnya bersama tante Sania.
Ruly
lalu duduk dan bersantai bersama tante Sania sambil menonton tv, menunggu teman
tantenya itu datang. Ruly masih sibuk berfikir, apa nanti ia tak bisa menikmati
buah dada montok tantenya itu. Ruly dengan refleknya tiba tiba memeluk tantenya
itu, sambil memegang buah dada montok milik tantenya itu, "Ruly?
kenapa?", "gak papa tante...", "hehe, gak usah sedih Ruly,
tante kan sekarang masih disini juga..." Tantenya itu membalas pelukan
Ruly. Mereka saling menguatkan. Beberapa saat kemudian, terdengar pintu rumah
itu diketuk, Tante Sania lalu pergi kedepan dan membuka pintu, ternyata itu temannya.
"Hai Saniaaa! waah!", "Hey Indriii, wah Tina jugaaaa" Ruly
kemudian melihat, ternyata dua teman tantenya itu juga perempuan, dan yang
membuatnya tercengan, mereka juga semontok dan semenarik tante Sania.
"Wah, kamu makin montok aja Sania...", "kalian juga tuh, yuk
masuk, mereka lalu masuk, dan menemui Ruly. "Wah, ini siapa Sania?",
"Ini Ruly anaknya kakakku", "ooh, salam kenal, aku Indri..
cup", "aku Tina... cup wah, ganteng juga kamu" Ruly seketika
malu, dua orang itu tiba tiba sudah mencium pipinya. "Hehe, salam kenal
juga, selamat datang", "Hehe, Gimana Indri, Tina? kangen banget
deh..." Sania, Indri dan Tina sudah sibuk berbincang bincang, mengenai
pengalaman hidup mereka setelah menikah, Ruly memilih mendengarkan saja, sambil
menonton tv. "...hehe, anakku masih umur 8 bulan, eh Sania kan anaknya
udah gede", "ah masih 2 tahun, tuh si Tina anaknya udah dua
aja", "haha, suamiku kan semangat kalau masalah bikina anak, yang
terakhir masih umur 4 bulan" Ruly mendengar pembicaraan mereka cukup
heran, perempuan seperti mereka ternyata begitu senang membicarakan soal anak
mereka. "... Sania, kok tumben kesini lagi", "ya, pengen liburan
aja...", "...hayo, dirumah gak dapet jatah ya?", "apaan
Ndri, kayak kamu nggak aja", "haha, dasar kalian, tante tante jarang
dipuasin, haha", "eh siapa bilang, aku puas kok", "eeh,
puas gak diturutin?", Sania melirik Ruly, lalu tersenyum, membuat anak SMP
itu sempat tersenyum juga, ia tau maksud tantenya itu.
"haha, udah ah, eh ayo ke
*******!", " ayo ayo, udah lama gak kesana nih", "Hehe, yuk
deh, mm... Ruly mau ikut?", "oh, ndak deh, Ruly jaga rumah
aja...", "ooh, iya deh, eh bentar..." Indri dan Tina sudah
berdiri didepan pintu depan, sedang Sania kembali kedalam lalu berbisik pada
Ruli, "Ruly, panggil temen kamu lagi ya, kalau bisa ajakin yang lain,
nanti malem pesta perpisahan, pasti seru deh!" Ruly melotot, ia begitu
kaget dan senang mendengar kalimat dari tantenya itu. "w..wah, yang bener
tante?", "iyaa, kamu masih mau gak puasin tante?", "Siap tante,
jangan kuatir", "hehe, ya udah tante tinggal dulu ya..." Lalu 3
perempuan itu segera pergi meninggalkan Ruly. Ruly kemudian segera berfikir, ia
akan mengajak Alif kerumahnya, tapi tentu ia juga harus mengajak yang lain.
Ruly sudah pergi kerumah Alif,
sesampai disana, ternyata tampak sudah ada teman Ruly lain juga, memang mereka
hadir diwaktu yang tepat. "waaah,
ini dia, boskuu...", "apaan si Lif, haha", "gimana Rul?
mm... tante Sania masih ada?", "iya, lagi keluar bentar...",
"Nanti bisa lagi gak Rul? hehe" Alif yang menemui Ruly didepan pintu
itu sungguh ingin kembali menikmati buah dada dan air susu tante Sania.
