Hari itu Lino berangkat sekolah dengan
tenang, saat belajar, sampai pulang sekolah pun ia tetap tenang saja. Anak SMP
itu sudah merasa hidupnya cukup beruntung, dihari yang telah lalu ia sudah
mendapat kesempatan bersetubuh dengan Tesa dan juga Rahma, mahasiswi yang
cantik nan mempesona itu. Hari itu sepulang sekolah, Lino tidak terlihat sibuk,
ia memilih mengganti bajunya, lalu bersantai dirumah. "No, tumben gak
pergi main", "iya yah, pengen santai dulu", "udah bosen
main game ya?", "gak yah, ntar juga main lagi" Lino duduk
diruang keluarga bersama ayahnya menonton televisi. beberapa menit kemudian,
terdengar pintu rumahnya diketuk, Lino kemudian pergi membuka pintu. Setelah
membuka pintu, ternyata bidadari idamannya yang muncul, si Tesa mahasiswi
mempesona itu. "Hai Lino...", "m..mbak Tesa, tumben
mampir...", "loh, gak boleh ya? kalo gak boleh aku balik aja
deh...", "eh, bukan gitu mbak... Lino kangen...hehe",
"huuh, kamu ini,hehe" Lino melihat senyum manis Tesa itu lagi. Si
cantik itu memakai tanktop Hijau, dengan celana pendek, membuat Lino kembali
merasa sangat beruntung. "m... masuk dulu mbak" Lino lalu mengajak
Tesa masuk kerumahnya itu. "Siang pak...", "eh, mbak Tesa"
Ayahnya Lino juga ikut kaget, siang bolong ada bidadari mampir kerumahnya.
"permisi pak, m... saya mau minta tolong boleh?", "boleh, ada
yang bisa dibantu?", "m... gini pak, Dikontrakan saya airnya mati,
mungkin bapak bisa...", "bisa bisa, biar saya cek sekarang...",
"wah, jadi ngerepotin, maaf ya pak", "ooh, gak papa, udah
biasa...", "n...anu pak, itu dikontrakan ada Rahma, silahkan kesana
duluan pak, saya mau numpang kekamar mandi", "oh iya, disana kan
airnya mati, ya sudah saya kesana dulu" Ayahnya Lino itu segera berangkat menuju
kekontrakan Tesa dan Rahma itu.
Tesa segera pergi kekamar mandi,
setelah selesai, mahasiswi itu menemui Lino yang duduk diruang keluarga,
"Lino...", "iya mbak Tesa?", "maaf ya kemarin kemarin
aku gak ada dikontrakan pas kamu mampir", "gk papa kok mbak, ada mbak
Rahma...", "hayo... habis ngapain sama si Rahma?" Tesa dengan
centilnya bertanya pada Lino, "eh, mm... itu ya... hmmm", "ih
pake mikir, gitu ya... aku gak ada... main sama Rahma...", "aduh, gak
gitu mbak... kan mbak Rahma yang..mmf!" Lino tiba tiba disambut ciuman
dari bibir Tesa itu, ia harus merasakan nikmatnya cumbuan mahasiswi cantik itu.
"mm... cup... aahm.. mm... asyik mana sih no?", "m...cup...asyik
gimana mbak?", "hmm... mainnya enak sama aku atau sama Rahma?",
"ya... sama mbak Tesa dong...", "beneran? hehe...
cup..mm...mmmaah...mmm" Lino kini harus menikmati cumbuan maut Tesa itu,
perempuan mulus nan mempesona itu tak pelak rindu bercinta dengan Lino. Lidah
mereka tiba tiba sudah kembali beradu, mengalirkan cairan percumbuan. Lino
tanpa ragu mulai menggerakkan tangannya, menangkap buah dada montok Tesa dari
luar tanktop hijaunya. "mm...cup..mm...aaahn...mm", "mm...cup...
aahm...mmh...cup...mm" cumbuan mereka sangat romantis, Lino juga mencium
leher dan bahu ditubuh mulus Tesa itu, entah dari mana Lino bisa semahir itu.
"mm... cup... aahm... udah no..." Tesa menghentikan cumbuannya, juga
menghentikan tangan Lino yang sedari tadi meremas buah dada montok mahasiswi
cantik itu. "hehe, iya mbak", "heran deh, kamu pinter banget
begituan", "hehe, gak tau mbak, lawan mainnya cantik
soalnya...", "iya dong, hehe, Eh, ayo kekontrakan No",
"eh.. ayo deh" Lino lau diajak pergi kekontrakan Tesa itu.