"Tante Sania minta tambah personil", "tam...apa? wah,
gila..." RUly lalu masuk kerumah Alif, dan melihat dua temannya sibuk
bermain PS. "Hey, Bima, Desta...", "hei Rul, mau main
juga?", "ah nggak, anu...", "Bima, Desta, udah
mainnya..." Alif seketika mencabut kabel PS, sehingga dua temannya itu
berhenti bermain. "ADuh Lif, napa sih?", "udah, ayo sekarang
kerumah Ruly" Alif begitu bersemangat, Ruly saja sampai heran",
"Ngapain emang?", "udah, yuk Rul..." 4 anak SMP itu lalu
pergi menuju rumah Ruly, ketika sampai didalam, segera Ruly menjelaskan
kesempatan emas itu. "Gini Bim, Des, anu...", "Ah lama, kalian
mau ikut ngeseks gak?", "Weh! yang bener Lif!", "Iya bener,
sama tantenya si Ruly, montok banget loh tantenya Ruly, terus buah dadanya bisa
ngeluarin air susu", "Waaah! Gila, mau lah!" Bima dan Desta tak
pikir panjang sudah bersorak gembira, Ruly hanya bisa menggelengkan kepalanya,
sambil tersenyum heran. "Iya, tapi nanti ada temennya tante
Sania...", "yang bener Rul? sama sama cantik dan montok kan?",
"iya lif...", "Woow! yees!" Mereka semua lalu sibuk
berbincang bincang, mereka juga harus bersiap, menghadapi momen terbaik itu.
Siang harinya, 4 anak SMP itu segera
tersenyum lagi, ketika pintu rumah Ruly dibuka dari luar. yang pertama masuk
adalah buah dada montok tante Sania, ternyata kini tinggal tante Sania dan
tante Indri. "haai, wah udah lama nunggu ya?", "hai tante,
hehe" Alif sudah cengar cengir senang. "wah, Ruly, temen temennya
juga disini?", "iya tante Indri, mereka mampir", Lalu Tante
Sania membisikan kata kata pada tante Indri, membuat perempuan itu tersenyum
nakal. "oooooh, gitu... hehe, asyik nih" Dua perempuan itu kemudian
pergi mendekati 4 anak SMP itu, diciuminya satu satu, membuat mereka tersenyum.
"Hehe, Waaah, kalian kok keliatan haus gitu ya?", "i...iya tante
haus banget" Alif sudah ngebet ingin melanjutkan aksinya. "mm... Sini
sini, keruang tengah" Mereka semua lalu pergi keruang tengah. Tante Indri
dan tante Sania tiba tiba membuka baju dan BHnya didepan 4 anak SMP itu.
"Ayoo, yang haus yang haus...", "tinggal pilih, satu satu
yaaa..." Bima dan Desta tampak tercengang berat, mereka baru kali ini
melihat buah dada montok dengan matanya sendiri, Ruly dan Alif sudah tanpa
bengong langsung melesat mendekati tante Sania, Ruly sudah sibuk menciumi buah
dada Kiri dan Alif sibuk menjilati buah dada kanan tante Sania. "Heeh, kok
kalian bengong? siniii" Tante Indri menggoda Bima dan Desta, lalu mereka mulai
mendekat, sembari melihati buah dada montok tante Indri. Memang bisa dilihat
buah dada tante Sania lebih besar, namun buah dada tante Indri juga
menghasilkan air susu yang nikmat. "mm...Slruup...mm",
"mm...slruup...slruup" Ruly dan Alif sudah dengan asyik menghisap
puting coklat tante Sania, puting itu ditarik dan dipilin dengan nikmat, air
susu yang menetes semakin deras itu mengisi penuh mulut mereka. "gini ya
tante...mmm", "iya betul Bima,ooh...", "mm...mm...slruup...
wah keluar susunya!", "iya Desta, gih minum yang banyak biar cepet
gede..."Bima dan Desta tak bisa mengungkapkan rasa gembiranya, mereka kini
sudah sibuk menghisap puting coklat muda milik tante Indri. Decap suara mulut 4
anak SMP itu meramaikan rumah Ruly. "bentar ya, sambil tiduran lebih
enak...oooh...", "iya...aahn... sensasinya beda banget ya
Sania..." Tante Indri dan tante Sania sudah merebahkan tubuhnya diatas
karpet, saat buah dada mereka terus dielus dan diremas, serta putingnya dihisap
untuk dinikmati air susunya. Beberapa menit terus 4 anak SMP itu menikmati
hebatnya menghisap air susu langsung dari sumbernya, penis remaja mereka sudah
tegak dan berdenyut hebat.