"Ini sudah bisa mbak",
"waah, makasih pak..." Rahma tampak sedang sibuk menemani ayahnya
Lino itu, dan sepertinya air dikontrakan itu sudah bisa dinikmati lagi.
"wah, makasih pak..", tak lama Tesa dan Lino sudah datang "eh,
Tesa, Lino, untuk sementara ini sudah
bisa dipakai airnya... ", "m... ini pak, ada sesuatu, sebagai
tanda terima kasih..."Rahma memberikan sebuah bingkisan pada AYahnya Lino
itu. "wah, terima kasih mbak", "sama sama pak, m... pak, kalau
lino hari ini disini dulu gak papa kan pak?", "oh, gak papa sih,
memang ada apa?", "itu pak, leptop kami ada yang error, kemarin udah
sempet dibenerin sama si Lino...", "iya pak, mungkin kalau dibenerin
lagi, leptopnya bisa baikan lagi...", "oh, tepat kalau Lino yang
mengurus soal yang begituan, ya sudah, kamu bantu mereka ya no",
"Siap yah, hehe", "ya sudah, saya balik dulu...", "Iya
pak, terima kasih..." Ayahnya Lino itu kemudian segera keluar dan kembali
kerumah.
Tesa, Rahma dan Lino lalu pergi
kekamar. "Udah bisa beneran ma?", "udah kok Tes, siip",
"m... mbak, leptopnya kenapa ya?", "gak papa kok no",
"m... kan tadi katanya ada yang error?", "ngeles aja no, kalau
gak mau disini boleh pulang deh no...", "eh, m... gak gitu mbak, m...
tumben gak ada yang keluar?", "hehe, kami emang udah sepakat
no..." Tesa dan Rahma saling pandang, lalu mereka menarik Lino,
mendorongnya keatas kasur. dua mahasiswi itu lalu melepas baju yang mereka
pakai, secara langsung membuat Lino kaget dan terpukau, penis anak SMP itu
beranjak dari tidurnya dan kini mulai tegang lagi. Tubuh mulus nan montok milik
Tesa dan Rahma membuat Lino terangsang, sungguh seperti bidadari. Buah dada dua
bidadari itu sudah dikenali oleh Lino, sungguh montok dan menggiurkan. Tesa dan
Rahma lalu mendekati Lino, "No, gedean mana coba?", "punyaku kan
no ya?", "mm... gimana ya?" Diatas kasur itu, Lino bukan bingung
mengukur perbedaanya, tapi bingung ingin segera melahap benda benda kenyal itu.
puting yang menggoda dibuah dada mereka sungguh membuat Lino brigidik ingin
memilin benda nikmat itu. "ayo no... mana yang lebih gede?" Tesa
mengambil tangan Kiri Lino dan menempelkannya dibuah dada montoknya. "eh,
punyaku kan no yang gede" Rahma menarik tangan kanan Lino, lalu buah dada
kenyalnya itu ditempelkan. Kini Lino bingung berat, dua bidadari itu minta
untuk dibandingkan, padahal Lino sungguh menyukai keduanya. Lino lalu tanpa
sadar sudah mulai meremas buah dada mereka berdua, diremasnya dengan nikmat,
digoyang goyang, sambil ditabrakan ketengah. "mm... kayaknya sama
deh...", "kok sama no?", "gedean punyaku ah..." Lino
jadi makin terangsang, anak SMP itu mencubit puting dua mahasiswi itu, lalu
diputar dan ditarik tarik. "aaahn..no..", "ooh...mmf.."
Lino menarik puting mereka kekanan dan kekiri, buah dada mereka jadi ikut
bergoyang dan bertabrakan, Lino tak bisa membayangkan bagaimana hari itu akan
terjadi, disaat dirinya menikmati sensasi meremas buah dada montok dan
memainkan puting dua bidadari sekaligus.
"aaahn...hmmf... montokan punyaku
kan no..", "ooh... gak deh, punyaku lebih kenyal...ouh",
"sama kok, sama sama montok dan kenyal, mungkin perlu dicek lagi
deh..." Lino menabrakan puting kiri Tesa dengan puting kanan Rahma, lalu
dua benda kenyal itu dimasukkan kemulut anak SMP itu. Segera Lino beraksi,
puting puting itu dikenyot dengan asyik, juga dijilati dengan nikmat. Tesa dan
Rahma jadi terangsang, mereka ikut meremas buah dadanya masing masing.