"aaahn... hei kalian, lepas
pakaian semua ya, nanti kalau basah dimarahin mamamu, haha",
"slruup..mm...iya tante", "slruup...siap tante" 4 anak SMP
itu membuka semua pakaian mereka, penis mereka yang masih lucu itu berayun ayun
karena sudah tak bisa menyembunyikan rangsangan. "Lucunya, sini
sini...", "aduh...oooh...", "wah, enak tante..." Bima
dan Desta kini ada disebelah tante Indri, tangan perempuan itu sudah memegang
penis dua anak SMP itu, dikocoknya perlahan, membuat dua anak SMP itu benar
benar senang merealisasi adegan di film 3gp yang sering mereka lihat. Ruly dan
Alif lebih hebat, mereka sedang menusuk nusuk buah dada jumbo milik tante
Sania, penis mereka yang tumpul bisa tenggelam digundukan kenyal nan berisi
itu. "oooh...aahn...tusuk terus sayang...oouh" 4 Anak SMP itu kini
merasakan nikmatnya melakukan adegan porno disiang hari. "ADuh
tante...aah" Croot croot, Desta menumpahkan spermanya yang menyembur itu
didada tante Indri. "waah, udah keluar aja, kalau Bima...oohmm" mulut
tante Indri tiba tiba sudah mengulum penis Bima, anak SMP itu seketika geleng
geleng keenakan, pengalaman pertamanya itu terlalu indah, Crooot croot, sperma
Bima menyembur mengisi mulut tante Indri. "mmh... gleeg... uhuk...
mm...oooh" Tante Indri menunjukan ekspresi heran dan juga kagum, ternyata
nikmat bermain adegan panas dengan anak SMP. "oooh, geli banget Ruly, aduh
Alif...aahn" Ruly sibuk menusuk nusuk puting tante Sania, penisnya itu
dilumasi air susu milik tante montok itu, Alif masih sibuk menusuk penisnya
dibawah buah dada tante Sania. Tak lama, Croot croot Alif dan Ruly melumuri
buah dada tante Sania dengan seperma mereka, sungguh luar biasa.
"oooh... udah ayo, mau yang lebih
nikmat kan?" Tante Indri dan tante Sania melepas semua pakaiannya, lalu
bersiap memuaskan 4 anak SMP itu. Tante Indri menghadapkan bokongnya kearah
Desta, "Desta... mau cicip memeknya tante gak?", "m...mau
tante...mm...mm..." Dengan cepat desta melesatkan kepalanya menempel
dibokong tante Indri ia mencium bau yang begitu menggairahkan, lidah anak SMP
itu dijulurkan, ia merasakan cairan berlendir divagina tante Indri.
"oooh... jilat terus ya Desta....", "aku juga mau tante..."
Bima ikut ikutan mendekati bokong tante Indri, kini dua anak SMP itu berebut
menjilati dan menghisap isi vagina tante Indri, membuat Tante cantik itu
bergoyang keenakan. Disudut lain, Tante
Sania sudah dipenetrasi duluan, Mulutnya kini sudah asyik mengulum penis Ruly,
dan Alif sudah sibuk menyodok vagina tante Sania. "Woow...oooh... asyik
tante... enak binggo...oooh",
"mm...slruuup...mm...hiya...halih...mm...", Alif tampak begitu keras menyodok vagina
tante Sania, sedang Ruly memegang rambut tante Sania dan mengelusnya, membuat
Tante Sania lebih mudah memuaskan penis anak SMP itu. "mm...tante indri,
aku mau masukin ya...", "aahn...iya Desta...oooh!" Desta tanpa
ragu memasukan penisnya divagina tante Indri, anak SMP itu menggigit bibirnya
sendiri, karena tak kuasa menahan kenikmatan. "Aku juga mau
tante...", "aahn..aduh... bentar Bima...", "Bima yang
bingung mencari lubang itu kemudian memilih masuk dibagian bawah tante Indri
yang nungging itu, lalu buah dada montoknya itu diremas keras, serta digoyang
goyang dengan nikmat. "aahn...mmh...ooh..ssh...hnnh...",
"oooh... enak banget tante...", "ooh... Desta, itu Bima pengen
coba memeknya tante juga...aahn", "ooh, iya deh... aku pindah
aja" Desta mengeluarkan penisnya dari vagina tante Indri, belum sepuluh
detik penis Bima yang tegak sudah dimasukan kevagina tante Indri. "aaahn!
aduh..ouh", "wah, enak tante...mm...slruup" Bima mendapat
kenikmatan doble, ia bisa menyodok vagina tante Indri, plus menghisap puting
tante itu. "Aku iku masuk deh tante...hnnh" Desta memaksakan penisnya
masuk juga divagina tante Indri, dan luar biasanya vagina longgar itu kini
dipenetrasi dua penis anak SMP!. "Aaahn...gila... ouh...kalian ..hnnh
...ouh ...ssh...mmf...aaahn!" tante
Indri tubuhnya bergoyang terus, karena saat ini vaginanya disodok
bersamaan oleh penis Bima dari bawah, dan penis Desta dari atas. Sungguh anak
SMp itu mempraktekan apa yang sudah lama ia ingat dari adegan persetubuhan
difilm bokep yang pernah ia tonton.
"Aaah..oooh..iiih...uh...nnh..aaahn" Tante Sania sedari tadi juga
terus disodok lubang surgawinya, Kini Ruly yang mengisi dan menusuk vagina
tante Sania dengan penisnya, sedang Alif meremas buah dada tante Sania
ketengah, penis anak SMP itu diletakkan diantara gunung besar itu, digerakan
maju mundur, sambil terus meremas buah dada tante Sania. Air susu menetes
kesegala arah, memperindah pemandangan dirumah itu. "Tante
Sania...ooh...aku...ooh" Ruly kini sudah bergerak seperti menggergaji
dengan cepat, penisnya melesat maju mundur menggesek vagina tante Sania yang
basah dan berdenyut hebat itu.
"ooh...Ruly...auuh...ssh...kamu...oooh...super...aaah!". Pesta seks
dirumah Ruly itu begitu ramai. Terlihat jelas tante Sania lebih kuwalahan,
tubuhnya bergoyang lebih cepat dan lebih keras karena disodok dan digesek oleh
dua anak SMP yang sudah handal, sedang tante Indri, Bima dan Desta bersetubuh
dengan asyik karena pengalaman pertama mereka melakukan adegan seks threesome
itu memang berkesan. Beberapa menit itu mereka semua asyik bersetubuh, pesta
seks yang dicetuskan oleh tante Sania itu berjalan dengan baik dan penuh dengan
kenikmatan.
"ooh! aahn...mmh",
"tante aku mau keluar", "aah, aku juga", "aduh, cabut
penis kalian... ooh" Bima dan Desta mencabut penisnya dari vagina tante
Indri, belum diarahkan, mereka sudah klimaks, Crooot crot croooot, Sperma dua
anak SMP itu menyembur membasahi sekujur tubuh tante Indri. "maah, oooh...
hebat sekali kalian...hnnh", "ooh, makasih tante Indri",
"uuh, sungguh senang sekali", "hehe, wah wah, yang sebelah masih
asyik tuh" Indri melihat Sania masih terus disetubuhi oleh Ruly dan Alif,
mereka seperti penikmat seks professional. "Bima, Desta, tante mau mandi
dulu, habis ini mau pulang soalnya...", "oh iya tante",
"eh... mending kalian ikut mandi bareng tante... yuk", "wah,
asyik yuk tante..." Indri, Bima dan Desta pergi kekamar mandi, mereka lalu
mandi bersama, entah bersetubuh lagi atau hanya mengakhiri aksi mereka.