"aaahn...hmm", "ooh...ssh...mmf", "mm...cup...mmf...ahmm...ommf..."
Lino dengan liar menarik dua puting mahasiswi cantik itu kekanan dan kekiri,
buah dada mereka ikut tertarik, memberikan sensasi luar biasa menggiarahkan.
Lino suka sekali mengecap puting kenyal milik dua bidadari yang lebih tua
darinya itu, "m..cup..mm...ommh...mm...cup..mmm", "aahn... Lino,
geli banget...ohh", "kamu emang pinter deh...ssh.. aaahn...",
Lino berhenti memainkan kenyalnya gundukan didada dua bidadari itu, anak SMP
itu melepas celananya, penis tegaknya itu berdenyut denyut minta dipuaskan.
"mungkin kalau digesek kepenisku... nanti bisa tau... mana yang lebih
mantap, buah dadanya mbak Tesa atau buah dadanya mbak Rahma, gimana?",
"siapa takut.. hehe" Dua mahasiswi itu meraih buah dadanya sendiri,
lalu didaratkan disekeliling penis tegak milik Lino. Anak SMp itu kini
merasakan penisnya diselubungi daging daging kenyal, yaitu dua pasang buah dada
kenyal, yang kini merapat dan memijit penisnya. "oooh.. wow...
asyiik", "nih, pasti tau rasanya...
enakan dielus pake punyaku...", "eh yang bener tes, punyaku lebih
mantep, liat nih..." Dua mahasiswi itu menggencet buah dada mereka kepenis
Lino, lalu tangan mereka sibuk menggerak kan gundukan kenyal itu keatas dan
kebawah, Lino benar benar merasa disurga, penisnya dikocok oleh buah dada yang
kenyal dan montok itu, anak SMP itu tak bisa menutupi rasa bahagianya. Lino
memandangi wajah Tesa dan Rahma, tampak sudah terangsang, mereka sibuk mengadu
buah dadanya, memuaskan hasrat seks Lino. "ooh..hmm...uuh",
"uuh...asyik juga nih... aahn", "ssh...aaah... nikmat banget,
mbak Tesa dan mbak Rahma... ooh... sama sama hebat...oooh" mendengar
pujian Lino, dua bidadari itu makin semangat, buah dada mereka digencet dengan
hebat, penis tegak lino tenggelam dalam kekenyalan gundukan nikmat itu, mereka
berdua menggeesek penis lino dengan hebat, membuat Lino sungguh tak kuasa
menahan kenikmatan menit demi menit. "aduh..ooh...aku mau..mmh!"
Crooot croot crooot, Sperma lino menyembur dari penisnya, dari atas jatuh
menetes diatas dua pasang buah dada yang menghimpit penis anak SMP itu.
"mmh... lega banget..uuh",
"aah...mmh...gimana no?", "uuh.. hebatan siapa?",
"hebat semua... coba, kalau kalian tanding sendiri deh, mana yang lebih
hebat, gencetin aja buah dada kalian", "wah... itu bagus tuh..."
Tesa dan Rahma tersenyum, Tesa sudah dirobohkan oleh Rahma, lalu ditindih tubuh
temannya itu. Buah dada mereka masih dilumuri sperma Lino, tapi kini sudah
kembali bertabrakan, saling gencet dengan nakal. "Ayo Tes, aku pasti lebih
hebat...oooh", "gak bisa ma... aku lebih handal...auuh" Tesa dan
Rahma berpelukan dengan erat, buah dada mereka kini bergoyang dengan liar,
puting mereka saling tabrak. Rahma tampak mendorong tubuhnya naik turun,
membuat buah dadanya menggoyang buah dada milik Tesa. Tak mau kalah Tesa ikut
bergoyang, kini puting mereka yang mengeras menusuk nusuk buah dada mereka,
membuat dua mahasiswi itu mendesah keenakan. "aahn..aahn..ooh",
ouh...ssh..mm..aaahn" Lino sudah bisa menyadari penisnya tegak kembali,
karena ia melihat Tesa dan Rahma beradu buah dada, sungguh pemandangan luar
biasa. "hmm...Asyik banget Tes, gak dari dulu kita main
gini...cup...mmm" Rahma mencium bibir Tesa, tak mau kalah Tesa membalas
ciuman Rahma. Lino tak bisa menutupi kebahagiaannya, melihat dua bidadarinya
itu sibuk saling bercumbu dan beradu kenikmatan, anak SMP itu siap untuk ambil
andil.
Lino mendekati dua mahasiswi yang
sibuk bergoyang dan saling bercumbu itu. Lino melepas celana mereka berdua,
juga melepas celana dalamnya. "Coba... lubang mainnya dilombain juga
deh...", "aahn... iya no..ooh", "mmaah!... ooh... gitu
ya...ooh" Tesa dan Rahma selangkangannya terbuka, lalu mereka berdua
saling menggesek lubang vagina lawannya dengan tangan mereka, Lino tak kuasa
untuk menyembunyikan kemenangannya, melihat langsung dua vagina diobok obok dan
digesek dengan nakal. Lino bangga, bisa memastikan dua mahasiswi cantik itu
masturbasi bersama. Menit demi menit Lino menonton mereka beradu buah dada juga
saling gesek vagina, "ooh..aah..hmm hmmf..", "ouh.. aku gak kuat
tes...", "kyaah...aku juga.. oooh" Spluurt Spluuurt, Lino benar
benar kagum, dua mahasiswi itu klimaks bersamaan, cairan masturbasi mengalir
keluar dari kedua lubang vagina mereka, Rahma lalu roboh disebelah kanan Tesa.
Lino lalu melihat dua mahasiswi itu tampak menggelinjang tubuhnya, setelah
masturbasi, pengalaman yang luar biasa. Beberapa saat setelah itu, Lino melihat
dua tubuh montok sudah basah dan berkeringat, kini ia siap memanaskan suasana.
Lino mendekati Tesa yang merebahkan tubuhnya itu, ia langsung mendaratkan
tubuhnya diatas Tesa, sambil mengelus rambut panjang perempuan cantik itu.
"Mbak Tesa hebat deh, main sama aku atau sama mbak Rahma bisa sehandal
itu...", "ooh..hmm... makasih no...", "aku masukin penisku
kedalem situ boleh kan mbak Tesa?", "yang mana no? aaah! no!"
Lino mencoba memasukkan penisnya kedalam lubang pantat milik Tesa itu,
"kenapa mbak, belum pernah dimasukin ya?", "auh..no... iya
belum...hnnnh... aaah!" Lino memasukan penisnya dengan perlahan, dan
kemudian merasakan sensasi sempitnya lubang itu. tak mau menunggu, ia segera
menggerakkan penisnya maju mundur dengan asyik. "ooh...wow...sempit
sekali... nikmat banget... ooh",
"hnn..aah...no..ouh..sh..aahn..." Lino dengan asyik menyetubuhi Tesa,
memang sungguh ia beruntung. penetrasinya ke lubang pantat milik Tesa itu cukup
nikmat, karena baru pertama kali dimasuki, Tesa tampak sungguh kuawalahan
dengan tusukan Lino yang menakjubkan, "aahn...oh...gila no...oooh...
aaahn!" Lino beberapa menit itu mengoyak lubang pantat Tesa dengan
asyiknya.
Rahma yang sudah menunggu itu sudah
kesal, ia tarik lino, penis anak SMP itu
tercabut dari lubang pantat Tesa, lalu Lino dirobohkan kekasur. "gantian
dong Lino hebaat... aku juga mau ditusuk tusuk...", "hehe, iya deh
mbak Rahma" Kini rahma memilih yang beraksi, mahasiswi itu memasukkan
penis Lino kedalam vaginanya, lalu ia sendiri yang akan bergoyang dan melompat
diatas batang kemaluan Lino itu, "oooh... ini nih yang asyik...uuuh"
Dengan segera Rahma melompat lompat diatas penis Lino, buah dadanya terpental
kemana mana, membuat pandangan Lino makin menggairahkan. Tesa tadi yang sempat
kualahan, kin bangkit, lalu mendekati Lino. "Lino.. tadi belum selesai,
sebagai gantinya, jilatin punyaku ya..", "ooh..hmmh... siap
bidadari... sini sini..." Tesa berdiri didepan wajah Lino, lalu mendaratkan
vaginanya dimulut anak SMP itu. Lino mencium betapa semerbaknya bau vagina Tesa
itu. Lalu segera lidahnya dimasukkan, dan mulaib bergerak dengan geliat hebat
mencicipi basahnya vagina Tesa. "nnhaaah...wow...geli geli nikmat
no..ouh", "hhn...aahn... dasar Tesa... sini...cup..mmm" Rahma
mencium Tesa itu, sambil terus melompat Asyik diatas penis tegak Lino.