"mm...oooh...aahn" beberapa menit lebih lama tante Sania dipenetrasi
Ruly dan Alif. "ooh, tante aku keluarin ya..ooh" Crooot croot croot
Alif menyemburkan spermanya ditubuh tante Sania. "ooh...aahn... makasih
Alif..ooh", "huuft, Rul masih terus aja kamu?", "iya,
aku...ooh.. masih semangat", "hehe...Alif...aahn...kamu kekamar mandi
juga sana, biar rame...oooh", "wah, oke tante Sania..." Alif
lalu menyusul Bima dan Desta, anak SMP itu mendengar desahan tante Indri juga
didalam. Kini Ruly hanya bersama tante Sania. Ruly lalu memeluk Erat tante
tersayangnya itu. "Tante...aku... cinta tante Sania...ooh",
"aahn...ahh...iya Ruly... tante sayang kamu kok...oooh" Ruly begitu
asyik menyetubuhi tantenya itu, memang ia benar benar ingin mengakhiri
kesempatannya bersama tante Sania dengan penutup yang indah. "Tante...aku
mau keluar..ooh", "keluarin didalem Rul...", "tapi
tante...", "udah, ayo keluarin..ooh... tanda sayang kamu
ketante...aaaaahn!" Crooot croot croot, Ruly menyemburkan spermanya,
mengisi penuh vagina tante Sania. Ruly merasakan ternyata mengeluarkan
spermanya dilubang vagina tante Sania itu lebih nikmat dan juga berkesan.
"ooh.. terima kasih tante...", "aahn...Ruly...ooh" Tante
Sania tubuhnya gemetaran, karena vaginanya itu terisi penuh. beberapa menit
kemudian, mereka sudah tenang, duduk santai dikarpet yang basah oleh sperma.
Tante Sania mengelus rambut Ruly, "Udah ya Ruly... gak usah sedih, jadikan
waktu kita bersama ini kenangan terbaik yaah", "i..iya tante..."
Ruly lalu dipeluk tantenya itu, mereka senang pernah bersama menikmati liburan.
Malamnya, tante Indri, Bima, Desta dan
Alif sudah pulang, mereka pulang dengan senyum lega. Ruly dan Tante Sania
sedang tiduran dikasur sambil saling pandang. "Ruly... besok pagi tante
pulangnya", "iya tante...", "terima kasih ya, beberapa hari
ini kamu menemani tante dengan baik", "terima kasih juga tante, Ruly
seneng banget Tante ada disini", "tante puaas banget, hehe, cup...
makasih Ruly" Ruly dan Tante SAnia kemudian tertidur dalam pelukan, mereka
benar benar sudah puas bersama diliburan itu. Esok paginya, Tante Sania sudah
pergi pulang, setelah memberi salam perpisahan pada Ruly. Ruly kemudian
tersenyum, ia sudah rela kalau tante Sania pulang. ketika Ruly melihat
rumahnya, ia seketika tertawa, ia melihat rumahnya itu penuh cairan hasil
bersetubuh. Ruly kemudian pergi kerumah Alif, juga mengajak Bima dan Desta.
Ruly ingin membersihkan rumahnya itu bersama teman temannya. Karena sudah
memuaskan nafsu mereka, Ruly menyadari ini kewajiban teman temannya juga untuk
membersihkan dan merapikan rumah Ruly. Ruly menyimpan pengalamannya bersetubuh
dengan tante Sania itu, sebagai kunci hidupnya esok dengan pasangannya.
Agen SBOBET - Agen JUDI - Agen Judi Online - Agen Bola - Agen 988betlink
ReplyDeleteAgen Judi Online
Agen Bola Online
Agen Bola Terbaik
Agen Judi Bola
Agen Judi Kasino
Kans Kepa Arrizabalaga Berlabuh di Real Madrid Terbuka
Carvajal Takkan Lupakan Jasa Zidane Dalam Karirnya
Terus Tambah Koleksi Trofi Jadi Misi Carvajal di Madrid
Suu Kyi: Jangan Belah Myanmar dalam Agama dan Etnis
Pembunuh Bos Kedai Bakmi di Tangerang Ternyata Selingkuhannya
Agen Judi Online
ReplyDeleteAgen Bola Online
Agen Bola Terbaik
Agen Judi Bola
Agen Judi Kasino
Berita Bola
Berita Bola Terkini
Berita Bola Terupdate
Berita Terkini
Berita Terupdate