Persetubuhan Threesome itu sungguh menggairahkan. Lino tak pernah berfikir akan
bersetubuh dengan dua bidadari cantik nan montok itu sekaligus. Lino kini
mencoba membantu Rahma, dengan sedikit menaik turunkan pinggulnya, dan penisnya
bisa ikut beraksi menusuk vagina basah milik Rahma. Lino juga tak henti
mengoral vagina Tesa, sambil dijilat dengan asyik, cairan cinta dalam vagina
itu tanpa henti diminum oleh Lino. "aaahn..cup..mmh...oh... cup..mm",
"aahn.. aahn..cup ..ooh.. mm" ," mm ...slruup ...mm...kalian
terhebat..ooh...mm..." Tesa dan Rahma jadi sangat senang, entah kenapa,
mereka bisa dengan asyik berkolaborasi bersetubuh dengan Lino yang memang hebat
itu. Lino tak bisa mengungkapkan rasa nikmat yang ia rasakan sekarang, rasa
cairan divagina Tesa, juga nikmatnya menusuk Vagina Rahma. Persetubuhan nikmat
itu berjalan menit demi menit, hasrat seks mereka semua tersampaikan.
"oooh...mm...sluup... mbak Rahma...
aku mau keluar..." Rahma dan Tesa lalu berdiri, dan berpindah, mereka
berdua langsung mendekatkan kepalanya didepan penis Lino itu. "ayo no
dikeluarin, kasih aku sini sperma mu", "aku aja no....aah",
"ooh, ini untuk kalian berdua, bidadariku... oooh!" Crooot croot crot
crooot Sperma menyembur luar biasa banyak dari penis Lino itu, membasahi wajah
Tesa dan Rahma, juga mengisi mulut mereka. Lino sangat bahagia, saat melihat
Tesa dan Rahma sibuk menjilati wajah temannya, untuk membersihkan sperma dari
hasil persetubuhan mereka bertiga. Lino sungguh bahagia, ia sangat bangga sudah
menyetubuhi dua perempuan terhebat yang pernah ia kenal. Tesa dan Rahma lalu
tiduran disebelah Lino, mereka lalu memandangi anak SMP itu.
"Linooo...", "Lino linoo...hehe", "m... makasih ya...
mbak Tesa, mbak Rahma...", "kamu dong yang harusnya dapet terima
kasih", "iya bener, hehe, makasih Lino..." Tesa dan Rahma
memeluk Lino, penuh kehangatan, membuat anak SMP itu berlinang air mata, air
mata bahagia.
"Eh, Lino kok nangis sih?",
"iya, jangan nangis dong", "hiks... aku bahagia banget, bisa
ketemu kalian berdua...", "hehe...udah cup... kalau nangis lagi aku
emut loh... eh gak mau berhenti... ya udah..uuumm" Rahma tiba tiba
langsung memasukan penis Lino kedalam mulutnya, dan diemut dengan penuh cinta.
"Duh, dasar Rahma, udah deh Lino sayang... aku cium loh...
cup...cup..cup" Tesa dengan liar menciumi tubuh Lino. Lino tak tau lagi
harus mengekspresikan rasa bahagianya seperti apa, ia memang sungguh beruntung.
"eeh... mbak mbak yang cantik... masih mau lagi ya?",
"mmm...mm.... iya deh yuk", "cup..cup...cup... kamu kuat gak
no?", "buat kakak kakak yang cantik dan mempesona, pasti aku
kuat", "ya udah, ayo deh, hehehe..." Tesa dan Rahma dengan rela
mulai kembali minta disetubuhi. Lino segera siap memuaskan hasrat seks mereka
berdua.
hari hari di kehidupan Lino kini jadi
makin indah, anak SMP itu sudah hampir tidak pernah main game lagi, karena
sibuk memuaskan hasrat seks Tesa dan Rahma, Lino tak perlu meminta, Tubuh
mulus, buah dada montok, dan vagina nikmat, tak perlu dicari oleh Lino, sudah
ada dan tinggal dinikmati. Tesa dan Rahma sesekali pasti meminta dirinya untuk
datang, dan saling berbagi kepuasan. Lino percaya Tesa dan Rahma memang
ditakdirkan untuk menyempurnakan hidupnya yang semakin indah itu.
Agen Judi Online
ReplyDeleteAgen Bola Online
Agen Bola Terbaik
Agen Judi Bola
Agen Judi Kasino
Berita Bola
Berita Bola Terkini
Berita Bola Terupdate
Berita Terkini
Berita Terupdate